Pagi itu kegiatan Angela masih sama seperti sebelumnya. Angela bekerja sebagai karyawan di sebuah Kantor Kenotariatan bersama dengan temannya, Anggie . Ia sedang membuat laporan penutupan akhir bulan di beberapa buku-buku Kenotariatan hari itu.
Angela Anastasya, seorang gadis berusia 19 tahun, memiliki tinggi tubuh yang hanya mencapai 150cm, kulitnya kuning langsat, parasnya ayu dengan mata besar dan bulu mata super lentik, bibir pink merona ditambah kacamata kotak yang menghiasi wajahnya, membuatnya terlihat sangat manis apalagi ketika ia tersenyum meskipun tanpa menggunakan make up sekalipun. Saat ini, iya tengah disibukkan dengan kegiatannya untuk menulis dan men-cap buku-buku kenotariatan seperti biasanya disetiap akhir bulan. Diselingi canda tawanya dengan Anggie, teman yang sudah iya kenal ketika SMP, hanya saja keakraban mereka dimulai ketika mereka sama-sama bekerja di Kantor Kenotarian Bapak Anton, S.H.,M.Kn.
"Duy!" sapaan akrab yang disematkan Anggie untuk temannya, Angela. Anggie memang sangat gemar memanggil Angela dengan panggilan "kesayangannya" itu. Bukan tanpa dasar, tubuh Angela sedikit berisi, jadi membuat Anggie tidak tahan memanggil temannya itu dengan sebutan yang lucu.
"Hari senin nanti, pengganti kita bakal dateng ke Kantor. Kita harus siap-siap ngajarin dia tentang apa saja pokok-pokok bekerja sebagai Administrasi Kenotariatan, mulai dari jarit akta, print akta, edit akta, dan beberapa hal lainnya. Waktu kita tinggal 2 minggu sebelum kita selesai dari sini, hihihihi" kekeh Anggie pagi itu
Iya, Angela dan Anggie memutuskan resign bersama-sama pada tanggal 15 Februari untuk mengejar cita-cita mereka masing-masing. Angela akan menggantikan kakaknya menjadi Reservasi di sebuah Kantor Korean Travel Agent cabang Bali, sedangkan Anggie memutuskan menjadi guru les privat Komputer bagi anak-anak SD di salah satu bimbel terkenal sekaligus sambil melanjutkan kuliahnya agar tidak terus bertabrakan waktu seperti ketika ia bekerja di Kenotariatan. Tapi sebelum resign, Bos mereka, Bapak Anton, memberikan syarat untuk mencarikan pengganti mereka dan langsung memberikan training selama 2 minggu kedepan.
"Siapa kamu bilang namanya Nggie? Aku lupa..." tanya Angela sambil sibuk melanjutkan tugasnya
" Tari duy, dia temannya Mika di Kampus.. ya semoga dia suka dengan kerjaannya nanti.." sahut Anggie
" Aku ga yakin lebih dari tiga bulan?" ujar Angela memecahkan gelak tawa mereka berdua
" Iyalah, siapa juga yang bakal betah. Bukannya kita yang ngerjain kerjaan, ehh kitanya yang malah dikerjai sama kerjaan" ejek Anggie lagi
"Hahahaha.. kamu ini ada-ada aja ya Nggi, tapi bener juga sih kata kamu.." sahut Angela
" Oh iya, setelah ini kamu jadi kerja di tempat Kakak, Duy?" Anggie menaikkan sebelah alisnya penasaran
" Hmm... iya Nggi, begitulah.. Lagipula, kakakku ga mungkin diizinin kerja di Denpasar lagi setelah menikah nanti. Yakali PP( pulang- pergi) Denpasar- Buleleng tiap hari? Itu jauh banget gila, bisa kurus mengering kakakku kerja PP begitu, belum lagi dia hamil, kasian calon keponakanku kan? " seru Angela
" Iya juga sih Duy.. tapi apa kamu yakin mau langsung gantiin kakakmu begitu? maksudku kan agak gimana gitu kerja berdua aja sama Bos. Bosnya juga cowo, kamu harus hati-hati ya, waspada..!" pinta Anggie
"Iya Nggie, aku hati-hati.. tapi kita ga boleh lost contact ya.. harus tetep saling berkabar, biar aku ada temen ngobrol juga, jadi ga sepi-sepi banget disana" pinta Angel yang diikuti anggukan kepala oleh Anggie
" Siap Duy, pokoknya kita harus saling berkabar meskipun nanti sudah mulai sibuk dengan kerjaan masing-masing" sahut Anggie
Karna hari itu tidak begitu banyak pekerjaan yang harus mereka selesaikan, sebagaimana perempuan ketika sudah berkumpul, pasti akan sibuk bergosip ria hingga waktu pun tak terasa sudah menunjukkan pukul 16.00pm, waktu berakhirnya jam kerja mereka hari itu.
