NovelToon NovelToon

Aleksa Sayang

Prolog

Aleksa Putri Dwijaya, seorang gadis yang saat ini tengah menempuh pendidikan di sekolah menengah atas di SMAN 1 FAVORIT. Aleksa memiliki teman dekat bernama Atika dan Alika mereka berteman sejak masa-masa pendaftaran.

Aleksa Putri Dwijaya ( 17 tahun) anak perempuan satu-satunya dikeluarga Dwijaya, Aleksa memiliki 3 kakak Laki-Laki yang sangat menyayanginya. Mereka akan membuat hancur orang-orang yang menyakiti hati Aleksa (adik perempuan kesayangan mereka).

Kakak pertama Aleksa bernama Arga Putra Dwijaya ( 28 tahun), kakak kedua bernama Arya Putra Dwijaya (25 tahun) , dan kakak ketiga bernama Alex Putra Dwijaya (22 tahun).

Bunda Aleksa bernama Miranda, memiliki butik terkenal di Bandung, Ayah Aleksa bernama Dwijaya, seorang pengusaha yang sangat terkenal didunia karna berhasil mendirikan perusahaannya sendiri dari nol (tentu didampingi oleh sang istri tercinta).

Efek terlalu dimanja oleh keluarganya Aleksa menjadi anak yang manja, aleksa memiliki kekurangan yaitu sangat sulit menangkap pelajaran tidak seperti ketiga kakaknya, itulah yang membuatnya sangat dikhawatirkan maka dari itu Aleksa memiliki bodyguard yang tidak terlihat (tersembunyi) agar Aleksa sendiri tidak merasa risih karena di ikuti secara langsung.

Kekurangan Aleksa membuatnya dimanfaatnya oleh teman-temannya disekolah dan menjadi bahan bullyan. Aleksa sering menyendiri selama disekolah karna orangtua dan ketiga kakaknya selalu berkata jangan sembarang memilih teman karna bisa saja mereka hanya memanfaatkanmu. Aleksa meskipun anak yang manja dan anak dari keluarga yang kaya raya, tetapi dia sama sekali tidak pernah pamer dan sombong, bahkan aleksa menyembunyikan identitas aslinya dari orang-orang yang memang belum atau baru dikenalnya. berkat didikan dari keluarganya aleksa menjadi pribadi yang baik (meskipun memiliki pemikiran yang agak lambat).

Keseharian Aleksa bersekolah dan belajar memasak bersama sang Bunda, karna Bunda Miranda telah mempercayakan butiknya kepada orang kepercayaannya dan akan kebutik sekali-kali untuk mengecek situasi butik. Bunda miranda memberikan perhatian penuh kepada putri satu-satunya itu. Bunda Miranda pernah berjanji kepada suami dan ketiga anaknya ketika melahirkan anak keempatnya dan anaknya seorang perempuan maka bunda akan lebih fokus mengurus keluarga, ya meskipun bunda miranda selama ini sudah sangat baik mengurus keluarganya, tetapi bunda senang berada dibutik, katanya bunda kesepian dirumah tidak punya teman berbagi cerita. dan pada saat putri kecilnya lahir bunda menepati janjinya.

Aleksa dengan kekurangannya dalam pelajaran tetapi Aleksa sangat pandai memasak itu semua berkat bundanya yang selalu mengajarinya memasak. Aleksa tumbuh dengan didikan yang baik dari bunda dan ayah yang memberikan pengertian yang mudah dipahami oleh aleksa.

Aleksa Putri Dwijaya bercita-cita ingin seperti sang bunda memiliki butik sendiri dan mendesain sendiri. Aleksa meskipun lamban dalam pelajaran tetapi aleksa memiliki bakat menggambar, bakatnya mungkin turunan dari sang bunda. Ayah Dwijaya dan Bunda Miranda sangat senang melihat putrinya bersemangat saat menunjukkan hasil karyanya, dan sebagian yang dijual dibutik sang bunda adalah hasil karya dari Aleksa. Ketiga kakaknya juga sanagt senang melihat aleksa yang selalu ceria. Sebenarnya keluarga Aleksa tidak mau aleksa masuk sekolah umum menurut mereka lebih baik Aleksa homeschooling karena mereka takut Aleksa akan di bully oleh teman-temannya disekolah.

