Di sebuah hutan tersembunyi di daratan cina, hutan itu di penuh dengan tumbuh aneh dan binatang buas. Seorang pemuda tinggal di hutan tersebut pemuda itu bernama Jian Bai.
Jian Bai adalah tuan muda dari keluarga kaya di kota Beijing, Keluarga Jian memiliki bisnis di sana. Namun karena Ayah dari Jian Bai tidak, sengaja memprovokasi keluarga-keluarga terkuat di daratan Cina.
Akhirnya Keluarga Jian, dia bantai habis oleh keluarga-keluarga tersebut. Hanya menyisakan Jian Bai seorang, walaupun Jian Bai selamat dari insiden tersebut, dalam hidup Jian Bai merasa tidak tenang karena ia di incar oleh para pembunuhan bayaran dari keluarga-keluarga yang telah menghabisi keluarga Jian.
Karena Jian Bai merasa hidupnya tidak aman berada di kota. Ia memutuskan untuk menghasilkan diri dan berlatih menjadi orang kuat agar bisa balas dendam.
Siang hari di hutan terdengar suara orang membelah kayu dengan kapak.
Trak-Trak-Trak (suara kapak yang membelah kayu)
"Sudah hampir lima tahun, aku mengasingkan diri tetap saja aku tidak bisa menjadi kuat." Jian Bai yang kelelahan sambil mengusap keringatnya.
"Mungkin aku membutuhkan beberapa tahun lagi untuk menjadi lebih kuat."
"Aduh!!aku lupa sekarang waktunya untuk memeriksa perangkap ayam itu." Jian Bai ingat bahwa ia telah memasang perangkap untuk menangkap ayam hutan.
"Aku harus bergegas pergi , sebelum ayam itu di makan oleh musang lagi." Ucap Jian Bai yang pergi dan lupa membawa senjata anak panah nya yang selalu di bawanya, ia hanya membawa busur panah nya saja.
Jian Bai berjalan dan memeriksa perangkap lain namun hasilnya zonk, Jian Bai akhirnya memutuskan pergi ke tebing yang dimana perangkap ayam di taruh di sana.
"Mudah-mudahan perangkap yang aku pasang ini ayam hutan tidak di makan oleh rubah lagi." Jian Bai yang berjalan menaik tebing yang dimana perangkap itu di pasang olehnya.
Sesampainya di atas tebing, Jian Bai kaget dan tidak percaya perangkap nya berhasil menangkap dua pasang ayam.
"Akhirnya perangkap ku berhasil, bahkan ayam ada dua lagi, aku sangat beruntung hari ini." Jian Bai sangat senang.
Jian Bai tidak menyadari bahwa di belakang ada yang mengawasi dengan sorotan mata yang tajam seperti ingin menerkam.
Saat Jian Bai mengambil dua ayam yang terkena perangkap dan ingin melepaskan ayam tersebut dari perangkap nya. Tiba-tiba satu ekor harimau yang besar muncul dari semak-semak, ternyata harimau tersebut dari tadi sedang mengawasi Jian Bai yang ingin mengambil ayam dari perangkap yang di pasangnya.
GROAR!! ( Raungan harimau seakan ingin menerkam Jian Bai ).
"Suara ini tidak asing lagi, apa! mungkin ini Harimau!" Jian Bai yang panik dan langsung menoleh ke belakang.
Akhirnya Jian Bai bisa menghindari dari terkaman harimau tersebut.
"Sialan hampir saja."
"Kau berani sekali mau menyerang ku dari belakang, ku bunuh kau dengan panah ku." Jian Bai yang sangat percaya diri dan mengeluarkan busur panahnya.
Namun Jian Bai tidak menyadari bahwa anak panahnya ke tinggalan, Saat tangan kanannya Jian Bai ke belakang seakan ingin mengambil anak panah yang biasa ia simpan di belakang punggung nya.
"Ehh... kemana anak panah ku." Jian Bai kaget karena anak panahnya hilang.
"Sialan apa jangan-jangan aku lupa membawanya karena terburu-buru."
"Tidak ada pilihan lain, lebih baik aku lawan saja dengan tangan kosong."
Jian Bai sangat percaya diri akan menang melawan harimau dengan tangan kosong, Namun Jian Bai akhirnya terkena serangan di bagian tangannya karena cakaran harimau.
"Sialan kucing ini berhasil melukai ku."
