NovelToon NovelToon

Isekai: New Adventure In The Fantasy World

Prolog

Perkenalkan, namaku Zion Ravael. Umurku 18 tahun. Kini aku bersekolah di SMA Sakura. Hobi ku membaca, menonton anime dan berlatih beladiri. Yap, aku cukup jago beladiri sejak kecil.  Bahkan sudah menjuarai banyak kejuaraan beladiri nasional. Ya, cukup hebat bukan...

Setiap pulang sekolah aku selalu menyempatkan diri untuk ikut ekskul karate di sekolahku. Tapi jika bukan jadwal kelasku ya aku ikut saja. Toh, daripada nganggur di rumah tanpa kerjaan.

Entah mengapa aku memang menyukainya sejak kecil. Semua teknik yang ku pelajari membuatku senang. Ya, tapi aku menganggap semua itu hanya untuk bersenang senang saja. Aku menikmatinya dan berusaha untuk terus jadi lebih baik dalam satu bidang yang paling ku kuasai ini.

Awalnya semuanya berjalan lancar. Ya, lancar seperti biasa. Sampai hal yang tak terduga menimpaku.

Setelah pulang sekolah aku sedang berjalan dengan santai. Rumahku tak terlalu jauh dari sekolah, jadi aku lebih memilih untuk jalan kaki. Toh bisa untuk olahraga kan walau hanya berjalan. Ya.. Terkadang lari jika ada anjing lepas atau tiba tiba mengejar aku akan langsung melesat berlari kencang.

Aku terbiasa pulang sendiri. Ya, itu lebih baik karena aku suka ketenangan dan membuatku lebih bisa menikmati suasana dan pemandangan sepanjang jalan yang ku lewati. Terlebih lagi bunga bunga sakura yang bermekaran membuat suasana di sekitarku semakin indah dengan bunga bunga berwarna pink yang berjatuhan menghiasi jalan.

Kini aku sedang berdiri di pinggir jalan, sambil menunggu lampu lalulintas  berganti warna aku lebih memilih bermain Handphone. Setidaknya bisa sedikit mengurangi kebosanan. Tapi tenang saja, aku masih memperhatikan sekitarku kok... Untuk saat ini.

Terlihat lampu lalulintas telah berubah warna menjadi merah, aku hendak melangkahkan kakiku saat secara tiba tiba terasa ada yang mendorongku kuat. Aku langsung terjatuh dan dari sisi kiri ku ada truk yang melintas dan langsung menabrak ku. Kala itu aku tak sempat untuk menghindar karena kejadian itu terlalu cepat.

Di saat seperti ini aku tak bisa berbuat apa apa lagi. Bukankah ini terlalu cepat?

Aku sempat mendengar banyak orang yang mengerumuniku. Aku berusaha mempertahankan kesadaran ku, tapi rasa sakit yang menjalar di seluruh tubuh membuatku sulit mempertahankannya.

Kepalaku terasa pusing saat pandanganku semakin memudar. Apalagi darah yang mengalir dari pelipis ku membuatku semakin lemas. Aku belum mau mati.. Aku harus bertahan. Aku terus mencoba mempertahankan kesadaran ku, namun usahaku sia sia saat kegelapan abadi menyeret ku.

Ya, kurasa ajal sudah menjemput ku. Haruskah secepat ini? Banyak hal yang masih ingin kulakukan. Ah, ini terlalu cepat. Tapi tunggu, bukankah ada yang aneh saat kejadian itu? Aku ingat jelas. Aku tau ada orang yang sengaja mendorongku pada kematian. Ada orang yang sengaja mencelakai ku. Tapi pertanyaaan ya siapa?

***

Cahaya terang yang menyilaukan membuatku sedikit sulit menyesuaikan diri. Aku membuka mataku perlahan saat mataku mulai terbiasa dengan cahaya itu. Yang kulihat pertama kali adalah tempat serba putih tanpa ada apapun di sana. Tempat macam apa ini? Apa ini surga? Ah mungkin saja kan?

