NovelToon NovelToon

You Are My Prisoner Of Love

Prolog

Berkisah tentang perjalanan sepasang sejoli yang berbeda umur.

Sang gadis yang bernama Kanata Diane, memiliki paras yang sangat cantik, sifatnya baik, lemah lembut, pemalu dan yang penting ia adalah gadis yang gigih.

Masalah berawal dari kekasih yang dicintainya, yang telah menipu dan menghianatinya. Ia berusaha melupakan pria tersebut dengan memiliki hubungan baru dengan pria lain, agar dapat menghilangkan rasa cintanya pada sang kekasih dan melupakannya.

Namun tak disangka itu semua, ternyata memunculkan kemaharahan bagi seorang pria yang bernama Addandra Nicolas, ia cumburu, kecewa, dan marah karena ditolak. Sehingga memunculkan kemarahan yang memuncak tak terkendali, pria tersebut memperkosanya dan mengambil sesuatu yang berharga yang selama ini ia jaga untuk suaminya kelak, namun pupus sudah harapannya. Karena pria yang bernama Addandra Nicolas mengambilnya dengan paksa, sehingga membuat rasa benci timbul dalam diri Kana kepadanya, pria yang selama ini ia anggap sebagai adik.

......................

Addandra Nicolas, pemuda yang tampan, dingin dan pemarah. Jatuh cinta pada Kana sedari ia kecil karena kebaikan Kana, dan senyumannya, tentu tidak lupa pula kecantikan yang Kana miliki. Awalnya ia merasa itu hanya cinta monyet saja, namun ternyata ia salah. Semakin ia dewasa, semakin besar pula rasa cinta yang ia rasakan kepada Kana.

Ia bertekad akan mendapatkan cinta Kana, namun nyatanya ketika ia melamar gadis tersebut ia malah ditolak mentah-mentah, sehingga menimbulkan rasa kecewa dan marah. Meski begitu ia tak pernah menyerah, ketika balik dari perjalanan bisnis keluarganya nanti, ia akan bertekad membuat Kana jatuh cinta dan terjerat akan pesonanya.

Tapi tak disangka, marah yang selama ini dia tahan tak dapat dikendalikan lagi. Karena mendengar Kana yang lebih memilih memiliki hubungan dengan pria lain dibanding dengannya.

Ketika pulang emosi yang ia tahan sedari jalan pulang, menjadi tak terkendali. Ia melecehkan Kana, sehingga membuatnya mendapatkan kebencian bukan cinta dari Kana.

Addan pun bertekad akan mengubah rasa benci Kana kepadanya menjadi cinta. Ia akan menjerat Kana dengan cinta yang ia berikan setiap hari tanpa henti. Menciptakan jeruji besi cinta agar gadis itu tidak mampu meninggalkannya, dan akan memilih bertahan dengannya selamanya.

Cinta yang ditawan membuat Kana sulit mengendalikan pikiran dan hatinya. Pikiran mengigatkan dia akan tindakan Addan yang telah melecehkannya, merenggut yang berharga darinya.

Namun, berbeda dengan hatinya, karena cintanya semakin terjerat akan cinta dan pesona yang ditunjukkan oleh Addan kepadanya, sehingga sulit baginya untuk menjauh, dan keluar dari jeruji besi cinta yang Addan ciptakan untuknya.

VISUAL Pemeran Utama

KANATA DIANE (25 thn)

ADDANDRA NICOLAS (23 thn)

MELANI NICOLAS ( 26 thn)

Lani, putri sulung keluarga Nicolas, kakak dari Addan dan saudari kembar Melano, sahabat baik Kana sedari SMP.

MELANO NICOLAS (26 thn)

Lano Kakak dari Addan dan saudara kembar dari Melani, ia lahir setelah 30 menit Lani lahir. Ia seorang chef dan memilki restoran sendiri hingga merenbat dan terkenal Se Asia. Ia calon suami dari adik Kanata Diane.

