NovelToon NovelToon

Dinikahi Pria Tajir

Bab 1 - Pengenalan

Syeira Yudistira

Memiliki sifat ceria,ramah,lucu, dan jail. Dia tinggal bersama ibunya karena ayahnya meninggal ketika dia umur 10 taun. kakaknya sudah menikah dan mempunyai rumah sendiri.

Alexander William

Tegas,dingin, dan posesif itulah sifat Alex. Memiliki perusahaan di mana pun dan menjabat sebagai Ceo membuat dia memiliki banyak harta.

Nana Deiyana

Memiliki sifat sama seperti syeira, sahabat sekaligus teman curhat syeira ketika susah maupun senang.

Miko Prasetya

Sekretaris yang setia terhadap Alex.

"Ibuuuuu, aku berangkat dahulu yaaa !!" Ucap Syeira ketika dia keluar dari pintu kamarnnya.

"Iyaaa..." Jawab ibunya Syeira sambil keluar dari dapur. " Kamu tidak bawa bekal buat makan siang mu nanti?" Tanya Ibu Diana

"Tidak bu, aku langsung aja soallnya udah mau terlambat." Ujar syeira sambil mengangkat tangannya untuk mencium tangan ibu.

" Assalamualaikum."

" Waalaikumsalam." Jawab Ibu Diana.

Ya Syeira memang masih kelas 3 SMA dan sebentar lagi akan lulus. Dia orang yang cerdas dan berprestasi. Apalagi dibidang olahraga karena dia sangat menyukai pelajaran olahrga dan sangat cocok untuk sifat ceria nya itu. Mungkin kalau dia kuliah bisa memudahkan untuk mendapatkan beasiswa itu. Tetapi keadaan yang tidak memungkinkan karena dia ingin cepat bekerja dan punya uang untuk mengubah kehidupannya dengan ibunya.

*****

Jarak dari rumah sekolahnya memang agak jauh maka dari itu dia harus bangun pagi agar tidak terlambat untuk sampai kesekolah.

Dijalan

"Duuuh aku harus cepet nih." Ucap syeira sambil melihat jam tangan ditangannya.

" Mana lagi macet, mengapa juga macet biasannya kan tidak. " Batin Syeira.

Tin tin tin .... Syeira membunyikan bel berkali-kali agar diberi jalan dan kendaraan yang lain bisa minggir.

Lampu merah sudah dia lewati mengendarai dengan kecepatan agak tinggi agar cepat sampai sekolah.

Sesampai di sekolah dia memarkirkan motornya diparkiran. Banyak anak sekolah yang sudah datang karena mereka juga sama seperti syeira rumahnya jauh jadi berangkat agak pagi.

"Syeiraaaaaaaa..." Panggil Nana sahabat Syeira.

"Eh hai na." Jawab Syeira.

"Pagi cantik, tambah cantik aja lama tidak bertemu?" Sapa Doni teman Syeira yang sering godain syeira.

"Ah lu don bisa aja." Jawab Syeira dengan senyum manisnya.

"Doni tu, mang gitu sukannya godain cewek! dasar plaboy cap kampung!!!" Jawab Nana dengan sedikit ketus.

"Apaansih aku tu nyapa Syeira bukan kamu Na!!" Ucap Doni dengan sedikit ketus.

"Udaah udah kaliaan ni apaan sihh pagi begini udah ribut. Mending sekarang masuk kelas aja daripada gurunnya dateng." Saut Syeira dengan melerai mereka sambil menggandeng Nana untuk masuk ke kelas.

"Kamu tu ada apa sih setiap ada Doni selalu berantem, heran aku sama kamu." Ucap Syeira sambil menaruh tasnya di meja kelas dan duduk.

"Enggak tau dia nya aja nyebelin banget! ingin aku cincang-cincang!!" Jawab Nana sambil meremas tas yang sedang dia pegang.

