NovelToon NovelToon

Tuan Jendral Cintai Aku

Prolog

Marlena Lee seorang gadis remaja berusia 17 tahun. Setelah lulus sekolah SMA, ia mendaftarkan diri sebagai pemilihan model yang diadakan di sebuah majalah remaja. untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang model. Marlena selalu bekerja keras untuk ini, mengikuti setiap ajang kompetisi dan festival. untuk menuju kesuksesan tidak lah mudah, kadang ia harus bekerja untuk menafkahi dirinya sendiri dan ibunya. Bekerja menjadi model kelas C dari panggung ke panggung dengan bayaran rendah tidak membuat Marlena putus asa.

Bermodal wajah cantik, fostur tubuh tinggi langsing 170 cm, dan memiliki kecerdasan diatas rata rata. Marlena harus bisa menguasai tiga bahasa untuk bisa masuk ke ajang top model tingkat Nasional.

Karena kecerdasan dan ketrampilannya bisa berjalan diatas calk work, Marlena berhasil menjadi juara pertama dalam ajang top model di negara Perancis.

Sebuah Agensi papan atas yang sudah banyak menelurkan Supermodel Dunia melirik Marlena untuk bergabung dengan agensinya. Marlena tidak membuang kesempatan emas untuk mewujudkan impiannya. Ia menerima tawaran Arsen Collins pemilik Agensi terkenal dan ternama di dunia.

Marlena Lee telah bergabung pada agensi 'Collins Modeling' dengan tangan dingin Arsen, Marlena berhasil menjadi foto model terlaris dan berkelas sepanjang tahun.

Waktu terus berlalu, dua tahun kemudian Marlena terus mengepakkan sayapnya menjadi super model kelas dunia. Untuk menjadi Super Model berkelas tidak lah mudah, di usia 17 tahun dirinya sudah meniti karir menjadi seorang Model dan malang melintang di dunia modeling hingga bertemu dengan seorang pria tampan dan kaya raya pemilik perusahaan Agensi super Model Dunia bernama Arsen Collins, saat kontes ajang pemilihan top model tahunan. Marlena Lee gadis cantik Blasteran Korea bernaung di perusahaan Agensi terbesar milik Arsen.

Di usia Marlena yang beranjak 20 tahun, Arsen Collins Pria Berdarah Brazil berusia 28 tahun itu, jatuh cinta pada seorang Marlena Lee. gayung pun bersambut Marlena menerima cinta Arsen yang sudah banyak membantu menjadi foto model berkelas.

menelurkan supermodel Dunia termasuk Marlena Lee, adalah prioritasnya.

Pekerjaan marlena sebagai Super Model Dunia banyak menyita waktu untuk selalu bersama Arsen. Marlen harus sering keliling Dunia untuk kontrak kerjanya sebagai seorang Model, namun, cinta mereka begitu kuat dan tidak terpisahkan, hingga berjalan empat tahun perjalanan cinta mereka berdua.

Persaingan sesama para model sering terjadi di dunia permodelan. Banyak wanita sesama model menatap benci dan tidak suka melihat kemesraan Marlena dan Arsen. Bila dua sejoli itu bertemu di manapun dan kapanpun, mereka selalu terlihat mesra dan kompak, membuat iri banyak teman atau sesama satu frame model cemburu pada Marlena. Marlina gadis beruntung yang bisa mendapatkan cinta Arsen, sudah banyak para Model, Artis atau sosialita kelas atas yang tergila-gila pada Arsen dan menawarkan cintanya, namun, cinta mereka hanya bertepuk sebelah tangan, atau hanya sekedar mainan bagi Arsen saja.

Mobil sport Arsen melintasi jalanan Raya paris, melewati gedung gedung pencakar langit, cahaya lampu di sepanjang jalanan paris malam itu sangatlah indah, hingga mobil berhenti disebuah Apartemen mewah di bilangan kota Paris, Arsen memarkirkan mobilnya, dan masuk kedalam lift menuju lantai lima belas

"Ting!"

