NovelToon NovelToon

RATU HITAM

1. Perjanjian

.

.

.

.

.

Hujan di malam hari yang tak kunjung reda, di tengah hutan Hitam yang tidak pernah di kunjungi oleh orang setempat.

Samar terdengar suara isak tangis seorang gadis yang ada di depan kuil. kuil di tengah hutan yang telah di asing kan. kuil lusuh yang di perkirakan sudah ada sejak ribuan tahun.

Di yakini bahwa kuil tersebut, tempat untuk mengurung roh terkutuk.

"Aku mohon.. Bantu aku menyelamatkan ibuku" Suara gadis yang terdengar seperti gadis yang masih belia. Dengan air mata yang terus mengalir.

"Aku akan melakukan apapun untuk mu, aku mohon.."

Terus memohon dan menangis tanpa henti. Entah kenapa membuat orang yang mendengarnya tergerak. Apa karna kasihan?

"Kenapa aku harus membantumu?" Jawaban dari dalam kuil, itu adalah suara wanita!

"Aku harus membawa ibuku pergi, tapi aku tidak punya kemampuan untuk itu... Kumohon Bantu aku menyelamatkan ibuku.." Gadis kecil yang mungkin masih berusia sekitar lima belas tahun itu terus terisak.

"Aku memang pecundang, Aku tidak memiliki kemampuan apapun.. tapi aku harus tetap melindungi ibuku, aku mohon padamu bantu aku!"

"Ibuku sangat menjagaku dari dulu .. Aku tidak mampu melindungi ibuku sendiri.. Aku tidak layak hidup lebih lama.. Aku mohon! .. aku hanya ingin membawa ibuku pergi dari tempat itu.." Tangis keputus asa an yang semakin terdengar pilu, ia hanya ingin setidaknya ibunya bisa pergi dari tempat ayahnya.

Datang ke tempat terlarang itu, ia sudah tidak ada harapan untuk tetap hidup. Tertekan dan terus terdorong oleh keluarga pihak ayahnya karna tidak berbakat seperti gadis lain di keluarganya.

Dari dalam kuil tidak terdengar jawaban apapun, Hujan tak kunjung berhenti. Atap kuil yang telah banyak rusak termakan usia, air hujan menggenang ada di mana mana.

"Apa yang akan aku dapat" Suara dingin itu membuat gadis yang berlutut di depan kuil memiliki secercah harapan.

"Kau Sudah di segel di sini selama ribuan tahun.. kau pasti menginginkan bebas dari tempat ini. Tapi kau membutuhkan tubuh untuk itu. Aku.. Aku bisa memberikan tubuh ku padamu!" mambulatkan tekat , ia sudah memutuskan bahwa nyawa ibunya lebih penting dari pada kehidupannya sendiri.

"Mari membuat kesepakatan, Aku akan memberikan tubuhku padamu untuk selamanya.. Tapi tolong lindungi ibuku, Ibuku harus hidup lebih baik."

Selama ibuku bisa hidup lebih baik, aku akan melakukan apapun. Tidak peduli meski dengan nyawaku sendiri.

"Aku mohon.. Aku akan benar benar memberikan tubuhku padamu."

Manusia tidak dapat di percaya, memiliki hati yang keji dan pemikiran yang busuk. Berpura pura baik dan menutupi sikap buruk.

Mungkin aku bisa mencoba percaya pada gadis ini, lagi pula aku sudah terlalu lama di tempat kotor ini. Aku bisa pergi melihat dunia luar jika memiliki tubuh gadis ini, bermain main tidak ada salahnya bukan?. Jika dia berkhianat, aku juga tidak ada ruginya.

Orang yang berada di dalam kuil itu mulai tertarik, mendapat kebebasan mungkin sedikit membuat ia berfikir.

"Jika aku menggunakan tubuh mu, roh mu tidak akan mampunyai tempat lagi. Apa kau yakin..?"

"Iya aku yakin, sangat yakin.. jika kau menepati janji untuk menjaga ibuku aku akan menyerahkan tubuh ku secara suka rela.."

