NovelToon NovelToon

I Wanna Touch Your Heart (Vol 2)

Prolog - Awal semuanya

"Segala sesuatu yang hadir didalam hidup ini tak ada yang akan menduga akan seperti apakah akhirnya kelak, apakah masih pantas mendapatkan cinta yang jujur dan tulus itu! atau kah hanya akan merasakan pahitnya cinta..."

Sunny Teofanya, seorang sarjana yang baru saja menyelesaikan pendidikannya di suatu kampus swasta, dan dapat melanjutkan pendidikan pun karena biaya beasiswanya. Terlahir dari keluarga yang sangat sederhana, itulah yang membuatnya harus berjuang keras dengan masa depannya.

-----------

Hmmp...

"Waktu begitu cepat berlalu, tanpa kusadari aku yang sudah lulus kuliah dan harus memiliki pekerjaan. Kalau aku sampai satu bulan kedepan tidak mendapat pekerjaan, wahhh aku pasti akan menjadi pengangguran jomblo!!

Jika pekerjaan saja sulit kudapatkan, bagaimana mungkin ada pria yang mau mendekatiku, sekalipun aku menarimksecara fisik... lirih batin Sunny dikala itu, yang sedang pusing memikirkan pekerjaa yang tepat untuknya.

-------

"Sun, bagaimana rasanya nilai-nilaimu apa bakalan bagus?" ucap Gina yang merupakan teman sebaya Sunny.

Entahlah gina aku juga tak bisa  menebak karena tau sendirikan dosen-dosen kita itu pada amazing semua.

"Eeemm iya sih sunn, tapi yakinkan saja deh hehehe ehhh ayo kita pergi main dulu menenangkan pikiran sunn!!" ajak Gina

Main??? Mau kemana gina aku sudah cukup pusing mencari pekerjaan, karena sudah tak ada kuliah lagi!! ucap Sunny sambil menyenderkan kepalanya dipundak gina.

"Iya sunn, pekerjaan sudah menunggu kita!!"

"Yaahhh Gina... hidupmu itu terlalu santai banget kerjaan itu tak akan datang sendiri tanpa kita berusaha."

"Iaa Sunn, tapikan...--"

"Ahh Gina, pusing bicara dengan kamu terlalu banyak berandai-adai!!" ucap Sunny sinis.

"Yasudah Gina, aku mau balik ke kost dulu!! siapa tahu saja ada panggilan kerja kemaren." Sunny pun pergi dari hadapan Gina, teman sepermainannya.

"Okedeh Sunn, hati-hati ya.." ucap Gina.

***

Sunny pun pulang ke kost, dan tiba-tiba ada panggilan masuk ke handphonenya, dan ternyata...

"Ohh iya bu, oke bu oke oke...-- ia pun mengakhiri panggilan tersebut.

"Yeahhh thank you God, akhirnya aku dipanggil dan ditest langsung..." gumam Sunny yang sedang kegirangan.

Sunny penerima panggilan test disebuah perusahaan swasta.

>>

Sesaat setelah Sunny memikirkan tentang pekerjaan yang sedang dia tunggu-tunggu, secara tiba-tiba Sunny mendapat panggilan dari manager perusahaan tersebut.

"Emmm... iya sepertinya ini betul alamatnya, perusahaan pertambangan sepertinya.." gumam Sunny sambil memperhatikan gedung tempat ia akan bekerja.

Ia mencoba untuk mencari info dari area tempat tersebut, dan bertemu dengan seorang pria.

"Apakah anda ingin bertemu dengan Bapak manager?" ujar si pria, yang merupakan pegawai perusahaan tersebut.

"Oh iya pak, betul saya sedang mencari beliau.." jawan Sunny sambil menghampiri si pria.

"Baik bu, silakan masuk, saya akan panggil beliau, karena baru selesai meeting..." ucap seorang pria yang merupak pegawai di kantor tersebut.

Oke, terimakasih pak...