Pintu lift terbuka, Arsen Keluar dan berjalan ke tempat yang ia tuju. Di depan pintu ia menekan sebuah tombol.

Teettt.

Teettt.

Terdengar suara pintu terbuka.

"Sayang!"

Berdiri seorang wanita berparas cantik memakai gaun dress panjang merah maroon, memperlihatkan lekuk tubuhnya yang seksi dan indah.

"Kau sudah siap darling? menyerahkan Bucket bunga mawar merah pada Marlena.

"Tentu saja my honey." tersenyum sumringah, menerima Bucket mawar merah dari tangan Arsen dan menciumnya.

Arsen menarik pinggul ramping Marlena yang terlihat begitu menggairahkan, Ia mencium bibir ranum Marlena.

"kau sungguh cantik malam ini, Aku sangat terpesona." tersenyum menggoda.

Meylin tergelak "Aku pun sangat tersanjung dengan rayuan mu pangeran Arsen."

"Ayo kita berangkat."

Marlena mengangguk, mengaitkan tangannya ketangan Arsen. Mereka berjalan bersama menuju lift.

Mobil sport itu berjalan meninggalkan Apartemen mewah milik Marlena, hingga mobil sports Arsen berhenti di sebuah danau 'Haute savole' Danau yang terindah di Perancis. Mereka berdua keluar dari mobil dan berjalan kearah danau.

"Untuk apa kau membawa ku ketempat ini sayang?" Marlena mengerutkan keningnya.

"Sudah kau ikuti saja aku, nanti kau akan tau sendiri."

"Bukankah kau ingin mengajak ku Diner Arsen? lihatlah aku memakai gaun pesta, sangat sulit berjalan kearah danau memakai gaun dan high heels ini."

"Angkat saja Gaun mu sayang." ucap Arsen santai tanpa peduli kekesalan Marlena.

Setelah perjalanan cukup melelahkan, dan membuat Marlena hampir putus asa untuk melanjutkan perjalanannya.

"Cukup Arsen!" aku tidak ingin meneruskannya lagi, lihat gaun ku kotor. Aku lelah berjalan memakai heels, kalau dari awal kau bilng ingin ke danau aku tidak akan memakai gaun dress ini!" gerutu Marlena sambil mngerucutkan bibirnya.

Arsen tergelak, tanpa sungkan mengakat tubuh Marlena ala bridal style.

"Arsen!" sudah kita pulang saja, aku sudah bad mood."

Tapi Arsen tidak peduli gerutuan kekasihnya yang sangat ia cintai. Ia terus berjalan hingga berhenti disebuah tempat yang gelap gulita, hanya ada lampu lampu kecil bertebaran di atas pohon. Arsen menurunkan Marlena.

"Arsen, apa yang ingin kau lakukan di Danau sepi dan gelap ini? begitu banyak pertanyaan dalam benak Marlena.

Arsen berdiri gagah didepan Marlena dan meraih kedua tanganya.

"Sayang, empat tahun sudah perjalanan cinta kita, kini saatnya aku ingin menjadi bagian dalam hidupmu untuk selamanya" Arsen mengambil sebuah kotak dari saku celana dan bersimpuh didepan Marlena.

"Arsen,, kau_?" Marlena terkejut, ucapannya menggantung, ia membekap mulutnya tak percaya, jatuh sudah kristal bening dari sudut matanya.

"Meylin... will you marry me?

Arsen Terus berlutut menunggu jawaban dari Marlena, sungguh ia sangat terkejut dan tak percaya. Tangisannya semakin dalam saat melihat kesungguhan hati Arsen untuk meminangnya, anggukan kepala Marlena menandakan ia setuju dan menerimanya.

"Yes,i want to marry you."

Prokk

prokk

prokk

Terdengar suara gemuruh tepukan tangan di sekitar mereka. Seketika lampu lampu di area danau menyala terang benderang, Marlena sungguh terkejut dan benar-benar takjub, ia di kelilingi banyak teman dan kerabat Arsen.