NANENA SANDRIA (23 thn)

Nena, saudari kandung Kana satu-satunya. Calon istri Lano, kakaknya Addan.

MUHAMMAD GHANI IRSYAD (22 thn)

Ghani, bawahan sekaligus adik angkat Addan. Ia sebelum seorang marinir dan juga bawahan Addan semasa Addan menjadi komandan TNI yang bertugas di jepang.

NARAYA TAKAIDA SAFARA (18 thn

Raya adalah Sepupu dari Kana dan Nena, anak dari paman Kana yaitu paman Danu.

SOKA JAIDEN LOUIS (30 thn)

Soka, bawahan serta asisten Addan, kepercayaan kakek Addan. ia mengabdi pada keluarga Addan atas jasa keluarga Nicolas di masa lalu. Dan bersumpah, untuk selalu melindungi Addan agar terhindar dari musuh. Ia sudah menikah dengan gadis tomboy, bodyguard yang dipercayakan oleh Addan untuk mematai-matai dan menjaga Kana yaitu Sasha.

9. NARUSHA GUIDE (28 thn)

Sasha, seorang bodyguard kepercayaan Addan untuk Mematai-matai dan menjaga Kana. Ia sudah menikah dengan Soka, mereka jatuh cinta ketika Sasha masih dalam mengemban tugas bodyguard, pernikahan mereka sudah berjalan 3 tahun dan belum dikaruniai anak. Kontrak kerja dengan Addan berakhir, ketika Sasha hamil nantinya, itulah perjanjiannya.

Gimana cantik-cantik dan guanteng semua kan visualnya, bikin pangling aja🤭. Tapi tenang aja masih ada lagi visual lagi yang akan author hadirkan di episode selanjutnya, dan selanjutnya, serta selanjutnya, lalu selanjutnya, kemudian selanjut- lanjutnya, Aduhhhh ....pusing author 😂entah episode berapa.

Pokoke Selamat membaca ya readers! Semoga suka. Jangan lupa like, favorit, like and commentnya.🤗🥰

Awal Kisah ( Gaun pengantin Nena)

"Kak besok temani Nena coba baju pengantin Ya?" Kata sang adik dengan nada manja sambil bergelayut di lengan Kakaknya.

"Kok sama kakak! calon suami kamu kemana?" Tanya Kana.

"Itu Kak, Mas Lano katanya lagi ngak bisa nemanin, alasannya ia harus membantu bisnis Papanya yang di Italy sementara" Sungut Nena dengan nada jutek.

"Loh! bukannya Kak Lano seorang koki ya? Kok jadi ngurus perusahaan Papanya?" Tanyanya yamg merasa bingung.

"Memang Iya, tapi Mas Lano itu harus membantu Paman Antoni ngurus perusahaaan sementara, karena ngak ada yang ngurus. Kan Papanya Mas Lano itu lagi di rawat di RS pasca jatuh di toilet."

"Ya Allah...yang benar Na?"Kana terkejut sambil membekap mulutnya dengan kedua telapak tangannya.

"Iya Kak. Setelah selesai mandi, tiba-tiba Paman Antoni terpelesat akibat busa sabun yang masih ada dilantai." Ucap Nena dengan raut sedih.

"Lalu, perusahaan di sini gimana? Mana mungkin Kak Lano bisa ngurusnya sendiri, lagipula itu bukanlah bidangnya. Okelah perusahaan disana, karena ada asisten Papanya, kalau disini kan ngak ada." Ucap Kana yang prihatin dengan keluarga sahabatnya.

"Nah itu. Sebenarnya ini tanggung jawabnya adiknya Mas Lano, tapi entah kemana dia pergi seperti di telan bumi saja. Kata Kak Lani adiknya tu sibuk sama tugasnya sebagai prajurit."

"Lah...dia kan sebagai prajurit apa urusannya sama bisnis pula?" Tanya kana bingung dengan dahi berkerut.

