NovelToon NovelToon

ELEGI CINTA YUKI

Perpisahan

"Yuki!!! " teriak Aida dari belakang, sambil berlari kearahku yang sedang duduk di ayunan.

Aku menoleh dan mengembangkan senyum sambil melihat Aida yang ter-ngah-ngah...

"Ibu Kepala bilang, menyuruh kita berkumpul di Aula, katanya ada Nyonya Besar sedang mencari pelayan.. ayo... Yuki kita pergi kesana"

ucap Aida sambil menarik narik tanganku.

"Aku harap kali ini Aku beruntung, bisa keluar dari Panti Asuhan ini.. ayo cepat Yuk "

ucapnya lagi.

"Aida.. Aida. Seorang pelayan katamu, sudahlah.. kamu saja yang pergi,

Aku nggak berminat,

lagian kalau cuma mau keluar, Aku pasti bisa keluar kok "

ucapku sambil menyeringaikan gigiku.

"Iya..ia..Aku tau kamu sering keluar, dan yang paling beruntung disini karena Kesayangan Ibu Kepala..

gimana nggak sering diajak keluar, kamu bisa bermain piaono dan melukis, sedang Aku.. huh.. apa coba.. gada keahlian apapun.. "

jawab Aida sedikit ketus.

"Nggak gitu juga.. Aku juga nggak pernah menyangka kalau Aku punya keahlian seperti itu.. karena kan kamu tau sendiri waktu kecil Aku jarang bicara dan pemurung"

"Ayolah Yuki... Ikut aja, kita lihat siapa yang beruntung. Aku kan penasaran"

tarik Aida sambil mendorong-dorong tubuhku.

Namaku Sunyi Yuki. Aku gadis ceria dan hangat.

Rumor yang beredar, Aku dititipkan disini karena Ibuku tidak mau merawat dan membesarkanku.

Mereka bilang Ibuku bunuh diri setelah menitipkanku.

Hidup di Panti Asuhan yang seadanya dan menggantung harapan dari kedermawanan orang lain membuat tampak menyedihkan, tapi tidak buatku, Aku menjalaninya dengan gembira. Apalagi disini kami tidak cuma menggantungkan diri dari belas kasih orang, kami disini belajar dan diajarkan berbagai keahlian seperti bermusik, bernyanyi, kerajinan tangan, melukis dan kesenian lainnya tergantung kesukaan dan kemahiran dan bakat kami.

. . . .

Dikantor Ibu Kepala tampak seorang wanita sedang berbicara dengannya.

"Ibu Kepala, Nyonya Besar menginginkan gadis yang pernah datang pada pesta Keluarga Austin Bulan lalu. Nyonya Besar mau mengadopsinya..."

Ucap Wanita tadi yang terlihat berpenampilan Anggun, Tegas dan bersahaja.

Ibu Kepala mengeluarkan sebuah Album foto, membuka dan mencari lalu menunjuk salah satu foto yang terpasang di dalamnya..

"Pengasuh Ma..Apa gadis ini yang Nyonya Besar mau..?" ucap Ibu Kepala hanya dibalas anggukan oleh wanita tadi.

Ibu Kepala mengajak wanita tadi keluar ruangannya, dan seolah berusaha membujuk wanita tadi dengan menunjukkan anak-anak lainnya...

"Pengasuh Ma.. lihatlah disini masih banyak anak-anak ka-mi yang lain, yang mungkin memenuhi kriteria yang Nyonya Besar inginkan..."

Ucap Ibu Kepala membujuk.

"Tidak... Nyonya Besar hanya menginginkan gadis itu, tidak yang lainnya"

ucapannya menegaskan lagi.

"Coba Anda lihat lagi Pengasuh Ma.. ini semua anak didik kami, mungkin anda bisa melihatnya lagi... "

menunjuk dengan dengan kedua tangannya kepada anak-anak yang sudah berkumpul di Aula.

Aida yang terus menarikku kedalam barisan. Barisan paling belakang tentunya.

Sejanak wanita tadi mengamati dan berkeliling. Tampak jelas diwajah Ibu Kepala raut wajah gundah dan ragu-ragu mengikutinya.

"Lihat Yuki.. Wanita itu mulai berkeliling, semoga saja aku yang terpilih " wajah Aida penuh dengan antusias.

"Ya, ya.. Aida.. Semoga saja, kamu kan tau alasananya aku tetap disini" ucapku setengah berbisik.

Kekhawatiran muncul diwajah Ibu Kepala saat berkeliling dibagian belakang. Dan ketika wanita tadi berhenti tepat diantara Aku dan Aida..

