kota Paris, kota yang di kenal sebagai kota romantis, menjadi pilihan bagi beberapa pasangan muda yang baru menikah ini untuk berbulan madu,
satu bulan setelah menikah pasangan ini memutuskan untuk berbulan madu ke kota Paris, kini pasangan itu tengah menatap indahnya langit kota Paris di malam hari, dengan di penuhi bintang dan bulan,
mereka tak lain adalah bastian dan juga dinda, mereka tengah duduk di kursi panjang yang berada di balkon kamar villanya,
"indah yah, " kagum dinda sambil terus memandang langit malam di Paris,
bastian pun kini merangkul bahu istri nya itu dan mencium rambut dinda,
"katanya kakak kamu mau ke sini sekarang? " tanya bastian,
diana pun merubah posisinya menjadi berhadapan dengan bastian,
"oh iya aku lupa yang, " balas dinda sambil cengengesan,
"dasar, " balas bastian sambil tersenyum manis ke arah dinda,
kini waktu baru menunjukkan pukul 9 malam,
baru saja bastian dan dinda membicarakan ke dua kakaknya, seseorang mengetuk pintu kamarnya, dinda pun bergegas berjalan untuk membukakan pintu,
setelah dinda sudah berada di depan pintu ia langsung membukanya,
"ya ampun kak, kemana aja kalian?,aku tungguin tau, " keluh dinda namun ia tetap senang dengan ke datangan kakak-kakaknya itu,
dinda langsung menyuruh mereka masuk dan tunggu di sofa yang berada di kamarnya, karena dinda ingin memberitahu bastian terlebih dahulu,
"YANGGGG, " Teriak dinda,
"Berisik sayang, ini kuping aku mau pecah loh, " balas bastian sambil berbalik ke arah dinda yang tengah cengengesan,
"apa? " lanjut bastian,
"kakak ku udah datang, " balas dinda
kini bastian pun beranjak dari tempat duduknya dan pergi menghampiri dinda, dan juga kakak iparnya, yang tak lain mereka juga adalah sahabatnya,
"woy, lama amat sih, " ucap bastian semangat, sambil mendudukkan tubuhnya ke sofa, tepat di samping lintang,
setelah pernikahan dinda dan juga bastian, lintang dan juga Daniel kedua kakaknya itu pun langsung ikut menikah, seminggu setelah pernikahan dinda di langsung kan,
Daniel menikah dengan sherly, sedangkan lintang menikah dengan Della, dalam persahabatan itu hanya rian dan maya yang belum menikah,
"kangen ya lu ama gue, " goda lintang sambil menunjuk ke arah bastian,
kini dinda pun duduk di pangkuan bastian karena ia tidak kebagian tempat duduk,
"lu mau nginep di sini? " tanya bastian,
"iya lah, masa ia gue cari villa lagi, " balas Daniel,
"bagus deh, " ucap bastian sambil ngangguk,
"ouh iya, besok jalan jalan yuk, " ajak Della semangat,
"boleh tuh, " setuju sherly,
"kalau lu din? " tanya Della,
"kalau gue sih ayo aja, " balas dinda,
"nih gue beliin makanan, " ucap lintang sambil menyimpan kantong kresek yang ia bawa,
"wah, kakak gue mah tau mulu kalau gue lagi lapar, " balas dinda dengan mata yang berbinar-binar dan langsung membuka kresek yang di bawa lintang,
"ya iya dong, kakak lu tau, " balas lintang dengan sombong nya,
"ya udah ah, gue ke kamar dulu capek, " ucap Daniel sambil menarik sherly untuk ikut bersama nya,
"gue juga, " lintang pun ikut keluar dari kamar dinda sambil menarik Della,
"ya udah sana, kalau mau enak-enak dulu mah, " goda dinda sambil cengengesan,
"apaan sih luh, " bantah Della sambil tersenyum,
"ya gak usah munafik kali, " balas bastian tak mau kalah,
"lu aja sana, " balas Daniel,
"gue mah udah sering bro, " balas bastian, namun bastian malah di pukul oleh dinda,