"jangan gitu ntar lama-lama suka sama dia baru tau rasa kamuu." Ucap Syeira sambil senyum menggoda.

Diperusahaan William Corp's

" Gimana keadaan pasar sekarang apakah ada masalah?" Tanya Alex kepada Miko sambil mengetik laptop yang sekarang ada di depannya.

" Tidak ada masalah tuan, semuannya sudah dikerjakan dengan sangat baik." Jawab Sekretaris Miko dengan sopannya, yang duduk berhadapan dengan Alex sambil membawa tab nya.

" Bagus, aku ingin kau juga mengawasi orang-orang di sekitar kita yang ingin berbuat curang!! " Ucap Alex dengan nada dinginnya.

" si tuan jika sudah begini jadi menyeramkan." Batin

Sekretaris Miko.

" Baik tuan." Jawab sekretaris miko

" Apa jadwalku hari ini." Tanya Alex yang sama sekali tidak melirik dari laptopnya.

" Untuk hari ini meeting dengan klien dari luar negeri setelah makan siang tuan." Jawab Miko sambil melihat tab yang sedang dia bawa.

" Hemmm... untuk sore hari kosongkan jadwalku karena aku harus pulang rumah utama." Ucap Alex

Ya Alex lebih memilih tinggal di apartemen karena rumah utama ke perusahaan lebih jauh daripada apartemennya ke perusahaan. Kedua orang tuannya masih hidup yang sekarang tinggal di rumah utama bersama para puluhan pelayan. Papa nya yang selalu bepergian keluar negeri menjadikan mama nya tinggal sendirian dirumah, maka dari itu mamanya sering menelfon dia untuk pulang kerumah. Adiknya yang berusia 10 tahun lebih muda dari dia kuliah diluar negeri.

" Baik tuan," jawab Sekretaris Miko.

" Kalah begitu saya kembali keruangan saya tuan." Ucap Sekretaris Miko sambil berdiri.

" Heemmm.."

Disekolah

Teng teng teng bel sekolah sudah berbunyi menandakan saatnya siswa pulang sekolah.

" Trimakasih anak-anak untuk waktunnya hari ini semoga bisa bermanfaat ilmu yang saya berikan sekian dari saya wassalamu'alaikum wr wb. " Ucap Ibu guru sambil jalan keluar kelas.

" Waalaikumsalam wr wb. "

" Ra, habis ini mau ke mana." Tanya Nana sambil berjalan keluar.

" Pulang lah ke mana lagi. " Jawab Syeira

" Ikut aku yuk ke lapangan untuk latian basket? " ajak Nana sambil berdiri tepat didepan lapangan.

" Boleh juga, tetapi jangan lama-lama ya ? ntar aku dimarahin ibu. " Jawab Syeira

" Iyaaa tenang aja, kita kesana sambil naruh tas. " Ajak Nana sambil berjalan kearah lapangan dan mulai meletakkan tas nya.

" ayoook "

Mereka berjalan untuk mengambil bola basket yang ada ditempat samping lapangan. Itu adalah tempat seperti ruangan kecil yang terdapat banyak bola seperti bola basket, voly, futsal dll.

" Na lempar sinii !!! " ucap Syeira

" Oke, nih kamu tangkap " jawab Nana sambil melemparkan bola basket ke Syeira.

"Ayo mulaii!!!! rebut bola ku. " Ucap Syeira sambil mendrible kan bola ke arah ring

" Awas kah ya!! " Jawab Nana sambil merebut bola Syeira. Syeira terus mendrible bola hingga menuju ring dan Nana terus mencoba merebutnya tetapi tidak bisa karena kecepatan Syeira lari dan akhirnya Syeura memasukkan bola ke ring.

"Yeeee.. masuukkk." Ucap Syeira dengan ceria sambil lompat tinggi-tinggi

"Ah baru satu kali." Jawab Nana cemberut

"Iyaaa iyaa baru satu kali, tetapi kan tak apa yang penting masuuk!!! Wekk..... sambil menjulurkan lidahnya.