Aku menghela nafas. Tempat ini sangat sunyi. Apa tak ada orang lain di sini? Aku menengok ke sana kemari, depan, belakang, kanan, kiri, atas, bawah, berputar untuk memastikan. Ya, aku benar benar sendiri disini dan tak ada apapun. Tempat apa ini? Bagaimana aku ada di sini? Apa yang terjadi? Apa ini alam bawah sadar ku? Mengingat aku kan baru saja kecelakaan.

Namun secara tiba tiba muncul layar hologram di hadapanku. Terlihat seperti game saja. Atau anime yang pernah ku tonton? Aku melihat apa yang ada di layar itu dan saat itu tulisan pun mulai muncul di sana. "Apakah ada pertanyaan yang masih belum kau jawab atau suatu penyesalan? " Aku mengerenyitkan dahi bingung.

Lalu tulisan berikutnya muncul. "Ya atau tidak? " Aku sempat berpikir sejenak. Kurasa aku perlu tau siapa yang telah sengaja mendorongku bukan? Jadi ku tekan "ya"

Setelah itu cahaya putih bersinar terang. Sangat terang hingga aku memejamkan mata. Saat membukanya lagi aku terkejut. Benar benar terkejut dengan apa yang ada di sekitarku.

Tempat macam apa ini? Terlihat seperti gua kristal dengan banyak kristal berwarna warni yang bercahaya. Terlihat begitu indah. Ya, aku tak bisa pungkiri ini memang indah. Perasaan damai dan tenang menghiasi hatiku saat melihat tempat ini. Aku memandang ke sekitar dengan kagum. Tapi... Bagaimana aku bisa ada di sini?

Aku coba untuk berdiri dan berjalan mendekati salah satu kristal berwarna biru yang ukurannya cukup besar. Indah juga. Terlihat bayanganku terpantul jelas di kristal itu. Tapi justru aku terkejut akan hal itu.

Ini bukan diriku! Penampilanku sebelumnya tak seperti ini? Apa yang terjadi? Bagaimana bisa?

Aku terkejut melihat bayanganku sendiri. Bagaimana tidak? Aku yang awalnya anak berusia 18 tahun kini lebih terlihat seperti anak berusia 12 tahun! Yang lebih mengejutkan adalah iris ruby di mataku. Terlihat indah tapi juga aneh menurutku.

Ditambah lagi pakaian yang ku gunakan seperti... Jubah penyihir? Aku benar benar bingung sekarang.

Tak mungkin kan aku jadi seorang penyihir? Ya. Sebenarnya itu bisa saja. Tapi... Apa yang terjadi padaku? Dimana aku? Kenapa aku bisa berubah menjadi anak berusia 12 tahun? Kenapa aku berpakaian seperti ini? Siapapun bisa tolong jelaskan ini padaku?

TBC

1. Jawaban dan Kontrak

Aku benar benar bingung dengan apa yang terjadi di sini. Jika kuingat lagi aku kecelakaan, ada yang sengaja mendorongku, lalu aku melihat ada layar hologram dan pertanyaan. Aku menjawab pertanyaannya dan cahaya putih bersinar.

Setelahnya aku muncul di tempat ini dengan wujud anak berusia 12 tahun. Yang benar saja.. Siapapun bisakah tolong jelaskan apa yang terjadi di sini? Aku benar benar bingung sekarang.

Aku memutuskan untuk mencari jalan keluar dari sini. Banyak terdapat kristal warna warni yang bercahaya jadi gua ini tak begitu gelap. Setidaknya semoga ada seseorang yang bisa kutemui dan menanyakan semua ini.

Aku terus berjalan mengikuti jalan yang dipenuhi oleh kristal kristal. Semakin lama kristal kristal itu semakin terang dan jalanan yang semakin luas. Namun tanpa ku sangka jalan itu membawaku pada sesuatu yang benar benar di luar dugaan ku.

Terlihat seekor naga besar dengan tubuh berwarna hitam kebiruan. Ia memiliki sepasang sayap dengan duri tajam di ujungnya dan selaput berwarna biru tua dengan aura hitam mengelilinginya. Terlihat sepasang tanduk di kepalanya yang membuat naga itu semakin menyeramkan. Terlebih lagi iris merah darahnya yang terlihat mengerikan.

