NovelToon NovelToon

Path To God

Ch 1. Pecundang

Di sebuah kota yang sangat ramai dan sibuk dengan orang orang yang berlalu lalang ke sana kemari.

Kota ini merupakan kota yang ramai dan juga sebagai tempat persimpangan ke daerah wisata yang tidak jauh membuat kota ini sering di singgahi untuk membeli sovenir.

Di pinggiran kota tersebut ada sebuah perumahan kecil yang memiliki sekitar 40 kepala keluarga. Semua rumah rumah itu terlihat sederhana.

Dan tidak jauh dari perumahan itu, ada sebuah lapangan tempat bermain bagi para anak anak dan juga ada lapangan bola jalanan untuk pemuda pemuda daerah situ.

Pemuda pemuda dari kota juga sering datang ke daerah itu untuk menindas pemuda pemuda yang berasal dari pinggiran kota.

Di suatu sore yang mendung.

Seorang pemuda yang terlihat biasa sedang berlari dengan cepat dan di kejar oleh beberapa orang.

Pemuda itu terlihat seperti berumur 16-17 tahun dan memiliki penampilan biasa dan juga tinggi tubuh yang sekitar 1,7 meter.

Pemuda itu memiliki mata yang agak sipit berwarna coklat dan warna kulit tidak terlalu putih dan beberapa jerawat dan bintik bintik di sekitar bawah kelopak matanya. Pemuda itu berambut yang seperti sudah lama tidak di rapikan untuk anak sekolahan dan berwarna abu abu serta sangat berantakan dan memakai baju biasa yang tidak ada keistimewaan sama sekali.

"Sial!! Kenapa mereka selalu saja mengganggu ku?" Teriak pemuda itu dan terus berlari dengan cepat meninggal kan beberapa sosok yang mengejarnya.

"Tunggu pecundang!! Kau tidak akan bisa lari dari kami!!" Teriak salah satu sosok yang mengejar pemuda itu.

Pemuda itu hanya diam tidak menanggapi dan terus berlari menuju tempat tumpukan pembuangan sampah kota.

Tidak lama kemudian pemuda itu sampai di sana, tetapi orang orang yang mengejar nya tidak berhenti sama sekali dan hampir menyusulnya.

Pemuda itu memanjat pagar dengan buru buru dan tidak peduli dengan luka karena ada kawat berduri yang ada di pagar.

Pemuda itu merasakan sakit karena sedikit tergores oleh kawat kawat berduri. Tapi, pemuda itu terus memanjat untuk melewati pagar dengan buru buru.

Pemuda itu telah sampai di atas. Ia tidak seimbang lalu terjatuh tidak sampai ke sisi yang lain.

Bruuuk!!!

"Sial! Ini sangat sakit!" pemuda itu melihat ke belakang bahwa 3 sosok yang mengejarnya telah tiba, pemuda itu tidak tau bahwa dia tidak bisa lari lagi. Dia hanya menunggu untuk di keroyok.

"Hehehe, kau cukup membuat kami kerepotan juga pecundang." seseorang yang tinggi memiliki tubuh yang bisa di katakan ideal berbicara dengan nada mengejek.

"Jangan buang waktu lagi, ayo segera selesaikan permintaan bos," dengus pria botak tegap dengan kulit hitam.

"Ayo lakukan, biar pecundang ini tau dia tidak pantas dengan gadis yang di inginkan oleh bos," sambung orang terakhir yang terlihat berusia 22 tahun dengan penampilan menyeramkan.

Pemuda itu hanya pasrah. Dia mencoba melawan sedikit. Tapi, percuma melawan mereka bertiga. Pemuda itu bahkan tidak berani berkelahi, dia di katakan pengecut oleh semua orang yang mengenalnya.

Buk!! Buk!! Buk!! Buk!! Buk!!

Pemuda itu hanya bertahan dari pemukulan ketiga orang itu selama lebih dari sepuluh menit, mereka akhirnya berhenti.

"Jangan pernah dekati gadis itu lagi! Jika tidak, lain kali akan lebih buruk dari ini!" ancam pria botak lalu meludahi pemuda itu yang hanya terbaring di tanah sambil menangis.

"Ayo pergi," ucap orang yang tertua dari mereka. Dia menendang pemuda itu lagi satu kali sebelum pergi sambil tertawa keras.

Seluruh tubuh pemuda itu memar serta banyak luka. Hidungnya berdarah tidak berhenti sama sekali seakan tulang hidungnya patah.

Pemuda itu menatap langit yang mulai hujan lalu menutup matanya dengan sebelah lengannya. Dia menggigit bibirnya dengan kuat.

"Kenapa?" Tanya pemuda itu lemah pada langit.

Pemuda itu berdiri. Dia pergi berjalan dengan lambat ke arah tempat tinggalnya.

"Ibu... Ayah... Aku merindukan kalian..." ucap pemuda itu sambil berjalan sambil meneteskan air mata terus-menerus di perjalanan menuju rumahnya.

Setelah berjalan dengan lambat di tengah hujan yang tidak terlalu deras selama 5 menit, pemuda itu sampai di sebuah perumahan, dia berhenti sebentar.

Lalu pemuda itu melihat ke sebuah rumah. Dia menuju ke sana perlahan.

