NovelToon NovelToon

Ayah Kandung Anakku

01.Berubah

"Ini teh nya mas." ujar Arumi sambil meletakan secangkir teh di meja makan.

"Terimakasih." jawab pria itu dengan suara datar nya.

"Malam ini lembur lagi mas?" tanya Arumi sambil menuangkan nasi goreng ke piring suami nya.

"Hmmmm...." jawab pria itu tanpa mengeluarkan suara dan asik dengan gadget nya.

Arumi menghela nafas dalam, sudah dua bulan suami nya berubah dan sikap nya semakin dingin. Wanita itu mulai menyendokkan sesuap nasi goreng ke dalam mulut nya.

"Mas sarapan nya di makan." tegur Arumi lalu Dirga meletakkan ponsel nya. Pria itu mulai menikmati masakan sang istri tanpa ekspresi. Sangat berbeda dengan dulu, biasa nya Dirga akan memuji masakan istrinya.

"Aku sudah kenyang. Aku berangkat dulu." ucap pria itu lalu beranjak dari kursi nya. Bahkan ketika Arumi hendak meraih tangan suami nya pun pria itu mengacuhkan nya.

Wanita itu hanya menatap sedih kepergian suami nya. Pernikahan yang terjalin hampir satu tahun itu kini mulai hambar terasa. Siapa Dirga? dia adalah anak ke dua dari pasangan Hendrawan Pramukti Aswaja dan Dina Lasmini. Dua tahun yang lalu Hendra menyerahkan jabatan CEO kepada Dirga sebelum ia menikah dengan Arumi.

Sedang Arumi, dia hanya wanita dari kalangan biasa. Hidup di panti asuhan sejak kecil hingga dia bekerja membuat wanita itu tumbuh menjadi sosok wanita yang kuat dan tegar. Pernikahan yang tak mendapat restu dari Dina membuat Arumi sangat di benci ibu mertua nya itu. Karena tidak di restui itu Dirga memutuskan untuk tinggal berdua dengan istri nya di rumah yang berbeda.

Pukul sembilan malam, seperti biasa Arumi akan menunggu kepulangan suami nya. Wanita itu duduk berselonjor sambil menonton televisi. Tak berapa lama bunyi deru mesin mobil Dirga berhenti tepat di depan rumah. Arumi bergegas membuka pintu tanpa menunggu suami nya mengetuk terlebih dahulu.

"Aku sudah menyiapkan air hangat." ujar Arumi sambil menutup pintu. Namun Dirga hanya berlalu begitu saja masuk ke dalam kamar mereka.

Segala kebutuhan Dirga sudah di persiapkan Arumi sejak tadi. Piyama berwarna hitam itu menjadi pilihan. Selesai mandi Dirga langsung merebahkan diri di atas tempat tidur dan memejamkan mata nya. Lekat mata Arumi memandang suami nya, akhir-akhir ini hubungan ranjang mereka sudah sangat jarang di lakukan.

Arumi menyusul suami nya di atas tempat tidur, wanita itu mencoba merangkul suami nya yang tidur membelakangi diri nya.

"Lepaskan Arumi, aku lelah." tegur Dirga tanpa membuka mata nya.

Seakan di rejam besi panas, hati Arumi sangat sakit ketika mendapatkan penolakan dari suami nya. Wanita itu akhirnya memilih membelakangi suami nya lalu menangis dalam diam. Isak nya tak terdengar, hanya ada cucuran air mata yang jatuh membasahi pipi.

Malam berganti pagi, ibu rumah tangga itu sudah melaksanakan kewajiban nya sebagai seorang istri. Sejak menikah dengan Dirga, pria itu tidak mengizinkan istri nya untuk bekerja.

"Aku tidak sarapan." ujar Dirga yang baru saja turun dari lantai atas.

"Kenapa mas? ini tidak seperti biasa nya!" tanya Arumi bingung.

"Aku ada pertemuan pagi ini. Kau makan saja sendiri." ujar nya kemudian pergi begitu saja.

Lagi-lagi, Arumi hanya bisa terdiam melihat perubahan dari suami nya. Bukan tidak pernah protes, itu sudah Arumi lakukan. Namun bukan nya sebuah jawaban yang ia dapat kan melainkan pertengkaran hebat yang ia terima.

