Pangeola Axeleo Arettha adalah anak dari Setya Pangeola dan Aurelia Arettha. Ia mempunyai saudara kembar yang bernama Pangeola Axelea Arettha. Dia laki laki yang cuek, belum pernah pacaran, pendiam, sangat acuh, namun sangat menjunjung tinggi persahabatan. Selalu mentaati semua yang diucapkan oleh orang tuanya.

Keyla Aurora

Keyla Aurora adalah gadis berusia 15 tahun yang sekarang berada di bangku kelas 1 SMA dia sangat pendiam, yatim piatu, tidak pernah bergaul dengan siapapun. Dia bekerja part time karna harus membiayai hidupnya sendiri. Paman dan bibinya sudah tidak mau mengurusinya sejak itulah dia menjadi gadis yang mandiri

Pangeola Axelea Arettha dia adalah saudara kembar dari Axel, putri dari Aurelia dan Setya. Dia sangat manja, dan crewet, jail terhadap kakanya. Gadis yang sangat disayang oleh Axel. Cintanya tidak direstui oleh orang tuanya. Axelea kabur dari perjodohanya.

Alfa Yueliang Armadjaya adalah kekasih Lea, yang lebih muda dari Lea, dia adalah putra Yuna dan Elang Armadjaya. Mereka beda usia 1 tahun lebih hampir 2 tahun. Karna masa lalu Aurel dan Elang sehingga hubungan mereka tidak direstui.

Rheinand Syam Attala adalah putra tunggal keluarga Attala yang dijodohkan dengan Axelea. Dewasa, penyayang, cool, ramah dan pekerja keras. Dia kabur dari perjodohan, sehingga kehidupanya sedikit tidak jelas, namun mampu bertahan hidup dan hidup layak tanpa campur tangan orang tuanya.

Aldi adalah putra dari Alan dan Nandira. Sahabat Axel dan Lea sejak kecil. Giat gigih, rajin, pinter ceria. Tidak terlalu tertarik dengan percintaan.

Bagaimana untuk visualnya? Semoga suka ya readers!

Kalo ada yang kurang dimengerti dengan nama namanya, ini adalah cerita dari chat story pertamaku "Lelaki yang Ditinggalkan".

Di kediaman Axel

Aurel memperhatikan putrinya yang sedari tadi seperti orang kebingungan

"Sayang, kamu kenapa? Apa ada masalah?" Tanya momminya sambil mendekati putri kesayanganya.

"Mom, ka Axel belum pulang, kalo deddy tau pasti bakalan marah mom" jawab Lea dengan nada khawatir. Pasalnya sekarang sudah pukul 4 pagi, sedangkan Deddynya sedang dalam perjalanan pulang dari kota lain.

"Coba kamu hubungi teman temanya sayang! " pinta sang mommy

" Sudah mom, bahkan teman- temanya tidak tau ka Axel kemana"

Tak lama kemudiam suara mobil memasuki garasi rumah, mereka berdua langsung berlari ke luar, berharap yang pulang terlebih dulu adalah Axel. Namun ada rasa bimbang saat yang dilihat adalah suaminya.

"Assalamualaikum ma, kenapa mama dan Lea disini? Apa kalian merindukan daddy? ” tanya Setya dengan nada gembira karna disambut hangat oleh anak dan istrinya.

" ia daddy, Lea merindukan daddy" Lea langsung memeluk daddynya dan mengedipkan mata terhadap mommynya.

Aurel langsung mencium punggung tangan suaminya. "Dimana Axel sayang? ” tanya Setya menanyakan putra kesayanganya.

Deg..... Aurel dibuat panik dengan pertanyaan suaminya. Lea langsung saja menjawab dengan asal karna melihat momminya kebingungan menjawabnya."Axel sudah tidur dad"

"Baiklah, kalo Axel sudah tidur, ayo kita masuk! " ajak suaminya kepada anak dan istrinya.

Sesampainya di kamar Setya langsung mandi, setelah mandi Setya langsung menuju kamar Axel, dan betapa terkejutnya Setya melihat kamar Axel yang kosong.

Setya langsung menuju kamar Lea dan menanyakan kebenaranya.

" Lea, dimana Axel? ” tanya deddinya yang baru keluar dari kamar anak laki- lakinya. Lea kebingungan menjawab pertanyaan daddinya.

" Sayang, ada apa? " tanya Mommy Lea yang datang ke arah sumber kegaduhan.

"Anu dad, ka Axel em..... aaa.... emmm anu ka Axel...... " jawab Lea bingung dengan apa yang akan diucapkanya.

" ma, dimana Axel? "Aurel pun ikut kebingungan menjawab pertanyaan suaminya.

" Lea, jawab daddy! " suara Setya yang mulai menaikan nada bicaranya.

" Lea gak tau pa, ka Axel gak bisa dihubungi, teman - temanya juga gak tau ka Axel kemana" jawab Lea dengan nada tegang.

