NovelToon NovelToon

Dia Yang Di Benci

Bab 1 Dia yang di benci

Shaka setengah berlari menuju tempat kerjanya. rambutnya hanya terkucir tinggi hingga terlihat lehernya yang jenjang. Shaka tidak menyadari ada bekas ciuman kekasihnya semalam. meski hanya samar tapi dari dekat akan nampak.

Ia hanya memoles wajahnya dengan bedak seadanya. dan mengoleskan lipstik tipis ke bibirnya. Ia tidak sempat dandan. Ia dengan terburu buru langsung menuju meja kerjanya..

"Kesiangan lagi? " Tanya Rhena, sahabat karibnya

Shaka hanya mengangguk pelan.

"Ke kamar mandi dulu gih, benerin tuh rambut elo acak banget.. " Suruh Rhena lagi

Shaka menata nafasnya, ia lalu bangkit dan menuju kamar mandi untuk melihat dirinya yang acak acakan.

"Eits.. ada yang beda deh dari elo.. " kata Rhena sambil menahan langkah Shaka

"Apa? " tanya shaka

"leher elo kenapa tuh? " tanya Rhena curiga

"Digigit kecoa.. " kata Shaka lalu berlari kekamar mandi

Shaka melihat apa maksud ucapan Rhena barusan. astaga! bekas bibir Natta.pikir Shaka

Shaka mengurai rambutnya. untuk menutupi bekas nya dan merapikan hasil dandanannya tadi.

"Hoaahhh... "

Shaka menguap lagi. Wajar saja, ia baru pulang pukul 4 tadi. Baru sebentar saja ia memejamkan mata ternyata sudah hampir jam 7.ia hanya mandi Bebek dan segera bersiap. itu karena semalam ia tidak pulang, apalagi tidur. Tidak sama sekali.

Semalam Shaka bersama kekasihnya yang baru saja hadir kembali. Natta, cowok super cuek yang kini menjadi pujaan hati Shaka. Bukan tanpa alasan Shaka pulang sampai pagi. Natta beberapa minggu ini menghilang entah kemana. Tanpa pamit dan tanpa pesan sepatah katapun.

Shaka mencarinya kemana mana tapi tidak juga ia temukan. Semua nomornya juga tidak bisa di hubungi. Dan baru tadi sore Natta menghubunginya dan mengajaknya untuk bertemu kembali.

"Kamu kemana aja selama ini? " Tanya Shaka pelan

"Aku udah disini sekarang. Kenapa harus bahas yang lalu. Ga penting.. " Kata Natta

"Kamu ga tau gimana aku hampir gila mencarimu.. " Ucap Shaka

"Aku minta maaf. . " Kata Natta sambil mencium kening Shaka

Shaka terdiam, ia sebenarnya penasaran kemana Natta selama ini. Tapi percuma juga bertanya. Natta tidak akan memberitahunya seperti jawaban dia tadi.

Natta memang tidak banyak bicara, di tergolong kaum cuek tapi entah kenapa Shaka begitu menyayangi sosok lelaki itu. lelaki pemabok.

Bukan hanya pemabok tapi dia juga pengguna walau hanya dalam porsi yang kecil. hanya untuk ketenangan dirinya saja.

"Kenapa? " Tanya Natta

"Aku cuma pengen tau kamu kemana? " kata Shaka pelan

"Aku hanya mengurusi hal yang kuanggap penting. tapi ternyata tidak penting bagiku.. " kata Natta

"Maksudnya? " tanya Shaka tidak mengerti

"Sudahlah.lupakan saja.. kamu ga suka aku datang lagi..? " tanya Natta

Shaka menggeleng.di peluknya kekasih yang telah ia tinggalkan beberapa minggu ini. hatii kecilnya sadar ia telah mengkhianati gadis ini. namun rasa cintanya tidak pernah berubah.meskipun keadaan kini telah berbeda. dan ia sekarang malah merasakan ingin memiliki gadis itu seutuhnya. Natta tidak menginginkan gadis itu di sentuh dan di miliki oleh orang lain selain dirinya.

"Aku ga suka lipstik kamu. Ga usah pake lipstik lain kali.. " Ucap Natta

Shaka meraba bibirnya dan ada yang terasa sakit karena Natta menggigitnya. dan mencoba sekaligus menghilangkan sisanya bekas ******* bibir Natta yang masih terasa di bibirnya.