"Kakak ini tak tau aja, dia kan kuliah sebelumnya. Jurusannnya....jurusannnnyaa....,aduhhh apa ya? Lupa aku. Oh iya!" sambil nepok jidat.

"Bisnis dan Manajemen.....Heheheh walau aku ngak pernah kuliah." ucapnya lagi disertai cengegesan.

"Aku ngak konek mah....soal ituan Na. terus mereka ngak cari adiknya gitu, buat ngurus perusahaan?" keponya

"Lah. Mana aing tau Romlah....Gini ya, kalau mereka tau dimana tu si adik. Pasti dicarilah sama mereka terus disuruh ngurus perusahaan, kan perusahaan atas namanya dia, pemberian dari kakeknya." Ucap Nena agak jengkel.

"Ehhh ngak usah ngegas lah Na, nyeri dada ini rasanya..." Canda Kana, dan tersenyum pada adiknya.

"Helehhh sok drama. Gimana? Kakak mau ngak temanin aku ke butik!"Nena memelas sambil mendekap kedua tangannya memohon.

"Gimana ya? Hmmmm.....yaudah deh dengan terpaksa kakak temanin." Canda Kana lagi.

"Horeeee!! Itu baru kakaknya Nena yang baik dan super cantik." girangnya sambil memeluk Kana erat.

"Hmmmm, gini nih kalau ada maunya baru dipuji." Ucap Kana dan mencibir Nena.

"Biarin wleee....." balas Nena dan mencibirkan lidahnya.

Kana dan Nena adalah anak yatim piatu, mereka di besarkan di panti asuhan sejak Kana berumur 5 tahun dan Nena 3 tahun. Orang tua mereka meninggal karena tragedi kebakaran di toko kue yang Bunda dan Ayah mereka dirikan, penyebab kecelakaan merenggut nyawa keduanya belum tahu penyebabnya, padahal sudah diselidiki oleh polisi.

Kana sekarang, yang sudah berumur 25 tahun memiliki usaha kue, ia setelah lulus SMA langsung meminjam modal pada Pamannya (adik tiri Bundanya) yaitu Paman Danu untuk membuka usaha kue, meneruskan usaha kue Ayah dan Bundanya dulu.

Kana dan Nena memang ingin melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, namun mereka tak ingin merepotkan pamannya lagi, ditambah bibi mereka (istri Danu) tidak menyukai kehadiran mereka. Itulah makanya mereka dirawat di panti asuhan, meski begitu Paman Danu tak lepas dari tanggung jawabnya sebagai paman mereka.

Kana dan Nena pun berangkat ke butik. Setelah tiba disana, Nena pun langsung mencoba baju pengantin yang telah dipersiapkan, sedangkan jas biar Lano yang mencoba sendiri setelah ia kembali dari Italy.

"Kak! bagus kan....seleranya aquhh gitu." ucap Nena sedikit di lebay-lebaykan dan terkekeh.

" Ya ya bagussss....,sekarang kita pergi ya Na. Kakak mau mampir ke toko kue." Sautnya dengan lesu karena merasa bosan berada dibutik.

"Owkehhh lah, yok kita capcuss. Aku udah ngak sabar VC sama calon suami, mau nunjukin ni gaun." Ucap Nena dengan raut senang.

"Mbak Maya, Nena sama Kak Kana undur diri dulu ya. Makasih atas rancangan gaunnya, cantik bingittt..."Seru Nena lagi.

"Iya Nena sama-sama. Sering-sering kesini ya? Khususnya untuk Kana, aku siap buatin gaun pengantin buatmu." Canda Maya dan tertawa jahil.

"Tentu. Tapi sayang...Kak Kana belum diajak nikah tuhhh sama pacarnya." Ucap Nena cengegesan dan menggoda Kana yang disampingnya.

Kana yang mendengar perkataan adiknya, langsung melotot tajam ke arah adiknya.

