Pagi itu adalah pagi yang aku nantikan, menikah dengan lelaki yang telah dipilihkan oleh orang tuaku. Awalnya aku tak terima dengan perjodohan ini, tapi seiring berjalannya waktu perkenalan dan pendekatan kami yang kurang lebih 1 tahun. Membuat aku menerima jalan takdirku, dan meyakini bahwa apapun yang telah direstui kedua waliku ayah dan ibu maka itu akan menjadi hal terbaik dalam hidupku.
Tapi kelapangan hatiku menerima perjodohan inj tak seindah yang aku harapkan. Di hari h ini disaat semua tamu telah berdatangan, penghulu sudah siap, salah satu ruang gedung serbaguna yang terkenal cukup mahal telah dipenuhi full dekorasi yang sangat indah. Sesuai dengan pernikahan impianku telah siap.
Dia lelaki yang kurang lebih menjalani perkenalan dan pendekatan denganku. Tanpa ada masalah apapun, selalu bersikap baik padaku dan keluargaku. Tiba - tiba menghilang di hari pernikahan ini.
Tok...tok...
Suara ketuk pintu ruangan bertuliskan make up keluarga
Ceklek
"Iya, pa ada apa?" tanya andrian adik nayla
"Saya mau ke ibu herlian."
Jawab satpam yang ada dihadapan andrian
"Ada apa pa?" Jawab bu herlian ibu hari atma jaya yang sudah dipanggil andrian dari dalam
"Ini ada titipan surat dari bapa hari."
Jawab satpam sambil memberikan amplop surat kepada bu herlian
"Hari??? Dimana dia? Bukannya di ruang keluarga? Kenapa memberikan surat?" runtutan pertanyaan kepada sang satpam dengan paniknya
"Maaf Bu tadi bapa Hari hanya menitipkan itu , meminta saya memberikan kepada ibu dan tidak memberikan pesan apapun lagi, saya izin undur diri, bu." Jawab sang satpam dengan jelas
Dengan rasa tak karuan panik, kesal, marah, takut bu herlian membuka amplop surat yang diberikan sang satpam
Assalamu'alaikum....
Bu ari minta maaf untuk keputusan ari ini, ari ga bisa harus melanjutkan perjodohan ini. Ari ga mau menyakiti hati nayla & keluarganya lebih dalam. Dengan pura pura menerima perjodohan ini dan pura pura mencintai nayla
Ari sangat mencintai alya kekasih ari, bu.
Maafkan ari...
Jika nama ari dicabut dari hak waris, seperti ancaman ayah dan ibu, ari terima. Ari akan bekerja keras menjadi lelaki yang bertanggung jawab untuk keluarga ari kelak. Jadi izinkan ari hidup seperti keputusan yang ari pilih.
Dan untuk nayla saya benar benar minta maaf, kamu gadis yang cantik, sangat baik hati, mandiri dan pekerja keras. Kamu pantas mendapatkan lelaki yang akan mencintai dan menyayangimu dengan tulus. Berbahagialah dengan dia yang kelak akan menjadi takdirmu. Maaf selama ini saya tidak jujur 🙏
Papah dan mamah mohon maaf yang sebesar besarnya telah menyakiti hati anak gadis yang telah papah jaga selama ini. Akan sangat lebih menyakitkan jika pernikahan ini terjadi pah mah, karna saya tidak bisa menjadi imam untuk anak gadis kalian. Sekali lagi mohon maaf yang sebesar besarnya 🙏. Pesan untuk Papah mamah nayla
Hari Atma jaya
Surat itu terjatuh dari tanganku. Rasanya duniaku hancur, semua berputar dikepalaku. Apa kata orang tentangku, apa kata orang tentang kedua orang tuaku dan keluarganya. Kekacauan seperti apa yang akan terjadi setelah ini.
Tubuhku limbung tapi ada tangan besar yang meraih tubuh kecilku, aku tak bisa melihat jelas karna pandanganku tiba-tiba gelap dan.....
Naylapun pingsan.
Sepuluh menit kemudian aku tersadar dari pingsanku. Sayup-sayup aku mendengar kata "syah" terucap dan kata "alhamdulillah" serempak. Dadaku sesak, bukankah hari telah pergi lalu siapa yang mengucapkan ijab qabul itu? Posisiku duduk di kepala ranjang yang dibantu bangun adikku.
