NovelToon NovelToon

Tak Sengaja Jatuh Cinta

1

Seorang gadis cantik dan imut sedang duduk makan bersama temannya di sebuah kantin kampus.

Yuni Ayunda nama gadis itu,dia anak tunggal pasangan dari Tito Arya Putra dan Renata.

Yuni merupakan anak kesayangan Tito,apapun akan dilakukan pria itu untuk putri nya,karna kepolosan Yuni,pria itu sering melarang anak nya bermain dengan orang orang yang tak dikenal.

Bukan apa karna Yuni dulu pernah dijahili oleh teman nya sendiri saat pulang sekolah,Yuni tak pulang hingga malam hari dan setelah di cari cari ternyata gadis kecil nya itu ditinggal teman2 nya di sebuah rumah kosong tanpa makanan dan minuman,beruntung pria yang bekerja sebagai Detektif itu bisa menemukan Yuni sebelum gadis itu pingsan tak bertenaga disana.

Sehingga Tito menjadi trauma akan masa lalu putri nya meski Yuni sudah melupakan kejadian pahit itu.

"Aku pulang dulu ya,Papa aku udah nyampe dirumah." Kata Yuni pamit kepada teman2 nya.

"Iya,hati hati ya." Kata sahabat Yuni bernama Sindi.

"Bye..." Yuni melambaikan tangannya kepada sahabat karib nya itu.

Meski umur masuk dewasa,Yuni terlihat masih seperti gadis remaja,bahkan gadis itu sering dipanggil culun oleh teman2nya,karna Yuni menggunakan kaca mata dan menguncir kuda rambutnya.

Tapi dibalik itu semua,tak ada yang tau kecantikan alami yang dimiliki Yuni saat sudah berdandan,Rena sebagai sang Mama kini lebih aktif memantau perkembangan anak satu satunya itu,kejadian 10 tahun silam membuat Rena tak bisa lagi melahirkan karna penyakit kista menyerangnya hingga rahim nya terpaksa diangkat karna membahayakan.

Meski awalnya Rena ingin berjuang,tapi Tito tetap bersikeras tak mau membuat masalah,karna Rena dan Yuni sudah menjadi belahan jiwanya,Tito tak mau kehilangan istri tercinta nya itu.

Yuni mencari taksi untuk pulang,hari ini sang Papa libur bekerja jadi Yuni ingin menghabiskan waktu bersama keluarga nya,karna sangat jarang Yuni bisa bertemu Tito karna pria itu sering keluar kota untuk bekerja.

"Pak,jalan X ya." Kata Yuni ramah.

Supir taxi itu tersenyum dan membawa gadis itu ke tujuan.

Hampir 20 menit perjalanan kini gadis itu sudah sampai di depan rumahnya.

"Alhamdulillah sampai." Gumam Yuni mengucap syukur.

"Ini Pak." Kata Yuni ramah memberi uang ongkos.

"Ini Neng kembalian nya." Kata pria itu tersenyum.

"Makasih Pak." Balas Yuni tersenyum cerah.

Gadis itu keluar dari taxi dan membuka pagar kecil rumah nya.

"Assalamualaikum." Sapa Yuni sopan.

"Waalaikum salam." Jawab seorang pria dari dalam.

"Papaaaaaaa." Pekik Yuni langsung berlari menghampiri Tito yang keluar dari dapur.

"Wah ada anak Papa." Kata Tito tertawa.

Yuni baru saja mau menghambur kepelukan Papa nya,langsung di serobot oleh Rena sang Mama.

"Eettt ngak boleh." Larang Rena berdiri didepan gadis itu.

"Ih Mama minggir dong,aku kan mau peluk Papa." Kata Yuni kesal..

"Papa milik Mama,kamu anak kecil ngak boleh." Larang Rena.

"Paaaa liat nih Mama masak cemburu sama aku." Kata Yuni berkacak pinggang.

Tito tertawa lucu dan mengusap kepala anak dan istrinya.

"Sudah2,kamu mandi dulu sana biar Papa kasih pelajaran sama Mama kamu dulu." Kata Tito pura2.

"Siap Pa." Kata Yuni hormat.

"Siap dah2 di gepok2 sama Papa." Kata Yuni tertawa jahat.

Rena mengkrucut kesal ingin sekali menjitak anak itu.

"Hehe nanti ya Mas kasih pelajarannya,saat Yuni tidur ntar malam." Kata Rena cengengesan dan langsung kabur.

