NovelToon NovelToon

Cinta Di Pesantren Story

1.perkenalan

Asyifa Alexandre Saputri anak tunggal dari seorang pengusaha kaya yang bernama Albert Alexandre dan istrinya Fitri.Syifa memiliki sifat yang keras kepala,egois,pintar,cerdas dan tidak perduli.Sifat egois dan keras kepala dikarena kedua orangtuanya sangat sibuk dengan pekerjaan sehingga Syifa merasa kesepian.Syifa berusia 16 tahun,4 bulan lagi umurnya 17 tahun.

Adinda Adriansyah kiyra anak ke 3 dari 3 bersaudara yang 1 .Alex Adriansyah yang ke 2.verel Adriansyah.Adinda adalah anak dari Alfaris Adriansyah kakak dari Albert dan istrinya bernama F****atih.Ayah Adinda adalah seorang pengusaha yang lebih mementingkan keluarga dari pada bisnis.Adinda memiliki sifat tidak jauh seperti Syifa meskipun dia mendapatkan kasih sayang yang cukup dari keluarganya.Adinda berusia 18 tahun ia kelas 12 SMA.

Abian Azmi Alfarid anak pertama dari Kyai Ismail Alfarid pemilik pondok pesantren Al-Taqwah.Bian memiliki sifat dingin,dan pintar.Bian adalah seorang pembisnis sekaligus ustadz di ponpes Al-Taqwah.Bian berusia 28 tahun tapi iya masih belum memiliki istri karena dia tidak terlalu perduli terhadap wanita meskipun banyak wanita yang suka padanya bahkan ada wanita yang langsung menyampaikan bahwa dirinya suka kepada Bian tapi tak pernah dia hiraukan baginya semua wanita itu sama saja kecuali uminya.

David Azmi Alfarid anak kedua dari Kyai Ismail.David memiliki sifat pengertian dan pintar.David sama seperti kakaknya adalah seorang pengusaha sekaligus ustadz di ponpes milik ayahnya.David dan Abian memiliki beda usia 4 tahun,usia Davit sekarang adalah 24 tahun.David juga belum memiliki istri ataupun kekasih tapi bukan berarti tidak ada yang suka padanya.Dia sama seperti kakaknya tidak terlalu perduli tapi sifatnya yang pengertian dapat sedikit menutupi hal tersebut.

______________________________________

Jam 21:00 disebuah kamar yang luas dan terlihat begituh mewah dengan warna pink terdapat seorang gadis yang sedang bersiap siap pergi kabur dari kamarnya untuk mengikuti balapan mobil. Pakaian yang digunakanya sangat kekinian dan harganya

pun sangat mahal

"Nah sekarang semua sudah siap,lebih baik Gue segera pergi nanti ketahuan sama bodyguard yang tidak jelas itu."

Dengan sangat hati hati Syifa pergi dari kamarnya melalui jendela dengan menggunakan tangga yang disediakan adinda.Syifa sangat pandai dalam melarikan diri dari para bodyguard karena memang setiap hari dia melakukannya dengan cara yang berbeda sehingga bodyguardnya jadi tidak sadar bahwa mereka sedang ditipu oleh Syifa agar dia bisa kabur.

"Lama banget Lo,kayak emak emak mau pergi kondangan."Ucap Adinda yang kesal karena menunggu Syifa

"Ya maaf Kak,kan siap siap dulu dan ngecek kondisi."

"Yah sudah buruan nanti kita terlambat balapnya."

 

Mereka berdua pun melangkahkan kaki dengan sangat cepat lalu melajukan mobil milik Adinda menuju area balapan.

 

Info tentang Syifa:

(Syifa itu dulunya tinggal bersama nenek dari ibunya di Inggris karena kedua orang tuanya sibuk. Sifat Syifa pun sangat baik,rajin sholat dan ngaji,dia juga sudah lulus S2 di Inggris pada saat usianya 15 tahun tapi tidak ada orang yang tahu tentang hal tersebut karena Syifa tidak pernah menceritakanya kepada siapapun kecuali nenek dan kakeknya.Setelah neneknya meninggal Syifa pulang ke Indonesia dan melanjutkan sekolah menenga atas di SMA xxx yang sangat terkenal di kota J dari sinilah sifat Syifa berubah bukan hanya karena pertemanan tapi karena dia merasa tidak ada lagi yang perduli kepadanya,selama ini yang menyayanginya hanya neneknya.)

