NovelToon NovelToon

Really My Husband 2

#RMH (season 2) 1

enjoy

.

...

.

.

...

let's read

______________________________________

aku terbangun dari tidur ku dan melihat jam dinding yang masih menunjukan pukul tiga dini hari ... namun mata ku sudah tidak bisa di ajak untuk menutup lagi

aku langkah kan kaki ku menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu

"lebih baik aku salat,agar begadang ku ada gunanya " dalam hati

Hay aku mikayra Brawijaya ...

anak dari abimanyu Brawijaya dan adinda rahma(alm)

namun aku memiliki ibu sambung yang sangat baik pada ku bernama Natasya Mecca Diandra

bunda adalah wanita yang baik dia selalu mengajarkanku untuk tidak membenci ibu kandungku, walau aku tahu ia sama sekali tidak menginginkan ku, namun bunda selalu memberitahu ku jika ia adalah ibu ku, letak surga ku

OOO iya aku mempunya dua adik laki-laki

yang pertama bernama

Reyhan Brawijaya

dia adalah duplikat dari ayah ku, mereka sangat mirip tapi prilakunya sedangkan wajah nya mirip sekali dengan bunda

reydion adik bungsuku ... dia tidak manja hanya saja sedikit Melo

namun iya sangat penyayang dan perduli bisa di bilang sifat bunda ada dirinya

lucu kan adik adik ku hehe

sebenarnya aku masih banyak memiliki adik namun adik sepupu , aku pun mempunyai aunty yang sepantaran dengan Rey lucu ya bagai mana ya rasa nya di panggil aunty dengan orang yang lebih tua darinya

sudah lah tidak usah di pikirkan

tok tok tok

pintu kamar Rara di ketuk dengan sangat kuat oleh seseorang hingga mau tidak mau iya harus membuka matanya

Rara" iya iya Rara sudah bangun

Dion" kakak cepat di tunggu yang lain untuk sarapan

rara" iya Dion bawel

Rara beranjak dari tempat tidurnya dan bersiap mengunakan baju nya dan tak lupa mengoleskan riasan sederhana di wajah cantik nya

setelah itu Rara turun menuju ke ruang makan dimana di sana sudah ada papa,bunda serta adik-adiknya

Rara" selamat pagi semua (menyapa)

"pagi" bersamaan

Abi"bagaimana kak, sudah siap untuk hari pertama kerja

Rara" siap pa, sangat siap malah

Dion" kak nanti kalo gajian traktir Dion ya (tersenyum)

Rey" dasar anak alay, bisa nya minta traktir aja ,

Dion" Abang Rey tuh anak alay, lihat Bun Abang mengejek aku

Rey" dasar tukang ngadu

cha-cha" Rey, sudah bunda bilang jangan suka

Rey memotong perkataan cha-cha

Rey" suka gangguin adiknya, adik itu di jaga bukan di jahilin , benar kan Bun, (tersenyum)

Abi" Reyhan ! (meninggikan suara)

Rey seketika langsung terdiam dan tak berkata lagi

cha-cha" ingat kak, walau itu perusahaan om Dimas , bukan berarti kamu bisa seenaknya disana

Rara" iya Bun Rara ngerti kok

Rey" kakak kenapa kerja di perusahaan om Dimas sih, tidak sama papa saja ?

Rara" suka-suka kakak dong hehe, tidak-tidak kakak kan melamar kerja nya melalui prosedur yang berlaku, Rey lewat tes dan segala macem dan yang nerima perusahaan om Dimas

Dion" kenapa sih kakak susah ikut kayak gitu, padahal kalo kerja sama papa kan lebih mudah dan jabatannya juga pasti lebih tinggi

