Pagi seperti biasa di hari minggu, Ayra selalu pergi ke taman entah untuk olahraga ataupun hanya sekedar jalan-jalan dengan kucing peliharaannya.Seperti di minggu ini dia sudah bersiap dengan menggunakan hoodie hitam dan celana trainingnya serta tak lupa masker dan kacamata hitam yang siap menutupi wajah cantiknya.Ya...Ayra memang sangatlah cantik.Maka tak heran banyak laki-laki yang mendekatinya.
"Selamat pagi Ma ," sapa Ayra yang baru saja turun ke dapur menghampiri Mamanya.
"Pagi....sarapan dulu sayang."
"Eemm ...nanti aja deh Ma, aku belum lapar. Aku mau sarapan di luar aja ya Ma...."
"Hm iya..."
"Ya udah aku pergi dulu ya Ma, aku mau ajak Lucas (nama kucingnya) jalan-jalan pagi.....dadah Mama ..." pamit Ayra sambil mencium pipi sang Mama.
Ayra mengeluarkan motor Scoopy kesayangannya dari garasi.Dia akan menggunakan motor untuk sampai ke taman karena jarak taman yang lumayan jauh dari rumahnya.Sekitar 20 menit dia sudah sampai di taman.Dia memakirkan motornya kemudian dia mulai jalan mengitari taman bersama dengan kucingnya , Lucas.
"Mang bubur ayamnya satu dibungkus ya..." ucap Ayra sambil mendudukkan dirinya di kursi plastik.
"Siap Neng...."
Ayra duduk di salah satu bangku yang ada di taman sambil menikmati sarapan paginya yang ditemani Lucas di sampingnya . Sangat lama Ayra duduk di sana sambil memperhatikan orang-orang yang beraktifitas di sana. Yang tanpa disadari Ayra ternyata ada sepasang mata yang selalu memperhatikannya tiap kali Ayra datang ke taman.
Jam sudah menunjukan pukul 09.00 pagi.Ayra bangkit dari duduknya , sambil menggendong Lucas dan berjalan ke parkiran siap untuk pulang.
"Loh...Mama sama Papa mau ke mana, gak biasanya hari minggu pergi?" tanya Ayra yang baru saja sampai di rumah.
"Eh..udah pulang anak Mama , sini cium dulu.." Ayra mendekat membiarkan sang Mama menciumnya.
"Mama sama Papa mau ketemu teman lama Mama...,mau ikut gak? sekalian nanti Mama mau perkenalkan kamu keteman Mama..,gimana?" ajak sang Mama antusias.
"Enggak ah Ma...aku hari minggu sibuk , udah ada janji sama Kakak... Mama sama Papa pergi aja aku titip salam buat teman Mama itu. Dah ya Ma ..aku mau ke kamar dulu ..selamat bersenang-senang."
___________
Ayra Reiia anak bungsu dari pasangan David Erland dan Leylin Indira mempunyai seorang kakak yang usianya hanya beda 3 tahun yaitu Felix Erland. Keluarganya termasuk salah satu keluarga konglomerat yang ada di Indonesia .Mempunyai perusahaan bernama Erland Group yang dipimpin oleh Felix Erland , anak pertama dari keluarga Erland.
Jam di dinding sudah menunjukan pukul 19.00 sudah waktunya untuk makan malam bersama. Ayra turun dari kamarnya menuju dapur untuk membantu sang Mama mempersiapkan makan malamnya.Meskipun keluarganya termasuk keluarga konglomerat tapi Mama Leylin selalu masak sendiri untuk keluarganya.
"Ra tolong panggil Papa sama Kakak kamu, makanannya sudah siap ," perintah Mama Leylin kepada Ayra.
"Iya Ma......." Ayra berjalan menuju ruang keluarga untuk memanggil Papa sama Kakaknya.
Makan malam berjalan seperti biasa diam dan hening tanpa ada pembicaraan sebelum Mama Leylin membuka pembicaraan.
"Ra.." panggil sang Mama.
"Hm ..apa Ma?"
"Udah punya pacar belum sih?"