kini Daniel dan yang lainnya sudah keluar dari kamar dinda, mereka hanya ingin memberi tahu dinda dan bastian kalau mereka sudah sampai, Daniel pun sudah di beri kunci cadangan villa itu, jadi ia bisa masuk ke villa itu tanpa menggangu dinda, kebetulan villa itu adalah villa milik tante nya, yang tinggal di Paris,
"sakit tau, " keluh bastian sambil memegang tangan yang di pukul oleh dinda,
"lebay, " ejek dinda sambil berpindah duduk di samping bastian namun kaki dinda ia taikkan ke paha bastian,
namun bastian memindahkan kaki dinda dengan kasar dan malah memangku dinda, sementara dinda hanya tersenyum sambil membelai manja kepala bastian,
kini bastian menjatuhkan tubuh dinda ke kasurnya, dan menindih kan badannya ke badan dinda, membuat mereka kini saling berhadapan dengan jarak yang sangat dekat,
bahkan tarikan dan hembusan nafas dari keduanya bisa mereka rasakan,
dinda pun tersenyum sambil mengedipkan matanya berkali-kali, seolah menantang bastian,
bastian pun mulai mengecup singkat kening dinda, sebelum akhirnya ia melumat bibir seksi dinda, mereka berdua saling memainkan bibir nya, bahkan sesekali bastian menggigit bibir atas dan bawah dinda,
kini setelah puas melumat bibir dinda bastian mulai turun ke leher indah milik dinda, ia menjilat dan mencium leher dinda, wangi tubuh dinda bisa ia cium sangat harum wangi bunga lavender,
setelah selesai dengan leher kini bastian membuka baju dinda, dan melanjutkan kepuasan birahi nya,
setelah agak lama melakukan hubungan badan kini mereka sudah kelelahan, mereka kini sudah tertidur sambil saling berpelukan, tanpa menggunakan pakaian, dengan hanya selimut tebal yang melekat di tubuhnya mereka, pakaian mereka sudah berceceran di mana-mana,
sementara itu sherly dan Daniel mereka masih membereskan barang-barang yang mereka bawa dari Indonesia, dan juga merapihkan pakaian ke dalam lemari,
mereka berdua terutama Daniel memang sangat rapih, ia tidak suka dengan kamar yang berantakan, makannya sebagai istri sherly harus sangat rapih ketika membereskan kamar nya,
setelah selesai Daniel merasa kalau ia sangat lapar, membuat sherly kini memasak mi instan yang ia bawa dari Indonesia,
saat sedang asik merebus mie instan di dapur, Daniel tiba-tiba memeluk sherly dari belakang,
"apaan sih yang, aku kan lagi bikin mie Instan nanti tumpah, " keluh sherly sambil tangan yang masih mengaduk mie instan,
kini Daniel langsung membalikkan tubuh sherly agar menghadap ke arahnya, sherly yang mendadak berbalik pun kaget, bahkan ia masih memegang garpu, hampir saja garpu itu mengenai wajah suaminya itu,
"apaan sih yang, kalau nanti itu tumpah gimana, " kesal sherly, sambil menurunkan garpu nya yang berada tepat di depan Daniel,
tanpa aba-aba Daniel malah mencium bibir sherly, ia sangat rindu dengan gadisnya itu, padahal ia dulu adalah manusia paling dingin, namun setelah menikah Daniel malah berubah drastis, ia malah menjadi mahluk yang manja,
"nanti yang, itu mie nya nanti-" ucapan sherly terpotong karena Daniel malah kembali mencium nya,
kini sherly mendorong tubuh Daniel agar menjauhinya, kini sherly kembali berbalik dan memindahkan mie instan nya pada mangkuk,
sementara itu di kamar sebelahnya lintang dan Della tengah menonton sebuah film laga,
kini della sedang memakan cemilan dengan mata yang fokus ke arah televisi besar yang berada tepat di jajaran tempat tidurnya,
