NovelToon NovelToon

Stuck Between Two Choices

Wajib Dibaca Dulu

...

Halo semua☺

Terimakasih yang sudah mampir kesini..

Tapi, sebelum baca ini kalian wajib baca dulu sinopsisnya "Cinta Maya" tinggal klik di bio ku..

Karena ini lanjutan ceritanya di season 2

Kalian gak usah baca ceritanya karena dipastikan kalian akan gumoh masal🤣

Itu awal banget aku nulis pokoknya nggak banget jadi sebelum di bully aku sadar diri duluan.

Walaupun cerita lanjutan gak jamin bagus juga tapi aku akan perbaiki kok daripada sebelumnya.

Happy Reading All💋💋💋💋💋💋

Cerita sebelumnya

Mengawali

🌷🌷🌷

7 Tahun Kemudian

Tak terasa waktu berlalu sekarang usia Maya sudah menginjak dua puluh enam tahun. Banyak hal yang di lalui selama tujuh tahun ini. Dengan berbekal uang dari Sinta yang diberikan dulu dia pergi ke kota Malang. Disana dia membuka usaha kue seperti yang direncanakan saat Ibunya masih hidup dulu. Awalnya hanya sebuah toko online biasa hingga akhirnya berubah menjadi besar akhirnya Maya memutuskan untuk membeli sebuah ruko untuk dijadikan tokonya kini dia mempunyai beberapa pegawai untuk membantu mengelola toko kuenya.

Maya berubah menjadi wanita cantik yang tangguh. Di usai dua puluh enam tahun dia menjadi pengusaha muda banyak brand terkenal meminta kerjasama dengannya. Dia mengikuti seminar demi seminar untuk mengenalkan produk kuenya pada kalayak umum. "Cahaya Cake & Bakery" itu nama toko kue yang dimiliki Maya. Dia berharap masa lalu kelamnya terkubur dan masa depan bersinar terang seperti cahaya mentari. Maya membuka cabang kuenya di berbagai kota tapi Maya sangat menghindari kota Jakarta karena dia sudah berjanji tidak akan menginjakkan ke kota itu lagi kalau tidak dalam keadaan yang terdesak. Dia ingin sekali berkunjung ke makam ibunya tapi dia menahan itu semua karena takut bertemu dengan Alden atau Sinta lagi. Baginya mereka hanya masa lalu yang harus dia lupakan. Dia berharap mereka akan hidup bahagia. Dan tetap menganggap dirinya sudah mati.

Untuk urusan jodoh sebenarnya banyak yang silih berganti mendekatinya tapi dia enggan untuk membuka hatinya. Akankah ada yang akan menerima masa lalu Maya? Entahlah hanya Tuhan yang tahu. Maya ingin fokus mengurus karirnya dan usaha tokonya yang dia kembangkan.

Entah jodoh atau apa namanya dua tahun lalu Maya dipertemukan kembali dengan sahabatnya Bella. Dia sekarang juga pindah ke Malang ikut suaminya , iya Bella sudah menikah dan menetap di Malang bersama sang suami. Sesekali mereka bertemu, Maya sangat suka bermain dengan anak Bella yang masih berumur satu tahun.Itu bisa mengobati rasa kerinduannya pada anaknya. Kadang saat teringat anak yang dilahirkannya dulu dia menangis karena tidak pernah melihat wajahnya dan menggendongnya karena setelah melahirkan dia dibawa dengan dokter Aldo dan disuntikkan sesuatu entah apa yang jelas setelah saat itu dia tak sadarkan diri saat sudah sadar dia sudah ada di kediaman dokter Aldo.

"Selamat Ulang Tahun sayang anak Mommy," ucap Maya pada sebingkai foto. Itu foto anaknya satu satunya yang diberikan dokter Aldo dulu. Hari ini tepat tujuh tahun usai anaknya. Setiap tahun dia cuma bisa menatap foto bayi mungil itu sambil menangis entah bagaimana rupanya sekarang. Dia sangat merindukan anaknya pasti sekarang sudah besar dan bersekolah rasanya sangat ingin melihat wajahnya walaupun cuma sekali.

"Kamu bahagia kan sayang dengan Papa Alden dan Mommy Sinta? Mereka pasti menyayangimu kan Nak? Kalian bertiga pasti bahagia kan sayang?"

Airmata pun kembali menetes di pelupuk matanya. Hanya satu harapannya anaknya bisa bahagia disana. "Mommy Merindukanmu"

🌷🌷🌷

Sementara itu dibelahan dunia lain, tampak seorang laki laki dan perempuan melakukan hubungan suami istri.