Arsen menyelipkan cincin bertahtakan berlian ke jari manis Marlena, sebuah kecupan di jari manisnya.

"Cium, Cium, cium." sorak sorai suara mereka terus menggema agar Arsen mencium calon istrinya.

"Cup! Arsen mencium kening dan bibir Marlena.

Udara malam itu sangatlah sejuk, langit memancarkan sinar bulannya. Marlena dan Arsen sedang berbahagia menikmati hidangan mewah di pinggir danau bersama rekannya. Alunan musik klasik dan tenggo menyemarakkan acara lamaran Arsen dan Marlena malam itu.

🌸

🌸

🌸

Bersambung...

@Haiii semua,,, Alhamdulillah kini Author sudah menelurkan kembali Novel yang ke 4,, mencerita kan seorang istri yang di Nodai di Malam Pertamanya dengan orang yang tidak pernah ia kenal, sanggup kah Arsen menerima Meylin sebagai istrinya? dan bagaimana kah perjalanan Rumah tangga mereka?

Dan siapakah pria yang telah menodai kesucian Meylin dimalam pertama?

@Yuk ikiti terus kisah nya yang banyak mengandung bawang😅

@Mengandung unsur Dewasa 21+,, tolong bijak dalam membacanya.

@Semoga Kalian suka,, Happy Reading 😍

@Salam sayang,, Bund@ ENNY 76

fitting Gaun pengantin

Sepasang Kekasih Marlena Lee dan Arsen Collins sedang berbahagia. Arsen sebagai pemilik perusahaan Agensi super Model dunia, telah mempersiapkan sebuah Pesta Pernikahan termewah di Perancis. Fitting gaun pengantin sedang mereka lakukan di sebuah Galery ternama milik sahabat Arsen.

Kedatangan mereka berdua tentu saja disambut hangat sang pemilik galery dengan penuh kehormatan.

"Hallo sayang, selamat datang di galeriku." sapa Melisa ramah, mereka cipika cipiki dengan Marlena dan Arsen.

Melisa membawa Marlena masuk kedalam sebuah ruangan yang dipenuhi banyak gaun pesta. Sementara Arsen duduk disebuah sofa, ruangan tunggu khusus tamu.

Marlena berjalan kluar dari sebuah ruangan, menghampiri Arsen yang sedang duduk bersandar pada sofa, tangan Arsen masih sibuk memainkan ipad. Jemarinya dengan lihai menekan layar sentuh, terlihat beberapa foto model dunia yang sedang ia amati.

"Sayang, apa kau suka dengan gaun ini? tanya Marlen berdiri anggun didepan Arsen, sambil melempar senyum manis.

Arsen mendongakkan wajahnya, menatap liar wanita didepannya. "Bukankah masih ada sepuluh gaun lagi yang harus kau coba, aku ingin melihat calon istriku terlihat sempurna, kau cobalah satu persatu gaun yang sudah ku pesan."

Marlen mengangguk pelan, sambil berjalan masuk kedalam ruangan kembali, dibantu dua orang asisten Melisa yang sibuk mengangkat gaun panjang Marlen.

Waktu terus beranjak, sudah lima gaun pengantin yang Marlen coba, tapi tidak ada satu pun gaun yang cocok dimata Arsen.

"Sayang" panggil Marlena manja, ia sudah berlenggak lenggok didepan Arsen, seperti biasa Arsen hanya mengibaskan tangannya pertanda ia tidak suka dengan gaun yang dikenakan Marlena. Itu tandanya Marlena harus mengganti gaun lagi, ia mendengus kesel dan sudah hampir putus asa melihat tingkah tunangannya yang menjengkelkan.

Kini sudah baju kedelapan gaun ia kenakan, Marlena berjalan kembali mendekati Arsen yang masih sibuk dengan dunia Modelnya.

"Sayang!" memanggil namanya kembali, tapi Arsen tidak peduli, ia malah sibuk telponan dengan seseorang.

