NovelToon NovelToon

APALAH CINTA

AC - 01

Happy Reading...

********************

 

Musim berganti waktu, hatiku tak menentu

Seiring waktu pun aku mencintaimu

Sesal yang tersisa, sesaat tersadar

Mawar, Jantung Hatiku Pergi Tinggalkan Aku

--- MALIK ABRAHAM ---

*******************************************************

Mungkin hari ini atau esok nanti

Ada jawaban untuk rasa dan tiap memory yang terpatri

Hanya saja kau yang lebih dulu menghancurkan hati

Dan saat ini hingga entah sampai kapan aku hanya ingin menjauh..

--- KANIA AILANI ---

*******************************************************

🕕 Setahun lalu .. 🕕

 

“Qabiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkur wa radhiitu bihi, wallahu waliyu taufiq.” Seorang pria dengan lantang dalam satu tarikan nafas mengucapkan ijab kabul di sebuah rumah yang sudah dihias sedemikian rupa untuk prosesi ijab kabul.

Pria itu bernama Malik Abraham , seorang Pengusaha muda sukses yang memiliki kekayaan turun temurun dari keluarganya disempurnakan dengan  ketampanan diatas rata-rata serta Tubuh yang layaknya manekin hidup. Tinggi , atletis , gagah dan berkharisma. Membuat kaum hawa yang lemah iman ga sanggup untuk tidak memandanginya. Ah , begitu sempurna. Begitu kira - kira pendapat mereka.

“Bagaimana para saksi , Sah?.” Tanya  Penghulu di depan Malik kepada para saksi nikah dan di jawab dengan lantang oleh orang-orang yang mengikuti prosesi tersebut. SAAAAHHHH ....

“Alhamdulillah.” Ucap mereka lagi beserta Malik dan Wanita yang sudah sah menjadi istrinya dan keluarga kedua pengantin.

Tampak kelegaan di wajah para orang tua, namun tidak dengan kedua mempelai. Sepasang suami istri baru tersebut terlihat biasa saja dengan pernikahan mereka. Hanya senyum tipis yang nampak di wajah kedua mempelai tersebut. Namun mereka yang menghadiri acara tersebut tidak terlalu menyadari raut wajah kedua mempelai yang tidak memperlihatkan kebahagiaan seperti pasangan – pasangan lain di hari Pernikahan mereka.

---

Adalah Kania Ailani, seorang gadis cantik berwajah tirus, berkulit kuning langsat nan cerah, bertubuh ramping dan semampai. Seorang gadis yang kini telah resmi menjadi nyonya Malik Abraham.

Seorang gadis yang dijodohkan oleh kakek Malik sendiri , yakni Adrian Abraham.

Malik dan Kania bukanlah dua orang asing yang dijodohkan melainkan mereka sudah diperkenalkan sejak remaja karena ayah Malik, yaitu Rendra Abraham berteman dengan ayah Kania, yakni Ardana. Kedua ayah mereka adalah sahabat sejak keduanya kuliah di kampus yang sama dan walaupun bersahabat ayah Malik ataupun Kania tidak pernah berniat untuk menjodohkan putra putrinya. Mereka beranggapan kalau jodoh, maut dan rezeki adalah rahasia Tuhan Yang Maha Esa.

Namun, beberapa bulan yang lalu kakek Malik mengagetkan keluarga Malik dan Kania dengan rencana perjodohan keduanya.

Yang pada awalnya rencana Kakek Adrian di tentang oleh Malik dan Kania. Namun kondisi kakek yang menurun dan atas pertimbangan sakit jantung yang diderita kakek, membuat Malik dan Kania menyetujui pernikahan ini.

Dan sampailah mereka pada hari ini , dimana Malik dan Kania disatukan dalam Pernikahan, meskipun dalam 3 bulan sejak rencana perjodohan, mereka masih belum memiliki cinta untuk satu sama lain. Tapi demi kakek, begitulah kira kira pemikiran Malik dan Kania.

-----

Malik, Kania beserta Keluarga Mereka sudah berada di sebuah Hotel Bintang Lima di Kawasan Jakarta untuk menyelenggarakan Pesta Resepsi Pernikahan keduanya.

