Amora usia dua puluh dua tahun yang sedang kuliah disebuah universitas Pelita harapan dan sedang menyelesaikan tugas akhirnya.
Amora adalah wanita tomboy dan tidak ada yang dia takuti karena dia sangat berani. Dia adalah putri tunggal dari sebuah keluarga yang tidaklah kaya dan dia hanya tinggal berdua dengan ibunya karena ayahnya sudah lama meninggalkan mereka yang gugur saat bertugas di Aceh karena peluru tembakan dari musuh. Berita itu hanya didengar dari ibunya tanpa dia tahu kebenaran, karena waktu itu dia masih sangat kecil dan baru berusia lima bulan.
Amora sangat pintar dan rajin belajar juga sayang sekali kepada ibunya walau terkadang Amora agak cetus saat berbicara pada ibunya yang terkadang suka memaksakan kehendak.
Amora punya lesung pipi yang begitu manis ketika dia tertawa maupun tersenyum dan semua itu membuat siapapun pria terpesona namun dia juga sangat pemarah jika ada yang tidak menghargai dirinya siapa pun itu.
"""""""""""""""""""""""""""""""""'''''''''
Arya Permadi berusia tiga puluh tahun, pekerja keras anak tunggal dan seorang pemimpin di sebuah perusahaan yang dia rintis sendiri mulai dari nol yang bergerak di bidang property.
Sakin sibuknya bekerja dia tidak pernah tergoda apa lagi dekat dengan seorang wanita, karena baginya wanita itu nomor seratus dalam kamusnya.
Arya sangat galak namun punya sisi baik dia gampang kasihan dan tersentuh jika melihat orang yang tertimpa musibah dan kelaparan. Namun dia sangat tegas dan sangat teliti dengan bisnisnya. Arya begitu juga begitu mencintai mamanya dia sangat menyayangi mamanya. Papanya sudah lama tiada karena kecelakaan lalu lintas itulah yang membuat Arya menjadi lelaki yang mandiri. Banyak sekali wanita yang sangat tergila-gila padanya selain dia kaya dia juga mempunyai wajah yang mempesona membuat siapapun terpesona.
Dikalangan pebisnis banyak sekali yang tidak suka melihat kesuksesan Arya banyak yang ingin melihat dia jatuh. Namun setelah mereka mengenal Arya barulah mereka sadar bahwa Arya selalu memberi keuntungan pada perusahaan mereka sehingga sekarang banyak sekali perusahaan yang mau bekerja sama dengan perusahaan Arya, hal itulah yang membuat perusahaan Arya semakin maju pesat.
Arya hobi berenang dan juga musik namun hobinya itu jarang sekali bisa terlaksana karena kesibukan Arya yang padat dalam mengurus perusahaan yang dirintisnya. Dia juga adalah salah satu donatur tetap di kampus Amora kuliah, itulah salah satu jalan untuk memberikan sedikit rezeki Arya kepada orang yang lebih membutuhkan. Selain kaya dan tampan dia juga mempunyai hati seluas samudra.
Jika dia ada waktu luang dia akan menyempatkan diri untuk mengunjungi makam papanya dan juga ke panti asuhan untuk sekedar memberikan santunan kepada anak yatim-piatu yang ada di sana untuk berbagi kepada sesama sebagai makhluk sosial.
Arya juga seorang yang penuh belas asih itulah yang membuat nya banyak di senangi orang dan sahabatnya, namun tak jarang sikap perduli itu dimanfaatkan oleh orang untuk mengambil keuntungan dari dirinya.
Sikap dingin yang selalu ditampilkan Arya kepada setiap wanita itulah yang membuat banyak wanita juga penasaran terhadap Arya. Banyak wanita mendekatinya namum selalu gagal jangankan untuk menjadikan mereka pacar melirik saja Arya tidak pernah. Bahkan ada seorang wanita yang nekat menjebaknya namum gagal dan malah wanita itu yang dituntut oleh Arya karena telah berbuat terlalu lancang , menjebaknya dengan obat perangsang.
Begitulah Arya pemuda dengan sejuta pesona namun hatinya belum terpaut oleh siapapun. Apakah sosok Amora Olivia mampu mencairkan hatinya yang beku?