"Yaudah, aku tunggu ya Kana. kabarnya."Canda Maya.

"Sudahlah...aku pulang dulu May, Assalammualaikum. Ayo Na kita pergi." Ucap Kana sedikit malu.

"Iya, hati- hati di jalan. Wa'alaikumsalam." Saut Maya sambil melambaikan tangan kearah kedua saudara tersebut yang semakin bergerak menjauh.

Setibanya dirumah di toko kue, Kana langsung membuka pesan dari pacarnya yaitu Brian Satria Mahendra, seorang pekerja kantoran sebagai sekretaris sebuah perusahaan tekrkomunikasi. Kana yang lupa membawa handphone langsung membaca pesan dari pacarnya.

"Aduhhh...., banyak banget chatennya, ada 36 pangilan juga lagi. Lebih baik aku hubungi balik deh."

Tut tut tut tut

"Halo Ka?" suara dari brian

"Iya, halo Brian." Ucap Kana gugup takut pacarnya marah.

"Kemana saja kamu? Aku udah kirim pesan ngak kamu bales, aku telpon ngak kamu angkat. Kemana sih kamu hah?" Kesal Brian dan membentak.

"Aaaaku minta maaf sayang..." Ucap Kana lembut dan terbata-bata.

"Hah, sudahlah Ka...aku benar-benar kesal dan marah sama kamu. Bisa-bisanya kamu ngak angkat teleponku." bentaknya lagi.

"Sialan! besok jangan hubungi aku, aku lagi sibuk." Ucap Brian lagi

"Sibuk. kamu mau kemana?" tanya Kana

"Bukan urusanmu. Hari ini karena aku lagi santai, makanya aku hubungi kamu. Tapi kamu malah....Ah sudahlah. Besok aku ngak bisa ladeni kamu yang payah ini, dasar wanita yang ngak bisa di harapkan." Ucap Brian kasar dan tajam.

"Tapi..akk." Saut Kana tercekat, sebelum katanya diucapkan Brian langsung mematikan handphonenya sepihak.

Tut tut tut...

Kana merosot dari tempat yang ia duduki, sambil mengenggam handphonenya di dada. ia menangis sambil terisak.

Pria yang di disayanginya, pria yang dicintainya. Sekarang sudah berubah tak seperti dulu mereka pacaran, Brian yang lembut, Brian yang penuh cinta dan perhatian dan Brian yang tanpa henti membuat Kana tersenyum. Tapi beberapa hari ini ,sudah berubah menjadi pria kasar, dan acuh padanya.

"Ah sudahlah...., ngak usah terlalu sedih, mungkin karena faktor pekerjaannya. jadi terbawa emosi, mungkin tadi dia merasa diabaikan karena aku ngak membalas pesan dan panggilannya. Iya, mungkin karena itu. Ayo Kana tersenyum..." Ucap Kana menyemangati diri.

Beberapa hari sudah berlalu dari kejadian pertengkaran Kana dan Brian. Sampai sekarang Brian tidak ada kabarnya, Kana sudah berkali-kali menghubungi dan berpesan . Namun tak ada respon darinya. Tapi Kana tetap berpikiran positif kepada Brian. " Mungkin sibuk kali ya?"

"Kak" suara Nena memecahkan lamunan Kana.

"Iiiyaa, ada apa? bikin jantungan aja kamu."

"Kak kita ke kediaman Nicolas Yuk. Menemui calon suami aku."

"Ngapain aku menemui calon suami kamu, nanti jadi nyamuk aku lagi."

"Ishhhh kan ada Kak Lani."

" Oh iya Ya. Oke deh...kakak lagi kangen banget sama tu anak. Ayo kita pergi."

"Ok, yuk Cuss.." Ucap Nena semangat.

"Eitsss, tunggu dulu kakak ambil dulu ya tas kakak, juga tukar celana. " Ucap Kana cengegesan.