"Eh duy, udah jam 4, ayo kita siap-siap pulang" ujar Anggie menyudahi pembicaraan mereka
Ditempat parkir "Duuuyy, hati-hati dijalan ya, kita ketemu senin pagi, sekalian ngajarin murid baru,, hihihihi..." guyon Anggie sambil menunggu Angela memakai helm scoopy cream miliknya
"Hehe, siap Nggi, kamu hati-hati juga ya dijalan.."
.....
Senin, 3 Februari
"Pagi Anggie... tidurnya nyenyak? Kok kusut gitu sih mukanya? Hihihihi... " ejek Angel pagi itu tat kala melihat wajah Anggie yang masam menahan kantuknya
" Huhhh... aku ngantuk banget duyy... kemaren si Azka ngajak berantem sampe subuh. Gila aja tu anak nanyain aku masih pw atau engga. Udah keberapa kalinya coba?! Dia malah ga percaya udah dikasi tau...! Dasar!" hardik Anggie saat menceritakan tentang kekasihnya, Azka, pria yang sudah iya pacari kurang lebih 4 bulan itu.
"Hahahahaha... ada apa lagi? Tu orang ga ada rasa percayanya ya sama pacar sendiri? Ga capek-capek dia." kekeh Angela
" Hooh, ga bosen-bosen dia" geram Anggie
"Btw, si Tari belum ada dateng ya? Kemana tu anak?" ucap Anggie sambil celingak- celinguk melihat ke halaman parkir
"Belum ada tuh, kamu janjian suruh dia kesini jam berapa?" tanya Angela
" Udah jam kerja kok, aku suruh dia jam 08.15 am udah di kantor, biar dia juga ikut tradisi bersih-bersih kantor kita pagi hari." ucap Anggie
"Ya udah, tunggu aja dulu, kali dia udah di jalan, siapa tau dia kena macet? Gih sana, kamu mebanten dulu, biar aku yang nyapu"
Sebagai tradisi umat Hindu di Bali, Anggie memang selalu mendapat bagian mebanten dari rutinitas pagi hari mereka, tapi bukan berarti Angela tidak pernah mebanten, karna Anggie yang mengurus bagian keuangan , jadi uang banten pun sekaligus iya yang mengurusnya, sedangkan Angela mendapat tugas menyapu dan menyiram tanaman.
"Nah, yang ini Tari bukan?" celetuk Angela ketika datang seorang perempuan mengendarai sepeda motor vario hitam lengkap dengan jaket bomber dan helm ARC hitam.
" Oh iya... itu Tari!" Anggie langsung menghambur keluar dan menyapa gadis tersebut
" Hy Ri... sini masuk masuk..." seru Anggie menyuruh teman barunya yang tak lain adalah pengganti mereka berdua masuk ke dalam Kantor
"Kenalin Ri, ini Angela temen aku di Notaris, dia dari Kukuh, dan Angela kenalin ini Tari, temennya Mika di Kampus.. aku kenal Tari waktu aku main kerumahnya Mika dulu. Dan ini dia Kantor kami...
semoga kamu suka ya Ri disini nanti." jelas Anggie
" Iya Nggi, makasi ya udah ngasi tau aku kalo disini lagi ada lowongan kerja, aku bener-bener perlu banget soalnya." sahut Tari, lalu ia menjabat tangan Angela. "Angela, salam kenal, aku Tari, aku dari Pandak. Aku temennya Mika di kampus. Mika dan Anggie sering cerita tentang kamu, semoga kita bisa cepat akrab juga yaa..." ucap Tari
" Iya Ri, salam kenal juga... Ayo sini, taruh tasmu di laci karyawan dulu, setelah itu kita lanjut ngobrol sekalian perkenalan tentang Kantornya" ujar Angela
Sedikit cerita, Kantor Notaris Angela tidak begitu besar, terdapat 4 ruangan di dalamnya. Ruangan paling belakang adalah gudang dan kamar mandi, lalu di bagian tengah terbagi menjadi 2, satu ruang makan dan 1 ruang kerja Pak Anton, dan yang paling depan adalah ruang tamu serta ruang kerja para staf karyawan disana.
