"RashSya ayo sarapan Nak"
"Iya mom"
RashSya turun dari kamarnya menuju meja makan tak lupa menggendong adek kesayangan mereka Arsyila Qeeva Malik yang saat ini telah berusia 6 tahun
"Abang nanti pulang sekolah anterin Chila les ya"
"Siap Princess"
"Hari ini Chila mau dianter Daddy atau bareng Abang"
"Bareng Abang aja..kalau sama Daddy gak seru"
"Kenapa bisa ngga seru...apa Daddy membosankan"
"Ck bukan membosankan...Tapi teman Chila lebih suka lihat wajah Abang RashSya"
Jay hanya mendengus mendengar penuturan Putri semata wayangnya itu
"Hahaha..jelaslah Abang kan emang ganteng"
"Gak nyadar turunan siapa"
"Daddy gak terima"
"Biasa aja"
Suasana rumah tak ada perubahan sama sekali...Walaupun si kembar kini sudah duduk di bangku SMA dan Chila yang masih di TK kegilaan mereka tetap sama
"Oya pulang nanti sama Mang Toyib atau Daddy ya Chila"
"Kenapa bukan Abang saja"
"Abang pulang siang terus ke kantor Daddy..Abang Arsya juga harus ke kantor Opa"
"Huh Baiklah..Baiklah"
Mereka akhirnya berangkat sekolah..karena sekolah Chila searah dengan si kembar..mereka mengantar lebih dulu adek kesayangan mereka
"Abang tidak perlu antar sampai dalam..disini aja"
"Kenapa"
"Ck..nanti tuh emak emak sama Bu guru histeris melihat Gumiho"
"What..Gumiho"
"Iya siluman ganteng yang ada difilm drakornya si Eneng"
"Astaga"
RashSya bersamaan menepuk jidat karena perkataan sang adek
"Emang kita kaya siluman gitu"
"Iya"
"Siluman apa"
"Siluman ngepet"
"Hah kok gitu"
"Habisnya Abang sama kak Ghay tiap weekend nungguin Lilin melulu..berharap Daddy sama opa dapat uang banyak"
"Haish suka betul aja ngomongnya.. Haha"
"Sebenarnya kita gak nungguin lilin Chila tapi Lilin yang nungguin kita"
"Hmm begitukah"
"Iya..memang Chila gak pernah lihat kita kalau lagi nonton Drakor kw"
"Pernah sekali kalian malah ditonton ma tv"
"Haha..tau aja sih sayangnya Abang"
Setelah mencium tangan abangnya dibals dengan kecupan di seluruh wajah oleh RashSya..Chila melangkah bak model kedalam sekolah..bahkan wajahnya sudah berubah datar
Si kembar melajukan kuda besinya menuju sekolah mereka sekolah sederhana seperti saat mereka menjalani sebelumnya..Bahkan permintaan khusus dari Opa Aidil untuk sekolah di Yayasan milik keluarga mereka tolak
Seperti biasa..Saat mereka sampai akan menjadi pusat perhatian..gaya mereka yang cool malah membuat para siswi semakin histeris
"Wah pangeran gue uda datang"
"Ya ampun gak kuat gue pengen peluk aja"
"Gila makin ganteng aja sih sikembar ini"
Masih banyak lagi kata kagum yang terucap dari mulut para siswi..Mereka berdua tetap cuek tak memperdulikan berjalan santai melewati lorong yang penuh para pengagum setia
Di kelas Ghaydan sudah lebih dulu tiba... Ghaydan masih setia mengikuti kemanapun sikembar bersekolah
"Hai bro baru nyampe..tumben"
"Anter Chila dulu"
"Wah ngater jodoh masa depan gue dulu"
"Ck..berhenti berkhayal"
"Kenapa memangnya salah apa"
"Ya"
"Huh ya sudahlah mengalah saja daripada calon kakak ipar tak merestui"
"Hm"
Disekolah yang sekarang Ghaydan tetap menggunakan nama Atha dan juga diabtak sedingin si kembar..Dia lebih sering menjawab sapaan para fansnya bahkan tersenyum hangat
Sampai sekarang identitas sikembar dan Ghaydan hanya diketahui oleh para pembisnis saja...untuk orang umum belum ada yang mengetahui karena mereka tak mau orang mendekati mereka dengan maksud tertentu
"Hei sob...noh Sabrina ngirimin kalian makanan"
"Makan saja kami sudah kenyang"
"Aish pengertian sekali kalian ini"
"Oya kalian mau ikut ekskul apa"
"Basket"
"Futsal"
"Tumben kalian berbeda minat"
"Masalah buat loe"
"Nggak nggak ada"