De siapa yang melakukan ijab qabul? Tanya nayla pada andrian
"Itu...." belum sempat adikku menjawab ibu datang membuka pintu kamar
"Nak ayoo kita keluar, suamimu sudah menunggu"
"Bu, bukan kah mas hari pergi? Siapa yang ibu maksud??" tanya nayla dengan tak sabar
"Ayo nak keluar dulu, nanti kamu tau. Jangan biarkan orang menunggu dan membuat ibu ayahmu malu." Jawab ibu dengan tegasnya
Aku terpaksa mengikuti mau ibuku, aku dipapah keluar kamar dengan menundukkan kepalaku. Aku dibawa ke tempat duduk pengantin di depan penghulu, saksi dan wali. Saat langkahku mendekat tempat penghulu aku tak bisa melihat dengan jelas siapa lelaki yang menikahiku karna posisiku dibelakangnya tepat didepan ayahku.
Saat aku di dudukan di sebelahnya dan mengangkat kepalaku sungguh semakin sesak dadaku. "Ya Allah apalagi ini yang akan terjadi, tidak cukupkah luka setelah hari pergi dan apa ini, lelaki di sampingku. Dia teman bisnis ayahku yang usianya terpaut jauh dariku dan satu usia dengan Kaka terbesarku." gumam nayla
"Neng silahkan tanda tangan buku nikahnya." Ucap penghulu di depanku yang memberikan buku nikahku
Kulihat dia, om orion juga menandatangani buku nikahnya, dari ekpresinya dia sangat bahagia terlihat dari garis bibirnya yang melengkung dan sejenak beralih menatapku. Bisa kulihat dengan jelas dari ekor mataku.
Setelah proses penandatangan dan lainnya. MC dari Wo menginstruksi. "Silahkan aa teteh untuk saling bertukar cincin." Ucap sang Mc
Saat om orion memasangkan cincin di tanganku ada gelanyar aneh di hatiku. Apalagi saat MC mengatakan untuk mencium keningku, sungguh rasa macam apa ini. Sungguh ada rasa nyaman dan aman seperti dia akan melindungi dan membimbingku.
Seusai prosesi akad, aku dan om orion memasuki ruangan make up untuk berganti gaun pengantin resepsi yang akan dilaksanakan sore hingga malam. Tapi kami di ruangan yang berbeda.
Dan sampai detik prosesi selesai belum ada satu katapun yang aku dan om orion ucapkan. Aku sangat kikuk dan sepertinya om orion memahami kekikukanku.
Dia memang rekan bisnis ayah yang usianya sama dengan Kaka lelaki terbesarku 37 tahun. Dia sering bolak-balik urusan bisnis ke rumah dimana aku tinggal bersama ayah dan ibu tepatnya di Dago.
Om orion bukan hanya rekan bisnis, tapi dia sudah dianggap seperti keluarga oleh ayah ibu. Karena itu ayah dan ibu memintanya memanggil sebutan ayah dan ibu seperti anaknya yang lain.
FLSHBACK ON
Sebelum ulang tahunku ke 17 tahun untuk pertama kalinya aku melihat om orion duduk di sofa kerja kantor ayah. Sungguh pemandangan luar biasa lelaki yang ada dalam angan-angan dan kriteriaku secara fisik ada padanya. Rambut hitam rapi, perawakan yang tinggi berisi, tegap, putih bersih dan cara dia berpakaiannya membuatku sejenak terpesona. Tapi saat ada wanita telpon bertuliskan "istriku" di hapenya, oh nooo hatiku menjerit. gumamku
Aku teringat pesan sahabat lelaki baikku, reyhan. Dia bilang "hey nay cowok ganteng sekarang stoknya menipis, dan ada 3 kriteria buat cogan. Kalau ga baik, brengsek atau suka sesama jenis. Dan biasanya orang baik dan ganteng udah ada yang mpunya"
Ya dan itu nyata ternyata saat itu om prion sudah beristri dan beranak 1. Tapi saat ulang tahunku om orion bersama dengan istri barunya. Istri barunya ini bukan istri kedua tapi dia sudah bercerai dengan istri pertama dan dikarunia satu anak, Arga namanya.
FLASHBACK OFF
Setelah prosesi panjang akad, saat ini aku duduk di kamar ruang make up keluarga. Di sini sudah ada ibu dan ayahku yang menungguku untuk mengganti gaun akad menjadi gaun resepsi yang indah. Dan retouch make up ku oleh salah satu MUA terbaik di Bandung.
Gaun, MUA, gedung, WO, vendor cathering
95% persiapan pernikahanku memang benar-benar melibatkan kedua belah pihak terutama ibuku dan mantan calon mertuaku mama herlian, mama mas hari.
Sungguh ironis bukan?
Mantan calon mertua nayla terlibat banyak dalam pernikahan, tapi nayla menikah dengan rekan bisnis ayahnya.
