NovelToon NovelToon

Cahaya Malaikat Dan Polisi Tampan

Alia Az-Zahra

Si Gadis Manis Pekerja Keras

Sang fajar saja belum menampakan dirinya, tapi Alia sudah sibuk membuat berbagai macam kue dan pastry, wajah cantik nya sudah cemong terkena tepung sedangkan Dina dan Rita dikamar mereka masing-masing sedang tertidur pulas sembari menarik selimut yang merosot, tangan mereka reflek menarik kembali menyelimuti tubuh yang kedinginan di pagi hari. Alia membereskan kembali dapur yang sudah berantakan dia pakai, setelah berkutik membuat pesanan kue nya, Alia menunggu pastry terakhir nya matang, di depan oven dia termenung mengingat terakhir dirinya dulu saat pertama berada di kota ini dan sampai bisa tinggal bersama dengan Dina dan Rita.

Namanya Alia, Alia Az-Zahra gadis berhijab berwajah cantik, imut memiliki badan yang mungil, tidak terlalu tinggi, wajah chubby dan yang paling penting adalah senyuman Manis dengan gigi kelinci dengan bulu mata lentik nya yang mempesona saat di pandang.

Gadis peyayang, ramah, baik hati disukai banyak orang disekitarnya, Alia tinggal di kota Bandung selama tiga tahun lamanya, Alia memutuskan untuk mencari kerja di kota Bandung untuk membantu kehidupan keluarganya yang kesulitan karena ekonomi, tiga tahun yang lalu dengan uang saku yang kecil dia berangkat dari Sumedang ke Bandung bermodalkan ijazah SMK nya yang sudah dua tahun tidak dia gunakan untuk melamar pekerjaan apapun hidupnya mulai berubah perlahan dia mulai di juluki Si Gadis Manis Pekerja Keras.

Selama tiga tahun penuh semua pekerjaan dia lakukan dari mulai pertama mendapat pekerjaan di sebuah pabrik selama satu tahun penuh dia selalu mengambil lembur untuk mendapat bonus lebih bahkan kadang menggantikan shift teman yang lain, di akhir pekan dia akan berlatih ilmu bela diri dan mengajar anak-anak membaca dan mengaji. Dua tahun dia bekerja menjadi pendesain untuk sebuah acara galeri sesuai dengan keahlian nya, dia berbakat dalam mendesain saat sekolah dulu. Anak yang pintar yang kehilangan beasiswa karena kesalahpahaman temannya.

Sekarang Alia tinggal bersama dengan Rita dan Dina mereka sudah menjadi keluarga kedua bagi Alia awal nya Alia bertemu Dina, Dina menjadi sosok kakak perempuan yang menjaganya sedangkan Rita adalah adik yang manja pada kedua Mbak nya, Alia si gadis keibuan dengan penuh perhatian mungkin sudah menjadi kebiasaan nya karena dia mengurus empat adik tiga laki-laki dan satu perempuan saat orang tuanya sibuk memulih kan ekonomi keluarga karena bangkrut tertipu.

Tiga Tahun Lalu

Ini sudah tepat 1 tahun bekerja dipabrik Alhamdulillah gaji yang dia dapatkan pun cukup. Alia melihat tabungan yang dipegangnya " Alhamdulillah jumlah Rp. 30.000.000,- bekerja dengan gaji 4 juta per/bulan ditambah iya pun selalu lembur dan tidak perlu membayar tempat tinggal karena dia tinggal di mes. Uang yang lainnya dipakai makan sehari-hari dan memberikan kepada orang tua nya setiap bulan, Alia memisahkan tabungan untuk diri nya, untuk orangtuanya dan juga adik-adiknya agar tidak tercampur.

Setelah selesai Alia keluar dari bank menuju parkiran, sudah beres dengan urusan mentransfer uang dia menunggu panggilan dari seseorang.

Tiba tiba telepon masuk.

" Assalamualaikum "

" iya dengan saya Alia AZ-Zahra"

"Baik Bu, saya akan datang tepat waktu "

" Bisa saya minta alamat yang bisa saya datangi bu? tanya Alia

" Baik Bu, selamat siang terimakasih " Akhir dari percakapan, Alia langsung meloncat gembira karena terlalu senang dengan kabar lamarannya yang sudah di ACC, tanpa menghiraukan beberapa laki-laki yang sedang memarkirkan motornya yang memandang Alia sambil tersenyum melihat tingkah wanita cantik ini mereka ingin berkenalan tapi Alia yang tidak ngeh ada mereka langsung pergi dari tempat itu tanpa melihat raut wajah kecewa dari para pria tadi.

Keesokan Paginya

"Alhamdullilah ya Allah akhirnya bisa dipakai juga nih ijazah, sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan Alhamdulillah nya juga gajinya jauh bertambah dari bekerja di pabrik

Alia begitu senang dan antusias ingin cepat-cepat hari Senin untuk melakukan interview ulang.

Alia keluar dari gedung besar itu dengan senyum di wajahnya dia berhasil masuk dan di terima di perusahaan yang bekerja dalam bidang Desain.

"Hay, halo kamu keterima kerja juga disini ? seorang perempuan mendekati Alia setelah dari tadi menunggunya. Alia sedikit terkejut ada yang menyapanya, Alia hanya mengangguk dengan senyum di bibirnya yang tak pernah hilang

" Iya Bu saya habis interview dan seleksi Alhamdulillah di terima " jawab Alia dengan ramah nya.

"Ish kok panggil ibu sih ? saya masih muda tahu! Saya juga sama kaya kamu abis interview dan diterima juga disini, tadi kan kamu yang nolong saya saat mau terjatuh, tadi pagi masih ingat gak " ? Dina mengingat kejadian tadi pagi saat dirinya akan terjatuh dan Alia menolong nya.