Sepertinya dia belum melihatku. Aku harus segera pergi dari sini sebelum dia menyadari keberadaan ku. Namun baru saja aku melangkahkan kakinya mundur dan berniat menjauh..

Brug!

"Sialan!!" Pekik ku. Aku tak melihat ada kristal di belakangku yang membuatku tersandung dan jatuh. Naga itu terlihat memandang ke arahku. Tatapannya terlihat tajam dan mengerikan. Apalagi asal yang keluar dari hidungnya membuatnya semakin mengerikan. Tubuhku bergetar hebat saat itu.

Seperti apa diriku di pandangannya? Ah, mungkin tak lebih dari sekedar tikus kecil yang siap di santap. Tamat sudah riwayat ku.... Kakiku tak bisa digerakkan...

Dia mendekatkan moncongnya padaku hingga aku dapat merasakan nafasnya. Dingin!! Tubuhku benar benar bergetar!! Hey, aku sudah mati dan apa aku akan mati lagi? Woy! Aku belum menikmati hidup ini! Yang benar saja!

"Tenanglah anak manusia" Ujarnya membuatku sedikit terkejut. Dia bisa bicara? Naga yang bisa bicara? Wow!! Tapi... Bagaimana aku bisa tenang di saat seperti ini?!

"A... T.. Tuan naga.. Bolehkah aku pergi? " Ucapku terbata bata. Oke, apa yang kutanyakan? Dia akan langsung melahap ku jika begitu.

"Tidak! " Serunya membuatku terkejut. Menyebalkan!! Apa dia benar benar akan memakan ku sekarang? Semoga saja tidak."Aku membutuhkan bantuan darimu" Ucapnya dan mendudukkan dirinya di depanku. Ya.. Baiklah.. Semoga dia tak memakan ku sekarang. Tapi entah mengapa aku mulai merasa dia bukan ancaman.

"Bantuan apa? " Aku memberanikan diri bertanya. Walau tetap memasang mode waspada.

"Lepaskan aku dari sini."

"Lepaskan? Lepaskan dari apa? " Jelas aku bingung. Dia tak terikat apapun dan kenapa dia meminta untuk dilepaskan? Bukankah itu aneh?

Naga itu memutar bola matanya "mendekat lah"

"Tidak. Kau pasti akan memakan ku. "

Naga itu menghela nafas. "Aku tak akan memakan mu bocah! " Hey aku punya nama tau! Tak sopan sekali memanggilku bocah seperti itu! Mentang mentang diriku terperangkap dalam tubuh anak kecil, bukan berarti kau bisa memanggilku bocah seperti itu!

Aku pun memberanikan diri mendekat "sebelum itu, namaku Zion Ravael. Jangan memanggilku bocah" Ujar ku sambil berjalan mendekat. Namun..

Brug!

"Akh!" Keluhku saat menabrak sesuatu tak kasat mata. Kepalaku yang malang... Seperti menabrak pintu tak kasat mata saja. Semoga tak benjol. Tak benjol kan?

"Kau tidak apa bocah? "

"Auh... Kau sengaja ya? Dan berhenti memanggilku bocah! Aku Zion!! "Ucapku. Setidaknya bilang jika ada pelindung di sekitarnya... Apa dia sengaja ingin membuat kepalaku benjol?

" Maaf. Bisa tolong kau hilangkan pelindung itu? Aku sudah lama terjebak disini. "Pintanya. Aku sedikit mengernyitkan dahi.

" Bagaimana jika aku sudah membebaskan mu dan kau justru menyantap ku?" Tanyaku masih was was.

Naga itu menghela nafas. "Aku tak akan menyantap mu. Lagipula daging mu tidak enak dan terlalu sedikit tak bisa membuatku kenyang. " Serius? Dia menghinaku kah?

"Haah.. Baiklah, kau janji? " Tanyaku memastikan.

"Iya."

Baiklah... Kurasa aku bisa percaya. Lagipula kasihan juga melihatnya terkurung begitu. Tapi pertanyaannya... Apa yang bisa kulakukan? Bagaimana caranya melepaskan naga sebesar ini dari pelindung tak kasat mata? Menembusnya? Yang benar saja. Menghancurkannya? Dengan apa?