"Haisshhh, oke mulai lagi." Ucap Nana sambil merebut bola itu. Dan sampai akhirnya skor sama, mereka sudah kelelahan dan ingin pulang kerumah.

" Aih lelah aku, pulang yuuukkkkkkk.... ." Ucap Syeira sambil bernafas tidak beraturan dan mengkipas- kipaskan tangannya ke ara wajahnya.

" Yuuuukkk , aku juga lelah nih."

Skippp

" Ibuuuuuuuuu ... aku pulaang assalamu'alaikum." Panggilnya sambil berjalan ke araah dapur.

" Waalaikumsalam... soree amat dari mana ajaaa !!! " Tanya Ibunya Syeira keluar dari toilet.

" Habis main basket sama Nana, yaudah aku langsung bersih- bersih bu." Jawab Syeira sambil melepaskan sepatunya

" Iya sana."

****

" Mam akuuu pulang." Panggil Alex untuk mamanya berjalan kearah ruang tamu.

" Sayaaaang kamu tuh ke mana aja sih mengapa jarang pulang, mama tuh kangen sama kamu." Jawab Nyonya Raya berjalan kearah anaknya dan memeluk hingga menciuminya karena lama tak bertemu.

" Maaf ma, aku sibuk dikantor banyak pekerjaan di sana." Jawab Alex juga memeluk mamanya dan mencium kening mama karena dia juga tau pasti mamanya itu juga merindukammya.

" Yaudah kamu istirahat dahulu abis itu makan bersama."

" Iya maa..."

Alex masuk kedalam kamarnya dan setelah itu dia mandi agar segera hilang rasa lelahnya. Seharian bekerja membuat badan nya terasa kaku dan keram dia berjalan kearah tempat tidur untuk merilekskan tubuhnya sebentar. tetapi tak lama kemudian dia tertidur karena merasa sangat lelah.

Hallo Readers

Ini karya pertamaku jika ada salah kata mohon dimaafkan🙏🙏🙏😊😊

Untuk selanjutnya like, komen di bawah yaaaaa dan beri semangat untuk author agar bisa nerusin novel iniiiii😁😁😁

Selamat membaca...😉😉😉

Bab 2 - Mengobrol dari hati kehati

Di kediaman Rumah Alexander William banyak pelayan yang sedang menyiapkan makanan untuk keluarga mereka karena akan makan malam bersama. Nyonya Raya juga turun tangan untuk membantu karena itu sudah menjadi kebiasaannya.

Ketika semua sudah selesai memasak dia memanggil Alex yang sedang berada di kamar untuk makan malam bersama. Sesampai di sana dia mengetuk pintu, ternyata Alex sedang tidur dengan memeluk guling seperti anak kecil.

Dia jadi teringat masa kecil Alex yang sering manja bersamanya karena papanya selalu menempel kepada mamanya. Alex cemburu dan berpikir bahwa mamanya tidak menyayanginya tetapi itu salah, Nyonya Raya sangat menyayangi Alex hanya saja papa Alex yang selalu mengganggu dan menggodanya.

Dia berjalan kearah Alex dan mengelus kepala Alex dengan rambut yang berada di sela-sela jarinya.

" hemmm... kamu sudah besar sayang, tak terasa waktu begitu cepat baru kemarin mama memandikanmu, main di taman sekarang sudah dewasa dan akan menikah, mama selalu berdoa agar kamu mendapatkan calon istri yang baik dan menerima kamu apa adanya." Batin Nyonya Raya dengan tersenyum manis sambil menahan air mata yang ingin keluar.

" Emmmmhh..." Dia menggerakkan tubuhnya karena merasa ada yang menyentuhnya dan mulai membuka mata.

" Mama, udah selesai masaknya?" Tanya Alex dengan suara serak khas bangun tidur mulai duduk dan bersandar di tempat tidur.