Sesampainya di sana, pemuda itu melihat seorang gadis cantik dan seorang pria tampan sedang masuk ke dalam rumah.

Pemuda itu terkejut. Dia perlahan melihat mereka dengan hati-hati dan mendekat ke rumah itu.

Pemuda itu melihat dari jendela dengan seksama.

Pemuda itu terkejut lagi melihat gadis dan pria itu berciuman mesra lalu melepas pakaian mereka satu persatu.

"Apakah kekasihmu tidak akan marah?" Tanya pria itu sambil terus menyentuh bagian sensitif gadis itu.

Gadis itu tertawa kecil lalu berkata, "aku tidak punya kekasih selain kamu."

"Lalu, bagaimana dengan anak yang sering bersamamu?" Tanya pria itu.

"Oh? Maksud kamu Ren Yuu? Aku tidak pernah menjadi kekasihnya dan tidak akan pernah. Kenapa aku harus bersama pecundang itu?" Tanya gadis itu.

"Kalau begitu jadilah milikku," bisik pemuda itu. Ia menjilat bibirnya lalu mulai mencium gadis itu dengan buas dan menidurinya dengan cepat.

Gadis itu juga senang merintih kenikmatan dengan perlakuan pria itu.

Di sisi lain pemuda yang bernama Ren Yuu melihat dengan tatapan kosong adegan panas dari balik jendela. Ia berjalan pergi ke rumahnya perlahan di tengah hujan yang semakin deras.

Ren Yuu tidak lama mencapai rumahnya yang sederhana. Dia masuk kedalam sambil berkata dengan suara datar tanpa emosi, "aku pulang."

Tidak ada jawaban sama sekali karena Ren Yuu hanya tinggal sendirian di rumahnya yang merupakan peninggalan ayah dan ibunya yang telah meninggal di bunuh seseorang secara brutal.

Ren Yuu perlahan melepas semua pakaiannya lalu membersihkan semua lukanya yang sangat menyakitkan dan setelah selesai membersihkan semuanya, dia memakai pakaian baru yang juga terlihat biasa saja.

Ren Yuu perlahan berjalan ke arah kamarnya dan masuk kedalam. Ia perlahan mendekat ke sebuah meja dan melihat beberapa gambar terbuat dari kulit hewan yang di bingkai sederhana.

Ren Yuu mengambil yang pertama. Ia melihat dirinya berusia 12 tahun dengan gadis yang sangat di cintainya yang kini di tiduri oleh pria lain di depan matanya dan menganggap dirinya juga sebagai pecundang.

Ketika dulu mereka membuat gambar dan menghasilkan gambar yang sedang di pegang Ren Yuu sekarang, mereka berjanji akan menikah ketika dewasa dan gadis itu yang meminta Ren Yuu untuk berjanji, akhirnya mereka bersama.

Ren Yuu perlahan mengambil foto itu dari bingkainya sambil berkata pelan, "terima kasih Mei." Lalu ia mengambil korek api, ia membakar foto itu menjadi abu.

Lalu Ren Yuu mengambil satu foto lagi dan melihat gambar di foto itu. Tatapan Ren Yuu kembali lembab, ia langsung meneteskan air mata kembali sambil membelai foto itu dengan lembut.

Foto itu berisikan gambar satu orang pria dan wanita yang menggendong anak berusia 5 tahun.

Itu adalah ayah dan ibu serta Ren Yuu sewaktu kecil.

"Sudah hampir tiga tahun ayah.. ibu.." isak Ren Yuu dengan suara kesedihan yang sangat dalam.

Ren Yuu sudah kehabisan segalanya dan tidak memiliki apa apa lagi selain rumah sederhana serta foto yang di tinggalkan oleh orang tuanya.

Kekasihnya meninggalkannya karena sekarang kondisi keuangan Ren Yuu melarat dan hampir tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Ren Yuu perlahan menghapus air matanya lalu meletakkan foto itu kembali ke meja. Ia berjalan pergi ke tempat penyimpanan barang-barang yang di tinggalkan oleh orang tuanya.

Ren Yuu membawa sebuah alat penerangan ke dalam. Dia ingin memeriksa apakah ada barang yang bisa di jual untuk Tael membeli makanan keesokan harinya.

Ren Yuu memeriksa semua barang barang dan tidak menemukan apa apa. Lalu dia melihat kotak kecil yang bermotif aneh seperti beberapa ular melingkarinya.

Ren Yuu mengambil kotak kecil itu dan mencoba membukanya tapi tidak bisa. Ia mencoba segala cara tapi menyerah karena kotak kecil itu tidak terbuka.

Ren Yuu keluar dari tempat penyimpanan barang menuju kamarnya membawa kotak kecil itu.

Sesampainya di kamar, Ren Yuu langsung naik ke tempat tidur sambil melihat kotak itu dengan seksama.

Ren Yuu ingat ayahnya sering berkata bahwa ini adalah peninggalan kakek buyutnya.

Karena tidak bisa membukanya, Ren Yuu hanya memegangnya dengan erat. Ada sedikit darah keluar dari tangannya yang terluka akibat memanjat pagar berkawat duri.

