Kekaisaran Arzikeil adalah Kekaisaran terkuat ketiga yang terkenal karena kekuatan militernya dan Kaisarnya yang mempunyai pedang legendaris warisan sang Ayah, Cleopatra Louise Azel atau Kaisar terdahulu.
Saat sedang berburu di hutan tanpa sengaja dia melihat seorang bocah perempuan yang sedang menangis, awalnya dia tidak perduli dengan bocah itu, namun saat melihat warna matanya dia langsung menghampiri bocah itu.
"Hey nak siapa namamu?" Tanya Kaisar.
"Siapa? jangan sakiti aku." Gumam anak kecil itu ketakutan.
"Saya tidak akan menyakitimu, siapa namamu?" Jawab Kaisar.
"Fedora Laica Tuan." Cicitnya pelan.
"Yang mulia Kaisar apa Anda tidak apa
apa?" Tanya seseorang sambil berlari menghampiri mereka.
"Oh Jenderal Xiel lihatlah apa yang kutemukan." Ucap orang yang dipanggil Kaisar. "Anak ini warna matanya merah."
"Aku akan mengangkatnya menjadi putri ketiga ku." Putusnya tanpa pikir panjang.
"A-anda se-seorang Kaisar?" Tanya anak kecil itu gemetar.
"Ya dan kau akan menjadi putriku apa kau mau?" tanya Kaisar yang diangguki oleh Fedora.
......Kekaisaran Arzikeil......
*⭐*⭐*⭐*
Hari ini Kaisar Abercio Oriel Azel mengumumkan penobatan anak perempuan yang ditemukannya menjadi putrinya, tanpa bertanya apakah anak itu masih punya orang tua.
"Hari ini aku Kaisar Abercio Oriel Azel mengumumkan bahwa Fedora Laica resmi menjadi anggota Kekaisaran Arzikeil dan akan dikenal sebagai Putri ketiga Fedora Barly Azel." Teriak Kaisar lantang.
Seluruh rakyatnya hanya bisa bersorak gembira untuk menyenangkan hati sang Kaisar meskipun ada rasa tidak rela di hati mengingat anak yang kini telah resmi menjadi seorang putri tanpa asal-usul yang jelas.
setelah acara penobatan selesai, Fedora kini sedang berjalan berdampingan dengan Kaisar dan Permaisuri.
"Ayah terimakasih sudah menerimaku,
Ibu juga." Ucapnya dengan senyum mengembang.
"Sama-sama sayang." Jawab Permaisuri yang bernama Maira Bellicia.
"Ayo kamu harus berkenalan dengan saudaramu yang lain bukan." Ucap Kaisar Abercio menggandeng tangan Fedora.
...*Ruang bersantai...
"YANG MULIA KAISAR ABERCIO DAN PERMAISURI MAIRA MEMASUKI RUANGAN." Teriak penjaga yang berada di depan pintu.
"Putri ketiga Fedora memasuki ruangan."
"Salam Kaisar dan Permaisuri." Ucap pangeran dan putri serentak.
"Baiklah perkenalkan ini adik baru kalian Fedora." ucap Permaisuri Maira.
"Dia adalah Putra Mahkota Affrenda Lysander Azel dia kakak pertamamu..."
"Salam kakak..."
"Dan di sebelahnya pangeran Kenzie Andhara Azel kakak ketigamu."
"Salam kakak..."
"Dia kakak kedua mu Putri pertama Isaura Achasa Azel..."
"Salam kakak..."
"Yang paling kecil adalah adikmu Alden
Arrayan Azel."
"Hay adik."
Setiap sapaan yang diberikan oleh Fedora sama sekali tidak ditanggapi oleh anak anak kandung Kaisar.
"Ah ya ada satu lagi tapi dia sedang tidak ada di sini sepertinya kamu nanti malam baru bisa bertemu dengannya." Lanjut permaisuri.
"Baiklah kami pergi dulu ada yang perlu kami urus kalian bersenang-senang lah." Ucap Kaisar Abercio pergi berlalu bersama Permaisuri Maira.