Jian Bai tidak bisa menyerang harimau tersebut dia hanya bisa bertahan, karna Jian Bai berkelahi dengan harimau itu di tebing.
Ia mulai kelelahan karena terus bertahan, lama kelamaan Jian Bai tersudut dan tidak bisa kemana-mana karena di belakang nya hanya ada jurang yang dalam.
"Sialan aku tidak bisa bertahan lebih lama lagi, mungkin ini akhirnya aku akan menyusul keluarga ku."
GROARRRRRRR!!!!
Harimau itu menerkam ke arah Jian Bai yang sudah di ujung tebing dan di bawahnya jurang, saat itu lah Jian Bai memilih melompat ke jurang.
AAAGGGGRRRRHH!! ( Teriakan Jian Bai )
"Eh, kenapa aku tidak jatuh ke bawah." Jian Bai merasa aneh.
Ternyata celana Jian Bai nyangkut di pohon yang berada di tengah tebing tersebut.
"Syukurlah, aku masih bisa selamat walaupun celanaku nyangkut di pohon, tapi kenapa aku merasa mendengar suara batang kayu hampir patah."
Krek Trak! ( Suara ahan kayu patah )
"Tidak!!"
Jian Bai akhirnya jatuh, namun ia selamat karena jatuhnya tidak terlalu tinggi, saat itu juga Jian Bai langsung pingsan dan tidak sadarkan diri.
Hari menjelang Malam, Jian Bai akhirnya sadar dari pingsannya, Namun lengan kiri Jian Bai patah.
"Kali ini tuhan masih memberikan ku kesempatan hidup, tapi lengan kiri ku patah aku harus cepat pergi mencari tempat aman agar tidak ada hewan buas seperti harimau lagi." Jian Bai akhirnya pergi dan meninggal tempat tersebut.
Jian Bai berjalan sambil menahan rasa sakit pada lengan kirinya, Tanpa di duga ia melihat ada sebuah goa.
"Seperti nya di depan ada Goa, sebaiknya aku masuk dulu ke Goa itu untuk istirahat." Jian Bai pun berjalan menuju goa tersebut.
"Aku belum pernah menemukan Goa ini selama aku hutan ini, mungkin saja karena Goa ini berada di jurang." Jian Bai yang memasuki Goa tersebut.
"Sebaiknya aku istirahat dulu di sini sampai pagi." Jian Bai pun duduk di pinggir batu besar.
Tak lama Jian Bai duduk dan bersandar di batu besar, ia melihat ada suatu cahaya kecil melayang dari atas dan cahaya tersebut jatuh di hadapannya.
"Eh, cahaya apa itu." Jian Bai merasa penasaran dan mencoba berdiri.
Saat Jian Bai berdiri cahaya tersebut meledak dan membuat Jian Bai terpental.
DORRR!! ( Ledakan dari cahaya tersebut )
AAAGGGGRRRRHH!!
Karena ledakan tersebut membuat Jian Bai terpental akhirnya Jian Bai mengalami pingsan kedua kalinya.
Setelah beberapa menit cahaya yang meledak tersebut menghampiri Jian Bai yang sudah terkapar di atas tanah. Kemudian cahaya itu membentuk sebuah kalung dan langsung terpasang di lehernya Jian Bai.
Keesokan harinya Jian Bai terbangun dan membuka matanya, tanpa di sadari ada seekor beruang di depannya.
"Aah, semalam kenapa cahaya itu meledak ya, Ehh! " Jian Bai yang bangun dari tidur nya sambil menguap, ia kaget di depannya ada beruang.
AAAAGGGRRRHH!! ( Teriak Jian Bai )
Karena teriakan Jian Bai beruang itu merasa terganggu.
GROARR!!
"Kenapa hidupku selalu dalam bahaya! " Jian Bai yang lari keluar Goa karena kaget.
"Semoga aja beruang itu tidak mengejar." Jian Bai yang masih berlari sambil menengok kebelakang.
"Kenapa beruang itu masih mengejar! Eh tapi aneh sekali kenapa tangan kiri ku tiba-tiba tidak merasa sakit ya." Jian Bai yang panik dan ia baru sadar tangan kirinya sembuh.
"Apa jangan-jangan cahaya semalam meledak itu membuat ku sembuh." Jian Bai yang berlari akhirnya berhenti.