"Arrrrghhhhh.. " Si laki laki mendapat pelepasannya. Setelah selesai dia segera melempar segepok uang pada si wanita.

"Pergilah!" perintahnya.

Wanita itu pun menurut dan segera pergi meninggalkan laki laki itu. Ya, laki laki itu adalah Aiden Muller. Kehidupan bebasnya di NewYork tanpa pengawasan orangtua membuatnya bisa melakukan apa saja. Bahkan dia berbisnis narkoba dan melakukan tindakan kriminal lainnya. Dia menjadi ketua geng yang paling ditakuti di NewYork. Kekecewaan terhadap keluarganya membuat dirinya menjadi seorang Aiden seperti sekarang. Dalam urusan asmara dia sering bergonta ganti pasangan hingga predikat playboy dia dapatkan tak ada yang pernah serius menjalin hubungan dengannya dia hanya ingin menuntaskan hasratnya setelah dia bosan wanita itu akan ditinggalkannya. Saat ini dia sedang malas menjalani hubungan baginya wanita itu susah dimengerti yang mereka inginkan hanya uang darinya. Maka dari itu dia menuntaskan hasratnya pada seorang j*l*ng malam ini.

Dilihatnya kerlap kerlip kota NewYork sambil berdiri di balkon apartemennya ditemani segelas wine. Sendiri, itulah hari hari yang dijalani Aiden. Walau kini hubungan dirinya dengan sang kakak membaik begitu juga kedua orangtuanya dia begitu enggan meninggalkan kota NewYork. Dia lebih betah tinggal disini daripada pulang ke Indonesia. Tiba tiba lamunan Aiden buyar saat ponselnya berdering tertera nama Marcus di ponselnya. Marcus adalah anak buah sekaligus kaki tangan Aiden.

"Halo"

"Halo Bos! Cepat ke markas sekarang!"

"Ada apa?"

"Kevin tertangkap saat melakukan transaksi."

"Oh Shiit! Aku akan ke markas segera!"

Aiden pun bergegas menuju markasnya. Sesampai di markas dia sudah disambut beberapa anak buahnya.

"Kenapa bisa terjadi?"

"Luke membocorkan pada polisi."

"Luke penghianat!!!"

"Tapi Kevin sangat setia bos dia tidak membocorkan apa apa pada polisi jadi kita masih aman."

"Dimana Luke sekarang?"

Marcus pun membawa Luke dihadapan Aiden, wajahnya tampak tak berbentuk lagi pasti Marcus dan anak buahnya yang lain menghajar Luke habis habisan.

"Kenapa kau lakukan ini Luke?" tanya Aiden.

Luke pun hanya menjawab dengan tawanya.

"Kau sudah bosan hidup!" geram Marcus.

"Aku ingin membuatku hancur Aiden, kau telah mencampakkan adikku, kau tahu dia sangat terluka dan depresi karena putus cinta darimu, kau memang laki laki b*ngs*t! " Luke menjawab dengan penuh kebencian pada Aiden.

"Oh.. jadi karena si j*l*ng itu kau berhianat padaku! Kau tau adikmu diam diam menjual tubuhnya pada banyak pria dan dia menjadi bintang film panas saat aku mengetahuinya aku ingin memberitahumu tapi dia memohon padaku untuk tidak melakukannya maka dari itu aku putus dengannya. Dia depresi karena ulahnya sendiri kau tau tidak dia sedang hamil sekarang dan dia tidak tau siapa ayah dari bayinya jadi sebelum menyalahkan orang lain selidiki dulu siapa adikmu itu!"

"Tidak.. itu tidak mungkin!!"

"Kau coba tanya sendiri pada adikmu dan selama kau mengenalku apa pernah aku berbohong?"

Luke tampak diam tidak bisa berkata apa apa lagi.

"Kali ini aku memaafkanmu!"

"Apa maksudmu Bos?" sela Marcus

"Aku ingin kita semua berhenti dari dunia gelap ini aku akan memberikan kalian semua uang yang banyak untuk bekal kalian nanti"

"Tapi Bos_"

"Tidak ada tapi tapi an.. Apa kau pikir kita masih aman? tentu saja tidak suatu saat kita pasti akan ketahuan dan satu persatu diantara kita pasti akan masuk penjara! Mungkin sudah saatnya aku pulang ke Indonesia."

🌷🌷🌷

Sesuatu Yang Manis

🌷🌷🌷

"Uncle... " teriak anak kecil sambil berlari ke arah Aiden.