"Permisi Pangeran dan Putri hamba datang membawakan camilan yang Anda minta." Ucap seorang pelayan yang datang.
"Pergilah..." jawab Pangeran Kenzie mewakili.
"Baiklah permisi..." Jawab pelayan setelah meletakan nampannya.
Setelah pelayan pergi Fedora terus menatap kue strawberry yang sangat menggiurkan dengan binar.
"Wuah ini enak sekali." ucapnya mencicipi kuenya.
"Kampungan..." batin Pangeran dan Putri yang melihat Fedora makan tanpa sendok dan belepotan.
Kediaman Duke Stefanus
Trang....
Tring....
Suara dentingan pedang yang saling beradu, terlihat dua anak perempuan sedang bertanding dengan sengit.
Klang....
Pedang yang digenggam salah satu nya jatuh ke tanah yang membuat satunya lagi bersorak gembira. "Yey guru lihat aku berhasil mengalahkan Grace." Teriaknya sambil melompat-lompat.
Sedangkan anak yang bernama Grace hanya mendengus kesal sambil melipat kedua tangannya di depan dada.
"Bagus Putri perkembangan Anda sangat pesat." Puji orang yang dipanggil guru yang tak lain adalah Duke Andrew Stefanus.
"Jadi besok Anda sebaiknya melawan Tuan Muda Zaren, Putri." Ucapan Duke Andrew membuat mata anak itu membulat.
"Hihihi... kasihann." Ejek anak bernama Grace.
"Ayolah guru bagaimana bisa Anda tega." Rengeknya cemberut.
Namanya adalah Chiarina Ayla Azel putri kedua Kaisar Abercio yang sedang berlatih pedang di kediaman Duke Stefanus bersama nona kedua Grace.
"Apa Anda takut Tuan Putri." Ucap seorang anak laki-laki yang baru datang.
"Ayolah Ren jangan mengejekku." Jawabnya ketus.
"Hehehehe." yang dipanggil Ren hanya bisa terkekeh, dia adalah Zaren Geranno Delfin putra pertama Marquess Delfin.
"Baiklah sampai di sini dulu latihan kalian, ayo sekarang bersihkan tubuh kalian setelah itu datanglah ke ruang makan." ucap Duke Andrew menyudahi latihan.
"Baik..."
Setelah membersihkan tubuhnya, mereka langsung pergi ke ruang makan beriringan sambil bersenda gurau.
"Ayla hidung mu pesek." ucap Grace.
"Benarkah?" Tanya Ayla memegang hidungnya.
"Tapi, hidungmu sangat besar Grace." Ucap Ayla.
"Kauuu..."
"Hahahaha."
Makan siang berlangsung dengan baik sesekali terdengar suara tawa yang dihasilkan oleh celotehan anak-anak.
Setelah makan siang Ayla segera kembali ke istananya ditemani oleh Kesatria penjaganya Melvin.
"Dari mana saja kau." Tanya seseorang dari arah belakang.
"Eh kakak aku dari kediaman Stefanus." Jawabnya.
"Berlatih pedang lagi?" Tanya orang itu yang diangguki oleh Ayla.
"Huh aku bahkan bisa mengajarimu." Ucapnya yang tak lain adalah Putra mahkota Affrenda.
"Hey kakak kau kan sangat sibuk, lagi pula aku juga sekalian bermain dengan Grace."
"Kan masih ada Chasa." jawab Putra mahkota.
"Dia huh terlalu kaku untukku."
"Siapa yang kaku?" Tanya seseorang datang.
"Weh kakak Chasa apa kabar." Ayla mencoba berbasa-basi.
"Jawab aku."
"Sudalah aku harus menemui Jenderal Xiel,kalian lanjutkan saja." Ucap putra mahkota melenggang pergi.
"Emm kak aku harus mandi tata..." Ucap Ayla berlari.
"Apa aku terlalu kaku..." Gumamnya sebelum berbalik pergi diikuti pelayan.
