NovelToon NovelToon

My Lovely Ballerina

prolog (revisi)

“Ayolah Kev... sekali ini saja,”ucap Michael. Ia kemudian berjalan menuju sahabatnya yang sedang bekerja dan memegang kedua tangannya. ”Aku janji habis ini aku tidak akan mengganggumu lagi.” Lanjutnya dengan nada yang memohon.

Pasalnya Michael membeli 2 tiket VIP pertunjukan ballet yang akan tampil di New York. Sesaat Michael membeli 2 tiket tersebut tiketnya langsung habis terjual. Awalnya Michael ingin memberi 1 tiket itu kepada teman perempuannya. Namun sayang ternyata temannya itu juga sudah membeli tiket  dan akan pergi bersama pria lain. Michael yang awalnya berniat untuk mendekati perempuan itu langsung patah hati dan memilih untuk memberikan ini kepada Kevin sahabatnya.

“Aku sudah bilang aku tidak mau. Aku banyak kerjaan malam ini.Apa kau mau menggantikanku untuk mengerjakan pekerjaan ini?”ucap Kevin. Ia jengkel dengan sahabatnya itu. Apakah sahabatnya tidak lihat bahwa dia sedang pusing dengan pekerjaannya yang menggunung? Lagian dia bisa saja memberikan tiket itu ke orang lain.

“Ok aku akan menggantikanmu dan  mengerjakan pekerjaanmu itu tapi kau harus ikut denganku malam ini. Aku tidak mau memberikan tiket ini kepada orang secara cuma-cuma. Jangan salahkan aku juga jika tiba-tiba perusahaanmu bangkrut,”ucap Michael.

Kevin menghela napasnya pelan. Ia menatap tajam Michael sambil berkata “Aku bilang menggantikan bukan membantu.” Ia memijat keningnya karena pekerjaannya yang banyak ditambah sahabatnya yang tidak berhenti untuk memaksanya ikut.

“Kau yakin mau aku gantikan?”tanya Michael sambil tersenyum. Ia tahu bahwa sahabatnya itu tidak akan membiarkannya untuk menyentuh pekerjaannya.

“Oke baiklah aku ikut. Tapi kau jangan menggangguku lagi,”ucap Kevin dengan muka kesalnya. Michael yang mendengar itu pun hanya tertawa. Ia pun langsung memberikan tiket pertunjukan balet tersebut. Kevin menerima tiket itu lalu melihat pertunjukan yang akan Ia tonton beserta jadwalnya. Pertunjukan Ballet yang akan dia tonton berjudul “Swan Lake” yang akan dimulai pada pukul 19:00. Ia pun langsung menyimpan tiket itu di kantong jasnya.

“Kita akan bertemu di Grand Hall jam 18:30 jangan telat ok,”ucap Michael dengan wajah yang sangat senang. ”Ok, saatnya kita makan siang.” Lanjutnya sambil berjalan ke luar ruangan.

Kevin sontak melihat jam yang ternyata sudah menunjukkan pukul 12:00 dimana sudah waktunya untuk makan siang. Ia bersama Michael keluar untuk makan siang. Mereka menuruni lantai menggunakan lift. Sesampainya di Lobby para staf perempuan seketika menatap ke arah mereka. Bagaimana tidak CEO mereka terkenal dingin dan tampan tetapi Ia tidak pernah sekalipun menjalin hubungan dengan wanita. Sedangkan Michael sahabat dari Kevin terkenal akan ke playboynya dimana ia akan selalu ganti perempuan. Benar-benar dua sahabat yang sangat berbeda.

Mereka pun memutuskan untuk makan siang di sebuah cafe yang terletak tidak jauh dari sana. Setelah makan siang pun Michael ijin pamit pulang terlebih dahulu.

...***...

Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore yang artinya 30 menit lagi Kevin harus bertemu dengan sahabatnya di Grand Hall. Kevin pun langsung mandi dan bersiap untuk nanti. Selesai bersiap-siap, Kevin pun langsung keluar dari mansionnnya dan menuju ke garasi. Ia masuk ke dalam mobil dan langsung pergi ke Grand Hall.