Bagus juga jika rohnya pergi dengan tenang, tidak akan mengganggu roh ku. Kekuatan fisik dan kekuatan roh akan saling menguatkan, jelas aku yang di untung kan.

"Aku setuju. Aku berjanji akan Mambawa ibu mu pergi, dan melindunginya sesuai keinginanmu" Apa salahnya mencoba? pikirnya kemudian.

"Terimakasih.. Terimakasih banyak.. Aku sungguh berterimakasih padamu." Sedih namun senang, Sedih karna akan berpisah dengan ibunya, tetapi lebih senang mengingat ibunya akan hidup dengan lebih baik.

Akhirnya .. Akhirnya ibuku tidak akan menderita, ibuku tidak akan di tindas lagi.. syukurlah, ibuku bisa hidup tanpa di hina karna aku lagi, ibu.. hidupmu akan lebih baik ..

"Teteskan darah mu pada pintu untuk merusak segel, aku akan menerobos keluar."

"Baik, akan aku lakukan.." gadis itu berdiri dan menggores telapak tangan kanannya dengan menggunakan tusuk rambut. memandang sekali lagi ke arah pintu untuk meyakinkan dirinya sendiri, ibunya akan segera hidup dengan layak setelah ini.

"Aku Hei Yura tidak akan mengingkari janjiku!"

"Aku percaya padamu.." Gadis kecil itu berucap dengan yakin, kemudian meneskan darah yang keluar dari telapak tangannya ke pintu kuil yang tampak usang.

Krakkkk

Muncul simbol semacam pola segel di daun pintu yang terlihat rumit, Segel kuno yang mungkin sudah tidak ada lagi.

Krakkk

Muncul retakan yang berasal dari darah pada telapak tangan gadis kecil yang menempel pada pintu tersebut.

"Apa ini berhasil,,? Aku merasa darahku terserap masuk ke pintu ini.." Wajah gadis itu tampak pucat.

Krakkk Krakkk

Retakan yang awalnya hanya sedikit mulai meluas mengikuti pola pada segel. Semakin meluas dan hampir mematahkan segel pada pintu tersebut.

"Jaga kesadaranmu..! Sedikit lagi,, aku akan menerobos keluar!.."

**Krakkk

Krakkkk**

"Aku sudah tidak sanggup!.." Gadis kecil itu tampak sangat tersiksa, sesekali berteriak kesakitan dan berusaha susah payah untuk mempertahankan kesadarannya.

"Bersiaplah.. aku akan menerobos keluar..!"

Swushhhh

Angin kencang menerobos keluar dari dalam pintu segel yang hampir hancur. Kemudian terlihat sekilas, seperti bayangan hitam yang kemudian menerjang masuk ke tubuh gadis kecil itu.

"Ughh.. Uhukkk.." Gadis itu memuntahkan seteguk darah saat bayangan hitam itu sepenuhnya masuk ke dalam tubuhnya.

"Lepaskan perlahan.. Jangan tergesa gesa."

Suara wanita itu terdengar lagi, memberi arahan agar tidak terjadi kesalahan.

Gadis kecil itu yang awalnya terkejut kemudian mulai tenang. Merasa ada sesuatu yang mencoba menyebar di dalam seluruh tubuhnya.

"Ughh.." Terasa seperti tercekik, rasa sakit yang sangat menyiksa. Gadis kecil itu merasa tidak bisa bernafas, Apakah ini sakit saat akan mati?

"Tenangkan dirimu.. kau hampir selesai."

Seolah mendapat angin segar, beban dan rasa sakitnya seakan terangkat begitu saja. Tidak perlu merasakan seperti di siksa seperti tadi, semakin tenang semakin terasa sangat nyaman.

"Berhasil..!" Suara wanita yang tadi bicara terdengar sangat puas, tubuh yang cocok dan tidak ada penolakan akan keberadaan roh nya.