"Uhuukkk....." Ayra langsung tersedak mendengar pertanyaan Mamanya.
"Hati-hati dong sayang, kayak anak kecil aja ..makan sampai tersedak," ucap sang Mama sambil menyodorkan minum ke Ayra , "nih minum dulu."
"Lagian sih Mama tanyanya gitu...udah tau aku gak pernah punya pacar masih aja tanya. Lagian juga ya Ma kalau aku punya pacar juga pasti bakal cerita kok sama Mama ," jawab Ayra yang tanpa Ayra sadari Mamanya tengah tersenyum smirk mendengarnya.
"Ha ha ...iya juga ya ...kasihan banget sih Pa anak Mama yang satu ini..... cantik-cantik tapi gak punya cowok ."
__________________
Sementara itu.......
Keluarga Arion
"Sayang kamu sudah pulang, sini...." ucap Mami Diana sambil menepuk sebelah sofa yang di duduki.
Iya, dia Baikal, Baikal Arion putra tunggal keluarga Arion .Anak dari pasangan Arga Arion dengan Diana Rebecca.Salah satu keluarga konglomerat di Indonesia . Mempunyai perusahaan bernama Arion Group yang dipimpin oleh Baikal Arion.
Baikal laki-laki ganteng dengan sejuta pesonanya .Hidung mancung , mata yang tajam , rahangnya yang kokoh ditambah kulitnya yang putih semakin banyak digilai oleh para kaum wanita .Bahkan banyak pula wanita yang dengan sukarelanya hanya untuk menjadi penghangat ranjangnya.Tapi sayangnya Baikal bukanlah lelaki brengsek seperti itu .Dia bukanlah casanova pemain wanita.
"Iya Mi baru aja...capek banget nih ," jawab Baikal sambil meletakkan kepalanya di atas pangkuan Maminya.
"Sudah makan belum?" tanya sang Mami.
"Udah kok Mi, sekalian tadi makan bareng sama Devan."
"Iihhh kamu kok apa-apa sama si Devan sih , makan sama Devan ,pergi-pergi juga sama Devan . Awas aja nanti kalau kamu sampai suka sama si Devan itu ," cerocos Mami Diana .
"Mami apaan sih .... Devankan sekertaris aku sekaligus teman aku....ya wajar dong Mi kalau apa-apa Baikal seringnya sama dia.Mami gak usah mikir yang aneh-aneh deh ."
"Mami gak mikir yang aneh-aneh ya..tapi kenyataannyakan memang gitu. Kamu aja sudah gak pernah cerita sama Mami kalau kamu udah punya pacar lagi."
"Ya kan memang Baikal gak ada pacar Mi," jawab Baikal dengan santainya yang tanpa disadari bahwa Maminya tengah tersenyum smirk kepadanya.
"APA.....!!!!!, anak Mami yang ganteng ini gak punya pacar?..serius kamu?" jawab Mami Diana dengan nada-nada dibuat kaget .
"Dikasih tau malah gak percaya," jawab Baikal lagi yang masih tiduran di pangkuan Maminya.
"Eh sayang ,kalau menikah kamu sudah siap belum?" tanya Maminya lagi.
"Siap aja sih Mi......kenapa emang?"
Mendengar itu Mami Diana langsung tersenyum .Mami Diana cepat-cepat membuka ponselnya , menggeser layarnya kemudian membuka gallery .menunjukan sebuah foto gadis yang sangat cantik yang tengah duduk sambil membawa seekor kucing di pangkuannya.
"Cantik gak?" tanya Mami Diana lagi sambil menunjukan sebuah foto pada Baikal.
Baikal mengambil ponsel milik Maminya kemudian melihat foto yang ditunjukan sang Mami. Sontak Baikal langsung terduduk kaget. Dia masih memandangi foto yang ada diponsel Maminya.Mencocokan foto gadis itu dengan gadis yang ada di ingatannya . Benar, iya benar ini perempuan yang setiap minggu dia perhatikan di taman . Perempuan yang selalu menggangu pikirannya akhir-akhir ini.Tapi bagaimana Maminya bisa kenal dengan dia..?