Nyonya Raya memalingkan kepala untuk menghapus air matanya agar tidak terlihat oleh Alex.

" Udah ayo makan pasti kamu udah lapar kan dari tadi belum makan, sekarang kamu cepat turun ke bawah mama tunggu di sana ya?" Ujar Nyonya Raya dengan tersenyum lembut dan berdiri untuk keluar dari kamar Alex.

"Heemmm.... iya ma." Jawab Alex yang ingin berdiri lalu berjalan ke arah kamar mandi untuk mencuci muka.

Dia turun kebawah dan melihat mama nya sudah duduk di sana melamun sambil menyiapkan air minum. Melihat itu dia berpikir mungkin papa nya keluar kota untuk mengurusi bisnis yang ada di sana.

Dia tau pasti mama nya sedih karena di tinggal papa keluar kota, sedangkan adiknya yang imut dan menggemaskan tinggal di luar negeri untuk menyelesaikan pendidikannya.

Mereka makan dengan tenang sambil sesekali bercanda karena sudah lama Alex tidak mengobrol dengan mamanya setelah dia di sibukkan di perusahaan yang banyak sekali menguras tenaga dan waktunya.

" Ma, papa kapan pulang?" Tanya Alex ketika mereka duduk di ruang tamu sambil menonton televisi.

" Besok mungkin pulang kamu kan tau papa mu tidak bisa jauh dari mama kalaupun lama pasti ngajak mama." Jawab Nyonya Raya yang kini duduk di samping Alex.

" Papa tuh udah tua juga masih aja nempel mulu sama mama."

" Iya tuh kasih tau papa sana! hahahaa..." Sambil tertawa menggoda.

" tetapi Alex senang walau begitu tandanya keluarga kita harmonis tidak ada berdebatan yang tidak masuk akal."

" Iya alhamdullilah mama juga bersyukur, ya walaupun ada masalah sedikit tetapi kita langsung baikan. Tetapi lex kamu tuh harus kaya papa, walaupun dia orang yang dingin kayak es balok dia sangat sayang terhadap keluarganya." Ucap Nyonya Raya dengan nasehatnya.

" Iya ma aku juga tau kok "

" Ingat lex keluarga adalah prioritas utama jadi ketika kamu sudah menikah kamu jangan melupakan keluarga mu walau jadwal padat yang berdatangan. Karena itu kunci sebuah keharmonisan rumah tangga agar tetap utuh sampai maut memisahkan." Jelas Nyonya Raya dengan tersenyum lembut.

" Iya iya mama ku sayang! Muach... " Cium Alex dipipi Nyonya Raya.

" Mama tidak usah takut aku akan selalu mengingat nasihat-nasihat mama ku yang cantik ini." Jawab Alex tersenyum sambil mengedipkan sebelah matanya.

" Kamu tuh bisa aja." Ucap Nyonya Raya sambil memeluk Alex dengan sayang dan mengelus punggung Alex.

Setelah puas mengobrol mereka pergi kekamar masing-masing untuk beristirahat karena waktu juga sudah larut.

Rumah Syeira

Di rumah Syeira mereka pergi kekamar masing-masing karena tadi Syeira juga kelelahan bermain basket bersama Nana. Rumah yang minimalis cukup untuk tinggal berdua dan juga ketika ada keluarga kakaknya mampu menampung mereka, walau tidak sebesar rumah kakaknya yang memiliki lantai dua serta tanah yang lumayan luas.

****

Keesokan pagi Syeira membantu ibunya memasak sudah menjadi kebiasaan jika dia bangun pagi pasti membantu ibunya. Kata ibunya anak perempuan harus bisa memasak karena ketika dia menjadi seorang istri harus melayani suami terutama soal makanan. Maka dari itu dia belajar dari sekarang walaupun dia belum berniat menikah tetapi suatu saat pasti akan menikah.