Alia tersenyum dan mengingat kejadian tadi pagi.

" Iya Bu Maksud saya Teh, gimana nggak apa-apa kan kalau di panggil teteh ? Dina mengangguk setuju karena sopan santun orang Sunda itu memanggil yang lebih tua teteh, teteh yang tadi jatuhkan saya masih ingat kok. Teteh baik baik saja kan tidak ada yang luka ? " Tanya Alia melihat Dina, Dina menggeleng.

" Aku baik-baik saja kok berkat kamu, Makasih yah tadi kamu sudah tolongin aku dan kamu bisa panggil teteh aja dari pada ibu dikira ema ema aku nanti aku sih emang udah tua umur aja udah 23 oh yah sampai lupa belum kenalan saya Dina saya juga sama di terima disini, jadi kita satu kantor nih " mengulurkan tangannya Alia menerima uluran tangan Dina

" Nama saya Alia teh, Alhamdullilah atuh saya jadi ada temannya deh pas nanti masuk kerja, teteh dapet di bagian apa, saya kerjanya di bagian desain teteh dimana ? " tanya Alia Dina hanya tersenyum canggung.

" Teteh sih ngelamar posisi sekretaris, Alhamdulillah nya teteh diterima kali ini ... " Alia dan Dina mengobrol panjang lebar dengan Dina yang tidak ada hentinya berterimakasih karena Alia menyelamatkan dirinya dari jatuh ke got.

" Senang deh teh bisa kenal sama teteh, astaga saya lupa lagi. Alia menepuk jidatnya.saat melihat notifikasi masuk di jam tangannya.

"Kenapa ? " Dina heran melihat Alia yang menepuk jidatnya sendiri.

"Aduh say lupa belum cari kosan teh, lupa saya karena terlalu senang mendapat pekerjaan baru sampai lupa nanti saya tinggal dimana, kalau gitu kita ketemu nanti hari Senin yah teh saya harus cari kosan dulu, Kalau gitu saya duluan yah teh." Pamit Alia pada Dina

"Eh tunggu ..." Teh Dina memberhentikan Alia, Alia membalikan badannya.

"Kalau kamu mau aku punya kamar kosong, udah satu Minggu ini kosongnya. Aku tinggalnya bertiga sama ibu dan adikku perempuan karena ada beberapa kamar kosong nggak terpakai jadi aku jadikan rumahku kosan putri deh ada satu lagi yang kosong yang satunya udah diisi sama anak mahasiswi kalau kamu mau bisa dilihat dulu kok " Dina menawarkan pada Alia.

" Hm ... Alia berpikir, Ya sudah saya boleh lihat dulu ga teh kosan nya ? " Tanya Alia memastikan dulu tempat yang akan di tinggali.

"Boleh ya sudah ayo kamu naik motor saya yah, tadi saya lihat kamu kesini pakai GO-JEK ayo nih pakai helm nya. " Menarik Alia dan memberikan helm.

" Makasih ya teh " Alia memakai helm lalu naik motor bersama Dina menuju rumah nya.

Sampailah mereka di rumah Dina rumahnya lumayan besar dan bagus bersih dan indah banyak tanaman di halaman rumah.

"Assalamualaikum Bu ... Ayo masuk kata teh Dina, Alia mengikuti Dina sambil melihat-lihat rumah nya.

"Walaikumsalam kamu udah pulang nak" ?

Dina langsung Salim dan diikuti Alia, ibu Dina tersenyum melihat Alia yang sangat sopan.

" Iya Bu, kenalin Bu ini orang yang tadi tolongin Dina pas mau jatuh ke got dan tadi kita interview kerja bareng dan lolos nya juga bareng, Alia lagi cari kosan bu katanya kebetulan kan kamar kita ada satu yang kosong " ucap Dina panjang lebar padahal ibu nya sudah khawatir mendengar Dina yang akan jatuh ke got.

" Tapi kamu nggak apa-apa kan nak ? " khawatir.

" Iya Bu Dina nggak apa-apa Bu berkat Alia yang nolongin dan Dina juga lancar dan lolos kerja nya. " mencoba menenangkan ibu nya yang khawatir sambil memeluk nya.

" Alhamdulillah selamat yah nak " ucap terharu ibu nya sedang kan Alia tersentuh melihat nya pasti mamah nya juga akan melakukan hal yang sama seperti ini.

" Oh yah ini nama nya siapa yang lagi cari kosan teh nak ? " tanya ibu Dina pada Alia yang terlihat sedang melamun.

"Assalamualaikum Bu nama saya Alia,

Aliya AZ-Zahra , saya mau kos disini Bu. Kalau boleh saya tahu berapa harga kosan disini Bu ?

" Oh nama nya nak Alia geulis sekali ini mah nama nya cantik seperti orang nya terimakasih sudah menolong anak saya yah nak, puji ibu Dina Alia hanya tersenyum mendengarnya.

Boleh nak, kalau soal harga bisa dibahas sama Dina saja nanti karena yang punya rumah nya Dina sayang, Dina ngobrol saja dulu ibu akan siapkan minuman untuk kalian yah, ibu permisi ke dapur " Alia akan menghentikan tapi keburu ibu nya pergi.

" Padahal nggak usah repot-repot teh kasihan ibu nya " ucap Alia merasa tidak enak.

" Nggak apa-apa kamu kan tamu, ayo duduk " ajak Dina sembari duduk di sofa, Alia mengikuti Dina duduk rasa nya nyaman setelah seharian ini duduk di kursi yang keras.