Saat ini Kania sedang di make up oleh MUA profesional yang sudah terkenal karena biasa merias para tokoh besar dan terkenal. Sementara Malik Sedang sibuk dengan smartphonenya di balkon kamar hotel sambil menunggu Kania selesai Make Up.

Karena acara akad dan resepsi diselenggarakan di tempat berbeda, membuat Malik, Kania dan keluarganya tidak memiliki waktu untuk beristirahat. Setelah akad nikah ,Malik maupun Kania beramah tamah dengan para tamu yang datang di acara tersebut. Baik dengan Keluarga ataupun Teman – teman mereka. Karena para Kolega diundang pada saat resepsi.

Karena asik beramah tamah dengan para kerabat mereka,  membuat kedua mempelai beserta keluarganya tersebut sedikit menyita waktu mereka sehingga mereka menjadi terburu buru berangkat ke hotel tempat resepsi diadakan.

“Kania, aku keluar dulu sebentar ya“

Tiba-tiba Malik sudah ada di belakang Kania sambil memperhatikan wajah Kania yang sedang di make up. Karena matanya terpejam dia tidak menyadari kalau Malik sudah ada di belakangnya.

Malik dan Kania berikut keluarga mereka sudah berada di Hotel tempat resepsi pernikahan  kedua insan yang dijodohkan itu akan diselenggarakan.

“ Mmm...Okay. “ Jawab Kania sembari membuka matanya perlahan.

“ Kalau kamu udah selesai dan aku belum balik, telpon aja. “ Ucap Malik sambil menaikkan sedikit sudut bibirnya. Kania menjawab dgn mengangkat jempolnya dan sang MUA kembali melanjutkan tugasnya.

----

“Done ( Selesai ).“ Sang MUA menatap dengan puas hasil karya tangan terampilnya pada wajah Kania, hair do pun sudah selesai. Hanya tinggal mengganti baju Kania dengan gaun resepsinya.

“Cantik banget kamu mba Kania, udah cantik si emang aslinya , sekarang jadi makin mempesona.“ Ucap sang MUA.

“Bisa aja deh. Tangan situ aja yang emang ajaib“ Sahut Kania. Dia terlihat puas dengan apa yang di lakukan sang MUA pada wajahnya.

“ Udah ngaca nya nanti aja. Udah cantik kok beneran. Yuk ganti baju. “ Goda sang MUA yang merangkap designer sambil menyuruh asistennya untuk mempersiapkan gaun resepsi yang akan Kania pakai.

Saat Kania hendak bergegas untuk berganti pakaian, tiba-tiba ibu mertua Kania yang bernama Chalondra Abraham, masuk ke kamar Kania.

“Kania sayang....“ Sapa sang ibu mertua sambil menghampiri Kania.

“ Eh Tante?.. iya kenapa Tan?.” Jawab Kania santai.

“Ih koq Tante lagi .. Bunda . Sekarang Kan Bunda udah jadi mertua kamu sayang“ Ucap sang ibu mertua pada Kania sambil memegang bahu Kania dengan lembut.

“Ehehe .. iya Bunda , maaf Kania belum terbiasa“ Sahut Kania.

“Biasakan kalo gitu ya“ Ucap Bunda Chalondra seraya  merangkul pundak Kania.

“ Iya Bunda. “  Kania menuruti apa yang diminta oleh Ibu mertuanya. “ Oh iya Bunda kesini cari Malik?. “ Tanya Kania.

“ Engga sayang, Bunda kesini mau ambil pakaian Malik , dia mau ganti di ruangan sebelah aja katanya . Too crowded ( Terlalu ramai ) disini katanya. “ Jawab Bunda Chalondra

“ Ooo....” Kania pun ber O Ria.

“Ya udah, kalau begitu Bunda ke Malik dulu ya“ Kemudian Bunda Chalondra langsung bergegas keluar setelah salah seorang penata rias memberikan pakaian resepsi Malik padanya. Dijawab anggukan oleh Kania dan dia sendiri pun langsung mengganti pakaiannya dengan gaun resepsi yang sudah disediakan sedemikian rupa untuk pernikahannya ini.

