Di malam yang sunyi seorang gadis dengan pakaian lengan pendek, celana jeans sedang meruntuki kebodohannya sendiri.
" Ah kenapa sampai bocor segala sih. " ucapku melihat ke arah ban mobilku yang bocor. Aku telfon sahabatku Fatimah dan Lisa tapi tidak ada satu pun yang mengangkatnya, setelah bertemu dengan kedua sahabatku, aku pulang sendiri dengan mobilku tapi tidak di sangka malah ban mobilku bocor.
Aku melihat ke arah jam
"What" aku membelalakan mataku tak ku sangka " jam 10 malam, habis aku kena Omelan mommy kalau mommy tau apalagi kakak Irfan semoga saja kak Irfan lagi ada shif malam jadi kan nggak tau kalau aku keluar malam" aku menggigit jari ku sendiri. Kakak ku seorang polisi biasanya malam malam adalah pekerjaa nya dan tidam ada di rumah, semoga saja .
kulihat jalanan sangat sepi.
Aku mencoba untuk menghubungi sahabat ku lagi tapi malah baterai ponsel ku habis, Sungguh malang nya diri ku . Aku duduk saja di kursi mobil Tak berapa lama aku melihat lampu mobil berjalan ke arahku
Ah leganya aku harus meminta tolong padanya batinku
Aku merentangkan tanganku benar saja mobil itu berhenti, dan membuka jendela mobil. kulihat dia memakai pakaian yang berlengan panjang, sarung dan peci, tak lupa sorban yang di kenakannya.
Wajahnya yang mancung, badan kurus, tinggi .
sungguh aku sangat terpesona pada pandangan pertama batinku Sembari tersenyum sendiri betapa tampannya dia
"Mba.." panggilnya
"Mba....." Panggil nya lagi
" Mba...." Aku sangat terpesona melihat wajahnya yang sangat tampan ah bahkan sangat tampan
"Ekhemm." Ucapnya pura pura Batuk membangunkan lamunanku
" Eh maaf " ucapku gelagapan tapi kulihat dia terlihat sangat santai
"Ngga papa mba, kenapa mba malam-malam begini keluyuran gak jelas." Ucapnya
" Perempuan gak baik keluar malam" ucapnya lagi
membuat hatiku sedikit sakit. Baru terpesona pandanganya eh malah tersiksa hatiku dia kira aku keluyuran.
" Mba..." Ucapnya lagi.
" Bukan begitu pak, aku tadi mau minta tolong, ban mobilku bocor. " Terangku
Dia langsung membungkuk melihat ban mobilku kemudian berdiri
" Ban mobil mba bocor kena paku " jawabnya melihat ke arahku
"Pak bolehkan aku numpang di antar ke rumah " ucapku malu menggigit bibir ku sendiri
" Seharusnya tidak boleh laki- laki dan perempuan yang bukan mukhrim berduaan apalagi di mobil" Jelasna
Ah si** kenapa aku harus bertemu dengan orang seperti dia, sungguh cerewet batinku
Aku sedikit malu akhirnya aku membuka mobilnya dan dia yang menyetir
Kami berdua saling diam tidak ada pembicaraan di perjalanan.
" Sebelumnya kita belum saling kenapa pak, Perkenalkan namaku Elicia Nisa, di panggil Elicia atau Cia" ucapku memperkenalkan diri.
Dia melihat kearahku dari ujung rambut sampai kepala aku sampai Salah tingkah
" Aku Azzam AlHusayn panggil saja azzam " jawabnya santai tanpa mengalihkan pandanganya ke arah depan, fokus sekali menyetir pikirku
"Ngomong ngmong bapak kenapa malam malam begini masih keluar?" tanyaku penasaran sembari menunggu jawaban dari Azzam
" saya ada ceramah di salah satu pengajian, kebetulan tempatnya dekat arah sini " Jawabnya tersenyum. Senyuman nya sangat manis. aku terpaku melihatnya, Mungkin dia masih Muda seumuran denganku.
" Mba " panggilannya Setelah aku tidak ada jawaban. aku menggelengkan kepalaku
" berarti anda Ustadz ya!" sangkaku, semoga saja tidak .
" seperti dugaan mu,Cia " jawabnya tersenyum sedikit ke aku.
'OMG, Dia Ustadz?. Terkubur sudah Cita Citaku memeliliki dia huaaaa' Batinku Berteriak
" Dan kali kalau keluar auratnya jangan lupa di tutup " ucapnya sembari menyetir.