Darah Ren Yuu di serap oleh Kotak kecil itu. Ia terkejut lalu memperhatikan dengan seksama tapi tidak ada yang terjadi.

Lalu Ren Yuu berdiri pergi mencari pisau, ia ingin mencobanya karena penasaran.

Ren Yuu mengambil pisau lalu menyayat jari jarinya. Ia meneteskan darahnya ke kotak itu, lalu kotak itu menyerapnya dengan rakus.

Lebih dari lima menit kotak terus menyerap darahnya dengan cepat. Ren Yuu merasa sedikit lelah karena banyak darahnya yang di sedot.

Tiba tiba kotak kecil mengeluarkan suara "klik" lalu terbuka perlahan.

Ren Yuu yang penasaran melihat dengan seksama. Kotak itu terbuka. Kotak bercahaya sedikit lalu tiba tiba cahaya itu melesat ke arah kepalanya dengan cepat.

Ren Yuu terkejut. Dia tidak bisa bereaksi dan sinar kecil itu memasuki dahinya.

Ren Yuu membelak dan merasa kepalanya sangat sakit.

"Ahhhhhhhhhh!!"

Ren Yuu berteriak karena rasa sakit yang tiada tara mencabik-cabik isi kepalanya. Dia memegang kepalanya sambil berguling-guling di lantai. Setelah beberapa saat dia akhirnya pingsan karena rasa sakit.

Tidak tau berapa lama, Ren Yuu merasakan sesuatu yang aneh terjadi pada tubuhnya sendiri. Itu seperti ada yang memanggilnya entah dari mana.

Ren Yuu membuka matanya lalu melihat sekeliling dan bingung.

"Dimana ini? Apakah aku sudah mati atau apa?" Tanya Ren Yuu pelan lalu memegang kepalanya karena masih merasakan sedikit sakit. Ia mengingat kembali bahwa ada cahaya aneh yang memasuki kepalanya. Ia agak takut membayangkan apa yang masuk kedalam kepalanya.

Lalu Ren Yuu melihat sekeliling lagi dan menatap bangunan di depannya.

Ren Yuu saat ini berada di luar bangunan yang terlihat seperti bangunan kuno. Lalu dia perlahan berdiri, ia berjalan ke arah bangunan itu dan langsung masuk kedalam.

Di dalam terdapat 5 patung aneh. Mereka memakai pakaian jaman kuno walaupun agak sulit mengenali siapa orang di patung itu karena sudah sangat tua dan patung itu terlihat sangat rapuh seakan bisa hancur kapan saja.

Ren Yuu terus berjalan kedalam. Dia tiba di sebuah altar aneh serta mengeluarkan aura biru keemasan seperti api.

Ren Yuu bingung dimana dia berada sekarang dan terus memperhatikan sekeliling lalu pandangannya terfokus pada sebuah lukisan aneh. Ia menuju lukisan itu dan memperhatikan dari dekat. Dia merasa terkejut bahwa lukisan itu mirip seperti yang ada di buku buku cerita legenda.

Di lukisan itu terdapat seorang yang menunggangi naga berwarna emas dengan pedang aneh di tangannya. Pedang itu tidak terlalu panjang atau pendek. Itu lebih terlihat seperti Dagger panjang.

Pedang itu memiliki motif ular yang berbentuk seperti naga. Lalu Ren Yuu ingat bahwa kotak kecil itu juga memiliki motif yang sama dengan pedang itu.

Di depan orang yang menunggangi naga emas itu ada seseorang yang menunggangi hewan aneh berwarna hitam dan terlihat seperti humanoid manusia dengan gigi dan cakar yang tajam dengan empat lengan. Monster itu juga memiliki wajah yang mengerikan serta banyak lendir di tubuhnya. Makhluk itu juga mengeluarkan gas berwarna hitam di sekitarnya yang membuatnya terlihat lebih seram.

"Lukisan apa ini? Naga? Dan, apa mahluk hitam yang mengerikan itu?" Batin Ren Yuu.

Ren Yuu tidak tau apa lukisan itu dan melihat kembali ke altar. Altar itu sebesar 5 meter persegi. Di tengahnya ada lubang. Ren Yuu mendekati altar dan melihat ke arah lubang bahwa ada pedang yang tertancap di dalamnya dan sudah usang.

Ren Yuu melihat dengan seksama lalu tiba tiba terkejut. Dia melihat kembali ke arah lukisan dan memperhatikannya dengan seksama antara lukisan dengan gagang pedang.

Itu benar benar sama. Ren Yuu mencoba masuk ke dalam altar itu walaupun takut dengan aura biru keemasan yang keluar darinya.

Ren Yuu mencoba mengambil pedang itu perlahan. Ia gugup tapi ingin melihat pedang apa itu sebenarnya.

Ren Yuu menyentuh gagang pedang itu lalu menariknya. "Ini mudah." Pikir Ren Yuu.

Setelah itu Ren Yuu Melihat pedang di tangannya. Ia mencoba mengayunkan pedang itu yang ternyata membuatnya terkejut. Pedang itu tiba-tiba runtuh seperti debu dan anehnya lagi, debu itu berputar putar lalu memasuki tubuhnya.

Ren Yuu bingung. Tiba-tiba dia merasakan sakit hebat di kepalanya.