Sesampainya disana Ia langsung disapa oleh Michael. ”Untungnya kau tidak telat,”ucap Michael sambil menghampiri Kevin.

”Kau pikir aku orang yang suka telat begitu?”tanya Kevin dengan nada yang sedikit kesal. Michael pun hanya tertawa. Sahabatnya membenci yang namanya telat. Ia bahkan pernah hampir memecat seorang karyawan hanya karena Ia telat 5 menit

“Ayo makan malam dulu mumpung masih 30 menit sebelum pertunjukan dimulai,”ucap Michael yang hanya dibalas dengan anggukan dari Kevin. Selesai makan malam mereka langsung memasuki Aula pertunjukkan dan langsung menduduki kursi VIP. Tidak berselang lama tirai panggung mulai dibuka.

Kevin pun hanya menontonnya dengan muka yang datar. Bahkan Michael pun kesal karena sahabatnya itu terlihat seperti tidak mengerti arti seni.

“Ayolah... ada apa dengan muka datar tersebut. Ini yang dinamakan seni,”ucap Michael yang hanya dibalas dengan tatapan datar.

“Jangan lupa kalau kau yang mengajakku kesini.”

Tatapan Kevin seketika berubah ketika melihat seorang ballerina yang berperan sebagai Odette. Wajahnya begitu cantik sampai membuat hatinya berdebar. Kevin merasakan hal yang tidak biasa ketika ia melihat paras wanita tersebut. Kevin tidak percaya apa yang dia rasakan. Jangan jangan dia jatuh cinta dengan wanita itu. Tapi ia menepis pikiran itu, ia baru saja melihat wanita itu. Ia berusaha berpikiran kalau itu hanya sebatas perasaan kagum saja kepada sang penari ballet.

Akhirnya pertunjukan ballet tersebut selesai. Kevin yang sedari tadi hanya memperhatikan penari utama merasa waktu begitu singkat. Para penonton bersiap untuk pulang dan begitu juga dengan mereka berdua. Disaat Kevin ingin masuk ke mobilnya. Ia melihat wanita itu. Wanita yang memerankan Odette. Wanita itu lebih cantik daripada saat di panggung.

Kevin terus menerus menatap wanita tersebut hingga sang wanita menatap balik dirinya. Wanita itu hanya tersenyum sopan sementara Kevin yang tidak tahu harus berbuat apa hanya memalingkan wajahnya. Hingga akhirnya wanita itu masuk kembali ke ruang belakang di Grand Hall.

Kevin pun hanya diam tidak berkutik. Jantungnya berdebar lebih kencang daripada tadi. Ia sepertinya jatuh cinta pada pandangan pertama pada wanita itu. Kevin yakin ia tidak akan bisa tidur malam ini dan Ia harus pastikan kalau Michael tidak mengetahui kejadian ini. Ia tidak siap diejek oleh pria menyebalkan itu. Ah sudahlah, Ia harus pulang sekarang. Ia masih harus mengurusi peliharaannya di rumah. Mengenai wanita tadi, Kevin tidak berharap terlalu banyak karena mereka juga tidak saling mengenal.

1 (revisi)

Setelah pulang dari pertunjukan ballet tadi atau lebih tepatnya stelah ia menemui wanita yang berhasil membuat dadanya berdebar, Kevin benar-benar tidak bisa tidur sekarang. Ketika ia mencoba untuk tidur ia selalu keringat akan wajah cantik wanita tadi. Ia menyesal tidak menanyakan namanya.

Kemudian terdengarlah suara. Suara kucing kesayangannya yang bernama Molly. Tidak banyak yang tahu bahwa Kevin memiliki kucing peliharaan dirumahnya. Sesaat Kevin pun langsung mengangkat tubuh kucing Persia itu.

“kau lapar Molly?”tanya Kevin dengan lembut. Ia hanya berbicara dengan nada seperti itu kepada kucing peliharaannya dan ibunya saja. Kepada orang lain, Ia akan berbicara dengan nada yang dingin.