Aku paham apa maksudnya aku melihat tubuhku sendiri rambut yang tergurai panjang, baju pendek, celana jeans beda sekali dengannya
Tak berapa lama sampai juga di rumahku, Rumahku bagai istana sebelumnya aku beritahu alamatku.
Aku membuka pintu mobil. Kulihat Azzam melihat ke rumah ku mungkin ia terpana karna Rumahhku sangat besar dan indah bagai istana.
Aku melirik ustadz itu tapi dia cuek tak melihatku mungkin dia menjaga pandangan dengan yang bukan mukhrim
" Ustadz" panggilku
" Makasih udah nganterin aku " ucapku menatap pak ustadz itu
" Sama- sama, lain kali jangan keluar malam dan aurat jangan lupa di jaga" ucapnya melihat ke arahku sekilas kemudian mengalihkan pandanganya
JLEBB
Seperti tusukan panah hatiku terasa ada yang sakit
Aku langsung keluar dari pintu mobil itu dan mobil itu tak lama berjalan sampai menghilang dari pandanganku.
Aku membuka pelan pintu rumahku yang begitu megah, pintu rumah yang besar. Ku buka perlahan pintu itu. Huh ternyata tidak ada siapapun, lampu rumah padam. Aku berjalan pelan kearah ruang tamu takut suara langkah kaki membangunkan Mommy dan Kakak.
“ Elicia Nisa!.” Suara berat mengagetkanku.
Klek. Suara lampu ruang tamu Menyala.
“ Eh, kakak… Udah pulang? “ jawabku menggaruk-garuk kepalaku yang tidak gatal. Melihat kakakku sudah ada di ruang tamu dan duduk menyila di situ. Kakak ku seorang Polisi biasanya kalau malam tidak pulang, Sungguh sialnya hari ini.
“Sudah Malam kenapa baru pulang?” ucap kakak melipat kedua tangannya. Menatap ku menunggu jawabannya. Aku diam karna jika kakak tau aku pergi dengan sahabatku pasti gak di bolehin lagi keluar malam.
“ Duduk! “ Bentak kakak. Tanpa menjawab aku langsung duduk di kursi samping kakak, hal yang paling aku takut kan terjadi Yaitu Takut kakak marah karna aku sering pulang malam.
Wajah kakak menahan amarah, Wajah yang tegas,tampan namun arogan tapi tetap saja kakak Irfan peduli dan sayang pada adek nya
“ Jawab pertanyaan kakak. Sebelum kakak marah” Ucapnya lagi. Aku mencoba menjawab meski takut wajah kakak yang arogan.
“ Tadi cia habis kumpul di kafe sama sahabat cia kak sampai lupa waktu kalau sekarang sudah malam jam 10 malam.” jawabku melihat ke arah kakak yang berpakaian santai, Mungkin kakak sudah pulang sedari tadi
“ Masih ingat gak, Jam berapa cia harus pulang ke rumah” Tanya kakak dengan wajah tegas.
“ Jam 9 malam” jawabku.
“Dan cia pulang sudah jam 10 kan?, Cia harus terima hukuman kakak Yaitu Gak boleh keluar Malam! “ ucap kakak “ Tapi kak…” “Ngga ada tapi-tapi an, Sekarang sudah malam cia harus tidur, Besok kuliah kakak yang nganter “ ucap kakak
“ kalau sampai cia gak nurut sama kakak, Cia Nggak akan keluar rumah kalau tidak ada yang penting!. Cia Ngerti!.” Bentak kakak Irfan dengan Marah
“ Jangan dong kak, Iya Cia bakal nurut kok sama kakak” jawabku dengan bibir manyun.
Dan aku langsung naik tangga menuju kamarku yang di atas. Rasanya menjengkelkan jika tidak boleh keluar malam Tapi tetap saja kakak ku sangat menyayangiku.
Di kamar aku merasa resah. Guling kesana kemari rasanya mata tak ingin aku tutup, benar-benar kesal. Aku mencoba memejamkan mata aku baru ingat kalau tadi malam bertemu ustadz piker-pikir lagi ustadz itu ganteng juga ya. Walaupun terlihat tidak banyak bicara. Aku tersenyum sendiri membayangkan wajahnya yang tampan, hidung mancung, wajah putih benar-benar aku terpesona Aku terpesona Memandang-memandang Wajahmu Yang manis. Terpesona pada pandangan pertama.