"Aku akan pergi.. tepati janji mu .. Aku percayakan ibuku padamu." Gadis kecil yang hanya tinggal roh yang sudah keluar dari tubuhnya. sambil tersenyum. menatap tubuhnya sendiri yang kini sudah menjadi milik orang yang sudah berjanji akan menjaga ibunya.

"Kau pergilah dengan tenang.." Sedikit membungkuk, dengan tangan kanan menakup dada sebelah kiri. Memberi hormat terakhir untuk orang yang telah memberikan tubuh kepadanya.

Bayangan samar gadis kecil itu kemudian perlahan menghilang, masih dengan tersenyum. Hingga tak terlihat sama sekali, di tengah hujan badai dan suara petir yang saling bersahutan.

Menengadah melihat ke atas langit, Sudah beribu ribu tahun. Akhirnya bisa keluar dari segel sialan itu .

"Apakah itu bulan merah?.." bertanya pada diri sendiri, masih menatap langit yang penuh dengan awan hitam

Badai masih belum reda, tapi bulan yang tertutup awan hitam sudah mulai terlihat. cahaya yang berwarna agak Kemerahan itu semakin lama semakin terlihat jelas.

"Hahahaha... tampaknya langitpun berpihak padaku.." tawa puas dari wanita yang kini memiliki tubuh gadis kecil.

Duduk dalam posisi meditasi di tanah lapang di depan kuil. memejamkan mata dan berkonsentrasi, mulai menyerap energi spiritual dari alam. Tenang dan kuasai seluruh energi yang mengalir ke seluruh tubuh.

Beberapa saat, sampai bulan merah benar benar terlihat sempurna. Cahaya yang menyinari tubuh wanita itu, semakin lama dan semakin terlihat jika tubuh itu ikut bercahaya.

Wajah yang tadi berantakan dan penuh lebam, kini mulah pulih dan bersih dengan sendirinya. luka luka terbuka yang ada pada tubuh juga mulai mengering kemudian hilang tanpa bekas.

Seolah cahaya bulan ikut terserap ke dalam tubuh yang sedang melakukan meditasi tersebut, energi di sekitar menjadi melonjak dan tidak beraturan.

Wajah itu terlihat sedikit mengernyit, menahan energi spiritual yang sedang bergejolak di dalam tubuhnya.

"Ughh.. akhhh.. " berteriak tertahan, rasa sakit yang kian menjadi semakin tak tertahankan. Benar benar kondisi fisik yang lemah.

Cahaya bulan yang serasa membakar tubuh, semakin lama makin terasa seperti api penyucian jiwa yang terlalu banyak melakukan dosa.

"Uhukk.." Sesuatu yang manis terasa di tenggorokan, menandakan tubuhnya tidak sanggup dan akan segera terluka jika di paksakan.

Serasa masih ingin mencoba lebih lama, wanita itu tak kunjung menyudahi meditasinya. Ingin tau bisa bertahan sampai berapa lama.

Sudah sedikit lebih lama dari yang ia perkirakan, Cukup puas dengan hasil yang didapat. Berniat mengakhiri meditasi dan meninggalkan kuil tak berpenghuni ini.

Groarrrrr....

Meraung keras ke arah langit, itu bukan seperti suara seorang wanita, itu seperti suara hewan..?

Membuka mata perlahan, memandang bulan yang mulai tertutup awan hitam kembali. Hujan badai sepertinya akan berlanjut lagi.

Bergegas bangun dan mulai melihat sekeliling, yang terpenting sekarang adalah keluar dari hutan yang telah di tinggali nya selama ribuan tahun itu.

"Baiklah.. mari pergi dari tempat sialan ini.."

.

.

.

.

.

...Berikan kritik dan saran agar bisa menulis cerita yang lebih baik..

.

.

**Jangan lupa beri dukungan**😉

2. Naga hitam

.

.

.

.

.

Fenomana Bulan merah di sertai badai membuat para rakyat yang menyaksikan menggigil ketakutan.

Banyak yang mengatakan bahwa kemunculan bulan merah akan membawa petaka bagi kelangsungan hidup manusia.