Natta merebahkan tubuhnya di atas ranjang dan tepat di sebelah Shaka yang masih terduduk sambil memainkan ponselnya. Shaka melirik nya perlahan, Natta terlihat memejamkan matanya. Rambutnya yang pirang di ikatnya kebelakang hingga nampak kupingnya yang bertindik kece di tempatnya.

Natta tampak macho hanya dengan balutan kaos pendek warna hitam sedangkan jaket nya sudah ia lepas sedari tadi semenjak mereka tiba dirumahnya. Di padukan dengan celana jeans yang robek sana sini dan sepatu hitam yang tidak di lepas sedari tadi.

Shaka menuju kaki Natta untuk melepaskan sepatunya. Dia memang kebiasaan malas membuka sepatunya sendiri. Natta tidak menolak saat shaka melepas sepatu dan kaos kakinya. Dan tanpa Shaka sadari tangan Natta berpindah menggapai lengan dirinya hingga ia jatuh tepat diatas Natta.

Dan dengan terburu buru Shaka bangkit tapi Natta menahannya hingga dia jatuh di sebelah Natta.

"Besuk kamu kerja. Tidurlah.. " Ucap Natta pelan

Shaka tidak memberikan jawaban. Ia takut Natta akan berbuat aneh aneh kepada dirinya. Panas dingin rasanya tubuh Shaka. Ia berpaling dari Natta dan mencoba menenangkan dirinya sendiri.

"Aku mau palang.. " Kata Shaka pelan

Natta bangkit dari tidurnya dan menjajari Shaka yang sudah duduk di pinggir ranjang.

"Kamu ga kangen sama aku? " Tanya Natta

"Kangenn.. " Ucap Shaka

"Terus buat apa pulang? " Tanya Natta lalu menyalakan rokok yang disematkan diantara dua jarinya lalu menghisap nya pelan

Shaka tidak menjawab, aroma rokok dan alcohol menyatu menjadi satu dan entah kenapa Shaka menyukai bau itu. Wangi yang khas.

Shaka melirik arloji ditangan kanannya jam 00.20.ia gelisah, besuk bakal ngantuk berat.. Pikirnya

Shaka masih terdiam melihat Natta yang tengah menikmati hisapan demi hisapan rokoknya dan sesekali menegak alcohol nya. Dengan kegelisahan nya tangan Shaka terus menerus memainkan ponselnya. Tiba tiba Natta mengambilnya.

"Aku ga suka saat kita bareng kamu malah asik dengan ponsel.. " Kata Natta penuh penekanan

"Kamu juga masih ngerokok dari tadi.. " Jawab Shaka tidak mau disalahkan

Natta mematikan rokoknya dan melemparkan kedalam asbak yang ada di atas meja dan di raihnya air mineral di sebelahnya dan menghampiri Shaka yang duduk terdiam.

Natta duduk di samping Shaka dan mengamati wajah gadis itu dengan jeli. Terasa ada yang salah dengan dandanannya.

"Kamu berubah. Aku ga suka kamu dandan kan? " Kata Natta

"Aku ga dandan kog.. " Ujar Shaka

Natta memandangi nya lebih lekat lagi dan tiba tiba di peluknya tubuh mungil itu. niatnya untuk memiliki gadis itu kian meraja. setelah kepergiannya Natta menyadari gadisnya lebih cantik karena polesan make up yang selama ini Natta melarangnya untuk berdandan menor.

"Besuk aku pasti akan ngantuk berat kalu tidak bobok malam ini.. " kata Shaka pelan sambil mencoba melepaskan tangan Natta yang erat menggenggamnya

Natta seolah tidak mendengar ucapan Shaka, ia memeluk erat gadis itu dengan nafas yang memburu. Sekuat apa Shaka menolak ia tidak akan sanggup mengimbangi kekuatan Natta dan apalagi ia dalam pengaruh alcohol.

"Aku mohon jangan.. " Rintih Shaka

"Tenanglah sayang, aku hanya ingin menuntaskan rasa kangen ini.. " Jawab Natta tidak peduli

"Aku akan menemanimu sampai pagi.. Lepaskan aku.. " Kata Shaka meminta

Natta tidak peduli, hampir sebulan ia meninggalkan gadis yang kini di peluknya itu hanya untuk sesuatu yang sia sia. karena pada akhirnya Natta kembali kepada Shaka.bukan kepada wanita yang baru saja di singgahi nya.namun Shaka tidak mengetahui sebenarnya.