"Nak jangan melamun, Ibu tau kamu belum bisa menerima ini tapi ibu yakin orion bisa menjadi imam dunia akhiratmu, menyayangi dan menlindungimu seperti ibu dan ayah."
"Sayang, ayah yakin orion bisa menjadi imam yang baik, bertanggung jawab dan mampu membahagiakan putri ayah ini." Sambil tangan kanannya mengelus kepala nayla yang sudah menggunakan hijab dan singer.
"Kenapa harus om orion yah, bu?"
Flashback On
Saat tubuh nayla limbung, orion yang hendak masuk ke ruang make up keluarga mendengar semua yang terjadi, di depan pintu kamar. Ketika ia melihat nayla membaca surat dari hari, dengan cepat orion mendekat dan menangkap tubuh nayla yang limbung dan hampir jatuh. Nayla pingsan di dalam dekapan orion.
Nayla di gendong ala bridal ke kamar sebelah ruang make up keluarga. Di dampingi Ibu dan adiknya. Lalu Ia izin kembali ke ruang make up.
"Bu, saya izin kembali ke ruang make up keluarga, ada yang harus saya sampaikan ke ayah."
"Silahkan nak, ibu menunggu nayla sadar di sini"
Tok tok tok
"Masuk nak. Bagaimana nayla, nak?" ayah nayla
"Belum sadar yah, yah ada yang mau saya bicarakan." orion dengan tegas
"Baiklah, mari kita ke kamar nayla." Ajak ayah
"Tidak yah, apa yang ingin saya sampaikan harus didengar oleh keluarga Hari juga." Orion dengan notasi yang sangat tegas
"Baiklah nak, silahkan bicarakan disini."
"Yah, sebelumnya saya minta maaf saya tau ini lancang. Saya mau mengajukkan diri menjadi pengantin pria nayla yah, izinkan saya menjadi suami nayla."
Semua yang ada di ruangan make up keluarga sangat terkejut dengan apa yang dinyatakan orion, termasuk kedua orang tua Hari.
"Apa kamu sadar dengan ucapanmu, nak? Ayah ga mau anak ayah menikah denganmu yang masih beristri." Tolak ayah dengan tegas
"Saya sangat yakin dengan ucapan saya yah, saya sudah bercerai dengan hanum. Maafkan saya yah mengajukan ini. Tapi tidak kah ayah malu menanggung semua ini bila ini dibatalkan? Bagaimana keadaan saham perusahaan ayah dan apa kata orang- orang. Keluarga ayah terutama nayla yang akan menerima cibiran orang, karna pernikahan gagal nayla yang ditinggal calon pengantin prianya."
Pa Hendra ayah nayla merenung sambil duduk di salah satu sofa kamar make up tersebut. Kamar make up tersebut sangat luas karna pernikahan ini dilaksanakan di Hotel berbintang 6 satu-satunya di Indonesia yang ada di kota Bandung.
Dan kedua orang tua hari, ibu herlian dan pa Derian tertegun mendengarnya, tak ada yang bisa mereka lakukan karna memang sepenuhnya kesalahan anaknya dan mereka yang memaksakan perjodohan ini.
"Baik ayah izinkan kamu menjadi suami nayla, tapi dengan satu syarat."
"Apa yah syarat yang harus saya penuhi?"
"Jika kamu berani menyakiti nayla, ayah akan bawa bayla kembali. Sekalipun kamu ayah anggap kamu sabagai anak, tapi Ayah tidak akan segan mengambil nayla kembali dan jangan harap ayah berikan kesempatan kedua untukmu."
"Baik yah, saya janji tidak akan pernah menyakitinya. Saya akan menjadi suami dan imam yang baik & bertanggung jawab untuk nayla."
"Semoga proses perceraianku dengan Hanum segera berakhir. Dan aku bisa hidup bahagia bersama Naylaku." Batin orion
FLASHBACK OFF
"Sekarang kamu mengerti sayang? Kenapa harus orion? Jika bukan karena orion keluarga kita akan menanggung malu, anjloknya saham perusahaan ayah dan pastinya akan menjadi buah bibir orang-orang terutama kamu, nay". Pa hendra ayah nayla berucap dengan tegas
**
Resepsi megahpun terjadi dari sore hari hingga malam di Ballroom hotel megah xxx di Bandung. Tamu undangan yang tak habis-habisnya sungguh membuat nayla lelah.
Dan untuk pertama kalinya setelah akad orion berbicara kepada nayla.
"Dek, kamu lelah? mau masuk kamar duluan?"