Dikelas ataupun diluar kelas mereka bertiga adalah idola.. Sebenarnya Sikembar sudah bisa lulus SMA sejak lama..Namun mereka sama seperti Daddy-nya menolak melomoat kelas
Bel pelajaran pertama dimulai..Karena hari ini pertama masuk kelas setelah orientasi siswa..maka Wali kelas hanya akan membentuk struktur keanggotaan kelas dan pengenalan saja
"Selamat pagi semua"
"Pagi Bu"
"Perkenalkan nama saya Sri Widiastuti..Wali kelas sekaligus guru Bahasa Inggris kalian..Karena hari ini awal masuk sekolah ibu ucapkan selamat datang di SMA Cendrawasih semoga kalian bisa menuntut ilmu dengan serius dan menjadi kebanggaan orangtua dan sekolah"
"Ya Bu"
"Baik sekarang kita akan membentuk struktur organisasi kelas ya...Siapa yang ingin menjadi ketua kelas"
Tak ada yang mau mengacungkan jarinya... Akhirnya Bu Sri melihat daftar hadir siswa dan menentukan
"Karena tidak ada yang mau sukarela maka ibi yang akan memilihnya sendiri...Oya sebelumnya kita absen dulu"
Absen dibacakan saat tiba di kembar dipanggil namanya Bu Sri baru sadar mereka kembar identik
"Arash dan Arsya kalian kembar"
"Ya Bu"
"Wah kalian sangat mirip bagaimana kami bisa membedakan"
"Jika sudah terbiasa nanti mudah membedakan kami Bu"
"Baiklah asal kalian jangan jahil dengan menukar identitas ya"
"Baik Bu"
Yang lain tertawa tidak untuk si kembar..pembacaan absen telah usai dan Bu Sri langsing memilih ketua kelasnya
"Sekarang ibu akan menunjuk ketua kelas kalian..yaitu Arash Syauqi Malik"
Arash yang dipanggil nampak biasa saja dan hanya menganggukkan kepala sekilas
"Wakilnya Ghaydan Atha Septian"
"Baik Bu"
"Sekretarisnya..."
Bu Sri memandang keseluruhan wajah murid perempuan mereka berharap dipilih setelah tau jika ketua mereka si tampan nan dingin
"Malika Ayesha Putri"
Pilihan jatuh pada gadis pendiam yang sama dinginnya dengan si kembar namun dia tidak berpenampilan culun
Hampir semua murid perempuan protes menggerutu karena tak dipilih menjadi sekretaris
"Nanti setelah ini ketua dan sekretaris keruangan ibu untuk mengambil kelengkapan kelas dan jadwal pelajaran"
"Baik Bu"
Hanya Malika yang menjawab...Bu Sri menyudahi perkenalan mereka dan beranjak kembali keruang guru...Arash dan Malika mengikuti dari belakang...Mereka berjalan bukan beriringan namun berjajar ke belakang dengan jarak lumayan jauh
Arash tak peduli hal itu dia memang tak suka berdekatan dengan wanita kecuali keluarga dan sahabatnya
Jam istirahat pun tiba..semua murid berhamburan pergi ke kantin begitu juga Trio rusuh..Kantin semakin histeris melihat ketiga cowok tampan memasuki area itu
"Gila bener bener tampan mereka"
"Wah kalau gini betah sekolah disini"
"Tampan sih tapi dingin kaya kulkas"
"Biar saja dingin biar bisa membekukan hatiku juga"
Tak hanya seangkatan bahkan kakak kelas pun menaruh minat pada ke tiganya..Salah satunya siswi yang dibilang most wanted dia berusaha mendekati kembar sejak awal melihat saat pendaftaran siswa
"Riz...itu inceran loe"
"Iya...makin tampan saja mereka"
"Tapi kaya kulkas dua pintu...brr..dingin Oey"
"Malah semakin membuat gue penasaran"
"Loe yakin Riz naksir salah satu dari mereka"
"Ya iyalah masa semua gue embat..hahaha...emang kalian berdua gak minat"
"Ck...masih adek kelas gue gak suka brondong gue mah tetep Kaisar saja..apalagi dia orang kaya anak pengusaha terkenal lagi"
"Iya bener kata Luna... daripada mereka bertiga belum begitu jelas..yang ada anak kere mam**s loe Riz...hahaha"
"Iya juga sih...tapi biar aja gue masih penasaran aja sama mereka..Masalah gak sekaya Kaisar masalah terakhir"
"Lagian loe Riz Kaisar uda nembak loe masih loe gantung aja..Nunggu apa sih"
"Nunggu waktu yang tepat aja...hati gue belum srek"
"Serah loe aja...asal jangan nyesel ntar"
"Ok"