Meskipun aku tak pernah berpacaran tapi aku juga perempuan normal. Aku menggelengkan kepala bisa-bisanya aku terpesona. ingat, aku itu beda sama dia , dia itu alim sedangkan aku? Aku Cuma cewe bar-bar mana mungkin aku bersatu. Aku tertawa sendiri membayangkan Dia jodohku, mimpi apa sih aku kemarin biasa-bisanya membayangkan sejauh itu.
Aku paksakan untuk tidur tidak ingin menghalu yang tidak jelas dan juga harus tidur secepatnya kalau tidak yang pasti kakak ku akan membangunkan aku di pagi hari. Sungguh Menjengkelkan.
...****************...
Sinar Matahari mulai masuk ke celah-celah jendela.
“ Cia…. Sudah pagi, ayo bangun nak mandi!” teriak mommy sembari membuka tirai jendela hingga sinarnya masuk ke kamarku dan membuat mataku silau “ Mommy… Cia masih Ngantuk 5 menit lagi ya mom, please.” Jawabku masih enggan untuk bangun dan membenarkan selimutku.
“ anak mommy memang paling manja dan susah di bangunin” ucap mamah menggelengkan kepala, keluar kamar ku
“ Mana Cia nya mom” ucap kak Irfan sambil makan yang sudah di masak para pelayan.
“ Adik mu gak mau bangun, paling susah di bangunin tuh anak perawan” kata mommy Sari
“ Biar Irfan yang bangunin mom “ ucap Irfan menghentikan makan nya. “ tapi kamu kan lagi makan “ “ ngga papa mom “ jawab Irfan mengabaikan mommy nya.
Tiba di kamar cia
“ Cia bangun tidak, kakak hitung sampai 5 kalau tidak bangun kakak bakal hukum cia lagi tapi yang lebih berat! “ teriak kakak ku membuatku membuka mataku dengan berat., Jangan sampai aku kena hukuman kakak tampan Arrogan ku.
“ Kaakakaakkkk…. “ Teriak ku ke Kakak Tampanku tanpa melihat ke arah kakak karna saking ngantuk nya
“ Satu “ teriak kak Irfan tanpa menjawab panggilanku
“ Dua “
“ Ti..ga “ Masih malas untuk bangun
"Em..pat "
"Li..."Teriak kak irfan menyebutkan nomor nya dan aku langsung lari bergegas mandi.
Di kamar mandi aku menggerutu dasar kakak ku tidak ada pekerjaan apa selain membangunkan aku di pagi hari. Aku langsung bersiap-siap dengan setelan Baju dan dress yang menurutku cocok tak lupa aku menggurai rambut panjang ku, aku bersiap untuk kampus seperti Janji kakak irfan ku ia yang mengantarkan aku.
Aku menuruni tangga ter gesa-gesa.
“ Hai Mom, Good morning, Hai kakak arogan ku Good morning” Sapa Aku ke kedua Nya yang sedang menikmati sarapan pagi. Kakak ku memakai seragam polisi.
“ Morning Juga sayang, Sudah rapi ternyata, Sini duduk Makan” Jawab Mommy Sari Wanita paruh baya berumur 45 tahun tapi terlihat awet muda. Wanita yang sangat Penyayang terhadap anak-anak nya.
“ Morning adik ku” jawab kakak masih menyantap makanan nya. Aku duduk di sebelah kakak ku lalu menikmati makanan yang sudah di sajikan mommy untuk ku.
“ kakak mau berangkat?” tanyaku ke kak Irfan.
“ iya kakak mau berangkat ke kantor polisi, biasa dek banyak urusan, kamu sekolah yang rajin ya. Jangan pacaran” jawab kakak ifan dengan kata yang panjang. Begitulah kakak ku meski arogan tapi ia tetap sayang sama adek nya.
“ apa-apa an sih kak, Cia kan emang gak pernah pacaran” jawabku kesal dengan kakak emang sedari kecil tak boleh pacaran oleh kakak ku, laki laki yang menyukai aku aku tolak semuanya alasan nya karna tak boleh pacaran oleh kakak ku.
Aku pernah menyukai seorang laki- laki aku ingin menerima cinta nya tapi kakak ku tiba tiba datang dan merusak suasana membuat ku kesal mengingat itu kembali. Maklum kakak ku tak pernah pacaran jadi mungkin adek nya gak di bolehin untuk pacaran.
“ Kenapa dek kok melamun “ ucap kakak ku mengagetkan aku .
“ Ngga kok kak”
“ biarin irfan, adek mu merasakan kebebasan” kata mommy dengan lembut
“ Ngga boleh mom, Nanti Ngga fokus kuliah” jawab kakakku, aku diam saja menuruti keduanya. Meski aku di luar rumah bar-bar tapi kalo di dalam rumah aku tetap kadi anak baik.