Bagaimana cerita selanjutnya jangan lupa like dan komen 😊 jika ada kritik dan saran author siap mendengar karena bagi author kritik dan saran merupakan vitamin agar author semakin mampu dan semakin mengasah kemampuan dalam menulis. Author tidak akan membenci kritik dan saran walau pedas dan menyakitkan karena orang akan semakin hebat jika mendapat kritik yang membangun. Terimakasih.
Amora sedang berjalan menuju kampus untuk menyelesaikan kuliahnya hari ini , namun ditengah perjalanan sebuah mobil Ferrari merah melintas dan menyipratkan air yang tergenang sehabis hujan dan baju Amora basah kuyup. Dia sangat marah dan ingin memaki si pengemudi mobil Ferrari merah itu.
" Dasar berengsek, awas saja aku ketemu dengan pengemudi sontoloyo itu, akan aku jambak dan aku maki-maki dia. Mentang- mentang dia kaya jadi dia mau seenaknya saja! Tunggu pembalasan aku, aku tidak perduli siapa kamu, dasar manusia kurang ajar" gumamnya karena kesal dengan bajunya yang basah karena cipratan air dari mobil Ferrari merah itu.
Ingin sekali dia mengejar mobil yang tadi telah berani menyipratkan air ke bajunya hingga basah dan kotor.
Namun dia harus mengurungkan niatnya karena saat ini dia harus pergi ke kamar mandi untuk membersihkan pakaian yang tadi kotor karena kecipratan air di kamar mandi kampus.
Setelah selesai membersihkan dirinya dari cipratan air, akhirnya Amora keluar dari kamar mandi dan menuju ke kelas untuk memulai kuliahnya hari ini.
" Amora" panggil salah satu sahabat Amora yang bernama Mikha, Amora pun langsung mencari sumber sumber suara dan ketika dia sudah melihat sosok Mikha dia langsung tersenyum mendekati sahabatnya itu.
Mereka sama-sama berjalan menuju kelas " tunggu" kata Evi yang juga sahabat dari Amora dan Mikha mereka adalah tiga serangkai yang tidak pernah terpisahkan. Dimana ada Amora disitu pasti ada Mikha dan Evi.
"Baju kamu kenapa Ra? Kok basah dan kotor seperti itu?" kata Evi karena heran mengapa Amora bisa seperti itu, karena yang Evi tahu Amora sangat menjaga penampilan nya.
" iya tadi ada mobil Ferrari merah yang jalan seenaknya dan ingin sekali aku melayang kan tonjokan aku ke wajah si pengemudi itu, karena dia sudah berani mengotori baju aku" kata Amora yang sudah berapi-api karena marah.
"Sudah tidak perlu seperti itu, kalau nanti pengemudi nya wanita kalau cowok bagaimana? Apalagi kalau dia tampan...yang ada kamu jatuh cinta bisa repot tahu!" Seru Mikha kepada Amora yang sedari tadi mengomel tidak jelas.
"ihh aku pastikan aku tidak akan jatuh cinta padanya yang ada aku akan buat dia babak belur. Biar dia tahu siapa Amora Olivia dan akan sembarangan lagi jika sedang berkendara" kata Amora sambil menatap marah kepada kedua sahabat nya itu dan itu membuat sahabat Amora ngeri.
"ohh ya Ra, apa tugas kamu yang dari pak Rusli sudah selesai? Aku lihat dong karena aku belum ngerjain karena semalam aku bantuin mama buat kue, untuk acara arisan. Biasalah ibu-ibu selalu rempong kalau sudah berurusan dengan masalah arisan, banyak betul yang harus dipersiapkan" kata Evi yang memang tidak bisa mengerjakan tugas kuliah nya.
"Sudah dong kamu lihat saja ini, kamu salin saja mumpung masih ada waktu" kata Amora sambil memberikan tugasnya.
"Kamu ya Vi... kebiasaan deh selalu tidak mengerjakan tugas kuliah, coba Amora tidak mengerjakan juga bisa amsiong kamu Vi?" kata Mikha sambil menjitak kepala Evi.
"Aduh sakit tahu...lagian kok jadi kamu yang repot yang aku contekin biasa saja, bisanya sirik saja kamu ini" kata Evi sambil mengusap kepalanya yang sakit karena dijitak Mikha.
" Makanya jadi anak yang rajinan dikit dong, jangan apa-apa selalu nyontek sesekali kerjain sendiri" kata Mikha ke Evi.