Della tidur di dada lintang, Della pun sesekali menyuapi lintang tanpa menatap ke arah lintang, sementara lintang pun sama seperti Della ia mengelus rambut Della yang berada di pundaknya, dengan mata yang fokus pada televisi,
kini waktu sudah semakin malam, setelah beberapa waktu berlalu di ketiga kamar itu sudah tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan, seperti nya mereka sudah tertidur dengan pulas nya,
ini adalah hari pertama Daniel dan lintang bersama kedua istri nya di sini, di kota Paris bersama dengan dinda dan bastian,
mereka menginap di villa in vilamoura, dan hari ini pada jam 08;07, matahari di kota Paris baru terbit, dan mereka berenam tengah duduk di dekat kolam renang sambil meneguk minuman dan memakan cemilan ringan yang di buat Della,
"nanti siang main yuk, sambil belanja ke champs-elysees, " usul sherly semangat, sambil menatap melas pada Daniel,
"iya, iya, " pasrah Daniel yang tak kuat melihat tatapan sherly,
"aku ikut, " seru dinda dan Della berbarengan sambil tersenyum manis ke arah suaminya masing-masing,
"iya boleh, " ujar bastian dan lintang malas,
pasalnya para perempuan nanti akan menguras dompet nya, karena di champs-Elysees mereka akan belanja banyak barang,
namun mereka tidak akan bisa menolak permintaan dari sang pujaan hatinya, jadi mereka menyetujui itu semua,
kini sudah pukul 10:04, dan mereka berenam sudah siap dengan pakaian kasual nya, dan mereka mengendarai satu mobil sewaan mereka, untuk mereka pakai di Paris,
bastian yang menyetir, dan dinda duduk di sampingnya, sementara di bangku tengah ada Daniel dan sherly, dan di belakang ada lintang dan Della,
setelah semuanya siap bastian langsung saja menjalankan mobilnya keluar dari bagasi villa,
"yang abis dari sana ke Disneyland Paris yah, " mohon dinda sambil menatap wajah bastian yang tengah fokus menyetir,
tak ada jawaban dari bastian ia sengaja tidak menggubris ucapan dinda,
"yang, ah kamu mah, yang, " manja dinda sambil menarik baju lengan bastian,
bastian yang baju tangannya di tarik, mempunyai ide licik dalam pikirannya,
ia sengaja membuat mobilnya jadi tidak terkendali,
"woy, napa lu bas, dinda gak usah manja dulu napa, kalau kita mati di Paris kan gak lucu, masa kita pulang tinggal nama, " histeris sherly yang tidak tahan dengan kelakuan dinda,
suara kekeh han kecil keluar dari mulut bastian, membuat semua yang panik berubah menjadi menatap bastian kesal, termasuk dinda ia sangat kesal dengan suaminya itu,
yah walaupun mereka semua sudah menikah namun kelakuan mereka tetap seperti dulu, dan mereka juga tinggal satu rumah, mereka memutuskan untuk tinggal satu rumah karena itu sangat asik menurutnya,
"jangan marah sayang, " rayu bastian, yang melihat istri nya cemberut dengan mata yang menatap ke arah depan,
"aku mau main ke Disneyland, " rengek diana sambil pura-pura menangis,
"iya, iya nanti pulang nya yah, " setuju bastian yang sudah tidak kuat mendengar rengekan dinda,
"dasar bucin, " cibir lintang sambil Cengengesan,
"pangean yang terkenal dengan ke judesan nya pada wanita, sekarang bisa kalah juga, " ledek Daniel,
semua yang berada di mobil tertawa puas, sementara bastian yang di olok oloknya bernafas kasar,
setelah beberapa menit, akhirnya mereka sampai di tempat yang mereka tuju, mereka turun dari mobilnya dan memutuskan untuk berpencar, agar suasana bulan madunya terasa, katanya,