" Coba bu, rasakan apa yang kurang ?" Tanya Syeira saat mengaduk rica-rica ayam yang sedang ada di depannya.

"Hemm ...enak ini sayang kamu memang pintar masak! " Jawab Ibu Diana sambil mencicipi masakan dan tersenyum.

" Ah, ibu bisa aja!" Sambil tersenyum. " Masih enakan masakan ibu juga."

" Beneran deh, kamu memang udah cocok jadi istri!

" Haisssh ...ibu masih lama juga aku nikahnya udah istri-istri aja."

"Gapapa lah suatu saat pasti kamu juga menikahkan masa mau melajang terus kan tidak mungkin."

"Yha iya juga sih bu, tetapi kan tidak sekarang ngomonginya bisa ntar an aja!" Ucap Syeira cemberut dan menghentakkan kakinya.

" Yaudah iya iya ibu selalu berdoa agar kamu mendapatkan calon suami yang benar-benar menyayangimu dengan tulus setia sampai mati itu pesan ibu."

"Iya bu, amiinn. Udah ah aku mau berangkat sekolah dahulu ntar telat lagi." Ujar Syeira mengadahkan telapak tangannya dan membasuh muka lalu mendekat kearah ibunya.

"Iya sana! Ibu masukin makanan ini ke tempat makanan kamu." Jawab Ibu Diana kemudian mulai menata tempat makan Syeira.

Setelah semua beres Syeira berangkat sekolah agar tidak terkena macet dijalan.

Sesampai di sekolah Syeira memarkirkan motor dengan rapi. Berjalan kearah kelas dengan semangat empat lima siap untuk memulai pelajaran.

" Hai Nana, mengapa pagi-pagi muka udah kusut kayak baju belum disetrika?" Tanya Syeira sambil berjalan kearah Nana.

" Apes banget aku pagi ini, hampir aja aku jatuh karena mau nabrak!" Jawab Nana dengan muka kesal.

" Kok bisa, ada apa emang tetapi kamu tidak papa kan apa yang luka coba lihat sini! " Tanya Syeira sambil membolak balikkan badan Nana kekanan dan kekiri lalu memutarnya.

" Aduh Syeira! aku tidak papa pusing jadinya." Jawab Nana dengan muka cemberut dan memegang dahinya.

" Tadi aku ngerem mendadak terus ada kucing lewat! aneh tuh kucing sudah tau ada motor lewat malah nyebrang, ya aku jadinya syock dong dan mengerem! Jawab Nana dengan kesal.

" Yaampun untung kamu tidak papa. Emang gitu kucing jadi kita yang harus maklumi sebagai manusia yang lebih mengerti."

" Iya sih tetapi aku kesel banget mood ku jadi jelek"

" Udah-udah ayo masuk kelas ntar guru datang kita enggak tau." Ucap Syeira sambil mengelus bahu Nana dengan kedua tangannya.

Syeira dan Nana masuk ke dalam kelas siap untuk memulai pelajaran hari ini.

Bab 3 - sesama teman

Tiba-tiba Doni dan temannya datang ke arah meja Syeira biasa selalu menggoda Syeira. Karena memang Syeira orangnya mudah bergaul juga memiliki kulit putih bersih, cantik, dan memiliki senyum manis. Tinggi badan yang bisa dibilang bagus, wajar jika banyak yang menyukai nya.

" Haloo cantik," sambil mengedipkan matanya sebelah. " Duh senyumnya manis banget kayak gula aren." Ucap Doni dengan gombalannya.

" Apa sih Don, udah sana balik kemeja mu!"

" Bener kata Doni mangkin cantik aja kamu ra." Ucap Dika teman geng nya Doni.

" Eits, jangan salah tuh Nana juga cantik dan menggemaskan ingin ku cubit idungnya kek kucing peliharaan ku." Jawab Soni teman Doni

Nana juga memiliki kulit putih sama seperti Syeira tetapi lebih putih Syeira daripada Nana, hidung mancung mata biru. Tetapi memiliki tinggi badan lebih pendek dari Syeira.