Nayla hanya mengangguk. Tanpa banyak tanya orion menarik, menggenggam tangan nayla dan meminta izin kepada kedua orang tua nayla untuk masuk ke kamar hotel. Orion terus menggenggam tangan nayla hingga kamar hotel.
"Sungguh perasaan macam apa yang aku rasakan? Detak jantung yang saling bersahutan, gelanyar aneh di hati. Ya aku memang pernah berpacaran. Berpegangan tangan dengan sang kekasih itu hal biasa. Dan jujur selama pacaran dengan mantanku tak ada sentuhan fisik yang intim hanya sebatas pegangan tangan saja, karna aku tahu batasan bahwa sentuhan lebih dari pegangan memacu sentuhan yang lebih intim karena adanya pihak ketiga alias godaan asyaithon. Tapi genggaman ini rasanya sangat berbeda, digenggam tangan oleh dia yang menjadi suami penggantiku, yang sebelumnya hanya omku. Walau bukan om kandung." Batin nayla selama di dalam lift
Hingga sampai di depan pintu kamar hotel teratas dibuka. Betapa megahnya dalam kamar ini dengan suasana nyaman dan elegan, dilengkapi dengan berbagai fasilitas lengkap, seperti: interaktif TV LED, Acqua di Parma sebagai amnities, i-Home (dock untuk iPod, iPad dan iPhone), mini bar yang lengkap dan kabin shower dan bath tub yang terpisah.
"Dek, mas tinggal lagi ke ballroom ya? Gapapa kan sendiri disini? Mas ga enak ninggalin ayah ibu dan tamu undangan di bawah."
Dan untuk pertama kalinya nayla mengeluarkan suara untuk menjawabnya susah payah, karna semenjak tadi detakan jantungnya tak terkendali saling bersahutan.
"Baik om, gapapa nay sendiri disini. Maaf ga bisa menemani hingga acara selesai."
"Dek, saya ini suami kamu sekarang, jangan panggil saya om. Panggil mas saja ya?"
"Saya belum terbiasa om" nayla menjawab tanpa melihat matanya dengan mengalihkan pandangan ke sembarang arah
Terdengar helaan napasnya
"Baiklah, pelan-pelan kamu biasakan ya, sayang."
Hanya kata sayang, membuat nayla terkejut, terpaku dan tak bisa mengeluarkan suara lagi karna ucapannya membuat detakkan jantung nayla semakin keras.
"Ya Allah rasa macam apa ini baru beberapa jam menjadi suamiku, tapi sungguh rasa dahulu yang mengaguminya terpanggil lagi." gumam nayla
Karena tak mendapat jawaban dari nayla, orion semakin mendekat dan mengelus kepala nayla yang tertutup hijab dan siger pengantin. "Oh no....oh noo oh noooo (musik ala tiktok bersua dikepalaku) 😅 Perlakuan macam apalagi ini, kecil tapi rasanya membuatku nyaman." gumam nayla
"Mandi, ganti pakaian yang sudah disiapkan dan istirahat ya dek, mas ke bawah." pamitnya
Nayla hanya menganggukan kepala. Karena tak mampu menjawab pertanyaannya dan perlakuan kecil yang membuat jantungnya makin tak karuan.
Selepas orion keluar, nayla duduk di kursi meja rias dengan memegangi dadanya yang detakkan jantungnya membuncah seperti naik roller coaster.
"Inikah rasanya diperlakukan manis saat menikah? Orang bilang perlakuan manis lelaki setelah menikah rasanya jauh berbeda saat berpacaran. Ya itu nyata apalagi bersama laki-laki yang belum pernahku kenal dalam tentangnya, tapi setiap perlakuan kecilnya, tatapan penuh damba, suaranya yang tegas tapi sangat lembut padaku, berbeda saat ia berbicara dengan orang lain, ditambah parasnya yang tak menunjukkan usianya yang hampir berkepala 4. Oh nooooo seriusan membuat pikiranku tak karuan apalagi ini malam pertama kami. Tak habis pikirku apa yang akan di lakukan saat dia kembali ke kamar ini. Dan aku harus bagaimana? Semakin ku pikirkan semakin kencang detakkan jantung ini. Mohon maaf jangan pikir aku wanita yang mudah baper. Dulu pertama kali aku melihatnya pernah berpikir untuk memilikinya menjadi suamiku. Tapi itu sebelum melihat dia telah mempunyai istri dan anak 1. Setelah tau, ku hempaskan kekagumanku. Dan setiap kali dia berkunjung ke rumah, perasaanku sebisa mungkin biasa saja, ku tampik setiap kekagumanku padanya. Karna ku pikir dulu ini ga wajar, kagum sama om om yang seumur kakak laki-laki terbesarku." Pikir Nayla yang melamun
Drt drt drt
Dering telpon di nakas mengakhiri lamunan Nayla
"Hallo assalamu'alaikum." Tanpa melihat si penelepon
Tanpa menjawab salam. "Naylaaaaaaa dimana kamuuu???" Teriaknya memekikkan telinga. Siapa lagi pemilik suara itu kalau bukan Dinda si bawel yang nyablak salah satu sahabat Nayla
"Astagfirullah, Dindaaa ga usah terik teriak ini bukan di hutan Amazon."