Natta tidak ingin berhenti. ia merasa telah memiliki Shaka seutuhnya. Natta lupa kalau dirinya tidak lagi sendiri. ia melupakan sesuatu yang baru saja di jalannya. Shaka lemah, ia tidak bisa menolak keinginan Natta malam itu. Dan terjadilah semua sesuai dengan kehendak Natta.

Bab 2 Dia yang di benci

Tettth teeethh..

Suara bel istirahat membuyarkan lamunan Shaka. Ia menghapus mukanya yang terasa kering. ia melepaskan semua lamunan lamunannya tentang kejadian semalam.

Shaka merapikan kerjaannya dan menunggu Rhena dan ersa untuk beristirahat bersama.Shaka ingin segera meneguk coffe dingin yang bisa menyegarkan matanya yang terasa perih sedari tadi.

Mereka bertiga selalu bersama, selalu nampak kompak dimana pun dan kapanpun. ibarat kata mereka sapu lidi yang tidak bisa di pencarian pencarian mereka tiga jadi satu. meskipun mereka baru berteman selama beberapa bulan ini tapi mereka mendapatkan chemistrynya.

Hanya saja mereka tidak tahu kalau Shaka kini tengah menjalani hubungan dengan Natta. Lelaki pemabok itu.sudah pasti mereka akan menentang hubungan itu.

Shaka memang menyembunyikan Natta dari temannya itu. Karena Shaka tahu kedua temannya tidak akan setuju dia pacaran dengan seorang pemabok seperti Natta. Tapi Shaka bertahan. Ia sudah merasa nyaman dengan lelaki itu. Terlebih lagi saat Natta menghilang beberapa minggu yang lalu Shaka merasa tersiksa dengan semua rasa. Ia begitu perih merasakan sakitnya kehilangan. Dan ia tidak mau lagi kehilangan lelaki itu.

Meskipun Shaka menyadari, dia bukan sepenuhnya lelaki yang baik tapi entahlah saat bersamanya ia hanya merasakan kedamaian. Dan tidak ingin jauh dari sosoknya yang dingin.

Natta, lelaki dingin dan cuek. Dia sering menghabiskan malamnya dengan sebotol minuman di kamarnya. Dia tidak suka mabok dengan teman temannya dia memilih kamar untuk menikmati sensasi mabok yang saat ini sedang ia dewa kan. Baaginya mabok itu adalah hal yang selalu ingin dia nikmati sepanjang malam. Hanya sendiri, dia tidak membutuhkan orang lain saat keadaan seperti itu.

Saat bersama Shaka, tidak pernah sekalipun ia mengijinkan Shaka menyentuh minuman itu. Dia hanya bilang, "cukup aku yang tau nikmatnya jadi gila sesaat.. " Begitu kata Natta

Shaka sendiri pun tidak bisa melarang kesukaan Natta tersebut. Karena Natta punya segudang argumen yang sulit untuk di bantah. Dan akhirnya di a hanya diam. Mengikuti Natta dengan sensasi maboknya.

"Semalem elo sama siapa ka? " Tanya Rhena

"Biasa, anak anak. Siap lagi kalau bukan mereka.. " Kaya Shaka

Anak anak yang dimaksud Shaka adalah teman teman lelakinya yang biasa ngjak dia nongkrong dan Rhena dan Ersa juga mengenalnya.

"Kamu jangan sampe malem malem. Kita ga mau kamu kenapa napa.. " Kata Ersa

Deg,, entah kenapa hati Shaka bergetar mendengar ucapan ersa barusan, seperti ada yang lain di nada ucapannya.

"Kamu masih inget kan dulu teman kamu sendiri juga mau nyelakain kamu. Untung saat itu kamu ada yang nolong kalau nggak? Sudah tamat riwayat kamu.. " Kata Rhena

Shaka kembali ke masa itu. Saat malam itu dia bertiga dengan temannya. Dika dan Roni. Mereka temenan. Teman nongkrong setiap hari. Tapi entah kenapa malam itu. Malam terakhir persahabatan mereka.

Malam itu Dika dan Roni hendak mengantarkan pulang Shaka. Mereka berboncengan. Motor viksion yang mereka tumpangi berjumlah tiga orang. Mereka memang biasa seperti itu. Tapi tidak di malam itu.

Motor itu tiba tiba di hentikan oleh Dika di sebuah jalan sepi.