Alam semesta ini terbagi menjadi tiga dunia, Makhluk yang menempatinya juga berbeda pula. Mereka terbagi dari beberapa ras,

Dunia tengah di huni oleh ras manusia, yang di bagi menjadi 1 kekaisaran besar dan beberapa kerajaan kecil. Pada dasarnya manusia adalah ras yang paling lemah, Kondisi fisik dan kekuatan spiritual mereka jauh lebih lemah jika di bandingkan dengan ras yang lain.

Dunia bawah Adalah tempat yang di huni oleh siluman dan monster yang memiliki darah campuran iblis. Mereka hidup berdampingan dan bisa pergi ke dunia tengah sesukanya.

Berbeda dengan dunia tengah, Pemimpin dunia bawah adalah iblis dengan darah murni, Mereka di pilih oleh pemimpin untuk calon pemimpin selanjutnya, melewati beberapa tes yang sudah di haruskan. Mereka harus memenuhi syarat, baik kekuatan fisik, mental, dan spiritual.

Dalam tatanan Alam dunia bawah dan tengah, ras iblis dengan darah murni adalah yang terkuat. Mereka berkuasa, namun tidak bisa bertahan terlalu lama di dunia tengah. Energi spiritual yang berada di dunia tengah terlalu tipis untuk ras iblis murni.

Sedangkan dunia atas di huni oleh Makhluk yang di sebut suku dewa. Mereka adalah ras yang terkuat, mereka selalu menutup diri akan dua dunia lainnya Setelah tragedi perang dua dunia, antara dunia bawah dan dunia atas yang menyebabkan Kerusakan besar bagi dunia tengah.

Kerusakan paling parah adalah pada wilayah ras manusia, dengan kekuatan yang paling lemah membuat mereka lebih sulit mempertahankan daerah mereka sendiri saat perang terjadi.

Perang dua dunia yang sekarang menjadi legenda pada kalangan rakyat dunia tengah. terutama ras manusia yang berumur lebih pendek.

Banyak korban pada perang masa itu, bukan hanya dari dunia bawah. Bahkan dunia atas pun tidak hanya sedikit.

Legenda yang mengisahkan perang dengan akhir seimbang. Pemimpin dunia bawah yang di segel oleh memimpin dunia atas, kemudian pemimpin dunia atas yang tewas karena luka fatal.

Pasukan dari dunia atas memilih menutup diri setelah meninggalnya pemimpin mereka. Sedangkan pasukan dari dunia bawah memilih untuk tertidur dan menunggu di bangkitkan oleh pemimpin mereka setelah terlepas dari segel.

Perang yang sudah berlalu ribuan tahun namun masih menjadi legenda. Setelah perang berakhir tidak ada lagi kekacauan di dunia tengah.

Hingga kini, kemunculan fenomena bulan merah membuat ras manusia penghuni dunia tengah gelisah.

Aula istana kekaisaran di dunia tengah, Sedang di adakan pertemuan mendadak yang di hadiri oleh para pejabat kekaisaran.

Kaisar yang duduk di kursi tahta tampak mengerutkan keningnya. Memikirkan akan ada bencana besar apa yang akan menimpa dunia tengah, juga berdiskusi dengan para pejabat. Langkah apa yang harus di ambil untuk antisipasi dari kemungkinan terburuk.

Banyak yang berspekulasi akan ada bencana semacam apa. Kondisi aula semakin lama semakin bising.

Pertemuan istana yang juga di hadiri para jendral itu berlangsung penuh argumen.

"Bagaimana bisa para jendral malah angkat tangan soal bencana yang akan datang!.." Seru salah satu Mentri . Tidak terima akan para jendral besar yang seolah tidak peduli sama sekali.

"Benar.. seharusnya para jendral membantu wilayah yang tidak memiliki perisai pelindung" Saut petinggi lainnya.

Sedangkan para jendral besar sama sekali tidak terganggu oleh suara suara dari perwakilan kerajaan kerajaan kecil yang seolah menuntut para jendral kekaisaran untuk melindungi wilayah mereka

"Salahkan saja pertahananmu yang terlalu lemah..!" jawaban tajam yang berasal dari jendral muda Kekaisaran, Shi Hao Yun

HENING.......