"Abisnya mau pamitan kamunya ga ada di tempat pelaminan, dicari-cari ga nemu." Cerocosnya
"Aku udah kembali ke kamar, Dinda. dede lelah hehe."
"Lelah apa lelah, bilang aja mau siap-siap MP hahaha. Selamat MP yaa bocah apalagi dengan yang berpengalaman ahahaha." Cerocosnya dengan tawa kerasnya
"So tau, serah lu dindaaa." Hampir Nayla akhiri telpon dinda sudah teriak lagi
"Tungguuuuu naaaay jangan dimatiin. Maaaf maaf cuman becanda jangan pundung (tersinggung) gitu atuh. Seriusan ini aku sama Reyhan dan yang lain pamit yaa. Udah nonton link yang pernah dikirim di Rey kan?? Udah Taukan gimana prosesnya bikin adonan bibit berkualitas???" Cerocosnya lagi yang ga ada akhlaknya
Ku putar bola matak. Meskipun tak terlihat olehnya.
"Sana pulang luuu, berisik." Jawab Nayla setengah teriak karna membuatnya kesal ditambah malu. Mungkin jika ada orang mereka sudah melihat rona merah di pipi Nayla ditambah detakkan jantung yang makin ga karuan.
Di sebrang sana Dinda dan teman-temannya hanya tertawa keras dan puas tanpa ada beban.
"Tanpa salamku akhiri telponnya karna saking ga malunya mereka ngejadiin guyonana (candaan) hal yang menurutku tabu dibicarakan." Pikir Nayla
"Jujur sungguh tak pernah sekalipun aku melihat Video macam itu. Reyhan mengirimkan link video macam itu pun dua hari sebelum aku menikah. Itu sebenarnya saran dari Adinda nyablak yang ceplas ceplos mulutnya kadang ga berakhlak meskipun sebenarnya baik banget. Dia bilang aku ga ngerti apa-apa tentang proses pembuatan baby. Cuman pinter secara teoritis.
Dan sampai detik inipun tak ku buka video link kiriman Reyhan." Lamun Nayla
FLASHBACK ON
Di ruang keluarga lantai dua depan kamar Nayla. Nayla dan sahabat-sahabatnya berkumpul, dua hari sebelum hari H.
"Nay kamu udah belajar belum???" Tanya Adinda
"Belajar apaaan?"Jawab Nayla yang sedang melihat drakor di depan LED
"Bikin baby." Jawab Dinda tanpa dosa
"Gileee luuu." Sambil melempar bantal sofa kepadanya
"Eeh serius Nay, lu mah kan liat yang kiss aja agak gimana gitu. Apalagi ini mau praktek, jangan malu-maluin diri lu Nay. Masa lu ga mau tau apa-apa. Jangan nanti pas praktek lu ga tau itunya Ari dimasukkin ke mana." Cerocosnya nyablak tanpa akhlak dengan ketawanya yang membahana dan membuat sahabat Nayla yang lain Reyhan, Ella, Ardianto tertawa keras juga.
Sungguh betapa malunya Nayla ketika mereka membahas hal tabu. Pipi yang sudah memerah seperti kepiting rebus.
Ya diantara mereka hanya Nayla dan Ardianto yang belum menikah. Tahun ini usia Nayla 27 tahun. Bukan karna Nayla tak mau menikah, tapi pengalaman cinta pertama Nayla yang membuatnya trauma dan ya akhirnya Nayla memutuskan soal pasangan agar ayah dan ibunya yang memilihkan. Karna Nayla pikir Keridhoan Allah ada pada keridhoan kedua orang tua. Jadi pilihan kedua orang tua tak akan pernah salah.
Untuk itu dari awal Nayla menerima perjodohan dengan Hari. Tapi memang kenyataannya Nayla yang sudah hampir kepala 3 ini ga tau apa-apa soal pembuatan baby di prakteknya. Karna walaupun sejak SMP ada pendidikan ****, tapi itu hanya sebatas teoritis dan soal **** itu hal tabu banget di keluarga Nayla, ia dan kakak-kakaknya didik dengan ilmu agama. Jadi ketika orang mengenal Nayla lebih dalam, mereka tak akan berani membahas apapun tentang hal tabu, kecuali saat ini ketika akan menikah seeprti saat ini. Mereka berempat tak berhenti membully dan menjadikan Nayla guyonan (bahan bercanda).
