NovelToon NovelToon

Aurora Marriage

Home

Tidak ada yang berbeda dari sepuluh tahun yang lalu sejak meninggalkan tempat ini. Masih sama dengan apa yang di tinggalkan dahulu cuma hanya perasaannya saja yang telah berubah. Begitu berada di negara ini lagi Aurora bisa merasakan bahwa begitu banyak yang ia lewati selama sepuluh tahun ini setelah tinggal dan menetap di negeri Paman Sam.

Saat kedatangannya di bandara internasional Soekarno-Hatta di sambut oleh kedua orang tuanya, Abang dan adik Laki-lakinya.

"Long time no see" Sambut Raditya begitu melihat putri semata wayangnya.

"Ayah dan Mama apa kabar sehat kan?" Aurora melihat kedua orang tua langsung memeluk erat.

Setelah memeluk orang tuanya beralih menuju kakak laki-lakinya. "Abang kok kulit makin hitam ya" canda Aurora melihat Angkasa yang berprofesi sebagai tentara.

"Kalah dengan kulit kamu yang semakin putih" Ucap Angkasa sambil memeluk adik perempuannya.

"Mbak tidak lupakan pesanan Ade" terdengar suara Antariksa adik laki-laki Aurora yang ingin meminta bagiannya.

Semua anggota keluarganya menyambut kedatangannya setelah sepuluh tahun pergi dari negara ini. Aurora pergi menuntut ilmu dan berkerja di Amerika sebagai Software Depelover. Ia memiliki banyak prestasi dan penggalaman yang mengagumkan pernah bekerja di perusahan raksasa seperti Goo**e. walaupun ia tidak pernah lagi pulang akan tetapi keluarganya selalu mengunjungi setiap tahun karena ia tinggal dengan Kakak ibunya Om Geraldy.

Raditya meminta pulang dan ikut bergabung dengan perusahan Rachmadi Nataprawira untuk mengembangkan perusahan milik keluarga Nataprawira. Aurora bukan cucu pertama kakeknya melainkan Angkasa akan tetapi karena Angkasa memilih untuk menjadi tentara mengikuti seperti ayah mereka. Aurora mengantikan posisi Angkasa untuk membantu perusahan tersebut.

Sebelum akan menempati jabatan yang berada di perusahaan kakeknya Aurora akan membantu perusahaan sahabat Serena Genia, mengetahui bahwa Aurora kembali dari Amerika sehingga meminta bantuan untuk mengembangkan sistem informasi dan teknologi perusahaan keluarga Serena.

"Rara apa kamu menyesal melepaskan pekerjaan kamu disana?" tanya Raditya saat membelah jalan Jakarta siang tersebut.

"aku bersyukur bisa resign dan kembali ke sini" Aurora tersenyum menampilkan lesung pipinya.

Raditya mengetahui sifat putri kesayangannya tidak pernah meminta atau membantah apapun dengan keinginannya.

" Karena pekerjaan kamu disana lagi bagusnya ayah dengar kamu dipromosikan menjadi manajer system" sorot mata Raditya begitu tajam, sambil menatap Aurora.

"Ayah kerja disana tidak fleksibel.....aku sering merasa jenuh....kehidupan yang tidak sehat jadi aku memutuskan untuk kembali..... berkumpul dengan kalian merupakan impian aku.....aku tahu kepergian yang mendadak sepuluh tahun lalu membuat semuanya sedih" Aurora teringat memutuskan kuliah di luar negeri sepuluh tahun lalu.

Ketika umurnya masih tujuh belas tahun meminta untuk tinggal di negeri Paman Sam bersama Om Geraldy kakak dari ibunya karena anak mereka juga kuliah satu kampus dengan Aurora. Sedari dari ia kecil telah menunjukkan kepintaran di atas anak-anak yang seumuran dengannya. Aurora masuk sekolah dasar saat umur lima tahun setelah itu SMP di Amerika selama Dua tahun setelah itu ia kembali ke Indonesia dan menyelesaikan pendidikan SMA selama dua tahun karena mengikuti kelas Akselerasi.