Kucing itu hanya menatap lekat mata Kevin yang mungkin menyiratkan bahwa ia memang lapar. Kevin terkekeh pelan melihat kucingnya yang sangat lucu.

Kevin langsung turun dari kasurnya dan beranjak ke dapur. Ia mengambil makanan Molly dan menaruhnya di mangkok makanan kucing itu. Benar saja Molly langsung melahap makanannya. Kevin yang melihat itu hanya tersenyum melihat kelakuan kucing kesayangannya. Ia lebih menyayangi Molly dari semua orang terdekatnya.

“Kau tau Molly... tadi aku pergi ke pertunjukkan ballet itu. Awalnya biasa saja sampai aku melihat wanita itu. Ketika aku melihatnya aku seperti merasakan perasaan aneh di dadaku,”ucap Kevin pada kucingnya yang tentu saja tidak dihiraukan oleh Molly.

“Kau benar-benar kucing paling malas dan cuek yang pernah kupelihara. Untung saja aku sangat menyayangimu,”ucap Kevin.

...***

...

Di lain tempat Kimberly baru saja sampai di rumahnya. Ia sangat lelah dengan pertunjukan tadi tetapi Ia sangat puas dengan hasil kerja kerasnya. Ia berlatih dengan sangat keras selama satu bulan hanya untuk acara itu.

Ia mengingat hal tadi sebelum Ia bersiap untuk pulang. Ia tanpa sengaja menatap pria itu yang akhirnya membuat mereka jadi tatap-tatapan. Ia hanya bisa tersenyum melihat pria itu. Ia sedang tidak ingin membukakan hatinya setelah hubungannya yang dulu.

Ia bergegas membersihkan diri. Dia hanya ingin tidur setelah hari yang melelahkan ini. Setelah selesai Kimberly langsung merebahkan dirinya di kasur empuknya itu. Tapi entah kenapa wajah pria itu selalu terbayang-bayang. Ia pun memaksakan diri untuk melupakan pria itu dan menganggap bahwa pria tadi hanya kebetulan saja menatapnya. Dan karema kelelahan Kimberly pun akhirnya tertidur.

...***

...

Hari pun sudah pagi. Kevin sedang bersiap untuk pergi kerja. Ia menyiapkan makanan Molly untuk sehari karena Ia akan pulang malam. Setelah selesai Ia pun menggendong Molly lalu menciumnya. Itulah kebiasaannya sebelum berangkat kerja.

Kevin pergi ke garasi mobilnya dan masuk kedalam mobilnya dan langsung melaju menuju kantornya. Sesampainya ia di kantor dia langsung disambut oleh sekretarisnya untuk memberitahu jadwal hari ini. Hari ini ada meeting dengan calon partner dan Ia langsung bergegas keruang Meeting.

Diruang meeting mereka pun membahas tentang kerja sama. Kevin yang bergerak di bidang perhotelan akan bekerja sama dengan Alex yang bergerak di bidang kuliner. Mereka berencana membuat restoran yang diatasnya terdapat hotel.

Meeting pertama selesai dan akan dilanjutkan dengan meeting selanjutnya nanti. Kevin pun balik ke ruangannya bersama sekretarisnya itu. Sekretarisnya langsung memberikan setumpuk berkas yang harus Kevin periksa.

Setelah memeriksa setengah berkasnya itu. Tiba-tiba sahabatnya datang tanpa mengetuk pintu dan ia langsung menyapa Kevin. Kevin yang kaget mendengar sahabatnya itu seketika refleks melemparkan pulpen yang ia pegang ke dahi sahabatnya.

“Kau tahu kau baru saja melempar pulpen ke dahiku,”ucap Michael dengan kesal dan menahan sakit.

“Aku tahu kau sudah diajarkan sopan santun untuk mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk,”ucap Kevin dengan datar. Michael yang mendengar itu hanya bisa mendengus kasar.

“Dasar pecinta kucing. Lembutnya hanya dengan kucing saja,”ucap Michael yang rupanya dapat didengar oleh Kevin.

“Aku bisa dengar.”

Tidak ingin Kevin bertambah kesal padanya, Michael langsung mengalihkan pembicaraan. ”Bagaimana pertunjukan semalam?”