"Eeh Naay malah ditekuk tuh muka, merah lagi tuh pipi pake bibir lu dimanyun manyunin." Ella bersua mengkahiri lamunan Nayla
"Udah gini aja Nay lu liat video aja sekarang nanti pas kita pulang. Han, lu kirimin dong salah satu koleksi film itu lu buat pemula aja. Si Nayla kan mana mau liat yang begituan terlalu yang terbuka. Yang ada hp nya dilempar hahaha." Cerocos Dinda lagi dengan tawanya
Dan tanpa babibubebo Reyhan mengirimkan link di WhatsApp Nayla
Drt..drt.. getar hp Nayla
"Buka Nay"
"Ga mauu, Reyhan."
"Astaga naylaaa......"teriak kompak ke 4 sahabat Nayla
"Jangan malu-maluin diri lu Nay, lusa lu udah nikah. Kita bukan anak ABG lagi kudu harus wajib buat lu tau." Cerocos Ardianto yang baru bersua
"Yayaya" hanya itu jawaban Nayla pada mereka
FLASHBACK OFF
Wah waaah episode kedua agak panjangankan???
Gimana suka ga sama novel pertama saya????
Kalo suka jangan lupa tinggalkan vote, like dan komen yaaa
Satu suaramu sangat berarti untuk pemula seperti saya 🤭 Terimakasih yaaa insya Allah Miss Nayla akan kembali
Jangan lupa follow Instagram saya di @missnayla93
Ku bersihkan tubuhku yang sudah lengket seharian acara pernikahanku. Dengan berendam di bath up mungkin menenangkan pikiran dan degub jantungku yang masih tidak karuan ini.
Sebelum aku masuk ke kamar mandi, ku buka lemari pakaian dan memilih pakaian yang akan aku kenakan. "Tapii oh *nooooo pikiranku langsung travelling karna pemandangan di depanku, jejeran lingerie* yang ditata rapi dengan beberapa warna."
Jika ditanya aku sudah siap malam pertama??? Big no aku benar-benar belum siap, selain karna tak pernah tau bagaimana permulaannya, membayangkan apa kata mereka yang katanya pertama kali akan merasakan sakit dan ditambah ini bersama om Orion yang jelas sudah 2x berpengalaman dalam urusan ranjang bersama kedua mantan istrinya terdahulu.
Aah karna benar-benar sudah lengket rasanya badanku. Ku coba mencari pakaian lain di lemari sebelahnya, dan syukurlah ada kaos laki-laki. Dan sepertinya ini semua memang telah disiapkan ibu dan calon mantan ibu mertuaku untukku dan mas Hari. Ya, itu, sebelum akhirnya aku harus menikah dengan om Orion.
Ku putuskan mengenakan kaos putih yang ukurannya kebesaran ditubuh kecilku ini. Yayaya aku sadar diri aku wanita dengan tinggi yang hanya 158 cm, dan berat 46 Kg. Hanya pipiku yang berisi alias cabi. So, kaos yang ku pakai akan membungkus tubuhku sampai lutut.
Kaos yang akan aku kenakan ini bisa dipakai om Orion juga sepertinya. Karna tubuh mas Hari dan om Orion memang tidak beda jauh. Bedanya Hari lebih berisi dari om Orion tapi sama sama tinggi menjulang dengan tinggi sekitar 175-178 cm, memiliki badan tegap, dan berotot.
*
Ketika Nayla meepas hijab, siger di kepalanya dan gaun pernikahannha. "Wah ada bercak merah. Ternyata hari ini tanggal bulananku. Sungguh-sungguh lega rasanya, kekhawatiranku sejak tadi tak akan terjadi malam ini. Setidaknya 7-8 hari ke depan aku masih aman." Ucapnya bermonolog sendiri. Masa haid Nayla memang lebih lama dari teman-teman seumurnga yang hanya 4-6 hari
Kurang lebih 30 menit aktifitasku di kamar mandi selesai. Dan saat ku buka pintu keluar kamar mandi
Ceklek
Om Orion sudah ada di depan mataku, tepatnya bersandar di kepala ranjang king size kami.
"Sudah mandinya, dek?" Tanyanya yang terus menatapku dengan tatapan yang tak bisa kuartikan dengan senyum tipis di bibirnya yang tipis, uups
"Sudah." Jawab Nayla singkat saking kagetnya dia tiba-tiba sudah ada di ranjang king size.
