NovelToon NovelToon

Jangan Campakkan Aku

1 Awal yang bahagia

Aku duduk di bangku taman sekolah sendirian. Keadaan masih sepi karena teman temanku belum pada datang. ya..terlalu pagi hari ini.

Untuk menunggu bel masuk kelas aku mengisinya dengan membaca buku pelajaran. Tiba tiba aku di kejutkan sepasang tangan yang menutup mataku, jari jari itu terasa halus dan hangat. Aku tau siapa pemilik tangan itu. "Jack jangan begini, aku lagi belajar untuk ulangan nanti". ucapku sambil tersenyum.

Jack melepaskan tangannya sambil berkata " Kenapa sih kamu tidak pernah terkejut kalau aku kagetin? dan lagian buat apa belajar, toh ujung ujungnya nanti kamu menikah dan punya anak"

"Jangan begitu jack, aku juga ingin sukses untuk membahagikan ibuku nanti, menikah dan punya anak itu pasti tapi apa salahnya aku punya impian seperti orang orang , sukses di karirnya , bahagia kehidupan rumah tangganya. Ahh aku jadi ngelantur..iihh Jack gara gara kamu, aku jadi bicara yang tidak tidak"

Bersamaan itu bel tanda masuk kelas berbunyi "nanti kamu ke rumahku ya , ada mamaku datang ke indonesia, aku akan kenalkan kau dengan mamaku" ujar jack.

"Tapi aku takut mama kamu gak bolehin kita berteman" ujar Al. "Mamaku tidak begitu, dia baik seperti aku" kata Jack sambil tertawa. Mereka beriringan masuk kelas.

"Tapi Jack hari ini aku harus cepat pulang, karena masih banyak kerjaan di rumah, aku harus membatu ibuku mencuci baju tetangga" dengan halus Al berusaha menolak ajakan Jack.

"Uff makanya nanti kamu jadi istri aku saja biar gak susah susah bekerja.

Ok kalau kamu gak bisa ya udah kita pulang bareng aja, kamu langsung aku antar pulang, OK ?" ujar Jack sambil bercanda.

Seandainya kamu tau yang apa aku fikirkan dan takutkan Jack, orang miskin sepertiku gak pantas mimpi mendapatkan kamu. Kamu adalah langitku! Gumam Al.

"Baiklah Jack kita pulang bareng".

Beberapa jam kemudian bel berbunyi tanda waktunya pulang sekolah, siswa siswa berlarian menuju halaman sekolah. Sebagian ada yang naik bus dan sebagian ada yang menunggu jemputan. Demikian juga Jack dan Al , mereka menunggu jemputan. Beberapa menit kemudian mobil mewah berwarna hitam SUV menghampiri mereka.

Nampak seorang laki laki turun dari arah kemudi. Dia Ryan sekretaris merangkap pengawal Jack. Ya..Jack adalah anak tunggal, dia pewaris dari kerajaan bisnis ADR Company. Perusahaan itu bermarkas di negara Belanda. Saat ini perusahaan masih di pimpin oleh Ayahnya Mark Aderado, tapi masih dalam kuasa kakeknya Damian Aderado.

Jack dan Al memasuki mobil yang di kendarai oleh Ryan. Mereka berdua bercanda tanpa menghiraukan keberadaan Ryan. Terlihat Al memukul pundak jack, sebaliknya Jack sering mencubit hidung Al. Ryan tampak mengawasi mereka dari kaca sepion. Beberapa saat kemudian mereka sudah sampai di depan gang sempit" Turunkan aku di sini, kamu langsung pergi saja takutnya mamamu menunggu dirimu di rumah" ucap Al

"baiklah sampai ketemu besok " Jack melambaikan tangan dibalas lambaian tangan oleh Al terlihat senyuman di wajah Jack.

Aku akan membahagiakan kamu Al batin Jack.

" Ayo Ryan kita pulang, satu jam lagi mama sudah sampai bandara"

"Iya tuan muda , supir sudah menjemput nyonya Maya " jawab sekretaris Ryan.

Jack tertidur di dalam mobil, dia merasa kelelahan. Aktifitas Jack sungguh padat. Jack belum aktif bekerja di kantor papanya. Tapi dia adalah remaja yang berotak cemerlang. Walaupun masih SMA Jack mampu mengendalikan bisnis papanya. Dengan bantuan Ryan.

Ryan adalah sekretaris merangkap ajudan yang sudah di anggap anak oleh keluarga besar Aderado.

2 Mama jack

Tidak ada yang tau kalau mama Maya dulunya adalah seorang pedagang bunga, menikah dengan tuan Mark yang asli Belanda. Mereka di pertemukan di Kota B.