Mereka adalah Rizka...Luna dan Maya yang terkenal dengan most wanted disekolah mereka walaupun prestasi akademik mereka biasa aja...namun wajah mereka ya lumayanlah menurut Ghaydan
Jam pelajaran telah usai semua para siswa berhamburan keluar kelas untuk kembali ke rumah masing masing..Diparkiran sudah banyak siswi menunggu kedatangan ketiga pria tampan itu
"Woy mereka datang mereka datang"
"Ck..nikmat mana lagi yang gue dustakan"
"Abang jantung adek ajeb ajeb"
Mereka bertiga tetap santuy saja berjalan menuju mobil mereka Ghaydan hanya sesekali tersenyum mendengar ucapan mereka
Saat akan memasuki mobil Ghaydan mendapat telpon dari papinya untuk langsung datang ke perusahaan
"Coy gue ke tempat bokap langsung"
"Ya uda kita juga"
Mereka berpisah dan keluar sekolah menuju kantor orangtua masing masing sebelum sampai si kembar singgah untuk mengisi bahan bakar dan juga berganti pakaian mereka selalu prepare menyiapkan semua di mobil
Berjalan keluar toilet dengan cool..dan berkacamata hitam mereka menggunakan pakaian kasual..Kaos putih polos bercelana jeans dan berbalut jaket Boomber..Para gadis bisa pingsan melihat pesona mereka
Karena Arash lebih dulu melewati kantor sekaligus hotel sang Opa maka dia mengantar sang adek terlebih dahulu
"Abang gak turun"
"Turunlah..bisa dikutuk jadi ember sama opa kalau gak nyapa"
"Hahaha...Anda benar sekali"
Arash menakutkan mobilnya diparkiran depan hotel karena dia hanya akan menyapa sang Opa lalu pergi ke kantor Daddy-nya
Kedua pangeran itu menyedot perhatian para karyawan dan pengunjung hotel..banyak dari mereka bertanya kepada resepsionis bahkan pegawai hotel lainnya tentang dua pangeran tampan itu
Mereka jalan dengan cool tanpa melepas kacamata menaiki lift khusus untuk keruangan opanya
Tok tok
"Masuk"
"Assalamu'alaikum opa"
"Waalaikumsalam cucu opa sudah datang"
Mereka menyalami dan mencium tangan sang Opa..Arka memandang penampilan kedua cucunya..sama persis
"Ck..kalian mau nongkrong apa kerja"
"Kenapa opa..ada yang salah dengan kita"
"Pakaian kalian ini buat nongkrong bukan kerja..gak sekalian pakai celana sobek sobek"
"Wah ide bagus opa besok kita akan pakai itu"
"Kalian begini saja pasti karyawan opa pada ngeces apalagi pakai celana sobek sobek bisa bisa mereka pingsan kena serangan jantung"
"Biasa sajalah opa..kami kan memang tampan"
"Halah tampan tapi belum laku...Gak bisa ngalahin ketampanan opa kalian"
"Ck ketampanan opa tak lekang oleh waktu"
"Iya benar bang saking tak lekangnya kita jadi bingung bagian mana yang masih tampan"
"Ck kalian gak bisa melihat pesona opa ini apa"
"Pesona yang sudah keriput dan beruban..hahaha"
"Dasar cucu tak berakhlak kalian..Arash sana pergi ke tempat daddymu sebelum telpon ruangan opa terus berdering karena kamu tak muncul muncul"
"Ealah diusir Arash...memang Arash sudah tak dianggap lagi...merana hati ini"
Arsya dan Arka kompak menjawab
"Lebay"
Arash meninggalkan ruangan sang Opa dengan gaya coolnya..para karyawan yang berpapasan semakin histeris
"Ya ampun pangeran kulkasku"
"Kenapa dinginnya sampai membekukan hatiku ini"
Arash yang mendengar ucapan itu hanya cuek berjalan lurus
______
Hay Hay.. RashSya punya lapak disini ya...ini kisah masa SMA dan dewasa mereka ada kisah percintaan mereka juga
Jangan bosan mendukung mereka ya
Pastikan terus Like komen rate dan vote seikhlasnya kakak
Happy Reading
"Mamang jadi nikah bulan depan"
"Jadilah den masa mamang suruh jomblo terus kaya Aden"
"Woy berani ya sekarang ngatain mentang mentang uda laku"
"Iya..dulu aja belum laku gak gini banget"
"Hahaha.. Sombong dikit boleh dong"
"Serah deh serah"
"Eh Mang...kalau mamang nikah si Eneng gimana"