"Apa apaan ini? Kenapa kepalaku tiba-tiba sakit lagi?" Teriak Ren Yuu sambil mencengkram kepalanya dengan kuat.

"Aaaaahh!!!" Ren Yuu berteriak lagi dengan keras karena ini lebih menyakitkan dari pada yang sebelumnya.

Setelah sakit mereda, Ren Yuu mendapatkan ingatan aneh. Dia sedikit terkejut dengan ingatan yang di dapatkan olehnya lalu bergumam, "apa-apaan ini?"

Ch 2. Memulai Kultivasi

Di kuil

Ren Yuu yang sudah merasakan sakit mereda terkejut.

Tiba tiba ingatan aneh terbentuk di kepala Ren Yuu. Ingatan itu bertuliskan tentang manual kultivasi yang bernama 'God Body Teknik' serta 'Devour Teknik.'

God Body Teknik memiliki lima lapisan. Dan disetiap lapisan dibagi menjadi bawah, menengah dan atas.

Sementara Devour Teknik hanya ada satu. Itu di gunakan untuk menyerap energi lebih cepat tapi memiliki kekurangan yaitu, penyerapan memliki batasan. Devour Teknik digunakan untuk membantu mempercepat  manual God Body Teknik.

Di dalam ingatan itu ada banyak informasi seperti bahasa kuno yang tidak pernah di dengar oleh Ren Yuu. Ada juga tentang tahapan kultivasi dan semua cara menembus setiap tahapan.

Tahapan di bagi menjadi 2 yaitu Mortal dan Ilahi.

Mortal dibagi menjadi 9 Tier. Setiap Tier ada 9 tahapan, yaitu:

-Qi Gathering 1-9

-Qi Foundation 1-9

-Houtian 1-9

-Xiantian 1-9

-Core Formation 1-9

-Gold Core 1-9

-Nascent Soul 1-9

-Ascension 1-9

-Immortal Ascension 1-9

Tetapi tidak ada data tentang Tier Ilahi dari ingatan yang di tanamkan di kepala Ren Yuu.

Ren Yuu bingung dengan semua ini. Tiba tiba dia waspada karena kuil runtuh.

Ren Yuu berlari dari kuil tua menuju keluar. Ketika tiba di luar, dia bingung seperti orang bodoh. Ia mencari cara keluar dari tempat aneh yang di masuki olehnya.

Tiba tiba ruangan seperti tertelan oleh pusaran aneh. Ren Yuu juga tersedot kedalam pasaran aneh itu dan dia tiba di sebuah taman yang lumayan besar di kelilingi oleh kabut putih di sekelilingnya. Sejauh mata memandang juga ujungnya hanya ada kabut. Banyak tanaman aneh di taman kecil itu. Dan di sebelah Utara taman ada kolam sebesar setengah kilometer persegi.

"Dimana ini?" Ren Yuu penasaran sambil melihat kearah tengah taman.

Di tengah taman itu ada sebuah pondok kecil terbuat dari bambu. Ren Yuu perlahan berjalan ke arah pondok bambu itu dan merasa sangat waspada, karena banyak hal-hal aneh yang di alami olehnya hanya dalam waktu yang singkat.

Ren Yuu sampai di pondok bambu lalu membuka perlahan pintunya dengan perasaan was-was.

Pintu terbuka. Ren Yuu melihat sekeliling hanya ada banyak buku di dalamnya yang di susun rapi di sebuah rak yang besar dan sebuah tempat tidur kecil.

Di sebelah tempat tidur ada meja kayu yang sudah sedikit tua. Di atas meja itu ada sebuah kulit hewan yang tampak memiliki sebuah tulisan di atasnya.

Ren Yuu perlahan mendekat dan melihat catatan itu. Ia merasa aneh dengan bahasanya.

Ren Yuu mengingat setiap hal di ingatan yang baru di dapat olehnya. Ia mulai memproses bahasa yang ada di ingatannya.

Setelah kira-kira 15 menit, Ren Yuu melihat lagi kearah kertas dan perlahan membacanya, "siapapun kamu yang membaca pesan saya ini, saya hanya meminta satu hal. Jangan terlalu haus akan kekuasaan, kekuasaan membuatmu buta dan akan menghasilkan keserakahan yang membawamu kedalam kematianmu. Gunakan dengan bijak semua yang saya tinggalkan di tempat ini, dan kamu tidak perlu tau siapa saya. Suatu hari nanti kita mungkin akan bertemu di tempat lain."

Yuu merasa heran dengan kata-kata itu dan tidak tau harus bereaksi bagaimana. Lalu dia mulai mengambil sebuah buku dan melihat isinya.

Semua adalah daftar tanaman aneh dan fungsinya. Ren Yuu teringat akan manual God Body Teknik. "Apa fungsi dari manual itu? Menjadi tubuh dewa? Sungguh aneh dewa itu benar benar ada." Ren Yuu hanya menggelengkan kepalanya lalu berjalan keluar dari pondok meninggalkan buku itu juga di dalam.

"Lalu, bagaimana cara keluar dari tempat ini?"

Ren Yuu mendesah karena tidak tau harus berbuat apa lagi. Ia datang ke arah danau kecil itu lalu duduk di tepi danau sambil merenung bagaimana cara keluar dari taman aneh itu.