----

“Cantik banget anak Mama....“ Tiba-tiba orang tua Kania sudah berada dalam kamar tanpa dia sadari.

“Mama... kemana aja sii , Kania ga diurusin ih sibuk sendiri.“ Kania berdecak sebal pada sang mama yang bernama Nadine, sambil bergelayut manja.

“Duuuh, mama juga harus dandan kaliii,  biar ga malu-maluin menantu sama keluarganya“ Ucap mama Kania santai.

“ Masya Allah anak Papa.... “ Papa Kania juga memuji penampilan anaknya.

“Papa....“ Kania memeluk manja papanya.

“ Ih udah jadi istri orang juga masih gelendotan begitu sama papanya. Nanti gelendotan sama suaminya mendingan.“  Ucap Mama Kania lagi.

“Apaan sih ma ... orang manja ama papa sendiri ga boleh emang?“ Balas Kania sambil memajukan bibirnya sementara Papanya hanya menggeleng geleng kan kepala dengan kelakuan anak dan istrinya itu. MUA beserta asistennya hanya bisa tersenyum melihat ketiga orang tersebut.

Tak lama Ibu mertua Kania masuk ke dalam kamar diikuti dengan Malik. “Eh Besan ada disini?.“ Sapa Bundanya Malik pada Mama dan Papa Kania, yang membuat kedua orang tersebut dan menoleh serta menyapanya juga serta saling melempar senyum.

“Oh My Goood menantu Bunda Cantiknya Kelewataaaan .... “ Menghampiri Kania yang sudah rapih make up dan berganti baju itu dengan sumringah, sementara Malik tertegun di tempatnya berdiri sekarang saat melihat Kania dalam balutan Gaun Resepsi yang gadis itu kenakan. Entah apa yang ada dalam otak dan hati Malik saat ini .

“ Yuk, kita udah ditunggu para tamu nih Kania. “ Ucap Malik dengan gaya Cool nya.

Di sambut senyuman oleh Kania yang kemudian berjalan ke arah laki-laki itu dan mengaitkan tangannya pada lengan suaminya itu dan berjalan beriringan menuju Ballroom hotel dengan diikuti para orang tua dibelakang mereka. Kania sendiri terpesona pada Malik malam ini karna suaminya itu terlihat begitu tampan dan gagah dengan Jas Pengantin yang menempel ditubuhnya. Membuat hati Kania berdebar debar ga jelas.

“Baiklah para hadirin sekalian, mari kita sambut kedua mempelai yang sedang berbahagia“

Seorang Pembawa Acara berbicara dengan microphone di tangannya saat Malik dan Kania berjalan menuju  Pelaminan yang sudah didekorasi dengan sedemikian indah dan mewah. Diiringi dengan backsound musik romantis dan tepuk tangan para undangan yang terpesona oleh pasangan ini.

Dengan senyum yang coba keduanya berikan pada acara resepsi mereka, Malik dan Kania berusaha untuk memberikan kesan yang baik pada para undangan dan tentunya mereka tidak ingin mengecewakan orang tua dan kakek yang terlihat sangat bahagia melebihi pasangan pengantin itu sendiri.

Acara resepsi Malik dan Kania berjalan lancar.

Dekorasi yang indah dan mewah, makanan yang disediakan juga bukan kaleng kaleng . Serta para pendukung acara yang merupakan para enternainer yang terkenal, membuat resepsi pernikahan mereka semakin meriah hingga sampai saat acara resepsi berakhir.

---

To be continue..

Selamat membaca Novel ini dan semoga memuaskan Para reader di episode ke depannya.

Loph Loph From Author

AC - 02

Happy Reading ...

Malik dan Kania sudah berada di kamar Hotel di tempat yang sama, dimana Acara Resepsi Pernikahan mereka diadakan. Tampak kecanggungan diantara keduanya saat mata mereka bertemu tanpa sengaja. Malam ini Malik , Kania beserta keluarga mereka memutuskan untuk menginap di hotel tersebut karena kelelahan.