"Kau!!! " ucap wanita tadi menunjuk kearahku.

Aku masih tidak berekasi, seolah berada didunia berbeda. Bahkan saat Aida terus menyenggol sikutku, aku masih belum bereaksi.

Ibu Kepala menghampiri dan langsung menarik tanganku.

"Lho? Ada apa ini? "

Ucapku yang masih kaget. Ibu Kepala membawaku ke kantornya.

"Bodoh!! Kenapa Kau ada disana"

hardiknya kesal.

Wanita tadi mengikuti kami dari belakang.

"Ada apa Bu.. kenapa Ibu menarik tanganku"

"Ibu Kepala.. Saya tunggu dia untuk bersiap-siap dan Perintah Nyonya Besar saya harus langsung membawa nya"

Ucap wanita tadi lalu meninggalkan kami.

"Bu.. apa maksudnya ini? Siap-siap? Aku nggak mau bu... "

ucapku seakan merenggek.. masih tidak percaya.

"Sayang maafkan Ibu... Ibu juga tidak menginginkan hal ini, hanya saya yang meminta adalah Nyonya Besar langsung, Ibu tidak mungkin menolaknya"

"Eng-gak Bu.. Aku ga mau.. aku ga mau pergi dari sini.. aku ga mau meninggalkan tempat ini... "

tangisku pecah seketika.

"Ibu... Aida saja yang pergi.. ia ingin sekali... biarkan dia saja yang pergi Bu"

"Ibu Kepala, maaf...Pengasuh Ma sudah menunggu di gerbang, mohon segera... "

suara seorang pengawal memecah obrolan kami.

"Sudah Yuki... Jangan membantah lagi"

tarik Ibu Kepala setengah menyeret ke kamar ku.

"Ibu.. tolong Bu... Aku ga mau pergi Bu... Aku mohon... "

tangisku terus mengiba, bersujud dan memegang kaki Ibu Kepala.

Tapi saat ini Ibu Kepala tidak menghiraukan ku, ia mengeluarkan tas dan memasukkan pakaianku. Aida yang menyaksikan tidak tega, dia mencoba membujuk Ibu Kepala, namun tetap tidak berhasil, malah Aida dimarahi dan menghukumnya.

Aku dipaksa keluar, diseret oleh Ibu Kepala.

Kulihat wanita tadi sudah berdiri didepan gerbang, saat melihat-ku, ia memerintahkan salah seorang pengawalnya untuk mengambil tasku dan langsung membawaku masuk kedalam mobil.

Secepat kilat ke dua mobil itu menghilang dari pandangan mata Ibu Kepala. Tangis haru pecah saat melepaskan kepergianku. Melepaskan anak yang sudah dianggap seperti putrinya sendiri.

. . . .

...Bersambung...

Hallo semua Aku Aleena ,

baca cerita lainku yang berjudul :

✔ Dua Hati

✔ Billionaire Master Love Prison

✔ Silence

dan jangan lupa beri dukungan dengan Like, Vote, Favorit dan Komentarnya.

Partisipasi kalian sangat berharga buatku agar terus semangat berkarya dan menulis.

Terimakasih dan selamat membaca.

Awal Baru

Mobil memasuki sebuah gerbang berpagar tinggi.

Dari dalam mobil Aku melihat halaman yang begitu luas, mirip dengan sebuah rumah besar di perkebunan, ada taman yang dihiasi dengan bunga-bunga dan kolam air mancur didepannya membuatnya tampak jauh lebih indah.

Mobil berhenti, langsung disambut oleh beberapa orang berbadan tegap dan bersetelan jas hitam.

Mereka terlihat sangar dan seram karena tidak ada dari seorang pun yang tersenyum.

Pintu mobil dibuka dan Aku di minta untuk mengikuti wanita tadi.

Waahh... besar sekali rumahnya, ini rumah apa istana, bagaimana aku membersihkan rumah sebesar ini. Gumaku dihati.

Aku diminta menunggu di tengah ruangan.

Mataku masih takjub berkeliling keseluruhan ruangan. Pemandangan yang hampir sama Aku temui ketika Aku mendapatkan undangan pesta di sebuah rumah Keluarga Besar. Hanya saja rumah ini benar-benar sangat besar dan luas.

Terdengar langkah kaki dari arah tangga, Aku melihat wanita tadi sedang menggandeng turun seoarang wanita yang lebih tua. Tatapan matanya lebih menakutkan saat menatapku, dan dia sudah berada dihadapanku..

