NovelToon NovelToon

Rain...

Prolog

Raina Anindia Satrawidjaya

Gadis cantik, memiliki badan yang proposional bak model Dan memiliki kecerdasan yang luar biasa.

Gadis yang ceria, gampang bergaul Dan baik hati.

Gadis yang bercita-cita sangat mulia, menjadi seorang dokter seperti ayahnya. Impian memiliki Rumah sakit gratis untuk membantu kalangan kurang mampu. Impian menjadi dokter kandungan. menolong banyak ibu untuk melahirkan penerus-penerus yang akan merubah dunia menjadi lebih baik.

Ketika SMU Dia menjadi salah satu Siswa populer. Selain anak orang kaya Dan juga cantik, Ia pupuler karena kepintarannya. banyak olimpiade Sains yang Ia menangkan. baik dalam kota maupun Nasional.

Disekolah pun Ia memiliki banyak teman karena Dia sangat bisa berbaur dengan mudah.

Rasya Brawidjaya

Lelaki tampan sederhana yang memiliki kepintaran yang tidak jauh berbeda dengan Raina, Lelaki pasangan Raina saat mengikuti olimpiade Sains.

Berbeda dengan Raina, Rasya sosok lelaki yang cukup pemalu, hanya memiliki beberapa teman Dan sering menghabiskan waktu di perpustakaan.

Rasya hanyalah anak seorang anak pemilik bengkel yang tidak terlalu besar. karena itu, Ia selalu sungguh sungguh belajar untuk mendapatkan beasiswa saat kuliah mengejar cita2 untuk menjadi seorang Arsitek.

Nico Saputra

Lelaki kaya, tampan Dan sombong. Anak pemilik salah satu Rumah sakit di kota B.

Seorang dokter bedah lulusan Universitas ternama dunia.

Ia yang memiliki sifat sangat keras kepala yang selalu mendapatkan apa yang Ia inginkan dengan melakukan banyak cara.

Surya Satrawidjaya

Pria berwibawa Ayah dari Raina, Pria yang baik hati namu memiliki ketegasan yang luar biasa. ketika Ia mengatakan sesuatu, tidak akan mudah dirubah.

Natasha Satrawidjaya

Wanita yang baik hati, Ibu dari Raina. memiliki hati yang lembut, cantik Dan baik hati. Natashalah yang selalu menjadi jembatan saat masalah dirumah menerpa. pelindung Raina.

episode 1

Matari telah terbit dengan indahnya. siulan burung menjadi backsound pagi Raina.

Tepat jam 7 semua sedang duduk di meja makan menyantap sarapan.

Raina yang terbiasa memakan sandwich Dan jus telah selesai menyantap sarapan nya.

"Ma, Pa aku jalan duluan ya". Raina mencium tangan kedua orang tua nya.

" Loh kok buru-buru ? Masih sangat pagi?". Tanya papa nya.

"Tadi pagi subuh ada yang kontraksi Pah. Kata suster sekarang udah pembukaan 6 Dan si Ibu udh mulai tidak kuat. Yaudah aku jalan dulu. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam. Hati-hati". Ucap kedua orang tua nya.

Raina berlari kecil menuju mobil nya. Ia masuk Dan menyalan mesin lalu menyetir dengan kecepatan sedang.

Dalam perjalanan Raina menelpon suster Siska.

" Hallo, Suster. Gimana keadaan si ibu??".

"Udah mulai pembukaan 7 Dok kayanya sebentar lagi akan melahirkan. Dokter dimana?"

"Saya on the way sebentar lagi sampai".

" Baik Dok hati-hati"

Raina pun menutup telpon.

Jarak rumah sakit Dan rumah nya tidak terlalu jauh hanya setengah jam berkendara.

Sampai di lobby, Raina membuka pintu Dan memberikan kunci mobil ke pak Slamet. Satpam rumah sakit.

"Tolong parkirkan ya Pak. Saya buru-buru"

"Baik Dok"

Raina berjalan menuju ruangan.

"pagi Dok". Semua staff menyapa Raina.

Raina hanya mengangguk dengan senyum.

Sampai di ruangan nya, Raina mamakai jas putih kebanggaannya.

Suster siska masuk.

" Pagi Dok. Ini laporan soal Ibu Riska, Ibu yang akan melahirkan ".

Raina membaca dengan seksama.

" Semua normal, jadi bisa melahirkan normal".

Raina memberi kembali laporan itu.

"Ayo kita Cek sekarang".

Mereka berjalan menuju UGD.

" Pagi Bu, gimana keadaannya?".

"Sakit Dok". Ibu itu meringis kesakitan.

" Kita periksa dulu ya".