“ Kamu mau mandi duluan, Kania?. “ Suara Malik yang berat dan seksi memecah keheningan diantara mereka. Mencoba menghilangkan canggung yang muncul seketika. “ Kania ?. “ Panggil Malik pelan karna yang ditanya tidak memberikan jawaban. Laki-laki itu mengernyitkan dahinya sambil melihat kearah Kania hingga akhirnya ia tertegun dengan makhluk yang ia sedang ajak bicara. Ah, terpesona lebih tepatnya.

Cantiknya dia ..Tanpa sadar Sudut Bibir Malik terangkat, ia tersenyum sambil mengagumi Kania yang masih menggunakan gaun resepsinya dan masih berdiri terpaku di tempatnya. Gadis Cantik Berkulit kuning langsat dan bersih dengan wajah tirus , tubuh yang semampai dan bodi yang aduhai. Istri gue .. Batin Malik.

“ Kania ... hei. “ menyadarkan Kania dari lamunannya seraya mendekat ke arah istrinya.

“Eh .... mmm .... “ Kania seketika tersadar dari lamunan dan kaget kalau ternyata Malik sudah berada didepannya sebegitu dekat. Mencoba membuang pandangan agar matanya tak bertemu dengan manik mata Malik sembari menyembunyikan wajahnya yang merona.

Betapa tidak , selama proses pendekatan sebelum pernikahan Kania ga pernah berada sedekat ini dengan Malik. Hanya sesekali Malik mengajaknya makan atau antar jemput Kania ke kantornya yang hanya disertai obrolan ringan. Dan sekarang berada sedekat ini walau Malik hanya berdiri dan memandanginya, Kania menjadi salah tingkah.

“ Kenapa. Ada yang bikin kamu ga nyaman?. “ Tanya Malik.

Merasa tidak mungkin untuk tidak menoleh sambil menetralkan hatinya yang deg-deg ser, Kania mengarahkan matanya pada Malik.“ Eh, ga apa apa Cuma lagi nginget-nginget tadi aku taro hp dimana “. Kania beralasan untuk menutupi rasa canggung nya. Cakep banget Ya Tuhaaan .. ah jadi pengen dipeluk. Batin Kania

“ Nih. “  Malik merogoh dan mengambil benda pipih dari dalam saku celananya yang merupakan hp Kania. “ Kan tadi kamu titip ke aku Kania. “ Ucap Malik sambil memberikan hp Kania . “ Terus mau sampe kapan kamu berdiri kayak gini. Ga cape emangnya?. “ Sambung Malik membuat Kania kembali salah tingkah.

“ Ehehehe....“ Kania menggaruk lehernya yang ga gatel.

“ Mandi dulu gih sana. Pasti udah lengket badan kamu itu. “ Ucap Malik lagi.

“ I, iya. “ Kemudian Kania bergegas dengan gugup dari hadapan Malik menuju kopernya untuk mengambil baju ganti dan menyegerakan dirinya buat mandi karena seluruh badannya berasa lengket.

---

"Apa siihh Kaniaaaa... gumam Kania saat sudah masuk ke kamar mandi . Inget dia tuh ga cinta sama lo. Jangan sampe bapeeerrr ... arrgggghhh... Tapi ... berarti ini kan malam penganten gue dan Malik ya?." Gumamnya lagi membuat ia merona sendiri mengingat kalau malam ini adalah malam pertama untuk dia dan Malik. Kemudian Kania mengguyur tubuhnya di bawah shower sambil otak dan hatinya berkecamuk ga karuan.

“ Duh, gue gugup ini Ya Tuhan. “ Kania berdiri di belakang pintu kamar mandi . Dia enggan membuka pintu itu walaupun sudah dari 5 menit yang lalu Kania menyelesaikan mandi dan mengganti bajunya. Ragu, malu bercampur aduk. Begitu kira-kira yang Kania rasa. “ Dia bakal minta jatahnya ga ya ?. “ Ucap Kania pelan . “Duuhhh.. gue harus gimana...?.” Kania blingsatan sendiri sambil mengusap wajahnya dengan kasar. Sampai suara ketukan menghentikan dia dari gumaman nya sendiri.