Tari meletakkan tasnya di dalam laci dan mulai mengikuti kegiatan bersih kantor pagi itu bersama kedua teman barunya disana. Setelah mereka selesai bersih-bersih , mereka kembali duduk di kursi masing-masing dan memulai obrolan mereka kembali.
Jam sudah menunjukan pukul 09.00 am, tiba saatnya Pak Anton datang. Setelah Pak Anton menyapa para karyawan dan karyawan barunya itu, Tari pun diminta memasuki ruangan kerja Pak Anton untuk melakukan wawancara kerja. Tak berselang lama, Tari keluar dari ruangan interview dan langsung menghampiri teman-temannya yang sudah menunggu dengan kepo ingin menanyakan apa saja yang ditanyakan oleh Pak Anton di dalam.
"Ri.. rii" panggil Anggie
" Gimana tadi di dalam? Ditanya apa aja sama Pak Anton? " kepo Anggie yang juga membuat Angela ikut tertarik mendengarkan
" Cuma ditanya, aku dari mana, dulu kerja dimana, kenapa resign di tempat sebelumnya, berapa gaji yang aku dapet disana, dan jauh ga jarak kantor sekarang sama rumah? Itu aja sih.. aku kira bakal ditanya tentang apa gitu sampe deg-degan banget dari tadi, eh ternyata bapaknya cuma nanya itu aja" sahut Tari
" Hihihi.. berarti kita semua sama. Pak Anton memang begitu orangnya, mungkin dia bingung mau nanyain apa. Tapi aslinya baik kok Pak Anton itu, cuma memang sedikit cuek aja kalo belum kenal" jelas Anggie
"Nanti juga kamu kebiasa kok, kadang Bapaknya bisa diem aja seharian ga jawab kalo ditanya, kadang dianya yang ngajak ngobrol sendiri, tergantung moodnya dia, tapi dia baik kok. Aku sama Anggie aman-aman aja sih selama ini. Apalagi dulu kami sempat hampir kehilangan berkas jual-beli di Kantor Dispenda waktu nego harga, tapi Bapaknya ga marah dan malah bilang ga apa-apa. Untung aja berkasnya ketemu lagi." sambung Angel
"Serius? Bapaknya ga marah? Wahh.. hebat ya Pak Anton bisa sesabar itu. Yah, semoga aku bisa cepet akrab sama Pak Anton, rasanya agak takut deh kalo kalian udah ga kerja lagi disini nanti.." rengut Tari
Mereka kembali cerita sambil mengajarkan Tari dasar-dasar yang harus di ketahui di Kantor Notaris.
Tak terasa, waktu 2 minggu training pun terlewati dan tiba waktunya mereka mengucapkan perpisahan. Angel dan Anggie sepakat menghadiahkan Pak Anton gambar karikatur dirinya lengkap dengan bingkai, serta berfoto bertiga setelah selesai merayakan hari kasih sayang yang jatuh pada tanggal 14 Februari, tepat hari terakhir mereka bekerja disana. Semuanya berjalan dengan suka cita, hingga mereka pulang kerumah masing-masing. Ada sedikit kesedihan yang timbul di wajah mereka, namun mereka memahami setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan di akhir.
Angela tidak langsung pulang sore itu, iya sudah mempersiapkan untuk merayakan hari kasih sayang juga bersama sahabat-sahabatnya di basecamp favorit mereka, toko Mia
Toko Mia terletak di Kediri, butuh sekitar 15 menit hingga Angela sampai disana. Selepas dari Kantor Notaris, Angela langsung menancap gas motornya menuju Toko Mia. Ternyata seluruh personil grup sudah menunggunya disana.