...Catatan :...

...Maaf apabila masih banyak kekurangan dari cerita/novel yang saya buat, saya disini masih proses belajar membuat cerita/novel, semoga cerita ini bisa menghibur teman-teman🤗🤗...

...Berikan saran, tanggapan kalian agar saya bisa memperbaiki cerita/novel yang saya buat....

......Terimakasih telah membaca Novel saya🤗......

Rencana perjodohan dan duka

Pemandangan yang menyejukkan hati dipagi hari, keluarga Dwijaya berkumpul dimeja makan untuk sarapan bersama.

"Adek makan yang banyak ya, supaya nanti tidak loyo disekolahnya, ia kan yah?" ucap bunda dengan sayang kepada putrinya.

"Iya dek makan yang banyak, kan adek tidak mau bawa bekal adek juga tidak mau kekantin kan? Jadi harus makan yang banyak, oke?" ucap ayah membenarkan ucapan bunda.

"Iya ayah bunda adek makan yang banyak, tapi adek takut gendut ayah bunda nanti adek nggk cantik lagi," ucap Aleksa dengan gaya manja dan menggemaskan dimata ketiga kakaknya. Ketiga kakak aleksa tersenyum geli melihat kelakuan sang adik.

"Nggk masalah gendut dek, kan kita tetap sayang, Adek,"ucap Arga sambil mengusap kepala sang adik.

Setelah sarapan keluarga Dwijaya kembali dengan rutinitas masing-masing. Kakak pertama mengantarkan aleksa kesekolah. Dipejalanan Aleksa teringat dengan hasil gambar yang dibuat semalam.

"Kak, adek baru ingat ini adek selesai menggambar coba liat kak bagus tidak?" ucap Aleksa yang memperlihatkan hasil gambarnya.

"Waaahh, Dek? Gambarnya cantik dan keren, nanti dikasi ke bunda yaa supaya bunda bisa membuat gaun itu," ucap Arga yang takjub dengan karya sang adik.

"No, Kak. Adek buat ini untuk calon istri kakak nanti, jadi adek mau gaun ini dibuat kalau Kakak bawa calon istri kakak ke rumah kita," ucap Aleksa menolak saran Arga.

"Lah, Dek? Kan kakak belum punya calon bagaimana bisa?" ucap Arga yang bingung mendengar kata-kata Aleksa.

"Pokoknya Aleksa mau gaun ini buat calon istri Kakak, titik!" ucap Aleksa yang tidak menerima penolakan.

Setelah itu suasana didalam mobil menjadi sunyi, karna Aleksa yang ngambek dan Arga bingung harus bagaimana.

"Kak? Bagaimana kalau kakak menikah dengan ibu guru baik hati dan cantik di sekolah Aleksa?" ucap Aleksa yang tiba-tiba dan penuh harap.

"Tapi, Dek? Kakak tidak kenal dengan guru Adek, nanti ya Kakak cari sendiri," ucap Arga yang kaget dengan kemauan Aleksa.

Tidak lama kemudian mobil yang ditumpangi Aleksa sampai didepan sekolah tanpa Aleksa sadari.

"Dek, kamu nggk mau sekolah? Ini sudah sampai loh,"ucap Arga mengagetkan Aleksa yang diam.

"Oke adek turun tapi nanti adek mau kakak menikah sama ibu guru cantik,"ucap Aleksa sambil mencium tangan sang kakak.

Setelah Aleksa masuk sekolah Arga melajukan mobilnya keperusahaan yang dia pimpin, Perusahaan Fam DM Group yang bergerak di bidang perhotelan, dan restoran. Arga bingung dengan kemauan sang adik.

Disekolah Aleksa masuk ke dalam kelasnya, kelas X Sosial 3. didalam kelas teman dekat Aleksa, Alika dan Alita berbincang-bincang sambil menunggu Aleksa.