"Cantik gak Bai..?" suara Mami Diana mengagetkan Baikal yang masih asik memandangi sebuah foto di ponselnya.
"C.. cantik Mi ," jawab Baikal dengan nada yang masih kaget.
"Santai aja kali Bai....gak usah gitu ekspresinya , " ejek sang Mami, "dia namanya Ayra , Ayra Reiia . Anaknya teman Mami. Mami belum pernah ketemu sih sama dia tapi Mami langsung suka cuma sekali lihat fotonya sama dengar cerita-cerita tentang dia dari teman Mami , Mamanya Ayra , Tante Leylin ."
Baikal masih fokus mendengarkan penjelasan sang Mami.
Mami Diana membenarkan posisi duduknya. Duduk menghadap sang anak sambil menggenggam tangan anaknya.
"Bai... Mami sama Papi berencana menjodohkan kamu dengan anak teman Mami, namanya Ayra . Mami sama Papi yakin kok Ayra itu anak yang baik dia juga cantik ... ,kamu mau kan Bai?"
"Mami sama Papi berharap kamu mau menerima perjodohan ini , menikahi Ayra ," tambah Mami Diana lagi .
Baikal menggenggam tangan Maminya semakin erat .Dia masih terkejut mendengar ucapan Maminya .Dia masih mencerna setiap kata yang keluar dari mulut Maminya.Perjodohan , menikahi Ayra, gadis yang setiap minggu dia perhatikan di taman ,gadis yang akhir-akhir ini selalu berhasil mengacaukan otaknya .Dan tiba-tiba sang Mami datang memintanya untuk menerima perjodohan dengannya . Gila.... Baikal serasa mendapatkan jackpot besar dalam hidupnya .Dia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini dan sontak dia langsung menganggukan kepalanya , bilang iya kepada Maminya.
"Iya Mi , Baikal mau , Baikal mau menikahi Ayra," jawab Baikal sambil langsung memeluk Maminya, " terima kasih ya Mi..." Baikal semakin mengeratkan pelukannya kepada sang Mami.
"Segitu senangnya kamu menerima perjodohan ini. Mami kira kamu bakal nolak , tapi kalau di pikir-pikir lagi laki-laki mana coba yang bakalan nolak Ayra...,iyakan Bai?"
"Eh Mi ,memangnya Ayra gak ada pacar?, dia kan cantik , terus kapan aku bisa ketemu sama Ayra Mi? " tanya Baikal yang semakin penasaran tentang Ayra.
"Iihh kamu ya....mentang-mentang Ayra cantik kamu jadi gak sabaran ,nanti Mami tanyain sama Tante Leylin . Dah ya Mami mau buatin teh buat Papi dulu, kamu mandi sana!" perintah sang Mami yang langsung disambut dengusan kesal oleh Baikal.
Mami Diana langsung tersenyum melihat kelakuan putra semata wayangnya itu.
Baikal bangun dari duduknya melangkah menaiki anak tangga menunju kamarnya dengan perasaan yang sangat bahagia. Wajahnya yang awal pulang ke rumah ditekuk sekarang berubah menjadi berbinar-binar.Perasaan bahagianya sungguh sudah tidak bisa di ekspresikan lagi .Dia terlalu amat bahagia . Dia akan menikahi gadis incarannya ,gadis di taman yang setiap hari minggu selalu diperhatikannya.Oh ya Tuhan.......mimpi apa dia semalam....
Pagi hari di hari senin. Seperti biasa Ayra bangun pagi dan bersiap-siap untuk masuk kerja. Ayra berdiri di depan cermin sambil memperhatikan penampilannya yang menurutnya sudah pas. Blouse biru dongker yang dipadukan dengan rok pendek selutut semakin mempertegas bentuk tubuhnya yang sangat sexy itu. Tak lupa Ayra juga mengoleskan make up tipis ke wajahnya untuk menambah aura kecantikannya.
Ayra turun ke dapur untuk membantu sang Mama mempersiapkan sarapan.
"Ma ..sarapannya sudah siap?" tanya Ayra kepada Mamanya.