02.Pergi

Siang ini, dengan maksud hati Arumi ingin mengantarkan makan siang untuk suami nya. Wanita itu sangat bersemangat, berbagai macam lauk pauk ia masukkan ke dalam kotak makan.

Dengan menggunakan ojek online, wanita itu berangkat menuju kantor suami nya yang berada tak jauh dari rumah. Namun baru saja motor itu berhenti, mata Arumi sudah di suguhi pemandangan yang sangat menyayat hati. Dirga, pria itu menggandeng mesra seorang wanita yang berpakaian sangat minim erat merangkul mesra lengan suami nya.

Manik mata itu mulai menampakkan cairan bening, wanita itu bahkan belum turun dari ojek yang membawa nya.

"Mbak kita sudah sampai." tegur mas ojek membuyarkan lamunan Arumi.

"Mas antar saya pulang aja." ucap Arumi sambil menahan air mata yang hampir tumpah. S Sepanjang perjalanan Arumi hanya menatap kosong jalanan yang lumayan padat itu. Sesampai nya di rumah wanita itu langsung menumpahkan air mata nya.

Di bawah guyuran shower, Arumi menangisi apa yang ia lihat hari ini. Kenyataan yang selama ini ia takutkan telah terjadi. Perubahan sikap dari suami nya tak lain pengaruh dari mantan kekasih suami nya. Ya, Arumi mengenali wanita itu. Lisa adalah mantan kekasih Dirga, mereka pernah menjalin hubungan sejak SMA hingga kuliah. Kenapa Arumi bisa tahu? kerena Dirga sendiri yang menceritakan nya.

Puas menumpahkan air mata nya, Arumi langsung mengganti pakaian yang basah dan langsung mengeringkan rambut nya. Mata yang sembab ia tutupi dengan foundation.

Dirga, pria itu mulai sering pulang larut malam seperti malam ini, pria itu bahkan pulang di pukul dua belas malam. Sebenarnya Arumi belum tidur, wanita itu hanya sedang menata hati melihat sikap suami nya. Mata nya berpejam namun hati nya sibuk berkata-kata.

"Baru pulang mas?" tegur Arumi tanpa menatap ke arah suami nya.

"Aku sibuk. Pekerjaan ku sangat banyak." jawab Dirga lalu merebahkan diri nya.

Arumi mengubah posisi tidur nya mengahadap sang suami. "Boleh aku bertanya mas?" tanya Arumi.

"Tanya kan cepat. Aku sangat mengantuk!" ujar Dirga.

"Jika suatu saat aku berselingkuh apa yang akan kau lakukan mas?" tanya Arumi.

"Aku akan membuang mu dan menghancurkan hidup mu." jawab Dirga panas.

"Jika kau yang berselingkuh bagaimana?" tanya Arumi kembali sontak membuat Dirga terdiam.

"Tidurlah. Sudah larut!" kilah nya lalu membelakangi istri nya.

Lagi-lagi, Arumi hanya bisa menangis dalam diam. Selama ini Dirga lah yang menjadi satu-satu nya tumpuan hidup bahkan keluarga yang ia punya. Coba lah bersabar sedikit saja Arumi, suami mu pasti sedang khilaf. Batin Arumi terus mengatakan itu.

Pagi menjelang, Arumi tak bisa turun dari tempat tidur nya. Kepala nya sangat pusing, bahkan wajah nya nampak pucat.

"Kau tidak bangun Arumi?" tanya Dirga sambil memasang dasi nya.

"Aku sakit mas." jawab nya lirih dan Dirga langsung menghampiri istri nya.

Dirga menempel kan telapak tangan nya ke kening istri nya. Suhu tubuh Arumi cukup panas. "Aku sibuk hari ini. Aku akan menelpon dokter nanti." ujar Dirga lalu mengambil tas kerja nya. "Aku berangkat dulu." ucap nya acuh.

"Kau sibuk bekerja atau sibuk bersama dengan mantan mu mas?" ujar Arumi menghentikan langkah suami nya.

Dirga kembalikan badan nya. "Apa maksud mu?" tanya Dirga dengan sorot mata tajam.