Angela memiliki 5 orang sahabat yang sangat akrab dengannya sejak iya masih menduduki bangku menengah pertama. Persahabatan yang sudah terjalin selama hampir 8 tahun itu membuat mereka begitu memahami sifat dan karakteristik masing-masing.
Gadis bernama Mika adalah teman sebangku Angela dulu di SMP. Tubuhnya kurus dan tingginya tidak jauh berbeda dengan Angela. Matanya sipit dengan bentuk wajah menyerupai orang Jepang, disertai gayanya yang gemar memakai perhiasan dan pakaian ala-ala Jepang itu, membuatnya mendapatkan gelar Ratu Jepang KW dari teman-temannya.
Mia, yang tak lain adalah kakak sepupu Mika,, nama mereka hampir mirip. Meskipun Mia lebih besar 1 tahun dari Mika, mereka tetap berbicara layaknya teman sejawat dan bukan sebagai Saudara. Mia merupakan gadis yang cukup pendiam. Iya menjadi sangat pendiam jika bertemu orang baru, namun akan menjadi gila jika sudah bersama sahabat-sahabatnya ini.
Selanjutnya ada Irma, gadis bertubuh gempal namun masih cukup sexy bagi para pria ini, merupakan sosok perempuan yang memiliki semangat juang tinggi. Iya akan melakukan apapun untuk memperjuangkan hal-hal yang ia kehendaki. Irma sebenarnya sangat dekat dengan Angela dulu, namun kini ia menjadi lebih dekat dengan Intan. Sedangkan Angela menjadi sangat dekat dengan Mia. Mungkin ini yang namanya semakin dewasa kalian, kalian akan lebih dekat dengan orang- orang yang kalian rasa menjadi "copy-an" kalian, ketimbang dengan teman-teman lainnya. Bukan berarti kalian tidak menyukainya lagi, hanya saja kadang orang yang kita anggap copy-an kita terasa lebih nyaman.
Lalu ada Intan. Intan merupakan tipe wajah sempurna diantara teman-temannya. Wajahnya sangat ayu sehingga sangat cocok dengan icon gadis Bali. Ditambah lagi, diantara mereka semua hanya Intan yang jago memoles wajah, sehingga membuatnya tambah lebih cantik lagi jika sudah berdandan. Namun, dibalik wajah ayunya itu, Intan merupakan sosok yang sangat ceplas-ceplos. Wataknya lebih keras diantara yang lain, iya tak segan menolak saat itu juga jika keinginannya tidak terpenuhi. Namun dibalik itu semua, dia adalah gadis yang cukup welcome dengan kehadiran orang baru.
Ina Arsani, teman kecil Angela. Mereka sudah bersama semenjak masih belajar di Taman Kanak-kanak. Ina memiliki watak yang sedikit sombong dan manifulatif. Namun dia masih termasuk orang yang baik. Iya suka menolong teman-temannya dan akan melawan siapapun jika salah satu temannya ada yang diganggu. Iya sosok pendengar yang baik, meskipun kadang saran yang iya berikan terdengar terlalu berani, tapi iya siap membantu teman-temannya ketika kesulitan.
Dan Angela, dia tidak begitu bersinar diantara teman-temannya. Hanya seorang gadis Desa. Tidak ada yang special dari sosok Angela. Gadis penurut yang akan mengikuti semua permintaan keluarga maupun teman-temannya. Kadang, hal itu memang mengusik Angela, tapi iya bukan tipe yang suka membantah. Bahkan teman-temannya pun menjulukinya sebagai "Si Lemot dan Si Baik yang Bodoh", karna iya sering terlambat memahami informasi yang iya terima. Namun dia juga termasuk pendengar yang baik, sama seperti Ina. Persamaan bintang mereka yang jatuh pada Virgo, membuat mereka berdua memiliki beberapa kesamaan, meskipun tidak banyak.
Diantara mereka semua, hanya Angela saja yang belum pernah merasakan yang namanya pacaran, alias masih ting ting. Bukan karna tidak laku, hanya saja Angela masih risih jika ada yang men-chat dirinya dan memintanya untuk terus membawa gawai setiap saat agar bisa selalu berkabar. Baginya, jika memang ingin dekat ya dekat saja, kalopun memang nantinya akan berpacaran, hidupnya tidak harus selalu 24 jam menghubungi kekasih kan? Iya masih perlu kebebasan, entah untuk melakukan kegiatannya atau sekedar melakukan me-time.