"Abang jangan khawatir anak tentara ini" Sarah melihat kegelisahan dimata sang suami.

Perbincangan keluarga tersebut terhenti ketika memasuki komplek perumahan.

Aurora melihat sisi taman kompleks perumahan tempat dulu sering bertemu seseorang.

"Mama ga lupakan dengan makanan kesukaan aku" Aurora menagih janji kepada ibunya yang telah memasak makanan kesukaannya.

" Mama ga akan lupa kok dengan makan kesukaan kamu usus isi telur" Sarah menghidangkan dengan bangga masakan kesukaan Aurora.

" Walaupun hidup di Amerika ga mengubah kamu ya de" timpal Angkasa melihat adiknya makan dengan lahap.

"Karena di sana Tante Monic ga bisa masak seperti ini sering makan makanan western" Monica istri dari om Geraldy telah dianggapnya sebagai keluarga kedua.

"Ayah sama Anta kalau di rumah ga pernah dimasakin seperti ini sering makan tahu tempe goreng terus" Raditya ikut nimbrung agar istrinya peka dengan isi lambungnya.

" Abang dulu kalau lagi ditugaskan ke hutan Papua sering makan makanan yang mainstream deh" mendengar ucapan Raditya, Sarah merasa suami ingin mencari lawan.

"itu kan beda kalau di hutan kan ga ada makanan yang enak kalau pun ada mungkin itu demit" jawab Raditya tak mau kalah.

"Ayah ga akan ketemu makanan seenak ini karena yang di sana mungkin binatang yang menyeramkan" Antariksa ikut menimpali ucapan Raditya, Semuanya yang mendengarkan jawaban dari Antariksa bergedik ngeri.

Aurora merindukan kehangatan keluarga seperti ini, di Amerika kesibukan Aurora dengan pekerjaan menuntut memiliki waktu 24 jam di depan komputer untuk memantau serangan hacker dari berbagai negara, Merasa jenuh dengan pekerjaan, Aurora memenuhi permintaan ayahnya agar kembali dan membantu perusahaan kakeknya.

Setelah selesai makan siang, Aurora beranjak menuju kamarnya yang telah tidak ditinggali selama sepuluh tahun ini.

Ketika memasuki kamar ini Aurora masih merasakan banyak kenangan yang di tinggalkan, Aurora tidak pernah lupa dengan apa terjadi sepuluh tahun yang lalu. Begitu banyak luka yang dibawanya pergi, Namun semua itu hanyalah Aurora yang mengetahui.

Saat membuka pintu lemari pakaian menemukan benda selalu teringat dan tak terlupakan.

"Apakah masih sama ataukah berbeda" gumannya ketika memegang benda tersebut.

Sebenarnya Aurora ingin membuang benda pemberian seseorang, ketika pergi ke Amerika akan tetapi hanya menyimpannya.

setelah menyimpan kembali benda dan menyimpan pakaiannya yang terdapat di dalam koper, Aurora memutuskan untuk beristirahat karena jetlag menempuh perjalanan 20 jam dari Amerika ke Jakarta.

Sungguh hari yang melelahkan dan menguras energinya kedepannya, menghadapi tantangan dihadapannya.

🌹🌹🌹🌹

TO BE CONTINUE

Masa Lalu

Dengan langkah tegas pria itu berjalan menuju tempat dimana bertemu dengan wanita yang dicintainya. Wanita yang telah menemaninya dari masa kanak-kanak hingga menikahi wanita itu, memberinya 2 orang putri cantik.

Tepat berada dalam ruang perawatan Prabu melihat sang pujaan hati tengah berbaring dengan alat bantu napas yang sedang terpasang.

" Sayang bagaimana kabar mu hari ini?...