"Gombal aja truuuss... udah basi semua! Udah sana balik ke meja kalian." Suruh Nana ke mereka sambil mencebikkan mulutnya.

" Nih cewek marah mulu cepet nenek-nenek tau rasa lu!" Ucap Doni sambil memeletkan lidahnya.

" apa kamu bilang! "

" Husst udah-udah sana godain mulu deh." Usir Syeira kepada ketiga cowok itu sambil mengibas-ibaskan tangannya.

Pelajaran dimulai siswa mengerjakan tugas yang di berikan guru kelas untuk persiapan memulai ujian kelas yang sebentar lagi akan diadakan. Semua mengerjakan dengan tenang karena memang siswa-siswa di kelas Syeira banyak yang memiliki prestasi. Tetapi walaupun begitu mereka tidak pernah pelit ilmu kepada sesama temannya ketika ada yang tidak bisa mengerjakan tetapi bukan berarti menyontek saat ulangan, tetapi mereka saling belajar bersama ketika istirahat atau jam mata pelajaran kosong.

****

Di perusahaan

Alex sedang meeting dengan klien untuk membicarakan tentang kerja sama yang ada di luar negeri. Alex memiliki potensi yang luar biasa di bidang bisnis maka dari itu banyak saham yang dia tanam di luar negeri maupun didalam negeri. Mungkin itulah salah satu jiwa bisnis yang mengalir di keluarga William.

Selesai meeting Alex dan Sekretaris Miko masuk keruangan untuk membicarakan kembali hal yang berkaitan dengan pengajuan kerja sama yang diberikan kliennya.

" Batalkan kerja sama nya dengan kita jika mereka berbuat licik," ucap Alex dingin lalu berjalan kearah meja kerja nya.

" Aku tidak mau mengurusi masalah sepele seperti itu! Membuat kepalaku pusing saja, masih banyak klien yang mengikuti aturan kita." Duduk dikursi sambil membuka laptop nya.

" Baik tuan, saya akan memberitahukan ini kepada klien kita." Jawab sekretaris Miko sedikit menundukkan kepala.

" Kalau begitu saya kembali keruangan saya dahulu tuan."

"Hemm.." Ucap Alex tanpa mengalihkan tatapannya dari laptop.

Miko keluar dari ruangan Alex berjalan kearah ruangannya sendiri karena memang Miko mempunyai ruangan sendiri dan juga memiliki sekretaris pribadi juga. Ketika dia mengerjakan pekerjaan yang memang sulit atau harus pergi keluar negeri untuk menggantikan Alex dia menyuruh sekretarisnya untuk menghandle kerjaannya dahulu.

Ruangan Miko terdapat tepat disebelah Alex karena jika Alex membutuhkan sesuatu hal yang penting tidak akan memakan waktu banyak untuk sampai keruangan Alex.

" Em.. tuan ini berkas yang anda butuhkan." Ucap sekretaris Alex bernama sofi yang kebetulan bertemu di depan pintu ruangannya.

" Ya masuk keruangan ku." Jawab Miko berjalan kearah pintu ruangannya.

" Sofi kau sudah menemukan manajer marketing yang baru?" Tanya Miko berjalan kearah meja kerja.

" Belum tuan, sulit untuk menemukan pengganti Sari."

Sari adalah manajer marketting yang sangat berprestasi, dia keluar dari perusahaan karena pindah keluar negeri untuk mengikuti suaminya.

" Kau cepat cari penggantinya jangan lama-lama agar kemarkettingan kita cepat berjalan dengan baik." Ucap Miko sambil membuka berkas yang diberikan Sofi.

" Baik tuan, saya kembali keruangan saya dahulu."

" Ya ."

*****

" Ra, kamu nerusin kuliah di mana?" Tanya Nana duduk di kantin sambil minum juice.