Lengkap sudah ke-6 personil grup mereka itu untuk merayakan hari kasih sayang. Masing-masing dari mereka membawa buah tangan. Ada yang membawa Pizza, coklat, minuman, kue, sempol, dan makanan ringan lainnya yang akan mereka habiskan untuk menambah keseruan mereka sore itu.
Mereka memang terbiasa untuk merayakan hari-hari special, baik itu hari valentine maupun ulang tahun mereka masing-masing dengan cara sederhana. Tidak seperti grup remaja pada umumnya, mereka tidak terlalu suka merayakan hari-hari "special" mereka dengan banyak cara. Cukup dengan menyisihkan waktu untuk berkumpul bersama saja itu sudah sangat cukup bagi mereka. Keterbatasan waktu yang mereka alami semenjak masing-masing dari mereka sudah bekerja membuat kegiatan berkumpul bersama adalah hal tersusah yang bisa mereka lakukan.
Tanpa babibu lagi, Angela turun dari motor dan langsung memeluk ke-5 sahabatnya itu seraya mengucapkan selamat hari Valentine. Setelah sedikit "kangen-kangenan", tanpa menunggu waktu lama mereka langsung membuka makanan yang sudah mereka persiapkan untuk merayakan hari kesayangan itu.
Meskipun tubuh para personilnya mini-mini, nafsu makan mereka cukup besar, sehingga dalam hitungan menit saja makanan mereka pun habis tanpa sisa. Hanya meninggalkan minuman yang masih tersisa sambil lanjut mengobrol.
Disela-sela obrolan mereka, Irma menyeletukkan pertanyaan yang membuat semua teman-temannya tertarik untuk mendengarkan dengan seksama.
"Angel, kamu jadi pindah ke tempat kerja Kakakmu? Mulai kapan?" tanya Irma yang diikuti tolehan oleh teman-temannya
"Jadilah neng... mulai hari ini aku resmi resign dari Notaris, dan mulai senin depan aku langsung kerja disana. Doa-in ya man-teman" sahut Angel
"Gimana rasanya mau pindah ke tempat baru, La? Kamu kan belum pernah kesana, udah ada persiapan?" tanya Mika
"Hmmm.. gimana ya? Lumayan deg-degan sih Mik...aku belum begitu punya pengalaman di bidang Administrasi Perkantoran selain di Kenotariatan. Lagian kerjaannya pasti beda 180 derajat deh. Kalo tentang persiapan, kakakku udah ngajarin beberapa hal yang akan aku kerjakan disana, jadi sampe sana biar aku ga terlalu kagok juga. Masalahnya basic-ku kan di Keperawatan dulu, nah sekarang kerjaan yang aku ambil malah tentang kantor semua.. dari yang biasanya ngerawat orang, ini malah sayang-sayangan sama komputer sekarang, kan bingung..!" seru Angel
"Aku yakin kamu pasti bisa neng, kamu pinter loh dan cepet tanggap kalo tentang kerjaan, ya meskipun tentang gosip kamu lola banget.. hihihi" ejek Mia. "Tapi nanti pasti kamu ngerti dan bisa cepat adaptasi juga disana. Jangan lupa makan ya, jaga kesehatanmu juga. Kamu PP Tabanan-Denpasar itu ga deket loh, kalo mulai ga kuat, perlu kamu pertimbangin untuk cari kost-kostan secepatnya." sambung Mia
"Oh iya, btw kamu beneran bakal kerja sendiri disana?" lanjut Intan yang dijawab anggukan oleh Angel
"Serius? Bosnya cowo atau cewe?" tanya Ina penasaran
"Bosnya cowo neng, sama kayak di Notaris. Hmmm, kata kakakku si Bosnya baik, cuma aku pikir orangnya pasti gendut, pendek, item, buncit, dan botak, sama kayak bos-bos tua lainnya. Hiii semoga aku aman disana dan dia ga ada keinginan untuk macam-macam." gidig Angel yang disahut gelak tawa teman-temannya
"Kurang ajar ya kamu? Hahahahaha.... belum juga kerja disana, kamu udah berani ngejek bos-mu kayak gitu." kekeh Mia
"Ya kan bisa aja neng,,, hihihihi ga mungkin masi muda. Tapi kata kakakku orangnya baik sih, cuma masi belum punya momongan." jelas Angel
"Nah lo, pokoknya kamu harus jaga diri disana...kabarin kami kalo ada apa-apa" tukas Irma yang dijawab anggukan oleh Angela
"Makasi man-temanku... aku bangga punya kalian." ucap Angel sambil memeluk ke-5 sahabatnya.