Rainapun memeriksa Ibu Riska.

"Kita tunggu 1 jam lagi ya. Semoga si dedek sudah mau keluar".

Raina pun keluar menuju ruang inap visit melihat kondisi ibu yang melahirkan beberapa hari ini.

" Assalamualaikum, selamat pagi Bu."

"Waalaikumsalam, pagi Dok".

" kita periksa dulu ya"

Raina memeriksa dengan telaten.

Setelah periksa beberapa pasien Ia kembali ke ruangan untuk jadwal check up.

Sesuai antrian Ia memeriksa Ibu-Ibu yang tengah Hamil.

Memeriksa melalui USG

"Alhamdulillah anak nya sehat Bu, jangan lupa untuk terus minum vitamin, makanan sehat Dan susu ya. Ini sudah mau memasuki minggu ke 27 jadi check up nya setiap 2 minggu sekali ya".

" Terimakasih Dok ".

Tiba-Tiba suster siska datang.

"Dok Ibu riska sudah mau melahirkan".

" Siapkan ruang bersalin".

Raina pergi menuju ruang bersalin.

"Pasien check up pindahkan ke dokter Lina ya. Saya mau proses".

" Baik Dok". Suster menjawab.

Sampai di ruang bersalin, Raina segera melihat hasil check up kembali.

"Semua baik, Ibu siap2 ya".

Raina meraih sarung tangannya Dan menggunakannya.

" Ayo Ibu sekarang coba untuk ngeden. Ingat ibu jangan naikkan pinggul ibu nanti robek. ibu genggang lutut ibu lalu ngeden secara tenang".

Proses lahiranpun dimulai. Selang 1 jam terdengar suara tangisan bayi.

"Alhamdulillah". Ucap Raina Dan semua suster yang membantu" Ibu ini anaknya laki-laki ya berat 3,5kg tinggi 48cm dengan keadaan Alhamdulillah lengkap semua". Ucap dokter.

"Selamat ya Bu atas kelahiran jagoannya". Raina mengucapkan selamat.

Setelah itu Raina kembali menuju ruangan.

Sambil berjalan menuju ruangan Ia meminta susu untuk kembalikan stamina nya.

Jam sudah menunjukkan pukul 2 siang. Raina baru selesai dengan semua aktivitasnya. Ia kembali kerumah untuk Beristirahat.

" Saya pamit pulang ya".

"Terimakasih Dok. Hari ini anda extra melayani".

Raina hanya tersenyum.

Sampai lobby.

" Pak. Tolong ambilkan mobil saya ya".

"Siap Dok". Pak Slamet seera mengambil mobilnya.

" Terimakasih pak"

"Hati-hati dijalan Dok".

Raina pun melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Ia sungguh amat lelah. Sampai kantuk terasa berat.

Ia terkejut ingin menabrak seseorang.

Ia mengerem sekuatnya.

" Ahhhhhh". Raina kesal. "Ceroboh Banget sih"

Ia turun dari mobil

"Aduh maaf mas. tidak apa-apa kan???". Raina membantu lelaki yang Ia serempet.

Terkejut nya Ia setelah tahu siapa yang Ia tabrak

" Loh Rasya". Raina terkejut Dan perasaannya campur aduk.

"Kamu gak apa-apa kan?". Tanya Rasya

" Gak apa-apa kok".

"Maaf ya, tadi setelah dari rumah sakit ngantuk Banget".

" iya tidak apa-apa. Kamu gak apa-apa kan?". Rasya memutar badan Raina.

"Gak apa-apa".

" Kamu apa kabar? Udah lama ya". Tanya Rasya.

" Alhamdulillah baik. Iya ya sudah 12 tahun ya".

Mereka diam tanpa kata. Saling pandang dengan canggu nya.

"Hmmmmm Kamu mau kemana?". Tanya Rasya.

" Aku mau pulang. Tapi ngantuk banget".

"Mau Ku antar pulang?". Tanya Rasya

" nanti ngerepotin lagi".

"Enggak kok. Kerjaanku sudah selesai".

" boleh deh. Oiya sudah makan siang? ".

" Belum sih. Kamu?"

Raina hanya menggelengkan kepalanya.

"Yasudah kita makan dulu yuk".

Mereka pun masuk kedalam mobil.

Didalam mobil mereka hanya terdiam canggung. Bingung harus bercerita apa.

episode 2

Aduh kok jadi canggung gini ya. Ucap Raina dalam hati.

"Kerja dimana sekarang Sya". Raina mencoba memulai.

" Aku memiliki perusahaan yang bekerjasama dengan beberapa teman sesama Arsitek. Ditempat kita bertemu tadi itu kantorku".