kini dinda dan bastian memutuskan berjalan ke arah barat, dan memutuskan untuk berjalan jalan terlebih dahulu sebelum nanti mereka akan berbelanja,
"indah yah, " kagum dinda yang kini tengah di rangkul oleh bastian, sambil berjalan menelusuri jalan tersebut,
Champs-Elysees adalah jalanan dengan panjang sekitar 1,9 km dan lebar 70 meter dan tempat ini sebagai penghubung place del la concorde dan clarles de Gaulle,
"ke arc de triomphe yu yang, " ajak bastian pada dinda,
"jauh ah yang, mau di gendong, " ucap dinda sambil tersenyum pada bastian,
"ya udah, " kini bastian membungkukkan badannya, dan dinda pun naik ke punggung bastian,
"yang kamu langsing banget, " sindir bastian saat menggendong dinda,
"kamu ngeledek aku, " balas dinda tidak Terima,
"enggak kok, " jawab bastian,
"kalau gak niat buat gendong mending gak usah, " kesal dinda,
"kamu mau PMS yah, dari tadi marah mulu kerjaannya," ucap bastian dengan suara yang ngos-ngosan,
"gak, " datar dinda,
"kan aku baru kemarin, " lanjut dinda,
"bagus deh, jadi gak ngerusak bulan madu kita kan, " goda bastian sambil tertawa kecil,
"bisa aja kamu yang, " dinda yang mendengar ucapan bastian pun ter kekeh pelan sambil menaruh dagunya di pundak bastian,
"yang turun dulu yah, istirahat dulu, " ucap bastian sambil menghentikan langkah nya yang sudah kelelahan,
"ya udah tapi nanti gendong lagi, " ancam dinda,
"iya tuan putri, " ucap bastian manis, kini bastian menurunkan dinda dari punggung nya untuk sekedar meluruskan punggungnya,
sementara di tempat lain, Della dan lintang tengah berbelanja pernak-pernik kecil untuk gantungan dan juga aksesoris lainnya,
"honey, lucu gak, " ucap Della sambil memperlihatkan bando yang ia pakai, ia menggunakan bando dengan bentuk kelinci yang lucu,
"kamu mau, cocok kok buat kamu, " balas lintang yang menatap pujaannya dengan tatapan gemas,
bahkan ia dulu tidak habis pikir Daniel bisa mensia-siakan Della yang sangat cantik, imut dan juga humoris ini, namun ada berkahnya juga sih kan Della jadi miliknya juga kan,
"yang, yang, kok malah bengong, " teriak Della yang melihat lintang malah bengong melihat ke arah nya, Della pun mengibas ngibaskan tangannya ke arah lintang, namun lintang tetap tidak merespon ia malah semakin mengembangkan senyumannya,
"sayang, " teriak Della sambil memukul lengan lintang, ia mulai jengah melihat suaminya bertingkah konyol seperti itu, bahkan banyak pasang mata yang menatap ke arah mereka,
malu kan di lihat sama orang bule mana pada ganteng dan cantik-cantik lagi,
lintang pun kini terbuyarkan dari lamunannya, dan memegang tangan yang di pukul keras oleh Della,
"apaan sih sakit tau, " kesal lintang,
"kamu yang apaan, di panggil juga dari tadi malah bengong ke orang oon tau gak " balas Della kesal, masa lintang dari tadi melamun tapi tak merasa,
"iya maaf deh, " ucap lintang sambil membuat muka berdosa,
"ya udah ni bayarin belanjaan aku, " manja Della pada lintang yang hanya di balas senyuman penuh arti dari lintang,
dan di tempat yang tak jauh dari lintang dan Della, Daniel dan sherly tengah asik melihat lihat sebuah baju,
"yang ini bagus kan yang, " ular sherly sambil menunjukkan satu baju dress panjang, berwarna biru cerah,
"bagus, " singkat Daniel sambil menatap sherly sekilas, ia kembali pada sebuah benda pipih yang ia pegang,