Tak lama setelah itu...

"Selamat siang bu Sunny, sampai juga yah saya pikir tidak jadi datang." Ujar pimpinan perusahaan tersebut.

"Iya pak maaf saya agak lama karena tadi lumayan mutar-mutar untuk mencari lokasi disini," ucap Sunny yang sedang kelelahan.

"bu minum dulu yah, ibu sepertinya lelah".

"Ohh ia pak terimakasih banyak pak..."

Sepanjang pembicaraan sunny pun diberikan test lisan dan tertulis dan akhirnya sunny pun diterima untuk bekerja sebagai pegawai.

Awalnya begitu gugup, namun akhirnya rasa gugupnya berubah menjadi senyum bahagia.

Huhhh... menghela napas kasar.

"Hari ini sangat melelahkan panas, ahh perjuanganku... Andai saja aku sama bapak pasti tak akan sesulit ini hidup!! begini tuh rasanya kerja dan mencari uang sendiri." lirih batin Sunny yang harus berjuang sendiri demi menafkahi dirinya.

Seperti biasanya Sunny selalu membuat pengaturan alram setiap subuh agar bisa bangun pagi dan pergi dengan menggunakan angkutan umum untuk sampai ke tempatnya bekerja.

***

"Selamat pagi nona Sunny..." sapa seorang pegawai tampan. Bertubuh tinggi profosional.

"Ohh selamat pagi pak..." jawab Sunny ramah.

"Oh iaa nona slSunny, tadi pak manager menitip pesan bahwa untuk sementara akan membantu saya di bagian Admin keuangan, jika ada waktu nona Sunny luang."

"Baik pak, silakan datang saja ke dalam ruangan saya jika ada perlu. Saya selalu siap jika memang tak ada pekerjaan..." ujar Sunny dengan senyuman lembutnya.

"Oke nona, silakn ke ruangan saya."

Karena Sunny adalah pegawai baru, Sunny juga terkadang harus membantu bagian admin keuangan perusahaan.

"Wau hasilnya amazing , thank you nona Sunny atas bantuannya ibu cukup cerdas yah!!"

"Biasa saja pak Adrian, saya juga sedang belajar.." ujar Sunny dengan wajah tersipu.

"oke nona, sudah selesai nona bisa makan siang dulu."

"Baiklah pak Adrian."

Keesokan harinya dan seterusnya Sunny selalu bersama dengan Adrian, si pegawai tampan.

>>

"Ohh ibu sebelumnya pernah bekerja paruh waktu yah, pantasan kinerja nona Sunny sangat baik kalau untuk ukuran pegawai baru."

Bisa aja nih pak Adrian, bapak justru senior saya. Ujar Sunny dengan senyum tersipu.

"tidak nona, saya juga baru dua tahun bekerja ditempat ini."

Sunny begitu dekat dengan Adrian karena mereka partner kerja di kantor yang sama bahkan lebih banyak waktu untuk bersama.

#thor

Ini masih dalam tahap revisi, karena sudah lama tidak saya revisi, jadi mohon maaf jika banyak kekurangan dalam kosa kata.. thank you

Rumit

Sunny bekerja dengan cukup tekun, dan ia selalu ingin belajar hal-hal baru walau sebenarnya ia belum terlalu banyak pengalaman.

---

"Nona Sunny, bagaimana rasanya bekerja ditempat ini setelah beberala bulan"?

Yah, cukup bisa beradaptasi pak, walau terkadang sulit juga mengimbangi dengan pekerjaaan ini.

"iaa tidak apa-apa nona, kita sama-sama belajar kok".

Sunny cukup baik dalam pertemanan dengan orang-orang yang ada dikantor barunya, terutama Adrian, yang usianya tak beda jauh dari Sunny.

"Pak Adrian...

Rasa macam apa yang kini membuat dadaku bergetar, apakah pria ini sudah memiliki seorang kekasih? atau mungkin saja itu janyalah tatapan seorang rekan kerja!!" batin Sunny saat memikirkan Adrian, si pegawai tampan nan ramah itu.

