"Woy bangun!Udah siang nih!"
"Bentar lagi.Masih ngantuk"
Kembali ia tarik selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya.
"Amanda Buruan,ihh.Udah jam berapa ini!"
Amanda membuka selimutnya dan mengambil posisi duduk.Ia mulai menggerakkan tubuhnya.Menggeliat khas orang bangun tidur.
Pandangannya mulai terbuka.Memindai sekitar yang menurutnya asing.
"Hah tempat apa ini?dimana aku?"Batinnya.
Pertannyaan-pertanyaan itu yang bermunculan di otak nya.
" Kamu siapa?"lanjutnya seraya menatap gadis yang berdiri di tepi ranjangnya".
Hening.
Sedetik.......
Dua detik.....
Tiga detik...
"Hahahaha"
Tawa sella pun pecah.Ia tertawa sejadi-jadinya hingga menggema keseluruh ruangan.Mungkin cicak-cicak yang ada di dalam ruangan itu menutup telingannya.Sebab suara sella bak petir disiang bolong.
Amanda mengeryitkan dahi.Ia bingung dengan tingkah sella.Dimana letak candaannya hingga dia bisa tertawa sekeras itu.
"Waras kaga sih nih bocah"batin amanda heran.
"Hello!Amanda.Kamu becanda kan?tanya sella.
" Kesambet demit dimana dia?"batin sella.Pasalnya,amanda baru kali ini bertingkah aneh.
"Ya ini aku lah.Sella septiana,cewe paling cantik sealam semesta" puji dirinya sendiri seraya mengangkat kedua tangannya kepinggang.
"Dih,sombong amat!"celetuk amanda.
Amanda mengamati sella dari ujung jidat ampe ujung kaki.Memang asing menurutnya.Rasannya,baru kali ini ia melihat wajah itu.
Sella merasa aneh diperhatikan amanda sejeli itu.Entah kenapa aneh saja gitu menurutnya.Mungkin dia demam kali?
" Tapi gak panas tuh"ujarnya setelah memegang jidat amanda kemudian pindah kejidatnya sendiri.
"Ihh,apaan sih pegang-pegang" sungut amanda sebab tangan sella menyentuhnya sembarangan.
"Ya maaf.Dah ya aku pergi dulu.Mungkin agak malem baru balik.Bye bye"
Sella melenggang pergi begitu saja.Meningggalkan amanda seorang diri.
Amanda tidak peduli sella pergi kemana.Toh juga bukan urusannya.Mau sella masuk ke lubang cacing pun amanda tetap bodoamat.
Hati amanda sedang diterpa badai kebingungan.perasaannya gundah gulana.Hanya tanda tanya yang menumpuk diotaknya.
**********
Ditengah keramaian orang yang berlalu lalang membawa koper dan tas-tas besar.Pria bertubuh atletis berkulit putih khas orang eropa sedang berjalan menuju keluar dari bandara.
Mengenakan setelan jas formal berwarna dusty lengkap dengan dasy,sepatu pintopel juga jam brended semakin menambah pesonanya.Apalagi dengan tambahan kacamata yang senada dengan rambut rapihnya itu seakan mampu dengan mudah melelehkan hati para wanita(pokoknya idaman author banget dah).
Good looking banget lah.
Langkah kakinyamenunjukan kepribadian yang tegas,cuek dan kaku kek kanebo kering.Membaw dua bodyguard yang mengekor dibelakangnya dengan menarik koper mengkode bahwa dirinya bukan orang sembarangan.
Yups,dia adalah penerus dari perusahaan JK ENTERTAINMENT.Banyak sudah aktris dan aktor top yang berhasil perusahaan itu terbitkan.
Setelah hampir tiba di parkiran.Terlihat dari kejauhan seseorang berlari mendekat kearah gibran.
"Sory bos telat,tadi macet soalnya" bohong Rio seraya menggaruk tengkuknya yg tidak gatal diiringi nyengir kuda.
Rio herlangga,asisten CEO sekaligus sahabat akrab gibran.Walaupun terkadang ulahnya bikin geleng kepala,tapi mereka tetap rejceh satu sama lain.
"Hmm,tapi awas kalo lo telat lagi.Gw jamin kursi lo udah didudukin orang lain" ancam gibran,karena ini bukan kali pertama dia telat.
"kek gw kaga tau aja kalo lo itu abis mojok" batin gibran"dasar playboy tengik"lanjutnya.
"Siap bos"sahut rio seraya menirukan gerakan gerakan hormat.