"yang, ih liat dulu, " kesal sherly yang hanya di tatap sekilas oleh Daniel, harusnya Daniel itu melihat dengan jelas baju itu, lalu memutuskan,
"bagus kok, " balas Daniel, kali ini Daniel bahkan tak melihat ke arah sherly,
"aku pulang nih ke Indonesia, " ancam sherly sambil menyimpan kembali bajunya,
Daniel yang mendengar ancaman dari sherly dengan cepat memasukan ponselnya pada saku celana, dan menatap ke arah sherly sambil tersenyum, yah walau sebenarnya ancaman itu tidak akan benar-benar di lakukan oleh sherly sih,
"iya udah, nih aku plototin kamu deh sampai selesai belanja, " ucap Daniel sambil memeluk sherly,
"udah jangan marah, " rayu Daniel,
"iya, aku gak marah, ya udah ah bayar dulu baju aku nanti kita ketempat lain, aku mau beli aksesoris, " ucap sherly sambil melepaskan pelukan Daniel, dan menarik Daniel pergi dari sana,
setelah selesai Daniel dan sherly pergi menulusuri jalan,
"aku mau poto, potoin yah, " pinta sherly sherly sambil memberikan ponselnya pada Daniel,
Daniel pun langsung memotret sherly, banyak foto yang di ambil oleh Daniel ada juga foto selfi berdua mereka,
setelah puas dengan perjalanan mereka, mereka pun berkumpul kembali di depan mobil bastian, dan yang berada di sana duluan adalah bastian, saat pulang pun dinda masih minta di gendong oleh bastian dengan berbagai macam alasan,
namun alasan paling konyol adalah dinda mendadak alergi menginjak tanah, alasan tidak masuk akal, memang,
di susul oleh lintang dan Della namun sepertinya lintang dan Della berlari ke tempat itu, karena terlihat dari nafAsnya yang sangat tidak teratur,
lalu muncullah Daniel dan sherly yang berjalan dengan dua es krim di tangan mereka, romantis? , mungkin,
"kita pulang dulu ke villa yuk, tulang gue udh mau pada remuk, " ucap bastian lesu, tulang punggung nya sudah sangat sakit hari ini, jadi ia perlu berbaring sejenak,
"ya udah," setuju mereka, kini mereka masuk ke dalam mobil dengan Daniel yang menyetir, bastian tidak mau menyetir mobilnya,
"lu kenapa sih bas? " heran lintang, yang melihat bastian,
"tanyain adik lu napa, " balas bastian,
"lu apain si bastian? " tanya Daniel yang juga penasaran,
"tadi aku mendadak alergi jalan kaki, " balas dinda tanpa dosa,
"terus, " ucap Della yang juga penasaran,
"jadi tadi selama jalan-jalan aku di gendong sama bastian, " ucap dinda tanpa dosa,
"ya ampun, terus lu percaya gitu sama alasan konyol kaya gitu, " lintang tidak habis pikir dengan sahabat nya ini, mau maunya jalan sambil gendong si dinda,
"ya gimana lagi, orang dia ngancem yang enggak-enggak, " balas bastian,
"ya udah lah, yang gendong nya aja nerima kok, kenapa kalian yang repotnya sih, " kesal dinda,
hay jangan lupa like nya yah😇😇😇
maaf juga kalau banyak typo nya🙏🙏
kini mereka sudah selesai beristirahat dan memutuskan untuk pergi ke Disneyland,
"aku mau pergi ke kastil sleeping beauty, " ujar dinda dengan semangat,
"aku juga, " setuju Della tak kalah semangat,
kini setelah beberapa menit berlalu sampailah mereka di pintu masuk ke Disneyland, bastian pun membeli enam tiket masuk dengan mengantri lumayan lama,
setelah selesai mendapatkan tiket dinda langsung berlari menuju kastil sleeping beauty, di ikuti oleh ke lima nya yang menggeleng melihat kelakuan ke kanak-kanakan dinda,
kastil ini juga adalah pintu masuk utama fantasiland,
setelah masuk mata dinda begitu berbinar-binar melihat ke indahan di dalamnya,