“ oh ya, Mommy nanti hari ini mau ke makam daddy kalian, Jika kalian tidak sibuk, Kalian bisa mengujungi makam daddy “ kata mommy . Aku dan kak irfan sling diam, Daddy meninggal 10 tahun yang lalu karena sakit- sakitan yang tidak bisa di sembuhkan.
TING TONG, TING TONG
“ BI tolong buka kan pintu “ teriak mommy kepada pelayan, dan pelayan pun menurutinya. Siapa sih pagi- pagi buta sudah bertamu pikirku.
“ Pagi Tante, Pagi Calon Kakak Ipar , Pagi juga calon masa depan ku “ Sapanya, Setelah di beri masuk oleh pelayan. Kulihat dia ke belakang ternyata Kak Latif berpakaian Seragam polisi seperti kakak ku, Kak Latif adalah sahabat kakak ku. Kakaku mempunyai 4 Sahabat.
“ Ngomong apasih kak latif, Jangan bercanda deh masih pagi juga “ jawabku sewot. Sedangkan mommy geleng- geleng Memang tiap hari kak latif Selalu menggodaku .
“ Tapi itu benar Dek Cia, Cinta Kak Latif hanya untuk Dek Cia “ Ucap kak Latif “ Tinggal Nunggu Restu Dari Irfan “ Lanjutnya kembali. Aku muak dengan godaan kak latif kepadaku.
“ Tante … Kalau tante sari sih Restu in aku sama Dek Cia Nggak? “ Tanya nya ke mommy yang sedari tadi diam mendengarkan.
“ Kalau mommy terserah Anak mommy saja “ jawab mommy. Emang yah mommy ku selalu membebaskan aku dalam suatu hal. Apalagi kisah percintaan.
“ Assseekkk…” kak latif langsung ber-jingkrakan.
Udah jadi polisi tapi kelakuann nya Kaya Bocah aja.. Batin ku
“ Tunggu latif, Gue belum bicara, Gue Ngga ngijinin Siapapun buat deketin Cia adik ku, Sebelum aku menikah dulu “ ucap kakak ku bicara dengan wajah serius.
“ HAHAHAHAHA “ tawaku bersamaan kak latif, Entah kenapa jawaban kakak tampan Arogan ku membuat ku tertawa, Mommy hanya tersenyum.
“ Udah- udah lebih baik Irfan kamu antar adik kamu ke kamus “ kata mommy menghentikan tawaku bersama kak latif, Dan kak Irfan menututi nya.
“ Kamu di sini dulu nanti aku balik lagi” suruh Kak Irfan kepada sahabatnya Dan di angguki oleh nya.
Aku mengambil tas bersiap pergi ke kampus bersama kakak. Sebelumnya aku udah pamit ke Mommy Dan kak latif masih Saja menggodaku. Di dalam mobil aku sibuk bermain handphone kesayangan ku, Banyak Chat yang Masuk Jadi aku membalasnya .
“ Dek kok diam aja “ ucap kakaku sembari menyetir mobil.
“Ngga papa ko kak “ jawabku tak mengalihkan pandangan dari hp.
“ Dek kamu beneran mau jadi Model, Saran kakak mending kamu jadi dosen dari pada harus jadi artis, buang-buang waktu “ ucap kakak ku mengingat kan cita-cita ku yang ingin menjadi MODEL.
“ Pokok nya cia mau jadi model, gak mau yang lain titik “ melipat kan kedua tangan ku.
“ CIA…. “
“ Nggak “
“ Oke terserah Cia, Dan cia gak boleh bohongin kakak, Kakak tau kalau cia sering Photoshot Dan sering iklan diam- diam. Kakak tau Cia lakuin itu Dari SMA sampai sekarang “ ucap kakak Irfan. Aku sampai Melototkan mata ku tak percaya , Bagaimana Kakak tau padahal aku sembunyikan ini semua dari semua orang kecuali Mommy Dan Sahabatku. Oh ya hampir lupa kan Kakak ku memang Polisi. mana bisa aku bohongi kakak. Aku berbohong sama kaka karna kakak ku menolak keras aku menjadi model dan beruntungnya ada Fotografer yang meminta ku menjadi modelnya, Dan waktu itu aku masih SMA Dan terpaksa deh aku sembunyikan ini semua dari kakak.