Rio gercep membuka pintu mobil bagian belakang untuk sahabat sekaligus atasannya itu.Sedangkan dia mengambil alih kursi kemudi.
Tanpa diperintah rio langsung menjalankan mobil gibran.Melaju meninggalkan parkiran bandara.
Setengah jam kemudia,mereka sudah sampai di depan perusahaan berlogo JKE yang terpampang jelas di depan gedung puluhan lantai itu.
Semua kariawan ada di depan pintu utama.Mereka berbaris dengan rapih untuk menyambut kedatangan atasannya yang tampan gak ada obatnya itu.
Tak lupa,karpet merah tergelar dari depan pintu hingga lift.
Saat Gibran dan rio berjalan diatas karpet itu,semua kariawan dan staf menunduk hormat tanpa berani memandang wajah sang tuan.Gibran hanya membalas dengan anggukan dan terus berjalan menuju lift.
Rio dengan sigap menekan tombol open lift.Gibranlah yang masuk terlebih dahulu kedalam lift dan rio mengekor.Ya kali si rio duluan yang masuk,dia bisa dapet door prize tampolan hangat dari bosnya itu.
Hening
Tidak ada percakapan diantara mereka selama didalam lift.
Tidak sampai lima menit lift sudah berdenting dan pintu pun otomatis langsung terbuka.Gibran langsung berjalan menuju ruangan dengan pangkat tertinggi disini.
Sedangkan rio,rio selalu mengekor kemanapun atasannya pergi kecuali ketoilet.Ngapain juga dia ngikutin gibran ketoilet.Mau buang air berjamaah gitu.
Cuss Gibran mendaratkan bokongnya di kursi kebesarannya.Tentu saja rio duduk di kursi yang berhadapan dengan gibran.Mata gibran sudah diambil alih oleh gunungan berkas berbalut map diatas mejanya.
"Gimana bos perjalananya?lancar?" rio membuka percakapan diantara mereka.
"Hmm" sahut gibran cuek.
"Siapa bos?cantik gak?" sambil tersenyum menggoda.Omongannya sudah mulai ngelantur kemana-mana.
"Maksud loh?"
"Ya kata bos lancar.Berarti udah dapet gebetan dong" seraya mengedip-ngedipkan matanya.Rasannya pen nyolok aja tuh mata.
Tanpa ba bi bu lagi,gibran langsung meluncurkan serangan kepada si playboy tengik itu berupa roket alias pena.Namun naas,serangan itu mampu dielak oleh rio.
"Sekali lagi lo ngomongin tentang cw,gw potong tu perkutut lo" seraya menirukan gerakan memenggal kepala.
"iya bos ampun"
Gibran tidak mendengarkan ucpan rio.Matannya kembali terfokus pada pekerjaanya.
"Tapi bos,lo gak sadar umur lo itu berapa?keburu ngadat ntar" celoteh rio.
"Heh emang dia gak sadar apa umurnya itu juga berapa?" batin gibran tersenyum kecut.
"Bos gw ada solusinya"
"Apa?"
"Bar"
"Kalo itu lo pergi aja sendiri Gak usah ajak-ajak.Paham!"sungutnya kesal.
Rio memutar bolamata sebal.Dikasih solusi malah marah.Aneh!
" Gw bayar lo disini buat kerja bukan buat nasehatin gw.Dah sono urus tu kerjaan lo sendiri"naik darah gibran dibuatnya.
"Sellow geh bos"raut wajahnya nampak kecewa.Rio melangkah pergi meninggalkan bosnya sendiri.
Story ini hanya ditulis oleh akun @Little_Monster
author @Defani_Lorentzo
Amanda mencubit pipi mulusnya.'Sakit' itu yang ia rasakan.Berarti semua ini nyata bukan mimpi!
"Aduh,apasi sebenarnya semua ini!Tuhan kenapa aku bisa terjebak disini!dosa besar apa yang telah ku lakukan?" teriaknya frustasi.
Amanda menggusar rambutnya kasar.Mungkin jika kepalanya bisa meledak bak petasan sedari tadi sudah meledak.
"Eh tunggu-tunggu!btw tadi cw itu bilang apa?Amanda?sella?" ujarnya sambil memutar balikkan memory di otaknya.
Sepersekian detik kemudian,ekspresinya berubah seketika seakan baru saja menemukan wangsit dari otaknya.
"Hah!gw baru sadar"
*********
Flash Back
Sinar hangat sunrise menerobos kaca bening jendela yang sudah terbuka tirainya.