" Oh ya teh ngomong-ngomong Berapa satu bulan nya disini. " Tanya Alia tanpa basa-basi lagi karena dia harus buru-buru mendapatkan kosan jika disini tidak cocok dia harus mencari lagi tidak enak numpang di mes ketika sudah mengundurkan diri.

" Kamu hanya perlu bayar lima ratus ribu perbulan saja itu termasuk semuanya, mau kamu lihat dulu nggak kamar ayo kita lihat " Dina beranjak dari duduknya diikuti Alia dibelakang.

" Ini dia keadaan kamarnya sudah saya ganti sih semuanya interior nya sok lihat lihat dulu saja " ucap Dina setelah membuka pintu kamar Alia masuk melihat - lihat isi kamar.

" Wah bagus teh kamar nya, saya juga suka sih kamar yang nuansa nya seperti ini jadi kamar nya bisa saya tempati sekarang yah teh, maksud saya saya bisa pindah sekarang gitu ? " Alia sangat senang melihat kamar sederhana tapi terkesan mewah.

" Iya kamu bisa langsung tinggal disini " ucap Dina sama senang nya karena dia mendapat teman baru yang tinggal bersamanya jadi rumah besar nya tidak sepi jika nanti ibu nya pulang ke kampung.

" Dina ayo sini dan ajak temanmu juga ! " Panggil ibu Dina Yang sedang berada diruang tamu menyajikan minuman dan beberapa cemilan, Dina memberi kode keduanya keluar dari kamar menuju ruang tamu.

"Iya Bu" sahut keduanya berbarengan lalu kedua nya tersenyum

"Ayo duduk neng Alia jangan sungkan ayo, Alia dan Dina duduk di sofa lalu ibu menyerahkan secangkir teh pada Alia, dan juga Dina.

" Terimakasih" Ucap Alia sopan.

" Sama-sama nak, bagaimana nak Alia suka kamar nya ? " tanya ibu sembari ikut duduk di depan Alia, Alia tersenyum mengangguk setelah menyeruput teh manis buatan ibu Dina.

" Iya Bu Alhamdulillah, Alia akan tinggal di sini, semoga Alia betah disini ya Bu "

" Iya amin nak, jangan sungkan kalau ada apa-apa yah nak anggap saja kami keluarga disini. " Ucap ibu Dina sembari mendekati Alia dan mengelus kepala Alia yang terbalut hijab.

" Iya Bu ... Pasti " ucap Alia, Dina tersenyum sembari memakan kue yang disajikan ibu tadi, lalu mereka mengobrol menanyakan pekerjaan Alia sebelumnya.

" Oh yah kapan mau pindah kesini nya nak ? "

" Mungkin nanti Sorean deh Bu, Alia mau pamit sama teman-teman di mes dulu "

" Baiklah nak "

" Ya sudah kalau begitu sekarang Alia pamit dulu yah Bu, teh nanti sore Alia kesini lagi " ucap Alia yang mulai akrab dengan keduanya setelah banyak mengobrol tadi.

Alia beranjak dari duduknya diikuti ibu dan Dina.

" Terimakasih teh, Bu sudah mau menerima Alia untuk kos disini dan terimakasih juga untuk minuman dan jamuan nya kalau begitu Alia pamit dulu yah " Alia mengulurkan tangannya Salim pada ibu Dina.

" Iya sama-sama, benar nih nggak perlu bantuan buat bawa barang-barang nya ? "

" Nggak usah teh barang-barang nya sedikit kok Alia bisa sendiri " tolak Alia yang tidak suka merepotkan orang apalagi orang yang baik seperti mereka walau pertama kali kenal.

Mereka berjalan keluar, Alia menghentikan langkahnya. " Alia pamit yah Assalamualaikum " lalu berjalan keluar

" Walaikumsalam hati hati di jalan nak Alia "

Aku pun mengangguk dan pergi dari rumah teh Dina menuju mes di pabrik sambil pamitan sama teman sekamar.

"Saya Pamit Ya teh dan AA rekan kerja Semuanya, maafin saya jika punya kesalahan pada kalian semua semoga kita bertemu diluar sana. ucap Alia tersenyum dengan tangan memegang kotak besar berisi barang-barang.

" Iya Alia kita juga " ucap mereka berbarengan lalu memberikan beberapa hadiah perpisahan pada Alia.

" Ini apa repot-repot banget deh kalian, makasih yah teh, Aa, semuanya semoga kalian juga sukses selalu " ucap Alia menurunkan kotak dan menerima hadiah dari mereka dan memeluk teman perempuan nya.

" Terimakasih sekali lagi kalian juga sudah baik selalu saat pertama Alia kerja disini kalian selalu membantu dan mengajarkan saat ada yang susah tentang pekerjaan semoga kalian selalu seperti itu juga pada yang lain nya. " Ucap tulus Alia.

" Kamu mah pintar orang nya cepat banget bisa nya sekali di kasih tahu langsung bisa " puji Aa Dion pada Alia di anggukan semua orang Disana.

" Ah kalian bisa aja, ya sudah Alia pamit yah keburu sore nih " Alia mengambil kotak besar itu.

" Iya ayo Al, Aa anterin kamu mobilnya udah siap sini biar Aa yang bawa kotak nya " ucap Dion.

" Iya makasih Aa " Alia memberikan kotak bawaan nya.

" Alia pamit ya semua " Alia dan Dion keluar setelah berpamitan.

Alia sampai di rumah Dina, dia turun dari mobil lalu membuka bagasi belakang dibantu Dion mengeluarkan barang-barang.