“ Cia “
“ Maafin Cia kak, kalau cia udah bohongin kakak “ ucap ku pelan
“ Udah Ngga papa, Ngga usah di pikirin” Ucap kakak Irfan mengelus lembut rambut ku dengan tangan kirinya.
Sesampai nya di kampus. Aku keluar dengan kakak yang sebelumnya membuka kan pintu mobil.
“ Huahhhh…. Ganteng Banget”
“ Ada Pak POLISI Ganteng Gaes”
“ Si Cia sama siapa tuh, Ganteng banget, Cocok lagi”
“ Sos sssweeettt”
Sapaan Di Pagi hari yang di dengar oleh Cia dan Kak Irfan, Sudah hal menjadi biasa di kiranya mereka berdua pacaran. Dengan Gaya Kak Irfan yang Cool, Arogan Dan tampan membuat Kaum Hawa Tergila-gila Padanya. Dan Mata tajamnya yang terlihat Menakutkan . Tak kalah jauh Dengan Cia Yang Cantik yang Ramah kepada semua orang Dan senyuman manisnya membuat para adam pun Jatuh CInta.
Tapi tak akan mendekati Cia karna Kakak nya Cia Polisi membuat para mahasiswa takut jika berhubungan dengan Cia.
“ Dek!”
“ Udah ya kak, Cia mau Masuk Sedikit lagi Terlambat ni” Ucap Cia kepada kak Irfan yang Setia Mendampinginya”
“ Jangan Nakal “ Irfan Mengusap Lembut kepala Adek nya dengan Kasih Sayangnya yang tulus. Di angguki oleh Ku
“ Ngga Janji ka” Ucap ku cengengesan kepada kakak ku
“ Dasar adek Nakal “ kak Irfan malah mencubit pipi ku
“ Ih kakak, Udah ya, Daahhhh….. “
“ Dahh Juga “ AKu berlari karna sebentar lagi Mata pelajaran Di mulai
Nafasku ter engah- engah gara gara berlari mengejar waktu yang sedikit aku terlambat bakal dapat hukuman dari Pak Dosen Galak akhirnya sampai juga di kelas. Duduk di meja paling depan.
“ Cia….. Gue kangen banget sama lo “ Ucap Seorang perempuan langsung Memelukku dengan erat.
Dia Arida Khalisa Di panggil Lisa, Umur 22 tahun, Sahabat terbaik ku. Gadis Cantik,Penampilan seperti Pria berpakaian serba hitam meski dalam kampus Memakai topi Dan jaket Style Kesukaannya, Sudah Sering aku dan Fatimah memarahinya karna terlalu sering pakai baju warna hitam lebih baik pakai Rok tapi dia lisa malah membatah nasihat kami berdua
“ Iya aku juga “ Fatimah juga memeluk ku ke sebelah kirinya.
Fatimah Fahira, Di panggil Fatimah, Umur 22 tahun, Gadis Cantik lemah lembut, Berkaca mata tebal, Penakut denga Hal –hal sepele, Suka , mengepang Rambut panjang nya sudah menjadi CIri khasnya, Banyak Yang membully kalau Fatimah Gadis Culun, Tapi! Selagi ada aku Dan Lisa tidak ada seorang pun yang bisa membuli Sahabatku.
“ Pak Dosen Masuk “ Teriak Seorang Siswa berhamburan dan langsung duduk di tempat duduk nya masing-masing.
“ Dasar Pengganggu “ Gerutu Lisa yang masih bisa di dengar, Sembari mereka melepaskan pelukan nya. Aku Dan Fatimah geleng-geleng kepala Tak menyangka Lisa begitu membenci Pak Rudi
“ Ekhem, Selamat Pagi Semuanya “ Sapa Pak Dosen yang bernama Rudi Sanjaya, Mempunyai wajah tampan namun dengan sifat yang galak, Sambil Tersenyum Ke arah mahasiswanya.
“ Pagi juga pak… “ jawab para mahasiswa
“ Sebelum kita Mulai Pelajaran nya, Kemarin yang Bolos pada Jam pelajaran saya akan bapak hukum Sekarang !” Ucap Pak Rudi dengan tegas dan marah pak Rudi paling tidak suka dengan siswa nya yang nakal dan sering bolos, tapi aku dan sahabat ku malah menentang nya.
Duh harus gimana ni batin ku
Aku gemetaran Di lirik nya Lisa di samping ku tapi dia biasa-biasa saja, Sedangkan Fatimah juga sama seperti ku malah dia terlihat ketakutan, tapi aku tetap tenang.