"Jangan kau tutupi lagi mas, aku sudah tahu semua nya. perubahan mu dua bulan ini sangat nampak jelas aku rasakan." tukas Arumi dengan mata berkaca-kaca.

"Jangan memfitnah ku Arumi." ucap Dirga dengan suara penuh penekanan.

"Aku tidak memfitnah mu mas. Aku melihat sendiri kau bergandengan mesra dengan Lisa mantan mu." balas Arumi yang sudah tidak tahan dengan sakit hati nya.

Dirga menegang, pria itu sedikit berpikir untuk alasan. "Jangan mencoba mencari alasan mas. Kau sudah melukai hati ku. Apa salah ku pada mu mas?" tanya Arumi dengan air mata yang sudah bercucuran deras.

"Aku masih mencintai nya." ucap Dirga semakin membuat hancur hati Arumi. Dada sesak saat mendengar pernyataan suami nya.

"Lalu kenapa kau menikahi ku mas?" tanya Arumi mencoba bangun dari tidur nya.

"Sejujurnya aku menyesal telah menikahi mu." jawab Dirga membuat Arumi syok. Sungguh rendah kah diri nya hingga di permainkan oleh suami nya sendiri. "Sebenarnya minggu ini adalah hari pertunangan ku dengan Lisa, ku harap kau bisa mengerti dengan keputusan ku."

"Kau jahat mas. Kau egois mas!" lirih Arumi bersamaan dengan pandangan yang buram. Tubuh lemas itu akhir nya jatuh terhempas ke lantai yang dingin.

Dirga yang melihat istri nya sudah tidak sadarkan diri langsung membawa Arumi ke rumah sakit. Sesampai nya di rumah sakit Arumi langsung mendapatkan penanganan dari Dokter.

"Bagaimana keadaan istri saya Dok?" tanya Dirga.

"Ini adalah hal biasa yang di alami oleh ibu hamil pak....To....."

"Hamil? istri saya hamil?" potong Dirga kaget.

"Iya, istri bapak hamil. Apa bapak belum tahu?" tanya Dokter itu namun Dirga hanya menggelengkan kepala nya. "Menurut hasil pemeriksaan, kandungan istri bapak sudah menginjak enam minggu." terang Dokter membuat Dirga semakin syok.

Dirga keluar dari ruangan Dokter itu, pria itu mengacak rambut frustasi dan mengusap wajah nya kasar. Ia kembali ke ruang rawat istri nya dan mendapati Arumi sudah sadar.

"Kenapa kau bisa hamil?" tanya datar Dirga.

"Sungguh lucu pertanyaan mu mas! kita suami istri sudah sewajarnya jika aku hamil." jawab Arumi.

"Aku tidak pernah mengharapkan anak dari rahim mu. Jika mamah ku tahu dia akan marah besar." ucap Dirga.

Bagai di sambar petir siang bolong, ucapan Dirga telah menghancurkan harapan kecil yang tersisa dalam hidup Arumi. Wanita itu sudah tidak bisa menahan tangis nya. Arumi melepaskan jarum infus yang menempel di kulit nya.

"Di mana hati nurani mu mas? kenapa kau berubah sekejam ini? di mana Dirga ku yang dulu?" tanya Arumi sambil melangkahkan kaki menghampiri suami nya.

"Pergi lah sejauh mungkin Arumi, jika mamah ku tahu tentang kehamilan mu aku yakin dia akan menyakiti mu dan anak mu." perintah Dirga.

Arumi mendongakkan wajah nya. "Dia anak mu mas! kau sebagai ayah sudah seharus nya melindungi dia."

"Aku tidak pernah mengharapkan anak ini. Kau tinggal pilih, pergi jauh dari hidup ku atau gugurkan anak ini lalu hidup lah sebagai istri pertama ku." ujar Dirga memberi dua pilihan.

Arumi menampar wajah suami nya, pucat wajah dan getar tubuh nya sudah tidak ia perdulikan. Wanita itu keluar dari ruangan rawat dan langsung pulang ke rumah. Sesampai nya di rumah, Arumi langsung mengemasi semua barang-barang nya kemudian pergi. Sebelum pergi, di tatap nya foto pernikahan yang terpajang di ruang tamu.