Aiden pun sontak menggendong keponakan kecilnya itu.

"Keponakan uncle sudah besar sekarang!" seru Aiden sambil menggendong keponakan cantiknya.

Hari ini Aiden pulang ke Indonesia, sebenarnya dia masih malas bertemu dengan keluarganya tapi karena ponakan satu-satunya hari ini ulang tahun terpaksa dia datang ke kediaman keluarga besarnya. Walaupun jarang bertemu tapi ponakannya itu sangat menyayanginya, kadang dia merengek pada Dad nya untuk menemuinya sampai ke New York. Karena itu, dia tidak tega jika harus melewatkan momen spesial keponakan tercinta.

"Kau sudah sampai?" suara bariton itu bertanya pada adiknya yang saat ini masih sibuk bermain dengan putrinya.

"Hem" jawabnya singkat.

"Kau tidak pernah berubah! Cepat temui papa mama dulu," ucapnya lagi.

"Oke, Oke. Uncle pergi ke dalam dulu ya El." pamit Aiden pada ponakannya.

"Tapi janji setelah itu temani El main lagi," rengek El.

Aiden mengusap kepala El dan berlalu masuk ke dalam untuk menemui orangtuanya diikuti oleh kakaknya di belakang.

"Putraku sudah datang!" teriak Rita. Dia segera memeluk putra keduanya yang lama tak bertemu.

Aiden membalas pelukan mamanya walaupun kadang kesal dengan sikap orangtuanya tapi bagaimanapun juga dia tetap ibunya yang melahirkan dirinya ke dunia.

"Dimana papa, Ma?" tanya Aiden.

"Papa, masih istirahat di kamar. Akhir-akhir ini kesehatannya kembali memburuk," ucap Rita dengan sedih.

"Aku akan menemuinya nanti." Aiden berlalu masuk dalam kamarnya.

Rita hanya menggeleng pelan.

"Al, adikmu itu tidak pernah berubah selalu bersikap cuek pada kita," keluh Rita pada putra pertamanya.

"Sudahlah Ma, dia perlu waktu," jawab Alden.

Alden menatap punggung adiknya yang semakin menjauh. Dia pun segera mendatangi putrinya yang saat ini tengah sibuk bermain dengan pengasuhnya.

"My Princess, waktunya tidur siang," ucapnya pada putrinya.

"El, masih ingin bermain Daddy."

"Bukankah nanti malam kita merayakan ulang tahunmu sayang? tidur siang agar nanti malam tidak mengantuk."

"Baik Dad, tapi Daddy temani El, oke."

"Oke. Come on Baby."

Alden membawa putrinya masuk ke dalam kamar. Di tepuknya perlahan hingga putrinya itu terlelap. Dipandangi wajahnya dengan lekat sungguh mirip orang yang sangat dia rindukan.

"Umurnya sudah tujuh tahun sayang, dia begitu mirip denganmu. Namanya Elara Adelia Muller, aku sengaja menyelipkan namamu. Aku sangat merindukanmu," batin Alden sambil membayangkan kenangannya dulu bersama Maya.

Ceklek!

Pintu kamar terbuka.

Sinta menyembul masuk ke dalam dilihatnya Alden sedang memandangi wajah putrinya. Hal itu sudah sering Sinta lihat, ternyata tujuh tahun Alden tetap tidak bisa melupakan Maya dan itu membuat kebencian Sinta pada Maya semakin tumbuh.

"El, sudah tidur?" tanya Sinta.

Alden segera menoleh ke asal suara. Dia hanya menganggukkan kepala dan berlalu meninggalkan Sinta.

Itulah yang dialami Sinta selama tujuh tahun ini diabaikan oleh Alden.

Dia akan bersikap mesra jika di depan El saja.

🌷🌷🌷

Acara ulang tahun El diadakan begitu meriah. Banyak rekan kerja Alden berdatangan, Sinta tampak begitu sumringah teman-teman sosialitanya juga banyak yang hadir.

Pesta itu diadakan di taman belakang rumah besar. Aiden duduk menyendiri dengan segelas wine ditangannya. Rasanya masih tidak percaya kini dia bisa kembali ke Indonesia, meninggalkan dunia gelapnya disana.

"Apa kabarmu, Nak?" tanya Henry tiba-tiba.

Dia menghampiri putra keduanya itu dan ikut duduk disampingnya.

"Papa, apa kabar?" tanya Aiden balik.

Henry tersenyum kikuk.