" Huh! tadi dia yang semangat buru-buru. Tapi malah belum siap-siap." Ucap Nena mendelik malas.

"Sorry Ya. kakak tadi terlalu semangat dengar nama Lani.Heheheh.."

"Yaudah deh...Buruan siap-siapnya."

Nena dan Kana tiba di kediaman keluarga Nicolas, nan mewah, besar dan megah.

Nena pun memencet bel rumah Lano. tingtong tingtong. tak lama kemudian terdengar suara decitan pintu besar nan megah dan terpahat ukuran indah.

"Assalammualaikum Bi Isah, Mas Lanonya ada kan Bi?" Ujar Nena sopan.

"Wa'alaikumsalam Non, tuan muda ada didalam ruang tamu sambil berbincang sama Non Lani. Silakan masuk Nona Nena dan Nona Kana." Balas Bi Isah ramah.

"Iya Bi, makasih ya" Nena dan Kana pun pergi ke ruang tamu disana ada Lano dan Lani, kembaran dari Lano. Mereka duduk sambil mengobrol.

"Eh Sayang, kamu datang kok ngak ngabarin kalau datang, kan bisa Mas jemput kamu. Haiii kakak ipar." Seru Lano kepada Nena lembut sambil menyunggingkan senyum secerah mentari .

"Haii Kak" Saut Kana.

"Ya Suprise dong Mas. Kalau dikasih tau itu namanya bukan suprise." Ucap Nena, yang membuat mereka semua tertawa dengan nada dan ekpresi Nena yang terlihat lucu.

Lani pun berdiri menghampiri Kana, dan langdung membekap erat sahabat yang sedari SMP, ditambah lagi sekarang hubungan mereka semakin dekat karena adik mereka saling jatuh cinta dan menikah seminggu lagi.

"Kana, kamu sering-sering kesini ya? Sebentar lagi kan Lano dan Nena menikah, terus mereka tinggal berdua dong di apartemen Lano. Jadi aku tinggal di rumah yang gede ini sendirian..." Bujuk Lani.

"InsyaAllah ya, kan aku juga ngurus toko Kue, kalau bolak balik kan ribet Ni."

"Ah kamu, kamu tega biarin aku sendiri! Kamu tega?"Ucapnya dan cemberut.

"Ya ngak gitu juga Lan..."

"Ayolah....pleaseee!" Ucap Lani sambil memamerkan mata kucingnya, dan membekap kedua tangannya.

"Oke, oke...kamu menang Lan. Aku nyerah.....hehehe." Ucap Kana terkekeh.

"Horee...makasi ya my sweeety, barbie, bonny, pancy, kuali, and brokoly." Ucap Lani senang dan tertawa terbahak-bahak.

"Hishhh....,Lani Bakaa....." Ucap Kana kesal.

Bersambung...

Kembalinya Putra Bungsu Keluarga Nicolas

Di Negara Jepang...

"Bos. Tuan Lano sebentar lagi akan menikah, apakah Bos akan pulang?"Tanya Soka bawahan pria tersebut.

"Oh ya? Lalu bagaimana keadaan calon istri saya. Apakah dia masih ada disekitar Kakak saya. Melani?"

"Iya Bos, Nona Kana masih berteman dengan Nona Lani, ditambah lagi mereka akan jadi iparan. Saya juga mendapatkan informasi dari istri saya, bahwa Nona Kana akan tinggal untuk sementara di kediaman Nicolas, setelah Tuan Melano dan calon istrinya menikah untuk menemani kakak anda, Nona Melani."

"Bagus. Jadi aku bisa berdekatan dengan calon istriku, dan membuatnya jatuh cinta padaku." Saut pria itu lagi sambil tersenyum.

"Bagaimana Bos. Apakah kita langsung pulang sekarang? Apakah Ghani juga ikut."

"Iya tentu, aku ingin segera menemui wanita pujaan hatiku. Soal Ghani, tolong panggil dia kemari." Tegas pria itu.