" Makasih ya Aa disini aja nggak usah masuk nanti Alia bawa kedalam sendiri aja, Aa langsung pulang saja kan sebentar lagi harus cepat masuk shift malam nya.

" Iya sama-sama semangat terus yah di kerjaan baru nya " ucap Dion menyemangati anak didik nya dulu dipabrik.

" Iya siap, Aa Dion juga " Alia tersenyum manis membuat Dion memalingkan wajah nya.

" Hm ... oke Aa pulang yah " Alia mengangguk dan Dion mulai masuk dan melajukan mobil nya.

" Rumah baru, beradaptasi lagi mengenal orang baru " gumam Alia sembari menatap rumah cukup besar yang akan dia tinggali.

Terlambat Kerja

Kembali kehidupan sekarang

Alia sudah berkutik di dapur hampir 4 jam dia berhenti saat adzan subuh berkumandang lalu dia melanjutkan lagi dan akhirnya selesai juga menyelesaikan membuat kue untuk dititipkan di toko-toko kue kecil hitung-hitung menambah penghasilan.

" Sudah jam 6 pagi lebih baik aku bersih-bersih dulu " setelah melihat jam dinding dia berlari ke kamar mandi untuk bersiap tapi langkahnya terhenti di kamar Dina.

" Teh, Rita apa kalian tidur lagi setelah sholat subuh, ayo bangunlah ini sudah jam 6 pagi " Alia berteriak diluar kamar yang tertutup membangunkan kedua sahabat kosan nya.

" Baiklah mbak 5 menit lagi ! " Ucap Rita berteriak lalu menarik selimut nya lagi sedangkan Dina sudah rapih dengan pakaian kantornya dan membuka pintu tersenyum melihat Alia yang wajahnya cemong karena tepung, Alia bengong melihat Dina yang sudah rapih saja.

" Teteh sudah selesai, hari ini kita nggak bareng ke kantor, teteh harus pergi sekarang oke "

" Hm, baiklah Alia siap siap dulu teteh hati-hati dijalan dan tolong bangunkan anak manja itu Alia mau mandi lagi karena badannya kotor terkena tepung. " berlari ke kamar mandi dengan handuk di pundaknya.

" Jangan berlari ke kamar mandi nanti kau jatuh ! " teriak Dina Alia hanya mengangguk tanpa berpaling.

" Anak itu ! " Lalu masuk membangunkan Rita yang masih meringkuk dibalik selimut agar lebih cepat bangun Dina harus melakukan sebuah trik. Tangan nya mengambil sebuah lipstik dan mulai menggambar di wajahnya setelah selesai dia mulai membangunkan Rita.

" Rita bangunlah bantu mbak mu menyiapkan sarapan ayo cepat ini sudah jam enam lebih ayo bangun ! " mengguncang tubuh Rita yang berada dibalik selimut, Rita hanya berdehem.

" Baiklah aku akan bangun mbak, jangan mengguncang tubuhku pusing tahu ! " sewot nya lalu bangun dengan posisi duduk mengumpulkan nyawa, Dina tersenyum menahan tawanya melihat hasil karyanya di wajah Rita terlihat lucu.

" Lihat sana di kaca, ada apa di wajah mu ! " Dina membalikan badannya dan menutup kupingnya setelah Rita bangun dari duduk dengan mata yang masih mengantuk dia memandang wajah nya di kaca yang besar.

" Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhh " teriak Rita membuat Dina tertawa terbahak-bahak sedang kan Alia berlari dari kamar mandi tergesa-gesa karena mendengar Rita berteriak.

" Ada apa ? ada apa ini ? " Alia melihat seisi kamar Rita lalu menghembuskan nafas berat dan mulai tertawa melihat wajah Rita yang penuh coretan seperti panda bukan mata hitam tapi mata merah.

Rita cemberut melihat kedua Mbak nya tertawa terbahak-bahak melihat wajah nya dia langsung membuat gerakan monyet membuat tawa Alia dan Dina meledak.

Setelah Drama tadi pagi Alia keluar dari rumah dengan setelan kantor dan Id yang melekat dilehernya bertuliskan nama dan jabatannya Alia Az-Zahra ketua desain, Alia menaiki motor matic yang dia beli 2 tahun lalu hasil dari kerja kerasnya melihat kaca spion dan membenarkan kerudungnya lalu memakai helm berdoa sebelum berangkat.

" Bismillah " Alia melajukan motornya sesekali dia melirik jam tangan nya masih pukul tujuh pagi setelah tadi beres mengantarkan pesanan kue, kini Alia harus mengantarkan satu pesanan lagi Alia memasuki perkomplekan dekat dengan rumah kosannya.

Alia melihat sekilas anak kecil dia tersenyum manis melihatnya, Alia fokus mengemudikan motor nya dia melaju begitu saja tapi Alia tiba-tiba Alia balik lagi kearah anak kecil itu.

Terlambat Masuk

" Pagi neng Alia, tumben telat neng ? pakai lari lari segala lagi." Sapa Pak Yanto seorang satpam yang sudah akrab dengan nya, Alia membungkuk memegang pinggang kanannya lalu mengatur nafas setelah kelelahan berlari dari parkiran.

" Pagi Pak Yanto " Alia menunduk hormat dengan nafas yang kelelahan.

" Iya pak ada masalah sedikit dijalan, ini buat pak Yanto sama temannya di makan yah jangan lupa sarapannya. Alia masuk dulu oke udah telat banget nih yah. " Alia tersenyum manis sembari memberikan dua bungkus roti buatannya tadi, pak Yanto menerimanya.

" Iya neng mangga Makasih yah, Alia langsung berlari pak Yanto geleng-geleng kepala, Alia ini orang nya sangat perhatian."