Putri kita masih berada diruangan perinatologi..... Terima kasih kamu telah memberikan 2 putri cantik untuk ku" Prabu menggenggam tangan Wida.

" Prabu seandainya aku tidak bisa bertemu dengan putri kita yang baru aku lahirkan mau kah kamu mengabulkan permintaan ku?" sorot mata Wida menggambarkan kesedihan.

"Wida kamu kuat pasti akan sembuh jangan pernah tinggalkan aku dan anak-anak!" jawabnya tegas seakan tidak ingin kehilangan belahan jiwanya.

Widanara perempuan yang setia menemani Prabu selama sepuluh tahun ini. Wanita yang lemah lembut dan ramah kepada semua orang.Wida merupakan sahabat Prabu dari kecil mereka sangat dekat. Prabu memberanikan diri untuk melamar sahabat kecilnya walaupun Prabu tahu bahwa cinta Wida bukan untuk dirinya melainkan kekasih perempuan itu temannya Arya.

Prabu menikahi Wida karena permintaan ibu Wida. Melihat anaknya yang ditinggal pergi oleh Arya membuat ibunya khawatir. Mengetahui apa yang telah terjadi pada Wida dan Arya.

Arya meninggal karena over dosis obat-obatan terlarang akibat salah pergaulan yang menyebabkan Arya meninggal dunia.

Prabu dan Arya merupakan teman saat SMA. Saat acara pesta teman SMA mereka Arya bertemu dengan Wida dan menjalin hubungan.

Kesibukan orang tua Prabu dalam membangun perusahaan mengakibatkan mereka terjerumus dengan barang terlarang, Mengetahui itu Wida pun hanya bisa pasrah apa yang lakukan oleh sahabatnya, Wida pun ikut menikmati bersama pacarnya dan sahabatnya karena tidak merasa kehilangan.

"Prabu aku mohon" Prabu tersentak dari lamunannya ketika mendengar suara Wida.

" Sayang aku mohon kamu kuat ya, semua ini tidak akan terjadi jika kamu tidak mengikuti mencoba saat itu" jawab Prabu penuh penyesalan.

" Karena aku mencintai Arya dan menyayangi kamu sebagai sahabat ku. Aku tidak ingin kehilangan kalian berdua" jawaban tepat menusuk ke ulu hatinya, wanita yang dengan ikhlas Prabu cintai tetapi mencintai orang lain yaitu temannya sendiri.

Prabu mengetahui bahwa sahabatnya tidak pernah mencintainya karena ia tahu yang dicintai oleh istrinya orang lain. Ini akibat yang harus ia terima ketika menikahi wanita yang tidak mencintainya. Penyakit yang di derita oleh istrinya merupakan akibat ulahnya bersama temannya.

"Aku tahu kamu tidak pernah mencintai ku tapi kamu menyayangi ku, kamu tidak mau berbagi dengan yang lain" menaikan alis menyombongkan diri walaupun dalam hatinya terluka, Prabu tahu Wida tidak suka bila Ia berdekatan dengan wanita lain, Sifat ini yang sangat disukai oleh Prabu.

"Karena aku melindungi mu untuk orang lain" ucapan Wida yang diikuti senyuman yang sulit diartikan.

" Untuk siapa?.... hanya cuma kamu wanita yang aku cintai" jawaban tegas keluar dari mulut Prabu.

"Yakin? dari sorot mata mu mengatakan tidak" Wida melihat sorot mata hitam tajam milik Prabu.

"Sayang giliran kamu sekarang memberikan nama untuk putri kedua kita" mengalihkan pertanyaan yang dilontarkan istrinya.

" Senja... aku ingin memberi nama Arumi Senja lahir saat sore hari, Kamu tahukan bahwa aku sangat menyukai sore hari" Mata Wida menerawang menceritakan alasan memberikan nama Senja.

Wida dirawat karena menderita gagal ginjal mengakibatkan harus melahirkan secara prematur dan terjadinya pendarahan hebat.