 

Setelah sampai Syifa bersiap siap untuk mengikuti balapan menggunakan mobil milik Adinda sedangkan Adinda turun dari mobilnya dan tidak lupa memberikan semangat pada Syifa.

 

"Fa semangat ya jangan sampai kalah Lo , malu Kakak."Ucap Adinda kepada Syifa Karena yang sebenarnya lawan dari Syifa balapan adalah seorang cewek yang sangat dibenci oleh Adinda.

"Lah Gue yang ikut balap kenapa Kakak yang jadi malu."Jawab Syifa ketus mendengar ucapan Adinda.

"Ini Kak Adinda kenapa sih,kalo kalah ya gak jadi masalah lagi pula akukan gak pernah kalah melawan siapapun dalam balapan mobil."Gumam syifa dalam hati

yang tidak mengetahui lawannya adalah orang yang kakaknya benci.

"Kamu itu sepupu Kakak,kamu pikun?" dengan rasa khawatir,sebenarnya dia bukan takut kalah melainkan taku kalau Syifa celaka karena dia tahu banget sifat musuhnya itu akan melakukan semua cara agar bisa mendapatkan yang dia inginkan.

"Iya Syifa tau, Syifa pasti menang ok, Kakak tenang aja ya."Jawab Syifa santai

beberapa menit kemudian balapan pun dimulai seorang wanita yang pakaiannya sangat seksi tersebut berdiri di depan dengan membawa bendera lalu mulai menghitung.

1

2

3

"Mulai."

Bendera yang dipegang oleh seorang wanita tersebut langsung diangkat,

balapan telah dimulai semua orang berterak mendukung semua idola yang mereka kagumi.

"Gue yang harus menang apapun yang terjadi,Gue gak mau Kak Adinda kecewa karena Gue kalah dalam balapan ini."Ucap Syifa di dalam mobil.

Mobil Syifa melaju dengan sangat kencang,mobil yang Syifa kendarai berada di posisi paling depan di belakang mobil yang Syifa kendarai ada mobil berwarna merah yang melaju ingin memotong mobil Syifa dia adalah lawan balap Syifa tapi Syifa selalu menggagalkan mobil tersebut untuk melaju terlebih dahulu.

"Ini mobil mau nyelib mulu dari tadi,tapi jangan berharap bisa karena Gue bakal ngehalangi Lo." Syifa bermonolog di mobil.

Dia terus menghalangi mobil merah tersebut untuk mendahuluinya.

"Lo kira Gue bakal kalah karena Lo terus ngehalangin jalan Gue,lihat saja siap yang bakalan menang dalam pertandingan ini."Ucap seseorang yang mengendarai mobil merah di belakang Syifa

mobil tersebut terus berusaha untuk mendahului mobil yang Syifa kendarai untuk balap sehingga.

"Brakk."

Mobil yang Syifa kendarai tertabrak pohon dijalan yang sepi karena mobil merah tersebut membuat Syifa kesulitan untuk menghalanginya sehingga dia kehilangan konsentrasinya.

"Yes,siapa suruh Lo anak kecil ngelawan Gue."Sorakan orang yang ada di mobil merah tersebut sambil menyetir kendaraan.

Pemenang balapan tersebut adalah orang yang bermobil warna merah tersebut tapi karena curang.

Adinda merasa sangat kecewa tapi rasa tersebut hilang dan digantikan rasa khawatir karena Syifa dan mobil yang dikendarai Syifa belum muncul.

"Fa dimana sih, Kakak khawatirkan jadinya kalo kamu tidak terlihat."

Adinda segera menghadang taxsi untuk mencari keberadaan sang adik sepupunya itu dengan cara menelusuri semua jalan yang digunakan untuk balapan lalu dilihatnya ada mobil miliknya yang bisa dilihat bahwa mobil itu telah menabrak pohon.Adinda segera turun dari taxsi dan meminta tolong kepada supir taxsi untuk membawa adik sepupunya itu ke rumah sakit terdekat.

jangan lupa tinggalkan jejak kalian disetiap episodenya ya ! terus dukung aku ya agar aku semangat menulis ceritanya🤗

2.rumah sakit

Setelah sampai di rumah sakit Syifa langsung di bawah keruang IGD untuk mendapatkan pertolongan,sedangkan Adinda menunggu di depan ruang tersebut, Adinda bingung harus melakukan apa dia berpikir keras akhirnya dia menelpon kedua orangtuanya.

🤳

Adinda "Assalammualaikum Pa."

Papa Adinda "Waalaikumsalam,ada apa Din tumben nelpon Papa.?"