"Huh hampir saja..."
Continue...
Chiarina Ayla Azel
Ayla adalah anak seorang Selir bernama Emilia Fiorella, sedari bayi dia belum pernah melihat rupa sang ibunda, usianya 4 tahun
elemen sihirnya adalah Api dan Es.
Grace Amaira Stefanus
Grace adalah putri kedua seorang Duke, sahabat Ayla, awalnya mereka sama sekali tidak pernah kenal tapi setelah Ayla resmi menjadi murid sang Ayah akhirnya mereka bersahabat. Usianya 5 tahun, elemen sihirnya Cahaya dan Air.
Affrenda Lysander Azel
Affren adalah seorang putra mahkota, anak permaisuri Maira, dia tidak pernah tersenyum kepada siapapun termasuk kepada Ayla. usianya 14 tahun, elemen sihirnya Api dan Angin.
Isaura Achasa Azel
Chasa adalah kakak kedua Ayla, anak seorang Selir bernama Lucy Dianne, sangat perhatian kepada adiknya Ayla. usianya 9 tahun, elemen sihirnya Cahaya.
Kenzie Andhara Azel
Kenzie adalah pangeran kedua atau adik kandung putri Chasa. Usianya 7 tahun elemen sihirnya Air dan es.
Fedora Berly Azel
Fedora adalah anak angkat Kaisar Abercio, identitasnya masih menjadi misteri. Usianya 4 tahun, elemen sihirnya Kegelapan.
......Back to story......
"huh hampir saja..." ucap Ayla menghela nafas.
"ada apa putri." tanya seseorang dari belakang mengejutkan Ayla.
"ah mama jangan membuatku terkejut." ucap Ayla.
"hahaha... baiklah putri apa ada yang anda butuhkan." tanya Allesia yang merupakan ibu asuh Ayla.
"hanya sebuah buku." jawab Ayla.
"akan saya ambilkan..." ucapnya berlalu pergi.
Ayla berjalan menuju ranjangnya dan menjatuhkan dirinya, menggoyang goyangkan kakinya tanda dia sedang bosan.
"siang-siang begini enaknya ngapain ya."
gumamnya pelan.
"eh aku kan belum selesai membaca buku ini,baiklah ayo lanjutkan."
Kekaisaran Redlight adalah kekaisaran terbesar ke-dua dibenua ini, penguasa yang menduduki tahta tidak pernah berubah dari dulu masih dari dinasti Alexander. Memiliki hewan penjaga bernama Draz yang tidak lain adalah seekor naga api.
Kekaisaran Dragonice adalah Kekaisaran terbesar Ke-empat, pendiri Kekaisaran ini awalnya adalah dinasti Rhys tapi karena Kaisar yang sedang bertahta saat itu tidak mempunyai anak jadi tergantikan oleh dinasti Charles. Di namai Dragonice karena di sana terdapat patung naga yang terbuat dari bongkahan es yang tidak pernah mencair, hewan penjaganya Alza seekor ular berkepala 7 dan seekor harimau es.
Kekaisaran Luczuro adalah penguasa utama dibenua ini, bangunannya terletak diatas langit, tidak ada yang tahu seperti apa rupa sang Kaisar karena setiap ada acara yang menghadirinya adalah adik dari Kaisar,Pangeran Marcel Van Aezar dan jika ada acara di istananya dia akan hadir menggunakan topeng.
hewan penjaganya ada dua Rhett dan Jers.
Rhett seekor Phoenix es sedangkan Jers tidak ada yang tahu apa jenisnya.
"eh kenapa singkat sekali." gumam Ayla yang membaca bukunya.
"hewan penjaga disini apa ya?." pikir Ayla.
"permisi putri ini buku yang anda minta." ucap Allesia.
"taruh saja dimeja ma..."
"Emm mama hewan penjaga di sini namanya apa?." tanya Ayla.