Matanya menatapku dari ujung rambut sampai kaki, membuat bulu kuduk ku merinding. Seorang Wanita tua bangsawan menatapku tanpa berkedip, tajam, menyeramkan tanpa senyuman. Seolah ingin memakanku.

Sedangkan aku yang melihatnya, seakan terintimidasi, tertunduk dihadapannya..

"Bagaiamana dengan semua surat-suratnya"

tanya nya pada wanita yang menjemputku tadi.

"Lusa sudah ditangan Nyonya.. "

jawabnya

"Segera serahkan padaku, bawa dan latih-lah dia.. "

ucap wanita tadi lalu meninggalikan kami, digandeng ke atas oleh pelayan lain.

"Kau.. ikutlah denganku"

ucapnya dan mengajakku naik ke tangga tadi.

Aku diajak melewati beberapa kamar, rumah yang begitu besar, namun tampak sunyi dan sepi, seolah tidak berpenghuni.

Wanita tadi lalu berhenti setelah melewati dua kamar besar, Ia membukakan pintunya untukku.

"Ini kamarmu, dan Namaku Maria, kau boleh memanggilku Pengasuh Ma"

ucapnya, lalu,

"Pukul 7 malam saya akan kembali untuk makan malam, sekarang kau bisa bersih bersih terlebih dahulu sambil menunggu makan malam "

ucapnya meninggalkanku yang masih diam, terpaku tanpa sempat menjawab perkataannya. Lalu menghilang dari mataku.

Kaki melangakah masuk. Kututup pintunya.

Takjub melihat kedalam kamar. Kamar yang bernuansa lembut dan serba putih. Kamar yang mirip seperti kamar seorang putri.

Tanganku menyentuh satu persatu semua barang yang ada di dalam kamar. Gaya Elegan Eropa Kuno terlihat jelas dikamar ini sama halnya seperti pemandangan saat aku memasuki ruangan utama tadi.

Tempat tidur berkelambu, bantal dan guling berenda, semua lukisnan dan pernak pernik dalam kamar yang begitu mewah.

Ini benar-benar tidak mirip dengan kamar seorang pelayan . Apa mereka salah memberiku kamar? Gumaku dalam hati.

"Aneh.. kamar sebagus ini, diberikan kepada pelayan sepertiku"

ucapku berbicara sendiri.

Lalu aku berjalan ke sudut ruangan, karena terlihat masih ada sebuah pintu, Aku membukanya...

*Astagaaa... apa ini tidak salah.. ini kamar mandi, wah.. wah.. lantainya saja terbuat dari marmer, perlengkapan dan peralatan kelas satu yang tersedia.

Mata dan otakku terus berputar, berfikir seperti jarum jam... akhgg.... jarum jam.. jam berapa sekarang? Mataku terkejut setelah jam menunjukkan pukul 18:30, tanpa fikir panjang aku bergegas mandi dan merapikan diriku*.

Tepat pukul 19:00, pintu kamarku diketuk, kuhampiri dan membukanya. Saat melihatku Pengasuh Ma hanya menundukkan kepalanya lalu mengisyaratkan aku untuk mengikutinya.

Pengasuh Ma membawaku kemeja makan.

Beberapa pelayan sudah berdiri disana, dan saat melihat Pengasuh Ma mereka memberi hormat dengan menundukkan kepalanya. Ia menyuruhku untuk berdiri di salah satu kursi, tidak berapa lama Pengasuh Ma dan para pelayan tampak memberi hormat dan menunduk, ternyata Nyonya Besar tadi sudah dituntun oleh seseorang...

. . . .

...Bersambung...

Hallo semua Aku Aleena ,

baca cerita lainku yang berjudul :

✔ Dua Hati

✔ Billionaire Master Love Prison

✔ Silence

dan jangan lupa beri dukungan dengan Like, Vote, Favorit dan Komentarnya.

Partisipasi kalian sangat berharga buatku agar terus semangat berkarya dan menulis.

Terimakasih dan selamat membaca.

Nona Muda

Aku melihat Nyonya Besar digandeng oleh seseorang,

para pelayan dengan sigap menarik kursi, lalu mempersilakan duduk kami semua duduk termasuk Aku.

Dan orang yang menggandeng Nyonya Besar tadi adalah pria berbadan besar, berisi dan tegap. Matanya sekilas melirik kearahku dengan tajam, membuatku gugup..

Wajahnya tampan sih.. tapi tatapan tajam dan dinginnya seolah menusuk jantungku, entah apa yang difikirkannya...

Lalu mataku secara tidak sadar melirik bergantian kearah mereka, sunyi.

Ruang makan yang besar terlihat tegang tanpa ada suara sedikitpun, terasa berbeda dengan kondisiku saat di panti asuhan.