"Hy Ka, hy Ta, apa kabar kalian hari ini?"

"Alhamdulillah kabar kita baik, gimana lo Leksa?" ucap Alika dan Alita bersamaan.

"Alika, Alita tau tidak Aleksa mau jodohin kak arga dengan ibu guru cantik," ucap Aleksa dengan senyum cerianya.

"Serius loh Sa? kak Arga mau gitu di jodohin?" Ucap Alita.

"Ya pasti maulah, Leksa kan adek kesayangan kak Arga."

"Ya sih gue setuju kalau ibu cantik yang jadi ipar lo Leksa, secara dia kan keliatan banget sayang sama Leksa " ucap Alika yang setuju dengan keinginan Aleksa.

Suara bell sekolah berbunyi menandakan pelajaran sebentar lagi akan dimulai.

Dikelas X Sosial 3, siswa siswi duduk diam di bangku masing-masing menunggu guru, kebetulan jadwal pelajaran yang diampu oleh guru cantik. Guru cantik yang sering disebut aleksa bernama Anggi (25 tahun). seorang guru honorer di SMAN 1 FAVORIT.

Suasana dalam kelas begitu tenang, Ibu Anggi menerangkan materi dengan begitu tenang. sampai bell istrahat berbunyi ibu Anggi menutup kelas.

"Aleksa kamu kenapa dari tadi melihat ibu seperti itu?" tanya ibu Anggi.

"Hehehe nggak, Bu. Bu Anggi udah punya pacar belum?" tanya Aleksa dengan mata penuh harap.

"Ibu belum punya pacar" jawab ibu anggi tersipu malu.

"Yess, Ibu cantik mau tidak jadi pacar kak Arga? kakaknya Leksa," tanya Aleksa semangat.

"Maaf Leksa tapi ibu tidak mau berpacaran, kalo ada yang cocok ibu maunya langsung nikah aja," jawab ibu Anggi dengan sabar.

"Ya udah ibu nikah aja sama kak Arga, gimana?"

Alika dan Alita tersenyum mendengar percakapan aleksa dan ibu Anggi. sedangkan ibu Anggi bingung dengan pembicaraan Aleksa.

"Leksa kenapa ngomong gitu? emang kak Arga nggk punya pacar? pasti kak Arga punya pacar deh, ya sudah sekarang ibu mau kembali keruangan ibu jam istrahat hampir habis."

Aleksa diam mendengar jawaban ibu Anggi. Aleksa bertekat akan mendekatkan kak Arga dengan ibu Anggi. Karna menurut Aleksa kakaknya itu selalu melamun saat sendiri dikamarnya.

Bell pulang berbunyi, saat yang di tunggu siswa siswi. Aleksa keluar bersama Alika dan Alita.

"Aduuhh kakak kemana sih kok belum datang sih." Aleksa bingung baru kali ini kakaknya lambat menjemput.

"Tenang Leksa kita temani kamu tunggu jemputan,"ucap Alika.

"Ya Leksa tenang aja, kita temani tunggu jemputan kamu, oke?"ucap Alita menambahkan kata-kata Alika.

Tidak lama kemudian jemputan Aleksa datang, tapi Aleksa bingung kenapa bukan kakaknya yang menjemput melainkan supir ayahnya yang datang menjemput.

"Neng ayo kita pulang. Neng ditunggu dirumah," ucap pak Adi.

"Pak, kenapa bukan kakak yang jemput?"

Pak Adi bingung akan menjawab apa. Terpaksa pak Adi diam tidak mengelurkan sepatah katapun. 30 menit perjalanan akhir mobil yang ditumpangi Aleksa sampai. Tapi dia bingung kenapa banyak orang.

Aleksa lari masuk kerumah, berhenti tepat didepan pintu saat melihat ayah dan ketiga kakaknya menangis didepan seseorang yang sudah terbujur kaku.

"Ayah, Ayah kenapa nangis? Siapa itu, Yah? bunda dimana, Yah? Ayah kenapa sih diam aja, dari tadi Leksa tanya loh," ucap Aleksa setengah teriak.