“ Bapak sebut nama-nama nya “ Ucap pak Rudi menatap tajam ke arah Lisa tapi lisa tak menanggapi nya.
“ Cia, Lisa Dan Fatimah, Bapak Hukum, Sekarang Maju ke Depan! “ Teriak Pak Rudi menyebutkan nama nama siswa yang bolos pada jam pelajaran Nya.
Dan tak menunggu lama kami bertiga berdiri dan berjalan ke arah depan bersiap menerima hukuman dari Pak Rudi.
Aku Dan Lisa bangkit dari tempat duduk nya.
“ Fatimah “ Teriak Pak Rudi dengan Marah kepada Fatimah Yang sedari tadi diam Yang membuat nya kaget reflek berdiri dan tak lama kita bertiga sudah berada di depan.
“ Cia alasan apa yang membuat kamu bolos pada jam pelajaran bapak? “ Cercah pertanyaan dari Pak Rudi kepada mahasiswa nya yang sering bolos hanya pada jam pelajaran ia saja. Aku diam saja berpikir,
Tanpa Menunggu lama jawaban dari Cia . Lisa Langsung menjawabnya“ Kami Tak Suka Jam Pelajaran bapak! “ Ucap lisa yang melihat Cia sedang berpikir dengan jawabannya
“ Diam! “ Bentak Pak Rudi dengan kesal
“ Saya Tidak bertanya denganmu Arida Khalisa! “
“ Terserah Bapak “ Jawab Lisa Membuang muka nya ke arah Pak rudi.
“ Sekarang Juga Kamu Lisa Bapak Hukum Berdiri Hormat di Lapangan Sampai Jam Pelajaran Bapak Habis. Dan Untuk Cia Dan Fatimah kalian Silahkan Duduk Mendengarkan pelajaran Saya! “ Ucap Pak rudi yang hanya menghukum Lisa.
“ Baik “ Jawab Lisa
“ Tidak bisa Pak, Jika Lisa Di hukum Saya juga kan ikut dengan lisa di hukum. Aku Dan Lisa sama-Sama bolos Jadi aku akan ikut perkataan bapak Berdiri hormat di Lapangan Kampus “ Ucap ku
“ Terserah Kalian “
“ Pa- aak….
“ Kamu kalau ingin ikut di hukum bersama mereka silahkan “ ujar Pak Rudi kepada Fatimah yang paling irit bicara Dan di angguki oleh Fatimah.
Seperti perkataan Dosen galak aku dan kedua sahabatku berdiri di lapangan kampus sambal hormat kepada tiang bendera Sampai 3 jam dan akhirnya hukuman selesai juga, Dan sekarang kami berad di kantin kampus saking hausnya minum 5 gelas
“ Hello… Cia Lo haus banget ya sampe segitunya minum 5 gelas malah nambah lagi “ Ucap Lisa melihat ku sibuk menghabiskan minuman Lisa
“ Iya Lis aku haus banget, Tenggorokan ku masih kering juga “ Eluhku kepada kedua sahabat ku
“ Mana panas lagi, Udah ada kipas angina tapi masih gerah jua “ Sekarang gikiran Fatimah yang mengeluh
“ Maafin gue ya Cia,Fatimah gara gara gue gak suka sama Dosen galak Yang bernama pak rudi kalian kena imbas nya “ Ucap lisa sedih melihat kita berdua di hukum, Memang yang mengajak mereka berdua bolos adalah lisa tapi katanya da alasan di balik itu
“ Sellow aja Ngga papa, Emang alasan apa sih kok kamu Ngga suka sih sama pak rudi padahal kan ia tampan mana masih mudah coba “ Cercah pertanyaan dari ku karna penasaran lisa begitu membenci Pak Rudi padahal Dosen Baru Sudah 2 minggu mengajar dan Setiap jam pelajaran nya Lisa selalu mengajaku dan Fatimah bolos.
“ Iya aku juga penasaran “ uacp Fatimah membenarkan kaca mata nya
“ Gue…Gue….Di Jodohin sama Pak Rudi ! “
“ APA !” Teriak ku bersamaan dengan Fatimah, Mata Fatimah malah melotot hingga kaca matanya hampir jatuh
“ Kamu ngga salah Lis, Mana mau Pak Rudi sama Kamu” Teriaku kaget Dosen muda di kelasnya mana mungkin di jodohin sama lisa yang notabenya bar-bar.