Tito terkejut dan tertawa terpingkal pingkal melihat istrinya yang receh.

"Anak sama istri sama sama aneh." Gumam Tito menggeleng pelan dan nembenarkan kain sarung nya.

Pria itu masuk kedalam kamar melanjutkan acara tidur.

Ditempat lain,seorang pria sibuk mengerjakan tugas kantor nya yang tak pernah sepi,bahkan hari weekend pun sering sekali pria itu lembur.

"Gimana Rom,udah kamu selidiki ?" Tanya Bosnya.

"Sudah Pak,pihak kita sedang mengecek data mereka satu persatu." Kata Romi tenang.

"Nanti laporkan semua berkas2 mereka tanpa terkecuali." Kata pria itu tegas.

Romi mengangguk patuh dan kembali berkutat dengan laptop nya.

Romi Pratama,seorang pria tinggi dan tampan berumur hampir 37 tahun masih lajang,bekerja sebagai asisten pribadi Bos nya hampir 17 tahun ini.

Meski memiliki karir yang bagus dan terkenal,tapi pria itu sulit membuka hati,ada satu orang gadis yang dia sukai,tapi sayang gadis itu sudah memiliki seorang suami,Romi tak bisa memaksakan rasanya karna dirinya sangat menyayangi wanita itu.

Sang ibu sudah sering meminta nya menikah,karna adik2 nya sudah pada menikah semua,bahkan yang umur 17 belas tahun pun sudah menikah selesai sekolah,dan pria itu sudah 2 kali menikahkan adik perempuan nya,meski dirinya tak pernah menikah sekali pun.

Romi menjadi punggung keluarga,karna sang Ayah sudah berpulang saat dirinya berumur 20 tahun.

Mulai dari sana Romi Pratama berkerja keras menghidupi keluarga nya saat itu,berkat kepintarannya bermain komputer,salah satu perusahaan besar merekrut diri nya untuk bergabung disana,dan yang lebih Romi banggakan adalah pemilik perusahaan itu langsung yang datang kerumahnya meminta dirinya bekerja sebagai asisten pribadi.

"Rom udah jam istirahat." Tegur Bos nya ramah.

"Siap Pak." Kata Romi patuh dan membereskan peralatan kerjanya.

"Bapak mau pulang atau makan diluar ?" Tanya Romi.

"Pulang lah,ada istri nunggu dirumah sekalian minta jatah." Kata Bos nya mengedipkan mata sebelah.

Romi terkekeh pelan dan mengangguk,dirinya sudah biasa mendengar pria itu berbicara vulgar,bahkan pemilik perusahaan itu sangat humble kepada para karyawan nya.

Romi tak menyangka masih ada bos besar sesederhana pria itu.

"Ayo saya antar." Kata Romi tersenyum.

"Ya,kalo saya yang pake mobil kamu tau sendiri hehe " Kata pria itu cengengesan.

"Ngak sanggup nahan ya Pak." Goda Romi

"Itu kamu tau,kan harus cepat di tuntaskan sebelum terlambat." Kata pria itu tertawa lucu.

2 orang itu terlihat sangat akrab,pria yang sering di sapa Pak Salders itu orang yang sangat baik dan tegas menurut Romi,pria itu akan sangat menakutkan jika sedang bekerja tapi setelah selesai bekerja atau waktu break,lelaki itu terlihat lebih santai dan banyak tersenyum menyapa para karyawannnya.

Tapi jangan salah,meski begitu jika para karyawan membuat masalah di perusahaannya,siap2 saja angkat kaki dari perusahaan go internasional itu.

Hampir 45 menit perjalanan akhirnya mereka sampai dirumah besar bos nya.

"Saya mungkin ngak balik karna pasti ditahan anak2 saya,kamu kirim semua email ke saya saja ya kalo ada masalah,dan wakili saya untuk pertemuan dengan perusahaan mebel." Titah pria itu.

"Siap Pak." Kata Romi patuh.

2

Pagi ini Yuni dengan riang mengayuh sepeda nya menyusuri jalan raya yang sedang sepi,gadis itu berencana mau ke minimarket untuk membeli keju dan coklat memenuhi permintaan Mama nya yang mau membuat pisang coklat keju.

Karna ini hari sabtu dan kebetulan dirinya libur kuliah,Yuni tak perlu terburu buru untuk pulang.

Gadis itu masuk kedalam minimarket dan mencari kebutuhan yang diperlukan.

"Beli es cream ah mumpung uang Mama ada sisanya hehe." Kata Yuni tersenyum lebar.