"yang aku mau lihat wahana yang itu, " tunjuk dinda sambil menarik tangan bastian untuk pergi ke sebuah wahana bertema sleeping beauty,
"aku ke sana tah din, " ucap Della yang juga menarik lintang ke wahana bertema peter pan,
"iya," balas dinda tanpa melihat ke arah mereka, ia masih fokus dengan mata yang menatap ke arah wahana itu,
"aku ke mana yah yang? " tanya sherly yang masih terdiam di pintu masuk, ia bingung memutuskan akan pergi kemana dulu, sementara yang lain sudah pergi ke wahana yang mereka tuju,
"ya kamu mau ke mana, " balas Daniel yang merangkul sherly,
"ke sana aja lah, " akhirnya sherly memutuskan untuk pergi ke wahana yang bertema mickey mouse,
setelah beberapa menit berlalu mereka bertiga kini sudah berkumpul kembali di sebuah bangunan-bangunan cantik yang terinspirasi dari bangunan Eropa,
"yang potoin kita, " ucap dinda sambil menarik Della dan sherly untuk berpose bersama nya di depan bangun cantik itu,
bastian pun mengambil beberapa foto mereka, ada juga foto dinda bersama dengan kedua kakaknya, poto dirinya juga bersama dinda,
setelah selesai berfoto, merekapun makan di McD, "mau apa yang? " tanya dinda pada bastian yang duduk di sampingnya,
"terserah kamu aja, " balas bastian,
"yang kita juga samain aja, " ucap Della dan yang lainnya,
setelah mereka selesai makan, mereka memutuskan pergi ke 4 land, dinda dan bastian pergi ke main street USA, Della dan lintang ke adventure land, dan sherly juga Daniel pergi ke discovery land,
"yang kalau yah, kita itu tinggal di Eropa, kayaknya seru, " ucap dinda yang kini sedang berjalan berdampingan bersama bastian, melihat lihat replika kota kecil di Amerika pada abad 19-an,
"ya udah sono, kamu bikin sendiri aja, kamu pikir bikin rumah sama pindah negara itu gampang, " balas bastian sambil terus memegang tangan dinda, seakan mereka takut berpisah,
"aku kan cuma seandainya doang, " kesal dinda,
"iya, aku bercanda gak usah cemberut dong kita kan lagi bulan madu, " ucap bastian sambil mencubit gemas pipi istrinya itu,
dinda pun kembali tersenyum dan melanjutkan perjalanan nya, setelah puas melihat lihat di sana, dinda mengajak bastian pergi ke front lot,
"ke front lot yuk yang, mau beli aksesoris, aku juga mau ke studio poto, " ajak dinda dengan menampilkan wajah memohonnya,
"ya udah yuk, " balas bastian, kini mereka berjalan menuju ke front lot, setelah sampai dinda langsung saja pergi ke sebuah toko suvenir dan merchandise,
"aku mau ini, " ucap dinda setelah memilih beberapa barang, ia menunjukkan gantungan kecil bertema frozen,
"boleh, " balas bastian ia juga sibuk mencari suvenir untuk nya,
"kamu mau beli yang mana? " tanya dinda yang melihat bastian memilih sebuah gantungan bergambar tokoh cars, dan nemo,
"yang, masa yang itu sih ke anak kecil aja tau gak, " dinda tidak setuju saat bastian memutuskan untuk membeli sebuah gantungan bergambar nemo,yang lucu sekali,
"biarin, " kekeh bastian sambil menatap gantungan itu sambil tersenyum,
"ya terserah deh, aku mau cari tempat minum sama boneka terus, hiasan dinding, dan juga gantungan kunci yang ada menara Eiffel nya" balas dinda dan meninggalkan bastian yang sibuk dengan gantungan kuncinya,
dinda berjalan menuju sebuah toko yang menjual baju yang bertema Disney dan juga boneka kecil yang berbentuk karakter Disney,