Akibat dulu sering mengonsumsi minuman beralkohol sehingga fungsi ginjalnya tidak berjalan dengan baik, Wida sangat bersyukur mempunyai suami yang begitu mencintai dan menyayangi walaupun tidak bisa membalas cinta sang suami.

"Prabu bagaimana permintaan ku?" melihat Prabu yang sedang melamun.

"permintaan apapun akan ku lakukan jika itu akan membuat mu sembuh" jawaban optimis Prabu mendapatan gelengan kepala dari sang istri.

" Aku tidak kuat lagi untuk sekian kalinya sering cuci darah..... Aku mohon ya kamu kabulkan" Dengan mata berkaca-kaca Wida meminta sesuatu yang harus dilakukan oleh sang suami.

"........"

"Temukan dia! jadikan dia ibu untuk anak-anak ku" penyataan yang keluar dari mulut sang istri bagaikan petir di siang bolong.

"Apa maksud kamu Widanara!" emosi Prabu langsung tersulut akibat pernyataan istrinya. Ia tidak pernah berniat untuk menghianati sang istri.

"Kamu ingat saat kita baru menikah apa yang terjadi, Aku kehilangan Arya yang sangat Aku cintai......Dan kamu kehilangan cinta pertama mu, Gadis bermata almond dia yang selalu membuat seorang Prabu sering datang ke pertunjukan konser amal..... Aku tidak tahu apa yang terjadi dengan mu dan gadis itu..... Setelah itu aku tahu jawabannya, kamu mengalami mimpi buruk dan selalu mengucapkan kata maaf bahkan kamu sering berkata maaf dalam tidur mu" Ucapan yang meluncur dari bibir Wida membuat Prabu terpaku akan cerita istrinya.

"Wida tolong....sekarang cuma kamu satu-satunya di hati dan pikiran aku tidak ada yang lainnya..... Aku mohon kamu percaya ucapan ku" Prabu memohon sambil memeluk tubuh wanita yang dicintai sepenuh hati.

"Tapi mata kamu mengatakan lain, bahwa kamu selalu menunggunya......Prabu aku ingin istirahat tolong jangan ganggu aku" akhirnya Prabu mengalah dan keluar dari ruangan tersebut.

Wida wanita yang sangat peka dan perhatian ia mengetahui sifat Wida dari kecil, Ketika Prabu lupa membawa tugasnya ke sekolah karena tidak ingin hanya Prabu mendapat hukuman maka Wida pun mengurungkan untuk mengumpulkan tugasnya dan ikut serta bersama Prabu mendapatkan hukuman dari guru mata pelajaran tersebut.

Prabu tidak menyangka Widanara perempuan yang dinikahinya sepuluh tahun lalu mengetahui rahasia yang disembunyikan selama ini bahkan keluarganya tidak mengetahui hal tersebut.

🌹🌹🌹🌹

TO BE CONTINUE

Ice Cream

Setelah beristirahat seharian penuh Aurora berniat untuk pergi keluar bertemu dengan temannya. Walaupun tinggal di Amerika, Aurora tetap menjaga komunikasi dengan teman-temannya di Jakarta.

" Mbak mau kemana hari ini?" saat Aurora menuruni anak tangga terdengar suara Antariksa.

" Rencana mau pergi ketemu dengan Nesya kenapa emang"

" Bagi Ampau dong Ade mau beli kemera terbaru tapi duitnya masih kurang" keluh Antariksa kepada kakaknya.

" Udah mbak transfer barusan kamu rajin sekolahnya biar bisa cari duit sendiri" nasehat Aurora kepada adiknya.

" Tenang aja mbak ini kemera juga akan menghasilkan duit aku rencana mau bikin video gitu" Aurora mengerti kenapa adik meminta uang tambahan karena cita-cita menjadi vloger.