Rara" kakak mau menguji kemampuan kakak, dan tidak mau selalu bergantung Sama papa, kakak kan harus jadi contoh yang baik (tersenyum)

cha-cha dan Abi sangat bangga dengan sikap putri sulung mereka itu, yang benar benar di luar dugaan yang selalu berfikir dewasa dan menjadi panutan yang baik buat adik-adiknya

setelah selesai sarapan pagi, Rara pergi menggunakan motor nya sendiri sementara Rey harus mengantar adiknya ke sekolah lebih dulu baru ia berangkat kuliah

Rara" Bun,pa, Rara pergi dulu (mencium tangan) assalamualaikum

"walaikumsalam "

Rey dan Dion pun melakukan hal yang sama dan pergi

sepanjang perjalanan Rara tak henti-hentinya tersenyum karena moodnya hari ini sangat bagus walau iya Bangun dari jam tiga subuh ,

sesampai nya si perusahaan Rara memarkirkan motornya dan berjalan memasuki kantor itu

satpam" selamat pagi

Rara" pagi pak

Rara berjalan menuju lift dan tak hentinya memberi senyum dan menyapa pada siapa saja yang iya temui

tak berapa lama pintu lift terbuka, rara masuk kedalam lift itu

saat pintu akan tertutup tiba-tiba saja ada yang bertriak untuk menahan pintu itu

"hey tunggu tahan pintunya saya ingin naik"

dengan sigap Rara menekan tombol membuka pintu itu agar pintunya tidak jadi menutup

"huh terimakasih" orang itu terengah-engah karena lelah

Rara memperhatikan wanita yang terlihat kelelahan itu

"anak baru lu ya" wanita itu bertanya pada Rara

Rara" iya mba , saya anak baru, oooo kenalkan nama saya mikayra, panggil saja Rara (menyodorkan tangannya)

"gue Nara orang kantor sini biasa panggil cablak " Nara sambil tertawa

Rara" salam kenal mba Nara

Nara" lu divisi apa?

Rara" saya divisi periklanan mba (tersenyum)

Nara" lah kita sama dong ... wah ternyata anak baru di divisi gue lu ya ... cantik lu, haha hati hati anak laki di divisi kita tuh pada genit

Rara" iya mba,

tak lama lift terbuka Nara dan Rara keluar dari lift itu

Rara menuju keruangan kepala di visi sementara Nara pergi menuju bangkunya

Rara" selamat pagi

Fahri" pagi kakak (girang)

Rara" Fahri ini kantor jangan panggil aku seperti itu

Fahri" huh aku sudah terbiasa kak, gimana coba dari kecil sudah manggil begitu

Rara" haha iya iya, tolong di biasakan memanggil nama saya pak Fahri

Fahri" baik nona rara, mau minum apa kak eh Rara

Rara" gak usah pak, kenapa agak aneh ya di dengernya

keduanya tertawa karena memang tidak biasa melakukan hal itu

fahri " ya sudah kak, karena ini sudah jam masuk kantor aku ajak kakak untuk berkenalan dengan yang lain

Rara" baik lah pak Fahri( membulat kan mata nya pada Fahri)

Fahri " oooo iya rara (cengengesan )

Fahri dan Rara keluar dari ruangan itu dan Fahri memperkenalkan Rara para anggota divisinya

Fahri" perhatian semuanya (wajah serius )

semua karyawan berdiri dan memandang ke arah Fahri

Fahri" hari ini divisi kita kedatangan anggota baru silahkan ka, em nona perkenalkan diri anda

Rara" perkenalkan nama saya mikayra kalian bisa panggil saya Rara saja, saya harap kita bisa bekerja sama ,saya meminta bantuannya buat semuanya jika saya tidak mengerti akan sesuatu

setelah selesai Rara di persilahkan menuju ke mejanya dan ternyata meja nya bersebelahan dengan Nara

hari ini hari yang bersejarah buat Rara dimana iya bisa bekerja dengan ke mampuannya sendiri tanpa embel embel keluarga Brawijaya

"semoga hari ini berakhir dengan indah seperti senyuman matahari pagi "

_____________________________________

TBC

next

Hay Hay semua semoga kalian suka dan gak bosen baca cerita aku ya...

inget ya setelah baca jangan lupa kasih like dan komen kalian ya

terimakasih

#RMH (season 2) 2

happy reading

.