“ Terus juga ini tuh tahun 2021 ya Lis kaya jaman dulu aja di jodoh-jodohin “ aku memutar bola mata ku dengan malas, Sudah zaman Modern kaya gini masih aja ada orang tua yang menjodoh-jodohkan anaknya .
“ Emang apa sih alasan nya kok orang tua kamu jodohin kamu sama pak dosen muda itu “ Tanya Fatimah penasaran sembari membenarkan kaca matanya yang hamper jatuh akibat kaget
Terlihat Lisa menghembuskan nafasnya dengan berat “ Kalian tau sendiri kan mama dan papa ku Suka sekali menghamburkan uang? “ Aku dan Fatimah menganggukan kepala
“ Sekarang Perusahaan Papa ku hampir bangrut dan Banyak hutang di mana-mana…” Terlihat Lisa enggan melanjutkan ucapanya
“ Jadi Bokap Dan Nyokap Kamu jodohin Kamu Sama Si Dosen galak itu Demi membayar hutang “ pikir Cia dengan otak encernya Dan langsung di angguki oleh Lisa pertanda jawaban Cia memang benar.
“ Astaga” Aku langsung menepuk keningku, Paling benci dengan Orang tua yang seenak jidatnya.
“ Kalau orang tua kamu butuh uang kamu tinggal bilang aja ke Aku Jadi Ngga udah jodohinkamu “ Kata Ku
“ Aku Merasa Ngga enak sama kamu Cia “ Kata Lisa “ Tapi kamu sahabatku Lisa Apapun akan aku berikan “ Ucap aku dengan kesal, kenpa malah merasa ngga enak emangnya aku siapa
“ Ceritamu Persis seperti Novel-novel “ Ujar Fatimah, Dia Paling suka membaca Novel hal-hal Yang berbau Romantis , Tak menyangka Ceritanya seperti di Novel.
“Terus kenapa kamu Nggak Nolak perjodohan itu? “ Tanya cia
“ Umurku juga udah 22 tahun sudah masuk ke jenjang pernikahan, Dan gue juga ingin menjadi dewasa dengan menikah “ UJar Lisa
“ Tapi Ngga gitu juga kali Lisa “ Aku kesal sendiri dengan Pemikiran nya
“ Menurutku yang di katakana Cia benar, Ngga gitu juga Lisa. Menjadi dewasa juga Ngga harus menikah “ Ucap Fatimah yang sedari tadi menyimak
“ Intinya aku gak trima kalau kamu terima perjodohan itu “ Ucapku langsung berdiri ingin sekali membatal kan perjodohan tapi tanganku lanhsung di pegang oleh Lisa
“ Percuma Cia, Orang tua gue dan Dia udah menyutujui
Brakk, Aku langsung duduk dan memijit pelipisku yang terasa sakit.
Sekarang sudah sore waktunya pulang kampus
“ Kamu pulang sama siapa ? “ tanyaku kepada Lisa yang sedari tadi melamun, entahlam mungkin dia mikirkan perjodohan yang tak masuk akal . kami berdua sedang duduk semabari aku menunggu Taksi online. Kakak ku tidak bisa menjemputku karna tugas nya sebagai polisi yang amat sibuk. Fatimah sudah di jemput.
“ Pak Rudi “ Jawabnya singkat
“ gue mau ke toko baju pengantin “ Lanjutnya
“ Secepat itu kah, Berapa umur Pak Rudi? “ tanyaku dengan hati-hati
“ 27 tahun, gue 22 tahun . Jarak 5 tahun “ jawabnya dengan tenang
“ Gak tau-tua amat “ ucapku dengan tertawa. Lisa hanya tersenyum tipis . Tak berapa lama mobil Pak Rudi sudah berad di depan kami, ekspresi nya Sangat dingin, Dasar atu es Batin ku berteriak.
Lisa sudah Pergi, sebelumnya dia sudah pamit kepadaku.
Taksi online ku juga sudah datang, Segera ku buka pintu mobil dan langsung menduduk kan di kursi belakang. Aku rebahkan badanku yang terasa pegal ke kursi sambil memejamkan mataku yang terasa ngantuk.
Allaahu Akbar, Allahu Akbar
Terdengar Merdu Suara Adzan Maghrib Ke telingaku , Membuat ku membuka mata
“ Pak Stop! “
“ Saya mau beli minuman dulu “ Ucapku ke arah bapak supir taksi, Pria Paruh baya yang bekerja keras menafkahi keluarganya. Mendadak tenggorokan ku kering
“ Baik Nona, Saya juga Pamit untuk Solat Maghrib sebentar “ Jawabnya dengan sopan, Langsung ku angguki bapak itu, Ternyata dia seorang muslim. Sama sepertiku hanya saja aku lalai dengan Perin tah NYA.