"Kenapa? Motornya rusak? " Tanya Shaka

"Nggak.kita disini aja dulu. Masih sore kog .. " Ujarnya

Shaka tidak curiga sedikitpun kepada mereka. Karena shaka sudah terbiasa dengan mereka. Hampir setiap malam mereka bareng. Hanya untuk sekedar nongkrong ataupun menikmati kopi bareng. Tapi malam ini lain. Dan malam ini mereka akan berbuat tidak semestinya kepada Shaka.

Shaka berteriak dengan kencangnya satu Dika memaksa menciumnya sementara Roni mencoba memegangi kedua tangan Shaka.

"Anjing elo? Gue sahabat elo buka pelacur yang bisa elo perlakukan seperti ini.bangsat elo!!.. " Teriak Shaka

Teriakan itu tidak di gubris oleh keduanya. Mereka tetap melakukan aksinya. nasib Shaka masih baik teriakan Shaka di dengan oleh pengguna jalan dan langsung menghampiri mereka dan menolong Shaka yang masih gemetaran karena ketakutan.lelaki itu menenangkan Shaka dan yang lainnya mengurusi kedua orang brengsek itu.

Dika dan Roni pun di cekal dan hendak dilaporkan polisi dan Shaka diantarkan pulang oleh lelaki yang menolong nya tersebut.

"Lain kali hati hati. Siapa saja bisa melakukan semua itu.. Jangan kelaur malam. Kamu itu cewek. " Katanya

Shaka hanya bisa mengangguk pelan dan di selimuti oleh rasa takut.

"Aku anterin kamu pulang.. " ajak lelaki itu.

"Woy makan.. Jangan bengong aja.. " Teriak Rhena membuyarkan lamunan Shaka

Shaka gelagapan dan menyeruput es tehnya. tenggorokannya terasa kering.tiba tiba keringat dinginnya keluar dari peraduan nya

"Hoii, elo masih waras kan? Kog bengong aja " Kata Ersa juga

Shaka mengangguk dan menyendokkan makanan yang dari tadi sudah ia siapkan dan mencoba ia menikmati makan siang nya tapi entah kenapa ada rasa yang tidak enak yang tiba tiba menyeruak di relung hatinya.

Tiba tiba ia ingat Natta. Di rasanya ponsel yang masih tergeletak di masing tasnya. Hanya ada pesan dari Natta.

"Jangan lupa makan ya..aku mencintaimu🧡"

Singkat padat itu ciri khas chat nya Natta, Shaka sudah paham betul lelaki cuek itu. Dia sebenarnya bukan sosok yang romantis tapi saat bersama mereka tidak ingin ada orang lain yang mengganggu. Hanya dirinya dan Natta.

Shaka membalas chat tersebut dan dia tidak menunggu balasan dari Natta kembali. sudah pasti dia tidak akan membalasnya lagi.

Natta tidak seperti cowok kebanyakan yang bertele tele chatingan seharian yang penuh dengan gombal dan rayuan, ini itu dan bla bla. chating dia hanya berisi pemberitahuan, perintah ataupun bentuk perhatian. dan kadang tidak membutuhkan balasan sama sekali.

Awalnya Shaka tidak biasa dengan sikap cueknya tersebut, tapi lama kelamaan ia pun memahami dan kini dia mengerti.

Shaka merapikan makan siangnya dan melihat wajahnya di cermin untuk merapikan make up nya yang belepotan karena terkena makanan dan lainnya.

Klunting..

Shaka kembali melirik ponselnya, tumben si cuek membalas chat nya lagi.

"Kamu bisa kerja kan? kamu ga ngantuk? " tanya Natta di chat nya

Shaka mengambil gambar dua botol coffe instan yang ada dihadapannya dan ia kirimkan kepada Natta.

"Jangan banyak banyak baby, ga bagus buat kesehatan kamu.. "

Ciiee.. Shaka tersenyum membaca chat tersebut. perhatian kecil itu yang terkadang membuat melayang.

Bell tanda istirahat telah usai pun tanah berbunyi. Shaka pun memasukkan ponsel nya kembali kedalam tas. mereka pun kembali ke pekerjaannnya masing masing.

Dan sore hari mereka tidak jadi kuliner karena hari hujan. Shaka pun langsung pulang ke kost dan merebahkan tubuhnya yang penat dan tidur karena matanya sepet sedari tadi ia menahan rasa kantuk nya. Tanpa mandi terlebih dahulu Shaka pun tertidur dengan nyenyak nya.