Gadis itu memberi 1 cup es rasa strawbery yang besar karna dirinya yakin pasti Mama dan Papa nya juga mau.

"Uh,nyesel ngak minta uang jajan sama Papa." Keluh gadis itu berjalan membayar.

Terlihat ada seorang ibu2 sudah tua sedang sibuk membongkar isi tas nya.

"Mana ya ?" Gumam Wanita itu terlihat panik.

Perempuan dikasir itu bersedekap dada melihat wanita itu tanpa membantu mencarinya.

"Ada ngak Bu ?" Tanya wanita itu angkuh.

"Bentar ya Dek tadi dompet saya ada dalam tas,tapi sekarang mana ya ?" Gumam Wanita tua itu kesusahan.

Yuni yang melihatnya pun iba,dan menghampiri ibu itu.

"Kenapa Bu ?" Tanya Yuni lembut.

"Ini Neng,saya mau bayar obat lambung tapi dompet saya hilang." Kata wanita itu sedih.

"Ngak dalam tas ?" Tanya Yuni.

"Ngak ada padahal tadi masih ada kayak nya,apa saya lupa masukin ya ?" Gumam Wanita itu bingung.

Yuni melihat barang2nya,gadis itu menghela nafas memikir nasib Mama nya yang pasti marah jika Yuni terlambat pulang.

"Ya udah Bu,sekalian sama saya aja." Kata Yuni ramah dan mengisi belanjaannya dikasir.

"Berapa Mba ?" Tanya Yuni sopan.

Wanita itu mengecek belanjaan Yuni di monitor.

"Sekalian punya ibu ini."

"Ah ngak usah Neng,biar saya ngak jadi beli." Kata wanita itu tak enak.

"Ngak papa Bu,sekalian aja Ibu juga udah pucat." Kata Yuni tak tega.

"Makasih Neng,magh saya memang lagi kambuh." Kata ibu2 itu tersenyum menahan sakit.

Yuni mengeluarkan uang disakunya.

"Berapa Mba ?"

"75.000 Mba." Kata casir itu sopan.

Yuni menghela nafas dan memberi uang 100.000 yang ada di kantongnya,hanya itu yang dia punya.

"Makasih ya Neng." Kata Ibu itu terharu.

"Sama2,oh iya,ibu mau kemana ?" Tanya Yuni.

"Saya mau ke tempat anak saya,tapi saya lupa alamatnya dimana,hp saya juga lowbat."

"Hm gitu ya,gimana kalo Ibu kerumah saya aja dulu ngecas disana.ibu tenang aja saya orang baik kok,ada Mama dan Papa saya dirumah." Jelas Yuni dengan polosnya.

Wanita tua itu tersenyum melihat Yuni yang lancar berbicara.

"Emang rumah kamu dimana ?" Tanya wanita itu.

"Ngak jauh dari sini kok Bu,aku naik sepeda itu kalo ibu mau aku bisa boncengin Ibu." Kata Yuni semangat.

Senyum wanita itu semakin lebar,melihat kepolosan Yuni.

"Emang dibolehin orang tua kamu bawa orang sembarangan ?"

"Hehe sebenernya aku ngak dikasih Papa ngobrol sama orang asing,tapi aku percaya kok ibu orang baik." Kata Yuni serius.

"Emang tampang Ibu ada jahat2 nya ya ?" Tanya wanita itu lesu.

"Eh bukan gitu maksud Yuni tu em Yuni..

"Iya,ibu tau, ya udah yuk Ibu mau ngecas soalnya." Kata wanita itu tersenyum.

Yuni mengangguk dan menuntun wanita itu turun dari anak tangga.

"Ayo naik." Ajak Yuni menepuk tempat duduk belakang.

Wanita itu mangangkat celana nya duduk menyamping sambil berpegangan pada Yuni.

"Eeeehhhhh aduh aduh Yuni ngak kuat Bu." Pekik Yuni tak bisa menyeimbangkan badannya.

"Duh duh gimana ini ?" Tanya ibu turun lari.

"Em duduk nya mangkang aja Bu,biar aku bisa seimbang." Kata Yuni tak enak.

"Ya udah."

Wanita tua itu mengangkat celananya dan duduk disana.

"Ayo kita berangkat." Pekik Yuni mulai mengayuh sepeda nya.

Meski awalnya tak seimbang dan nyaris jatuh lagi,akhirnya mereka bisa melewati bersama sama.