"Iya tinggal panggil Papa sama Kakak kamu aja. Sekalian kamu bangunin Kakak kamu ya Ra...pasti dia belum bangun," perintah sang Mama yang langsung dijawab anggukan oleh Ayra.
Setelah memanggil Papanya, Ayra melangkah menuju ke kamar Kakaknya.Dia dorong pintu di depannya kemudian melangkah masuk.
"Kak bangun...cepetan...sudah mau jam tujuh nih ," cerosos Ayra sambil menggoyang-goyangkan bahu Kakaknya.
"Bentar lagi deh Ra... lima menit lagi ya.." tawar Felix yang kembali menutup dirinya dengan selimut.
"Enggak ada ....ayo banguuuuunnnnn..." perintah Ayra yang langsung menarik tangan sang Kakak untuk bangun.
"Hiiisssss kamu nih kasar banget...pantesan jomblo terus.Sana keluar, aku mau mandi," usir Felix dengan nada kesalnya.
"Apaan sih...awas aja ya kalau gak turun."
"Bodo ," jawab Felix yang langsung dibalas hentakan kaki oleh Ayra.
Ya begitulah kehidupan adik kakak Felix dan Ayra tidak ada hari di mana meraka tidak bertengkar.Tapi meskipun begitu Felix sangat menyayangi sang adik begitu juga sebaliknya.
Sarapan berjalan seperti biasa hening dan diam tanpa ada pembicaraan sebelum Mama membuka pembicaraan.
"Kalian pulang jam berapa?" tanya Mama kepada kedua anaknya itu.
"Jam lima Ma kayak biasanya ," jawab Felix.
"Kalau kamu Ra?" masih Mama yang bertanya.
"Sama kayaknya jam lima juga , kenapa Ma?" tanya balik Ayra kepada Mamanya.
"Nanti malam teman Mama akan datang ke sini ,mau makan malam bareng . Makan malam keluarga gitu.."jawab Mama Leylin dengan antusiasnya.
"Pokoknya kalian gak boleh pulang telat ya...jam lima harus sudah pulang ,jam tujuh nanti kita makan malam bersama," jelas Mama Leylin panjang lebar.
" Ya udah , sana berangkat kerja dulu," tambah sang Papa.
Ayra dan Felix berpamitan untuk berangkat kerja .Tak lupa mereka mencium tangan ke dua orang tuanya sebelum pergi.
"Berangkat dulu Ma Pa.."pamit Ayra dan Felix bersamaan yang langsung dibalas anggukan kepala oleh orang tuanya.
"Iya hati-hati."
Felix menyalakan mobil Ferrari kesayangannya. Dia siap melajukan mobilnya ke butik tempat Ayra bekerja. Ya .. Ayra memang tidak bekerja di perusahaan keluarganya dia lebih memilih mendirikan butik sendiri. Sebenarnya Ayra bisa aja bekerja di perusahaan milik keluarganya membantu sang Kakak mengelolanya . Tapi Ayra ingin mandiri .Dia juga ingin mewujudkan impianya tentang mendisain dan menjual hasil disainnya sendiri , maka dari itu dia lebih memilih mendirikan butiknya sendiri.
Sekitar 25 menit perjalanan .Kini mobil Ferrari milik Felix sudah sampai di halamam butik itu. Ayra merapikan bajunya lagi yang sedikit berantakan dan bersiap untuk turun dari mobil.
"Udah sana cepetan turun ...nanti pulang aku jemput lagi," usir Felix yang kepada Ayra .
"Nyebeliin ...." jawab Ayra sambil menyebikan bibirnya dan langsung membuka pintu mobil bersiap untuk turun.
Ayra masuk ke dalam butik dan melangkah menuju ruangannya .Di sana dia sudah disambut oleh asistennya , Sisil namanya.Seperti biasa Ayra akan disibukan dengan banyaknya pesanan yang menumpuk karena Ayra sendirilah yang mendisain semua pesanan baju dari kliennya.