"menurut pengetahuan hamba hewan penjaga disini belum pernah muncul putri, Kaisar terdahulu atau Kakek anda pernah bilang jika hewan penjaga nya akan keluar saat bulan merah dan akan mencari tuannya yang bermata merah dan tuan yang dimaksud adalah manusia." jawabnya.
"oooh jadi Kaisar mengira kalau anak itu yang akan menjadi tuan dari hewan penjaga itu makanya dia mengangkatnya menjadi anak." gumam Ayla dalam hati yang mengingat anak perempuan yang dibawa Kaisar Abercio.
"bukankah demon bermata merah?." tanya Ayla.
"itu berbeda putri para demon memiliki tanduk dikepalanya dan tidak akan hilang walaupun mereka menyamar." jawab Allesia.
"Incubus...." batin Ayla merasa curiga.
Setelah membaca beberapa buku kini Ayla sedang bersiap-siap untuk makan malam bersama keluarganya, didampingi oleh Melvin si Kesatria.
"PUTRI KEDUA MEMASUKI RUANGAN."
semua orang yang ada didalam mengalihkan pandangan mereka kearah pintu masuk dimana terdapat Ayla yang sedang berjalan.
"Salam semua..." ucapnya memberi salam dengan malas.
"hem."
"kemari adik." ucap pangeran Kenzie menepuk bangku di sebelahnya.
Ayla duduk di bangkunya dibantu oleh pangeran Kenzie karena tidak sampai. Langsung saja permaisuri Maira memperkenalkan Fedora kepada Ayla.
"Putri kedua perkenalkan ini adikmu Putri Fedora." ucapnya menunjuk Fedora yang duduk di sampingnya.
"salam kakak..." sapa Fedora yang membuat telinga Ayla berdengung karena selama ini belum pernah ada yang memanggilnya kakak termasuk adik tirinya Alden yang baru berusia dua tahun.
"Jangan panggil aku kakak bodoh." jawabnya Ayla ketus.
"AYLA DIA ADIKMU JAGA UCAPAN MU."
Kaisar Abercio membentak Ayla.
"hiks tidak apa Ayah." jawab Fedora menangis.
"kenapa jadi kau yang marah dan hanya karena ini kau membentak ku hey bukankah usia kami sama saja, selama ini tidak ada yang pernah memanggilku kakak tahu." ucap Ayla sewot membuat Kaisar bungkam.
'Trang' Ayla menjatuhkan sendoknya dan segera beranjak dari duduknya meninggalkan ruang makan dengan kesal.
"aku sudah kenyang." melihat Ayla pergi Putra mahkota ikut beranjak, padahal makanannya belum masuk kemulutnya.
"tunggu aku kakak." pangeran Kenzie ikut pergi.
sedangkan Putri Chasa hanya diam tidak berkata apa-apa langsung meninggalkan ruang makan.
"kenapa jadi begini." batin Kaisar merasa lemas.
Setelah keluar dari ruang makan Ayla pergi menuju kediaman Selir Lucy diikuti kakaknya.
"ibu aku datang." ucap Ayla berteriak.
"hey jangan berteriak Alden sedang tidur nanti dia bangun." jawab seorang wanita yang tak lain adalah Selir Lucy.
"ehehe..."
"bukankah kalian seharusnya sedang makan malam dengan Kaisar dan Permaisuri." tanya Selir Lucy.
"ada perusak mood disana." jawab Ayla yang mendapat anggukan dari kakak-kakak nya.
"sudahlah mari makan." ajak Selir Lucy.
***
"Ayla apa kamu tahu..."
"tidak."
"hey aku belum selesai jangan dipotong dulu." ucap Grace cemberut.
Pagi-pagi sekali Ayla sudah berangkat ke kediaman Stefanus karena takut mood nya rusak saat sarapan nanti.
"baikalah nona muda, silahkan dilanjut hamba siap mendengarkan." jawab Ayla mengikuti gaya seorang bawahan.
"hahaha... sama sekali tidak cocok." gumam Grace.