"Dek, Adek sabar ya, ini sudah kehendak Allah,"ucap kak Arya sambil memeluk adiknya.

"Maksud kakak apa? kenapa semua nangis kak?"

"Ini bunda, Dek. Bunda sudah bahagia bersama Allah," ucap kak Arga berusaha tidak menangis didepan adiknya.

" Bunda? Nggk mungkin bunda, Kak, Ayah,"sahut Aleksa sambil menangis.

"Bunda kenapa ninggalin Leksa? bunda nggk sayang Leksa lagi yaa? atau Leksa nakal jadi bunda ninggalin Leksa? bunda maafin Leksa bunda, Leksa janji nggak nakal lagi" ucap Leksa memeluk bundanya dengan terisak

"Sudah sayang, kita harus ikhlas. kasian bunda kalo kita nangis seperti ini. adek nggak nakal, bunda sayang kok sama adek, tapi bunda udah dipanggil sama Allah dan Allah lebih sayang bunda daripada kita." ucap ayah menenangkan putrinya

"Adek udah ya, kita antar bunda ketempat istrahatnya" ucap kak Alex memeluk adiknya

Tiba-tiba Aleksa jatuh tidak sadarkan diri dipelukan kak Alex. Semua jadi panik dengan keadaan Aleksa. Aleksa dibawah kekamar ayah bundanya untuk istrahat ditemani oleh kak Alex. Sedangkan yang lain mengantar jenazah sang bunda.

"Dek kamu yang sabar ya, ayah dan kakak akan selalu sayang sama adek, kita juga akan jaga adek" ucap kak Alex mengecup dahi Aleksa yang masih belum sadar.

...Sampai disini dulu yaaa🤭🤭...

......Selamat membaca teman-teman🤗🤗......

Air mata kesedihan, rumah sakit

Alex dengan sayang menunggu sang adik yang belum sadar. Aleksa mulai sadar, tiba-tiba berteriak memanggil bundanya sambil terisak. Alex yang berasa disamping Aleksa berusaha menenangkan sang adik.

"Dek, alhamdulillah kamu sudah sadar." Alex langsung memeluk Aleksa.

"Dek yang kuat ya, yang bunda butuhkan saat ini adalah doa dari anak-anaknya, dari kakak dari adek."

"Kak Alex, adek mau ikut bunda, adek nanti tidak punya teman curhat, nggak ada yang ajarin adek masak lagi kak,"ucap Aleksa sambil menangis terisak.

"Kan ada ayah, kak Arga kak Arya dan kak Alex yang bisa jadi teman curhat adek, kak Alex janji kakak akan belajar masak supaya bisa temani adek masak."

Alex berusaha mengontrol emosinya agar tidak menangis didepan adiknya.

"Sekarang adek kekamar mandi, terus istirahat ya, sebentar lagi yang lain pulang."

"Temani adek ke kamar, Kak," Aleksa tidak mau melepaskan pelukan kepada kakaknya.

"Oke oke, kakak temani tapi adek janji jangan menangis lagi." Aleksa mengangguk sebagai jawaban untuk kakaknya.

"Yasudah, ayo kita ke kamar, Adek."

Alex dan Aleksa berjalan ke kamar Aleksa yang berada di lantai 2.

Sementara yang lain dalam perjalanan menuju ke rumah. Dalam perjalanan mereka tidak ada yang membuka suara sampai mereka sampai dirumah.

"Ayah istirahat di kamar ya! Biar Arga dan adek-adek yang nenangin Aleksa,"ucap Arga kepada sang ayah.

"Ia, Nak. Ayah mohon hibur adek,"ujar ayah yang masih terus meneteskan air mata mengingat istri tercinta.

"Ayah tenang aja kita hibur adek supaya tidak sedih lagi." Arya berusaha menenangkan ayah.

Ayah berlalu masuk ke kamarnya bersama mendiang istrinya. Arga dan Arya duduk di sofa ruang keluarga, mereka berusaha mengontrol emosi. Sambil memikirkan kehidupan Aleksa kedepannya.