__________________
Arion Group
Baika berjalan memasuki perusahaannya dengan senyum merekah di bibirnya yang semakin menambah tingkat ketampanannya. Tak jarang juga ada beberapa karyawan yang tengah menyapanya dengan tatapan bingung yang begitu kentara di wajahnya.
Ada apa dengan bos pagi ini .Kenapa pagi-pagi sudah tersenyum ..?
Itulah pertanyaan yang melintas di setiap benak karyawan yang melihatnya pagi hari ini. Pasalnya Baikal bukanlah orang yang mudah tersenyum seperti itu.Dia orang yang perfectionist dan tegas dalam bekerja .Jadi aneh aja gitu pagi-pagi sudah melihat dia tersenyum seperti itu.
Baikal telah sampai di depan ruang kerjanya masih dengan senyum yang merekah di bibirnya .Ia langsung disambut hormat oleh sekertaris sekaligus asisten pribadinya dan juga sahabatnya itu , Devan.
"Selamat pagi Pak," sapa Devan yang tengah heran menatap atasannya sekaligus sahabatnya itu.Pasalnya dia hari ini tersenyum.
"Ada apa dengan dia hari ini ," batin Devan.
"Hm pagi...,bacakan jadwalku hari ini,"perintah Baikal yang langsung dijawab anggukan oleh Devan.
"Tuh kan dia membalas sapaanku, biasanya mana pernah ," batin Devan lagi.
"Baik pak," jawab Devan sambil berjalan mengekor di belakang baikal.
Devan membacakan jadwal Baikal untuk hari ini. Membacakan kegiatan apa aja yang akan dilakukan bosnya itu.Selesai membacakan kegiatan bosnya Devan berencana untuk keluar dari ruangan itu untuk melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda tapi dia urungkan langkahnya, karena dia begitu penasaran dengan apa yang terjadi dengan bosnya pagi ini.
Baikal sudah mulai asik dengan berkas-berkas yang ada di mejanya. Membaca dan memahami isi dari berkas tersebut. Namun kegiatannya seketika berhenti bersamaan dengan suara Devan yang memanggilnnya.
"Bai...lo kenapa sih...aneh banget hari ini? gak salah minum obat kan lo ?"
Baikal mendongakkan kepala menatap ke arah Devan sambil mengernyitkan dahinya.
"Maksut lo apa tanya gitu..?"
"Ya aneh aja gitu ...lo pagi-pagi udah senyum-senyum sendiri kayak orang yang mau nikah aja?"
"Ya emang gue mau menikah," jawab Baikal dengan santainya yang malah ditanggapi Devan dengan tawa mengejeknya.
"Serius woi , gue tanya...? lo kenapa?"tanya Devan lagi yang masih tidak puas dengan jawaban bosnya itu.
"Dibilang gue mau nikah malah gak percaya."
Devan masih berdiri di depannya dengan tatapan tidak percayanya.
"Lo aja gak ada cewek tiba - tiba bilang mau nikah , bangun woi udah siang jangan mimpi terus."
"Bodo ,yang jelas nanti malam gue mau ketemu sama calon istri gue. Udah keluar sana lo , kerja bukan malah ngebacot terus," jawab Baikal yang dibalas tatapan kesal oleh Devan.
Devan berjalan keluar dari ruangan bosnya dengan masih banyak pertanyaan yang terlintas di benaknya.
Baikal mau nikah ...serius....?
________________
Tanpa terasa jam sudah menunjukan pukul lima sore .Ayra bergegas merapikan alat-alat kerjanya dan mulai melangkah keluar butik menunggu jemputan dari sang Kakak. Sebenarnya Ayra bisa saja membawa mobil sendiri dan tidak harus merepotkan Felix untuk mengantar jemputnya.Tapi itu semua permintaan Felix sendiri untuk mengantar jemputnya .Katanya searah sama kantor jadi sekalian aja.
Hampir sekitar 10 menit Ayra menunggu jemputan Kakaknya sampai akhirnya sebuah mobil Ferrari telah berhenti di depannya .Ya itu mobil Kakaknya. Ayra langsung melangkah mendekati mobil itu dan membuka pintunya lalu duduk di kursi depan samping Kakaknya .Siap untuk pulang ke rumah.