Sunny mulai menyadari ada suatu hal yang baru hadir dalam pikiran dan hatinya. Entah perasaan apa lagi ini, yang sedang Sunny alami.

"Nona Sunny, tolong bantu saya input data-data ini bagaimana yah..."

"Ohh begini pak..-" ucap Sunny dengan penuh antusias.

"Wah.. nona Sunny serba bisa yah.." puji Adrian.

Itu saja pak, dulu pernah belajar sedikit...

Semakin hari rasa dekat mereka berubah menjadi sebuah cerita baru, perhatian Sunny mulai teralihkan oleh sosok Adrian, pria yang tinggi tegap, berkulit kuning langsat, ramah dan sopan.

"Permisi, maaf dengan nona Sunny? anda dipanggil oleh pak manager sekarang anda bisa langsung ke kantor beliau".

Oke pak, terimakasih yah. Sunny pun bergegas menemui manager.

"Permisi pak, anda memanggil saya?«

 "oh ia Sunny, silakan masuk. Saya ingin meminta tolong kamu bersama Adrian untuk pergi ke---"

"Ohh baik pak, akan segera saya laksanakan."

"kamu bersama Adrian langsung berangkat yah..." titah sang atasannya.

"Baik pak, terimakasih pak." Sunny pun pergi bersama Adrian.

>>

Saat sedang bersama dalam perjalanan.

"Nona Sunny, sudah makan??"

"Sudah pak.." sahut Sunny.

"Tidak makan lagi "? tanya Adrian sambil tersenyum.

"Tidak pak, bapak sendiri?" kekeh Sunny.

"Saya belum, lagi bosan saja dengan menu makanannya..." tukas Adrian.

"Wah jangan dong pak... harus selalu disyukuri.." ucap Sunny dengan senyuman lembutnya.

Keduanya terlihat begitu akrab dalam setiap percakapan mereka sambil tertawa kecil. Rasa nyaman yang Sunny kini rasakan saat-saat bersama Adrian pun tak akan mudah diabaikan.

"Begini lebih bagus pak, iaa tingga di edit saja pak tidak masalah..." tukas Sunny saat sedang membantu pekerjaan Adrian.

Sunny yang sedang membantu Adrian, mereka menggunakan satu komputer dan duduk berdekatan. Sesekali Sunny memperhatikan wajah Adrian begitupun Adrian.

"Nona, silakan jika ada pekerjaan lain nanti kalau sudah lebih santai bisa datang kemari lagi..

"Baiklah pak Adrian, saya kembali ke ruangan saya dulu."

Tiba saatnya pulang kantor.

"Oke semuanya, sampai jumpa besok yah. Byee.."

"Nona Sunny mau pergi bersama? sama naik angkutan umum jugakan?

"Ohh iaa bu Ika,  ayok kita pergi."

>>

"Ehh, sist kangen banget,, heheh,- sukses yah.."

Ika yang adalah rekan kerja Sunny sedang bercengkrama dengan seorang wanita saat berpapasan.

"Teman lama yah kak Ika?" tanya Sunny pada Ika

"Ohh itu dulu pegawai kantor kita juga, itu pacarnya Pak Adrian!" jawab Ika padanya.

Whatt!!! Sunny begitu terkejut saat mengetahui bahwa Adrian telah memiliki seorang kekasih.

"Ohh ia, itu pak Adrian sedang bersama teman kakaki  tadi" Sunny menunjuk ke arah Adrian dari tempat menunggu angkutan umum.

"Hhh ia itu benar mereka" jawab Ika rekan kerja Sunny.

Sejenak suasana hening, Sunny yang selama ini sudah mulai dekat dengan Adrian baru mengetahui kenyataan bahwa Adrian sudah memiliki seorang kekasih.