"Ya gak gimana gimana dong den Arsya...emang mau digimanain gitu"
"Maksudnya dia kan patah hati sama mamang"
"Nggaklah den Atha biasa aja dia mah"
"Ya karena emang dia gak lihatin kalau sedih"
"Lah Aden Arash tau dari mana coba...jangan jangan ngintipin si Eneng ya"
"Kalau iya mau apa..Mamang cemburu.. hahahaha"
"Nggaklah den...pantes aja kemarin den Atha bintitan habis ngintipin si Eneng ya..hahaha
"Oiya..lupa gue mau nanya loe bintitan habis ngintipin siapa Ghay...hahaha"
"Sialan kalian..awas loe Mang gak gue kasih angpo nikahan nanti"
"Gak masalah kan ada den RashSya"
"Hahaha...ngaku loe ngintipin siapa"
"Gue gak ngintipin siapa siapa Rash...gue kemarin makan udang lupa gue kalau alergi"
"Ouh udang to...gue kira ngintipin pembokat loe.. hahaha"
"Sialan loe..emang gue apaan milih pembokat gue"
Tak lama terdengar teriakan dari si Princess
"Abang where are you"
"Dibelakang sayang"
Chila berjalan berlenggak lenggok layaknya peragawati diatas catwalk
"Ada apa Chila sayang"
"Abang si Eneng nangis noh didapur"
"Kenapa..apa hari ini adek jahil lagi"
"Tidak..Chila baru mau minta tolong buatin jus eh lihat si Eneng mojok dibelakang kulkas sambil megang undangan terus nyanyi"
"Surat undangan pernikahan ini gugenggam erat di tanganku...hanya doa restu yang kupersembahkan semoga engkau bahagia...sendiri lagi seperti dahulu...."
Chila memperagakan cara bernyanyi dangdut si Eneng..walaupun sedih masih tetap goyang
"Wah wah... seperti nya ada yang harus bertanggung jawab ini"
"Aduh den mamang harus gimana dong"
"Dibujukin dong Mang"
Chila menyaut
"Beliin Eneng pensil alis pasti mau"
Semua bengong melihat Chila
"Kok pensil alis sih dek"
"Kan Eneng suka nebelin alis bang biar kayak Abang Arsya"
"Haish malah Abang dibawa bawa sih dek"
"Lah kan bener bang"
"Eh gaes kayaknya gue tau gimana menghibur si Eneng"
"Apaan Ghay"
"Nyawer gaes"
"Aha betul juga..kuy let go"
Mereka menyiapkan perlengkapan perang..Mang Toyib diminta memanggil Eneng..Drama pun terjadi
"Eneng ayo kita goyang"
"Nggak mau..tinggalkan Eneng sendiri Mang"
"Ayolah Neng itu uda ditungguin Aden RashSya Neng Chila sama den Atha"
"Cukup Mang jangan mencoba menggoda Eneng..Eneng sudah akan mengikhlaskan mu Mang"
"Loe ngemeng apa sih Neng gak jelas"
"Sudah jangan lagi bicara sakit hati ini sakit Mang sakit"
Si kembar dan Ghaydan yang melihat itu tertawa cekikikan dibelakang..Chila pun datang mengganggu
"Mamang memang tega...tega berbuat jahat pada Eneng...Apa sih kurangnya Eneng Mang apa"
"Yaelah Neng Chila malah ikutan somplak lagi"
"Jawab Mang apa kurangnya Si Eneng"
"Kurang sekilo aja neng"
"Hahahaha...udah kalian berhenti main dramanya jadi have fun gak ini"
"Eneng lagi mager Aden Ghay"
"Woy enak banget ya manggilnya"
"Ya enaklah gak enak ya dienak enakin mau coba apa den Ghay di enakin"
"Duh Gusti bisa darting gue ma pembokat loe pada..ada ya yang nrima orang kayak dia ini"
"Hahaha...limited ni mah Ghay"
"Bukan limited lagi yang ada loe melotot dibikin spaning melulu"
"Udah ya yuk have fun..Si Eneng tinggalin aja..Paling gak kebagian saweran"
Mendengar kata saweran jiwa missqueen pun bergelora
"Eits..itu gak boleh ketinggalan dong den..yuk kuy..Eneng siap"
"Hadeh matre juga loe Neng"
Mereka keruang tengah untuk berpesta..hari ini Jay dan Jasmine sedang berada di Bandung untuk urusan bisnis sedangkan Arka mengantar Melany ke Australia mengunjungi orangtuanya
"Tarik mang"
*Merana kini aku merana
Kekasih tercinta entah ke mana
Sendiri kini 'ku dibalut sepi
Tiada tempat 'tuk bercurah lagi
Di mana kini entah di mana
Bunga impian yang indah di mata
Kurindu tutur sapamu nan manja
Saat kau barada di sisiku
Tarik sis...