" Enggak tau kayaknya aku mau kerja aja untuk menambah penghasilan ibu." Jawab Syeira duduk dihadapan Nana sedang makan bekal yang dibawa tadi.

" Owh gitu, aku juga gitu supaya cepat dapat penghasilan sendirikan?" Ucap Nana yang mulai membuka bekal makan siangnya.

" Iya aku udah tidak betah nahan ini itu ingin beli semua apa yang aku inginkan." Jawab Syeira sambil mengunyah makanan.

" Sama aku juga, udah kita emang sepemikiran setelah lulus nyari kerja sama-sama ya?"

" Okey sip." Jawab syeira mengedipkan matanya.

Mereka berdua memang bukan dari keluarga yang kaya raya dan bergelimang harta seperti teman-teman yang lain bisa jalan kesana kemari makan ini itu sesukannya. Mereka harus menabung dahulu jika ingin makan ini itu dan membeli apa yang mereka inginkan. Semua nya demi orang tua mereka sendiri-sendiri yang tidak ingin terlalu banyak meminta uang jajan sekolah. Maka dari itu mengapa Syeira selalu membawa bekal makanan kesekolah. Itu semata-mata untuk menghemat uang jajan yang diberikan ibunya untuk membeli bensin untuk pergi ke sekolah.

Tetapi bedanya Nana memiliki kedua orang tua yang masih hidup sedangkan Syeira hanya memiliki satu orang tua. Orang tua Nana juga bukan dari keluarga yang terpandang mereka bekerja serabutan maka dari itu Nana selalu menabung dan tidak pernah boros tentang uang jajan sekolah.

" Eh ra, kamu tau tidak apa yang di bicarakan si Donat tadi?" Tanya Nana sambil mengunyah makanan.

" Hah sapa donat?" Tanya Syeira mengenyitkan dahi.

" Ya hellah itu si Doni kan cocok tuh Doni Donat, hahaha." Jawab Nana tertawa.

" Yaampun bisa aja luh." Ucap Syeira sambil menggelengkan kepala.

" Trus apa tadi yang dibicarakannya."

" Yang mana tuh."

" Tadi yang di kelas mojok dipinggiran dinding kek taik ayam".

" Ha, taik ayam? mang taik ayam bisa ya mojok di dinding." Tanya Syeira mengkerutkan dahinya.

" Yak ellah itu mah cuma peribasa aja kupret!" Jawab Nana berbicara sambil mencondongkan badan keara Nana.

" Kupret kupret! mang guwe kutu kupret." Ucap Syeira kesal.

" Hehehe, piss maaf." Jawab Nana sambil mengacungkan dua jarinya ke kepala.

" Oh itu, kayaknya tentang class metting setelah ujian kan dia ikut Osis."

" Oh ku kira apa." Jawab Nana manggut-manggut.

" Kira-kira ngadain apa ya, semoga aja seru." Tanya Nana sambil berpikir

" Iya ya, supaya tambah ramai gitu ya biar seru."

" Itu sih menurutku tergantung pemikiran Osis mau buat apa, males aku kalau cuma cemen-cemen dan letoy."

" He.em apa lagi yang lain cuma bisa nyuruh doang tidak mau ikutan."

" Iya tuh gedek banget aku, dah ah yuk kekelas jam istirahat udah mau abis nih."

" Ayoo."

Mereka kembali ke kelas untuk meneruskan pelajaran sekolah karena tadi sudah istirahat. Berjalan kearah kelas sambil bercanda menggoda anak-anak, itu kebiasaan mereka. Mereka berteman kepada siapa pun dan semua temannya juga berteman kepada mereka tidak membedakan mana kaya dan miskin. Karena mereka berdua memang asyik untuk diajak ngobrol, bercanda, belajar maka nya banyak yang suka berteman dengan mereka. Tetapi beda cerita jika Itu teman yang bukan sekelasnya

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!