Shin adalah seorang anak yatim piatu dari Jepang yang berusia 13 tahun. suatu hari Shin tiba-tiba dipanggil ke dunia lain untuk menjadi seorang pahlawan yang akan melawan Raja Iblis untuk menyelamatkan dunia.
Tapi dunia yang akan dia selamatkan adalah dunia terkutuk yang membuat Shin sakit mata setiap harinya.
Bagaimana tidak, dunia itu adalah dunia terbalik dimana dunia tersebut dipenuhi dengan wanita berotot berbadan kekar dan juga cowok bencong dimana-mana.
Melihat pemandangan seperti itu membuat Shin sakit mata dan hampir muntah kala melihat pemandangan itu. Karena itulah Shin bertekad untuk mengalahkan Raja Iblis agar bisa keluar dari dunia terkutuk ini, karena untuk dapat keluar dari dunia ini Shin harus mengalahkan Raja Iblis dan mengambil kristal mana yang ada didalam tubuh Raja Iblis. Karena untuk mengirim Shin kembali ke dunia asalnya membutuhkan energi sihir yang besar karena itulah Shin membutuhkan kristal mana Raja Iblis yang memiliki energi sihir yang besar didalamnya.
Shin belajar dan berlatih dengan giat setiap hari agar menjadi kuat dan dapat membunuh sang Raja Iblis.
Shin bisa dibilang jenius dalam bidang apapun, sihir ilmu pedang, dan lain-lain dapat dengan mudah dikuasainya.
Tapi naas setelah 4 tahun dia berada di dunia terkutuk itu, Shin mendapatkan kesialan yang luar biasa, mungkin jika dunia ini adalah dunia yang normal kesialannya akan dia anggap sebagai keberuntungan besar tapi tidak jika berada di dunia terkutuk ini.
Saat itu Shin berada di sebuah ruang latihan, mencoba sebuah sihir yang bisa membuatnya menjadi tampan. awalnya dia ragu apakah benar sihir itu bisa membuatnya menjadi tampan, tapi karena penasaran akhirnya Shin pun mencobanya.
Benar saja setelah menggunakan sihir tersebut wajahnya berubah menjadi sangat tampan, awalnya Shin terkagum-kagum melihat wajahnya yang sangat tampan karena awalnya dia hanya memiliki wajah yang bisa dibilang standar.
Shin sangat senang mendapati hasil dari sihir yang dia gunakan, tapi kesenangan itu tidak berlangsung lama setelah Shin keluar dari ruang latihan.
Puluhan... tidak, mungkin ratusan wanita berotot dengan gencar dan Penuh nafsu mengejar Shin.
Shin lari terbirit-birit dari kejaran para wanita berotot sampai akhirnya dia berhasil lolos dari kejaran ratusan wanita berotot.
Shin akhirnya menyesali perbuatannya yang mengubah wajahnya menjadi tampan. Karena tidak ingin kejadian yang sama terulang kembali Shin akhirnya menggunakan sebuah topeng untuk menutupi wajah tampannya.
Shin berada di dunia terkutuk selama 6 tahun sampai akhirnya dia berhasil mengalahkan Raja Iblis dan sekarang Shin sedang bersiap untuk kembali ke dunianya.
Di sebuah gereja terlihat didalamnya banyak orang-orang penting Kerajaan yang berkumpul.
Benar, didalam Gereja tersebut adalah tempat berlangsungnya acara ritual Shin yang akan dikembalikan ke dunianya.
Karena itu lah banyak orang-orang penting berkumpul untuk mengantarkan kepergian pahlawan mereka.
"Shin apa kau tidak bisa tinggal lebih lama di dunia ini" suara yang halus namun sedikit berat itu terdengar sedikit tidak rela akan berpisah dari sang pahlawan.
Dia adalah putri mahkota kerajaan bernama Lione yang seumuran dengan Shin.
Wajahnya yang cantik dengan rambut pirang panjang benar-benar tidak bisa diabaikan, tapi itu semua akan hilang jika dilihat dari tubuhnya yang kekar.
"Mana Sudi aku tinggal di dunia terkutuk ini lebih lama" tentu saja Shin berkata begitu dalam hatinya. memang Shin tidak akan pernah sudi tinggal lebih lama di dunia ini bahkan jika diberikan segunung harta sekalipun .