Adinda "P....pa Syifa kecelakaan,se...sekarang masih di ruang IGD."

P****apa Adinda " Apa,ya sudah papa sekarang langsung kesana, kirim lokasinya ya Din."

Adinda "Iya Pa."

Adinda mengirimkan lokasi rumah sakit tersebut.Ayah Adinda langsung pergi ke rumah sakit tersebut,setelah sampai di rumah sakit Ayah Adinda dan keluarga langsung menuju ruang IGD.

"Adinda bagaimana keadaan Syifa sekarang?"tanya Papa Adinda dengan rasa cemas.

"Sekarang Syifa masih di dalam yah Dokter belum keluar ruangan."

"Om kamu sudah diberitahu belom Din?"

"Belum Pa Adinda cemas jadi gak kepikiran untuk nelpon Om Albert."

Papa Adinda langsung menelpon Ayah Syifa tapi tidak ada jawaban.

Tiba-tiba pintu ruangan dibuka Dokter yang menangani Syifa langsung keluar.

"Dok bagaimana keadaan keponakan saya?"tanya Ayah Adinda kepada dokter dengan raut wajah yang sangat khawatir.

"Keadaan Syifa sekarang sudah lebih baik hanya butuh waktu untuk pemulihan,dia juga sudah bangun dari pingsanya."Jelas Dokter ."Maaf Pak sebelumnya orangtua dari Syifa dimana ya?"tanya Dokter karna dari tadi tidak melihat keberadaan Ayah dari Syifa.

"Terimakasih Dok,saya mau langsung masuk melihat keponakkan saya."Ucap Papa Adinda langsung masuk ke dalam ruangan dan tidak menjawab pertanyaan dari Dokter tersebut karena dia tahu bahwa adiknya tersebut pasti sedang sibuk dengan bisnisnya.

Didalam ruangan tersebut Syifa bertanya kepada pamannya yang sering dipanggilnya Papa juga agar sama dengan Adinda.

"Papa,Ayah Syifa belum datang ya?"tanyanya kepada Papa Adinda.

"Belum sayang,tadi Papa hubungin nomor Ayah gak diangkat sepertinya Ayah Syifa masih sibuk,Syifa jangan sedih ya kan disini ada Papa,Mama,Kak Alex,Kak Varel dan Kak Adinda."Balas Papa Adinda sambil mengelus kepala Syifa.

Syifa meneteskan air matanya karena merasa kedua orangtuanya tidak sayang padanya.Papa Adinda yang melihat Syifa menangis terus berusaha menelpon adiknya untuk memberitahukan keadaan Syifa

dan setelah berusaha terus akhirnya Ayah Syifa mengangkat telpon dari Faris

🤳

"Hallo assalammualaiku Albert,kamu sekarang balik dulu ke Indonesia ya."Tanpa menunggu jawaban dari sang adik

"Waalaikumsalam kenapa Kak,apakah ada sesuatu yang sangat penting?"tanya Albert (Ayah Syifa).

"Begini Syifa sekarang di rumah sakit karena kecelakaan saat mengendarai mobil Adinda."

"Kok bisa si Kak?"

"Kakak juga gak tau soalnya Kakak belum tanya sama Syifa maupun Adinda,sekarang kamu dan istrimu langsung pulang saja dulu ya."

"Iya Kak,sekarang aku siap siap dulu untuk pulang ke Indonesia, assalammualaikum."

"Waalaikumsallam."Albert mematikan telepon dan memberi tahu istrinya lalu bergegas pulang ke Indonesia.

Setelah sampai di Indonesia Ayah Syifa dan Ibunya segera menuju ke rumah sakit untuk melihat keadaan Syifa putri semata wayangnya itu.

Saat sampai di rumah sakit kedua orangtuanya langsung masuk dan bertanya pada Perawat.

"Mbak tempat pasien yang bernama Asyifa Alexandre Saputri di ruang mana ya?"tanya Ibu Syifa.

"Sebentar ya saya cek dulu." Dan hanya diangguki oleh kedua orangtua Syifa sebagai jawaban.

"Nona Asyifa sekarang dirawat di ruang mekar no 1 Pak yang berada di lantai 3."Jelas Perawat.

"Terimakasih Mbak."Mereka langsung menuju ruang tersebut.

Setelah sampai di ruang tersebut

"Assalammualikum."Kedua orangtuanya berjalan menuju ranjang Syifa dan mengecup pipi Syifa.