Tok .. Tok ... Tok ...

“ Kania... kamu masih lama?.“ Panggil Malik dari balik pintu.

“ I-iya. Sebentar!. “  Sahut Kania sambil memutar gagang pintu.

“ Udah selesai belum?.“ Tanya Malik sambil menatap Kania. ‘ Cewe lama amat mandinya.‘

“ Udah. Bentar!.“ Jawab Kania sambil sedikit menunduk karna gugup.

Malik melihat kegugupan Kania dan dia tersenyum tipis. “ Ya udah gantian, aku juga mau mandi. “ Ucap Malik sambil berlalu dan masuk ke dalam kamar mandi dengan membawa baju ganti.

---

Hati Kania semakin berdebar saat ia tidak lagi mendengar suara kucuran air dari dalam kamar mandi. Ya Tuhan, gue harus gimana ini. Begitu kiranya hati Kania. Disatu sisi dirinya merasa gelisah di malam pertama Kania menjadi istri dari seorang Malik. Disisi lain, dia dan Malik sebelumnya sudah membicarakan hal hal mengenai Pernikahan mereka.

Flashback on

“ Gimana menurut Kania ? apa kamu setuju dengan usulan aku?. “ Ucap Malik saat dia mengajak Kania bertemu di sebuah Coffee Shop untuk membicarakan perihal Pernikahan mereka.

Kania menyesap kopinya dan kemudian menghela nafas. Berpikir sejenak tentang perkataan Malik padanya. Pernikahan yang dilakukan atas dasar permintaan kakek Malik, perjodohan singkat yang sama sekali tidak terpikir oleh keduanya bahkan kedua orang tua mereka.

Pendekatan singkat sebelum pernikahan yang ternyata belum menghasilkan apa apa dalam hati mereka. Perasaaan .. ya perasaan cinta yang sepertinya enggan menghampiri keduanya dengan cepat.

Dan disinilah mereka akhirnya memutuskan bertemu untuk pembicaraan mengenai bagaimana perjalanan pernikahan mereka ke depannya.

“ Terserah kamu aja deh, enaknya gimana. “ Jawab Kania.

“ Apa kamu mencintaiku, Kania?. " Tanya Malik to the point sambil menatap Kania .

“ Ehh..?. “  Kania sedikit terkejut dengan pertanyaan Malik. Apa aku mencintainya?. Batin Kania.

“ Kamu sendiri, apa kamu cinta sama aku? .“ Kania balik nanya ke Malik .

“ Kamu nih, jangan kebiasaan suka balikin pertanyaan orang. “ Ucap Malik sambil tersenyum. “ Kamu belum jawab pertanyaan aku Kania. “ Tambahnya lagi .

Kania bingung harus menjawab, karna sebenarnya dia sendiri ragu dengan perasaannya pada Malik. Akhirnya dia hanya menjawab dengan mengangkat bahunya. Malik kembali menggeleng sambil tersenyum tipis .

“ Ya udah kalo gitu, karna aku rasa kita sama-sama ga punya perasaan spesial aku anggap kamu setuju dengan usulan aku soal kita ke depannya, hmmm?.“ Sambung Malik .

Malik bilang pada Kania, kalau Pernikahan atas perjodohan Kakek ini bukanlah Pernikahan yang mereka berdua inginkan. Jadi sebaiknya walaupun mereka berdua menikah, mereka tetap menjalani hidup seperti saat ini. Tanpa ada interfensi pada kehidupan pribadi masing- masing, selain tetap saling menghormati dan menghargai antara suami dan istri.

Dan mereka akan tinggal di apartemen yang sudah Malik beli untuk nanti mereka tempati setelah menikah. Serta akan tidur di kamar terpisah entah untuk berapa lama.

Akhirnya Kania pun mengangguk seraya menyetujui usulan Malik.

What will be, will be lah ‘. (Yang terjadi, terjadilah). Batin mereka berdua.

Flashback off

---

To be continue..

Jangan lupa tinggalkan jejak supaya Authornya Semangat!!

AC - 03

Happy reading ....