Shin sudah berjuang keras mati-matian mengalahkan Raja Iblis untuk keluar dari dunia ini bukan mengalahkan Raja Iblis untuk menyelamatkan dunia ini.
"Saya sudah sangat merindukan dunia saya tuan Puteri, jadi maaf tidak bisa tinggal disini lebih lama" Shin berusaha tersenyum meskipun dia sangat enggan melakukannya.
"Angkat kepalamu Lione, tidak seharusnya seorang putri menundukkan kepalanya seperti itu" Ratu berkata tegas pada putrinya yang terlihat sedih.
Berbeda dengan Ratu yang terlihat tegas, sang Raja terlihat sangat sedih. Dia sudah menganggap Shin sebagai anaknya sendiri.
Raja memeluk Shin dengan hangat "kau harus menjaga dirimu baik-baik di dunia mu nanti nak Shin".
"Tentu saja yang mulia raja" Shin sendiri enggan dipeluk lelaki bencong seperti itu tapi mau bagaimana lagi dia tidak bisa menolaknya.
Sudah beberapa menit tapi Raja tidak melepaskan pelukannya, sampai seseorang datang.
"Tuan Shin persiapan sudah selesai silahkan berdiri ditengah lingkaran sihir"
"Akhirnya penyelamat hidupku tiba" pikir Shin merasa senang. Dia kemudian melepaskan pelukan sang Raja dan segera berdiri di tengah lingkaran sihir yang telah disiapkan.
Lingkaran sihir itu memiliki 5 bujur sisi dimana setiap sisi ditempati satu orang yang akan melafalkan mantra untuk memindahkan Shin kembali ke bumi.
Shin sudah berdiri ditengah lingkaran sihir dan juag 5 orang yang sudah menempati posisi masing-masing.
Dalam pelafalan mantra sihir pemindah dimensi harus benar-benar menggunakan konsentrasi penuh atau jika salah satu dari 5 orang yang melafalkan mantra konsentrasinya terpecah sedikit saja maka tidak akan ada yang tau apa yang akan terjadi.
Ke - 5 orang itu mulai melafalkan mantra dengan kristal mana Raja Iblis yang melayang 1 meter di atas kepala Shin.
cahaya terang mulai muncul dari lingkaran sihir dan kristal mana Raja Iblis.
Saat ke-5 orang itu melafalkan mantra, seekor semut yang datang entah dari mana merayap dikakai salah satu dari 5 orang tersebut.
Semut itu menggigit kaki orang itu dan sesaat konsentrasinya terpecah.
"Wooos..."
Shin pun menghilang dari pandangan semua orang.
Shin sudah tidak sabar ingin keluar dari dunia terkutuk ini "Akhirnya aku bebas" Shin berteriak menyambut kebebasan yang sudah dia tunggu sekian tahun lamanya.
Shin mengangkat kepalan tangannya sambil mendongak ke langit , dia masih memejamkan matanya jadi dia tidak melihat ada dimana dia sekarang.
Shin membuka matanya perlahan dan melihat sekelilingnya hanya ada pepohonan dan semak-semak.
"Hm... sepertinya aku dikirim ke hutan" Shin mengelus dagunya.
Shin berpikir tidak buruk juga dikirim kehutan karena kalau dia langsung dikirim di tengah kota orang-orang akan terkejut melihat seseorang entah datang datang dari mana muncul tiba-tiba ditengah kerumunan.
"Hm... udara disini juga terasa berbeda" Shin berpikir mungkin karena sekarang dia berada di bumi makanya udara disini terasa berbeda dengan dunia terkutuk.
Shin merasa sangat senang bisa kembali ke dunia asalnya , tapi kesenangan itu tidak berlangsung lama setelah Shin mendengar suara Geraman dari arah belakang.
"Grrr..."
Shin menoleh kebelakang dan melihat sesuatu yang membuat matanya terbuka sangat lebar. Didepannya sekarang terlihat seekor singa dengan tinggi 3 meter dan memiliki sepasang sayap kelelawar.
Ada apa ini? kenapa ada monster di bumi? apakah aku sekarang benar-benar berada di bumi? apakah aku masih berada di dunia terkutuk itu? tidak mungkin!
Pertanyaan-pertanyaan itu terus terngiang di kepala Shin hingga membuat emosinya memuncak.
Sedangkan singa tersebut dengan gerakan cepatnya langsung menerkam Shin.