"Wah keren ya, akhirnya Kamu jadi Arsitek".

Rasya tersenyum dengan manis.

" kalau Kamu gimana???".

"Ya Aku bekerja di rumah sakit papa jadi dokter kandungan". Jawabnya datar.

Sampailah di restaurant.

Rasya membuka pintu untuk Raina.

Mereka duduk. Rasya memanggil pelayan.

" Mau pesan apa Mas?".

"Saya pesan spaghetti Bologna & minum nya air mineral dingin ya. Kamu mau pesan apa Rain". Tanya Rasya

Ya ampun masih aja aku dipanggil Rain. ujar Raina dalam hati

" Hmmm samain aja deh". Ucap Raina.

"Baik. Jadi pesanannya 2 spaghetti Bologna & 2 air mineral dingin ya. Ada lagi?" Tanya pelayan.

"Itu aja cukup".

" baik. Ditunggu pesanannya Ya". Ucap pelayan.

"Jadi. Kenapa kamu sedih saat Aku Tanya soal pekerjaanmu? Bukannya dokter kandungan adalah impianmu?". Tanya Rasya.

" Aku hanya sedih jika mengingat itu".

"Kenapa?".

" Ya Kamu tau kan aku ingin sekali memiliki Rumah sakit gratis untuk orang2 tidak mampu. Aku sudah berjuang mencari uang di London untuk hanya ingin mewujudkan cita-citaku. Setelah Aku mendapatkan uang itu, Aku pulang ke tanah air untuk mewujudkan mimpiku. Namun, saat Aku ingin mewujudkan nya, Papa melarangku. Papa bilang lebih baik aku mengelola rumah sakit Papa". Dengan keadaan sedih Ia bercerita.

"Sabarlah, tetap Semangat untuk mencapai mimpimu". Rasya mencoba menenangkan Raina.

Makanan pun datang, mereka menyantap makanan sambil mengobrol.

Mereka saling pandang dengan malu, ingat masa jaman SMA dulu.

Selesai makan siang, Rasya mengantarkan Raina pulang.

Sampai dirumah Raina.

" Aku balik ya".

"Eh gak mampir dulu?". Raina menawarkan untuk mampir.

"Tidak perlu. Ini juga sudah sore". Rasya menolak karena dia tau Ayah Raina kurang suka dengannya.

"Makasih sudah Antar Aku". ujar Raina bahagia.

Rasya pun memesan ojek online untuk kembali ke kantor nya karena mobil nya masih disana.

Ojek online pun datang.

" Aku jalan ya". ujar Rasya berpamitan.

"Hati-hati dan Terimakasih". ujar Raina

Ketika motor ingin jalan, Rasya ingat sesuatu Dan menepuk abang ojek.

"Bang tunggu".

"Raina". Rasya turun dari motor.

" kenapa Sya ??".

"Boleh minta no hp mu?".

" Oh ya kita belum tukar nomer handphone"

Mereka berdua bertukar nomer handphone.

"Makasih".

Rasyapun pergi.

Mimpi apa Aku Semalam bisa jumpa Rain. Rasya

Ya Tuhan sungguh lucky day aku bisa jumpa Rasya kembali. Raina

Mereka berdua sungguh bahagia. Cinta lama mereka bersemi kembali.

Sampailah Rasya di kantor nya. Ia memberikan beberapa lembar uang untuk membayar ojek.

"wey bro dari mana ??". Ujar Rangga. Sahabat Rasya.

"Ada deh. Udah ah Gue mau balik". jawab Rasya

" Eh tunggu. Gimana soal meeting besok?".

"Tenang aja udah Gue persiapkan".

" OK deh. Hati-hati bro".

Rasya menuju mobilnya. Membuka pintu Dan melaju keluar gedung.

"Raina". Ucap Rasya dengan wajah yang berbunga2.

Sampailah dirumah.

" Baru pulang kak". Ucap Risya Adik perempuan satu-satunya Rasya.

"Iya, kakak masuk dulu ya". Ujar Rasya mengusap rambut Risya.

Risya adalah satu-satunya keluarga Rasya. Setelah kepergian orangtua nya 5 tahun lalu karena kecelakaan, tinggalah mereka berdua.

Bengkel Ayah nya Rasya dulu cukup berkembang. Tapi, Terpaksa Rasya jual untuk modalnya membuat perusahaan bersama kawannya. Karena Rasya tidak mengerti soal perbengkelan.

Risya masih kuliah semester akhir fakultas kedokteran disalah satu Universitas negeri ternama. Karena kepintaran nya, Ia mendapatkan beasiswa.

Gadis yang cantik, baik dan juga pintar. Sifat & sikapnya cukup mirip dengan Raina.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!