Hm... Aku berpikir sejenak dan bersandar di sebuah kristal berukuran besar. Ada beberapa kristal kecil di sekitarnya. Aku mengambil salah satu yang tak tertancap ke tanah. "Jika saja aku bisa mengubah kristal ini menjadi pedang atau semacamnya pasti mudah." Namun seketika aku membelalakkan mataku saat kristal itu benar benar berubah menjadi sebuah pedang katana berwarna perak. Wow... Keren.. Gimana bisa?

"Skill manipulasi molekul. Kau bisa memanipulasi molekul benda apapun yang kau sentuh dan mengubahnya menjadi benda lain yang kau inginkan hanya dengan memikirkannya." Ucap naga itu tiba tiba.

"Keren!! Bagaimana kau tau? " Tanyaku dengan mata berbinar

"Aku bisa melihat dan merasakannya itu kekuatan yang kau miliki. Sihir yang cukup kuat, jadi mudah merasakan aura di sekitarnya." Jawab naga itu. Kemampuan yang hebat..

"Baiklah.. " Aku mengambil ancang ancang dan mencoba menghancurkan pelindung yang mengurung naga itu. Setelah itu aku langsung berlari dan melompat meluncurkan tebasan ke arahnya.

Sring!!

Tapi tak terjadi apapun. Bahkan goresan saja tak ada. "Akan kucoba lagi" Aku kembali mencoba mengayunkan pedangku dan menebas pelindung itu berkali kali. Tapi hasilnya nihil. "Aku tak bisa. "

"Coba kau gunakan kristal itu. Itu kristal sihir yang membuatmu dapat menggunakan sihir. Jika kau menyerap kekuatan dalam kristal itu, kekuatanmu akan terus meningkat"

Hm... Tak ada salahnya juga kan mencoba? Ya baiklah akan kucoba. Aku coba memfokuskan diri seperti apa yang aku baca di novel atau anime yang pernah ku tonton. Setelah itu aku coba menyerap kekuatan sihir di sekitarku. Dan.. Berhasil.

Kristal kristal itu bersinar dan terlihat kilauan kilauan cahaya masuk ke dalam tubuhku. Namun setelahnya kristal kristal itu hancur dan menghilang.

Aku merasakan tubuhku ditiup angin lembut yang sejuk. Tercium aroma dedaunan di sekitarku membuatku memejamkan mata menikmati itu. Tak lama aku membuka mataku lagi. Tubuhku terasa ringan.

Aku pun memfokuskan sihir ku pada pedang di tanganku. Pedang itu sedikit bersinar redup. Aku pun bersiap dan berlari ke arah pelindung itu. Dengan sekuat tenaga aku menebaskan pedangku ke arah perisai itu.

PRANG!!

Terdengar suara sesuatu pecah dan kilauan seperti kaca tipis bertaburan di sekitarku. Aku memandang ke arah naga itu yang tersenyum padaku. Entah kenapa senyumannya mengerikan. Ya, bukan senyuman manis. Bagiku itu justru mengerikan.

"Terimakasih bantuan mu bocah" Ucapnya. Bocah lagi... Apa dia tak bisa memanggil namaku saja?

"Sama sama. Jika begitu.. Apa aku bisa menanyakan beberapa pertanyaan padamu?" Tanyaku mengingat tujuan awal ku ingin bertanya tentang tempat apa ini.

"Ya tentu" Jawabnya singkat.

"Sebenarnya tempat apa ini? Bagaimana aku bisa merubah kristal menjadi pedang dan... Ada naga? Apa ini dunia fantasi? " Tanyaku. Naga itu menatapku tajam tepat pada iris ruby ku. Hey.. Jangan menatapku seperti itu.. Kau membuatku takut tau..

"Kau... Bukan berasal dari dunia ini? " Tanya naga itu. Tak berasal dari dunia ini? Lalu ini dimana? Jika diingat benar sih... Mana ada naga di dunia asal ku. Dan aku ada di sini setelah kecelakaan. Terlebih lagi dengan tubuh anak kecil.

"Iya" Jawabku singkat. Aku menceritakan semuanya mulai dari identitas ku, dimana aku tinggal, saat kecelakaan, layar hologram, ada di tubuh anak kecil dan sampai di sini. Naga itu mengangguk anggukkan kepalanya mendengar ceritaku yang panjang kali lebar.