setelah dinda dan bastian memilih barang apa yang akan mereka beli, merekapun kini sudah selesai dengan banyak sekali barang-barang yang mereka beli, mulai dari baju aksesoris, boneka, cangkir, gantungan kunci, dan masih banyak lagi,
"yang ke studio poto yuk, " ajak dinda yang tanpa aba aba langsung menarik tangan bastian menuju studio poto,
"ngapain nanya kalau langsung di tarik, " gumam bastian pelan,
sementara Della dan lintang kini berada di Disney village, kompleks perbelanjaan, kuliner dan hiburan,
"aku mau beli baju sama celana dulu yah yang, " pinta Della,
"ya udah, " balas lintang, kini mereka berjalan menuju toko nya,
saat mereka masuk mereka di suguhkan dengan banyak sekali barang-barang yang tertata rapih,
Della menuju ke tempat sepatu, "yang liat deh lucu yah, " ucap Della sambil menunjuk salah satu sepatu yang menurutnya sangat bagus,
"ya kalau mau beli, ambil aja, " balas lintang yang juga sepertinya suka dengan sepatu yang di tunjuk Della,
kini Della pergi lebih dekat dan mencoba terlebih dahulu sepatu itu agar ia tau ukuran nya pas atau tidak,
karena ukurannya pas dan Della juga suka dengan pandangan pertamanya, ia memutuskan untuk membeli sepatu itu, ia juga membeli beberapa baju dan tas, begitu pula dengan lintang ia membeli kemeja dan celana,
kini mereka keluar dari sana dan pergi menuju, restoran yang tak jauh dari sana,
namun Daniel dan sherly mereka masih asik dengan sebuah atraksi dari sebuah pertunjukan adegan adegan dalam film Hollywood, mereka tengah melihat sebuah adegan adegan berbahaya yang biasa mereka lihat di film Hollywood,
dan mereka sekarang bisa melihatnya dengan langsung, "yang keren banget tau gak, aku gak nyangka pembuatan film Hollywood itu kayak gini, " kagum sherly sambil memegangi tangan suaminya,
"iya aku juga kagum banget, " ucap Daniel,
sebelum ke sana mereka tadi sudah berbelanja di Disney village, mereka telah membeli beberapa barang,
"pulang yuk, " ajak Daniel yang sudah merasa capek sedari tadi pagi mereka ber jalan-jalan terus,
"ya udah kamu tanya mereka, mereka ada di mana?, mau pulang sekarang apa enggak? " balas sherly ia juga menyetujui usulan suaminya itu, ia juga merasa hari ini cukup sampai di sini saja,
Daniel:" woy lu dimana, pulang yuk capek, " Daniel mengirim pesan pada bastian,
tak lama setelah menunggu balasan dari bastian,
Bastian:" gue ama si dinda, lagi di Disney village, di restoran nya, ama si Della, si lintang juga, "
Daniel:"ya udah tungguin gue ke sana, "
setelah mengirim pesan terakhir pada bastian Daniel dan sherly pun pergi ke tempat itu,
sementara di sana dinda dan bastian tengah tersenyum melihat poto konyol mereka sendiri saat tadi di studio poto,
"kamu ke orang gila tau, " ledek dinda pada bastian yang hanya di balas tawaan kecil oleh bastian,
"kalian tuh, napa sih, ketawa kok gak ajak ajak, " ucap Della yang berada di depan mereka, Della bingung kenapa mereka berdua tertawa,
"kepo, " singkat dinda, sambil menahan tawanya,
"si Daniel mana sih?, lama amat, gue tinggalin juga nih, " kesal lintang yang menunggu kakaknya lama sekali,
"bentar napa, " Tiba-tiba Daniel datang dari belakang lintang, dan ia juga mendengar umpatan lintang tentang nya,
"ah ni dia orang nya, " balas dinda yang melihat Daniel sudah berada di depannya,
"udah yuk pulang, " ajak Daniel,
**jangan lupa like yah😊😇
maaf yah kalau masih banyak typo**,
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!