Semongko
Kini tinggal aku sendiri
Hanya berteman dengan sepi
Menanti dirimu kembali
Di sini kuterus menanti
Akan kucoba untuk
Menanti dirimu, kekasih
Oh bunga
Di mana kini kau berada
Jangan biarkan diriku
Dalam keseorangan
Oh bunga
Jangan kau gores luka di dada
Sungguh diriku takkan kuasa
Campakkan kenangan
Ho ho ho ...
O-oh bungaku
Ho ho ho ...
O-oh bungaku
Merana kini aku merana
Kekasih tercinta entah ke mana
Sendiri kini 'ku dibalut sepi
Tiada tempat 'tuk bercurah lagi
Di mana kini entah di mana
Bunga impian yang indah di mata
Kurindu tutur sapamu*…
Bahkan Chila pun ikut berjoged mereka benar benar berpesta menghibur hati Eneng yang gundah gulana ditinggal nikah Mang Toyib tercinta
Dua jam berlalu si Eneng sudah menyerah dan mau menerima kenyataan jika si mamang sudah sold out..Karena penasaran sikembar dan Ghaydan menanyai si Eneng yang sudah agak waras
"Neng kenapa gak rela Mang Toyib nikah..Eneng ada hati buat mang Toyib"
"Nggaklah den mamang bukan tipe Eneng"
"Tipe Eneng kayak apa memangnya"
"Bebeb Min ho yang gantengnya selangit"
"Ealah ngayak terus"
"Biarin kenapa sih den Ghay dari bermimpi bisa jadi nyata"
"Ketinggian ngarepnya Eneng"
"Biarin daripada Aden Aden ganteng ganteng jomblo...ga laku ya"
"Ya Allah...ngelunjak juga ni orang..mau gue karungin loe gue lempar ke Empang buat cemilan lele"
"Haha..Loe kalau ketemu si Eneng badannya ngegas melulu sih Ghay"
"Gimana gak ngegas orangnya bentukan kayak gini"
"Hahaha..udah ah.. sekarang giliran mamang...Kenapa mamang gak mau coba jalanin sama Eneng...dan milih dijodohin..padahal Eneng lumayan loh..body kayak harpa suara 11 12 lah kayak aura kasih kalau lagi keselek"
"Aduh den bisa hancur dunia mamang..coba Aden bayangin emak mamang dikampung gak jauh beda sama Eneng gimana coba kalau punya mantu bentukannya sama...bukan perbaikan keturunan yang ada keturunan mamang diambang kepunahan"
"Iyakah...hahahaha..bisa darting terus ngadepin satu aja pusing pa lagi dua"
"Eh Sya..Loe ngumpamain body Eneng kayak harpa gak sekalian garputala gitu"
"Buahahaa..kuwalat loe Ghay"
"Ish gak ada kuwalat sama Eneng mah..Ya gak Neng"
"Gak tau ah den Ghay Eneng gak dong"
"Ck..belagu bener sih pembantu siapa sih loe Neng"
"Den RashSya..Aden lupa apa"
"Nggak pantes niru majikannya"
"Hush asal aja Aden ngomongnya.. mana bisa Eneng niru den RashSya...secara mereka kayak dewa Yunani"
"Terus Eneng kayak apa"
"Dewi rembulan"
"Gronjal gronjal dong...Haha"
"Ye nggaklah den Ghay..mulus gitu kok bercahaya.. menyilaukan"
"Loe mau tau gak bulan itu sebenarnya gronjal gronjal gak mulus kaya loe lihat Neng...Bercahaya karena matahari"
"Iya apa..hoak kali den Ghay...iri aja sama Eneng"
"Apanya yang diiriin sih Neng"
"Udah ah Eneng mau luluran biar putih..mulus..bercahaya"
Kompak Trio rusuh menjawab
"Sapi dong..hahaha"
"Ya Allah Eneng dikatain Sapi..tega emang Aden Aden ini"
"Nggak usah lebay sana balik kandang...kita mau keluar..cari angin"
"Den Ghay jangan lupa mulutnya ditutup"
"Biar apa Neng"
"Biar anginnya gak masuk"