"Hm.... Begitu ya... Jadi ini bukan dunia tempat kau berasal. Bisa disebut ini dunia fantasi. Tempat dimana makhluk seperti naga, elf, beast, monster, iblis, malaikat dan lainnya hidup. Kemungkinan kau sudah terkirim ke dunia ini saat kau kecelakaan. Sebut saja isekai. Dunia setelah kematian mu. disinilah kau berada sekarang." Dia menjeda ucapannya melihat keterkejutan ku.

Jelas sekali aku terkejut bukan? Isekai... Aku terlempar ke dunia ini?

"Aku bisa merasakannya, kau memiliki kekuatan sihir yang besar. Mungkin saja yang paling besar dari apa yang pernah kurasakan sebelumnya" Lanjutnya. Aku menatap tak percaya. Paling besar? Yang benar saja. Apa itu tak terlalu berlebihan? Aku masih mencoba mencerna semua ini. Pandanganku kosong dan pikiranku melayang entah kemana. Serius?

Aku menghela nafas. Diriku terlempar ke dunia fantasi? Sungguh kah? Serius? Beneran? Jadi ini isekai? Lalu aku memiliki kekuatan besar? Mungkin yang paling kuat? Bukankah itu terlalu berlebihan? Lalu apa yang harus kulakukan sekarang?

"Bocah! "

Panggil naga itu mengejutkanku dari lamunanku. Aku kembali menatap ke arahnya. "Lalu... Bagaimana ini? Aku tak tau apapun tentang tempat ini!!!" Tanyaku sedikit panik. Entah kenapa aku jadi panik begini. "Hey, apa kau bisa membantuku? Sepertinya kau tau banyak tentang tempat ini. Bisakah kau menjadi pemandu ku? Atau... Teman?" Tawar ku. Naga itu tampak berfikir.

"Hm... Baiklah. Itu lebih baik daripada bosan di tempat ini menganggur tak melakukan apa apa" Jawabnya.

Sungguh, apa bosan itu bisa dijadikan alasan? "Jadi kau sama saja naga pengangguran? " Tanyaku yang langsung mendapat tatapan tajam. Apa dia marah?

"Bisa dibilang begitu. " Jadi benar dia naga pengangguran??!!

"Wah wah... Ini pertama kalinya aku bertemu dengan naga pengangguran sepertimu. Oya, tidakkah kau punya nama? Tak mungkin kan aku memanggilmu 'naga' atau 'naga pengangguran' seperti itu? " Ucapku. Naga itu menggeleng kan kepalanya.

"Aku tak punya nama. Jika bisa kau memberiku nama dan aku akan menjadi familiar yang menurutimu. Jika begitu kau harus membuat kontrak denganku terlebih dahulu. "Ucapnya.

" Kontrak? Bagaimana itu? "

"Cukup dengan memberiku nama"

Semudah itu kah? Baiklah... Aku sedikit berfikir. Jahil dikit boleh kali ya? "Apapun boleh? "

"Iya.. "

Aku sedikit menyeringai jahil "Jika begitu ku panggil kau naga menyedihkan"

Krik krik...

Ada jangkrik numpang lewat..

"BERI NAMA YANG WAJAR DIKIT DASAR BOCAH!!"

"Huaaa!!! Baiklah baiklah!!!" Oke dia marah. Hembusan angin menerpaku membuatku hampir terlempar. Jika begitu.. Nama yang bagus... Nama yang tepat... Pizu bagus tuh.. Ah dia bukan perempuan. Eh, dia perempuan atau laki? Hm... Nero? Ya kurasa itu bagus. "Jika begitu... Mulai sekarang namamu Nero."

Krik krik...

Lagi lagi ada jangkrik numpang lewat. Apa jangkrik itu tak punya jalur lain untuk lewat? Atau justru datang untuk menertawakan ku? Jangkrik kurang kerjaan...

Yaampun.. Jangkrik saja sampai ku salahkan. Tapi semoga dia tak marah lagi atau aku benar benar akan disantapnya kali ini.