.

.

.

.

enjoy...

_______________________________________

hari ini semua berjalan lancar untuk rara karena tak ada hambatan sedikit pun dalam ia mengerjakan tugasnya yang sangat menumpuk di hari pertama bekerja

waktu sudah menunjukan waktu pulang kantor dan itu artinya semua karyawan di perbolehkan pulang

Rara sedang membereskan barang-barang nya dan bersiap untuk pulang

Nara" Ra kita pulang bersama ya

Rara" iya mba mari

Nara" gak usah panggil mba Ra,panggil nana aja atau gak cablak kayak yang lain, lagian umur kita gak jauh-jauh banget

Rara" (tersenyum) oke deh na

mereka berdua berjalan menuju lift yang ternyata sudah penuh oleh karyawan lain terpaksa mereka menunggu sampai lift selanjutnya

sedang asik menunggu tiba tiba Nara heboh sendiri membuat Rara heran

Nara" haduh gimana ini ,haduh, aduh Ra wajah gue berantakan gak,(memperlihatkan wajahnya didepan Rara )

Rara" enggak kok, cantik wajahnya

Nara" aduh makin Deket lagi ...

Rara hanya menengok kanan dan kiri mencari apa yang membuat Nara salah tingkah namun Rara tak menemukan siapa pun kecuali adik sepupunya Fahri

Fahri" sudah mau pulang semuanya

Rara" iya pak

Nara hanya diam, tak menjawab

Fahri" kalo begitu saya duluan semuanya

Rara" iya pak,hati-hati pak

Fahri memasuki lift khusus untuk para atasan dan meninggalkan kedua wanita itu

Nara" huh (membuang nafas) akhirnya pergi juga, haduh Ra, hampir aja masuk IGD gue gara-gara tuh anak

Rara" kenapa na?

Nara" panjang ra kalo mau di ceritain ... nanti aja kalo ada waktu gue ceritain

Rara" oke

***

sesampainya di rumah Rara di sambut dengan bundanya

cha-cha" gimana kak, hari pertama kerjanya

Rara" biasa aja Bun, tapi Bun kakak baru tahu bos Rara ternyata Fahri ,

cha-cha" OOO jadi bos kamu sih anak ajaib itu, pasti seru ya kak

Rara" seru apa Bun, yang ada kakuk mulut kakak manggil dia bapak

cha-cha" ya udah kakak mandi, terus bantu bunda oke

Rara" dion sama Rey kemana Bun, tumben sepi?

cha-cha" mereka lagi pergi Sama papa ke rumah opgan

Rara" OOO yasudah lah kakak mandi dulu Bun

Rara pergi meninggalkan cha-cha , iya naik ke kamarnya dan mengistirahatkan tubuh nya

sudah selesai membersih kan dirinya Rara turun untuk membantu bunda nya ... walau

mereka punya banyak asisten rumah tangga namun cha-cha tak pernah mau menjadikan anak anaknya pemalas dan tak bisa apa-apa

Rara" apa yang bisa kakak bantu Bun

cha-cha" kakak beresin meja nya ya, terus susun piring piring , oooo iya susun piring nya lebih tiga ya nak, mau ada tamu soalnya

Rara" oooo iya Bun,

Rara mulai mengerjakan tugasnya selesai Rara membatu memasak

semuanya sudah beres hanya tinggal menunggu yang lain datang

tak terasa adzan magrib sudah berkumandang Rara menunaikan kewajibannya sebagai muslimah, seusai itu Rara menonton tv sambil menunggu papa dan adik-adiknya

cha-cha" kakak kok belum berganti pakaian sih,

Rara" emang mau kemana Bun ? (bingung)

cha-cha" ya Allah kak, kamu lupa bunda bilang apa tadi,

Rara"apa Bun(sambil mengingat)

cha-cha" mau ada tamu kak, masa kamu pakai daster begitu

Rara" astafirlohalazim Bun, kakak lupa

Rara langsung berlari ke kamarnya dan mengganti bajunya

tak menunggu lama Rara sudah keluar dengan baju yang sopan

Rara" bunda (bertriak) bunda dimana ?