(Sebenarnya kedua orangtua Syifa bukan tidak sayang pada Syifa tapi mereka mengira bahwa uanglah yang bisa membuat Syifa bahagia karena itulah mereka terus bekerja.)

"Waalaikumsallam"Syifa yang melihat kedua orangtuanya mendekat kepadanya dan mengecup pipinya tersenyum bahagia.

Papa Adinda merasa bahagia karena keponakanya itu sudah tersenyum lagi.

"Sebenarnya apa yang membuat kamu kecelakaan nak,pasti kamu ikut balapan lagi ya?"interogasi Albert kepada anaknya itu,

Syifa diam sejenak lalu dia menjelaskan semuanya.

"Sebenarnya ....."Syifa menceritakan semuanya sampai selesai"Maafkan Syifa ya biasanya Syifa selalu memenangkan setiap balapan dan tak perna terjadi kecelakaan."Berusaha meyakinkan kedua orangtuanya.

"Syifa sudah sering Ayah katakan jangan lagi ikut balapan,bukankah di rumah ada banyak bodyguard yang Ayah sewa untuk menjaga kamu berarti mereka bekerja tidak becus." Marah Ayah Syifa terhadap para bodyguardnya.

"Maaf Om sebenarnya ini salah Adinda,Adinda yang mengajak Syifa balapan Adinda juga yang membantu Syifa kabur dari rumah karena banyak bodyguard di rumah Om."Membela Syifa.

"Adinda,Papa sangat kecewa dengan kamu bisa bisanya kamu mengajak Syifa kejalan yang salah,kamu itu seharusnya menjadi contoh yang baik buat Adik sepupumu tapi malah kamu mengajaknya kejalan yang tidak baik."Marahnya kepada Adinda.

"Sudahlah Kak,aku sebenarnya sudah memutuskan untuk membawa Syifa kepesantren milik teman Kakak yang ada di Bandung katanya pesantren tersebut sangat bagus."

"Itu ide yang sangat bagus Albert,kakak juga akan memasukkan Adinda ke sana juga biar dia bisa memperbaiki sifat dan pola pikirnya."Menatap kearah Adinda.

"Tapi Pa Adinda gak Mau,sekolah Adinda kan juga bagus."Tolak Adinda dan diangguki oleh Syifa.

"Tidak ada tapi tapian keputusan Papa dan Om Albert sudah bulat kalian tetap akan dimasukkan ke pesantren."Tak mau dibantah.

"Besok Papa akan mengurus surat pindah kalian berdua karena pasti Ayah Syifa ada pekerjaan besok."Sedikit menyinggung sang Adik yang tidak terlalu mementingkan keluarganya.

"Iya, terimakasih Kak atas bantuannya memang Albert besok ada meeting tapi untuk mengantarkan Syifa ke pesantren Albert dan istri Albert pasti akan ikut Kak."Tanpa tersinggung sedikitpun.

Adinda dan Syifa hanya bisa pasra dengan keputusan Papa dan Ayah sedangkan ibu mereka juga menyetujui keputusan suami mereka karena memang itu yang terbaik untuk mereka berdua.

Lalu Dokter masuk untuk menemui orangtua Syifa.

"Assalammualaikum pak,apakah orang tua

Syifa sudah datang?"

" Saya sendiri Dok,ada apa?"penasaran dengan apa yang akan disampaikan Dokter.

"Keadaan Sifa sekarang sudah cukup membaik tadi sudah saya katakan kepada pamannya Syifa dia sekarang sedang masa pemulihan,sekitar 3 hari lagi Syifa boleh untuk dibawah pulang."Jelas Dokter.

"Terimakasih,tolong jaga anak saya baik baik ya Dok karena nanti sore saya dengan istri saya harus balik lagi ke Australia untuk mengurus bisnis saya."Ucapnya meminta bantuan kepada Dokter"Kak tolong jaga Syifa ya,nanti saat mengantarkan Syifa dan Adinda ke pesantren Albert dan istri Albert balik lagi ke Indonesia."

Tidak terasa hari sudah sore Ayah dan ibu Syifa pulang ke Australia, Syifa masih di rumah sakit ditemani oleh Adinda dan keluarganya.

T****etap ikutin terus ya cerita" Cinta Dipesantren Story"dan jangan lupa tinggalkan jejak kalian disetiap episodenya"terimakasih"🙏votenya juga jangan lupa untuk mendukung author

3.persiapan pergi ke pesantren

Setelah 3 hari dirawat,Syifa keluar dari rumah sakit.Syifa dijemput oleh Adinda sekeluarga.