Tidak ada yang membantah.. jendral muda dari kediaman Shi memang terkenal dengan lidah pedang. Bukan hanya pedangnya saja yang tajam saat membantai di medan perang, tapi juga ucapannya yang tidak akan sungkan.

Terbukti.. hanya dengan satu jawaban sudah berhasil membuat seisi aula istana terdiam. tak terkecuali sang kaisar sendiri.

Kaisar memijat Pelipisnya, pusing memikirkan pertemuan yang berantakan. Bukannya mendapatkan solusi, namun malah membuat pertentangan antar petinggi istana.

"Sudah cukup.. mari lanjutkan diskusi mengenai pertahanan jika ada bencana seperti gelombang monster yang lebih besar dari sebelumnya.."

Para petinggi istana kembali memikirkan topik awal tentang bencana yang akan datang.

"Yang mulia .. bagaimana jika para jendral membantu kerajaan kerajaan kecil membuat perisai pelindung." utusan dari kerajaan kecil yang tadi kembali mengusulkan pendapat.

"Buat saja formasi pelindung untuk kerajaanmu sendiri.." Jawab salah satu utusan yang berasal dari kerajaan kecil yang memang sudah memiliki perisai pelindung

" Bagaimana bisa...."

"Diamlah..! Menurutku jendral besar ada benarnya, perisai ini untuk melindungi wilayah masing masing. Harusnya juga di buat oleh pihak kerajaannya sendiri." Saut penasehat kekaisaran, Yun Yao

Istana memiliki satu jendral besar yang bertugas melindungi wilayah Kekaisaran, Jendral Besar Shi.

"Menurutku apa yang di katakan jendral Shi benar.. Bagaimana pun kerajaan harus melindungi wilayah nya masing masing.."

"Tapi yang mulia.."

" Sudah di putuskan..! Mentri Yi, Pihak kekaisaran tidak akan ikut campur untuk perisai pelindung kerajaan kecil lainnya.." Belum sempat Mentri itu mengajukan keluhan, Hasil akhir sudah di putuskan.

"Mengerti yang mulia.." Meski tidak puas dengan hasilnya, bagaimanapun keputusan kaisar tidak bisa di ganggu gugat.

"Baiklah.. pertemuan ini cukup sampai di sini .. Kalian bisa keluar.."

"Baik yang mu.."

G**roarrrrr** .....

Belum sempat para pejabat istana menyelesaikan kalimatnya. Ada suara raungan keras yang membuat se isi aula tersentak kaget.

"Suara apa itu.." Kaisar bangkit dari kursi tahtanya dan bergegas keluar, memastikan makhluk apa dengan raungan yang begitu mengerikan.

Di ikuti para petinggi istana, Kaisar melihat langit yang masih penuh dengan cahaya bulan berwarna merah.

Perlahan kabut hitam berkumpul membuat bentuk tak beraturan, semakin lama semakin terlihat bentuk dari kumpulan kabut hitam tersebut.

Cahaya bulan semakin tertutup oleh kumpulan kabut, makin gelap hingga tak ada cahaya sama sekali.

Kemudian kabut yang sudah terbentuk itu melesat turun ke arah hutan yang di katakan di tempati oleh roh terkutuk.

"Yang mulia itu mengarah ke Hutan hitam di perbatasan kekaisaran..! " Seru salah satu pejabat istana.

"Cepat kirim pasukan ke sana..!.." perintah kaisar untuk memastikan apa sebenarnya kabut hitam itu.

Bisik bisik mulai terdengar dari para pejabat, Bukankah hutan Hitam di tempati roh terkutuk?

"Apa ini pertanda bencana..?" tanya kaisar pada penasehat yang selalu berdiri di belakangnya.

" Yang mulia .. Itu seperti Naga hitam..!.."

.

.

.

.

.