tak ada jawaban dari cha-cha

Rara memanggil lagi dan lebih kencang dari sebelumnya

tiba tiba Rara di kaget kan oleh laki-laki yang tidak tahu kapan datangnya itu

Dion" dorr ...

Rara" Dion buat kakak jantungan aja kamu ini loh

Dion" maaf kak, solnya kakak berisik banget

Rara" bunda mana ?

Dion" lagi di kamar sama papa

Rara" oooo, ngomong-ngomong tamu kita siapa sih, kok kakak gak tahu

Dion" Dion juga gak tahu kak,coba tanya Abang Rey aja

Rara meninggalkan Dion dan masuk ke kamar Rey

Rara" Rey , aaaaaa (bertriak)

rey hanya memakai celana dalam dan belum memaki baju

Rey" kakak!! kebiasaan deh main masuk aja, gak ketuk pintu dulu (kesal)

Rara" maaf-maaf , kakak gak tahu hehe

Rey"kakak itu kebiasaan

Rara" Rey memang tamu kita siapa sih? (bersandar di pintu)

Rey" oooo tamu kita

belum selesai Rara mendengar ucapan Rey bundanya sudah memanggil

Rara" iya Bun ... ya udah deh Rey kakak di panggil bunda

Rara turun menuju kamar bunda nya

tok tok tok

Rara" Bun boleh masuk

cha-cha" masuk kak,

cklek

Rara" ada apa Bun ?

cha-cha" kak kamu pakai ini ya ... biar terlihat cantik

Rara" aduh Bun , Rara gak suka pakai perhiasan bunda kan tahu

cha-cha" kak cuma kalung saja sayang gak pakai yang lain, biar manis gitu kamu nya kak

Rara dengan terpaksa memakai kalung itu

Rara" emang tamu kita siapa sih bun, kayak nya sepesial banget

cha-cha" liat saja nanti kak, kamu pasti suka dengan tamu ini

Rara" semoga ...

pukul delapan tepat pintu bel rumah itu berbunyi

Ting tong

Lulu langsung berlari membuka pintu

"selamat malam "

Lulu" silahkan masuk bu,pak,tuan muda,silahkan duduk saya akan panggil tuan dan nyonya

Lulu berlalu menuju dapur untuk memberi tahu cha-cha

Lulu" Bu tamu nya sudah di depan Bu,

cha-cha" OOO ini lu tolong kamu pegang dulu saya mau menemui mereka

cha-cha langsung berlari memanggil suami dan anak anaknya

karena cha-cha sudah tidak sabar untuk bertemu dengan tamunya tersebut karena iya sudah sangat rindu pada kedua orang yang pernah membantu nya berjuang dulu

cha-cha" ibu !! (memeluk) cha-cha merindukan ibu, ibu apa kabar

bu Lia" ibu juga rindu Cha, maaf ibu tidak bisa pulang waktu Bu Mia meninggal Cha (menangis)

ya tamu mereka malam ini adalah keluarga pak Lukman yang sudah tinggal di luar negri bersama ataya

cha-cha berganti memeluk pak Lukman dan juga taya

Abi dan anak-anaknya mulai berkumpul, Rara sangat terkejut melihat tamunya malam ini

sampai iya tak bisa berkata kata lagi, iya senang , malu,dan juga sedih

karena di saat terakhir bertemu dia membuat kesalahan yang membuat taya sangat marah padanya

________________________________________

TBC

next

jangan lupa setelah baca kasih like dan komen ya semua

terimakasih

#RMH (season 2) 3

enjoy.