Jian Bai yang berhenti berlari, tiba-tiba beruang yang mengejarnya, menyerang Jian Bai tanpa dia sadari.
GROARR!!
Jian Bai yang berdiri dan masih memikirkan kejadian semalam, ia tidak sengaja mengeluarkan Aura gelap di tubuh tangannya dan langsung menghajar beruang tersebut.
Bukk!! ( Pukulan Jian Bai )
Beruang tersebut terpental dan membentur batu besar yang ada di belakang si beruang.
Brakk!!
Jian Bai sangat kaget karena tiba-tiba tangannya bergerak sendiri dan memukul si beruang yang ingin menyerahnya.
"Ehh, kenapa tangan kanan ku bergerak sendiri."
"Ini luar biasa! sekarang aku memiliki kekuatan super." Jian Bai yang merasa senang.
Tiba-tiba ada suara terdengar di sekitar Jian Bai.
' Nak, kamu jangan senang dulu. Ini semua saya lakukan karena kamu ****dalam**** bahaya! '
"Woy! Siapa itu yang berbicara? perlihatkan dirimu." ucap Jian Bai.
"Apa kau adalah pembunuh bayaran yang ingin mengincar nyawaku, keluar kau! "
' Bocah, kau tenang saja, aku bukan pembunuh bayar yang ingin mengincar nyawamu.'
"Terus siapa kau sebenarnya? perlihatkan dirimu" tanya Jian Bai.
' Baiklah, aku akan perlihatkan wujud asli ku padamu.'
Suara yang berbicara dengan Jian Bai keluar dari kalung yang Jian Bai pakai.
"Ehh kenapa ini, kenapa aura yang aku tadi menghajar beruang tiba-tiba keluar, hey kembali."
Aura hitam yang keluar dari tubuh Jian Bai berkumpul dan membentuk seperti arwah seekor naga, Arwah naga itu tepat berada di depan Jian Bai.
' Aku adalah Dewa Naga penghuni hutan ini '
"Ular terbang, ini menakjubkan kan, aku belum pernah melihat ular terbang." Jian Bai yang melihat dewa naga di depan seperti ular terbang.
' Bocah tengik! Aku ini seekor naga apa kau bisa liat hah! , dasar manusia dari dulu sampai sekarang selalu saja bodoh.'
"Maaf, tapi aku liat kau tidak seperti naga."
' Bodo amat lah! kau mau panggil aku ular atau naga terserah, kenapa kau berada di hutan ini? '
"Aku berada di hutan untuk bersembunyi dari musuhku." jawab Jian Bai
'Ohh, kenapa kau tidak melawan musuhmu? '
"Bukannya aku tidak mau melawan, tapi musuhku terlalu kuat dan aku tidak bisa melawannya." jawab Jian Bai.
Dewa Naga menawarkan Jian Bai membantunya untuk melawan musuh Jian Bai.
' Bagaimana kalau aku membantu mu untuk melawan musuhmu.'
"Benarkah? apa kau mau membantuku." Jian Bai yang merasa senang.
' Iya aku akan membantumu, Tapi ada syaratnya.'
" Syaratnya apa? " tanya Jian Bai.
' Kau harus membantuku mencari tubuh asliku yang sudah di bawa oleh orang jahat. '
" Siapa nama orang jahat itu? " tanya Jian Bai.
' Dia adalah Demon Slayer. '
" Kalo begitu kita berangkat sekarang, kita hajar Demon slayer itu."
' Kalo kita melawannya sekarang, kita tidak akan menang. '
" Terus kapan kita akan melawannya, emang Demon Slayer sekuat apa? kau kan Dewa Naga masa kita berdua kalah sama satu orang." tanya Jian Bai.
' Berisik!! '
"Ahh Iya, Maaf maaf."
' Aku yang sekarang ini tidak akan bisa melawannya, maka dari itu aku akan memb****a**ntu mu dulu melawan musuh-musuhmu, dan melatih mu menjadi kuat**. '
"Apa kau serius melatihku menjadi kuat." Jian Bai yang sangat senang.
' Iya, setelah kau menjadi kuat kita bisa melawan musuhku Demon Slayer. '
" Baik lah, kapan kita mulai latihannya? " tanya Jian Bai.
' Kali ini, aku tidak bisa melatihmu. karena energi ku sudah terkuras habis saat aku mengeluarkan aura kegelapan dari tanganmu yang menghajar beruang itu. '
"Ohh begitu ya."