"Arsen!" Look me? Gerutu Marlen, ia sangat kecewa dengan sikap Arsen yang masih saja sibuk tanpa mau peduli dengan dirinya. Padahal pesta itu akan dilaksanakan secepatnya.

"Sebentar sayang, aku masih ada urusan untuk pentas para model, kau bisa kan sabar sebentar!"

Marlena berdecak kesal "Tolonglah Arsen, plis! sekali ini saja, luangkan waktu mu hanya untuk kita berdua, tanpa kau sibuk dengan dunia mu, ini demi Pernikahan kita!"

"Kau tunggu disini! aku masih ada urusan yang sama pentingnya." ujar Arsen tanpa dosa.

Setelah berdebat, Arsen keluar dari galeri sambil terus sibuk dengan ponsel di telingaya.

Marlena terlihat kecewa, ia terduduk lemas disebuah sofa, pipinya sudah basah dengan airmata. Wajahnya tertunduk sambil meremas gaun yang ia pakai.

"Nona Lee, apa ada yang bisa kami bantu? tanya Melisa prihatin.

Marlena menggeleng "Tidak ada Nona Lisa, terima kasih." ucapnya datar

Melisa Pemilik galery bukan hanya sahabat Arsen tapi juga anak angkat dari ayahnya kelurga Collins, Melisa lah yang menangani gaun untuk para modelnya bila ada berbagai acara pesta dan pentas. Ia sangat tau sifat Arsen yang Arogan tapi seorang pekerja keras.

Seorang pria tampan bertubuh atletis dengan perawakan tinggi besar memakai Tuxedo, masuk kedalam galery milik Melisa. para pelayan menyambut kedatangan Pria berkharisma itu, mereka membungkuk memberi hormat.

"Hallo Tuan Smith." sapa Melisa tersenyum ramah, berjalan mendekat dan membungkuk. "Silahkan Tuan." memberi jalan untuk masuk kedalam sebuah ruangan.

"Aku tidak lama, sudah kau siapkan gaunnya?! Suara bariton pria itu terdengar sangat dingin.

"Tentu saja Tuan Smith, suatu kehormatan bagiku dengan kedatangan Tuan ke galeriku, memesan gaun Pesta untuk tunangan Anda?! Melisa tersenyum sumringah.

"Tunangan?!" Pria itu mengerutkan keningnya, menatap wajah Melisa tajam, tentu saja Melisa terlihat gugup dan salah tingkah, ia menundukkan kepalanya dalam.

"Maafkan saya Tuan, kalau salah bicara. Silahkan Tuan duduk" memberi ruang untuk Smith duduk, "Akan aku ambilkan pesanan Tuan" membungkuk dan pergi meninggalkan Pria dingin itu.

Sepintas Pria itu melirik pada Marlena yang masih terduduk disofa, wajah Marlena sudah sembab dengan airmata. Wanita cantik itu mengusap airmata nya dengan jari, gaun pengantin yang Marlena kenakan terlihat mewah dan mahal dengan buntut gaun sampai menjuntai kelantai.

"Ambillah, agar riasan wajahmu tidak luntur" ucap seorang pria yang tiba-tiba sudah berdiri didepannya, tangannya mengulurkan sapu tangan miliknya.

Marlena mendongak, menatap sekilas pada Pria tampan itu, tangannya meraih sapu tangan yang ia berikan, Marlena mengusap perlahan sisa airmata nya.

"Terima kasih" ucapnya datar.

"Tuan Smith, ini gaun pesanan Tuan, kami sudah membungkusnya sesuai permintaan Tuan." tutur Melisa tersenyum sumringah.

Asisten Mr Smith bernama Fredy mengambil bungkus kotak dari tangan Melisa. Sebuah kartu Gold tanpa limit milik Smith, ia berikan pada Fredy.

"Urus semuanya" ucapnya singkat, dengan sorot mata suram.

"Tuan Smith, terima kasih atas kedatangan Anda, semoga Tuan puas belanja di galery ini, kami merasa terhormat!" tutur Melisa membungkuk.