.

..

.

.

..

.

.

😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍

setelah selesai melepas rindu kini mereka berada di meja makan

Rara sama sekali tidak mengeluarkan suara iya hanya diam saja

yang lain berbincang namun hanya dirinya yang berdiam diri

sementara taya seperti biasa saja, seperti tidak ada apa-apa di antara mereka

Rara merasa sudah kenyang dan ingin segera pergi dari tempat itu namun iya tidak bisa, karena tidak sopan jika meninggalkan tamu

dengan terpaksa Rara masih setia duduk di kursi makannya

Bu Lia" Rara kenapa kok dari tadi , eyang perhatikan diam aja

Rara" (tersenyum) tidak apa-apa eyang, Rara lagi sariawan (menjawab sekenanya saja)

pak Lukman" Rara tidak rindu ya sama eyang Kakung

Rara" rindu sekali eyang, (memeluk)

karena memang posisi duduk Rara bersebelahan dengan pak Lukman

Bu Lia" cucu eyang ini udah kerja apa masih kuliah sih ?

Rara" udah kerja eyang, tapi hari ini baru pertama kerja

Dion" iya eyang, eyang lama gak disini biar nanti kalo kakak gajian di traktir (tertawa)

pak Lukman" wah eyang mau loh di traktir ... (tertawa)

cha-cha" ngomong-ngomong bapak sama ibu pulang ada apa ?

pak Lukman" em jadi gini Cha, sebenarnya bapak sama ibu ke mari mau kasih tahu jika taya akan menikah

Rara sangat terkejut mendengar ucapan pak Lukman

cha-cha" ya ampun adik mba cha-cha udah mau nikah (senang) selamat ya taya, bapak,ibu

bukan raut bahagia atau apa sumringah melainkan sedih yang terlihat di mata Bu Lia walau bibirnya tersenyum

Dion" wah selamat ya om taya

Rey" selamat om

Abi" selamat taya, (melirik pak Lukman dan ibu Lia)

Rara" se... selamat om, em semua rara permisi ke kamar kecil sebentar ya

Rara beranjak dari duduk nya menuju toilet

sesampainya di dalam rara meneteskan air mata

"bodoh kenapa keluar, ada apa dengan mu, wajar dia menikah, kau saja yang terlalu berharap, bodoh,bodoh,bodoh " Rara merutuki dirinya sendiri

hampir setengah jam Rara berada di toilet karena air mata nya tak kunjung berhenti

tok tok tok

Rey" kak ngapain sih lama banget di dalem, udah di tungguin yang lain. tuh (kesal)

Rara" iya Rey, sabar kakak lagi sakit perut banget nih

Rey" kakak sakit ya, biar Rey kasih tahu bunda ya

Rara cepat cepat keluar dan menahan Rey

Rara" jangan Rey, kakak gak apa-apa , (tersenyum)

Rey" yakin (menatap curiga) kakak kan kebiasaan kalo sakit gak mau bilang

Rara" bener Rey kakak gak apa apa, ya sudah ayo kita kesana kan sudah di tunggu

mereka melanjutkan berbincang di ruang keluarga namun seperti tadi Rara hanya diam

dan lebih memilih duduk di halaman belakang rumahnya

Rara duduk di kursi panjang di bawah pohon belakang rumahnya melamun

"sedang memikir kan apa"

Rara terkejut dan menoleh ke sumber suara itu

Rara" om taya ...

taya duduk di sebelah Rara

taya" kamu sakit ? (mantap Rara)

Rara" tidak aku baik-baik saja (salah tingkah)

taya" aku dengar kamu, bekerja di perusahaan kak Dimas ya

Rara" iya (tersenyum)

keduanya diam dan hening sibuk dengan pikiran masing masing

Rara memecahkan keheningan antara mereka

Rara" om ... Rara mau minta maaf,(menundukkan kepala)

taya" (tersenyum) sudah lah, itu sudah berlalu , lagi pula itu bukan sepenuhnya salah mu,