"Minggu depan akan diadakan pesta penyambutan untuk Kaisar dan para pangeran dari Kekaisaran Redlight." lanjut Grace.
"lalu..."
"heh kamu ini tidak pernah asik, apa kamu tahu Pangeran mereka sangat tampan melebihi tuan muda Zaren." ucapnya memegang kedua pipinya sambil membayangkan wajah tampan para pangeran.
"siapa yang lebih tampan heh..."
TBC⭐
"Siapa yang lebih tampan?." tanya seorang anak laki-laki dari belakang.
"oh Ren dia bilang Pangeran dari Kekaisaran Redlight lebih tampan dari mu." jawab Ayla kepada Zaren.
"eh ti-tidak kok, Tuan muda Zaren yang paling tampan." bantah Grace gugup.
"Awas saja jika berani membandingkan ku huh." ucap Zaren mengancam lalu pergi.
"hihihi... padahal aku ingin melihat dia marah marah padamu." ucap Ayla terkekeh.
"Kau ini."
"tapi kenapa orang-orang Kekaisaran Redlight kemari." tanya Ayla.
"entah aku hanya tahu itu, lebih baik kamu tanyakan saja pada Yang mulia Kaisar." jawab Grace sambil memberi saran.
"baik nanti kutanyakan padanya, setelah itu aku akan kembali lagi." ucap Ayla.
"baiklah sana pulang." jawab Grace.
"huh ngusir."
***
"Ayah apa benar Minggu depan akan diadakan penyambutan untuk Kekaisaran Redlight?." tanya Ayla kepada Kaisar Abercio diruang kerjanya.
"benar." jawab Kaisar Abercio.
"Dalam rangka apa?." tanya Ayla lagi.
"Kaisar Henry ingin mencari tunangan untuk ke-empat pangerannya disini." jawab Kaisar Abercio.
"sisakan satu untukku ya." bisik Ayla takut orang lain mendengar.
"hahahaha... jika kamu ingin kamu harus berusaha sendiri." jawab Kaisar Abercio tertawa.
"dan jangan bersikap cerewet dihadapan para pangeran nanti karena mereka tidak suka gadis cerewet seperti mu." ucap Kaisar Abercio mencolek hidung anaknya.
"jadi aku harus bersikap dingin seperti mu ya." jawab Ayla menganggukkan kepalanya.
"Ayahh..." teriak anak perempuan berlari menuju Kaisar Abercio.
"oh Fedora ada apa." tanya Kaisar Abercio.
"Tidak ada kalian sedang membahas apa." tanya Fedora.
"pria tampan." jawab Ayla cepat.
"wuah siapa aku juga mau." ucapnya bergerak heboh.
"minggu depan nanti kamu akan tahu sendiri." jawab Ayla memutar bola matanya jengah.
setelah mengetahui alasan kedatangan rombongan Kaisar Henry, Ayla langsung melesat pergi ke kediaman Stefanus mencari Grace.
"Grace di mana kau." teriak Ayla.
"diamlah bisa-bisa nanti kediaman ku runtuh karena teriakan mu." jawab Grace datang dari arah lapangan.
"Kualitas bahan kediamanmu berarti sangat buruk."
"ada apa mencariku barusaja kamu pulang sudah kembali lagi." tanya Grace heran.
"aku sudah tanyakan kepada ayah katanya Kekaisaran Redlight mencari tunangan untuk keempat pangerannya disini." jawab Ayla.
"benarkah." ucap Grace berbinar.
Seminggu kemudian
Hari yang ditunggu telah tiba, Kaisar Henry dan pangeran nya sudah sampai di Kekaisaran Arziekel siang tadi. Setelah sampai mereka langsung beristirahat di kediaman yang sudah disiapkan oleh pihak Kaisar Abercio karena perjalanan yang cukup melelahkan, dan pesta pemilihan tunangan untuk pangeran akan diadakan malam hari ini.
"bagaimana penampilan ku." ucap Ayla sambil memutar tubuhnya kesamping, meminta pendapat kakaknya.