Bab 3 Dia yang di benci

Shaka nampak galau, dia khawatir seharusnya ia sudah mendapatkan mens bukan ini tapi ia belum juga mendapatkannya. Ia merasa takut kalau terjadi sesuatu dengan dirinya. Shaka menghubungi Natta untuk bercerita tentang yang ia takutkan.

"Nanti malam aku jemput. Kamu yang tenang .. " Begitu jawab Natta dalam teleponnya.

Shaka mencoba menenangkan dirinya. Ia yakin semua akan baik baik saja. Kalaupun terjadi sesuatu pasti Natta akan bertanggung jawab dengan semua ini.

Benar saja, sepulang kerja Natta sudah menunggunya di depan pintu kostnya dengan senyum manis yang selalu membuat Shaka rindu.

"Langsung ke tempatku aja.. " Kata Natta lalu menarik tangan Shaka menuju motornya

"Aku ga bawa baju.. " Kata Shaka

"Nanti pake baju aku.. " Kata Natta

"Tapi .. " Belum selesai Shaka menyela Natta sudah memotongnya

"Aku ga suka di bantah.. " Ucapnya lalu memakaikan jaket yang sudah Natta siapkan dari tadi serta memakaikan helm nya.

Shaka diam dan langsung naik ke motor gede itu. Dan segera meluncur.

Sampai ditempat Natta, Natta mengambilkan baju dan kaos untuk di pakai oleh Shaka.

"Mandilah dulu. Biar seger. Aku bikinin kopi.. " Kata Natta

Shaka mengangguk, ia begitu patuh dengan apa yang di katakan oleh Natta. Baginya ucapan dia adalah ultimatum yang harus dia jalani. Tidak bisa ditawar lagi.

Shaka terdiam di tepi ranjang tempat tidur Natta, ia hanya mengenakan kaos pendek yang ternyata pas untuknya dan celana pendek yang agak kegedean.

"Udah selesai? " Tanya Natta sambil membawa 2 buah cangkir berisi kopi.

Shaka mengangguk.

"Minumlah.. " Kata Natta

Shaka mengambil cangkir itu dan menyeruput kopi yang masih agak panas itu.

"Kenapa? Apa yang kamu takutkan? " Tanya Natta

"Aku takut hamil.. " Kata Shaka pelan

Natta terdiam sambil memandangi gadisnya yang cantik natural.

"Harusnya aku udah dapat bulan ini. Tapi udah lewat dua minggu aku belum dapat juga .. " Kata Shaka

Natta mengambil sesuatu dari lakinya dan di berikan nya kepada Shaka.

"Kamu minum obat ini.. " Kata Natta

Shaka memandangi obat yang ditawarkan kepada dirinya. Obat pelancaran haid. Shaka ragu menerimanya.

"Paling kamu hanya kecapekan. Makanya haid nya tidak teratur.. " Kata Natta

Shaka mengangguk walaupun dalam hatinya masih belum tenang.

"Tenanglah, semua baik.. " Ucapnya sambil mencium kening shaka

Shaka mencoba tersenyum dan menyembunyikan kegelisahan yang masih bersemayam dalam hatinya.

"Malam ini kamu bobok disini.. " Kata Natta

"Tapi.. "Ucap Shaka tertahan

" Aku tidak akan berbuat seperti kemarin. Aku hanya ingin malam ini memelukmu sampai pagi.aku tidak ingin mabok.. "Kata Natta

Shaka masih terdiam dengan ucapan Natta barusan.

" Aku pasti penuhi ucapanku. Kita makan dulu baru istirahat.. "Kata Natta

Dan Natta tidak mengingkari ucapannya itu. Semalaman ia tertidur pulas dengan masih memeluk Shaka sampai pagi menjelang.

Shaka telah menghabiskan obat pemberian Natta tersebut tapi ia belum juga mendapatkan mens. Shaka semakin Khawatir dengan hal yang ia takutkan.

Shaka akhirnya pergi ke apotik untuk membeli testpack. Ia ingin tahu apa yang sedang terjadi dengan dirinya. Dan ternyata benar ia positif. Dua garis merah itu tergaris jelas di kertas yang basah itu.

Shaka menangis, ia bingung harus bagaiman lagi.dalan kebingungan nya itu ia mendengar pintu kostnya terketuk

" Ka.. Buka pintunya. Ini aku Ersa.. "Teriaknya

Shaka buru buru memasukkan testpack nya ke dalam plastik dan di letakkan nya di tempat sampah. Ia lalu mencuci mukanya agar tidak terlihat kalau dia baru saja menangis.