"Baik Bos, permisi" Ucap Soka sambil membungkukkan badan.

"Hmm"

Tak lama kemudian terdengar suara sibakan tenda, yang menandakan ada orang yang masuk. Ternyata yang masuk adalah Ghani.

"Komandan. Apakah ada yang anda perlukan?" Ucap Ghani sambil memberi hormat.

"Tidak usah formal Ghan, kan sudah saya bilang panggil abang saja. Saya sudah nganggap kamu itu adik Saya." Ucap Addan dengan nada datar.

"Maaf Bang, aku lupa Heheheh.... Kalau gitu apakah ada yang Abang perlukan?"

"Begini, nanti Lusa kita akan pulang ke kediaman Nicolas, dan kamu ikut saya pulang. Karena mulai sekarang kamu anggota keluarga Nicolas."

"Baik bang, dan terimakasih....Abang selalu membantu Saya semenjak kita bertemu 5 tahun lalu, dan sekarang Abang udah mau menganggap saya keluarga. Padahal saya tidak diinginkan oleh keluarga saya lagi, hanya Abang seoranglah yang peduli kepada saya." Ucap Ghani sedih dan tanpa sengaja meneteskan air mata.

"Ah sudahlah...lupakan itu, sekarang kamu keluarga Saya, adik Saya. Jadi jangan sungkan."

"Baik bang, sekali lagi terimakasih banyak bang, sudah menampung orang yang terbuang ini." Ucapnya haru dan senang.

"Cukup! Jangan menangis lagi, seorang prajurit tidak boleh menangis seperti perempuan."Canda pria itu.

"Sekarang siapkan barang-barangmu, karena sebentar lagi kita akan berangkat. Bilang pada Soka, kita pulang dengan pesawat pribadi saja, karena Saya tak sabar untuk bertemu seseorang yang amat sangat penting dalam hidup saya." ucapnya Lagi.

"Maaf Bang, apakah yang kamu maksud adalah calon kakak ipar?" Goda Ghani.

"Tentu saja, dia gadis yang sudah membuat saya semangat dan dada saya berdegup sangat kencang. Ketika tiba nanti, saya akan menikahinya. Mulai sekarang saya pensiun sebagai marinir, dan akan fokus pada perusahaan kakek di indonesia, yang paling spesial, saya akan fokus pada istri dan anak-anak kami nantinya." Ucap pria itu dan menengadahkan kepalanya ke atas sambil berkhayal masa depannya bersama Kana.

"Hufff baiklah...kayaknya Abang bucin amat sama kakak ipar, semoga nanti ia menerima anda. Apakah kakak ipar cantik?"

"Tentu saja, dia sangat cantik, dan manis. Apalagi dia adalah gadis yang sangat baik, ramah, peduli pada orang disekitarnya. Meski kami sudah 9 tahun tak bertemu, aku masih yakin dia tetap sama seperti dulu"

"Lah! masih bocah Abang sama kakak ipar ya di masa itu? Cinta monyet itu namanya."

"Ya. awalnya aku mengira aku hanya mengaguminya dan perasaanku hanya bertahan sementara, tapi aku malah semakin lama semakin terjerat. Dan aku yakin, yang aku rasakan sekarang adalah cinta yang sesungguhnya, dan bukanlah cinta monyet yang kau kira." Ucapnya sambil meremas dada kirinya yang berdetak tak karuan, setelah membayangkan wajah Kana.

"Baiklah, aku percaya. Lalu bagaimana kau yakin bahwa sampai sekarang gadis itu masih sangat cantik?"

"Karena aku memantaunya selama ini, melalui Sasha. Sasha sudah 7 tahun mengawasinya. Dan sekali seminggu Sasha akan melapor padaku dan mengirimkan fotonya dari 7 tahunlalu sampai sekarang. Ia semakin dewasa semakin cantik dan mempesona, namun sayang dia sudah memiliki kekasih."Ucapnya pria itu dengan raut bahagia namun, ketika mengucapkan kalimat terakhir ia menunduk sedih.