"HUAAA!!!! Bagus!!!! Aku suka itu!!! " Serunya. Syukurlah... Seketika cahaya merah pudar menyelimuti tubuhnya dan dia menunduk di hadapanku. "Aku siap menerima perintah darimu master" Ucapnya membuatku canggung. Kupikir dia akan marah tadi tapi ternyata tidak. Benarkah dia suka dengan mama itu?

"E.. Um... Baiklah... Jika begitu bagaimana jika kita keluar dari sini? Tapi dengan ukuran mu sekarang cukup sulit. Apa ada cara untuk mengecilkan atau setidaknya membuatmu lebih mudah bepergian?"

"Menjawab. Kau bisa membuatku menyatu dengan dirimu. Cukup dengan menyentuhku dan katakan 'bersatu' maka aku akan menyatu dalam tubuhmu. "

Um.. Baiklah.. Akan kucoba. Aku meletakkan tanganku padanya "bersatu" Seketika Nero berubah menjadi kilauan cahaya yang memasuki tubuhku. Tak begitu buruk. Aku bisa merasakan kekuatannya mengalir dalam tubuhku.

Oke, selanjutnya aku harus mencari jalan keluar dari sini. "Hey Nero, apa ada jalan keluar dari sini?"

"Ikuti sungai di sebelah sana dan kau akan melihat jalan keluar gua." Baiklah, aku akan ikuti jalan itu. Dan perjalanan pun dimulai untuk mencari jalan keluar dari gua ini...

TBC

2. Melawan monster Laba-laba

Perjalanan Zion pun dimulai untuk dapat keluar dari gua itu. Dengan bantuan Nero sebagai pemandunya, itu akan mempermudahnya mendapat informasi dasar tentang dunia ini dan juga petunjuk untuk keluar dari gua ini. Tapi dia tak menyadari jika ada yang mengawasinya sedari tadi.

Dengan santai Zion berjalan menyusuri sungai. Kilauan kristal berwarna warni ditambah dengan air sungai yang terlihat jernih lalu suasana sunyi yang menenangkan. Ah... Entah kenapa Zion suka ini. Ia ingin menikmati nya lebih lama lagi...

Tapi sayang sekali harapannya tak tercapai. Ia melambatkan jalannya saat merasakan hawa aneh. Apa ini? Perasaan yang aneh... Ia menengok ke kanan dan kiri untuk memastikan. Tapi tak ada apapun di sekitar nya. 'Cepat menghindar. Sebentar lagi akan ada serangan dari sisi kananmu!' ucapan Nero terdengar jelas dalam pikiran Zion yang membuatnya langsung bergerak ke kiri

DUAR!

Dan benar saja, terlihat jaring putih nan lengket bekas serangan itu. Hanya dengan melihatnya, Zion sudah dapat menyimpulkan itu laba laba. Sudah jelas lah dengan serangan yang berupa jaring laba laba lengket seperti itu.

Dan tak lama terlihat seekor Laba-laba besar berwarna hitam dengan garis garis perak di tubuhnya bergerak perlahan ke arahnya. Zion meneguk ludah paksa melihat Laba-laba setinggi tujuh meter di hadapannya. Di hadapan laba laba ini, Zion bagaikan seekor lalat.

'Black spider. Memiliki kemampuan menembakkan jaring laba laba lengket dan duri beracun dari kakinya yang dapat membunuh makhluk lain dalam waktu 2 menit setelah terkena serangan.'

'Saran. Kalahkan monster itu maka kau akan mendapatkan kemampuan yang dimiliki oleh monster tersebut'

Menguntungkan. Tapi, apa dia bisa mengalahkannya? Tak ada salahnya mencoba. Lagipula dia baru dihidupkan lagi di tempat ini pada hari ini dan tak mungkin dia biarkan di hari ini juga ia mengalami kematian lagi. Zion menatap mata laba laba itu dan tangan kananya memegang gagang pedang miliknya erat berniat untuk menyerang.

'Jika kau menyerangnya tiba tiba kau akan mati karena melakukan serangan tanpa strategi. Terlebih lagi kau tak mengetahui kemampuan lawan'

Zion terdiam "Lalu apa yang harus kulakukan? Apa saja kemampuannya?" Ya, Zion baru di hidupkan kembali di sini  satu hari saja belum dia lewati, tentu saja dia tak ingin mati sekarang.