Malik keluar dari dalam kamar mandi dan sudah berganti dengan piyama, disaat yang bersamaan Kania menoleh ke arahnya. Salting!. Yap sepasang suami istri baru itu terlihat canggung satu sama lain. Kania memandangi Malik yang berdiri dengan gagahnya walau hanya pakai piyama. Tubuh tinggi bak manekin, wajah yang terpahat sempurna , dengan sepasang mata elang yang kini juga sedang melihat ke arahnya. Aish.. berasa pengen di engga – enggain sama dia.

Malik mengagumi indahnya makhluk bernama Kania yang sedang berdiri dekat jendela kamar. Kulitnya yang bersih, kuning langsat, wajah tirus yang cantik dipadu dengan rambut hitam ikalnya membuat Kania terlihat mempesona walau tanpa make up dan walau menggunakan piyama, cetakan tubuhnya lumayan terlihat. Membuat insting laki – laki Malik sedikit berdesir.  *Cantik beneran ini orang biar ga make-up an juga. *Damn!.

Akhirnya tersadar, Malik berjalan ke arah Kania. “ Ehem, belum tidur kamu Kania?. “

Deg. Deg..

Kania merasakan hatinya berdebar-debar saat Malik berjalan ke arahnya. “ Iya ini mau tidur kok. “

“ Hemmmm .... “ Ucap Malik pelan. “ Ya udah yuk tidur , kita berdua butuh istirahat kan. Don’t worry aku ga minta hak aku sebagai suami ke kamu. Seperti yang pernah aku bilang, aku belum bisa mencintai kamu, atas dasar itu aku belum bisa kasih hak kamu sebagai istri. Tapi selain dari itu aku menghargai pernikahan ini. Dan aku akan tetap menjalankan kewajiban aku sebagai suami buat nafkahin kamu selain nafkah bathin .“ Jelas Malik sambil duduk di pinggir ranjang. “ Aku rasa kamu paham karna kita udah pernah bahas soal ini kan? .“

Kania menggangguk pelan . “ Iya aku paham. Ya udah aku mau tidur. “ Jawab Kania. Ini cowo kalo ngomong to the point amat.

“ Malam ini kita seranjang ga keberatan kan?. “ Ucap Malik sambil beranjak ke sisi lain ranjang kemudian merebahkan tubuhnya.

“ Ya terserah kamu aja.“  Sahut Kania mencoba terlihat santai, sambil bergegas naik ke ranjang, juga merebahkan tubuhnya di samping Malik dengan jarak yang dibatasi dengan guling.

“ Nitey Nite Kania ( Selamat Malam Kania ). “ Ucap Malik sambil tersenyum lalu memunggungi Kania

“ Nitey Nite.... “ Sahut Kania pelan dan juga berbalik memunggungi Malik.

Ada sedikit rasa yang ga enak di sudut hati Kania mendengar ucapan Malik sebelum mereka berdua beranjak tidur. Dia memang belum merasa mencintai Malik, tapi dengan apa yang Malik katakan membuat Kania merasa mendapat penolakan secara halus dari suaminya itu.

Hhh...Untung dia ga minta ...Tapi apa gue ini sama sekali ga menarikkah di mata dia?. Kania menghela nafas pelan dan kemudian terlelap.

---

Malik dan Kania langsung menempati Apartemen yang sudah dibeli Malik sebelumnya setelah Acara Pernikahan mereka. Malik menolak untuk tinggal bersama orang tua dan kakeknya di kediaman utama mereka dengan alasan mereka ingin mandiri, padahal Malik mengajak Kania tinggal di apartemen karena mereka akan berbeda kamar. Yah setidaknya sebelum ada rasa yang gimana gitu di hati mereka masing-masing.

“ Kamu liat  liat dulu kamarnya , nanti kamu yang pilih duluan mau kamar yang mana. “ Ucap Malik saat mereka sudah sampai di tempat tinggal baru mereka.

Kania terkesima oleh isi apartemen yang akan dia tempati bersama suaminya itu.  Apartemen super besar dan mewah dengan furniture yang lengkap dan mahal. Penthouse lebih tepatnya

“ Wow Emezing. “ Ucap Kania terpesona

“ Suka ?. “ Tanya Malik.