Mereka kembali melanjutkan obrolan mereka, mengambil beberapa foto bersama, dan bercerita tentang hal-hal yang sudah mereka alami selama tidak bertemu, hingga waktu menunjukkan pukul 20.00 pm, saatnya mereka pulang kerumah masing-masing.
"Eh udah malem ternyata, ayok pulang..." ajak Irma menyudahi acara mereka malam itu
"Ya, udah waktunya tutup toko kan?" tanya Irma ke Mia
"Iya Ya, ayo tutup tokonya, udah jam loh... ayo kita pulang bareng-bareng!" ajak Angela
Mia mulai metutup tokonya ditemani oleh kawan-kawan dan mereka pun mengucapkan salam perpisahan sebelum pulang.
Hanya Angela yang rumahnya tidak di Kota, sehingga memerlukan waktu setidaknya 30 menit sampai ia tiba dirumah. Jarak rumah yang cukup jauh dengan teman-temannya itu mau tidak mau membuatnya kadang kesulitan jika rencana kumpul bersama dilakukan pada malam hari. Sehingga mereka ber-6 sepakat setiap acara kumpul bersama dilakukan paling lambat jam 5 sore. Sesampainya dirumah, tak lupa iya selalu mengabari sahabat-sahabatnya di grup chat agar mereka tau bahwa ia sudah sampai dengan selamat.
Baru saja Angela sampai, Tifany, kakak Angela langsung menyuruhnya untuk menyiapkan berkas-berkas yang diperlukan untuk membuat surat lamaran kerja.
*******
Up lagi ya... Jangan lupa like dan coment, biar aku makin semangat upnya 😉
"Ndul, besok minggu kita persiapkan berkas lamaran kerjamu ya.. Kakak sudah bilang sama Pak Darma kalo kamu yang akan gantiin kakak disana. Beliau sudah mengijinkan, tinggal kamu training 3 bulan dulu, selanjutnya terserah keputusan Pak Darma akan tetap mempekerjakan kamu atau tidak, kamu belajar aja dulu sebaik-baiknya..." ucap Kak Tifany mengingatkan adiknya , sambil berbaring memainkan gawainya.
Angela dan Tifany masih berbagi kamar, sehingga mereka bisa saling bercerita dan mengamati satu sama lainnya.
"Iya Kak, aku siapin surat lamaran dan CV-nya dulu, besok baru aku fotocopy KTP-ku. Untuk foto, yang ukuran 3x4 aku udah punya. Cuma belum ada materai Kak.. besok aja aku belinya, sekalian." sahut Angela, duduk didepan meja rias menyisir rambut
Tifany , kakak Angela. Wanita berusia 27 tahun itu merupakan sosok kakak yang cerdas dan tegas. Wanita dengan tubuh mungil ini sudah banyak melintangi dunia Perkantoran. Tak heran, ketika mengajukan lamaran di Kantornya saat ini, iya langsung diterima bekerja tanpa pemanggilan untuk interview kedua. Kak Tifany memutuskan bahwa Angela lah yang akan menggantikannya disana. Entah apa yang ada di pikirannya saat itu, namun bagi Angela, itu adalah sebuah berkat (?) baginya, dan yang lebih mengagetkannya lagi, Pimpinan disana menyetujui hal tersebut.
Sungguh hal itu tidak masuk akal, tetapi itulah yang akan terjadi. Bagaimana tidak, Angela bahkan tidak memahami Microsoft Excel dan system pemrograman lainnya yang seharusnya iya pahami ketika ingin melamar kerja disana. Iya hanya paham tentang Microsoft Word, karna hanya program itu saja yang ia gunakan selama bekerja di Notaris. Jurusan yang iya pilih ketika SMK dulu pun sangat bertolak belakang dengan pekerjaan yang akan iya kerjakan sekarang. Ajaibnya iya selalu bisa mengikuti, meskipun tidak memiliki dasar-dasar yang seharusnya dimiliki orang-orang perkantoran.