' Mulai saat ini aku harus kembali ke dalam kalung yang kau pakai, dan memulihkan energi ku, Jika kau butuh bantuan dariku, kau panggil saja aku. '
" Siap! Dewa Naga." ucap Jian Bai.
Aura dari Dewa Naga kembali masuk kedalam kalung yang di pakai Jian Bai.
"Akhirnya aku memilih guru untuk membuatku menjadi lebih kuat. Aku akan membalaskan dendam pada keluargaku." kata Jian Bai.
' Berhenti mengoceh bocah, apa kau tidak mau membawa beruang itu menjadi makan mu. ' kata Dewa Naga yang berada di dalam kalung.
" Hehehe, maaf Dewa Naga." jawab Jian Bai.
"Tidak apa-apa kemarin tidak dapat makan ayam, tapi sekarang aku mendapatkan makana yang cukup selama satu minggu." ucap Jian Bai yang menghampiri beruang yang sudah mati olehnya.
Sementara itu Jian Bai sambil menggusur beruang pun sampai di rumah kecilnya, barang-barang di sekitar rumah kecil nya berantakan.
" Baru saja di tinggal semalam, halaman ini seperti tempat sampah, pasti ini ulah serigala lagi. " guman Jian Bai.
Tiba-tiba Ada yang orang yang melemparkan pisau tepat mengarah ke Jian Bai.
' Bocah! Awas di belakang mu. ' kata Dewa Naga.
Jian Bai mendengarkan apa yang di katakan oleh Dewa Naga, ia pun menghindari serangan tersebut.
Serttt
Pisau itu hampir mengenai leher Jian Bai.
" Huuuh, hampir saja." Jian Bai
' Bocah kalo saja tidak menghandar kau pasti mati. ' kata Dewa Naga.
" Terima kasih Dewa Naga. " ucap Jian Bai.
Pembunuh bayaran itu pun muncul dari balik semak-semak.
" Hebat! Hebat sekali, tak ku sangka aku menemukan mu di sini, sejak sekian lama aku mencari." kata Pembunuh bayaran sambil menghampiri Jian Bai.
" Aku tau kau adalah pembunuh bayaran yang di suruh oleh keluarga itu kan? " tanya Jian Bai.
" Ya, aku memang pembunuh bayaran, tapi aku tidak peduli siapa yang membayarku, aku hanya menjalkan tugas dan mengakhiri hidup mu! " kata Pembunuh bayaran yang langsung menyerang Jian Bai dengan pisaunya lagi.
' Bocah hati-hati kali ini di menggunakan pisau yang berbeda. ' kata Dewa Naga.
" Tenang saja Dewa Naga, aku tidak akan terkena pisau tersebut. " jawab Jian Bai kepada Dewa Naga.
Tapi Jian Bai tidak mendengar kata Dewa Naga bahwa pisau yang di bawa oleh pembunuh bayaran tersebut beracun.
Pertarungan antara Pembunuh bayaran dengan Jian Bai cukup sengit, karena Jian Bai hanya menghindari pisau si pembunuh bayaran tersebut.
" Kau cukup hebat dalam menghindari pisauku, tapi kau jangan senang dulu ini baru permulaan. " kata pembunuh bayaran tersebut dan mengeluarkan jurusnya.
Lightning Blade!!
" Apa! " Jian Bai kaget.
' Bocah menghindar dari sana ' kata Dewa Naga kepada Jian Bai.
Srettt
Jian Bai berhasil menghindari jurus pembunuh bayaran tersebut dari depan. Namun tangan kiri Jian Bai tergores oleh pisau si pembunuh bayaran tersebut.
Pembunuh bayaran terseyum karena pisaunya telah berhasil mengenai tangan Jian Bai.
"Kau memang hebat dalam menghindari serangan ku, tapi kau kali ini lengah." kata pembunuh bayaran tersebut.
" Kenapa... kenapa tubuhku tidak bisa bergerak." Jian Bai yang merasa gelisah.
' Bocah kau terkena racun dari pisaunya, sudah ku bilang hati hati dengan pisaunya. ' kata Dewa Naga yang berbicara kepada Jian Bai di dalam kalung.
" Hahaha, sekarang mati lah kau." kata pembunuh bayaran yang langsung berlari menyerang ke Jian Bai dengan pisaunya.