Eits jangan pikir Nayla menggunakan handuk melilit di tubuhnya. Nayla sudah menggunakan kaos kebesaran sampai bawah lututnya yang tadi sempat diambil sebelum masuk kamar mandi. Dengan rambut panjang hitam legam yang diikat kuda.
"Cantik, manis dan seksi." batin Orion sambil tersenyum tipis
"Mas mandi dulu ya." Ucapnya dengan tatapan penuh damba
Nayla hanya menganggukkan kepalanya yang tertunduk karna malu terus ditatapnya hingga menghilang dibalik pintu kamar mandi.
Cepat-cepat Nayla melangkah ke ranjang king size, tak dengan melepas ikatan rambutnya. Ia terbiasa tidur dengan rambut tergerai. Nayla menarik selimut hingga sebatas dada dan berbalik ke sebelah nakas yang ada lampu tidur di atasnya. Nayla mencoba memejamkan matanya segera, ia benar-benar bingung jika Orion keluar harus seperti apa. Tadi saja Nayla menjawab susah payah karna saking terkejut.
Saking lelahnya acara pernikahannya, tak butuh lama Nayla pun terlelap.
*
Setelah 20 menit
Ceklek
Orion selesai membersihkan diri, ia melihat Nayla yang sudah terlelap di ranjang king size mereka. Ia naik ke ranjang masuk ke selimut di samping Nayla. Dan menggeser tubuhnya mendekat tubuh Nayla yang membelakanginya.
"Dek, pasti kamu lelah ya? Mas ga akan minta hak mas jika kamu belum siap."Ucapnya sendiri sambil mengelus surai rambutnya dari belakang
Merasa ada yang gerakan di kasur dan mendekat di punggungnya Nayla mengerjakan mata tanpa mengubah posisi. Lalu sebuah tangan memeluk pinggangnya.
Deg
"Apa apaan ini main peluk-peluk tanpa minta izin, ga tau apa nih jantung rasanya kayak lari kenceng amet detaknya." Gumam dihati Nayla
Dan pelukan Orion semakin erat, tubuh bagian atasnya menempel di belakang punggung Nayla, memberi kecupan di bahu Nayla.
Deg...Deg...
"Ya Allah perasaan macem apa ini, nyaman, hangat." Gumam di hati Nayla yang membiarkan tangan Orion memeluknya
Dan tak menunggu lama, pelukkan nyaman dan hangat Orion mengantarkan Nayla ke alam mimpi. Tapi tidak dengan Orion. Yang merasa juniornya menegang saat ada sedikit gerakkan Nayla mengenai juniornya.
"Shiiit.."
Orion melepas pelukannya dan memasuki kamar mandi kembali. Untuk bermain solo karna si juniornya yang bangun.
*
Pagi harinya Nayla mengerjakan matanya karna merasa ada yang memeluk erat di pinggang, menindih kakinya dan terasa hembusan napas diceruk lehernya. Jika ada yang melihat posisi mereka ini sangat intim.
Dengan spontan Nayla memukul lengan dan menendang kaki yang menindihnya dengan teriakan yang membuat siapapun sakit telinga.
"Heey siapa kamu kurang ajar, main peluk-peluk, nindih kaki saya heuuh." Sambil terus memukul lengan sang pemeluk ditambah timpukkan bantal sekuat tenaga ke tubuhnya saat berbalik tanpa melihat siapa di balik bantalnya.
"Ampun-ampun dek, ini mas, mas Rion."
Tangannya menahan lengan yang terus memukul bantal ke tubuhnya dengan posisi sudah berhadapan.
Nayla menghentikan pukulannya.
"Maaf om." Hanya kata itu yang terucap sambil menundukkan kepalanya.
"Astaga aku lupa sudah menikah kemarin, dan ada om Orion di ranjang yang sama denganku, aaah maluuu" Gumam dalam hati Nayla dengan kepala yang tertunduk.
Tingkah Nayla tersebut membuat Orion tersenyum karena gemasnya melihat ekspresi malu Nayla yang membuat rona merah di pipinya.
"Kamu lupa, dek? Mas suamimu?"Ucapnya dengan tersenyum menggoda menarik turunkan alisnya
Nayla hanya mengangguk dengan kepala tertunduk, yang sudah dipastikan membuat pipinya semakin merona seperti kepiting rebus.
Orion terkekeuh melihatnya sambil mengelus surai rambut panjang hitam legam Nayla yang membuatnya semakin terpana mengagumi kecantikan alami walau tanpa make up yang terlihat lebih jelas dibanding semalam yang tak terlihat jelas karna membelakanginya.