"Sialan loe Neng..Gue karungin beneran mau"
"Ogah"
Yang lain tertawa melihat Ghaydan selalu debat dengan si Eneng..sedangkan si Eneng sudah kembali dalam mode awalnya
_____
Gaes...jangan lupa like komen rate dan vote seikhlasnya Ok
Happy Reading
Seperti biasa RashSya berangkat ke sekolah bersama.. sebenarnya mereka memiliki kendaraan sendiri sendiri namun mereka tak mau berpisah..Jika minggu ini menggunakan mobil Arash...maka Minggu depan menggunakan mobil Arsya..Begitu seterusnya
"Arash..nanti Daddy mau ajak kamu meeting...pulang jam berapa nanti"
"Kami pulang agak sorean Dad"
"Baiklah tidak apa kita meeting juga agak sore..nanti Daddy share location ya"
"Iya Dad"
Hari ini mereka tidak mengantar sang Princess karena Chila ada kegiatan diluar sekolah ditemani mommynya
Disekolah sudah ramai karena kembalinya sang bad boy bernama Kaisar Al Fatih... Kaisar dulu adalah kakak kelas si kembar dan juga Ghaydan serta Rizky saat SD..namun mereka terpisah saat SMP..dan Kaisar ini anak yang selalu mengaku sebagai anak Zaydan Malik
"Eh si Kau uda selesai tuh masa skorsingnya..bisa rusuh nih"
"Iya..serasa gak nyaman aja ada dia sama gengnya"
"Iya..sok berkuasa..padahal gak ada O**knya"
Sikembar dan Ghaydan yang baru tiba disekolah mendengar desa desus itu..Ghaydan mencoba menerka
"Kalian percaya gak sih kalau Kaisar ini sama kayak Kaisar gendut yang dulu suka bully Iky"
"Gak usah berprasangka dulu..belum tentu dia"
"Iya sih..Uda ah gak usah dibahas bukan urusan kita"
Saat mereka berjalan menuju kelas Rizka dan kawan kawan nya menghalangi langkah si kembar
"Wah pagi gini dapat vitamin mata...seer banget jadinya..ya gak gaes"
"Yoi...tambah semangat"
RashSya dan Ghaydan tak menanggapi mereka terus berjalan walaupun Rizka masih menghalangi
"Kok sombong banget sih..gak ada hormat sama kakak kelas"
"Iya..senyum aja nggak"
Mereka tak peduli terus melangkah..hingga rizka menarik lengan Arash..yang membuat Arash marah
"Hei tunggu dong gue belum selesai"
"Lepaskan tangan loe"
"Nggak mau..Loe mau apa"
Tanpa basa basi Arash mengibaskan lengannya dengan kuat hingga rizka terjatuh...dan di tolong oleh Kaisar
"Sayang kamu gak papa kan"
"Lepasin gue Kai"
Kaisar mencoba mengejar si kembar dan menarik tasnya dari belakang
"Woy tunggu..Loe berani beraninya ya bikin cewek gue sakit"
Masih tak ada respon bahkan mereka bertiga tidak menoleh.. sampai Kaisar benar benar murka
"Hei kalian tuli apa..gak ada sopan sopannya sama gue..lihat gue kalau berani"
Arash yang pertama menoleh diikuti Ghaydan dan Arsya..Betapa terkejutnya Kaisar
"Ka...ka.. kalian..Kenapa kalian berada disini"
"Loe gak lihat kita pakai seragam"
Sambil melepaskan cengkraman tangan Kaisar mereka bertiga berjalan ke kelas mereka
"Mengapa mereka sekolah disini..gue pikir mereka bakal sekolah di pesantren kayak anak udik itu"
Kaisar bergumam sendiri..Sampai Rizka mencoba mendekati Kaisar karena penasaran
"Loe kenal mereka Kai"
"Iya kenal.. Kenapa"
"Kenal dimana"
"Mereka satu SD dengan gue dulu"