" Mungkin di sini aku akan mati." kata dalam hatinya Jian Bai sambil menutup mata.
Tiba-tiba tubuh Jian Bai di ambil alih Dewa Naga, dan menyerang balik pembunuh bayaran tersebut dengan aura kegelapan.
" Apa! " pembunuh bayaran kaget karena Jian Bai bisa menggerakkan tubuhnya.
Pembunuh bayaran tersebut menghindari Jian Bai yang di penuhi dengan aura kegelapan di sekeliling nya.
" Tidak mungkin, kau bisa lepas dari pisau racunku. " kata pembunuh bayaran.
" Dewa... dewa Naga kenapa kamu tidak menjawab? " kata Jian Bai kepada Dewa Naga.
Ternyata Dewa Naga mengorbankan Energi kegelapan untuk menyelamatkan Jian Bai agar bisa menghindari serangan dari pembunuh bayaran.
' Bocah aku menyerahkan kekuatan ku pada mu, tapi ingat janji kamu, tolong balaskan dendam ku kepada Demon Slayer, dan kau harus membasmi kejahatan di dunia dengan kekuatan yang ada di kalung ini, selamat tinggal Jian Bai. ' kata terakhir Dewa Naga kepada Jian Bai.
" Tidak... tidak Dewa Naga kau tidak boleh pergi. " kata Jian Bai yang sedih mengeluarkan air mata namun raut mukanya sedang marah.
" Aku tidak akan biarkan kau kabur, setelah apa yang kau lakukan kepadaku, bersiaplah untuk mati." kata Jian Bai kepada pembunuh bayaran yang berdiri di depannya.
Jian Bai mengeluarkan tatap mata yang menyeramkan kepada pembunuh bayaran tersebut, seakan energi yang di beri oleh Dewa Naga tidak bisa di kontrol oleh Jian Bai.
Namun anehnya ada energi lain dari Jian Bai yang berwarna ungu.
" Tidak mungkin! bukan kau seorang sampah, kenapa kau bisa memilih kekuatan seperti itu, apa informasi dari organisasiku salah menilai mu. " kata pembunuh bayaran yang merasa ketakutan karena melihat energi Jian Bai.
Kalung Naga hitam itu berubah menjadi sebilah pedang dan mengeluarkan energi kegelapan tercampur dengan energi ungu misterius.
Energi dari tangan kiri itu keluar dan membentuk seperti seekor naga namun hitam yang di selemuti energi ungu.
" Bersiaplah untuk Mati!!!! " kata Jian Bai.
" Tidak!!! " teriak pembunuh bayaran.
Dalam satu ayunan pedang Jian Bai, pembunuh bayaran tersebut tubuhnya terbelah menjadi dua bagian. dan seperti terbakar oleh api kegelapan.
Tak lama setelah mengeluarkan jurus tersebut Jian Bai pingsan dan tergeletak, perlahan energi kegelapan dan energi ungu menghilang.
Pedang yang di pegang nya berubah kembali menjadi kalung.
Energi ungu yang di keluarkan oleh Jian Bai adalah energi Spesial yang merupakan energi jati diri seseorang, dari beberapa juta orang dalam 100 tahun ini hanya 1 orang yang bisa memilih kekuatan tersebut.
Energi jati diri bisa aktif jika seseorang mengalami hal buruk selama hidupnya seperti memiliki rasa dendam yang mendalam dan ada juga dari keturunan keluarga kuno.
Energi tersebut memiliki tingkatan masing-masing dan memiliki elemen-elemen yang berbeda.
Elemen Master
Elemen ini bisa di ambil dari 7 nama hari, contoh ada seseorang yang lahir di hari hari Jum'at adalah orang itu memiliki elemen Air.
Dari juta orang hanya orang yang jenis dan pintar yang bisa mengaktifkan kan kekuatan ini.
Elemen Epic
Elemen ini merupakan tingkat tahap dari seseorang yang melatih kekuatan energi yang dan membentuk sebuah energi gabungan.
terkadang kebanyakan orang tidak berhasil melalui tahap ini karena tidak memiliki kekuatan energi lainnya.
Elemen Mythic
Elemen ini merupakan tahap akhir dari 12 elemen yang di atas, ada 2 elemen yang merupakan elemen yang tidak mungkin orang biasa capai kecil memiliki takdir seperti Jian Bai dan memiliki keturunan dari keluarga kuno.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!