"Lalu, kenapa Abang mengatakan ia calon istrimu, padahal kan dia kekasih orang lain."Saut Ghani bingung.

"Aku akan menunggu sampai hubungan mereka berakhir. Dan aku yakin hubungan mereka akan segera kandas."

"Kau memang pria yang luar biasa sabarnya, dan gentlemen. Ku doakan mereka cepat putus. Heheheh." ucap Ghani dan terkekeh.

Pria itu hanya menyunggingkan sedikit bibirnya membentuk sedikit senyuman. Siapa pria itu?

Ya pria itu adalah Addandra Nicolas, adik satu-satunya Lani dan Lano. Addan adalah pria yang tampan, bertubuh tinggi, dan bertubuh kekar. Memiliki warna kulit sao matang ,alis mata yang tebal, rahang yang tegas serta memiliki mata yang tajam membuat ia digilai kaum hawa tempat ia bertugas. Namun, yang ada dihatinya hanya satu nama yaitu Kanata Diane sahabat dari saudarinya, ia jatuh cinta sejak ia Sekolah Dasar. Gadis tersebut membuatnya bangkit dan semangat, gadis yang selalu memberinya senyuman, gadis yang selalu menggetarkan hatinya. Dan ia berjanji tak akan pernah melepaskan gadis tersebut. 'Kau adalah tawanan seumur hidupku Sayang, dan tak akan pernah aku lepaskan' Tegasnya dalam hati.

Di lain tempat...

Kana, Nena dan Raya (sepupu mereka), sedang berbincang-bincang di sebuah kedai tempat biasa mereka nongkrong. Mereka duduk sambil menikmati Capcin (Capucino Cincau), menyesap sesekali dan mengobrol bersama, tertawa serta bercanda bersama. Entah apa yang mereka jadikan bahan obrolan, terlihat dari raut wajah mereka sangat bahagia.

"Hahahahha.....Kakak kamu ini gila ya? masak baju renang kamu pakai untuk malam pertama. Bukannya linggerie ya? Hahahahhaha..."Ucap Raya dan tertawa terbahak-bahak, sedangkan Kana jangan ditanya sudah berurai air mata karena saking ngakaknya.

"Aduhhhh....bukannya terangsang Kak Lanonya, malah ngakak dianya.Hahahahha...." Ucap Raya lagi sambil memegang perutnya yang terasa sakit akibat tertawa.

"Hishhhh...dasar monyet pantat lope, kan aku kira baju tadi tu linggerie. Kan aku masih polos mana tau baju gituan...,baju renang yang aku beli tadikan juga seksi." Ucap Nena geram.

"Hey *****, beda itu....,aku aja yang kecik tau mana yang lenggerie dan mana yang baju renang. Itu polos atau memang bodoh sih....Hahahaa." Tawa Raya yang menggelegar.

Saking kerasnya tawa Raya, dia pun ditegur oleh salah satu pembeli.

"Hei yang duduk disana, kondisikanlah suaranya. Pacar saya yang sedang makan, sampai kesedak ini." Ucap pembeli wanita tersebut marah.

"Eh...sorry Mbak. Saya ngak akan ngulangi lagi hehehe..." Ucap Raya bersalah sambil garuk kepala.

"Tuhh rasain...bekin kesel orang aja, sekarang kena marah kan sama pembeli lainnya" Ucap Nena jengkel ulah adik sepupunya ini.

"Udahhh....kalian ini kenapa jarang akurnya, cekcok... terus. Perut kakak udah sakit ini, dibikin ketawa dari tadi." Ucap Kana menengahi.

Beberapa jam kemudian, setelah lumayan lama mereka bertiga mengobrol. Mereka pun akhirnya pergi meninggalkan kedai tersebut dan balik ke toko kue milik Kana.

Kediaman Nicolas...