Mama maya orangnya ramah, dia sama sekali tidak melupakan tanah kelahirannya. Mama Maya harus tinggal di belanda karena mendampingi suaminya, Yaitu tuan Mark.

Mobil nyonya Maya memasuki pintu gerbang. Nyonya Maya turun dari mobil dan langsung di sambut putra satu satunya," Jack apakah kamu tidak merindukan mama?" Senyum menghias wajah wanita setengah baya itu. Sambil mengacak acak rambut Jack

"Aku merindukanmu mam... stop mam berhentilah mengacak acak rambutku. aku bukan anak kecil lagi, aku sudah mau kuliah mam".

Mama Maya senyum lebar.

"Benarkah? kalau begitu, tentu kamu sudah memiliki pacar Jack?

"Bukan pacar mam tapi teman dekat, dia selalu menolak kalau aku ajak pacaran, dia selalu bilang ingin membahagiakan ibunya" ujar Jack.

"wow istimewa sekali gadis itu, tidakkah kau berpikir di jaman sekarang jarang di temukan gadis yang bisa menolak orang kaya seperti kamu? Apalagi pria setampan kamu Jack, baiklah ajaklah dia menemui mam."

"Ok mam aku janji mengenalkan mam dengan dia" ucap Jack

"Ayo jack temenin mam makan malam, dan mam sudah capek pingin istirahat"

"Mam gimana kabar pap dan opa? oh iya mam besok adalah ulangan terakhirku, aku tinggal menunggu hasil kelulusanku, next aku kuliah di sini aja mam. Aku bisa kerja di kantor Pap yang ada di sini, selama ini urusan kantor di bantu sekretaris Ryan"

"Ok gak masalah, mam akan sampaikan sama Papa dan Opa"

Mereka melanjutkan makan dengan fikiran masing masing. "Apakah selama ini kamu bekerja di kantor, Jack?

"Ya mom tapi sepulang sekolah, gak ada kesulitan sih Mam, karena semua urusan sudah di tangani Ryan."

"Baiklah kalau begitu, sekolahlah dengan baik, agar kamu bisa menggantikan ayamu, Jack"

"Tentu mam, aku tidak akan mengecewakan mam and pap"

Malam itu terasa panjang bagi Jack. Dia memasuki ruang kerja yang berada di samping kamarnya, Jack melihat berkas berkas yang di serahkan Ryan sore tadi.

Setalah Jack selesai menandatangani dokumen dokumen tersebut dia berjalan menuju samping halaman, terdapat kolam renang yang asri di sana, dalam kegelapan malam Jack tampak memikirkan bagaimana agar cintanya di terima oleh Al.

Selama ini mereka bersahabat sangat dekat, terkesan seperti sepasang kekasih. Jack sudah memberi sinyal sinyal tentang isi hatinya tapi Al seolah menghindar.

Jack tidak tau kenapa Al selalu berusaha menghindar kalau di ajak pacaran.

Akhirnya Jack melepaskan kimono mandinya, dia berenang di tengah malam yang sangat dingin.

Diatas balkon di depan teras kamar , tampak seorang perempuan yang melihat gerak gerik anaknya. Perempuan itu menghela napas, dia tau kalau anaknya sedang ada masalah.

Yaa.. dia adalah nyonya Maya. perempuan cantik, walaupun di usia senja wajahnya masih terawat. Nyonya maya mengambil polsel yang berada di meja sampingnya. Dia tampak menelepon seseorang.

"Hello Mark, kau sedang apa?"

"Lagi ketemu klien, kapan kau kembali honey?"

"Ayolah sayang, aku baru tiba tadi sore di indonesia." ucap mama Maya.

"Tapi aku merindukanmu." ucap Mark.

Mama maya terdengar menghela nafas.

"Ada apa honey, apa ada masalah?"

"Jack lagi jatuh cinta, Mark." ucap mama maya.

" Itu bagus, dia sudah dewasa." ujar Mark.

"Tapi aku sedih Mark, sepertinya dia di tolak."

"What, siapa yang berani menolak cinta seorang Aderado, apa gadis itu bosan hidup?" tanya Mark

"Itulah Jack aku takut sifatnya menurun kamu , keras kepala dan ambisius Jack sama sepertimu tidak bisa menerima penolakan." ucap mama Maya.

" Ayolah honey, tapi kamu sangat menyayangiku kan? Tidurlah, cepatlah kembali. Jangan fikirkan Jack dia sudah dewasa, aku sayang kamu."

Mark menutup telefon di akhiri kecupan jarak jauh. Mama maya menuju tempat tidur. matanya terasa berat dan akhirnya tertidur.