'Saran ku.... Menggunakan kekuatan dari kristal di sini untuk meningkatkan kemampuanmu. Aku bisa menambah kekuatan pedangmu dengan itu. Apa kau ingin menambahkannya?'

Jelas itu hal yang menguntungkan. Tanpa pikir panjang, Zion menjawab "baiklah! "

Zion pun melesat ke arah monster Laba-laba itu yang kembali meluncurkan serangannya. Beruntung dengan kemampuan beladiri yang dia pelajari di dunia aslinya membuatnya lebih mudah menghindari serangan.

Namun bukan hanya itu. Tubuhnya terasa lebih ringan memiliki refleks yang lebih tinggi. Itu membuatnya lebih cepat mengetahui kapan lawannya akan menyerang. Kemampuan yang cukup hebat bagi Zion.

'Hati hati! Dia akan menyerang dari sisi kananmu'

Mendengar peringatan dari Nero, Zion pun langsung menghindar dan kembali meluncurkan serangan pada monster Laba-laba. Ia menebas kedua kaki belakang monster itu membuat monster laba laba itu mengeluarkan suara melengking yang cukup keras.

"KYIIIIIIIIIIIIIIIII!!!!!!!! " Zion langsung menutup telinganya saat itu juga. Sungguh, apa laba laba itu ingin merusak pendengarannya? Namun di saat ke fokusan Zion menurun, justru menjadi peluang untuk sang laba laba yang langsung menyerangnya.

Zion yang terlambat menghindar pun terkena serangan itu dan terlempar menabrak dinding gua dengan keras.

Zion terjatuh dan dapat dirasakan kepala bagian belakangnya mengeluarkan darah. "Akh sial!" Keluhnya sambil memegang kepalanya menahan sakit.

'Kau bisa menggunakan skill [heal] untuk menyembuhkan lukamu.'

Zion menarik nafas lega mendengar ucapan Nero. Zion pun langsung menggunakan skill tersebut "[heal]" Dapat dirasakan sakit dan pening di kepalanya mulai menghilang. Kekuatan di dunia ini memang keren.

'Kau memiliki skill: telekinesis. Kau bisa menggerakkan dan mengendalikan benda apapun di sekitarmu. Syarat benda tidak ditentukan. Kenapa kau tak menggunakannya? Itu lebih baik daripada membahayakan nyawamu lebih jauh lagi bukan? Ingatlah kau ada di dalam tubuh anak kecil. '

Zion yang mendengar itu "..." Kenapa tak mengatakannya dari tadi? Andai tubuhmu lebih kecil dan kau bukanlah makhluk yang bisa menyantap ku kapanpun, aku pasti sudah memukuli mu!!!

Zion pun mengangkat tangannya dan mengendalikan kristal kristal di sekitarnya. Lingkaran sihir berwarna merah terlihat dan kristal itu mulai terangkat.

Laba laba itu terlihat menatap ke arahnya.

ZUAAA!!!!!

Setidaknya kali ini suaranya tak terlalu kencang. Laba laba itu menembakkan duri duri tajam di kakinya ke arah Zion. Pemuda itu menggunakan kristal yang dalam kendalinya untuk menangkis semua serangan laba laba itu.

Ia kembali mengendalikan kristal yang dibuat bergerak acak di sekitar Laba-laba itu dan dirinya berlari menuju belakang sang laba laba dan meluncurkan serangan.

Slash!!

"KYIIIIIIIIIIIIIIIII!!!!!! "

Suara melengking lagi lagi terdengar membuat Zion harus menahan sakit di telinganya. Bahkan batu batu runcing di atas gua mulai berjatuhan gara gara gelombang suara itu. Bisakah dia tak mengeluarkan suara seperti itu? Tak tau kah makhluk itu jika telinganya sakit?

Huuh...jika begini terus akan sulit mengalahkan nya" Namun seketika Zion membulatkan mata ketika laba laba itu menumbuhkan kembali kaki yang sudah ditebasnya tadi. "Sialan! Dia bisa beregenerasi?! " Baiklah, itu semakin mempersulitnya.