Tak sengaja Sunny melihat dibalik kaca yang ada di area menunggu angkutan umum Adrian dipeluk oleh seorang wanita saat tengah mengendarai kendaraan roda dua.

"Hmmmp,, itu pacar pak Adrian. , heehh" batinnya. Sepanjang perjalanan pulang, Sunny terus teringat hal tersebut dan terkadang Sunny tersenyum jika mengingat kejadian tersebut.

Setelah mengetahui pria yang mulai Sunny sukai telah memiliki seorang kekasih, akankah kedekatan mereka tetap berlanjut. Kenyataan bahwa pria yang dekat dengannya bahkan yang kini mulai ia sukai telah memiliki kekasih, akankah Sunny terus melangkah maju.

***

"Hallo nona Sunny, nanti ibu ke kantor saya yah.."

"Baik pak.." Sunny tak sedikitpun merasa terganggu dengan apa yang telah dia ketahui dan lihat secara langsung.

"Nona Sunny, yang ini yah!"

Oke pak.. Pak Adrian saya sudah selesai, apa ada yang mau dikerjakan lagi?

"Maunya sih ada , tapi sudah tidak ada lagi." Adrian pun terkekeh.

Hemm pak Adrian, yasudah saya ke ruangan saya dulu. Ucap Sunny sambil tersenyum kepada Adrian

"Hmm, its okay... lagian pak Adrian yang memulai semua ini, yasudah sampai kapan dia mengakhiri semua ini"  batinnya.

Sunny tak terusik dengan hal itu, namum ia semakin memberi respon terhadap sikap maupun perlakuan Adrian terhadapnya, dari cara mereka saling tatap selalu mengandung makna terselubung.

Akankah kisah mereka berujung kepada hal positif atau justru sebaliknya...

Sore yang indah dikala senyummu yang berada tepat dihadapanku, aku tak mampu memungkiri tentang rasa ini yang sudah telanjur memperhatikamu.

"Pak Adrian, sudah beberapa hari ini tidak memberikanku tugas, padahal aku rindu saat-saat bisa duduk berdekatan dengan pak Adrian. Aku sudah mulai sibuk banget, jadwal udah padat, mungkin saja pak Adrian jadi pengertian kepadaku.." batinnya.

>>

"Sunny, saya boleh pinjam pena?" ujar Adrian.

Iya pak, mau warna apa??

 "warna hitam saja Sunn!!"

Silakan pak! "Ya Tuhan tatapan pak Adrian tajam sekali, bagaimana ini aku tak akan bisa berhenti memikirkan pak Adrian, argggg padahal jelas-jelas sudah punya pacar bagaimana ini.." batinnya.

Kisah unik yang dialami oleh Sunny semakin hari semakin rumit.

Milik orang lain

Sebuah kenyataan bahwa pria yang disukainya telah memiliki seorang kekasih, sangat tidak berpengaruh baginya untuk tetap bertahan dengan perasaan yang sama dan bahkan takkan pernah berubah.

Begitu sibuknya Sunny dengan klien mereka sedangkan Adrian pun dipenuhi kesibukan mereka masing-masing namun mereka masih didalam satu ruangan.

Sesekali Adrian memandangi Sunny sambil tersenyum seolah penuh arti, namum Sunny yang selalu berpura-pura atas perasaannya hanya berdiam dengan kesibukannya namun sesungguhnya Sunny mengetahui jika Adrian diam-diam selalu memandanginya dari kejauhan.

Sunny sedang asyik memetik gitar sebagai pengisi waktu kosong dikala siang sebelum pulang kantor.

"Nona, mainkan biar saya yang mengisi suaranya hehe... ucap Adrian sambil memandangi Sunny.

"Ahh bapak, yaudah pak main nih!" Sunny memberikan gitar tersebut.

"Nona Sunny kan lebih jago,  saya kurang bisa nih.." tukas Adrian dengan nada terkekeh.

"Emm bapak jangan bohong ayolah pak!" goda Sunny.