20 menit dalam perjalanan kini mobil Felix sudah masuk ke dalam halamam rumahnya. Mereka bersiap untuk turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah. Lelah capek itu yang mereka rasakan . Meraka hanya ingin cepat-cepat sampai ke kamar mereka masing-masing , mandi kemudian merebahkan tubuh lelahnya ke kasur empuknya.
Ayra dan Felix masuk ke dalam rumah yang langsung disambut oleh sang Mama.
"Anak-anak Mama sudah pulang ternyata..,sini cium dulu," teriak sang Mama.
Ayra dan Felix berjalan ke arah sang Mama dan langsung membiarkan pipinya diciumi oleh Mama , kiri dan kanan.
"Ma kita naik dulu ya ....capek mau istirahat," izin Felix pada Mamanya dan langsung dibalas anggukan kepala dari sang Mama.
Ayra dan Felix melajukan langkahnya menaiki anak tangga. Baru setengah naik suara Mama sudah terdengar lagi.
"Ayra..."
Ayra menghentikan langkahnya, menoleh ke arah sang Mama. Menunggu apa yang akan Mama katakan lagi selanjutnya.
"Nanti jangan lupa dandan yang cantik ya...., Mama juga sudah siapin dress baru buat kamu , pokoknya harus cantik," ucap Mama dengan antusiasnya.
Mama beralih menatap Felix.
"Kamu juga Felix ...,nanti pakai pakaian formal ya.."
Mereka berdua hanya menganggukan kepala menanggapi permintaan sang Mama. Mereka sudah terlalu capek untuk bertanya sama Mama untuk apa harus berpakaian formal .
"Toh cuma makan malam bersam, kan? kenapa harus pakai pakaian formal, repot banget," batin mereka.
Ayra masuk ke dalam kamarnya dan langsung merebahkan tubuhnya di kasur empuk miliknya. Dia pengen istirahat, pengen tidur sebentar.
_________________
Semoga kalian suka ya.....love you( ◜‿◝ )♡
Ayra memakai dress pemberian Mamanya , dress warna peach selutut tanpa lengan yang terlihat sangat pas dipadukan dengan kulit putih mulusnya itu. Ayra masih duduk di depan cermin sambil memoleskan make up tipis di wajahnya.Sungguh, malam ini dia benar-benar sangat cantik.
Ayra turun ke bawah untuk membantu sang Mama yang masih sibuk menata makanan di atas meja. Ya Mamanya hari ini benar-benar sangat antusias banget .Hampir semua hidangan adalah hasil masakan dari sang Mama.
"Ma ada yang bisa Ayra bantu gak..?" tanya Ayra.
Mama Leylin mendongakkan kepalanya ketika mendengar suara sang anak bicara.
" Udah selesai nih....., kamu duduk di ruang tamu aja ya sayang , nunggu teman Mama datang."
Ayra hanya menganggukan kepala mendengar permintaan sang Mama dan melangkahkan kakinya menuju ruang tamu.
Ayra mendudukkan dirinya di sofa samping kakaknya.
"Kak tau gak ?"
"Enggak ."
"Iihhh belum selesai ngomong juga.." jawab Ayra sambil memukul bahu sang kakak.
"Aduh sakit Ra....., kamu tuh
kebiasaan deh," ringis Felix sambil mengusap-usap bahunya yang tidak sakit itu.
"Makanya jangan rese dong...., lemah banget, gitu aja udah kesakitan."
Felix hanya menanggapi dengan dengusan kesal celotehan Adiknya itu.
"Kak siapa sih teman Mama , orang penting ya..? kok kayaknya penting banget buat Mama sampai kita harus dandan rapi kayak gini."
"Tau ..., nanti juga bakal tau sendiri," jawab Felix tak kalah acuhnya.
________________
Baikal turun ke bawah menghampiri Mami dan Papinya yang sudah menunggu dirinya sangat lama itu.
"Mi Pi gimana penampilan Baikal..? udah oke belum?"