Seisi ruangan yang didominasi warna putih biru itu terpampang dengan jelas.Tempat yang dijuluki kamar ini,terlihat seperti tempat yang baru saja dilanda bencana alam.
Terdapat banyak sampah bekas makanan dan minuman ringan berserakan dimeja hingga tersebar dilantai.
Nampak sebuah ranjang berbalut seprei biru sudah kehilangan bed covernya.Entah bagai mana,bedcover itu sudah teronggok di lantai.
Beberapa buku berserakan di atas nakas.
Tak jauh dari ranjang.Tampak gadis yang sedang fokus menatap layar laptop,sedangkan jari-jemarinya sangat lihai mengetik satu persatu tombol keyboard laptop dihadapannya.
Ia duduk di sofa beludru dengan memangku laptop.Mengenakan kaos merah bertuliskan 'A Love Bali' dan celana jeans rumbai-rumbai sepaha.
Rambut hitam nan lebat yang diikat acak-acakan sedangkan Mulutnya sibuk mengemut permen bergagang.
Tok..tok..tok.....
Terdengar suara dari balik pintu.
"Masuk" Ujar gadis didalam kamar ini tanpa menoleh kearah sumber suara.
Sedetik kemudian,handle pintu berputar dan otomatis pintu pun terbuka.
Diambang pintu,gadis tinggi semampai berkulit putih yang mengenakan kimono berdiri tegak.Dia berlenggang begitu saja dengan santai mendekati arah gadis yang dia panggil Kirai tadi.
"Ki,lo jadi gak pergi kedokternya?"
Kirai hanya membalas dengan gumaman"hmm".Pandangannya masih terfokus menatap layar laptop sambil sesekali melirik jemarinya menekan tombol keyboard.
Yups,dia adalah kirai.Gadis belia yang baru merintis karirnya di bidang kepenulisan.Yaitu menulis novel.
Kiray memiliki kulit putih bersih bak aktris-aktris di drama korea.Bulumata yang lentik,tubuhnya yang ramping seakan tak pernah bosa untuk di pandang.Hidung mungil nan mancung,gigi putih dan tertata rapih.
Bibir ranumnya berbentuk Cherry lips merah muda seakan menggoda bagi siapa saja kaum adam yang melihatnya tanpa jarak.
kecantikannya nyaris sempurna untuk ukuran manusia.Maka tidak heran jika banyak gadis diluaran sana yang iri pada kecantikan natural yang Kiray miliki.Jangan kan cw laen,author aja iri kok.
Banyak sudah pria-pria yang melamar menjadi untuk dijadikan gandengannya.Namun zonk,Kiray selalu menolak dengan alasan study dan karir yang sekarang ia prioritaskan.Padahal ia memang tidak tertarik dengan yang namanya cinta.
"Ya pantes aja maag lo kumat.Kerjaannya aja makan beginian"ucap raisa dengan nada sebal seraya menunjuk sampah-sampah yang berserakan dilantai.
" Gila,lo sendiri nih yang ngabisin makanan sebanyak ini.Wahh,parah lo!"lanjutnya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Kiray langsung menghentikan aktifitasnya.Memutar bola mata malas kearah Raissa.
"Bisa gak sih munaroh lo diem dulu.Berisik amat,udah kek demo se rt aja.Gak konsen nih gw nulisnya" umpatnya kesal.
"Duh gusti kenapa gue bisa punya sahabat kek kaleng rombeng gini" batin amanda tepok jidat.
"Jujur amat sih tuh mulut.Yaudah sono buruan mandi!gpl"
"Iya-iya bawel.Dah sono lo keluar" usir kirai sebab ia malas mendengarkan ocehan unfaedah sahabatnya itu.
"Iya,sabar ngapa" balas Raissa sembari melangkah pergi dari kamar Kiray.
"Dia gak tau apa kalo gw gak tidur semaleman " ujar kiray bersamaan dengan menguap yang kesekian kalinnya.Itu hal yang wajar sebab ia tak tidur semalaman.
Kiray gegas melanjutkan aktifitasnya yang sempat tertunda gara-gara temannya yang menyebalkan.
Matanya terfokus menatap layar datar laptop.Jemarinnya sangat lihai mengetik tombol keyboard dalam sekejap.Hanya detikkan jam dinding yang terdengar di dalam kamar beruantakan persis kek kapal pecah ini.
Waktu terus berjalan bagaikan air yang selalu mengalir ketempay-tempat yang lebih rendah.