“ Bohong kalo engga mah . Bagus banget ini M, beneran deh. “ Begitu kata Kania pada Malik. Sejak dikenalkan dengan Malik, dia memanggil laki – laki itu dengan sebutan ‘ M ‘. Dan Malik sepertinya tidak mempermasalahkan hal tersebut.

Kania menyusuri satu persatu ruangan yang ada di apartemen itu dengan mata yang berbinar binar dan mulut yang terbuka sumringah. “ Gila sih ini keren Bingiiits sumpah. “

Malik hanya geleng-geleng sambil tersenyum melihat kelakuan Kania. Ngegemesin banget siiii

“ Jangan Norak, Kania .... “ . Ucap Malik dan membuat Kania mengerucutkan bibirnya.

Aish , kenapa begitu siii itu bibir. Pengen gue cium rasanya

“ Biarin yeeee , biar norak asal cakep “. Sahut Kania. Malik menggeleng lagi sambil melangkah ke arah kamar tidur

Emang bener cakep sih . Batin Malik. “ Dah pilih mau kamar yang mana. Kanan apa Kiri.“

“ Mana aja aku sih. “  Ucap Kania kemudian Malik mengarahkan Kania untuk mengambil kamar yang ada di sebelah kiri. Kembali Kania sumringah saat Malik membuka pintu kamar yang dipilihkan untuk Kania.

Kamar tidur yang lumayan luas , lengkap dengan meja rias dan walk in closet serta kamar mandi yang bisa bikin betah lama-lama berada di dalemnya. Membuat mata Kania berbinar – binar pastinya.

“ Uwow banget ga sih ini. “  Kania menduduki ranjang besar di kamar itu dan langsung merebahkan badannya, seketika lupa kalau Malik masih ada disitu.  “Nyaman nyaaa ...... “ tanpa Kania sadari blus nya sedikit tersingkap sehingga perut rata yang bersih itu terlihat dan membuat Malik menelan pelan salivanya.

“ Ehem ehem. “ Malik berdehem untuk menyadarkan Kania tentang keberadaannya yang belum meninggalkan kamar itu. Mencegah Kania menarik kedua tangannya keatas kepala masih dengan posisi berbaring di atas ranjang, sehingga perut ratanya akan semakin terlihat karna blusnya bisa bisa terangkat lebih tinggi. Bisa goyah iman gue, lama lama disini.

Mendengar deheman Malik , Kania langsung mengangkat tubuhnya. “ Loh masih disini kamu M?.“ Katanya santai.

“ Emang kamu pikir ?. “

“ Aku pikir kamu dah cus ke kamar kamu sendiri. “

“ Kalo aku keluar gitu aja tar kamu nyariin lagi. “

“ Diiih, maaaaasa????. Pede .“

“ Hahaha .... ya udah aku ke kamar sebelah dulu kalau gitu. Kan kamu mau kamar yang ini. “. Ucap Malik sambil berjalan keluar dari kamar Kania. Yang betah ya .... istri

---

Hari pertama untuk sepasang pengantin baru di tempat tinggal yang juga baru sudah di mulai. Malik dan Kania sama-sama terbangun pagi ini dalam kamar yang berbeda. Mengumpulkan Nyawa sebentar kemudian bergegas mandi. Keduanya berpapasan saat sama-sama keluar dari mereka.

“ Morning. ( Pagi ). “ Sapa Kania.

“ Morning to you too ( Selamat pagi juga ). “ Jawab Malik “ Yuk sarapan. “ Ajak Malik

“ Oke. “ Kania mengikuti langkah Malik tepat di belakangnya menuju ruang makan . “ Ini apartemen ngalahin rumah gue bagusnya, perasaan. “ Gumam Kania

Dan ternyata diatas meja makan sudah tersaji sarapan untuk Malik dan Kania, membuat Kania heran.

“ Kenapa ?. “ Tanya Malik karna sepertinya Kania bingung

“ Ini sarapan Kok dah ready ?. Kamu pesen?. “ Tanya Kania.