Pagi ini matahari begitu cerah bersinar Aurora sudah membuat janji dengan temannya untuk bertemu. Ketika memasuki ruangan makan sudah terlihat formasi lengkap ayah mama Abang dan adiknya sudah duduk di kursi masing-masing.

" Ra kamu sarapan dulu katanya mau ketemuan dengan Nesya" Raditya menyambut dengan senyuman.

" Iya aku udah janjian nanti siang ketemuannya di kedai Ice Cream langganan ku" Aurora duduk di samping Angkasa.

" Ra nanti kamu bisa ga antarin mama ke Rumah sakit" mama Sarah menyambung percakapan mereka

" boleh aku juga siang kok ketemuannya" Aurora mengambil roti isi yang tersaji di depannya.

" Ra nanti setelah selesai sarapan temui ayah diruang kerja ya" ucap Raditya menyelesaikan sarapannya. Aurora hanya memberikan simbol ok melalui tangan karena mulutnya berisi makanan.

" Akan ada sidang darurat ya" suara Antariksa memecah keheningan aktivitas sarapan pagi.

"Ade kalau kamu bicara ngasal besok ga boleh tuoring lagi"Ancam mama Sarah kepada anak laki-lakinya.

"Jangan yang mulia tuoring nyawa Ade gitu loh" jawabnya dramatis.

"Aku selesai" Aurora memecah perdebatan ibu dan anak itu.

Setelah berada di depan pintu ruangan kerja ayahnya Aurora mengetuk pintu hingga dipersilakan masuk oleh Raditya.

"Ra kamu serius untuk bekerja disini gaji ga besar dari perusahaan kamu terdahulu ayah cuma khawatir kamu tidak betah bekerja disini"

" ayah aku telah memikirkan ini dengan yakin, aku bisa menduduki jabatan tersebut. Tapi aku ingin mengajukan syarat sebelum aku bekerja di perusahaan kakek" Aurora duduk dihadapan Raditya.

"Katakan sayang apa syaratnya ayah akan Kabulkan permintaan kamu"

"aku ingin membantu sahabat ku yang sedang kesulitan, perusahaan sedang mengembang teknologi perangkat lunak jadi aku akan melamar menjadi staf ahli hingga perusahaan Serena kembali membaik"

" Baiklah apapun itu yang membuat mu bahagia akan ayah kabulkan...Ra jangan tinggalkan kami lagi ya" sorot mata Raditya berubah sendu.

Raditya tidak mengetahui kenapa Aurora ingin kuliah dan tinggal di Amerika karena sebelumnya Aurora berniat kuliah di Jakarta.

" Ayah aku akan menetap disini mau kemana lagi" hibur Aurora melihat kesedihan dimata ayahnya.

"Abang kok jadi melow gini anak tentara ini" tiba-tiba mama Sarah masuk membawa baki berisi kue lapis.

" Ra janji ya sekarang kamu selalu bersama kami.....Mama merasa kehilangan selama sepuluh tahun ini walaupun kita sering berkunjung ke Amerika"

Mendengar keluh kesah ayah dan Mama nya Aurora merasa bersalah telah meninggalkan mereka selama sepuluh tahun terakhir.

" Ayah... Mama peluk.... aku akan selalu bersama kalian untuk kali ini membayar semua waktu yang hilang selama sepuluh tahun ini" Aurora memeluk kedua orang tuanya yang selalu memberikan kekuatan kepadanya.

" Kamu harus bahagia sayang kami menyayangimu" ucap Raditya memeluk erat putri kesayangannya.

Siang harinya Aurora sudah berjanji dengan temannya Nesha. Nesha merupakan diva Indonesia dipersunting jaksa Yusuf yang berbeda lima belas tahun, Aurora tahu pernikahan sahabat dengan jaksa Yusuf jarang terdengar gosip miring, Nesha sangat mencintai Yusuf yang merupakan cinta pertamanya begitu sebaliknya.