"Apakah aku akan terjebak disini selamanya?" Tanya Ren Yuu pada dirinya sendiri sambil melihat kearah danau kecil yang indah.

Waktu terus berlalu dan sudah lebih satu hari. Ren Yuu merasakan lapar karena belum makan apa-apa. Karena tidak tau harus berbuat apa, dia mencoba mengingat manual yang ada di kepalanya.

Lalu Ren Yuu duduk bersila, dia mencoba semua petunjuk yang ada dari manual itu. Setelah setengah jam, ia merasakan sesuatu yang hangat mengalir di sekitar perutnya.

Suara seperti pecahan kaca terdengar di kepalanya. Ren Yuu tiba tiba batuk dan mengeluarkan darah hitam.

"Apa apaan ini? Apakah aku mempunyai penyakit?" Ren Yuu agak takut dengan darah hitam yang keluar dari tubuhnya oleh manual yang di gunakan olehnya yang ada di kepalanya.

"Tenang! Tenang!" Ren Yuu menenangkan dirinya dan mencoba mengingat sesuatu diingatan barunya.

"Qi Gathering tahap pertama."

"Apakah setiap tahapan itu nyata? Bisakah seseorang mencapai dewa?" Batin Ren Yuu. Dia masih tidak percaya dengan semua ingatan itu.

Lalu Ren Yuu mencoba mengolah manual God Body Teknik terus-menerus selama tiga jam. Suara kaca pecah terdengar lagi di kepalanya.

"Qi Gathering tahap kedua." Ren Yuu heran lalu membuka matanya karena ada bau menyengat dari tubuhnya.

Ren Yuu melihat tubuhnya. Dia muntah tiba-tiba karena cairan hitam sangat bau menempel di seluruh tubuhnya. Dia melompat kedalam danau untuk membersihkan tubuhnya yang bau.

Ren Yuu perlahan keluar dari danau karena tubuhnya sudah bersih. Ia mendesah dan berkata dengan wajah kesal, "apa tujuan dari itu semua? Cihhh... Aku hanya ingin keluar dari tempat ini!"

Ren Yuu kembali duduk. Karena tidak tau harus berbuat apa, dia hanya mengolah manual itu terus-menerus sampai lupa dengan waktu.

Qi Gathering tahap ketiga

Qi Gathering tahap keempat

Qi Gathering tahap kelima

Qi Gathering tahap keenam

Lalu Ren Yuu bangun lagi karena bosan. Ia membersihkan tubuhnya yang sangat bau walaupun tidak sebau sebelumnya.

"Aku sudah berada di sini selama hampir 4 hari. Sialan!" Ren Yuu berteriak kearah langit dan memaki-maki dengan banyak bahasa mutiara.

"Tunggu! 4 hari? Aku bahkan tidak makan selama 4 hari? Tapi ... Kenapa aku tidak lapar?" Ren Yuu terkejut dan merasa aneh lalu teringat sesuatu. Dia berlari kearah pondok bambu.

Ren Yuu langsung masuk kedalam lalu mencoba membaca semua buku yang ada di dalamnya. Dia tidak tau mengapa bahwa buku-buku di pondok bambu sangat penting.

Ren Yuu membaca buku yang berhubungan dengan kultivasi dengan cepat. Butuh satu hari baginya menyelesaikannya.

Ren Yuu mendesah dan tersenyum setelah membaca buku tua tentang kultivasi. "Sepertinya aku mendapatkan jacpot," ucap Ren Yuu pelan dan mengerti apa itu kultivasi secara kasar.

Ren Yuu memeriksa buku-buku lain. Banyak tentang binatang monster, berbagai ras dan sebagiannya. Ia tidak terlalu tertarik dan menyampingkannya.

Ren Yuu kembali ke pinggir danau lalu duduk bersila dan memutar manual God Body Teknik lagi lagi terus-menerus tanpa henti.

Qi Gathering tahap ketujuh

Qi Gathering tahap kedelapan

Qi Gathering tahap kesembilan

Lalu Ren Yuu tidak bisa menembus ke tahap selanjutnya. "Cihhh, aku sudah lebih dari dua minggu di sini, apa yang harus kulakukan?" Ren Yuu lalu memilah milah semua ingatannya lagi. Wajah Ren Yuu berubah menjadi gelap dan tidak sedap di pandang.

Ren Yuu berkonsentrasi dan tiba tiba pemandangan berubah total kembali ke kamarnya.

"Kenapa aku begitu bodoh?" Desah Ren Yuu.

"Apakah aku harus mengejar keilahian?"

Karena masih belum percaya sepenuhnya, Ren Yuu hanya melupakannya untuk saat ini. Ia mengganti bajunya menjadi baru lalu keluar mencari pekerjaan.

Ren Yuu melihat keluar dari arah jendela. Dia melihat hari masih siang. Ren Yuu langsung berganti pakaian dan ingin mencari pekerjaan agar bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Ketika Ren Yuu hendak ingin keluar dari rumah, dia melihat dirinya sekilas di cermin lalu berhenti. Ia melirik kearah cermin dan terkejut dengan penampilannya.