"Asalammualaikum,bagaimana keadaan kamu?"diiringi senyuman manis.

"Waalaikumsallam Kak,alhamdulilah sudah sangat baik.Hari ini Syifa bisa pulangkan Pa?"beralih bertanya ke Papa Adinda.

"Iya sayang Papa,Adinda dan yang lain kesini untuk menjemput kamu balik ke rumah.Oh iya,Papa juga sudah mengurus semua administrasi kamu jadi kita langsung pulang ya."

"Iya Pa,Syifa sudah bosan di ruangan ini gak bisa keluar."Menanggapinya dengan sangat antusias.

"Tidak ada yang ketinggalankan nak? " Mama Adinda memastikan.

"Iya Ma gak ada kok"

Mereka langsung keluar dari rumah sakit dan menujuh rumah Syifa.Setelah sampai di rumah mereka langsung menuju kamar Syifa.

"Nak 2 hari lagi kalian berdua akan pergi ke pesantren milik teman Papa jadi persiapkan semua kebutuhan yang kalian butuhkan nanti.Oh ya,hari ini Adinda yang akan menemani kamu di rumah karena Papa takut terjadi sesuatu padamu."

"Yes beneran ya Pa,Kak Adinda boleh tidur di rumah bersama Syifa,"dan Adinda sangat senang.

"Iya boleh tapi kalian jangan kabur dan ikut balapan lagi,besok kalian pergi ke sekolah untuk berpamitan dengan guru dan teman teman kalian lalu langsung pulang jangan keluyuran"Ayah Adinda memberi peringatan

"Baik Pa,Adinda dan Syifa tidak akan keluyuran kok.Adinda tidak mau terjadi sesuatu pada Syifa lagi karena Adinda sayang sama Syifa."Ucap Adinda.

Adinda sangat menyayangi Syifa karena dia tidak memiliki Adik,dia menganggap Syifa seperti Adiknya sendiri bukan sebagai Adik sepupu.

Papa, Mama,dan kedua Kakak Adinda pulang kerumah mereka.Sedangkan Adinda dan Syifa masih tetap berada di kamar.

Tak terasa hari sudah malam Adinda dan Syifa segerah tidur karena besok harus kesekolah sesuai perintah Papa Adinda.

________#________#_________

Matahari sudah mulai menunjukkan jati dirinya Syifa sudah bangun lebih dahulu karena sholat subuh, Syifa memang anak yang nakal tapi dia tidak pernah meninggalkan sholatnya itu pesan dari kakek dan neneknya.

"Kak bangun sudah pagi nanti kita telat pergi kesekolah,hari ini adalah hari terakhir kita masuk sekolah."

"Sebentar lagi ya, Kakak masih ngantuk."Adinda masih belum bergerak dari posisinya.

"Iiiih Kak Adinda buruan bangun nanti telat."

"Iya iya Adik sayang ,Kakak bangun sekarang kamu mandi duluan ya,"beranjak duduk ditepi ranjang.

"Iya Syifa mandi duluan ya Kak"Syifa melangkah menuju kamar mandi yang ada di dalam kamarnya.

Setelah Syifa mandi lalu dilanjutkan oleh Adinda yang masuk kamar mandi.Setelah mereka selesai mandi dan berdandan,mereka turun untuk sarapan dan langsung menuju kesekolah.

Setelah sampai di sekolah.

"Dek kamu mau masuk kelas gak?"dan dibalas anggukkan oleh Syifa.

"Yasudah kamu ke kelas sekarang ya Kakak mau ke kelas Kakak,"Syifa langsung menuju ke dalam kelasnya sedangkan Adinda menuju ke kelas Adinda.

Mereka masuk kekelas lalu berpamitan kepada semua siswa dan guru yang mengajar mereka.Seteleh selesai berpamitan Syifa dan Adinda pulang sesuai pesan Papa Adinda.

Setelah sampai dirumah.

"Kak,gimana kalau kita membeli peralatan ke mall jadi besok kita bisa istrirahat."Saran Syifa yang memang tidak pernah betah di rumah.

"Baiklah tapi kamu jangan menyetir ya ,Kakak aja yang nyetir."Syifa hanya tersenyum dan mengangguk kepada adinda

mereka bersiap-siap lalu melajukan mobil mereka ke mall.

Setelah di dalam mall

"Dek mau beli apa saja?,jujur Kakak gak tau mau beli apa saja peralatan yang kita butuhkan."Adinda bingung pasalnya dia tidak pernah berbelanja kecuali membeli baju.