Mami Diana dan Papi Arga seketika monoleh mendengar suara sang anak memanggilnnya.
"Ya ampun Pi....kapan sih anak Papi ini jadi gk percaya diri ?"
Baikal sudah sangat lama tadi berada di dalam kamarnya dan tiba-tiba turun dengan menanyakan hal koyol seperti itu. Ya itu konyol menurut Mami Diana. Pasalnya baikal bukanlah orang yang tidak pernah sekalipun merasa tidak percaya diri dalam hidupnya.
"Jawab Mi....bukan malah balik ngejek."
Baikal hanya bersungut-sungut mendengar ejekan dari Maminya itu.
"Udah oke kok sayang .. perfect," jawab Mami Diana sambil mengangkat kedua jempolnya.
"Udah ayo berangkat ."
Suara Papi Arga menginterupsi.
Sekitar 40 menit dalam perjalanan. Kini mobil yang di naiki Baikal dan Mami Papinya telah sampai di depan rumah besar dengan gerbang putih yang menjulang tinggi.
Entah mengapa Baikal merasa jantungnya berdetak sangat aneh ,sangat cepat begitu pikirnya.Dia merasa begitu gerogi.Baikal kemudian menarik nafasnya dalam-dalam sebelum dia melangkah turun dari mobil.
Mami Diana melangkah dengan menggandeng Papi Arga yang diikuti oleh Baikal di sampingnya.Sampai akhirnya mereka sudah berada di depan sebuah pintu kayu, Mami Diana langsung mengetuknya .
tok tok tok...........
Suara ketukan pintu terdengar di telinga Ayra.
"Kak ada tamu tu.... "
"Bukainlah Ra...."
Ayra berjalan menuju ke arah pintu untuk menerima tamu .
"Ya..?" tanya Ayra ketika pintu berhasil dibuka.
Seketika Baikal mendongakkan kepala melihat ke arah sumber suara.Dia langsung terpesona melihat pemandangan yang ada di depannya .Gadis cantik dengan balutan dress warna peach yang sangat pas dengan kulit putihnya, rambut panjang yang dibiarkan tergerai ,dan satu lagi yang menarik perhatiannya yaitu lekuk tubuhnya yang sangat indah dan sempurna itu. Baikal tidak pernah melihat Ayra berpenampilan seperti itu sebelumnya. Ya karena dia hanya melihat Ayra ketika hari minggu saja dengan pakaian hoodie dan celana trainingnya.
"Ayra ya.."suara Mami Diana membuyarkan lamunan Baikal.
Belum sempat Ayra menganggukan kepalanya Mama Leylin datang dan menyuruh mereka untuk masuk ke dalam rumah.
"Diana..! kalian sudah sampai ayo masuk dulu ," ucap Mama Leylin sambil memeluk temannya itu.
Papa David juga melakukan hal yang sama dengan Mama Leylin.Dia menjabat tangan Papi Arga dan memeluknya.
"Ayo duduk dulu , aku kenalin sama anak anak aku..," ajak Mama Leylin
Mereka kemudian mendudukkan dirinya di atas sofa dengan disambut Felix yang sedari tadi sudah ada di sana.
"Ini anak aku yang pertama Di... namanya Felix, dan ini Ayra yang sering aku ceritain sama kamu," jelas Mama leylin , "cantikkan? "
Ayra dan Felix kemudian memberi salam kepada Tante Diana dan juga Om Arga.
" Ini Baikal Lin , anak aku satu satunya ...." ucap Diana yang memperkenalkan anaknya itu.
Mama Leylin beralih menatap ke arah Baikal " Ganteng Di..mirip kalian ." Yang langsung disambut dengan suara kekehan dari mereka.
Baikal dari tadi hanya mendengarkan obrolan mereka tanpa memperhatikannya.Dia hanya fokus memperhatikan Ayra yang sedang duduk di depannya.
"Gimana kalau kita makan dulu ," tawar Mama Leylin dan langsung dijawab anggukan oleh mereka.
Makan malam berjalan dengan sangat baik .Sesekali candaan Leylin lemparkan untuk mencairkan suasana.