Sebelum pergi Smith menoleh pada Marlena dengan tatapan iba, tanpa banyak bicara Smith melangkah pergi begitu saja keluar dari galery.

Asisten fredy memberikan kartu Gold pada Melisa sebagai pembayaran.

"Lain kali berhati-hati lah bicara pada Tuan Smith, gaun ini untuk hadiah ibunya yang sedang berulang tahun, bukan untuk tunangannya! ucapan Fredy sangat tegas.

"Maafkan saya Tuan, sudah lancang bicara seperti itu pada Tuan Smith" Melisa merasa bersalah, "Salam kan maaf saya pada Tuan Smith" Melisa mengatupkan kedua tangannya, Fredy hanya mengangguk lalu pergi begitu saja meninggalkan galeri.

"Buukk!

"Haiii!" hati hati kalau berjalan! gerutu Fredy, saat kluar dari galeri tanpa sengaja ia bertabrakan dengan Arsen yang baru masuk dari pintu kaca, Arsen tidak peduli dengan ocehan fredy, ia masih sibuk dengan ponsel ditelinga nya.

Selesai menelpon.

"Sayang? kau sudah mencoba semua gaun yang ku pesan pada Melisa? Arsen duduk di samping Marlena dan merangkul pundaknya.

"Aku serahkan padamu!" ucapnya datar tanpa menoleh pada Arsen.

"Haiii.. ada apa denganmu? lihat wajah mu memerah, aku tidak ingin calon istriku terlihat sedih, Oke? kita ambil gaun yang kau pake ini, ku lihat tidak terlalu buruk?!

Marlen menoleh pada Arsen, membuang wajahnya kesamping, ia mendengus kesal dengan sikap Arsen yang angkuh dan terkadang membuatnya emosi, sikapnya yang Arogan dan sering merendahkan orang.

"Haiii Mel, bisa kau fitting ulang gaun yang Lena kenakan, aku ambil yang ini"

"Tentu saja, ini gaun limited edition yang di rancang khusus untuk calon istrimu, cantik bukan? Marlen akan terlihat cantik dan anggun saat pesta pernikahannya nanti" puji Melisa bangga.

Selesai dengan fitting baju pengantin, mereka berdua pergi meninggalkan Galery.

'

'

'

'

'

Bersambung 😍

@Yuk ikuti terus kisah kelanjutan nya dan jangan lupa untuk dukung Author dengan cara LIKE setelah membaca, beri HADIAH dan KOMENTAR positifnya

Pernikahan Arsen & Meylin

Waktu terus berlalu, satu bulan setelah perencanaan pernikahan pun di gelar. Pesta pernikahan termewah dan termegah di Hotel Plaza Athenee, yang diadakan kota paris. Dua insan saling berbahagia Arsen Collins dan Marlena Lee. Akhirnya mereka mengikat janji suci.

Didalam sebuah ruangan, Marlena memasang wajah sedih, ia duduk dengan gelisah disebuah sofa, sambil matanya melirik kesana-kemari menanti kedatangan seseorang.

"Lena apa kau sudah siap sayang" ucap seorang pria paruh baya. Ia sudah berdiri diambang pintu

"Paman Lee!" Ahh.. syukur lah akhirnya paman datang juga. Terima kasih sudah hadir ke pernikahan ku untuk menggantikan Papah." mata Marlena sudah berembun.

"Tentu saja paman akan datang, kau satu satunya keponakan paman. Ayo bersiaplah, pemberkatan akan segera dilaksanakan"

"Seharusnya papa yang ada disini, tapi papa malah pergi dengan wanita itu dan meningglkan Mama" Marlena tertunduk sedih

"Sudahlah kau jangan bersedih, yang terpenting paman sudah datang dihari Pernikahanmu" mengusap airmata Marlena, untuk menghapus kesedihannya ia membesarkan hati keponakannya itu.

"Terima kasih paman."