" Anak yang baik " ucap pak Yanto sembari menyimpan bungkusan roti menunggu temannya untuk dimakan bersama, memang Alia sudah biasa setiap pagi dia akan memberikan pak Yanto sarapan, pak Yanto menjadi satpam hampir 30 tahun saat usia nya 17 tahun dulu.

Alia buru-buru absen dengan Id nya lalu menyapa kedua resepsionis dengan sebuah anggukan kedua resepsionis itu bingung melihat Si anak yang rajin terlambat masuk kantor pikir mereka.

" Tumben Ibu telat ibu udah bosen ya rajin nya, ibu telat dua puluh menit loh " celetuk salah satu resepsionis bernama Anggi sembari memperbaiki dandanannya.

Alia tersenyum cengengesan lalu melihat Jam yang melingkar di tangannya benar dia terlambat dua puluh menit kalau sampai ketahuan bos nya bisa bisa habis dia.

" Tenang saja Bu bos belum datang kok, mungkin dia terlambat kayak ibu malah sekretaris nya tuh yang rajin udah datang. " ucap Meri yang melihat raut wajah Alia yang cemas.

" Beneran ? belum datang ? biasa nya bos datang lebih awal " Alia heran tapi dia senang karena kebetulan sekali bos nya itu juga terlambat, yang dimaksud sekretaris itu teh Dina memang tadi Dina dan Alia tidak pergi bersama karena Dina harus mengerjakan proyek lebih dulu.

Di arah belakang seseorang berjalan mengendap-endap lalu tangan nya mulai memegang bahu Alia.

" Hay ! " teriak Dina mengagetkan Alia

" Astagfirullah ! " Alia kaget sambil mengelus-elus dadanya dia pikir itu bos nya, sedangkan Dina tertawa terbahak-bahak melihat wajah teman nya yang terlihat lucu saat terkejut diikuti kedua resepsionis nya.

" Aaah ... apa ini ? kenapa teteh ngagetin Alia ? Alia pikir teteh bos pakai ketawa lagi " Alia merilekskan dirinya lalu melangkahkan kakinya diikuti Dina.

" Tenang aja si bos belum datang kok, dia juga telat nih masuk nya nggak kayak biasa nya kayak kamu, kalian janjian yah ? Dina berhenti melangkah mata Alia melotot mendengar pertanyaan jahil Dina.

" Jangan ngada-ngada yah teh bukan nya bos teteh itu baru pulang dari luar kota kemarin malam, mungkin dia libur kali masuk kantor nya " Ucap Alia mengingat bos nya ada dinas diluar kota, ucapan Alia membuat Dina tertawa.

" Bercanda sayang, kok bisa telat sih Al Bukan nya tadi kamu udah siap yah sebelum teteh berangkat, atau jauh anterin pesanan kue nya ? "

" Nggak kok teh, pesanan mah aman semua nya nggak ada kendala sedikit pun nanti aja deh ceritanya dirumah oke Alia harus masuk dulu nanti kena semprot Pak Dani si bos " Alia dan Dina berjalan beriringan tiba-tiba suara tak asing ditelinga mereka memanggil nama keduanya.

Alia dan Dina berbalik tersenyum paksa melihat bos nya yang sudah ada tepat dihadapan nya.

" Pagi Bos "

" Pagi Pak Dani " ucap keduanya berbarengan sambil sedikit membungkukkan badan.

" Pagi ... Alia kamu baru sampai jam segini ? ucap nya sembari melihat jam tangan nya, kamu terlambat berapa menit ? tanya pak Dani tanpa mengalihkan pandangannya dari jam tangan.

" Maaf Pak ... saya terlambat 20 menit, saya siap menerima hukumannya pak" ucap Alia tanpa mengatakan alasannya di terlambat seperti orang-orang, Dani tersenyum tidak seperti yang lainnya yang akan berbohong dan selalu beralasan, Alia langsung mengakui kesalahannya dia suka orang-orang yang seperti ini.

" Oke langsung kerja aja

yah, nanti hukuman nya menyusul oke. Oh ya saya mau tanya sama kamu tentang proyek itu apa udah selesai ? " tanya Dani dengan suara berat.

" Soal proyek itu sudah selesai pak kami sudah menyerahkan nya ke kantor pusat " ucap Alia

" Oke bagus, kamu Dina ! " tunjuk Dani pada Dina

" Iya pak saya ? " Dina sedikit maju.

" Ikut saya ! " Alia dan Dina menghembuskan nafas pelan bersyukur bos nya itu tidak menyeramahi mereka.

" Ada apa ? ayo cepat Dina, kamu masuk sana ! " titahnya yang melihat Alia masih berdiri disini.

" Baik pak " Alia mulai masuk lalu melihat Dina dibalik kaca Dina memberi kode bahwa semua nya baik-baik saja dan menyuruh Alia masuk dengan tangannya.

" Dah Teh " ucap Alia tanpa suara sembari melambaikan tangan nya.

Alia masuk kedalam ruangan dimana semua orang sudah sibuk mengutak-atik komputer ada dua kursi kosong mungkin teman tim nya sedang pergi kelapangan. Alia duduk di kursi kebanggaan nya menyimpan tas di atas meja lalu memeriksa email.

" Alhamdulillah sih nggak kena marah tadi telat, tapi aneh si bos biasa nya galak banget sama orang yang telah masuk kerja tumben hari ini baik." gumam Alia sendiri.

" Kemana saja kamu neng, baru datang yah tumben kamu telat biasanya rajin banget " ucap Bu Ani sembari menarik kursi lalu duduk dihadapan Alia membawa tumpukan berkas.