"Siapa?" Ren Yuu berteriak sambil memegangi wajahnya sendiri, orang di cermin juga ikut bergerak. Dia terkejut melihat wajahnya sendiri di cermin karena sangat berbeda dari wajahnya sebelumnya.

"Bagaimana bisa wajahku berubah sangat banyak hanya dalam dua minggu?" Batin Ren Yuu masih tidak percaya dengan wajahnya yang terlihat lebih bersih dari sebelumnya.

Wajah Ren Yuu kini jauh lebih bersih dan lebih tampan dari pada sebelumnya. Sebelumnya, dia bisa di kategorikan sebagai di atas rata-rata. Tapi sekarang, dia bisa di kategorikan sebagai pria muda yang tampan. Badannya juga terlihat sedikit lebih berisi dari sebelumnya.

Karena tidak tau harus bagaimana bereaksi dan kenapa wajahnya seperti itu, Ren Yuu mengabaikannya lalu pergi keluar rumah untuk mencari pekerjaan. Karena itu merupakan sesuatu yang lebih penting dari pada penampilannya yang berbeda sekarang.

Ren Yuu keluar dari rumah dan mengunci pintu. Setelah itu, dia berpikir sejenak lalu pergi ke pusat kota. Karena di pusat kota merupakan tempat yang bisa mendapatkan pekerjaan dengan mudah.

Ketika Ren Yuu berjalan keluar dari kompleks perumahan, dia berhenti sebentar dan melihat Mei sedang menjemur pakaian di luar.

Ren Yuu mengingat apa yang terjadi sebelumnya dan merasa sedikit marah lalu langsung berjalan pergi sambil berkata, "suatu hari kamu akan menyesal karena membuangku seperti sampah."

Ren Yuu terus berjalan tidak menyapa Mei seperti biasa yang di lakukan olehnya setiap hari. Mei yang sedang menjemur pakaian melihat Ren Yuu lewat dan berhenti sebentar, "Ren Yuu? Kenapa anak itu bahkan tidak menyapaku? Biarlah, siapa juga yang peduli padanya," Mei mendengus dan melanjutkan pekerjaannya. Mei tidak akan tau suatu hari dia akan menyesal telah membuangnya.

Setengah jam kemudian Ren Yuu tiba di pusat kota. Ia berjalan jalan mencari pekerjaan yang bisa di lakukan olehnya. Ia telah berjalan berkeliling selama beberapa jam dan berhenti di sebuah bangunan yang belum selesai. Dia berpikir sebentar lalu masuk kedalam.

Ren Yuu melihat seseorang pria muda yang sedang menatap operasi pembangunan. Pria muda itu memiliki wajah yang tampan berambut hitam pendek serta matanya berwarna cokelat.

Ren Yuu perlahan menghampirinya dan berbicara pelan, "permisi tuan, apakah ada lowongan pekerjaan di sini?" Tanya Ren Yuu dengan cepat dan sopan.

Pria muda itu yang mendengar perkataan Ren Yuu berbalik dan melihat Ren Yuu lalu mengukurnya dari atas kebawah. Dia merasa sedikit heran karena Ren Yuu di kategorikan sebagai pria muda yang halus dari keluarga kalangan atas. Hanya pakaiannya Ren Yuu saja yang membuatnya terlihat dari orang biasa.

Setelah mengukur Ren Yuu sebentar, pria muda itu berbicara, "oh maaf, bisakah pekerjaan apa yang anda inginkan dan apa yang anda bisa?" Tanya pria muda itu dengan tidak angkuh atau rendah.

Ren Yuu berpikir sejenak dan berkata, "saya bisa mengangkat barang barang apa saja dan memindahkannya jika di perlukan tuan. Saya tidak terlalu mengerti dengan yang lain, tapi saya sangat butuh pekerjaan."

Pria muda itu mengukur Ren Yuu lagi dengan cermat dan berpikir, "apakah anak ini bisa bekerja? dia terlihat seperti anak manja dan kulitnya sangat halus. Biarlah anak ini mencoba, dari wajahnya dia memang terlihat membutuhkan pekerjaan."

"Baik, nama saya Xing Qian. Ayo ikuti saya." Ucap Xing Qian kepada Ren Yuu lalu berjalan kearah pinggiran bangunan.

Ren Yuu dengan cepat mengikuti dengan bersemangat karena sudah mendapatkan pekerjaan ."Orang ini bahkan tidak bertanya namaku dan langsung menerimanya, dan 'Xing?' bukankah itu nama salah satu keluarga teratas di kota Huangwu?" Pikir Ren Yuu sebentar lalu menyampingkannya.

Mereka berdua tiba di sebuah gudang kecil. Di situ ada beberapa orang yang sedang mengangkat barang barang seperti karung dan memindahkannya ke dalam bangunan.

"Anda akan mulai dari sini, saya akan mengatakannya terlebih dahulu. Gaji harian adalah 50 Tael Perak, pembayaran akan akan di berikan setelah bekerja selama 7 hari. Apakah anda mengerti?" Tanya Xing Qian perlahan.