“Biasa saja,”jawab Kevin sambil memeriksa berkasnya.

Michael pun hanya tertawa mendengar jawaban sahabatnya itu.“Ayolah aku tau kau terpana melihat salah satu dari ballerina itu,”ucap Michael sambil menggoda Kevin yang hanya di balas dengan keheningan saja.

“Oh ayolah... ceritakan saja kepadaku. Jangan hanya bercerita kepada kucingmu saja,”ucap Michael yang mulai kesal dengan keheningan sahabatnya.

“Aku sudah bilang aku biasa saja saat menonton pertunjukan semalam dan jangan bawa-bawa kucingku.” Ucap Kevin yang hanya dibalas dengan helaan napas Michael.

“Aku lapar ayo ke cafe. Itu juga kalau kau mau ikut,”ajak Kevin. Michael yang mendengar itu pun langsung semangat.

“Itulah sebabnya aku disini,”ucap Michael sambil tertawa. Kevin pun hanya menggeleng kepalanya melihat kelakuan sahabatnya ini.

Sesampainya di cafe mereka langsung pesan. Cafe itu adalah cafe langganan mereka jadi tanpa melihat menu pun mereka sudah hapal apa yang akan dipesan. Selesai memesan makanan, mereka bercengkerama sambil menunggu makanan mereka datang. Saat menunggu mata Kevin tertuju pada wanita itu. Wanita yang sama yang telah memberikan perasaan aneh pada tubuhnya. Michael yang melihat arah lirikan mata sahabatnya pun hanya tersenyum.

“Kan aku sudah bilang kau terpana. Dengan salah satu ballerina di pertunjukan itu. Jangan bohong kepadaku Kev,”ucap Michael. Yang hanya dibalas dengan tatapan tajam Kevin.

Michael langsung berpura-pura mendapat telepon dari sekretarisnya untuk segera pergi ke kantor sekarang.

“Maaf Kev, aku harus pergi ada kerjaan. Perihal makanan kau suruh mereka bungkus saja nanti kirim ke aku,”ucap Michael sambil mengedipkan matanya. Kemudian ia keluar dari cafe tersebut.

Kevin yang mengerti arti dari kedipan mata sahabatnya pun langsung berdecak. Sekarang pilihannya ada dua, antara pergi ke wanita itu dan kenalan atau bersikap biasa aja melewatkan momen ini.

Tanpa berpikir panjang Kevin pun beranjak dari tempat duduknya dan langsung menghampiri wanita itu. Ia sangat gugup karena ini pertama kalinya ia mengajak ngobrol wanita secara non formal walaupun kegugupannya itu tertutup dengan wajah datarnya itu.

“Permisi.”

Dan untuk yang kedua kalinya mereka saling tatap tatapan.

“Ada apa?” balas wanita itu.

2 (revisi)

“Ada apa?”tanya wanita itu sambil menatap kearah Kevin. Betapa terkejutnya dia bahwa yang menghampirinya adalah orang yang sama semalam.

‘Benar-benar cantik,’ucap Kevin membatin.

Kevin langsung tersadar dari lamunannya dan berkata “Pertunjukanmu sangat luar biasa tadi malam,”ucapnya dengan nada yang gugup. Mungkin jika Michael masih disini Ia akan langsung memukul pundak Kevin.

“Terima kasih tuan,”balas wanita itu. Wanita itu merasakan hawa kecanggungan diantara mereka dan sepertinya mereka berdua merasakan hal yang sama.

“Siapa namamu nona?”ucap Kevin sambil mengulurkan tangannya. Wanita itu membalas uluran tangannya. “Kimberly Kane tuan. Anda bisa memanggil saya Kim. Kalau anda?”

“Perkenalkan aku Kevin O’Leary. Kau bisa memanggilku Kevin.” Ucap Kevin. Hawa kecanggungan pun kembali menyelimuti mereka. Dan Ketika Kevin melihat jam tangan, betapa terkejutnya dia ketika melihat jam sudah menunjukan bahwa jam makan siang sudah lewat. Ia pun langsung pamit dengan Kimberly.