" Ahhh iya Bu tadi dijalan ada sedikit masalah, banyak banget berkas nya Buan ? " lirik Alia pada tumpukan yang dipegang Bu Ani

" Ini untuk kamu dari si bos karena kamu terlambat dia mau kamu menyelesaikan semuanya. " ucap Bu Ani menyimpan tumpukan berkas di meja Alia, Alia ternganga sejenak bosnya memang tidak akan berubah dalam satu hari.

" Kamu sanggup kan ? " tanya Bu Ani yang melihat Alia diam

" Ah iya dong Bu siap, ini mah akan Alia selesain secepatnya, oke ... ibu bisa kembali lagi keruangan ibu makasih udah anterin berkasnya" ucap Alia ingin segera menyelesaikan tumpukan berkas ini.

"Oke iya deh saya kerja lagi, nanti kalau ada apa-apa yang susah kamu ke saya aja kita saling bantu, neng Alia juga suka bantu saya oke " Alia tersenyum mengangguk, dia tidak akan bisa meminta bantuan orang jika dia bisa sendiri mengerjakannya karena orang lain juga punya pekerjaan masing-masing.

" Iya nggak apa-apa Alia bisa kok, ibu juga masih banyak pekerjaan tenang aja makasih untuk penawaran nya " ucap Alia sopan pada hu Ani.

" Iya sudah saya balik yah, tapi kalau nggak selesai nanti saya bantu ! " sembari berjalan Alia hanya memejamkan mata nya mengisyaratkan baik-baik saja dengan ini.

Alia terus berkutik dengan berkas-berkas nya yang hampir selesai dia bereskan, sesekali tim nya menelepon Alia untuk menanyakan kepada nya tentang masalah yang harus diselesaikan di lapangan, hari sudah semakin siang orang-orang sudah mulai pergi untuk makan siang tapi Alia masih menatap layar komputernya dengan jari-jari tangan yang mengetik cukup lihai dan cepat.

Sampai Dina harus turun tangan jika Alia sudah mulai fokus bekerja dia akan lupa makan dan akan mengakibatkan magh nya kambuh saja, Dina masuk ke ruangan Alia dan mengajak nya langsung makan siang dan Alia tidak akan menolak karena tidak ingin membuat Dina mengomel di sana, mereka makan di cafetaria yang sudah disiapkan tanpa ada obrolan keduanya makan dan kembali ke ruangan kerja masing-masing, ini sudah menjadi kebiasaan Dina dan Alia jika salah satu banyak pekerjaan dan mereka harus pergi makan maka saat itu tidak ada obrolan hanya isyarat saja lalu kembali lagi bekerja.

Anak Kecil

Alia termenung setelah selesai makan siang bersama Dina bahkan kerjaan yang tadi diberikan setumpuk sudah dia kerjakan, Alia mengingat kejadian tadi pagi saat dirinya mengantar kue ke daerah komplek dekat rumah nya.

Alia putar balik lagi saat melihat ada yang janggal dengan anak kecil tadi, anak itu sendirian dan nggak ditemani orang dewasa disekitar nya.

" Astagfirullah " ucap Alia sembari mengerem motornya mendadak saat melihat anak kecil yang tadi dia lihat, mengikuti anak kucing di jalan apalagi dia masih balita kemana orang tuanya pikir Alia.

Alia yang melihat anak kecil yang terus mengikuti kucing pun turun dari motor dan berlari kearahnya tapi tiba-tiba di arah samping di belokan ada motor mengebut.

" Awaaaaas ! teriak Alia lalu berlari kearah anak itu dan memeluknya erat, anak itu kaget saat Alia memeluknya.

" Kau baik-baik saja apa kamu terluka sayang coba kakak lihat " Alia melepaskan pelukannya dan langsung memeriksa tubuh nya dari atas hingga bawah.

" Alhamdulillah kamu nggak apa-apa " Anak itu tersenyum melihat Alia yang khawatir terhadapnya, Alia tersenyum dan mengelus kepalanya.

" Aku baik-baik aja " ucap nya dengan pipi gembul cantik dan lucu rambut nya di kuncir dua memeluk Alia kembali, dia mungkin tidak tahu yang terjadi, anak ini santai saja padahal Alia begitu terkejut saat anak itu hampir tertabrak.

Pengendara itu menghampiri Alia dia sama terkejutnya " Mbak nya sama anak nya nggak apa-apa ? " Alia berdiri melihat si pengendara, dia terlihat terluka kecil saat tadi mencoba menghindar dan terjatuh, sedangkan pria itu terdiam melihat wajah cantik Alia.

" kita baik-baik aja kok mas, mas nya terluka yah ? " menatap luka ditangan mas nya, mas nya salah tingkah saat Alia terlihat cemas.

" Ini mah nggak apa-apa untuk saya nggak nabrak adik nya lain kali hati hati dong mbak jaga adik nya dengan baik " ucap nya lebih ramah.

" Iya mas sekali lagi saya minta maaf yah " Alia memeluk anak itu yang sedang kebingungan dengan obrolan orang dewasa dihadapannya.

" Untuk mbak nya cantik kalau nggak ..." ucap nya bergumam.

" Kenapa mas ? " Alia tidak mendengar gumaman pria itu, pria itu langsung salah tingkah saat Alia melihat nya padahal Alia tidak sama sekali melakukan kontak mata.