Aleksa dan Alex turun menuju ke ruang keluarga. Aleksa tiba-tiba menangis berlari dan memeluk kak Arga.

"Kakak, adek kangen bunda, hiks hiks." Aleksa menangis terisak dipelukan kak pertamanya.

"Kenapa bunda ninggalin adek? huuuuhuuuhuuu."

Tangisan pilu Aleksa meruntuhkan pertahanan ketiga kakaknya. Perlahan ketiga kakaknya juga ikut menangis mendengar dan menyaksikan Aleksa dengan tangisan yang menyayat hati bagi mendengarnya.

Ditinggal sang ratu rumah keluarga Dwijaya untuk selama-lamanya membuat mereka merasakan sedih yang teramat. Rumah keluarga Dwijaya terasa sepi dan redup.

Para Asisten rumah tangga, dan pekerja lain lain yang ada dirumah Dwijaya pun merasakan kesedihan yang amat dalam. Karena mereka kehilangan nyonya besar yang sangat baik, penyayang, memiliki hati yang mulia tidak membeda-bedakan kedudukan.

"Bik Ira! Kasian ya neng Leksa, pasti neng Leksa sangat terpukul dengan kepergian bundanya,"ucap Bik Wati selaku kepala Asisten rumah tangga dirumah Dwijaya.

"Iya, Bik. Kasian neng Leksa, entah kapan kita baru akan melihat keceriaan neng Leksa lagi."

Makan malam tiba, yang biasa diwaktu seperti ini mereka semua berkumpul dimeja makan tapi kali ini berbeda tidak ada seeroang pun yang mengingat untuk makan termasuk tuan besar Dwijaya.

Meja makan sudah penuh dengan makanan yang disiapkan bik Ira dan bik Wati. tapi makanan tidak tersentuh sedikitpun.

Bik Wati memutuskan menemui Arga selaku anak tertua di keluarga Dwijaya, agar Arga mau membujuk yang lain untuk makan.

Tok tok tok (suara ketukan pintu)

"Den Arga ada didalam? bibi masuk ya?" Izin bik Wati yang memang begitu dekat dengan Arga.

"Iya bik masuk aja nggak dikunci," Jawab Arga dari dalam kamar.

"Den Arga, mari makan, makann sudah siap dimeja makan," ajak bik Wati.

"Arga tidak laper, Bik."

"Tapi Den, dari siang Aden tidak makan sama sekali, Aden bujuk juga yang lain, apalagi neng Aleksa kasian den kalo neng Aleksa tidak makan."

"Baiklah, Bik. Bibik keluar lah, saya akan mengajak yang lain."

Bik Wati berlalu keluar kamar, disusul dengan Arga yang menuju kekamar ayah.

Tok tok tok (suara ketukan pintu)

"Ayah, Arga boleh masuk?" tanya Arga

"Iya, Ga. Masuk aja," jawab ayah.

"Ayah makan, yuk. Ayah 'kan dari tadi belum ada makan sama sekali, sekalian Yah bujuk Aleksa kasian Aleksa kalo nggak makan."

Arga membujuk ayah yang tidak mau beranjak keluar dari kamarnya. Mendengar nama anak perempuannya, ayah langsung beranjak berjalan keluar kamar menuju kamar putrinya. Arga lega melihat ayah yang mulai merespon kembali.

Tok tok tok (ayah mengetuk pintu kamar Aleksa.)

"Adek, adek belum tidur kan?" tanya ayah dari luar.

Lama Aleksa tidak menjawab pertanyaan ayahnya, ayah menjadi khawatir. ayah memanggil ketiga putranya. kemudian mereka mendobrak pintu kamar Aleksa. mereke begitu kaget melihat Aleksa terkapar di lantai dengan d4r4h yang sudag mengering dipergelangan tangannya.

"Adek??" Mata mereka melotot saking kagetnya melihat kondisi Aleksa.