Shin yang emosinya sudah memuncak menyiapkan kepalan tangannya yang mengandung mana yang luar biasa kuat, lingkaran-lingkaran sihir mulai muncul melingkari lengannya. Dengan kekuatan penuhnya Shin memukul singa tersebut.
"BOOOMMM...!"
Sebuah ledakan besar terjadi saat pukulan shi mengenai singa tersebut, pepohonan sejauh 1 kilo meter lebih habis diterbangkan bahkan gunung yang searah dengan jalur pukulannya rata dengan tanah.
Jangan tanya bagaimana kondisi singa tersebut karena sudah tidak ada lagi yang tersisa dari tubuhnya.
Shin menarik nafas dalam lalu berteriak lantang
"APA-APAAN INI, APAKAH DEWA SEDANG BERMAIN-MAIN DENGAN KU"
Shin berjalan keluar dari hutan, dia menundukkan kepalanya dengan tatapan kosong dibalik topengnya seperti sudah tidak ada harapan hidup lagi.
Shin berpikir jika dia benar-benar masih berada di dunia terkutuk maka sudah tidak ada harapan untuk kembali ke bumi karena kristal mana Raja Iblis sudah digunakan dan dia akan hidup selamanya bersama wanita berotot dan cowok bencong.
Dalam perjalanan dia tidak menemukan halangan apapun sampai beberapa jam akhirnya ada sekelompok perampok yang menghadang jalannya.
terlihat didepannya 10 orang perampok yang dipimpin oleh seorang pria berbadan kekar dengan wajah sangar nan garang, pria itu terlihat berumur 40-an dan membawa sebuah golok.
"Kekeke... bocah ini sedang tidak beruntung bertemu dengan kita"
"Lihatlah pakaian yang dia gunakan sangat aneh, sepertinya dia tidak memiliki barang berharga"
"Hei bocah, kami adalah perampok Langit Hitam tinggalkan barang-barang mu jika kau ingin tetap hidup"
pemimpin perampok itu menodongkan goloknya ke arah Shin.
Shin mendengar suara itu perlahan mengangkat kepalanya, saat Shin sudah sepenuhnya mengangkat kepalanya dan melihat pemandangan didepannya membuat air matanya menetes.
Bukan karena takut tapi itu adalah air mata kebahagiaan. Entah kapan terakhir kali Shin melihat pria berotot dengan wajah sangar nan garang.
selama beberapa tahun terakhir Shin hanya melihat wanita berotot dan pria bencong dimana-mana, karena itulah saat melihat pria berotot Shin tidak kuasa menahan air mata.
"Apakah ini mimpi, aku seperti sedang melihat surga" gumam Shin dalam hati merasa tidak percaya dengan apa yang dia lihat.
"Hei lihat, bocah itu menangis"
"Ketua sangat hebat hanya dengan kata-kata sudah bisa membuat bocah itu menangis"
"Ketua sangat luar biasa"
"Ketua sangat keren"
Suara-suara pujian terur dilontarkan pada ketua perampok itu membuat sebelah bahunya terangkat "Ha-ha-ha... puji aku terus ... puji aku terus... " Ketua perampok itu tertawa lantang menanggapi pujian bawahannya.
Mereka tidak tau kalau yang mereka lihat adalah air mata kebahagiaan. Shin sudah tidak kuasa menahan rasa bahagianya pun berlari kearah para perampok itu sambil berteriak.
"Paman berotooottt..." Shin melambai-lambaikan tangannya.
Para perampok sedikit terkejut dengan aksi Shin yang berlari kearah mereka, mereka berpikir kalau Shin sepertinya sudah gila.
"Bocah ini sepertinya sudah bosan hidup"
"Hei bocah apa kau ingin mati"
Shin tidak mendengarkan ucapan para perampok itu dan terus berlari kearah mereka, saat Shin sudah berjarak beberapa meter dari mereka ketua perampok itu langsung menyerang Shin dengan goloknya tapi Shin dapat menghindarinya dengan mudah.
Ketua perampok itu terus menerus menyerang Shin tapi tidak ada satupun serangannya yang mengenai Shin.
"Hahaha... " Shin tertawa riang sambil terus menghindari serangan ketua perampok itu.
Ketua perampok itu menghentikan sejenak serangannya sambil mengambil jarak dari Shin.