Ayra hanya diam saja selama makan malam .Ayra merasa agak sedikit risih karena sedari tadi Baikal terus menatapnya.Iya Ayra sadar kalau dirinya cantik , dia juga sudah sering mendapatkan tatapan seperti itu. Tapi tetep saja dia merasa sedikit risih.
Makan malam sudah selesai .Ayra berdiri hendak merapikan piring-piring kotor tapi suara Papa menyuruhnya untuk diam di tempat.
"Duduk dulu Ra ,ada yang ingin Papa bicarakan."
Ayra kembali duduk sesui dengan perintah sang Papa.
Papa memulai membuka pembicaraannya.
"Ra Papa akan langsung saja tanpa basi-basi."
Ayra mengernyitkan dahinya mendengar perkataan Papanya itu .
"Ada apa ini , apa aku habis berbuat salah? , kenapa Papa terlihat serius banget," batin Ayra.
"Iya Pa kenapa..?" tanya Ayra takut-takut.
"Papa sama Mama ingin kamu menikah!!"
Sontak saja Ayra terkejut mendengar perkataan sang Papa.
"Apa Pa, menikah..!!!! , Ayra bahkan belum pernah punya kekasih tapi tiba-tiba Papa suruh Ayra menikah, " bantah Ayra .
" Papa sudah menyiapkan calon buat kamu. "
Ayra tambah mengernyitkan dahinya mendengar perkataan Papanya.
"Calon....,maksutnya?" Ayra masih butuh penjelasan dengan apa yang diucapkan Papanya itu.
Baikal yang duduk di depannya masih terus memperhatikan Ayra . Menunggu jawaban apa yang akan keluar dari mulut Ayra .
"Papa menjodohkan kamu dengan anak dari teman Papa sama Mama ,Baikal."
Seketika Ayra memutar arah bola matanya beralih menghadap Baikal.
"Dia yang Papa maksut?" tanya Ayra kepada Papa sambil menunjuk ke arah Baikal.
Papa menganggukan kepalanya.
Felix yang dari tadi diam mendengarkan pun mulai angkat bicara.
"Pa jangan gitu dong...biarkan Ayra yang menentukan sendiri dengan siapa dia menikah nanti."
"Papa tidak menentukan , Papa hanya memilihkan yang terbaik saja untuk Ayra," sanggah sang Papa tegas.
"Tapi kita tidak saling mencintai Pa.....bahkan kenal saja tidak," ucap Ayra lagi sambil menatap Baikal meminta bantuan untuk menolak perjodohan ini.
Baikal yang ditatap hanya diam saja ,tanpa ada niatan untuk membantu Ayra.Karena sejujurnya Baikal sangat menginginkan pernikahan ini.Dia ingin hidup dengan Ayra.
"Papa ingin kamu untuk segera mengambil keputusan Ra, Papa berharap kamu bisa menerima pernikahan ini .Baikal laki-laki yang baik untuk kamu Papa yakin itu,"jelas sang Papa.
Ayra hanya diam saja mendengarkan penjelasan Papanya itu.Dia bimbang ,dia bingung keputusan apa yang harus dia ambil.Ayra tidak setega itu untuk menolak permintaan sang Papa dan Mamanya .Mengingat merekalah yang membesarkannya, merekalah yang memberikan apa yang Ayra mau , membebaskan Ayra , membiarkan Ayra mewujudkan cita-citanya.
"Oh Tuhan aku harus bagaimana keputusan apa yang harus aku ambil....." batin Ayra.
Makan malam keluarga sudah benar-benar selesai. Keluarga Baikal pamit untuk segera pulang.
"Lin, kita pulang dulu ya....,makasih atas makan malamnya," pamit Mami Diana.
"Hati-hati ya... ,dan maaf untuk tadi Ayra belum bisa kasih jawaban,nanti aku segera kabari lagi kalau Ayra sudah setuju," jelas Mama Leylin.
Mami Diana menjawab dengan anggukan kepala dan memeluk Mama Leylin sebelum dia benar-benar pulang.
___________________
semoga suka ya .....love you...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!