" Dithaaaaa aku kangen" melalui sambungan telepon Nesha memecah lamunannya, Nesha dan Serena terbiasa memanggil namanya dengan Reditha.

" Nesha long time no see" jawabnya datar.

"Dit nanti jadikan kita ketemuan? tempat biasa yaaa" ucapnya dengan gembira.

"Pukul 15 oke see you" Aurora mengakhiri panggilan dari sahabatnya.

Reditha Aurora perempuan dengan seribu rahasia, Sepuluh tahun yang lalu Aurora gadis hangat dan penuh perhatian kepada semua orang, Namun berubah setelah dia mengenal seseorang.

Begitu sampai ditempat janjian Aurora bertemu dengan Nesha, Aurora berniat untuk memesan Ice Cream kesukaan karena Nesha belum datang.

"Mbak saya mau pesan Ice Cream Vanilla dua dengan toping wafer"

" Ada lagi tambahannya kakak" dengan senyuman manis pelayan itu menawarkan Ice Cream.

Aurora hanya menggelengkan kepala ia tahu wanita dihadapannya ini mengagumi kecantikannya, saat memesan Ice Cream kesukaannya Aurora melihat perempuan dihadapannya terpesona.

Aurora mengantri makanan terdengar suara anak kecil di belakangnya.

" Pelmisi lumi mau pesan Ice Cream" Aurora langsung melihat dibelakangnya, Ada anak perempuan memakai baju seragam paud.

"silahkan gadis manis" memberikan jalan kepada gadis bernama Arumi Senja.

Aurora pun meninggalkan gadis manis, pipi bagai donat, segera mencari tempat untuk duduknya.

"Kakak Lumi mau pesan Ice Cleam vanillana Syatu ....tlus lasa strowwbelli juga syatu judaaa ya.." ucapnya sambil memberikan uang seratus ribu.

" tunggu ya adek manis" jawab pelayan dengan ramah bernama Tiara.

"Maaf de Ice Cream rasa vanilla udah habis" dengan raut muka menyesal Tiara memberitahu Arumi bahwa pesanan sudah habis.

"hwaaaa hwa lumi cuma mau ice Cream lasa vanilla" Arumi menangis karena tidak mendapatkan keinginannya

Mendengar suara tangisan anak kecil, Aurora langsung menghampirinya.

" Ade kesini sama siapa?" Aurora heran kenapa bisa anak berumur empat tahun memesan Ice Cream dengan uang seratus ribu ditangannya.

" Lumi ke ciniiii sama pappppi.....lumi udah seling kesini Papinaaaa lagi telpon seseolangggg " ucapnya dengan linangan air mata.

"Mbak .....Arumi sering membeli Ice Cream kesini dia sudah diajarkan mandiri tapi bapaknya tetap mengawasinya" jelas Tiara melihat wajah kebingungan Aurora.

"Ya udah mbak bungkus punya saya masih belum tersentuh..... dibungkus aja untuk gadis manis ini" memberikan saran kepada Tiara.

Aurora merasa kasihan, anak ini seperti ingin sekali makan Ice Cream Vanilla, Melihat Arumi berlari dari pintu masuk dengan semangat.

"Benalan ini untuk lumi?" Arumi melihat Ice Cream Vanilla kesukaan dengan antusias.

" tentu gadis manis" Aurora tersenyum sambil mengacak rambut Arumi.

"Telima kasih kakak cantiek" soraknya gembira.

Aurora kembali ketempat duduknya, Akhirnya ia harus merelakan Ice Cream kesukaannya diberikan kepada gadis manis tadi.

"Redithaaaa aku kangennn" terdengar suara cempreng Nesha menghampirinya dan memeluknya erat seiring terlihat kepergian gadis kecil bernama Arumi, setelah mendapatkan Ice Cream favoritnya Arumi bergegas menuju mobil yang terparkir di depan kedai ini.

"seperti mirip seseorang " Aurora berkata dalam hatinya.

🌺🌺🌺🌺

To be continue

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!