"Ada apa Paman berotot kenapa berhenti menyerang?" Shin masih dengan nada riangnya.
"Sepertinya kau memiliki sedikit kemampuan, baiklah aku akan serius kali ini" ketua perampok itu kembali menyerang dengan gerakan yang lebih cepat dan tajam tapi Shin masih dengan mudah menghindari serangan itu sambil tertawa riang.
Ketua perampok itu terus menyerang Shin namun tidak ada dari serangannya yang mengenai sasaran, akhirnya ketua perampok itu memerintahkan bawahannya untuk ikut menyerang.
"Kenapa kalian hanya melihat saja, cepat serang bocah ini"
Para perampok itu saling berpandangan sebelum ikut menyerang Shin dengan senjata mereka masing masing. Waktu terus berlalu tapi tapi tidak ada dari mereka yang dapat melukai shin, jangankan melukai memberikan sobekan pada pakaiannya saja tidak bisa.
Akhirnya para perampok itu menjadi frustasi, apalagi mereka melihat Shin terus menghindar sambil tertawa riang
"Ada apa dengan bocah ini"
"Bocah ini pasti sudah gila"
"Sebaiknya kita kabur saja"
Para perampok itu akhirnya kabur.
"Tunggu... Paman berotot kalian mau pergi kemana?"
"Itu bukan urusan mu, kami tidak mau lagi berurusan dengan orang gila sepertimu" Para perampok itu terus berlari menjauhi Shin.
Shin tertawa kecil "Tidak semudah itu lari dariku Paman berotot"
Tiba-tiba Shin menghilang dari tempatnya dan seketika langsung berada didepan para perampok yang sedang lari.
Melihat Shin yang sudah berada di depan mereka para perampok itu akhirnya berlutut dan memohon ampun.
"Ampun tuan kami tidak akan pernah merampok lagi setelah ini"
"Kami akan menjadi warga yang baik jadi tolong lepaskan kami"
"Benar jika tuan melepaskan kami maka kami akan melakukan apa pun yang tuan inginkan"
mereka berlutut memohon ampun, mereka tidak menduga akan bertemu orang anaeh seperti Shin
"Melakukan apa pun" Shin sedikit memajukan mukanya sambil mengelus dagunya.
Ketua perampok itu menghilangkan tangannya didepan dada dan sedikit memiringkan tubuhnya "Apa pun asal jangan ambil kesucian kami"
"Mendengar apa yang dikatakan ketua perampok itu Shin akhirnya tersadar dari kebahagiaan yang menguasai dirinya.
"Hei aku masihlah pria normal" Shin berteriak merasa kesal karena ketua perampok itu mengingatkannya pada pria bencong di dunianya sebelumnya.
Ketua perampok itu menghela nafas lega "Maafkan saya telah salah paham tuan"
Shin batuk pelan sebelum mendapatkan kembali ketenangannya dan bersikap normal seperti sedia kala.
"Aku ingin bertanya pada kalian, dimana ini sebenarnya?" ucap Shin
Para perampok itu memandang aneh dan binguk kepada Shin "Apakah tuan bukan berasal dari kekaisaran ini?" tanya ketua perampok
Shin terlihat berpikir sebentar "Hmmm... yah, bisa dibilang aku berasal dari hutan dan baru keluar melihat dunia luar, jadi aku tidak tau pengetahuan-pengetahuan umum di dunia ini karena itu lah aku bertanya pada kalian"
Shin mengarang cerita berniat merahasiakan identitas sebenarnya yang berasal dari dunia lain.
Mendengar itu ketua perampok itu pun memberitahukan pengetahuan-pengetahuan umum.
Dari cerita ketua perampok itu, Benua ini bernama Benua Langit.
Benua Langit dibagi menjadi 4 wilayah (Barat, Timur, Utara, dan Selatan) dan setiap wilayah dikuasai oleh 4 sekte beaar.
4 Sekte besar ini adalah, Sekte Pedang Ilahi penguasa wilayah timur, Sekte Elang Hitam penguasa wilayah selatan, Sekte Lembah Siluman penguasa wilayah barat, dan Sekte Es Abadi penguasa wilayah utara.
Di setiap wilayah terdapat banyak kekaisaran dan tempat Shin berada sekarang bernama Kekaisaran Awan. Kekaisaran Awan sendiri terletak di wilayah timur tepatnya berada di ujung paling timur benua.