...Beri penulis kritik dan sarannya😉

Jangan lupa dukungan agar menghasilkan karya yang lebih baik lagi🥰

3. Gelombang Monster

.

.

.

.

.

Raungan keras yang berasal dari langit itu membuat para penduduk kekaisaran kebingungan, Penampakan bulan merah yang menandakan bencana akan datang sudah membuat semua orang gentar.

Sebenarnya bencana apa yang akan terjadi?

Suara tangis anak kecil terdengar di mana mana, teriakan dan jeritan histeris ketakutan.

HENING.....

Kemunculan kabut hitam yang tiba tiba menutupi cahaya bulan membuat para penduduk terdiam.

Kabut hitam yang perlahan membentuk bayangan besar, seperti sesuatu yang sangat di agungkan. Bayangan hitam itu membuat udara seakan di tekan, para rakyat yang melihat merasa seakan di cekik.

**Brukkk...

Brukkk...

Brukkk**...

Banyak yang terjatuh, Seakan di paksa memberi berlutut hormat. Bahkan tidak sedikit pula yang sampai tidak sadarkan diri.

Bayangan hitam di langit itu tiba tiba melesat turun, Para rakyat yang menyaksikan ingin berteriak, namun seakan suara mereka tertahan di tenggorokan.

Sama sekali tidak ada suara yang terdengar, Hanya wajah pucat yang terlihat.

Para rakyat bahkan menahan napas, melihat bayangan hitam itu bukan jatuh ke tempat yang mereka tempati. Melainkan ke arah paling ujung desa,,?

"Itu jatuh ke hutan Hitam..!"

Seru seorang rakyat yang lebih dulu menyadari tekanan dari bayangan hitam itu sudah menghilang.

"Bagaimana ini..? Di hutan Hitam ada roh terkutuk" Tanya seorang wanita paruh baya dengan menggendong anaknya yang terus saja menangis.

"Kita harus segera pindah.. Bencana akan segera tiba.." Seru seorang kepala desa yang terletak paling dekat dengan hutan Hitam.

"Pindah kemana..? bencana apa..?" Tanya salah satu penduduk desa yang kebingungan.

"Cepatlah..! Bawa barang yang perlu saja.." Belum sempat kepala desa itu menyelesaikan ucapannya..

**Cittttt citttt cittt..

Cittt cittt cittt** ..

Suara burung yang terbang dari arah hutan hitam berada, terbang seakan sangat tergesa gesa.

Goarrrr ..

**Awuuuuu...

Awuuuuu....

Shhhhtt..

Roarrrr**...

Suara raungan dan desisan bersahutan, Gemuruh dari badai semakin terasa mengerikan. Suara langkah segerombolan binatang terdengar oleh para penduduk desa.

Dari kejauhan terlihat gelombang yang berlari ke arah desa. Seakan siap menerjang apapun yang menghalangi jalan di depannya.

"Aaaaaa... itu monster ,, cepat tinggalkan desa ini.." Jeritan seorang wanita muda yang melihat gerombolan binatang yang berasal dari hutan hitam.

Suasana semakin kacau, Para warga histeris saling berebut jalan untuk meninggalkan desa.

Dari kejauhan terlihat para prajurit berkuda datang, Beberapa dari mereka memberi arahan para penduduk untuk mengungsi di tempat yang lebih aman. Sedangkan beberapa mencoba menghentikan gerombolan binatang yang mengila di desa tersebut.

Sambil menunggu bantuan pasukan datang, banyak para prajurit yang telah terluka parah. Karna jumlah yang tidak sebanding, apalagi kondisi para binatang spirit yang menggila ini di luar dugaan. sangat sulit di taklukan.

Hanya mampu menahan tanpa ada kesempatan menyerang balik. para prajurit seakan hanya mengulur waktu sampai bala bantuan datang.

"Ketua bagaimana ini..? kita tidak akan bertahan lebih lama..!" Seru salah seorang prajurit pada ketuanya.

"Kita harus bertahan.. Bantuan akan segera tiba..!" Seru Orang yang di panggil ketua, meski dia sendiri tidak yakin bantuan akan segera datang tepat waktu.