Setengah jam kemudian,"yeahhh"teriakan lantang itu menggema keseluruh ruangan berlantai keramik hitam putih yang disusun rapih menyerupai papan catur.
"Akhiranya selesai juga kerjaan ku.Huh,rasannya aku ingin tidur selamanyaaaa" ucapnya dengan menggeliatkan tubuhnya yang seakan kaku semua karena terlalu lama duduk.Untung saja sofannya empuk.Bila tidak,mungkin bokongnya sudah lempeng kek layar laptop entu.
Kiray menyipitkan matanya untuk memastikan jam yang tergantung didinding.
"Tidur dulu ah bentar.Udah gak tahan nih,ngantuk banget"
Tanpa basa basi lagi,kelopak mata kiray mulai menyipit.Pandangannya mulai memudar dan yaps dia sudah sampai di gerbang alam mimpi.
Dengan pulasnya kiray tertidur.Karena kantuk yang tak bisa di tahan lagi sebab pergeludannya semalaman suntuk dengan sang laptop tempat ia menghasilkan pundi pundi rupiah.
********
Amanda termenung.Memandang langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong.Tubuhnya disini,tetapi fikirannya berkeliaran kemana mana.
"Bagaimana ini terjadi?haruskah aku menyelesaikan konflik yang aku tulis sendiri?batinnya menangis.
" Apa aku nikmati saja liburan disini.Kan lumayan tour gratis"
Semoga suka.....
Jangan lupa bacanya sambil berimajinasi ya.....
Lagi-lagi pikiran konyolnya muncul disaat yang tidak tepat.Tapi,yaa mau gimana lagi.Toh,puter balik juga kaga bisa.Udah terlanjur macet disini.
Amanda bangkit dari ranjang.Melangkah menuju kamar mandi.Ia hendak membersihkan dirinnya.Sekaligus menetralisir fikirannya di dalam bathtub yang terisi air.
Sejam kemudian amanda sudah keluar dari kamarnya.Beban fikirannya sudah berkurang.ia sudah berganti pakaian dengan sweater pink dan rok jeans mini hasil dari memberantakan seisi lemari.
Ia mengamati seluruh sudut ruangan dengan saksama.Berjalan mondar-mandir didalam rumah barunya.
"Hmm!bagus juga ni rumah"
Amanda berjalan mendekati meja tv.Mengambil sebuah foto yang terpajang diatas meja.Mengamati sejeli mungkin dua wanita yang ada didalam foto itu.
"Lah,kok wajahnya mirip banget sama aku?" herannya sambil menekan pipinya pelan.
Setelah puas melihat potret dirinnya dan sela didalam bingkai foto itu,ia meletakkan nya kembali.
kruyuk.....kruyuk......
Pertanda bahwa cacing-cacing didalam perutnya menagih jatah mereka.
"Aduh,perut ku udah keroncongan lagi"ujarnya dengan tangan mengelus-elus perutnya yang datar.
Melangkah ia menuju meja makan.Menarik satu kursi untuk didudukinya.
Hanya sepiring roti tawar dan 3 macam selai yang ada di atas meja.
" Mayan lah,dari pada gak makan".
Mengambil satu buah roti dan membalurinya dengan selai coklat kesukaannya.Mengambil satu roti lagi lalu meletakkannya diatas roti yang sudah dibaluri selai.Dilanjutkan dengan melahapnya perlahan hingga tandas.
Ritual sarapan pun telah usai.Amanda berniat keluar menikmati udara segar di lingkungan barunya.
"Jalan-jalan ah.Bosen disini mulu" ucapnya galau.
Keluar ia dari apartemen.Lantas masuk kedalam lift yang berjarak beberapa langkah dari pintu apartemennya.
Amanda berjalan dengan santai menyusuri trotoar bersama pejalan kaki lainnya.
"Wahh,bagus juga ternyat ni kota" ujarnya sendiri.
Ia kagum dengan bangunan-bangunan yang menjulang tinggi dan tertata rapih.Sambil berjalan matanya jelalatan kemana-mana.Seakan ia tidak percaya bisa tersesat disini.
Saat amanda berjalan ditrotoar yang sepi dari pejalan kaki.Dia melihat dari kejauhan seorang wanita berteriak meminta tolong.Tangannya beradu tarik sebuah tas dengan dua orang pria bertubuh besar dan botak.
"Ada apa itu!jangan-jangan copet lagi?Gak bisa di diemin nih"
Dengan sigap amanda berlari mendekat.Tanpa sengaja matanya melihat balok kayu tergeletak di pinggir trotoar.