Anak itu menarik baju Alia karena kebingungan " Kenapa sayang ? sebentar yah ! Mas saya minta maaf sekali lagi, atas luka nya juga ini bukan maksud apa-apa, ini buat beli obat untuk luka nya mas saya lagi buru-buru sekali jadi saya minta maaf ya mas tolong diterima mas " Alia memberikan dua lembar uang seratus ribuan sembari melirik jam tangannya yang menunjukan jam delapan pagi dia sudah telat kerja.

" Ya sudah terimakasih ya mbak " ucap pria itu tadi nya ingin meminta nomer Alia tapi takut di sangka modus dia urungkan.

" Makasih ya mas sekali lagi, saya duluan yah " Alia menggendong anak itu mungkin usia nya dua tahun Alia meninggalkan motornya dan berjalan kaki mungkin saja rumah nya dekat-dekat sini.

" Dek kita cari rumah atau ibumu dulu yah, dimana rumah mu? " dia pun tersenyum dan menunjung kan jarinya ke suatu rumah

Seseorang berteriak memanggil manggil Amira

" Cucu ku Amira, Amira ... dimana kamu nak ? " pandangannya mencari ke sana sini Alia pun menoleh ke sumber suara Alia melambaikan tangan nya mungkin saja dia ibu nya anak ini, Alia memang tidak mendengar teriakan cucu tadi hanya mendengar memanggil-manggil Amira saja.

"Ibu disini ! " teriak Alia sambil melambaikan tangan, tangan satu nya mengais Amira kuat.

Ibu itu langsung berlari kearah Alia dan langsung mengambil Amira dari gendongan Alia.

"Syukurlah sayang kamu baik baik saja " memandang wajah cucu nya dan mencium seluruh wajah nya. Alia tersenyum melihat nya

" Terimakasih yah nak sudah menemukan cucu saya " Ibu itu sadar saat Alia menatap nya dan Amira.

" Iya Bu sama-sama lain kali lebih hati-hati lagi ya Bu tadi saja hampir terserempet motor untung saja pria itu lihat ada anak kecil jadi langsung menghindar.

" Astagfirullah cucu Oma, sayang tapi benar kan nggak ada yang luka coba Oma lihat nak "

memeriksa seperti Alia tadi, Amira bingung tadi kakak itu juga melakukan hal yang sama padanya.

" Amira nya nggak terluka kok Oma dia baik-baik aja, iya kan sayang. " ucap Alia sembari mendekati Amira mengelus kepalanya anak itu mengangguk setuju.

" Syukurlah, nak terimakasih banyak tadi ibu habis ambil makanan untuk nya, ditinggal sebentar malah kabur dia " mencium pipi chubby cucu nya.

" Sama sama Bu "

" Ayo nak mampir dulu ke rumah ibu "

Alia pun melirik jam tangannya "astaga aku terlambat. "Maaf Bu Alia nggak bisa, Alia harus pergi ke kantor ini sudah telat lain kali saja Bu." ucap Alia menolak secara halus.

" Anak cantik, kakak pamit pergi yah lain kali jangan keluar sendiri oke " Amira mengangguk senang

" Kak ain kai kita main yah kawau ke temu agi ". Dengan mata yang berbinar dan pipi gembul nya. Oh lucunya dalam hati Alia . Amira meminta di gendong oleh Alia, Alia langsung menggendong nya.

" Iya boleh sayang kosan kakak juga Dekat dari kompleks ini kok nanti kapan-kapan kita ketemu lagi oke " Alia mencium pipi chubby Amira, Amira memeluk leher Alia erat lalu membalas ciuman Alia di pipinya.

" Baiklah Kakak pamit oke " memberikan Amira kembali pada Oma.

" Lain kali mampir ya nak, oh ya siapa nama mu kita belum kenalan

" Alia, Alia Az-Zahra, Bu kalau begitu Alia

pamit dulu yah. " Lalu mencium punggung tangan Oma, Oma tersenyum melihat Alia yang sangat ramah dan sopan padanya.

" Hati-hati dijalan yah nak ! " ucap Oma pada Alia, Alia berjalan untuk mengambil motor nya didepan sembari melambaikan tangan pada Amira.

Alia buru-buru menaiki motor nya dia sudah terlambat masuk kantor dan jalanan juga mulai macet dengan lihai Alia mengendari motor nya lewat jalan pintas sampai lah dia di kantor lalu memarkirkan motornya dan berlari dari parkiran ke lobi kantor yang sedikit jauh.

Bel berbunyi membuyarkan lamunan Alia, tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul empat sore waktu nya pulang bagi para karyawan. Alia melirik meja di depanya, dua orang tim nya tidak kembali ke kantor pasti mereka langsung pulang.

Alia bangun dari duduk nya meregangkan otot-otot nya lalu menumpuk berkas untuk menyerahkannya ke lantai atas, mengambil tas nya dia berjalan keluar menekan tombol lift, lift terbuka Alia masuk dan menekan lantai 5 posisi teratas dimana Dina bekerja Disana dengan direktur teratas sedangkan Alia berada dilantai tiga sebagai ketua tim desain Alia beruntung mendapatkan posisi ini walaupun dia lulusan SMK tapi Alia sangat berbakat dia pintar dalam bidang ini bahkan desain nya banyak diminati banyak orang.

Ting ! lift terbuka Alia berpas-pasan dengan Dina yang akan pulang.

"Al mau kasih berkas ya ? sini simpan aja dimeja teteh si bos nya udah keluar tuh dari tadi." Alia memberikan berkas nya pada Dina mengikuti Dina menyimpan berkas lalu turun untuk pulang.

Diparkiran Alia memasang helm " Gimana teh motor teteh masih di bengkel ? tanya Alia mengingat pertandingan kemarin motor Dina cukup rusak.

" Iya masih di bengkel sedikit parah sih tapi kata nya sih sebentar lagi beres kok " ucap Dina sembari naik.