Arumi menghela nafas dalam dan mengusap kasar air mata yang jatuh. Tanpa menoleh ke belakang, Arumi sudah mantap pergi sesuai permintaan suami nya.

03.Cari Adik Ipar Mu

Dirga, pria itu pulang untuk mencari Arumi. Namun rumah itu kosong begitu juga dengan kamar nya. Pintu lemari yang sedikit terbuka menandakan jika ada seseorang yang datang sebelum diri nya.

Dirga membuka lemari itu dan mendapati beberapa pakaian istri nya sudah tidak ada lagi. Ada secarik kertas sebagai tanda pesan dari Arumi. Cincin pernikahan milik Arumi pun di sudah tergeletak di atas nakas. Pandangan mata Dirga beralih pada figura yang selalu terpajang di atas nakas kini sudah pecah berserak di lantai.

Dirga menghela nafas dalam. Sudah benar kah keputusan nya? membuang istri yang tengah mengandung darah daging nya dan memilih kembali pada masa lalu nya. Kejam kau Dirga! kau adalah lelaki bodoh yang di perbudak oleh masa lalu.

Cukup jauh perjalanan Arumi hari ini, entah kota mana dia? perut yang mual dan kepala yang masih pusing tak menjadi penghalang kepergian nya. Dengan membawa uang tabungan seadaanya dan di bantu oleh seorang tukang ojek Arumi sudah mendapatkan kontrakan kecil seadaa nya.

Arumi berbaring untuk sekedar meregangkan tubuh yang lelah. Ingatan nya kembali terbayang bagaimana suami nya membuang dan mengkhianati nya.

Dua hari kepergian Arumi, terjadi pertengkaran hebat antara Dirga dan papah nya. Hendra bahkan menarik semua jabatan yang sudah di berikan pada anak nya. Dina yang melihat anak nya tersudut terus membela kesalahan Dirga.

"Jangan kau pikir papah tidak tahu jika istri mu sedang mengandung! Atas hasutan mamah mu kau sudah terpedaya untuk kembali bersama Lisa. Wanita urakkan yang tidak punya sopan santun itu." ucap Hendra dengan suara lantang nya.

"Sudah lah pah, kalau tidak cinta mau bagaimana lagi?" bela Dina.

"Mah, kau seorang perempuan dan ibu. Di mana hati nurani melihat menantu mu pergi dalam keadaan hamil."

"Aku tidak peduli...!!" gumam Dina yang langsung mendapatkan Tamparan keras dari suami nya. Pria itu sudah naik pitam melihat kelakuan anak dan istri nya.

"Kau memukul ku pah? hanya demi wanita jalang itu?" ujar Dina tidak terima.

"Aku akan membela menantu dan cucu ku dari orang-orang jahat seperti kalian. Mulai sekarang uang bulanan mu aku kurangi dan kau Dirga, jabatan mu sekarang papah turunkan jadi karyawan biasa." ucap Hendra tentu di tentang Dina dan Dirga.

"Apa maksud papah?" tanya Dirga.

"Papah akan mewariskan semua harta dan kekayaan ini pada anak nya Arumi. Jangan berharap kau dan istri mu kelak mendapatkan secuil pun."

Habis sudah, pertengkaran itu semakin berlanjut. Dirga tak bisa menentang semua keputusan papah nya karena pria itu masih memiliki wewenang dalam menurunkan jabatan nya.

"Rasya...cari adik ipar mu!" perintah Hendra kemudian masuk kedalam kamar nya.

"Baik pah." jawab Rasya. Pria itu menghampiri Dirga lalu memukul wajah adik nya sendiri. "Kita tidak pernah di didik untuk menjadi bajingan yang tak bertanggung jawab!" ucap Rasya yang sudah geram dengan kelakuan adik nya.

Satu bulan berlalu, pernikahan Dirga dan Lisa akan segera di laksanakan. Hendra dan Rasya memilih tidak menghadiri acara pernikahan laknat itu. Semua tamu bertanya-tanya, pernikahan seorang Dirga hanya di hadiri oleh mamah nya. Satu hari sesudah pernikahan, Dirga tidak membawa Lisa pulang ke rumah mewah milik orang tua nya. Pria itu membawa istri baru nya ke rumah yang dulu pernah ia tempati bersama Arumi.