Syush!!

Laba laba itu menembakkan duri duri di kakinya ke arah Zion. Pemuda itu terus mencoba menghindar dan sesekali menggunakan kristal yang dia kendalikan sebagai perisai atau sekedar menangkis serangan.

Laba laba itu semakin menggila dan menembakkan lebih banyak duri duri. "Akh!" Keluh Zion saat merasakan sakit di lengan kirinya akibat tertusuk duri itu.

Boom!

Selanjutnya dirinya terikat jaring laba laba dan terdorong hingga membentur dinding gua dengan keras. Sakit kembali ia rasakan di tubuhnya saat membentur dinding gua. Terlebih lagi duri yang menancap di lengannya dan racun yang mulai menyebar mempersulitnya.

"Aku tak bisa lepas!! " Zion mencoba melepaskan diri tapi tak bisa. Apalagi pedangnya tergeletak jauh darinya yang membuatnya tak bisa melepaskan diri.

"[Heal]" Zion kembali menggunakan skill itu untuk menyembuhkan dirinya. Setidaknya ia sudah merasa lebih baik.. Tapi bagaimana dengan laba laba yang berjalan mendekat kearahnya?

Hey, tidakkah seharusnya laba laba itu kasihan pada Zion yang hanyalah anak kecil yang baru saja dihidupkan kembali di dunia ini? Tidakkah dirinya terlalu muda untuk mengalami kematian lebih dari satu kali?

Memangnya makhluk itu kira dirinya apa yang bisa terus hidup setelah mati berulang kali? Tolong ingatkan jika dirinya tetaplah seorang manusia walau terlempar ke dunia fantasi dengan kekuatan sihir.

Setidaknya kasihanilah sedikit dirinya dan beri kesempatannya untuk hidup lebih lama lagi. Dia masih belum cukup menikmati hidup tau.

Zion menghela nafas. Ia menatap ke arah monster laba laba itu yang berjalan perlahan mendekat. Mungkin ia tau jika lawannya tak bisa bergerak. "Hey, bisakah kau menambahkan beberapa skill yang bisa membantuku?"

'Akan kucoba. Tunggulah sebentar.'

Semoga itu tak terlalu lama.

'Penambahan selesai. Apa kau ingin menambahkan skill ini?'

Tanpa buang waktu Zion pun menjawab "ya" Zion sedikit menyeringai. Semoga kali ini berhasil. Zion memfokuskan pikiran pada batu batu dan kristal kecil yang ada di sekitarnya. Batu dan kristal itu pun melayang.

"[Meteorite]!! "

[Meteorite] adalah skill yang mengutamakan kecepatan. Skill ini hanya bisa digunakan pada benda ber massa kecil pada pemanipulasian nya. Setidaknya Zion berharap skill ini bisa membantu.

Batu batu mulai beterbangan dengan acak. Namun, terpusat untuk melukai monster itu. Laba-laba itu tak bisa melawan. Begitu banyak batu dan kristal yang mengenainya membentuk lubang pada tubuhnya. Suara melengking sempat terdengar membuat Zion lagi lagi harus menahan sakit di telinganya.

Tak lama kemudian batu batu itu berhenti bersamaan dengan tubuh monster Laba-laba yang ambruk. Zion terdiam melihat itu. Sekuat itukah skill miliknya?

"Nero? Apa dia sudah mati?"

'Ya. Kau baru saja membunuhnya beberapa detik lalu. Aku meningkatkan konsep skill yang kau minta menjadi kecepatan peluru. Jadi wajar saja bukan?'

Zion hanya terdiam mendengar kata kata familiar nya. Serius? Wah... Skill yang hebat juga... Tapi sementara itu.... "Aku lupa masih terjebak di sini!! Aduh... Bisakah kau membantu melepaskan ku?"

'Kau bisa gunakan skill itu untuk memotongnya kan? Kendalikan saja agar memotong jaring itu. Dan berharap saja badanmu tak berlubang. '

Apa dia bercanda? Yang benar saja!! Tak bisakah makhluk itu menolong tuannya yang hanyalah anak kecil yang terjebak di dinding gua dalam keadaan terikat jaring laba laba? Menyebalkan!

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!