Deg...deg
"Please jangan gini om, lama-lama aku jantungan." Gumam Nayla dalam hati masih menundukkan kepalanya.
Hanya elusan di kepala saja sudah membuat detak jantung Nayla tak karuan. Tapi tak bisa ditampik, Nayla suka perlakuan kecil nan manis itu.
Sejak tadi Orion tak berhenti memandangi kecantikkan alami Nayla, apalagi bibir merah ranum dan berisi yang memberi kesan seksi, membuat Orion tak tahan untuk mengabaikannya. Orion mengangkat dagu Nayla agar melihatnya. Dan tiba-tiba
Cup
Kecupan singkat di bibir Nayla
"Wah...waah om makin gilaaa, apa apaan ini sekarang ngambil first kiss ku . Meskipun tak bisa ku pungkiri kenyal, lembut dan manis. Tapi oh nooooo ga bisa ga bisa, bisa seenaknya nih om om." Gumam nayla
Bug bug bug
Spontanitas bantal di tangan Nayla memukulnya lagi
Orion hanya meringis mencoba menghentikan pukulan Nayla
"Maaf..maaf dek sudah cukup-cukup jangan pukul mas terus."
Dengan beraninya Nayla menatap tajam Orion
"Om kenapa ambil first kist aku, udah seenaknya peluk-peluk sekarang cium aku tanpa meminta izin." Ucap Nayla dengan mata berkaca-kaca
"Dek..." panggilnya sambil memegangi bahu Nayla dan mengangkat dagunya
"Tampan dengan garis wajah yang tegas, hidung mancung, mata sipit sangat tipeku." Sekejap Nayla terpana. Pikiran Nayla yang mulai ngawur karna mengaguminya
"Maafkan mas ya, melakukan apa yang mas mau tanpa izin kamu. Mungkin kamu belum bisa menerima mas menjadi suami kamu. Mas tak akan memaksa kamu untuk melaksanakan kewajibanmu sebagai istri jika kamu belum siap. Tapi izinkan mas membuatmu menerima dan mencintai mas. Jujur mas telah lama menganggumi, menyayangi dan mencintai kamu sebagai wanita bukan seperti om kepada ponakannya." Ucapnya tanpa jeda dengan jelas
"Apaaa??? Aku ga salah dengar sejak kapan perasaan itu ada padanya?? Apakah perlakuan baiknya selama datang ke rumah itu salah satu bentuk perasaannya? Tapi kenapa ga dari dulu dia memintaku pada ayah? Malah membiarkan perjodohanku dengan Mas Hari berlangsung walaupun gagal." Gumam Nayla dalam hati. Berbagai pertanyaan muncul di benak Nayla, tapi hanya dinenak Nayla tak mampu diucapkan.
Terkejut dan berbagai pemikiran berputar di kepalaku, tapi aku tak bisa dengan mudah mempercayai laki-laki matang di depanku ini. Karna dia sudah mengalami dua kali kegagalan di rumah tangga yang tak pernah ku tau alasannya. Aku menerimanya sebagai suami pengganti, bukan karna aku sepenuhnya menerima. Karena hanya bukti balas budiku pada ayah dan ibuku, yang tidak mau mempermalukan mereka dan tak mau merusak bisnis ayahku. Meskipun dulu aku pernah menaruh hati pada om Orion, tapi tidak mudah untukku membuka hatiku padanya, setelah kedua kalinya aku patah hati. Ku pikir setelah beberapa bulan pernikahan ini berlangsung aku akan mintanya bercerai denganku dan selama itu juga aku tak akan pernah memberikan mahkotaku. pikir Naa
****Gimana gimana??? Udah mulai Seru ga****???
Kayaknya si peran Nayla ini aneh banget gitu ya dapet perlakuan sweet, romantis gitu kayak ga mau???
Nah sebenernya Miss emang bikin karakter Nayla yang polos ga pernah bersentuhan dengan pria lebih dari gengaman tangan. gitu loh. Tapi kalo feel-nya kurang
maaf ya karna ini Novel pertama saya. Saya masih pemula banget nih. Bener-bener baru belajar. pernah cita-cita jadi penulis tapi belum pernah coba di platform kayak gini. Tapi karna hobi baca-baca novel author yang keren, bikin Miss semangat nih mencoba nulis novel ini 🤭 Kalo ada masukkan atau saran komen yaa. Mohon berikan komen yang bijak dan membangun. 😊
Miss Nayla insya Allah akan up terus. So stay tune dan jangan lupa Vote, like dan komen 😉
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!