'Biarin saja kenapa sih, Amora juga tidak marah , ya kan Ra?" kata Evi kepada Amora.
Amora hanya tersenyum melihat tingkah para sahabatnya itu.
Ketika mereka sedang berjalan menuju kelas mereka , tiba-tiba Amora berhenti dan melihat ke arah mobil Ferrari merah yang tadi telah membuat bajunya kotor. Akhirnya dia melihat sosok pengemudi mobil itu.
Tidak menunggu waktu lama dia langsung mendekati pria itu , setelah berada tepat di depan pria itu Amora langsung menarik kera baju pria itu dan memakinya " kamu kalau mengendarai mobil lihat-lihat dong jangan mentang-mentang-mentang kamu kaya, punya mobil bagus, terus bisa seenaknya saja di jalanan. Kamu lihat baju aku semua kotor karena ulah kamu"kata Amora dengan terus memegangi kerah baju pria itu.
Pria itu adalah Arya Permadi " apa maksud kamu aku tidak mengerti aku mau pergi , aku sibuk dan tidak sempat untuk melayani kamu. Tidak penting!" kata Arya sambil melangkah menuju mobilnya.
Evi dan Mikha yang melihat sosok siapa yang sekarang sedang dimaki-maki oleh Amora langsung menarik tangan Amora agar menjauh dari sosok Arya Permadi.
" Ayo kita masuk sebelum beasiswa kamu dicabut" kata Mikha.
" Dicabut, apa maksudnya?" kata Amora bingung.
" kamu tidak kenal dengan orang yang kamu tarik bajunya tadi" kata Mikha.
" Dia itu salah satu donatur di kampus kita dan dia adalah Arya Permadi" jelas Mikha
Bagaimana cerita selanjutnya jangan lupa like dan komen 😊
Setelah dari kampus untuk menyelesaikan urusan dengan pihak kampus, Arya Permadi kembali ke kantornya. Setelah dia berada didalam ruangannya dia terbayang bagaimana Amora yang tadi dengan berani memakinya di depan umum " apa dia benar tidak tahu siapa aku, sehingga dia seberani itu kepadaku. Aku akan buat perhitungan terhadap dia lihat saja nanti, baru kali ini aku dicaci dan dimaki seperti itu" gumamnya.
Arya mengambil benda pipih dari saku jasnya dan menelepon seorang asistennya Dava.
" Dava kamu tolong keruangan saya ada kerjaan untuk mu" dan langsung mematikan telepon.
Dava yang disuruh oleh Arya ke ruangannya langsung mengambil langkah seribu keruangan sahabat sekaligus sahabatnya itu, karena dia tahu kalau sahabatnya itu paling benci dengan menunggu.
" Ada apa brother kamu panggil aku tidak seperti biasanya kamu marah seperti itu ada apa gerangan teman aku si beruang kutub ini apakah ada masalah dengan bisnis kita?". Kata Dava penuh curiga apakah memang dia ada masalah besar.
" Tidak aku hanya ingin kamu selidiki siapa wanita yang tadi berani memaki aku saat di kampus aku mau tahu semua tentang dia mulai keluarga hingga apa pun yang dilakukan dan apa yang dia kerjakan setiap hari" katanya dengan sangat berapi-api karena marah.
" Siapa namanya?" Kata Dava lagi.
" Amora, tapi aku tidak tahu nama panjangnya pokoknya kamu harus bisa mendapatkan apa yang aku perlukan , cepat kerjakan aku mau minggu ini sudah rampung" kata Arya lagi.
" Baik bos brother akan saya laksanakan" sambil keluar dari ruangan Arya.
Arya kembali kepada pekerjaannya dengan berkas yang tengah menumpuk karena dia baru saja kembali ke dari luar negeri untuk mengikuti rapat penting di negara pangeran Charles dengan semua pemegang saham yang bekerja sama dengan perusahaan nya.
Setelah satu jam dia berkutat dengan berkas-berkas yang ada di atas meja kerjanya itu lagi-lagi bayangan Amora muncul di otak nya dan seolah-olah mengejeknya dan hal itu membuat Arya kembali geram dan mengepalkan tangannya " dasar wanita bodoh awas saja kamu nanti akan aku buat perhitungan dengan mu" gumamnya.