"Ayo kita keluar, semua orang sudah menunggu."

Tak harus menunggu lama, dari sebuah ruangan keluar Marlen Lee bersama pamannya Liang Lee, Marlena terlihat sangat cantik dengan balutan brokat paris. Gaun panjangnya menjuntai sampai kelantai. Berdiri seorang pria muda tampan, gagah dan berwibawa. Semua mata tertuju padanya. Siapa lagi kalau bukan Arsen Collins pemilik perusahaan Agensi super Model Perancis yang sudah mempuni.

Arsen berbalut pakaian Texsudo putih yang terbuat dari bahan sutra, ia tersenyum pada Marlena saat Liang Lee memberikan Marlen ketangan Arsen. Mereka berdua saling bergandengan tangan dan berjalan bersama menuju Altar, ucapan janji suci setiapun mereka ucapkan bersama. Mereka dinyatakan sah sebagai sepasang suami istri. Arsen Collins menyematkan cincin bertahtakan berlian kejari manis Marlena Lee. Tangan ramping Marlena menyematkan cincin yang sama ke jari manis Arsen. Mata mereka saling bersitatap, Arsen mendaratkan bibirnya pada Marlen dan mereka berciuman💋

Para tamu undangan, sahabat, kerabat, teman Model, Artis dan tak lupa para pejabat setempat turut hadir diperayaan pesta Arsen dan Marlen. Mereka semua menikmati hidangan Mewah yang sudah disediakan, semakin malam acara semakin meriah, sepasang pengantin di daulat untuk menari tenggo bersama dengan para tamu undangan. Berbagai jenis minuman disuguhkan dimalam itu, wiski dan wine sangat digemari para tamu dipesta pernikahan.

Arsen duduk disebuah meja bundar bersama para sahabat dan partner bisnisnya. Mereka asyik berbincang seputar malam pertama sambil menghabiskan banyak wine. Gelak dan tawa terdengar rame dimeja itu.

Sementara Marlena ikut berkumpul bersama teman modelnya, tawa renyah terdengar dari para wanita cantik yang hadir dipesta pernikahan itu, Marlen menoleh pada meja Arsen yang masih terlihat ramai. Ia begitu jengkel karena Arsen malah sibuk bersama teman temannya. Marlena berpamitan, Ia berjalan mendekat ke meja Arsen.

"Sayang." berbisik ditelinga Arsen dengan hati hati "Jangan terlalu banyak minum" Ucapnya pelan.

"Aku sudah paham sayang, pasti kau sudah tidak sabar untuk segera membelah duren bukan"

"Hahahaha....

Arsen yang sedikit mabuk tergelak, tentu saja ucapan Arsen membuat teman teman nya ikut terbahak. Wajah Marlena memerah, ia dibuat jengkel dengan sikap Arsen yang tidak pernah memikirkan perasaannya. Marlen berdecak dan pergi meninggalkan Arsen yang masih sibuk dengan teman-temannya.

"Haii Lena! kenapa kau murung?

Seseorang wanita berjalan mendekat padanya.

"Juliet darimana saja kau?!

"Ini Ambil lah!" Julie memberikan satu gelas wine ketangan Marlen.

"Maaf, Aku sudah lama tidak minum." menyingkirkan gelas itu.

"Lena, ini Pesta Pernikahan mu, lihat di sekeliling mu mereka sangat menikmati wine yang ada disini. Ayo temani aku minum, Arsen suamimu saja malah sibuk dengan teman temannya sambil menghabiskan banyak wine."

"Oke baiklah demi persahabatan kita."

Marlina menerima gelas berisi wine dan menyesapinya sedikit demi sedikit.

"Hemm.... Rasanya lumayan." Marlen mencium aroma anggur merah itu "Aromanya sangat menyengat."

"Ini belum seberapa, kau coba ini" Julie membawa tiga Botol minuman berakohol dan menuangkannya kedalam gelas milik Marlena.

"Apa ini? mencium aroma yang berbeda.