Wanita tua itu tersenyum cerah berpegangang pada pinggang ramping Yuni.

Hampir 10 menit berkendara akhirnya mereka sampai dirumah sederhana milik orang tua Yuni.

"Ayo Bu masuk kita udah sampai." Kata Yuni menarik tangan wanita itu.

"Iya Neng,makasih." Kata wanita itu ikut tersenyum.

Yuni mengucap salam dan masuk membawa bungkusan Mama nya.

"Eh ada tamu." Kata Tito kaget saat keluar dari kamar.

"Iya Pa,ini Ibu em ngak tau nama nya,tadi aku ketemu di minimarket,pinjem charger hp dong Pa,punya aku lagi ngecas." Kata Yuni memelas.

"Silahkan duduk Bu." Kata Tito ramah.

"Yank,bikinin minum ada tamu." Pekik Tito kepada istrinya yang sedang didapur.

Yuni menggaruk kepalanya malu kepada wanita tua itu.

"Ayo Bu duduk dulu." Kata Yuni sopan menuntun wanita itu duduk dikursi.

Tito masuk kekamar mengambil casan..

Wanita itu memperhatikan rumah sederhana milik keluara gadis yang menolong nya.

Terlihat banyak foto seorang gadis cilik di dinding rumah.

"Itu kamu ya?" Tanya wanita itu menunjuk satu foto bayi yang masih tengkurap.

"Em iya Bu,itu aku masih kecil,Mama ngak mau mindahin nya dari sana." Kata Yuni malu.

"Lucu banget." Kata wanita itu senang.

"Hehe beda ya Bu sama yang uda gedenya." Kata Yuni cengengesan.

"Masih sama kok,lucu dan cantik." Puji wanita itu.

"Oh iya,perkenalkan nama saya Sarmi." Kata wanita itu menyalami Yuni.

"Hem Yuni."

"ini charger nya." Kata Tito tiba2 datang.

Yuni meminta hp wanita itu,gadis itu cukup terkejut melihat hp ibu itu mengalahi hp nya.

sama halnya dengan Yuni,pria itu juga terkejut melihat hp kamera 3 berlambang buah apel itu ditangan anak nya.

"Ngak sama cas nya Pa." Kata Yuni lesu.

"Iya hehe kita ngak punya hp gitu." Kata Tito menggaruk kepalanya malu.

"Oh,yang ini aja kalo gitu yang ini juga mati." Kata wanita itu mengeluarkan hpnya lagi.

Tito dan Yuni sama2 melihat dan kembali terkejut melihat hp keluaran terbaru dari satu perusahaan terkenal di negaranya.

"Yang ini baru masuk." Kata Yuni tersenyum canggung.

Wanita itu menghela nafas lega.

Tak lama Rena datang dengan secangkir teh hangat dan kue yang baru matang.

"Diminum Bu." Kata Rena sopan.

Wanita itu tersenyum ramah dan mencicipi kue buatan Rena.

Mereka mengobrol hangat,wanita itu sangat senang sekali bisa kenal dengan keluarga Yuni.

Hampir 1 jam mengobrol,wanita itu meminta lagi hp nya dan menelpon anaknya meminta jemput.

Tak lama datang seorang wanita seumuran Yuni bersama seorang anak di depannya menaiki motor matic.

"Saya pulang dulu ya makasih bantuan nya." Kata wanita itu ramah.

"Iya Bu,hati2 dijalan ya." Kata Rena tersenyum hangat.

Sarmi mengangguk dan mengusap lembut rambut Yuni.

"Baik baik ya Nak,nanti ibu datang lagi." Kata wanita itu ambigu.

Yuni mengangguk tersenyum dan menyalami tangan tua renta itu.

3

Dirumah besar berlantai dua seorang pria duduk sopan di depan ibu tercinta nya,kesehatan sang ibu akhir akhir ini membuat pria itu sangat resah hingga dirinya tak fokus bekerja.

"Rom,ibu mau bicara sama kamu." Kata seorang wanita tua didepannya.

"Iya Bu,ngomong aja." Kata Romi tersenyum.

"Kapan Nak,Ibu rasa umur Ibu tak lama lagi,Ibu ingin melihat kamu menikah secepatnya." Kata Sarmi sendu.

Romi menghela nafas dan menatap ibu nya nanar.

"Romi belum menemukan pasangan yang pas Bu,tunggu sebentar lagi ya." Pinta Romi memelas.