"No. Bagaimana ini, perusahaan di indonesia terbengkalai. Dan papa juga meminta kita untuk menghubungi Addan, untuk segera pulang dan mengurus perusahaan. Kalau kamu atau aku yang ngurus kan tak mungkin, karena kita tak ahli dalam bidangnya." Ucap Lani risau.

"Ya mau gimana lagi, tuh anak ngak ada kabarnya. udah 5 tahun ngak pulang-pulang. Lulus kuliah bukannya ngurus perusahaan, malah daftar anggota TNI dianya. Trus ngak tau dimana sekarang dia lagi." Ucap Lano bingung dan putus asa.

"Dasar bocah itu, kalau dia pulang nanti aku bejek-bejek kayak ayam geprek. Ya sudah no, kamu hubungi atau kirim pesan ke dia, bilang bahwa kamu bentar lagi nikah. Aku yakin dia akan pulang, kan kamu sama dia lumayan dekat."

"Iy adeh... aku coba nanti." Ucap Lano dan menghela napas panjang.

"Kita hubungi dia hampir tiap minggu, tapi kadang-kadang pula tersambung dan dia angkat. Ngak mau bilang dia lagi dimana, tuh anak masih nganggap kita kakaknya atau enggak sih?" Ucap Lani mengebu-ngebu.

~~

Setelah menempuh perjalanan beberapa jam lamanya, dari Jepang ke Indonesia. Akhirnya rombongan Addan sudah tiba di Indonesia, sekarang ia sudah berdiri di depan pintu gerbang kediaman Nicolas yang megah dan mewah bak istana.

"Eh tuan muda Addan, sudah balik, lama ngak ketemu Tuan. Tuan muda gimana kabarnya?" Ucap Pak Lolo (satpam kediaman Nicolas).

"Pak Lolo, Alhamdulillah kabar saya baik. Saya lihat bapak baik-baik saja kan?" Saut Addan dengan ramah tapi nada datar.

"Iya Tuan tentu saya sehat, malah lebih sehat saya dari sebelumnya. Mari Tuan Muda, biar saya bawa barang bawaanya."

"Hmmm." Sautnya dan meninggalkan kopernya bersama Pak Lolo dan pergi masuk melenggangkan dan diikuti oleh Ghani dan Soka di belakang.

Addan pun langsung pergi ke ruang keluarga, tempat biasanya saudaranya itu mengobrol. Setibanya disana Lano dan Lani terkejut ketika melihat adik bungsu mereka itu sudah pulang.

"Ini kamu kan Dan? Wahhh...pucuk di cinta ulam pun tiba, baru aja kami ngomongin kamu. Udah nampak saja batang hidungnya." Ucap Lani senang, ia menghampiri adiknya dan memeluknya.

Lano pun berdiri dan menghampiri adiknya tersebut, lalu memeluk dan menepuk pundak Addan lumayan keras.

"Addan, bocah sialan. Ternyata kau pulang juga ya? Udah bosan, makanya kau pulang. Kemana kau selama 5 tahun ni?" Ucap Lano jengkel.

"Apa ngak ada sambutan yang lebih baik?pulang bukan disambut dengan ramah malah diomelin." Ucap Addan yang juga kesal.

"Aduuhhhhh.....pokoke kakak kangen banget sama kamu." Ucap Lani dan memeluk Addan lagi.

Emang aneh si Lani, tadi sebelum ada Addan. Ia memakinya. Sekarang orang yang dimaki dibelakang udah ada di depannya malah bersikap lembut.

"Aku cabut dulu ke kamar, mau istirahat." Ucap Addan, lalu melenggangkan pergi meninggalkan sepasang kembar yang sedang melongo.

"Grrrr....bikin kesel saja tuh anak sikapnya. Ngak ada hangat-hangatnya." Ucap Lano kesal.

"Biarkan saja, yang penting dia sudah pulang." Saut Lani dan menepuk pundak Lano.

Bersambung...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!