"Itu Brendy, minuman terbaik dikota ini, minumlah agar malam pertama mu menyenangkan" Julie tergelak sambil meneguk habis gelas berisi alkohol itu. Marlen melihat kearah meja Arsen yang masih asyik minum bersama teman temannya tanpa pedulikan dirinya. Dengan kesal Marlina ikut meneguk habis brendy ditangannya.

"Tuangkan lagi kedalam gelas ku!" pintanya dengan tatapan kosong.

"Wah! rupanya kau ketagihan ya?" Julie terkekeh.

"Dia pikir hanya dia saja yang bisa bersenang senang dihari pernikahan kami" gumamnya sambil meneguk kembali gelas berisi brendy ditangannya. Setelah Julie menuangkan kembali mereka berdua sudah setengah mabuk. Dua sahabat itu sudah menghabiskan tiga botol brendi.

"Hah! menghela nafas panjang. "Julie untung ada kau yang menemaniku, kau tadi kemana?"

"Aku lupa memberitahumu, di room sebelah sedang ada Pesta ulang tahun ibunya Tuan Jenderal Alan Smith' mereka kolega Ayahku dan kebetulan Ayahku tidak bisa datang, Aku yang mewakilinya pas banget bertepatan dihari pernikahan mu, bukan kah ini sebuah kebetulan?!

"Heh' dirimu hebat, bisa bertemu dengan orang penting sekelas Jenderal"

"Bukan aku, tapi Ayahku yang banyak kenalan dengan pejabat kota ini. Eeh, kau tau tidak?! Julie merapatkan duduknya agar lebih mendekat pada Marlina.

"Tuan jendral sangat lah tampan, tapi terlihat angkuh dan dingin, untuk bicara dengannya saja sangat sulit."

"Hahahaha... Kau pasti suka ya? Marlina tertawa kecil sambil terus meneguk anggur merah itu.

"Dasar bodoh! siapa yang tidak suka dengan pria setampan dan sekelas Tuan Smith! bahkan ia seorang Jendral muda, bnyak wanita berkelas yang tergila-gila padanya."

'hik, hik, Meylin sudah mulai cecegukan karena sudah banyak minum Brendy.

"Kenapa kau tidak kejar saja Jendral tampan itu Jul? seleramu sangat tinggi bukan?!

"Mana mungkin pria dingin tanpa ekspresi itu mau melihatku? apalagi dia seorang Jendral, tapi sungguh aku tergila-gila padanya Len."

"Hahahaha.... Julie terbahak.

"Kau itu bodoh! Ayahmu seorang Gurbernur, kau bisa minta Ayahmu untuk berkenalan dengannya. Ayahmu juga bukan orang sembarangan Julie" Marlen menepuk jidat julie, dua sahabat itu terbahak bersama. Tiba-tiba seseorang menarik gelas dalam genggaman Marlen.

"Apa apaan kau Marlena Lee! mabuk diacara Pernikahan!'

Marlen tersentak kaget. Ia menatap pria didepannya dengan ekspresi datar.

"Kau sendiri? apa yang kau lakukan bersama teman temanmu, Arsen!"

"Semua pria pasti seperti ini dihari pernikahannya, untuk melepas masa lajangnya!"

"Ayo kita kekamar! para tamu sudah sebagian pulang, hanya tinggal sahabat dan teman kolegaku, kau sudah mabok Lena!" seru Arsen.

"Aku tidak kuat berjalan sayang, kepalaku terasa muter muter" tubuh Marlen hampir saja roboh, matanya berkunang kunang. Dengan cepat Arsen menggendong tubuh Marlen ala bridal style dan membawa pergi menuju kamarnya.

"Selamat berbahagia Lena, nikmati malam pertamamu." Julie menatap kepergian Marlena dengan senyum mengembang.

'

'

'

'

'

'

Bersambung 😍

@Yuk Terus dukung Author dengan cara LIKE setelah membaca, beri HADIAH dan sertakan juga KOMENTAR positifnya

@Happy Reading 😍

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!