"bisakah kamu diam ditempat mu." ucap putri Chasa yang bosan mendengar pertanyaan yang dilontarkan Ayla.
"Kamu sudah cantik Ayla bahkan Dewi akan iri melihatmu." ucap pangeran Kenzie.
"hey itu pujian atau hinaan." jawab Ayla cemberut.
"kak Aff juga akan bertunangan bukan." ucap Ayla melihat putra mahkota hanya diam.
"hem"
"Aya jelek wek." ucap pangeran Alden mengejek kakaknya.
"hey lihatlah Alden bilang aku jelek, kalian tahukan anak kecil tidak pernah berbohong,
cepat ganti pakaianku."teriak Ayla heboh.
sedangkan yang lain hanya terkekeh melihat kehebohan Ayla yang ingin tampil cantik, karena tidak puas dengan hasil kerja pelayannya Ayla meminta Selir Lucy mendandani dirinya.
Semua bangsawan datang membawa putri mereka berharap salah satunya menjadi tunangan pangeran meskipun bukan seorang Permaisuri, Selir tidak masalah.
dan para Nona bangsawan sejak kemarin sudah mempersiapkan gaun mewah nan elegan untuk menarik perhatian Pangeran. Wajah mereka dipoles sedemikian rupa agar terlihat menarik.
Kini mereka semua sudah berkumpul diruangan yang telah disiapkan, sambil menunggu Kaisar datang para nyonya dan nona bergosip ria.
"KAISAR ABERCIO, PERMAISURI DAN SELIR DATANG."
"PUTRA MAHKOTA, PANGERAN DAN PUTRI DATANG."
Mendengar suara lantang dari depan membuat para bangsawan langsung berdiri dari duduknya memberi penghormatan kepada Kaisar dan keluarganya.
"Salam untuk Kaisar dan Permaisuri."
"Salam Selir kedua."
"salam Putra mahkota, Pangeran dan Putri."
Kaisar Abercio berjalan menuju singgasana
dengan memasang wajah datar termasuk pangerannya.
"KAISAR HENRY DAN KELUARGA DATANG."
Sontak perhatian kini teralihkan kepada anngota Kekaisaran Redlight yang sedang berjalan dengan anggun nya, terlihat dibelakang Kaisar Henry terdapat seorang wanita cantik yang tidak lain adalah sang Permaisuri yang diapit keempat putranya.
sedangkan disamping Kaisar ada gadis kecil berusia sekitar tiga tahun yang berjalan dengan menggenggam tangan Kaisar dengan jari kecilnya.
"Salam untuk Kaisar Abercio." ucap Kaisar Henry sedikit membungkuk diikuti anggota kekaisaran.
"tidak perlu formal Kaisar, silahkan duduk." jawab Kaisar Abercio langsung menyuruh Kaisar dan keluarganya duduk.
setelah melihat tamunya duduk dengan nyaman Kaisar Abercio berdiri dari duduknya untuk memulai pesta, tapi belum sempat dia berucap teriakan dari depan membuat ia mengurungkan niatnya.
"PUTRI KEDUA MEMASUKI RUANGAN."
Terlihat seorang gadis kecil berjalan diiringi beberapa dayang dan prajurit, rambut putih keperakannya yang panjang terurai dengan indah, wajahnya sangat bersinar karena diterpa cahaya bulan, dengan tampangnya yang datar membuat orang yang sudah mengenalnya melongo termasuk Kaisar Abercio.
"apakah dia putriku?." batin Kaisar Abercio pangling.
"Salam Kaisar Abercio dan Kaisar Henry, Permaisuri Maira dan Permaisuri Elsania, Selir Lucy, Pangeran dan putri." Ayla memberi salam dengan anggun layaknya putri bertata krama.
"wuih anggun nya adikku." batin kakak Ayla terkesiap.
"ekhem.. duduklah di tempatmu Putri kedua." ucap Kaisar Abercio berusaha menormalkan jantungnya dari keterkejutannya.
Continue...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!