"Mohon maaf tuan, tuan Dirga tidak bisa tinggal di rumah ini." ucap salah seorang pria berpakaian serba hitam.

"Apa maksud mu? ini rumah ku!" seloroh Dirga tidak terima.

"Tuan Hendra sudah mengambil alih rumah ini." jawab nya.

"Kalian jangan aneh-aneh deh. Ini rumah milik suami ku!" ujar Lisa membuka suara.

"Sebaiknya kalian pergi!" usir pria itu.

"Tidak! ini rumah ku!" tolak Dirga menerobos masuk namun ia kalah dengan empat orang yang menyeretnya keluar lalu menutup gerbang dan menggembok nya.

"Sekarang kita mau tidak di mana?" tanya Lisa dengan wajah manja nya. "Bagaimana di rumah orang tua mu?" ujarnya.

"Hmmm....ayo!" ajak Dirga bodoh.

Setiba nya di rumah orang tua nya, lagi-lagi Hendra mengusir anak dan menantu baru nya itu.

"Pah, biarkan mereka tinggal." ujar Dini membujuk suami nya.

"Aku tidak pernah menganggap wanita itu sebagai menantu ku!" ucap Hendra dengan nada ejek nya.

"Pah, jangan membuat Dirga malu di depan Lisa. Papah sudah menyita rumah Dirga dan sekarang papah tidak mengizinkan kami untuk tinggal di sini." melas Dirga.

Hendra tertawa garing, "Bagaimana kau membuat istri mu menderita, papah akan lebih membuat mu menderita." ucap Hendra penuh penekanan.

"Papah kok jahat banget sama anak sendiri." bela Dina.

"Sekali lagi kau ikut campur mah, kau bisa ikut dengan mereka. Security....usir mereka berdua!" teriak Hendra.

Bagai sampah, Dirga di usir begitu saja dengan papah nya. Keputusan yang ia ambil ternyata menjadi benalu untuk diri nya sendiri.

Di lain tempat, Rasya yang sudah menemukan keberadaan Arumi mencoba mengajak adik ipar nya untuk pulang. Namun dengan keteguhan hati nya, Arumi menolak untuk pulang. Atas perintah Hendra, Rasya sudah membelikan sebuah rumah yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil namun cukup untuk Arumi.

Bahkan Arumi tidak di izinkan untuk bekerja demi kesehatan kandungan nya. Sebulan ini sudah dua kali Rasya berkunjung menemui adik ipar nya. Jujur, sebelum Dirga sebenarnya Rasya sudah menaruh hati pada Arumi sejak dulu.

"Kakak sengaja pergi ke sini lagi?" tanya Arumi.

"Papah yang suruh. Tapi sebenarnya kakak juga ada pekerjaan sedikit.". jawab Rasya.

"Kak, jika anak Arumi sudah lahir. Arumi akan segera mengajukan perceraian." ucap Arumi.

"Kau tidak ingin berpikir dua kali Arumi?" tanya Rasya memastikan.

"Untuk apa kak? mas Dirga saja sudah bahagia dengan Lisa. Jadi untuk apa aku mempertahankan pernikahan ini?"

"Sudahlah, jangan pikirkan itu sekarang. Tidak baik untuk kesehatan janin mu." ujar Rasya. "Oh ya...besok kakak akan datang bersama pembantu yang akan menemani mu. Papah tidak mau kamu kesepian terlebih lagi jika terjadi apa-apa akan ada yang membantu mu." jelas Rasya memberi tahu.

"Terimakasih kak." ucap Arumi.

"Aku tidak tahu harus senang atau apa dengan keputusan mu Arumi? tapi aku tidak rela jika kau bercerai dengan adik ku!" batin Rasya memandang lekat wajah sendu di depan nya.

Rasya pamit, pria itu kembali ke hotel nya yang berada tak jauh dari rumah Arumi. Dengan kekuatan gadget, tak begitu sulit bagi Rasya untuk menemukan keberadaan adik ipar nya itu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!