Kekaisaran Awan terisolasi dari kekaisaran lain karena berbatasan dengan Hutan Tengkorak, jadi jika ingin keluar atau masuk Kekaisaran Awan harus melewati Hutan Tengkorak yang sangat berbahaya.
Terdapat banyak sekali hewan spiritual (hewan yang sudah memiliki kultivasi) yang hidup disana, karena itu lah jarang sekali ada orang yang keluar atau masuk Kekaisaran Awan.
Selain itu juga terdapat kelompok netral yang bisa disetarakan dengan 4 Sekte besar yaitu Paviliun Matahari Emas. Paviliun Matahari Emas adalah kelompok pebisnis yang berpusat di tengah-tengah benua dan memiliki cabang di hampir setiap Kekaisaran di semua wilayah.
Kurang lebih Shin sudah paham kalau sekarang berada di dunia yang berbeda lagi, tidak di bumi tidak pula di dunia terkutuk.
Dan dari yang dikatakan perampok yang membahas tentang 'Sekte', Shin berpikir kalau sekarang berada di dunia para kultivator seperti di novel-novel yang pernah dia baca.
Shin kemudian bertanya tentang tingkat kultivasi. Menurut perampok itu tingkat kultivasi dibagi menjadi 9 tingkat yaitu;
1.Pembentukan Inti (1-5)
2.Martial Master (1-5)
3.Martial Grand Master (1-5)
4.Martial Spirit (1-5)
5.Martial King (1-5)
6.Martial Emperor (1-5)
7.Martial Ancestor (1-5)
8.Martial Monarc (1-5)
9.Martial Saint (1-3/awal, menengah, dan akhir)
Di Kekaisaran Awan sendiri orang terkuat adalah Kaisar Qin Zhi yang berada di tingkat Martial King tingkat 1. Di Kekaisaran Awan juga terdapat 5 keluarga besar yaitu keluarga Yu, Zuge, Lu, Ji, Li.
Shin mengangguk mendengar penjelasan ketua perampok "Aku sudah tau itu semua".
"Kalau tuan sudah tau kenapa tuan masih bertanya?" Ketua perampok jadi bingung kenapa Shin bertanya jika dia sudah tau.
"Ya, aku sudah mengetahui itu semua karena kau baru saja memberitahukannya padaku"
Suasana menjadi hening sementara setelah Shin berkata demikian.
"Kalau begitu apakah kami boleh pergi tuan" para perampok itu berharap Shin melepaskan mereka setelah menjawab pertanyaan-pertanyaannya, tapi kenyataan tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan.
"Tentu saja tidak, kalian adalah para perampok yang merampas dan membunuh setiap mangsa kalian, apa kalian pikir pantas untuk dibiarkan hidup" Shin berkata dengan nada dingin.
Shin bisa tau dari sekali lihat dan dai aura yang dipancarkan mereka lalu para perampok itu sudah membunuh banyak orang.
Shin yang sudah menapaki Medan perang melawan para iblis selama bertahun-tahun tentu saja membedakan aura seseorang adalah hal yang mudah baginya.
Mendengar itu wajah para perampok itu menjadi pucat, mereka pun bersujud dan memohon ampun sekali lagi.
"Ampuni kami tuan, kami bersumpah tidak akan melakukan hal keji lagi"
"Apa kalian pikir aku akan percaya dengan apa yang kalian katakan" Shin tidaklah naif membiarkan para perampok itu pergi begitu saja.
Shin sudah sering melihat hal ini sebelumnya, meskipun mereka bilang akan berhenti besoknya lagi mereka akan melakukan hal keji kembali.
"Tapi kami memiliki istri dan anak dirumah, apa yang akan terjadi pada mereka jika kami mati" para perampok itu masih tetap memohon dengan alasan ini berharap Shin akan melepaskan mereka dan melaporkan kejadian ini pada bos besarnya.
"Dan apa kalian pikir orang yang sudah kalian bunuh tidak memiliki keluarga, sudahlah aku sudah bosan mendengar alasan seperti itu, satu hal yang pantas kalian dapat adalah 'MATI'" Shin memegang gagang pedangnya yang tersarung di pinggangnya bersiap melancarkan serangan.
Para perampok yang merasa sudah tidak ada harapan berniat untuk melakukan perlawanan terakhir, mereka berpikir meskipun mereka mati mereka tidak akan mati tanpa perlawanan.