Setya mulai panik, karna anak lelakinya tidak ada, mereka semua mulai mencari Axel dan menghubungi teman temanya.

" Dad Lea mendapatkan pesan dari teman ka Axel" serempak mereka pun langsung mendekati Lea.

Betapa terkejutnya saat membaca pesan singkat dari teman ka Axel bahwa mereka terakhir berkumpul dengan Axel di club.

Pesan dari Aldi " Gue gak tau Le, tadi pas terakhir bareng Axel di club kita menghadiri pesta ulang tahun alumni teman sekelas. Setelah itu Axel pamit pergi ke gue. "

Aurel mulai panik dengan kepergian putranya, karna baru kali ini putranya pergi ke club dan belum pulang sampai sekarang. Setau Aurel anaknya tak pernah pergi ke tempat tempat seperti itu.

Di hotel nomor 105, tepat pukul 4 dini hari seorang gadis yang masih berusia 15 tahun terbangun dari mimpi buruknya.

Badanya tak tertutup sehelaipun benang. Ya dia adalah Keyla Aurora. Tak terasa air bening dari kelopak matanya mulai berjatuhan, ditariknya selimut untuk menutupi badan yang penuh dengan tanda merah.

Dilihatnya lelaki tampan yang ada disampingnya yang menurutnya sudah dewasa. Lelaki yang telah menghancurkan masa depanya, lalu dipungutnya baju- baju yang berserakan, tak ada baju yang bisa dipakai. Keyla langsung mengambil baju lelaki itu, dan memakainya. Lalu keluar dari hotel tersebut.

Tak lama kemudian Axel yang mendengar adzan pun terbagun. Axel adalah anak yang patuh dan taat beribadah. Sehingga suara adzan pun mampu membangunkan Axel dari mimpi indahnya.

Setelah membuka matanya perlahan, dipegangnya kepala yang sangat sakit, dan terkejutnya Axel setelah melihat dirinya tak memakai sehelai benang pun. "Astaghfirulloh, dimana aku ini? ” Axel mencoba mengingat apa yang terjadi.

Flash Back On

Hari ini adalah hari ulang tahun teman Axel saat SMA, belum lama ini Axel baru memasuki universitas ternama di Jakarta. Karna jam kuliah yang longgar teman-teman satu alumni dari SMA tersebut menghadiri pesta ulang tahun yang di gelar di sebuah club malam.

Axel dan Aldi tidak biasa menghadiri pesta yang digelar di club malam. Aldi adalah putra dari Alan dan Nandira sahabat Setya da Aurel, sudah hampir menjelang isya mereka di club tersebut, pasalnya mereka mengadakan pesta bersamaan dengan acara reuni teman satu kelas di SMA.

Setelah beberapa jam, Axel pamit pulang karna dia merasa badanya mulai berkeringat setelah meminum sesuatu dari gelas yang diberikan oleh pelayan di club.

Axel berjalan sangat cepat, sesampainya di bassement, Axel melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata rata. Suhu tubuh yang mulai meningkat dan hasrat yang memuncak, membuat Axel menambah kecepatan kemudinya.

Axel tidak terlalu memperhatikan jalan yang masih ramai dan tiba tiba Axel menginjak rem mendadak karna ada seseorang yang menyeberang jalan. Kepala Axel terbentur stir mobil." Alkhamdulillah orang itu gak papa" Ucapnya lega.

Keyla yang hampir tertabrak pun mengahmpiri mobil tersebut, karna mobil itu menyrempet sepeda motornya sehingga membuat Keyla menabrak pohon di tepi jalan dan nyungsep di bawah motornya.

"Ya Alloh, sakitnya, remuk nie motor" Keyla meratapi motornya yang rusak, dan ia tak memikirkan badanya yang penuh luka. Karna sang pemilik mobil pun tak kunjung keluar, Keyla menghampiri mobil tersebut.

" Om... Omm... Om.... Om gak papa? " sambil menggedor kaca mobilnya.

Axel yang tersadar membuka pintu mobil, setelah dibuka pintu mobilnya gadis yang menurutnya masih belia itu masuk mengecek apakah pengendara mobil itu sedang sekarat atau sudah mati.

Gadis tersebut menempelkan tanganya di leher Axel untuk mengecek nadinya. " Masih hidup ko, tapi kenapa gak ada respon apapun? " tanyanya pada diri sendiri. Ia pun mengangkat kepala yang menempel pada stir mobil.

Axel yang mendapat signal dari seorang wanita, langsung mencengkeram tanganya, menutup mobil. Lalu melajukan mobilnya ke sebuah hotel terdekat. Gadis itu mencoba memberontak, namun tenaga Axel sangat kuat. Gadis itu sangat ketakutan mendapat perlakuan tersebut.

Tak lama kemudian mereka sampai di sebuah hotel yang tempatnya tidak jauh dari tempat kecelakaan tadi. Axel langsung menarik gadis itu ke sebuah kamar yang telah dipesan dengan kartu blac card.