Makan malam yang mencekam, sampai Nyonya Besar mulai berbicara..

"Pengasuh Ma, besok pergilah membeli beberapa pakaian dan kebutuhan lainnya yang pantas dipakai di keluarga ini... "

ucap Nyonya Besar sambil menatap kearahku

Hahhh... Pakaian yang Pantas?? Maksudnya apa? Pakaian tidak pantas begitu?? . Yuki.

"Baik Nyonya! "

jawab Pengasuh Ma. Kemudian Nyonya Besar dan Pria tadi pergi meninggalkan kami.

Setelah kepergian mereka, Pengasuh Ma menyuruhku masuk ke kamar untuk beristirahat, tapi..

" Maaf Pengasuh Ma, bolehkah Aku Berjalan-jalan sebentar"

ucapku meminta izin.

"Pergilah tidur.. Besok Aku membutuhkanmu bangun lebih awal, Aku tidak suka dengan kata terlambat.. "

jawabnya dingin.

"Ta-pi Pengasuh Ma... kalau di panti jam seperti ini Aku belum tidur, Aku masih menemani anak-anak berdongeng sebelum mereka tidur.. sedangkan disini Aku belum tahu tugasku, jadi... "

ucapku memohon memegang tangan Pengasuh Ma.

"Sebaiknya kau segera lupakan kebiasaanmu saat di panti,

disini aturanku yang berlaku, Aku yang bertanggung jawab penuh untuk melatihmu... "

balasnya menatapku dengan tajam,

lalu..

"Ame.. "

Pengasuh Ma memanggil seorang pelayan, dan kulihat dia berlari kearah Pengasuh Ma dan memberi hormat.

"Temani Nona Muda"

ucapnya lagi, lalu berlalu pergi meninggalkanku.

Apaa aku nggak salah dengar?? Nona Muda?? Maksudnya Aku?? Apa sih ini yang sedang terjadi, aku binggung, aku kan pelayan kenapa dipanggil Nona Muda... ahh... sudahlah.. yang penting aku bisa berjalan-jalan dulu.

Pelayan tadi mengikuti langkahku keluar ruangan.

Aku berkeliling melalui lorong panjang yang berjajar banyak pengawal, ketika Aku melewati mereka, mereka tertunduk dan memberi hormat.

ck.. ck.. apalagi ini, kenapa mereka menunduk dan memberi hormat padaku.

Aku berjalan melalui beberapa koridor, taman bahkan kolam ikan.

Mataku tertuju pada sebuah pohon besar yang terdapat sebuah ayunan, posisinya hampir dibelakang, tapi setelah kulihat lagi ternyata masih ada terusannya lagi.

"Kalau kesana ada apa lagi Ame.. "

tanyaku yang sudah duduk di ayunan.

"Disana ada jembatan kecil Nona... taman bunga yang luas, kandang kuda dan masih banyak lagi Nona... "

ucap Ame menjelaskan.

Aku hanya menganguk-anguk.

Angin bertiup membuat tanganku memeluk tubuhku karena dingin..

Ame yang menyadarinya..

"Nona.. sebaiknya anda kembali ke kamar, udara disini semakin dingin... "

"Nggak papa Me.. kamu saja yang masuk, Aku masih mau disini"

"Tapi Nona... saya tidak bisa meninggalkan Nona, Pengasuh Ma sudah memerintahkan saya untuk menemani Nona.. "

Ame yang menolak pergi.

"Tolong-lah Me... Aku janji nggak akan bilang dengan Pengasuh Ma, Aku butuh sendiri untuk menenangkan diriku.. "

ucap ku menyentuh tangannya penuh harap untuk bisa ditinggalkan sendiri.

Ame seperti tidak tega melihat mataku yang mengiba.

"Baiklah Nona... sebentar saya ambil akan sesuatu"

ucapnya berlalu meninggalkanku, tidak berapa lama dia kembali.

"Pakai ini Nona agar tidak kedinginan, dan saya mohon anda jangan terlalu lama di luar"

ucapnya sambil memakaikan ku sebuah mantel bulu dan pergi meninggalkan sendiri.

. . .

...Bersambung...

Hallo semua Aku Aleena ,

baca cerita lainku yang berjudul :

✔ Dua Hati

✔ Billionaire Master Love Prison

✔ Silence

dan jangan lupa beri dukungan dengan Like, Vote, Favorit dan Komentarnya.

Partisipasi kalian sangat berharga buatku agar terus semangat berkarya dan menulis.

Terimakasih dan selamat membaca.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!