" Lama amat? "Gerutu Ersa

" Lagi mandi tadi.. "Kata Shaka beralasan

" Aku juga mau numpang mandi. Air dirumah lagi mati tadi.. "Kata Ersa lalu menuju kamar mandi

Shaka bersikap se biasa mungkin, walaupun dia sangat terpukul dengan keadaannya tapi ia juga tidak ingin dua shabat karibnya tahu dengan semua ini.

Shaka tidak jadi menyantap makan malamnya itu. Dia menelungkupkan wajahnya di bantal. Ia ingin menangis tapi tidak mungkin karena ersa masih di sini.

" Ada pembalut ga? Gue dapet niihh.. "Tanya Ersa mengagetkan Shaka

" Ada di lemari biasa. Ambil sendiri.. "Jawab Shaka sambil memainkan ponselnya

" Biasanya elo dapet barengan gue deh.."kata Ersa sambil mengambil pembalut

"Aku baru aja selesai kog.. " ujar Shaka berbohong

Ersa kembali ke kamar mandi. dan Shaka mencoba menghubungi Natta. dan balasan Natta hanya singkat.

"Sebentar baby, aku lagi ada kerjaan. nanti aku hubungi kalau sudah selesai😘jangan rewel💓 "

Shaka menghela nafasnya membaca chat dari Natta barusan. ia tahu Natta tidak mau di ganggu saat bekerja. ia pun memilih menunggu sampai Natta selesai.

"Elo kenapa? manyun gitu.. ? " tanya Ersa

"Bete aja.. " jawabnya

"Sing song aja yuk,, " ajak Ersa semangat

Shaka terdiam.

"Ayolah, biasanya elo kan paling semangat.. " kata Ersa

"Ok deh.. kita samperin Rhena aja. bikin kejutan.. " ucap Shaka

Kedua gadis berusia 20 tahunan itu bersiap. mereka berdandan dan siap untuk meluncur.

Shaka ingin melupakan masalahnya sejenak. ia tidak ingin terus menerus menyesali semua ini. dia tetap tegar. meski kadang ia rapuh dan sangat cengeng.

Mereka pun berangkat bertiga setelah bikin kejutan untuk Rhena.

"Aku beli minuman bentar.. " kata Shaka lalu m3nuju tempat minuman yang bersebelahan dengan ruangan karaoke yang mereka pesan.

Shaka membeli dua botol sprite kemasan kecil dan minuman teh untuk kedua sahabatnya. Shaka terlebih dahulu membeli beberapa butir bodrek dan langsung menelannya saat itu juga dan baru masuk kedalam ruang karaoke.

"Kog lama sih? " tanya Rhena

"Antri.. sekalian bawa camilan niihh.. " jawab Shaka

Ersa telah asik memilih milih lagu untuk mereka nyanyikan dua jam kedepan.

Diruangan itulah biasanya mereka gila sejenak. berjaged bareng, bernyanyi bareng dan melakukan hal hal gila yang membuat merka lupa akan masalah yang ada.

lagu lagu dangdut koplo menemani sampai satu botol sprite Shaka telah habis. kalau biasanya dia yang aktif nyanyi tapi kali ini dia lebih memilih menikmati sprite nya dan berjoged bersama kedua teman gilanya itu.

Shaka berharap terjadi sesuatu di dalam perutnya setelah ia menghabiskan dua botol minumannya. tapi dia tidak merasakan apa apa. dia masih merasakan dirinya baik. tidak terjadi sesuatu hal buruk satu pun.

Tiba tiba ponsel Shaka berdering, Natta menelponnya. Shaka segera berlari keluar ruangan karena di dalam sangat brisik.

"Iya sayang.. " jawab Shaka

"Kamu dimana? " tanya Natta

"Aku di rumah temen. tadi aku bosen di kost nungguin kamu.. " kata Shaka

"Ya udah. aku pulang aja. kamu lanjutin mainnya dan ga usah pulang.. " kata Natta

Sambungan teleponnya terputus, Shaka terduduk lesu. ia salah kali ini. seharusnya ia menunggu Natta untuk sebentar lagi. bukan malah pergi dengan teman temannya. Dan ia tau Natta pasti akan sangat marah melihat dirinya pergi tanpa seijin nya. Shaka menyesal..

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!