“ Tuuuh... “ Malik menunjuk ke arah berlawanan dan muncul seorang wanita membawakan Dua buah cangkir diatas nampan .

“ Eh, Den Malik dan Non Kania sudah bangun ? .“ Wanita tersebut menyapa dengan sopan dah ramah.

“ Eh Bi Dian. “ Ucap Kania karena mengenali wanita yang tadi ditunjuk Malik.

“ Bi Dian yang akan bantu kita disini hari ini dan seterusnya. Aku yang minta ke mama buat kirim Bi Dian kesini , supaya kamu ga repot kalau perlu apa-apa “. Jawab Malik

“ Halo Bi Dian apa kabar?. “ Sapa Kania ramah sambil memeluk salah satu asisten rumah tangga yang tadinya bekerja di rumah yang sebelumnya di tempati Malik bersama keluarganya sebelum ia menikah. Karena Kania juga sudah lumayan sering bolak balik ke rumah Malik yang dulu jadi dia memang sudah kenal dengan beberapa asisten rumah tangga disana termasuk Bi Dian ini.

“ Halo non Kania, Selamat atas Pernikahannya ya. Kalo non Kania perlu apa-apa tinggal bilang ke saya. “ Ucap Bi Dian seraya memeluk balik Kania yang ramah itu.

“ Iya Bi. makasih ya. “ Sahut Kania.

“ Ya udah yuk makan .“  Ucap Malik sambil menarik salah satu kursi di area meja makan.

“ Oke deh Kaka.... “ Kania menarik kursi di sebelah Malik. “ Ayo Bi, sini ikut sarapan bareng kita. “ Ajak Kania.

“ Terima kasih Non Kania, saya sudah sarapan tadi.“ Bi Dian menolak dengan sopan ajakan Kania karena dirinya merasa sungkan kalau menerima ajakan majikan tempat dia bekerja. Walaupun majikannya seumuran dengan anaknya. “ Silahkan Non Kania dan Den Malik dimakan sarapannya ya, saya permisi ke belakang . Nanti kalau ada

yang kurang bisa panggil saya. “ Ucap Bi Dian seraya berjalan ke arah dapur.

“ Makasih Bi.“ Sahut Malik dan Kania berbarengan. Dan kemudian mereka memulai sarapan bersama mereka sebagai suami istri. Kania pun bersikap sebagaimana layaknya seorang istri yang melayani suami saat makan.

“ Kamu mau roti atau nasi goreng?. “ Tanya Kania pada Malik.

“ Nasi goreng aja. Nasi gorengnya Bi Dian enak loh. “

“ Oh ya? Jadi ga sabar pengen nyobain. Eh iya porsi kamu semana M?. “ Tanya Kania sambil mengangkat sendok nasi dan mengangkat piring Malik, namun dihentikan Malik.

“ Aku ambil sendiri aja ga pa-pa. “ Ucap laki - laki itu.

“ Ini kewajiban aku M, kan kamu bilang akan menjalankan kewajiban kamu sebagai suami buat menafkahi aku, nah ini salah satu kewajiban aku sebagai istri .“ Ucap Kania dengan senyum serta melanjutkan mengangkat piring Malik dan mengisinya dengan nasi goreng. Membuat Malik tersenyum walau tipis.

“ Dah cukup Kania. “ Ucap Malik sambil menyentuh tangan Kania membuat istrinya itu tersenyum dengan sangat manis dimata Malik. “ Ma kasih ya, istri.“ Malik tersenyum pada Kania

“ Sama-sama, suami. “ Ucap Kania kemudian mengambil nasi goreng untuk dirinya sendiri.

Gini ya rasanya punya istri

Gini ya rasanya punya suami

Malik dan Kania sama-sama membatin dengan perasaan yang sulit dijelaskan.

Sementara itu sepasang mata memperhatikan mereka dari jarak yang tidak terlalu jauh sambil tersenyum. Alhamdulillah Den Malik akhirnya menikah dan istrinya cantik luar dalam . Begitu batin Bi Dian yang memperhatikan keduanya dari arah dapur.

--

To be continue ..

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!