(1 Tael Emas\= 1.000 Tael Perak. 1 Tael Perak\=100 Coin Perunggu. Walaupun mungkin tidak akan di pakai kedepannya, saya akan menjelaskannya)

"Ya tuan." Jawab Ren Yuu dan mengangguk dengan cepat. Dia tau gaji itu sedikit lebih kecil dari biasanya. Karena gaji harian biasanya 52-55 Tael Perak. Tapi, Ren Yuu sama sekali tidak masalah. Karena dia sangat membutuhkan pekerjaan.

Xing Qian mengangguk lalu memanggil salah seorang pekerja lain dan menjelaskan kepadanya tentang Ren Yuu.

Setelah itu Ren Yuu mulai bekerja dengan cepat. Xing Qian juga menjelaskan bahwa hari ini pembayarannya akan di potong setengah karena sudah di siang hari. Ren Yuu mengerti akan hal itu.

Ren Yuu bingung dengan tubuhnya yang hanya sedikit kelelahan setelah bekerja setengah hari mengangkat barang yang lumayan dikatakan berat kedalam bangunan.

Hari hari terus berlalu, tidak terasa seminggu telah berlalu dan akhirnya Ren Yuu mendapatkan gaji pertamanya.

"Ini pembayaran pertama anda," Xing Qian tersenyum kecil sambil memberikan sebuah kantong kecil kepada Ren Yuu.

Xing Qian tau betapa pekerja kerasnya anak muda di depannya yang di dengarnya dari pekerja lain dan membayar full gaji 7 hari sebagai bonus.

"Terima kasih tuan," Ren Yuu membungkuk pelan.

Xing Qian mengangguk pelan dan langsung pergi.

Ren Yuu langsung menyimpan kantong Tael di dalam pakaiannya lalu pergi kembali kerumahnya.

Ren Yuu berjalan perlahan dan menikmati pemandangan di sore hari. Dia selalu ingat bahwa di sore hari ibunya akan menggendongnya berkeliling walaupun sudah berumur 6 tahun.

Ren Yuu tersenyum kecil membayangkan masa lalunya yang membahagiakan. Itu lenyap karena suara seorang pria.

"Bukan kah ini pecundang Ren Yuu?"

Ch 3. Qi Foundation Tahap Pertama

"Bukankah itu pecundang Ren Yuu?"

Ren Yuu kesal mendengarnya dan melihat siapa itu. Ternyata itu adalah pria yang mengklaim kekasihnya dan juga Mei berada di sebelahnya.

Pria tampan di depannya bernama Li Pao, satu satunya putra dari keluarga Li di kota Baisha.

Kota Baisha merupakan kota kecil yang terletak tidak jauh dari Huangwu.

"Ada apa?" Tanya Ren Yuu datar. Ia melirik Mei sekilas. Tapi dalam hati, Dia ingin sekali memotong orang di depannya dan mencemoh wanita murahan di sebelahnya.

Li Pao tidak senang dengan nada datar Ren Yuu.

"Tidak apa apa, aku senang kamu tidak mendekati Mei lagi. Karena orang sepertimu tidak akan pantas bersamanya," ejek Li Pao lalu mencium Mei dengan panas di depannya.

Ren Yuu ingin meledak dan menerjang kearah orang brengsek di depannya. "Tenang! Tenang!" Ren Yuu berteriak dalam hati mencoba menenangkan diri.

Ren Yuu menahan emosinya yang meluap-luap. Dia akhirnya menahannya dengan memasang wajah poker seperti biasa.

Melihat Ren Yuu yang bahkan tidak bereaksi, Li Pao sangat kecewa. Karena itu Li Pao sudah bosan, dia tidak ingin berada disini.

"Ayo pergi Mei, aku ingin kamu melayaniku malam ini," ucap Li Pao dan mereka berbalik pergi serta Li Pao meremas bokong Mei di depan mata Ren Yuu.

"Dasar bajingan!!!" Teriak Ren Yuu dalam hati karena melihat itu serta mendengar perkataan Li Pao.

Ren Yuu sudah tau bahwa Li Pao itu hanya bermain main dengan Mei. "Suatu hari kamu akan di buang seperti sampah juga olehnya Mei." Ren Yuu merasa kasihan juga terhadap Mei yang tidak mengerti sama sekali tentang pria brengsek itu yang telah meniduri ratusan wanita dan membuang mereka seperti sampah satu persatu.

Walaupun Ren Yuu membenci Mei karena mengkhianatinya, tetap saja dia merasa kasihan. Karena Mei akan mengalami sesuatu yang lebih tragis dikemudian hari oleh pria brengsek itu.

"Tidak ada gunanya memikirkan mereka, lebih baik aku memikirkan sesuatu untuk kedepannya," desah Ren Yuu sambil berjalan pergi kerumahnya.

Ren Yuu tiba di rumahnya yang sederhana dan membuka pintu lalu berkata, "aku pulang."

Ren Yuu sudah tau tidak akan ada yang menjawabnya. Tapi dia masih ingin mengatakan kata-kata itu setiap tiba di rumahnya. Dia berharap akan ada seseorang yang membalas ucapannya walaupun itu tidak mungkin pernah terjadi.

Melihat tidak ada jawaban, Ren Yuu masuk dan langsung membersihkan dirinya lalu memasak sesuatu untuk di makan.