"Boleh juga tuh.Biar mampus lo pada!"dengan menekan kata mampus.
Dia mengambil balok itu dan berlari lagi menghampiri keributan yang sedang berlangsung.
Tanpa aba aba,Amnada mendaratkan pukulannya tepat dipunggung kedua pria itu.Seketika kedua pria tersebut tergelempang di atas trotoar akibat pukulan amanda.
"Heh!sini kalian kalo berani!" tantang amanda
Mereka berdua langsung berlari terbirit birit seperti melihat Izra'il datang kebumi.
"Tante gak kenapa-napa?apa ada yang luka?" tanya amanda dengan raut wajah khawatir.
"Tante gak papa kok.Makasih yaa udah mau nolongin tante" sahut wanita paruh baya itu.
"syukur deh kalo gitu"
"Nama kamu siapa nak?" dengan seulas senyum ramah.
"Nama aku Ki... eh maksudnya Amanda tante" seraya menyunggikan senyum.
"Nama yang cantik.Sesuai sama orangnya" puji wanita itu.
"eumm,tante bisa aja" amanda tersenyum malu.
"Kok tante bisa ketemu sama orang-orang tadi?" jiwa ke kepoan amanda mulai muncul.
"Iya tadi mobil tante itu tiba-tiba mati.Trus pas tante keluar dari mobil buat nelfon orang bengkel,mereka dateng dan langsung main tarik-tarik tas tante.Gitu deh ceritanya" jelas wanita itu.
Amanda mengangguk-anggukkan kepalanya pertanda paham sengan apa yang diceritakan wanita paruh baya itu.
"Lain kali hati-hati tante.Banyak orang jahat yang keliaran disini"
"Iya.Eh kenalin nama tante Erikha" seraya menjulurkan tangannya.
Dengan ramah amanda menyambut uluran tangan Erikha.
Di depan mereka bercengkrama,sebuah mobil hitam menepi kebahu jalan.Keluar lah dari dalamnya pria berambut putih mengenakan seragam khas sopir.
"Silahkan nyonya" ujar pria itu setelah membuka pintu mobil untuk sang majikan.
"Amanda,Makasih ya udah nolongin tante.Tante pergi dulu ya" ucapnya tulus.
Erikha menggenggam tangan amanda sebentar.Kemudian melepaskannya kembali.
"Iya tante sama-sama.Itu kan kewajiban kita sebagai sesama manusia"
Erikha masuk kedalam mobil dan si sopir menutup pintu nya.
Mobil hitam itu perlahan menjauh.Menghilang bersama dengan kendaraan lainnya yang melintas.
Amanda melanjutkan perjalanannya.Kembali ia menyusuri trotoar kota metropolitan yang penuh dengan intrik,kejahatan dan konflik ini.
*********
Malam telah melanda sebagian belahan bumi.Cahaya rembulan telah menggantikan kedudukan matahari.Malam adalah surga bagi mereka para penikmat dunia malam.
Tapi tidak untuk gibran.Pria tampan terpandang dijajaran orang-orang tajir melintir yang hartanya gak akan abis ampe tuju turunan.
Gibran berdiri di balkon kamarnya.Menatap ribuan bintang yang menghiasi langit.
Hampa.Itu yang hatinya rasakan saat ini.Tiada yang menduduki posisi tertinggi disana.Ia sudah terbiasa menjadi serigala tunggal yang kesepian.
Akan tetapi,sikapnya itulah yang mampu membuatnya menjadi manusia yang disegani banyak orang.
"Woy bos!ngelamun aja.Mikirin apaan si?" suara rio tiba-tiba muncul.
Gibran terhenyak dari lamunanya.Ia menghembuskan nafas kasar.Sudah tak asing lagi telingannya dengan suara itu.
"Main Nyelonong aja.Ketok dulu kek pintu nya!"
"Udah kali bos.Lo aja yang kaga denger"sahutnya spontan.Padahal emang dia nyelonong aja masuk sebab pintunya terbuka.
" Ngapain kesini?"tanya gibran to the point.
"Nganterin berkas bos.Perjanjian kontrak para pemilik saham"
"Udah selesaikan?"
"Udah"
"Yaudah,sono balik" usir rio blak-blakan.
"Duduk dulu bentar napa bos.Cape tau mondar-mandir"lantas mendaratkan bokongnya dikursi balkon.
" Serah lo!"
Gibran berjalan mininggalkan rio di balkon.
"Eh bos Mau kemana?ditemenin malah ninggalin".
Happy readings.........
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!