Gaji Angela di tempatnya bekerja dahulu sangat tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya selama sebulan. Sedangkan ditempatnya sekarang, iya akan mendapatkan gaji yang bisa dibilang 4x lipat lebih banyak dari gajinya yang dulu, sehingga iya tergiur untuk menerima tawaran kakaknya itu.
Awalnya Angela sangat kaget ketika kakaknya memutuskan untuk resign dan menikah. Bagi Angela, tempat kakaknya bekerja sekarang merupakan tempat yang cukup menjanjikan, apalagi kenaikan gaji, jenjang karir, bonus, dan upah lainnya banyak iya dapatkan disana. Namun, takdir berkata lain. Kehamilan Kak Tifany yang memasuki usia 3 bulan mengharuskannya untuk segera melangsungkan pernikahan.
Minggu, 17 Februari
19.00 pm
" Ndul, berkas-berkasnya sudah kamu persiapkan? Gimana sama materi yang udah kakak ajarkan kemaren? Masik nemplok di kepala?" tanya Kak Tifany
"Berkasnya udah siap kak, materai aja yang kurang. Tadi ga ada ditoko xxx. Besok sekalian jalan cari di alf*mart." jawab Angel santai
"Hmm.. untuk materinya aku belum ngerti beberapa kak. Habis jawab email available ke Seoul, langsung buka word kan ya? tanya Angel tak yakin
" Kamu lupa lagi?? Udah berapa kali kakak ngasi tau kamu? Buka laptopnya! Jangan bikin malu kakak ya besok!" bentak kak Tifany
Angela bergegas membuka laptop kerja yang sudah dibawakan kak Tifany dari kantor sehingga iya dapat mempelajarinya sebelum menggantikan kakaknya disana.
"Jelasin ke Kakak, yang mana kamu belum ngerti? Gimana sih kamu? Udah seharian kakak jelasinnya, masak kamu ga ngerti juga? Lambat banget?!" bentak Tifany membuat Angela mulai gugup
"Ya kan kakak jelasinnya sekalian kak.. mana aku bisa ngerti? Lagian kerjaan begini kan belum pernah aku kerjain? Ya sabar dong!" jelas Angel ditepis kakaknya
"Alasan aja kamu,, cepet kerjain! Kakak ga mau tau, pokoknya besok kamu udah paham dari awal sampe bookingan tamu itu jadi." tukas Tifany
"Iya iya.. ah bawel.." gerutu Angel disambut tatapan sinis oleh kakaknya
Huhh susah kali sih kerjaannya? Malah gurunya serem begini. Dasar! Bisa gila aku lama-lama kerja disana sendirian, mana handling semuanya sendiri lagi.. huhhhh." gerutu Angel dalam hati
"Gimana? Udah ngerti? Sampe mana kamu belum paham alurnya? Inget ya kamu juga harus belajar tulisan Hangul. Inget-inget lagi huruf-hurufnya." tegas Kak Tifany
"Iiih.. iya kak, sabar. Ini juga aku masih coba pahamin alur kerjanya gimana. Aku yang basicnya bukan di Admin Kantor pasti bingung lah ngerjain ginian. Lagian waktuku buat belajar juga cuma 4 hari dirumah, besok langsung kerja. Siapapun juga ga akan ngerti kak kalo cepet-cepet begini..!" jelas Angel lagi
"Pokoknya kakak ga mau tau. Kerjamu harus cepet. Pak Darma ga suka sama kerjaan yang lambat. Nanti jam 8 kamu harus udah ngerti caranya selesaiin 1 bookingan, lanjut kita pelajarin hangul lagi. Jam 9 kamu udah tidur, dan besok kamu harus inget caranya buat bookingan. Titik!" seru kak Tifany
"Cckk... iya kak. Aku pasti bisa kok nanti. Tenang aja" yakin Angela
Tifany memang tidak begitu menyukai "kelemotan" adiknya ini. Bukan tanpa sebab, Angela akan bekerja sendiri disana, tanpa teman, dan hanya Bos yang akan iya temui setiap hari. Pekerjaan ini sangat menuntut ketelitian dan kegesitan bekerja. Ketekunan pun tak kalah penting. Meskipun iya baru bekerja 6 bulan disana, iya paham betul bahwa Bosnya tidak menyukai kelambatan. Tifany sangat khawatir jika esok adiknya mendapatkan masalah ketika iya sudah resign.