Semoga mereka segera sampai..

Suara teriakan kesakitan mulai terdengar, banyak prajurit yang sudah tumbang.

Semakin banyak yang terluka parah, dan semakin banyak yang tidak bisa bertahan.

Terdengar sorak dari gerombolan berkuda yang menuju ke desa tersebut. Bala bantuan yang di tunggu para prajurit itu sudah tiba.

Prajurit terluka yang melawan gelombang binatang spirit itu mundur dengan aba aba.

..Mundur..

Suara perintah yang terngiang di kepala gerombolan binatang spirit. Suara itu seolah tidak terdengar oleh para prajurit yang ada di sana.

Goarrrr...

Auuuuu...

Gerombolan binatang spirit itu meraung ke langit, kemudian menuju kembali ke hutan hitam.

Para prajurit yang melihat gerombolan binatang spirit itu pun kebingungan.. mundur begitu saja kah..?

"Sudahlah.. bantu penduduk pergi mengungsi, Sebagian obati prajurit yang terluka.. Sisanya melapor pada yang mulia kaisar.." Putus Seorang pria dewasa yang di panggil ketua.

"Baik ketua.." Jawab serempak para prajurit itu serempak.

Mulai membagi tugas, Ada banyak prajurit yang terluka. mereka membangunkan tenda di area yang lebih aman, begitu pula untuk para penduduk yang mencari tempat yang bisa di tinggali untuk malam ini.

Kondisi Desa yang sudah tidak memungkinkan untuk di tinggali lagi. Semuanya kacau karena gerombolan binatang spirit yang menggila.

Beberapa di antara mereka memilih malakukan perjalanan ke kota untuk mengungsi di tempat kerabatnya. Dan ada beberapa yang memilih bertahan karna tidak memiliki tujuan.

Sedangkan situasi di aula istana sedang sangat ribut. Semua orang panik menunggu prajurit yang di utus datang ke desa dekat Hutan hitam.

Semua orang duduk dengan gelisah, tak terkecuali sang kaisar sendiri. Ia duduk di kursi tahta dengan tidak tenang. Apa sebenarnya yang terjadi di hutan Hitam..?

"Yang mulia..!.." Suara gaduh dan tergesa gesa terdengar dari luar aula. Dua prajurit yang di tugaskan melapor telah sampai di istana.

"Bagaimana keadaan di sana..?" Tanya kaisar dengan terburu buru.

"Itu yang mulia.. Ada gerombolan binatang spirit .. tidak mereka gerombolan monster.. mereka menggila dan menyerang desa dekat hutan hitam yang mulia.." Jelas Salah satu dari prajurit itu dengan terburu buru.

"Tenanglah sedikit... jelaskan bagaimana ciri ciri dari monster yang kau sebut..?" Tanya penasihat yang selalu berdiri di belakang kaisar.

"Mereka ada sangat banyak.. Bertubuh besar dan sangat kuat .. banyak prajurit yang terluka parah !.." Jawab prajurit itu dengan takut, mengingat betapa bengisnya gerombolan binatang spirit itu.

"Bagaimana dengan warna mata mereka..?" Tanya kaisar yang mulai menerka kemungkinan terburuknya.

"Iya ..! mereka memiliki mata berwarna merah, itu sangat bercahaya yang mulia.." prajurit yang lain menjawab, seolah ingat kejanggalan pada gerombolan binatang tersebut.

"Celaka.. Yang mulia! .. Itu pasti monster dengan darah iblis." Seru salah satu petinggi istana itu memicu kegaduhan di dalam aula.

Banyak yang bertanya tanya dari mana asalnya para monster monster itu? .. lalu kenapa mereka tiba tiba menggila dan menyerang penduduk desa? yang lebih membuat Kaisar bingung adalah..

Sejak kapan ada darah iblis di hutan hitam?

.

.

.

.

.

....Beri kritik dan saran agar penulis dapat menghasilkan karya yang lebih baik lagi..😉

...Jangan lupa dukungannya🥰

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!