Tapi belum sempat mereka bereaksi tanpa mereka sadari kepala mereka sudah lepas dari tempatnya.
"Lemah" Shin menyarungkan kembali pedangnya.
"Ah, aku lupa menanyakan letak desa atau kota terdekat" Shin menepuk jidatnya " Biarlah lebih baik aku menyusuri jalan ini" Shin berniat menyusui jalan setapak tempat dia berdiri sekarang.
Shin mengalihkan pandangannya kearah mayat para perampok itu lalu memunculkan api ditangannya, dia kemudian melemparkan bola-bola api pada setiap mayat para perampok membuat mayat-mayat itu terbakar menjadi abu.
Shin tidak ingin mayat-mayat itu membusuk sehingga mengganggu orang-orang yang akan melintasi jalan. Shin kemudian melangkah melanjutkan perjalanannya.
•••
•••
•••
Setelah beberapa jam berjalan kaki hari sudah mulai sore, akhirnya Shin menemukan sebuah desa, dia pun berjalan memasuki desa tersebut.
Tapi Shin melihat keanehan pada desa tersebut dimana tidak terlihat seorang pun warga desa yang melakukan aktivitas. Shin mengerutkan keningnya, dia bisa merasakan kalau warga desa sedang berada di dalam rumah masing-masing.
"Ada yang tidak beres dengan desa ini, pasti telah terjadi sesuatu" Shin melanjutkan langkahnya untuk mencari penginapan, setelah beberapa menit berjalan akhirnya Shin menemukan penginapan yang bernama Bambu Kuning.
Shin pun mengetuk pintu penginapan. Tidak lama kemudian pintu penginapan terbuka memperlihatkan wanita paruh baya. Wanita paruh baya itu terkejut bercampur takut melihat Shin yang memakai topeng dengan pakaian serba hitam yang terlihat aneh menurutnya.
"A-ada yang bisa sa-saya bantu tuan" Wanita paruh baya itu berucap dengan nada sedikit bergetar, terlihat jelas ketakutan diwajahnya.
"Aku bukan orang jahat nyonya, aku hanya ingin menginap semalam disini apa boleh" Shin terdengar ramah.
Mendengar itu wanita paruh baya itu mengangkat wajahnya "Kalau begitu tuan, sebaiknya Anda segera pergi dari desa ini segera"
"Memangnya apa terjadi sesuatu dengan desa ini nyonya?" seperti dugaan Shin memang terjadi sesuatu dengan desa ini.
"Itu tidak penting tuan lebih baik segera pergi dari sini sebelum mereka datang"
"Mereka? siapa yang nyonya maksud? katakan saja padaku nyonya siapa tau aku bisa membantu"
Melihat pemuda didepannya yang tetap bersikukuh wanita paruh baya itu pun menghela napas sebelum mengajak Shin memasuki penginapan.
Meskipun tidak bisa melihat wajahnya tapi dari suara Shin, wanita paruh baya itu tau kalau dia masih muda
Mereka berdua duduk berhadapan di lantai satu penginapan, penginapan itu memiliki 2 lantai , lantai 1 sebagai restoran dan lantai 2 sebagai kamar penginapan.
"Bisakah nyonya mengatakan padaku sekarang apa yang terjadi?" Shin langsung bertanya setelah mereka duduk di kursi masing-masing.
wanita paruh baya itu kembali menghela napas sebelum bercerita. 1 bulan yang lalu perampok Langit Hitam datang ke desa ini, Mereka meminta uang dalam jumlah besar pada penduduk desa setiap minggunya, jika uang yang mereka dapatkan tidak sesuai dengan yang mereka minta maka para perampok itu akan mengambil para gadis muda sebagai gantinya .
Shin kembali mengingat para perampok yang menyerangnya beberapa waktu lalu menyebut diri mereka perampok Langit Hitam.
Tentu saja Shin menjadi geram mendengar hal itu, sepertinya di dunia manapun dia berada selalu ada orang seperti itu, orang yang selalu mengambil keuntungan dari mereka yang lebih lemah.
"Lalu apa kalian sudah melaporkan ini pada pihak Kekaisaran?" tanya Shin.
"Kami tidak berani tuan, para perampok itu mengancam jika kami mencari bantuan maka seluruh penduduk desa akan dibantai habis".
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!