"Ibu takut tak bisa melihat kamu lagi nanti." Kata Sarmi mulai menangis.

Adik2 pria itu mengusap pelan pundak ibunya yang bergetar.

"Bu,jodoh,maut,rezeki semua Tuhan yang atur,aku ngak bisa memaksakan Bu." Kata Romi lirih.

"Iya Ibu tau,tapi Ibu ingin segera melihatnya,lihat adik2 kamu mereka semua sudah berkeluarga bahkan memberi ibu cucu,sedangkan kamu masih sendiri hingga saat ini."

"Apa kamu masih mengenang masa lalu kamu ?" Tanya Sarmi.

Deg..

Romi terkejut dan menggeleng pelan.

"Aku sudah mengikhlas kan nya Bu,dia sudah tenang di sana." Kata Romi lirih.

"Aa'." Panggil adik perempuan Romi memeluk pria itu.

"Aa' ngak papa,ini memang sudah jalannya." Kata Romi berusaha tenang.

"Ibu tak bisa memaksa kamu melupakan Amel,tapi kamu harus maju Nak,jangan selalu terpuruk disana." Nasehat Sarmi.

"Iya Bu,aku sudah berusaha keras."

"Baiklah,kamu pikirkan baik2 lagi mengenai hal tadi,Ibu harap kamu segera memberi kabar." Kata Sarmi bangkit dari duduknya menuju kamar.

Romi dan kedua adik perempuannya menghela nafas dan saling bertatapan.

"Dita ngak tau harus bagaimana A',tapi kami juga berharap agar Aa cepet dapat jodoh,agar ada yang melayani Aa." Kata adik pertama nya serius.

"Iya Aa,Anggi juga berharap gitu." Sahut adik kedua nya.

"Iya,gih sana masuk kamar,Aa mau pulang dulu." Kata Romi mengusap lembut kepada 2 adiknya.

2 perempuan itu mengangguk dan masuk kekamar menemui anak dan suami mereka.

Pria itu keluar dari rumah ibunya dan melaju pulang kerumah pribadi nya.

Hanya disana Romi punya ketenangan,meski sendirian tapi pria itu tetap enjoy menjalani hari2 nya.

Pria itu sangatlah tampan,banyak para gadis mengejar ngejar Romi,bahkan gadis2 di perusahaan tempatnya bekerja pun banyak yang secara terang terangan menunjukkan kesukaannya kepada pria itu,tapi Romi tak pernah memberi hati karna dia tau,banyak wanita yang mendekatinya hanya untuk mengintai harta benda saja dan kepopuleran.

Romi tak mau tergesa gesa meski umurnya terus merangkak naik,Romi hanya ingin menikah 1 kali dan itu dengan orang yang bisa menerima dia apa ada nya.

Pria itu masuk kekamar dan berbaring disana,kenangan masa lalunya tiba2 terbayang bayang.

Wanita pertama yang sangat dia cintai dulu,terpaksa harus pulang kerahmatullah saat penyakit bawaannya selalu mengintai gadis pujaan hatinya itu.

Flashback On.

18tahun yang lalu,Romi mempunyai kekasih bernama Amelia,dia menjalin hubungan dengan gadis itu saat berumur 18 tahun,wanita itu merupakan wanita pertama yang membuat dirinya mengenal cinta dan dicintai.

Awalnya semua berjalan mulus,sampai Romi meminta ibunya untuk dinikahkan dengan gadis itu,Ibunya pun setuju karna Romi saat itu sudah bekerja,dan sang wanita pun sangat dia kenali.

Acara lamaran pun di gelar,Romi sangat bahagia saat gadis itu menerima lamarannya,para orang tua mereka juga setuju semuanya,hingga acara pernikahan pun mulai di persiapkan dengan matang.

Tinggal 1 minggu mendekati hari H,Romi yang saat itu sedang mencoba baju pengantin bersama sang kekasih, tiba2 Amel jatuh pingsan dan langsung dilarikan kerumah sakit.

Pihak keluarga Amel semuanya langsung heboh apalagi Ayahnya yang saat itu juga sedang sakit sakitan.

Tak ada yang memberitahu Romi ada apa dengan kekasihnya, hingga Amel harus dirawat insentif dirumah sakit karna tak sadarkan diri.

Romi mulai gelisah,pihak keluarganya pun gelisah semua karna pernikahan tinggal menghitung hari.