"Tidak ada yang berubah selain menua," desahnya.

Aiden tidak menanggapi malah asyik meneguk minuman ditangannya.

"Maafkan papamu ini, Nak," ucap Henry dengan wajah menunduk.

Aiden mengerutkan keningnya, tidak biasanya papanya itu merendah padanya. Dari dulu mereka selalu adu otot, karena dasarnya Aiden memang keras kepala.

"Tidak ada yang perlu dimaafkan, aku sudah memutuskan untuk menetap disini lagi," ucap Aiden.

"Kelola cabang perusahaan yang ada di Malang, bantu kakakmu. Disana sedikit ada masalah." Henry berkata dengan menatap lekat anaknya.

Aiden tampak menimang-nimang permintaan papanya. Mungkin ini kehidupan baru yang akan dia tempuh.

"Hm, baiklah," jawab Aiden.

"Boleh papa memelukmu?"

Tanpa menjawab Aiden segera memeluk papanya, mungkin sudah saatnya dirinya berdamai dengan keluarganya saat ini.

🌷🌷🌷

Sesampai di Malang,

Aiden disambut dengan hormat saat baru saja tiba di bandara.

"Selamat datang, Tuan Aiden," sapa Jack.

Dengan gaya dinginnya Aiden hanya mengangguk pada Jack dan tetap berjalan lurus ke depan diikuti Jack dari belakang.

"Saya diperintahkan Tuan Alden untuk menjadi asisten anda, Tuan," ucap Jack karena merasa dari tadi Aiden hanya diam bahkan saat sudah masuk ke dalam mobil.

Aiden masih cuek sekarang dirinya sedang fokus mengetik sesuatu di ponselnya.

"Apa Tuan saat ini sedang sakit gigi?" tanya Jack lagi karena merasa di abaikan.

Aiden langsung mendelik ke arah Jack dengan tatapan tajam.

Jack menelan ludahnya kasar. Ternyata bos barunya begitu dingin mengalahkan dinginnya es di Kutub Utara apalagi sorot matanya yang tajam begitu membunuh. Apa bos nya ini anggota gangster? pikir Jack.

"Aku ingin sesuatu yang manis," ucap Aiden dengan suara yang berat.

Jack langsung gelagapan itu adalah kalimat pertama dari bosnya setelah hampir setengah jam mereka bersama.

"Ngh, ada sebuah toko kue yang terkenal disini, Tuan," ucap Jack.

Tapi lagi-lagi tidak ada sahutan dari bosnya. Jack berpikir bosnya setuju jika dia membawa ke toko kue itu.

Mobil sudah berhenti dengan segera Jack membukakan pintu untuk bosnya.

Aiden keluar dengan gaya maskulinnya, semua yang lewat disitu memandang takjub dengan ketampanan Aiden, tubuh tinggi dan kekar tampak beberapa otot di lengannya, rahang dan garis wajahnya yang tegas membuat siapapun menatapnya dengan tatapan lapar.

Sedangkan di depan toko, Maya tampak kesulitan memperbaiki hiasan bunga yang rusak karena terlalu tinggi dia memakai bangku plastik agar dirinya bisa menjangkau hiasan tersebut. Kakinya menjijit untuk bisa menjangkau tapi naas kursi plastik itu malah terdorong akibat tidak bisa menopang berat Maya.

Badan Maya sudah oleng sudah bisa dipastikan dia akan merasakan sakitnya jatuh dari ketinggian tapi sejurus kemudian badannya di tangkap oleh tangan kekar.

Kini tatapan mereka beradu.

Deg!

Tiba-tiba saja jantung Aiden berdebar saat melihat wajah cantik di depan matanya. Jarak mereka begitu dekat, entah dirasuki setan apa Aiden memajukan bibirnya dan mengecup bibir wanita yang saat ini masih berada di gendongannya.

Cup!

Satu kecupan mendarat ke bibir Maya, seketika Maya langsung berontak mendapat perlakuan seperti itu, dia langsung melepaskan dirinya dari gendongan Aiden yang mirip ala bridal style.

"Pria cabul!" teriak Maya. Dia langsung mengusap bibirnya dan masuk ke dalam toko.

Sedangkan Aiden masih mematung merasakan debaran di jantungnya.

"Tuan, tidak apa-apa?" tanya Jack.

Aiden tersenyum sembari berkata, "Aku sudah mendapatkan sesuatu yang manis," gumamnya.

🌷🌷🌷

Awal-awal part masih fokus ke Maya dan Aiden dulu ya🥰

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!