Kebencian Arya Permadi kepada Amora membuatnya ingin sekali memberikan hukuman kepadanya karena penghinaan yang dilakukan Amora tidak dapat di maafkan.
Arya memang seperti itu jika dia marah maka dia akan mencari akar permasalahanya sampai tuntas siapa yang membuat masalah padanya tidak terkecuali.
Namun lain hal jika berurusan dengan Paramitha yang tidak lain adalah orang yang telah melahirkan dirinya, Arya tidak bisa menolak permintaan dari mamanya karena itulah kelemahan Arya " mama " apapun yang dikatakan oleh mamanya dia akan menuruti apa pun itu tidak terkecuali karena mama baginya adalah satu-satunya orang yang sangat dia sayangi dan hormati.
"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""
Di tempat lain Amora bersama sahabatnya sedang menikmati semangkok bakso di kantin kampus dan salah satu sahabatnya berceloteh " gila kamu Ra, seorang Arya Permadi kamu maki-maki apa kamu tidak takut?" Kata Mika ke pada Amora sambil memasukkan bakso ke mulutnya dan mengunyah nya.
" Emang mengapa aku harus takut toh dia bukan Tuhan, kalau dia Tuhan baru aku harus takut. Lagian di kamus Amora Olivia tidak ada kata takut , apa lagi untuk Arya Permadi itu, emang siapa dia?" Katanya dengan sombongnya.
" Jangan terlalu benci nanti jatuh cinta baru tahu kamu Ra " sambung Evi sahabatnya yang mempunyai jiwa humoris itu.
" Idih amit-amit deh kalau sampai jatuh cinta dengan si beruang kutub dan macan tutul seperti itu " sambung Amora lagi dengan kesal mengingat tadi Arya sudah membasahi bajunya hingga basah dan kotor.
" Yang bener yang mana sih beruang kutub atau macan tutul?" Kata Mika si polosnya.
Evi tertawa hahaha " kamu kayak tidak kenal saja Amora kalau tidak lebih dari satu jenis hewan dia mana puas mengejek orang, untung saja tidak semua isi kebun binatang keluar semua" kata Evi yang terus tertawa mendengar pertanyaan Mika.
Mereka tertawa-tawa tanpa menyadari bahwa ada seorang lelaki yang sedang mengintai mereka tidak jauh dari meja dimana mereka sedang menikmati bakso itu.
Setelah selesai makan mereka bergegas meninggalkan kantin kampus itu dan tidak sengaja ketika berjalan menuju parkiran Mika menabrak seorang laki-laki tampan dengan pakaian yang sangat rapih dan begitu mempesona Mikha " maaf nona saya tidak sengaja" sambil memunguti barang milik Mikha yang terjatuh dari tangan nya.
" Tidak apa-apa mas saya juga salah karena saya tidak hati-hati dan tidak melihat mas karena asik ngobrol" kata Evi dengan mengukir senyum yang menawan terhadap pria yang ada di depannya itu.
" Kok tumben kamu tidak marah, biasanya walau kamu yang salah kamu selalu marah. Kenapa ini tidak?" Kata Mikha dengan dengan gayanya.
Evi mengedip - ngedipkan matanya sebagai kode agar Mikha diam dan tidak bicara lagi, namun Mikha tidak mengerti dan langsung menimpali lagi " kenapa mata kamu....." Amora menutup mulut Mikha sahabatnya itu serta berbisik " kamu diam itu Evi lagi tebar pesona, mungkin dia suka dengan cowok itu " kata Amora ke telinga Mikha dan yang mendapat bisikan langsung mengangguk pertanda dia mengerti.
" Saya permisi dulu ya mba " kata pria itu sambil berlalu.
" Iya mas silahkan" kata Evi dengan lembutnya.
Setelah jauh pria itu berjalan Evi seperti melupakan sesuatu tapi entah apa dan tiba-tiba dia ingat dan menepuk jidatnya " aduh aku lupa kenalan, sial " katanya dengan kesal.
" Sudah... belum jodoh kali" kata Amora dan mereka melanjutkan perjalanan menuju tempat parkir untuk pulang karena kelas mereka sudah selesai.
Bagaimana lanjutan kisah Amora selanjutnya? Jangan lupa komen dan like ya!😊
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!