Berbekal pengalamannya bekerja selama 6 bulan disana, bisa dipastikan adiknya akan kesulitan ketika awal-awal bekerja. Tekanan kerja dan tanggung jawabnya sangat besar dan cukup membuat stress. Namun bagai nasi yang sudah menjadi bubur, Tifany sudah tidak memiliki banyak waktu untuk mencari pengganti lain selain berharap kepada adiknya ini. Selain itu, memberikan training kepada adik sendiri iya rasa lebih nyaman ketimbang melakukannya terhadap orang lain yang tidak iya kenal. Hanya tersisa 2 minggu hingga akhirnya dia benar-benar resign.
"Udah jam 9, ayo tidur dulu. Besok aja kamu kerjain Hangul lagi. Kakak ga mau kita terlambat besok. Jam 5 kamu harus udah bangun, mandi, setengah 7 kita langsung berangkat." ucap Tifany melihat adiknya yang sudah tampak stress dan lelah akibat titahnya tadi.
Bukannya Tifany tidak kasian melihat adiknya ia bentak terus. Iya sangat menyayangi adiknya itu, namun iya tetap harus mempersiapkan adiknya agar tahan banting dan siap menjadi wanita yang lebih pemberani dan cepat beradaptasi dengan lingkungan dan situasi yang akan ia hadapi sendiri, baik ketika masing training maupun sudah diterima menjadi karyawan tetap disana.
Kamu pasti bisa Ndul.. Harus. Kakak percaya sama kamu. Jangan kecewain kami. Maaf kakak bentak-bentak kamu terus... ucap Tifany dalam hati
" Iya kak, aku mau minum dulu. Kakak mau aku bawain air?" tanya Angela dengan wajah kusutnya
"Engga, kamu aja yang minum, kakak mau tidur duluan."
"Hmm.. oke kak.." Angela langsung melipir ke dapur
Di dapur "Huhhh,, kerjaannya berat banget sih? Apa aku bisa handling semua sendiri nanti? Ya Tuhan, aku harus gimana?? Tolong tuntun aku" Angela sedikit terisak. Tak sadar air matanya menetes dan dilihat oleh ibunya
"Kenapa anak mama ini? Kok malem-malem nangis sambil minum air? Awas kesedak nanti... hihihihi" ucap ibu Angela dari arah pintu dapur
"Ah mama... jangan diejek dong..." gerutu Angela
"Lagian kamu malem-malem nangis sendiri di dapur, ga takut kesambet apa?" ejek ibunya
"Mama ahh.. udah aku mau tidur aja" gerutu Angela seraya mengecup punggung tangan ibunya
"Sini dulu anak mama" sambil memeluk Angela
"Mama tau kamu pasti takut. Karna dimarahi Tifany dan juga masalah kerjaanmu kan? Tapi maksud kakakmu baik. Dia pengen kamu nunjukin bahwa dirinya ga salah pilih kamu untuk menggantikan dia disana. Mama yakin anak Mama pasti bisa. Semangat!" ucap Mamanya
"Iya ma, tapi dia galak banget ma.." bibir Angela manyun meminta dukungan seperti anak berumur 5 tahun
"Iya, mama tahu, tapi kamu paham kan karna apa?" tanya mamanya lagi
"Iya ma, aku paham. Ya udah aku mau ke
kamar dulu, udah ngantuk" ucap Angela lalu melipir meninggalkan ibunya. "Dadah Mama." ucapnya
"Besok akan jadi hari yang panjang" pikir Angela lalu mulai tidur di samping Kakaknya
Bersambung
*****
Penasaran kan gimana kelanjutan Angela bekerja? Apa bosnya masih muda? Atau sudah tua seperti pikirannya ya? 😏
Aku tau kalian pembaca dalam diam😌
Ayo, jangan lupa vote, like dan coment ya man-teman... biar aku makin semangat lagi up nya 😉
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!