" Syukur deh teh, teteh si terlalu bersemangat tanding nya sampai melenceng tuh motor untuk teteh nggak terluka yah " ucap Alia mengomeli Dina.

" Tapi seru tahu ! ayo kita pulang nanti aja ngobrol nya keburu macet nih ! " Tanpa menjawab Alia langsung menancap gas. Sampai lah keduanya di rumah.

"Assalamualaikum" Ucap Dina dan Alia bersamaan, setelah tadi memarkirkan motornya Alia dan Rita membuka sepatu dan menyimpannya.

" Walaikumsalam, eh Mbak udah pada pulang dari tadi Rita tungguin juga " bergelayut manja ditangan Alia dan Dina.

" Nanti lagi oke " ucap kedua nya sembari menghambur masuk kedalam.

" Yah mbak belum juga ngomong ! " ucap Rita merengek melihat kedua Mbak nya yang sudah tahu kebiasaan nya saat Rita bersikap manja pasti dia sedang membutuhkan sesuatu.

" Iya nanti mbak mau bersih-bersih dulu ini gerah " teriak Dina melambaikan tangan nya menyuruh Rita masuk.

" Iya mbak juga nanti kita kumpul di ruang tv aja, biasa oke " Alia masuk kedalam kamar untuk bersih-bersih.

Rita masuk dengan wajah bete nya dia menuju dapur mengambil sekotak cemilan lalu duduk di sofa menyalakan tv.

Alia dan Dina keluar dari kamar masing-masing, dengan wajah yang cerah selesai mandi keduanya ikut duduk di sofa melihat Rita yang sedang memakan keripik kentang sembari menonton kartun legendaris Upin-Upin.

" Mbak Rita butuh bantuan nih " meringkuk mendekati Alia dan Dina.

" Ada apa sih, tugas nya yang kemarin belum selesai ? " tanya Alia melihat wajah cemberut Rita.

" Bukan ... sahut nya cepat, kalau tugas itu mah udah beres mbak. Sekarang mah lebih penting mbak tahu nggak ? " tanya Rita antusias

" Nggak tahu kan kamu belum cerita " pungkas Alia membuat Dina tertawa ngakak mendengarnya.

" Aish si mbak mah Rita juga tahu " merengek seperti anak kecil.

" Ya udah apa ? " ucap Alia yang pandangannya masih fokus menonton kartun favorit masa kecilnya walau diulang-ulang tapi tapi masih seru untuk ditonton apalagi sekarang lebih banyak episode baru nya.

" Iya ada apa sih ? " tanya Dina yang dari tadi diam saja karena sedang membalas pesan dari kantor.

Alia berhenti menonton melihat wajah Rita yang dari tadi cemberut tapi tetap memakan keripik kentang nya dengan lahap.

" Kenapa ada masalah ? " tanya nya lagi

" Rita kesal mbak, tadi di kampus uang buat beli screencare malah di palak. "

" Kok di palak sama siapa ? " ucap Alia dan Dina berbarengan kaget di jaman sekarang masih aja ada yang palak diantara mahasiswa.

" Masa di kampus ada yang palak sih ? tapi kamu nggak apa-apa kan ? " tanya Alia khawatir saat Rita dipalak takut nya terluka.

" Mana orang nya? siapa ? biar mbak adukan nih ke dosen mu yang mbak kenal, masa jaman sekarang mainnya palak-palak kan ! " sulut kesal Dina mendengar Rita di palak, tapi orang nya malah cengengesan karena reaksi berlebihan kedua Mbak nya.

" Tenang dong teh, lihat tuh pasti bukan di palak kan ? " tanya Alia curiga melihat Rita yang tersenyum aneh.

" Hehehe nggak kok mbak bukan dipalak gitu, uangnya di minta buat bayar iuran akhir tahun mbak, tapi Rita nggak ikhlas masa bayar nya mahal banget tau sendiri uang nya Rita kumpulin buat beli screencare ngebelain nggak makan enak cuman makan mie instan doang kalau lagi pengen jajan.

" Astagfirullah Rita benar-benar yah " Dina melempar bantal ke badan Rita telak, kesal karena mempermainkan emosi nya.

" Ya maaf deh mbak bercanda, ah uang ku " ucap Rita.

" Ya udah ikhlaskan saja, udah kita bilangin juga jangan terlalu banyak beli itu wajah kamu itu udah cantik tahu ya kan teh ? " Dina mengangguk.

" Aaah tapi hampir habis semua mbak " rengek Rita.

" Ya udah tenang aja nanti mbak belikan buat kamu oke ! "

" Nggak usah mbak, mbak sering banget bantuin Rita kali ini nggak deh, nanti aja mbak Rita beli nya pas dapet gaji part time seminggu lagi. "

" Oke deh nggak usah ngerasa di repotin oke kita itu keluarga "

" Iya ... kalau mau jajan bilang aja sama mbak nanti mbak kasih kok " ucap Dina membuat Rita terharu lalu memeluk Dina dan Alia bergantian.

" Oke ... oke nggak usah lebay, mbak mau denger cerita dulu dari Alia kenapa tadi pagi bisa telat ke kantor " setelah melepaskan pelukannya Dina duduk lagi lalu menatap Alia.

" Lo mbak telat masuk kerja ? bukannya tadi mbak berangkat jam tujuh kok bisa telat kan kantor mbak dekat paling kalau macet tiga puluh menitan " ucap Rita sembari berpikir.

" Ah itu, mbak tadi bantuin anak kecil cari orangtuanya. " Alia menceritakan semuanya pada Dina dan Rita.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!