"Wah berarti loe tau banyak tentang mereka"
"Jelas...sangat tau"
Rizka yang kepo ingin mengulik semau info tentang tiga cowok ganteng itu
"Boleh dong bagi info ke gue"
"Hmmm...boleh tapi apa imbalan buat gue"
"Loe maunya apa"
"Mau loe jadi cewek gue"
"Hah..gak ada yang lain gitu"
"Nggak"
"Ntar gue pikir pikir lagi deh"
Bel masuk pun telah berbunyi para murid masuk ke kelas masing masing mengikuti pelajaran..Dikelas RashSya dan Ghaydan dikejutkan dengan beberapa bingkisan entah dari siapa memenuhi meja mereka masing-masing
Mereka membagikan kepada semua teman sekelas jika makanan..jika bukan mereka langsung membuangnya tanpa harus melihat isinya
Pelajaran pertama kedua telah berakhir..dan kini mereka berada di kantin..Trio ganteng duduk ditempat biasa..mereka tetap berwajah dingin sesekali saja bercanda
brak
Kaisar sengaja menggebrak meja si kembar dengan gaya sok jagoannya sedangkan sikembar dan Ghaydan hanya santai saja tak begitu peduli
"Hei kalian bertiga dengar jangan sok kegantengan kalian..ingat gue pegang kunci mati kalian..jadi gak usah sok didepan gue"
Mereka masih santai menikmati minuman mereka dan camilan yang mereka beli.. Kaisar berjalan menjauhi meja Trio rusuh dengan gaya arogannya
"Rash..kartu apa yang tuh manusia bilang"
"Kartu domino kali atau kartu monopoli"
"Haha ya kali kita judi"
"Udah ah gak usah dianggap tuh omongan gak jelas"
Mereka bertiga berjalan meninggalkan kantin..Saat mendekati perpustakaan Rizka kembali mengulah
"Loe Arash atau Arsya"
Mereka gak peduli tetap berjalan
"Woy sombong banget sih..kalian gak tau apa gue cewek paling popular disini"
Tak ada respon...hingga suara seseorang mengagetkan mereka
"Sayang loe gak usah susah susah nanyain mereka..mending sama gue aja yang lebih segalanya dari mereka"
Sikembar dan Ghaydan masih cuek
"Ah kita ketemu lagi duo RashSya...lama gak sekolah bareng ya...gue kira loe bakalan gabung sama si anak udik itu masuk pesantren jadi ustadz..Haha"
"Kai loe jangan keterlaluan banget sih sama mereka"
"Percuma belain mereka Riz..mereka gak sebanding sama loe dan gue"
RashSya dan Ghaydan gak peduli sama ucapan Kaisar mereka masuk ke perpustakaan untuk membaca buku menunggu waktu istirahat usai
Rizka yang masih kepo dia mengejar Kaisar menanyakan tentang RashSya
"Kai sejauh mana loe kenal mereka"
"Segala hal"
"Kasih tau dong"
"Syaratnya masih sama"
"Ok gue terima"
"Biar gue terima aja dulu urusan belakangan"
Batin Rizka setelah mau menerima syarat dari Kaisar
"Jadi mereka itu cuma anak pegawai biasa di perusahan bokap gue"
"Iya kah..kok gue gak yakin ya"
"Loe gak percaya sama gue"
"Gimana ya...masih ragu aja gitu"
"Coba lihat aja apa yang mereka pakai cuma barang biasa..gak kayak gue branded semua"
"Iya juga sih"
Rizka kembali menanyakan beberapa hal tentang RashSya... Kaisar menjawab dengan karangannya sendiri..Tanpa mereka tau Ghaydan mendengar itu dan merekamnya
______
Jangan lupa like komen rate dan vote seikhlasnya kakak
Happy Reading
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!