😊😊😊😊

jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya sobat👍

3 Hari kelulusan

Siang itu semua pelajar bersuka cita. Tahun ini tidak ada yang gagal, semua siswa di nyatakan lulus. Mereka merayakannya dengan mencorat coret sebuah kain yang di siapkan pihak sekolah. Pihak sekolah melarang mencoret seragam kebanggaan mereka.

Mereka tertawa lepas, penuh suka cita dan penuh perasaan gembira dalam merayakan kelulusan mereka, tidak terkecuali Alriza dan Jack.

Sejenak siswa larut dalam ueforia, mereka merasa lepas akan beban pelajaran sekolah yang mengikat.

Mungkin masa sekolah merupakan masa yang paling indah, apalagi masa masa SMA.

Ditengah kebagiaan itu tiba tiba Al berdiri dan terdiam, "akan kemana setelah aku lulus kuliah?"

Jack menghampirinya. "Ada apa?"

"Tidak Jack everyting is OK" jawab Al

Pertanyaan ini muncul dalam fikiran Al kuliah atau langsung kerja? Akhirnya dia berfikir lebih baik nanti di bicarakan dengan ibu saja.

Al mendekati Jack yang tengah asik bercanda dengan teman teman. " Jack aku pulang dulu." "Ok aku antar" jawab Jack

"Gak usah Jack, aku buru buru ibu menungguku"

Jack menatap punggung Al denga tanda tanya, "kenapa kamu seolah menghindariku?" batin Jack

Sesampainya di rumah ,Al langsung menemui ibunya. Dicarinya sampai ke belakang rumah. Tampak seorang wanita kurus yang sedang mencuci pakaian, ya.. dia adalah ibu dari Alriza, wanita tangguh yang membesarkan putrinya seorang diri.

Al anak yatim, ayahnya meninggal saat Al masih bayi.

Al menitikkan air matanya, "aku harus membahagiakanya. hanya dialah yang aku miliki"

Al berjalan mendekat " Bu, Al lulus sekolah, mulai saat ini Al akan bantu ibu bekerja"

Ibu nya menitikkan air mata, bahagia, terharu dan sedih.

Bahagia karena anaknya sudah dewasa. Terharu karena jerih payahnya anaknya bisa lulus sekolah. Sedih karena kemungkinan tidak sanggup lagi kalau harus membiayai kuliah anaknya.

" Bu aku akan mencari kerja" Ucap Al.

"Bisakah kamu kuliah sambil kerja, ibu akan mencari uang tambahan dan membantumu."

"Cukup ibu...cukup selama ini ibu membiayai hidupku. Aku akan cari kerja, aku akan membantu ibu, bukankah ibu ingin merenovasi rumah kita ini, peninggalan ayah satu satunya" ucap Al.

Al menatap ibunya menitikkan air mata. Mereka berdua menangis. "Seandainya Ayahmu masih ada, kita tidak akan sesulit ini, dan kamu bisa melanjutkan kuliah."

"Sudahlah bu, aku tidak menyesal tidak kuliah. Aku sayang ibu."

Padahal sejujurnya Al sangat ingin kuliah. Tapi demi ibunya Al akan berkorban. Ibunya sudah lama sakit paru paru. Butuh uang untuk berobat. Sekaranglah waktu yang tepat untuk membalas semua kebaikan ibu.

Al berpikir kemana mencari kerja. Akhirnya dia mencoba menulis surat lamaran dan di tujukan ke sebuah Mall.

Pagi pagi Al mendapat sms dari Jack " Mamaku ingin kenal sama kamu, sore ini aku jemput, gak ada penolakan"

"uff Jack kamu selalu memaksakan kehendak" batin Al sambil meletakkan gawai nya di meja rias.

Sore hari Al berdandan apa adanya. Dia memakai bedak biasa tak lupa mengoleskan lipgloss tapi penampilannya membuat nampak terlihat istimewa. Dia duduk di depan rumah menunggu Jack untuk menjemput dirinya.

Beberapa saat kemudian di kejauhan terlihat mobil hitam berhenti di ujung gang, nampak seorang pemuda tampan keluar dari mobil tersebut.

"Hai Al " sapa Jack

"Kita langsung berangkat aja ya Jack"

"Tidak, aku mau menemui ibumu dulu" jawab Jack. " tapi ibuku masih pergi untuk mengambil cucian kotor Jack" ucap Al

" Baiklah Al ayo kita berangkat"

Mereka berjalan beriringan keluar gang menuju mobil yang di parkirkan di tanah kosong.

Hai sobat pembaca yang budiman jangan lupa like and vote ya. kritik dan saran aku tunggu.😊😊😊😊

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!