Aku sudah membeli minuman dekat dengan jalan raya, Langsung saja aku minum langsung habis minuman Teh Pucuk itu, Sembari menunggu Bapak supir taksi itu aku melihat Jalan raya kota Jakarta sangat indah nan ramai.
Terdengar suara anak kecil menangis aku mencoba melihat sekeliling di mana arah suara itu,
“ Huaaaa…. Mbak ayu….Hiks, mba ayu di mana high“ Suara tangisan seorang anak kecil yang masih terdengar oleh ku, Ku berjalan ke arah anak kecil itu ternyata tempat duduk nya tidak jauh dari ku. Langsung saja aku dekati dan menduduki di sebelah anak kecil itu.
“ Kamu kenapa anak tampan ?” tanyaku melihat anak kecil itu yang sangat tampan, anaknya saja tampan pasti bapaknya sangat tampan batinku tersenyum. Dengan cepat aku menggelengkan kepalaku.
“ Kenapa kamu duduk di sini, Di mana ibumu ? “ tanyaku lagi mencari-cari sosok ibuunya
“ Kakak… Hiks... Hiks... Alif pengen pulang … “ ucapnya sambil mengelap ingusnya.
“ Iya iya pulang tapi Kamu ke sini sama siapa “ tanyaku lagi mengahap ke arah ank kecil itu yang duduk sendirian
“ Mbak ayu…tapi mbak ayu nya pergi huaaaaaa....“ Ucapnya menangis lagi, ku elus punggung anak kecil itu tak di sangka ia malah memeluk ku dengan erat “ sudah, Sudah ini minum dulu “ ku berikan botol aqua yang sempat beli tadi langsung ia minum.
“ Hiks…hikss…. Mbak ayu… “ ucapnya menangis lagi setelah minum
"Nama kamu siapa anak Tampan" Tanyaku ke arah bocah kecil itu yang sangat tampan
"Alif" Jawabnya dengan imut
"Huuuuaaaaaaaa"
“ Bagaimana kalau Alif pulang sama kakak saja, Nanti Kakak coba nyari alamat rumah Alif deh, Kakak Cia juga polisi loh, Jadi lebih gampang nyari rumah Alif sama mbak ayu nya Alif,. Gimana?” aku menawarkan diri untuk sementara tinggal bersamaku, kalau nyari sekarang, disini sangat ramai dan juga sudah malam.
Ku lihat anak kecil itu dengan seksama terlihat ia berpikir keras, umurnya kisaran 4 tahun.
“ Baik kakak cantik, Alif ikut Kakak cia, tapi kalau kakak macam macam sama Alif, Alif bakal lapor abi “ ucapnya berdiri dengan percaya diri mengadu kepada abinya. Siapa abi nya anak tampan ini membuat ku penasaran
“ iyah kak cia janji ngga akan macam-macam sama alif tampan ini “ kataku mencubit hidungnya yang mancung membuat Alif kesakitan.
"ih kakak, sakit " teriak Alif kesakitan, aku mlah tertawa melihat kelucuan nya
**
“ Nona, Maaf ya menunggu lama “ ucap pak supir
“ tak apa pak “ Kami berdua duduk di mobil taksi, kami berdua bercerita di iringi tertawa, sungguh anak kecil ini sangat lucu dan menggemaskan sampai juga di rumahku.
“ Ini pak uang tambahan buat bapak “ ku berikan sebaagian uang ku kepada bapak itu. “ tak usah nona,bapak Nggak enak “ jawabnya “ Ngga papa pak, lumayan kan uangnya cukup buat kebutuhan “ elakku . tanpa bantahan bapak itu menerima “ makasih nona, semoga di limpahkan rezekinya “ aku tersenyum mendengarnya
Sebelum sampai Alif sudah tidur Di Pelukan ku ,Ku gendong Alif sampai rumah yang terlihat kelelahan, mata sembab. Kasihan sekali dia .
“ Cia, Kamu gendong siapa ? “ Tanya mommy melihatku membawa seorang anak kecil , menghentikan langkah ku yang akan menaiki tangga
“ anak kecil ini sangat tampan “ ujar mommy mendekati kami
“ Anak ku mom “ jawabku cengengesan sambil melanjutkan langkah ku ke kamar
“ Dasar anak nakal! “ ucap mommy dengan kesal dengan jawaban anaknya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!