Mereka sampai di kamar nomer 105.

Jangan lupa Like ya🙏🙏

"Tolong!!!!!!! " jerit gadis itu yang memenuhi kamar kedap suara tersebut, gadis itu sudah sangat ketakutan, ia mencoba berlari dan melakukan segala cara untuk melepaskan dirinya dari laki laki tak berakhlak ini.

Gadis tersebut mulai meneteskan air matanya, sebenarnya Axel menyadari, tapi Axel sudah tidak bisa mengontrol hasratnya lagi, tak butuh waktu lama, akhirnya Axel menerobos pertahanan gadis belia itu. Suara jerit dan tangis pun memenuhi ruangan itu.

Axel masih dalam pengaruh obat yang menurutnya adalah obat perangsang. Melakukan aksinya hingga berulang -ulang. Keyla yang mendapat perlakuan tersebut tidak bisa mengimbanginya. Keyla tak sadarkan diri, begitupun juga dengan Axel.

Flash Back Off

"Dasar bodoh, bodoh kamu Xel bodoh" Axel meratapi tindakanya yang seperti binatang.

"Dimana gadis itu?" Axel mulai mencari gadis tersebut, namun yang dia dapati hanya sebuah dompet yang utuh, ****** *****, kartu black card dan baju yang berserakan di lantai. Axel mulai mencari ponselnya, namun ponselnya sudah mati.

Ketika Axel membuka selimut, ia mendapati spray yang bercampur darah dan name tag bertuliskan Keyla. "Gadis itu bernama Keyla, aku harus mencarinya" ucap Axel dengan tekad yang bulat.

Kemudian Axel mandi memesan baju, dan kembali ke rumah, Axel sudah merangkai kata untuk berbohong kepada Lea dan momminya.

Saat melewati jalan yang menurutnya mungkin akan mendapatkan petunjuk tentang Keyla. Axel memberhentikan mobilnya. Axel turun dan mencari motor yang menurutnya ia tabrak tadi malam. Namun hanya ada pecahan spion yang ada di situ. Axel terus melajukan mobilnya memasuki garasi rumah.

Hatinya bergetar hebat, ia sangat takut karna baru kali ini Axel pergi dan tidak pulang, tidak mengabari rumah, dan yang jelas seribu pertanyaan akan susah dijawab oleh seorang Axel yang tidak pandai berbohong.

Axel mencoba melangkahkan kakinya masuk, dipencetnya bel secara perlahan dan ragu. " Assalamuaaikum ma" ucap Axel dengan intonasi yang sangat berat.

"Waalaikumsalam" Aurel membukakan pintu dan langsung memeluk anak laki lakinya sambil menangis. Ditariknya nafas dalam 3x lalu melepaskan peluknya.

" Sayang, masuklah!! Ayo makan dulu! " pinta sang mommy.

Betapa terkejutnya Axel karna kalimat pertama yang muncul bukan kalimat yang berintonasi tinggi, namun kalimat yang sangat halus dan menyejukkan hati. " Baik mom. " Axel melangkahkan kakinya ke meja makan dan memakan makanan yang disiapkan sang mommy.

Setelah selesai makan Aurel membawa Axel ke ruang keluarga, dan mendudukanya. " Sayang, ceritakanlah apa yang terjadi dan jangan membohongi mommy!!! "Sontak kalimat tersebut membuat Axel tidak bisa berbohong. Dari kejauhan tampak 4 mata yang memperhatikan mereka.

Aurel sengaja menyuruh suaminya untuk tidak menginterogasi putranya, karna hasilnya bukan solusi namun pertengkaran antara daddy dan anaknya.

Seketika itu Axel langsung berlutut di depan momminya, Axel meneteskan air mata " Mom maafkan Axel, yang telah membuat mommy khawatir, maaf karna Axel pergi ke club dan tidak meminta izin kepada mommy. Dan kesalahan terbesar Axel.... Axel.. Axel memperkosa seorang gadis di bawah umur ma." Axel memeluk erat lutut momminya.

Aurel yang mendengar jawaban tersebut langsung menangis sejadinya dan tak lama kemudian 4 mata tersebut membulatkan matanya mendengarkan pengakuan Axel. Daddy dan Lea langsung menghampiri Axel dan menarik kerah anak laki lakinya.

"Daddy....!!! " Axel dibuat kaget karna ternyata daddynya juga mendengarkan apa yang diucapkan anak laki laki yang selalu dimanjakanya itu. Aurel langsung terjatuh, ia terduduk dilantai dan rasanya sangat sesak mendengar ungkapan anaknya.

Setya langsung menariknya bangun. "Ucapkan sekali lagi apa yang baru saja kamu ungkapkan Xel! "

Lalu dengan terbata - bata Axel menjawab pertanyaan deddynya " Axel, mem... mem.. perkosa gadis di bawah umur dad"

"Plakk" satu tamparan lolos mengenai wajah Axel yang sudah penuh dengan air mata.