3 hari Amel dirawat dirumah sakit,Romi yang saat itu sibuk bekerja dan mempersiapkan sendiri pernikahannya mendapat kabar dari pihak keluarga Amel bahwa kekasih hatinya itu meninggal dunia dikarenakan sakit ginjal akutnya.

Saat itu lah dunia Romi hancur lebur,harapan nya untuk membina rumah tangga bersama calon istrinya itu musnah seketika.

Semua persiapan sudah siap,undangan sudah disebar,dan persiapan cathring segala macamnya sudah selesai.

Romi tak tau harus bagaimana lagi saat itu,dunia nya berubah seketika,pria yang dulunya ceria penuh cinta kasih,langsung berubah jadi pria dingin tak tersentuh,tapi hebatnya pria itu sangat bisa mengkondisikan dirinya dimana ia berdiri,sehingga tak ada siapapun yang bisa menebak bahwa masa lalu seorang Romi sangat lah memilukan.

Flashback Off

Pria itu bangkit dari tidurannya dan berjalan kebalkon kamar.

udara sejuk langsung menerpa tubuh tinggi,Romi merogoh celananya dan mengambil sebatang rokok lalu menghidupkan nya.

Pria itu menikmati angin malam dengan memandang kota M dari balkon kamar nya yang berlantai 2.

**

Kebesokan pagi ya,seperti biasa pria itu menyiapkan semua kebutuhannya seorang diri dari mulai memasak hingga mencuci pakaian.

Untuk bersih2 rumah,biasanya Romi akan memanggil ibu2 yang bisa membereskan rumahnya 1 minggu 3 kali.

Pria itu mengenakan kemeja biru tua dengan celana katun hitam.

Dengan elegant pria itu memasuki mobil kesayangannya dan melaju pergi bekerja.

Ditempat lain seorang gadis masih meringkuk manja di atas ranjang.

Yuni bergadang semalamam menonton drama korea kesukaannya.

"Ya ampunnn masih tidur ternyata." Kata Rena membuka pintu kamar putri tunggal nya.

"Pa,masih tidur Yuni nya." Teriak Rena kepada suaminya.

"Bangunin dong Ma,Papa mau berangkat kerja ini nanti dia nangis ngak pamit sama dia." Kata Tito dari ruang makan.

Rena mengangguk dan mendekati Yuni yang tidur dibawah selimut.

"Sayang,ayo bangun udah pagi,Papa mau berangkat kerja." Kata Reno membuka selimut gadis itu.

"Anyongaaseho." Gumam Yuni tak jelas.

"Ayong anyong apaan,bangun Papa nungguin tuh jangan mimpi terus." Kata Rena menarik tangan gadis itu.

"Ih apaan sih aku ngantuk." Kata Yuni menggaruk hidungnya gatal.

"Ya sudah,kalo ngak mau bangun jangan nangis ya kalo Papa tinggal." Kata Rena malas.

Setiap kali dibangun pasti anak itu selalu melantur tak jelas,dan yang bisa membujuk anak itu hanya sang Papa.

"Loh Yuni nya mana Yank ?" Tanya Tito heran seraya menyesap kopi hitamnya.

"Masih tidur Pa,kamu tau kan anak itu sulit dibangunin." Kata Rena malas.

"Ck çk,anak itu bener2 ya." Kata Tito gemas.

Rena mengangkat bahu acuh dan mengambil gelas suaminya menyesap kopi yang dia buat tadi.

"Tinggalin buat Yuni,nanti dia marah." Tegur Tito.

"Iya iya." Kata Rena sedikit kesal dan tak jadi menghabiskan kopi lelaki itu.

Selalu menjadi kebiasaan,saat Tito ada dirumah dan membuat kopi,pria itu selalu menyisakan untuk anak dan istrinya karna mereka selalu seperti itu dari Yuni kecil.

Tak lama muncul lah Yuni dengan rambut acak acakan menghampiri mereka dan duduk didepan Tito seraya mengambil gelas kopi pria itu.

Tito terkekeh pelan sedangkan Rena menggeleng lemah melihat putri nya masih seperti anak kecil.

Gadis itu dengan santai menyesap kopi hitam milik Tito dengan senyum manis nya yang selalu terbit.

"Ya ampunnn anak Papa gemesin banget sih." Kata Tito mencubit gemas pipi Yuni.

Gadis itu menunduk malu,sedangkan sang Bunda memberikan wajah malasnya kepada anak itu.

❤❤❤

Hay guysss ayo dukung author dengan cara Vote,Like,Coment yang banyak.

Jangan lupa tinggalin jejak ya,tq

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!