“Kim maafkan aku tetapi jam makan siang sudah lewat dan aku harus kembali bekerja. Semoga kita bisa bertemu lagi.”

“Iya tidak apa-apa kembalilah,”ucap Kimberly dengan senyumannya. Benar-benar senyuman yang sangat memabukkan. Kevin pun pergi dengan perasaan aneh itu. Ketika ia sudah sampai Ia sangat merutuki kebodohannya karena makanannya bahkan belum ia sentuh sedikitpun dan ia belum meminta untuk membungkus makanan milik Michael.

Sepertinya akan ada yang diejek habis-habisan hari ini. Kevin pun menyiapkan kesabaran untuk menghadapi Michael nanti.

...***...

Di Cafe Kimberly melanjutkan makan siangnya. Ia harus buru-buru juga karena percakapan tadi menghabiskan waktu makan siangnya.

Kimberly Kane merupakan ballerina profesional yang sangat terkenal. Ia sering tampil dalam acara ballet dunia. Walaupun begitu Ia tidak pernah sombong dan selalu rendah hati. Bahkan tutur katanya selalu halus dan lembut yang selalu membuat semua orang jatuh hati padanya walaupun baru pertama ketemu.

Hari ini Kimberly ada jadwal latihan dan sekarang sedang waktunya makan siang. Setelah menghabiskan makan siangnya Ia langsung memesan taxi untuk mengantarnya ke tempat latihan balletnya.

Setelah sampai Ia membayar taxinya dan berjalan masuk kedalam bangunan tempat ia melatih gerakan balletnya itu. Saat dia memasuki ruangan latihannya, sahabatnya Fiona langsung datang dan memeluknya.

“Kau tau kalau kau sudah telat 5 menit?”tanya Fiona yang sedikit terkejut. Pasalnya Kimberly tidak pernah terlambat dalam latihannya.

“Aku tau Fio... Saat aku sedang memakan makan siangku, tiba-tiba ada seorang pria yang mengajakku kenalan.”

“Siapa pria itu?”tanya Fiona sambil meminum airnya.

“Namanya Kevin O’Leary. Kita pernah bertemu kemarin malam saat selesai pertunjukan,”ucap Kim dengan tenang. Fiona yang mendengar itu pun sontak menyemburkan air minumnya dan hampir mengenai Kimberly.

“Fiona itu jorok,”ucap Kimberly sambil menggelengkan kepalanya. Kimberly mengambil beberapa lembar tisu yang Ia bawa dan mengelap lantai yang basah karena ulah Fiona.

“Kau tau pria itu siapa? Kevin O’Leary adalah CEO muda yang sangat terkenal. Bagaimana kau bisa tidak tau? Aku rasa kau tidak punya televisi di rumah,”ucap Fiona dengan muka terkejutnya. Ternyata selama ini sahabatnya sangatlah kurang update dengan berita terkini.

“Aku tidak terlalu peduli akan hal itu. Kau juga sudah tau.”

“Walaupun begitu kau harusnya pernah mendengar namanya. Lagi pula apakah ia setampan seperti yang orang bilang?”ucap Fiona yang langsung membuat Kimberly merona. Bohong kalau Ia jawab tidak. Kimberly dapat mengingat setiap inci dari wajah Kevin dengan jelas walaupun baru sekali bertemu.

“E-entahlah,”ucap Kim sambil terbata-bata. Fiona pun langsung tersenyum dan menyenggol lengan sahabatnya itu.

“Sudahlah kalau tampan bilang saja,”ucap Fiona dengan tawanya. Kim yang mendengarnya pun hanya bisa terdiam dengan rona merah menghiasi wajahnya. Fiona pun hanya terkekeh menertawakan kepolosan sahabatnya itu walaupun pernah memiliki sebuah hubungan. Lagipula mantan pacarnya memang berengsek. Bagaimana bisa Ia menghamili perempuan lain ketika ia memiliki seorang kekasih.

Beberapa saat kemudian mereka pun melanjutkan latihan ballet mereka yang sempat tertunda karena percakapan mereka tadi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!