Tidak lama setelah itu, Ren Yuu selesai dan memakan makanannya. Matanya berkaca-kaca kembali mengingat orang tuanya ketika mereka makan bersama. Ren Yuu menarik nafas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya sendiri lalu menghabiskan makanannya.

Kemudian Ren Yuu yang telah selesai menghabiskan makanannya kembali ke kamar. Ia langsung berbaring sambil merenung tentang tubuhnya yang sulit lelah dan lapar.

"Pasti itu berhubungan dengan kultivasi. Tapi, dalam seminggu ini aku bahkan tidak bisa menembus tingkat selanjutnya." Ren Yuu memikirkan kembali bagaimana caranya agar bisa menembus Tier Qi Foundation.

"Devour Teknik!" Teriak Ren Yuu. Ia secara refleks berdiri di kasurnya dengan cepat.

Ren Yuu berpikir apa yang harus di serap olehnya dan matanya membesar lalu menepuk dahinya, "kenapa aku begitu bodoh? Bukankah orang itu meninggalkan banyak sesuatu di tempat aneh itu?" ucap Ren Yuu kepada dirinya sendiri.

Ren Yuu berkonsentrasi dan mencoba masuk kedalam tempat aneh itu. Ren Yuu tidak pernah memperhatikan punggungnya yang memiliki tato ular yang seperti naga yang mirip dengan pola pola di gagang pedang pendek.

Ren Yuu masuk kembali ke tempat itu dan merasa ada sesuatu yang berbeda di dalam ruangan aneh dan di luar.

Ren Yuu mencoba memilah ingatan yang di dapatnya kembali dan mengerti bahwa ruangan aneh ini memiliki energi yang jauh lebih padat daripada di luar.

"Betapa bodohnya aku," desah Ren Yuu. Ia berjalan kearah pondok lalu membaca buku tentang semua tanaman yang ada di taman.

"Tulip Sutra emas. Ini berfungsi sebagai pengisi huntaian Qi seseorang yang mencoba menerobos ke Qi Foundation dengan membentuk dan meramu Tulip Sutra emas menjadi Pil Foundation."

"Pil? Apa itu obat?" Pikir Ren Yuu sambil cemberut dengan penjelasan di buku.

Lalu Ren Yuu pergi ke taman dan mencari Tulip Sutra emas. Dia menemukan apa yang di carinya lalu melihat ada beberapa yang berbeda. Ia membaca buku lagi agar apa yang di carinya tidak salah.

"Tulip Sutra emas berusia 0-10 tahun setinggi 5cm dan berusia di atas 10 tahun memiliki tinggi 7-10cm. Dan berusia di atas 100 tahun memiliki tinggi 13-20cm."

"Yang mana harus aku ambil?" Ren Yuu bingung dan melihat tumbuhan yang terlihat seperti Bunga Tulip dan berwarna emas dengan liris liris merah di kelopaknya.

Karena Ren Yuu tidak tau apa yang harus di ambil, dia mengambil mereka 1 di setiap umur lalu membawanya ke tepi danau.

Ren Yuu sudah membaca manual Devour Teknik dan mengerti bahwa Teknik itu dapat menyerap serta menyempurnakan energi serta menyesuaikannya dengan tubuh pengguna teknik.

Ren Yuu duduk bersila lalu mulai memutar manual Devour dengan memegang Tulip Sutra Emas berumur kira kira delapan tahun.

Tulip Sutra Emas itu mengering dengan cepat. Tapi, Ren Yuu hanya merasakan untaian energi mendalamnya hanya bertambah sedikit di dantiannya.

Lalu Ren Yuu mencoba menyerap Tulip Sutra emas berumur sekitar 50 tahun lebih dan merasa sedikit panas di tubuhnya.

Itu juga tidak mencukupi kebutuhan dantiannya. Ren Yuu mendesah dan mencoba menyerap Tulip Sutra Emas berumur di atas 100 tahun.

Itu juga tidak mencukupi dan Ren Yuu mengambil 2 Tulip Sutra Emas kembali yang berumur di atas 100 tahun. Setelah menyerap itu juga tidak mencukupi dan Ren Yuu merasa mulai jengkel.

"Ini juga tidak cukup." Ren Yuu mulai merasa kesal.

Lalu Ren Yuu membaca buku lagi dan Melihat tulip Sutra emas yang berumur lebih dari 1000 tahun. Itu memiliki penjelasan bahwa energi di Tulip Sutra emas itu mudah mengamuk yang membuatnya mengerutkan alisnya.

"Baiklah, aku akan mencobanya." Ren Yuu merenung dan mencari Tulip Sutra Emas berumur 1000 tahun lebih.

Setelah mengambil satu, Ren Yuu duduk bersila, dia mulai menyerap Tulip Sutra Emas itu dengan cepat.

Sekitar 5 menit kemudian Ren Yuu merasa seperti akan meledak dan buru buru mengolah God Body Teknik.

Suara pecahan kaca terdengar di kepala Ren Yuu dan Ren Yuu memuntahkan sesuap darah karena energi yang mengamuk di dalam Tulip Sutra Emas.

"Sialan! Aku hampir mati barusan!" Teriak Ren Yuu marah..Dia tiba tiba tersenyum setelahnya dan berkata.

"Qi Foundation tahap pertama."

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!