Mereka dengan cepat mendekat kearah Aleksa kemudian dengan cepat arga mengendong adiknya dan dibawa kerumah sakit terdekat.

*Falshback*

Aleksa masuk kedalam kamar setelah merasa tenang. sampai dikamar dia kembali mengingat kenangan bersama sang bunda, Aleksa berusaha menenangkan dirinya tapi tidak berhasil.

"Bunda, adek mau ikut bunda huuuuhuuu (tangis Aleksa) adek kangen bunda... a-adek sayang bunda."

Sampai akhirnya Aleksa mulai tidak tahan dia buru-buru mencari benda t4j4m yang berada dalam kamarnya sampai dia menemukan s1l3t.

Aleksa mulai menyay4t pergelangan tangannya menggunakan s1l3t. D4r4h mengalir begitu kuat sampai akhirnya Aleksa jatuh tak sadarkan diri karna tidak kuat menahan sakitnya dipergelangan tangan.

*Flashback finish*

Akhirnya mereka sampai dirumah sakit, dekat cepat Arga mengangkat Aleksa, Arya dan Alex berteriak memanggil perawat dan dokter agar segera menangani adiknya.

"Dokter, suster tolong adik saya, suster cepat bawa kemari brankarnya," teriak Alex.

"Cepat tolong adik kami, kalau tidak kalian semua akan kehilangan pekerjaan kalian saat ini juga," teriak Arya 3mosi karna pergerakan suster dan dokter begitu lambat.

Ancaman Arya berhasil membuat para dokter dan perawat menjadi pucat karna takut kehilangan pekerjaan mereka, tanpa bicara dokter dan perawat dengan cepat memberikan perawatan kepada Aleksa.

"Dokter tolong selamatkan putri saya, saya akan membayar berapapun asal putri saya selamat,"ucap ayah memohon kepada dokter.

"Bapak tenang saja kami akan berusaha yang terbaik untuk putri, Bapak."

Dokter berlalu dengan cepat masuk keruang IGD untuk menangani Aleksa.

Suasana didepan ruang IGD, Ayah dan ketiga putranya begitu khawatirnya dengan keadaan Aleksa. Bagaimana tidak Aleksa ditemukan dengan kondisi badan yang mulai dingin dengan muka yang begitu pucat. Ayah mondar mandir tidak sabar menunggu kabar dari ruang IGD.

30 menit kemudian seorang perawat keluar. Ayah dan 3 A langsung menghampiri dan bertanya dengan tidak sabar.

"Suster bagaimana keadaan putri saya?"

" Suster bagaimana keadaan adik kami?" tanya 3 A bersamaan.

"Begini, Pak. Karna putri bapak terlalu banyak mengeluarkan d4r4h, putri Bapak membutuhkan satu kantong d4r4h."

"Kami siap mendonorkan d4r4h kami, Sus." Ayah membuka suara mewakili 3 A.

"Baiklah, Bapak. Silahkan ikut saya untuk memeriksa siapa yang cocok d4r4hnya dengan putri, Bapak."

Dengan cepat mereka mengikuti langkah suster dan satu persatu melakukan tes, Arya lah yang cocok dengan Aleksa maka Arya yang mendonorkan d4r4hnya.

Yang lain menunggu di depan ruang IGD. mereka semua tidak ada yang membuka suara. Mereka bermonolog di dalam hati berdoa untuk keselamatan Aleksa.

"Ya Allah selamatkanlah adik saya, berikanlah kesembuhan untuk adik saya." Doa Arga untuk sang adik.

"Selamatkanlah putriku, Ya Allah. Jangan ambil dia, cukup istri saya yang pergi ya allah." Doa ayah.

"Adek kamu harus kuat dek, kamu harus selamat, jangan tinggal kami dek, cukup bunda yang ninggalin kita, adek jangan," ucap Alex.

Catatan :

3 A itu Arga, Arya dan Alex, disingkat jadi 3 A supaya tidak terlalu panjang, oke🤭

...Selamat membaca💞💞...

...Semoga pembaca terhibur dengan cerita saya🤗...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!