Rara" tapi tetap saja sumber masalahnya adalah Rara

taya" sudah lah, jangan bahas soal itu lagi, dan aku berharap kamu belajar dari kesalahan itu

Rara" em Rara masuk dulu om,

Rara langsung berjalan cepat meninggalkan taya yang memperhatikan Rara

flashback

taya ingat saat mereka terakhir bertemu saat ulang tahun toko roti

saat itu Rara masih SMA di mana seorang remaja yang masih ingin tahu semua hal

saat itu taya tak sengaja bertemu dengan Rara di sebuah club' malam yang seharusnya dia tak berada di sana

taya" Rara sedang apa kamu di sini?

Rara" om taya, Rara di undang teman ulang tahun om (bertriak)

taya" ayo pulang , (taya menarik tangan Rara)

namun Rara menepis tangan taya

Rara" gak mau Rara mau di sini, teman-teman Rara juga pada disini (sinis) om jangan ikut campur urusan Rara,

pergi meninggalkan taya yang hanya bisa menatap Rara yang meninggalkannya

taya masih memperhatikan semua teman-teman Rara yang sudah mabuk ...

tiba-tiba Rara hilang dari pandangan taya,

taya sangat panik , dan mencari Rara ke sana kemari

Samapi akhirnya taya menemukan Rara sedang di bawa oleh seorang laki-laki dan iya sudah tidak sadar kan diri

taya langsung menolong Rara dan menghajar habis-habisan laki-laki itu

dengan terpaksa taya membawa Rara ke hotel tidak mungkin iya membawa Rara pulang dalam ke adaan begini

ke esokkan harinya Rara terbangun dengan perasaan takut karena iya mengira jika dirinya sudah tidak suci lagi di tangan laki-laki bejad

Rara menangis sejadi-jadinya di dalam kamar hotel itu sampai taya menampakkan wajahnya

Rara" om taya , jadi ... huaaaa (makin kencang menangis )

taya" hey tenang Rara, rara,Rara (bertriak)

seketika Rara langsung diam tanpa suara lagi

taya" dengar, saya gak apa-apain kamu,dan saya bawa kamu ke sini karena kamu tadi malam tak sadar, dan saya sudah memberi tahu orang tua mu

mendengar penjelasan taya Rara sangat tenang dan merasa bodoh karena sudah berfikir yang tidak tidak

dari kejadian itu Rara mulai menyukai taya,dan prilakunya semakin baik dan lebih hati-hati memilih teman

sampai saat itu,saat taya akan kembali lagi ke Inggris Rara memberanikan diri mengutarakan perasaannya

namun Rara membuat kesalahan lagi

Rara mengutarakan perasaannya di depan teman teman taya dan wanita yang sudah taya incar selama iya sekolah dulu

taya benar-benar marah pada Rara

taya" kau jangan pernah mendekat pada ku, dan ingat jangan pernah berharap lebih dariku,

taya sangat marah pada Rara saat ini dan ia sangat-sangat membenci sikap Rara yang menurutnya keterlaluan itu

flashback off

Rara masih menangis di kamarnya setelah ke pulangan keluarga pak Lukman

ia tak tahu kenapa,hatinya merasa sakit sekali mendapat kabar jika taya akan menikah

"salah kah jika mencintai seseorang" dalam hati Rara

Rara pun mulai tertidur karena ke kelahan. menagis,

-------------------------------------------------------

mencintai itu tidak salah, terkadang yang salah itu adalah caranya,

cara seseorang mengekspresikan rasa cintanya kepada orang,terkadang terkesan berlebihan, atau malah membuat ilfil

____________________________________

TBC

next

jangan lupa kasih like dan komen nya ya saran juga aku tunggu loh

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!