.

"Tidak usah membeli apapun Kak, sebenarnya semua peralatan sudah disiapkan oleh pelayan di rumah jadi tenang saja."Syifa menjawab tanpa dosa.

"Iiih kamu bohongin Kakak ya,kamu bilang mau membeli perlengkapan untuk ke pesantren,"dengan muka yang sedikit kesal karena telah ditipu.

"Hehehe ya maaf Kak,kalau tidak dibohongi Kakak pasti gak bakal mau karena dilarang Papa Kakak,"cengengesan.

Adinda selalu menuruti perkataan papanya setelah kejadian kecelakaan Syifa.

Syifa menarik tangan sepupunya itu,sedangkan Adinda hanya pasra ditarik.

Setelah selesai jalan jalan Syifa dan Adinda pulang kerumah Syifa.Hari berlalu sangat cepat dan tibalah hari keberangkatan mereka ke pesantren.

Ayah dan Ibu Syifa juga sudah tiba di rumah mereka.Semuanya sudah dipersiapkan hanya menunggu keberangkatan saja.

"Nona Syifa bangun hari ini Nona harus bersiap-siap untuk pergi ke pesantren."

Syifa masih tidak bergerak dari kasurnya

"Sebentar ya Bik, Syifa masih ngantuk semalam gak bisa tidur."

"Ayo Ayah dan Ibu sudah menunggu Nona untuk sarapan."

Syifa yang mendengarnya bergegas bangun " ini adalah hal yang langkah." Gumamnya dalam hati.

Lalu pergi ke kamar mandi.

Syifa tadinya sudah bangun dari tidur untuk sholat tapi setelah solat Syifa tidur lagi karena semalam dia tidak bisa tidur.

Setelah bersiap-siap Syifa langsung turun kebawah karena ia tidak mau ketinggalan sarapan bersama orangtuanya, ini adalah hal yang langkah baginya.

Syifa bergegas untuk turun.

"Syifa turunya pelan pelan sayang nanti kamu jatuh."

"Iya Buk, sarapannya tunggu Syifa ya, ini yang selalu Syifa inginkan setiap hari."

"Iya tidak ada yang akan meninggalkan kamu sarapan."Ucap ayah syifa.

Syifa turun menggunakan gamis

berwarna pink yang disediakan pelayan di rumah nya.

"Wah cantiknya kamu nak kalau sedang menggunakan gamis."Puji kedua orangtuanya.

Syifa merasa senang karena inilah yang selalu menjadi doanya.

"Makasih yah,Buk kalau Ayah dan Ibu senang Syifa menggunakan gamis, Syifa akan menggunakan pakaian seperti ini setiap hari."Ucap Syifa semangat.

Daan dibalas senyuman oleh kedua orangtuanya.

"Sekarang kita sarapan dulu ya sayang,nanti di tunggu sama papa kamu."Ucap ayah

"Ayo,yah."

Setelah sarapan mereka menuju rumah Adinda karena mereka akan pergi bersama Adinda dan keluarganya.

Setelah sampai di rumah Adinda.

"Kak Adinda, Syifa disini Kak"Syifa berteriak saat melihat Adinda.

Adinda melangkah mendekati Syifa, mereka pun langsung masuk ke dalam mobil.Syifa dan Adinda menggunakan mobil yang sama karena Syifa tidak mau jauh dari Adinda jadi Adinda naik mobil Syifa sedangkan Papa, Mama,dan Kakak kakaknya menggunakan mobil yang berbeda.

Setelah beberapa jam kemudian mereka sampai di Bandung.

"Wah banyak banget sawa di sini."Tabjuknya melihat pemandangan dijalan.

"Pasti santrinya tidak ada yang tampan ,secarakan ini Desa."Keluh Adinda.

"Ehmmm Kakak itu mau mencari ilmu atau cari pacar sih." Sindir Syifa sambil senyum ke arah Adinda.

"Y..ya cari ilmu lah,tapi sekalian cari pacar gitu,heheheh."

Mobil Syifa selalu ramai karena Syifa dan Adinda selalu bermain,kebahagian selalu terpancar di muka Syifa selama perjalanan.

Tidak begitu lama kami sampai di pesantren, tepatnya di depan rumah kyai Ismail.

J****angan lupa ya vote,komentar dan tinggalkan jejaknya supaya author bisa terus semangat untu upload episode seterusnya "terimakasih"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!