Mereka berdua terlihat begitu asyiknya bernyanyi sedangkan rekan-rekan kantor ada ditengah-tengah mereka dan bahkan orang-orang kantorpun sudah mengetahui bahwa Adrian telah memiliki kekasih.

"Bukan begitu pak begini-"

"Adrian tolong ke kantor saya sekarang yah..--" titah sang atasannya.

"Ohh iya pak..." Adrian langsung meninggalkan Sunny, karena dipanggil oleh Direktur.

"Hemm.. pandangan, tatapan pak Adrian sungguh luar biasa- ahhh sudahlahh apaan sih aku ini.." batin Sunny.

Sunny begitu bahagianya atas kebersamaan yang mesra tersebut, namun teringat kembali akan kenyataan Adrian yang telah memiliki seorang kekasih, Sunny pun kembali melanjutkan pekerjaannya sedangkan Adrian sedang disibukkan dengan pekerjaannya.

"Ohh Tuhan setiap bersama dengan pak Adrian perasaanku sering kali merasa begitu aneh namun selalu teringatkan kalau pak Adrian sudah punya kekasih. Jika saja dari awal ku tahu bahwa senyuman itu bukanlah untukku, maka aku takkan berharap padamu melebihi semua hal yang telah kita lalui selama ini." lirih batin Sunny.

"Makin hari, bu Sunny semakin berkilau saja.."

Ahh berkilau apa kak Vita, biasa saja...

"Lahh ia, terlihat kok,, apa ada something nih Sunn atau lagi berbunga-bunga ya.." goda Vita.

Ahhh Vita, tidak ada apa-apa.. Sunny berkilah dan tak ingin seorang pun tahu perasaannya pada Adrian.

Sunny bercanda dengan Vita, yang merupakan rekan kantornya, lalu tiba-tiba Adrian datang ke kantor namun-

"Bu Vita, ini yah laporan berkas kemarin!"

 Oke pak Adrian.. letakkan saja diatas meja..

"Wahh pak Adrian, tapi sudah jarang sekali mengumbar senyum padaku." Batin Sunny, karena melihat sikap Adrian yang tak seperti biasanya, karena Adrian sekarang tidak terlalu dekat lagi dengan Sunny.

"Ciee pak Adrian lelihatan bahagia sekali... hem hemm kan sudah mau malam mingguan,, pastinya mau jalan barsama kekasih pujaan yah pak.." goda para rekan kerjanya.

Ahahaa iyaa nih pak Adrian, senyum-senyum saja dari pagi, bahagia aj-

Para rekan kantor mereka sedang menggoda Adrian, namun Sunny hanya melempar senyum kepada Adrian, walau sebenarnya itu hanyalah senyuman pertemanan atau sebagai rekan kantor biasa.

***********

Permisi, pak Andrian, saya butuh laporan berkas kemaren yang-

"ohh ia bu Sunny, mari ikut saya,, butuh apa saja saya punya.."

Ohh ia pak thank you yah atas bantuannya..

"baiklahh.. Nanti saya akan ke ruanganmu.."  Sunny hanya tersipu, Adrianpun sekedar melempar senyuman.

"Rekan-rekan semuanya, terimakasih untuk kerjanya selama seminggu ini, akhirnya kita sampai juga pada hari terakhir bekerja, saya harap yang punya keluarga luangkan waktu buat keluarga, yang punya pasangan."

Wakuncar sana ahaha- yang jomblo, jangan jadi pelakor atau pembakor...

Ahhh si bos mah, ada-ada aja yah..

"Iaa nih pak Adrian semakin sumbringah, karena bakalan ketemuan sama doi coy.." riuh para rekan kerja Sunny kala itu.

"Bagaimana nona Sunny, senyum-senyum baek,, respon dong...

"Ahh, saya ikut tertawa saja bu pak!!" tukas Sunny sambil tertawa, walau sebenarnya ia merasa hal tersebut cukup membuat moodnya menjadi kurang baik seperti biasanya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!