NovelToon NovelToon

Konser Musik Berdarah Di Vila Kutukan

BAB 1 ( RENCANA YANG SALAH )

HARI INI…SURUP INI…..

“AAARGGGHHHH MATI KALIAN DEMIT KAFIR BUSUK BNKST….!!!!!!.” teriak Wildan!....Wildan sekuat tenaga melawan dan menghalau dengan segala doa yang dia masih hapal kepada Sang Pencipta,

Dia melindungi teman tamanya yang diserang mambabi buta oleh demit suruhan, Gilank dan Ibor wis pada tepar…

Teriakan minta tolong terdengar keras dan memilukan , suara rintihan kesakitan pun tidak kalah keras!, Umpatan , suara tertawa, suara cekikikan dari demit dan dari kelima temanku yang kerasukan terdengar sangat mengerikan!.

Sebagian temanku sudah menjadi jasad , bahkan jasad itu dimakan oleh puluhan penghuni foto dan lukisan di ruangan vila itu!

"Aku sangat ketakutan dan hanya bisa mengintip dari celah lemari buffet yang ada diruangan keluarga!!"

"AARRRGGGHHHH.... " aku berteriak....

Aku membuka mataku, Ternyata ini cuma mimpi c*K.

-----------------------

SEMINGGU SEBELUMNYA:

Namaku Dany. Aku adalah personil suatu band beraliran Punk yang bertempat tinggal di Surabaya. Aku tergabung dalam suatu grup sosmed yng bernama SUTOPO KINGDOM.

Grup ini adalah gabungan teman2 eks ana-anak PUNK berbagai daerah, mulai dari jawa hingga bali , eh.. Ee... grup ini adalah sekumpulan orang2 eks anak punk yng masih ingin diakui sebagai PUNK..mereka belum mau merasa tua!

Aktifitas grup tidak lebih hanya sebagai tali silaturahmi antar teman-teman, saling tukar informasi tentang aktifitas-aktifitas kelompok Punk di tiap daerah, tempat kami bercanda dan yang utama adalah tempat curhat hehehehe. Curhat tentang berbagai penyakit yanh menyerang.

Grup SUTOPO KINGDOM ini pernah dua kali mengadakan acara silaturahmi dan musik. Dan untuk yang ketiga ini kami berencana mengadakan acara musik di suatu vila di daerah Jawa Timur.

“Wil, kita jadi bikin gigs lagi gak buat tahun ini ?” Tanya Broni dalam percakapan di Wa grup.

“Kita tanya ke temen lainya aja dulu Bron” jawab kris….. Wildan hanya menjawab “P”

Aku tidak tau apa sebenarnya arti jawaban “P” itu, tapi aku pun menjawab percakapan mereka dengan “ AYO KITA BIKIN ACARA DI VILA REK !” ternyata ajakanku itu disetujui oleh semua anggota grup.

Aku lihat si Bronie sedang rajin menjawab dna membalas chat grup, dia sedang berusaha mendapat persetujuan suara terbanyak untuk lokasi tempat acara music akan dilakukan.

Ternyata sebagian besar anggota setuju untuk diadakan acara silaturahmi dan musik di daerah pegunungan Jawa timur.

“Kalau bisa di acara kita besok ini jangan hanya musik, bosen kalau Cuma musik tok. Sekali kali ada acara makan makan, api unggun, atau apalah yang cocok dengan suasana di pegunungan rek.” Usulku

“Tenang ae..aku nanti bawa alat tattoo… tak diskon 50% yng mau tato ke aku rek, jangan kuatir, aku natonya gak sambil mendem kok hahahahahah” jawab Gilank

“JAN**K…. aku pernah mbok tato kondisi kamu mendem lank, aku minta tato gambar macan, ternyata hasile koceng C*K!” timpal pak Brek.

“Ok gaes,sekarang kita hunting Vila dulu” balas Wildan di grup chat.

Bronie yang sudah malang melintang di dunia jalanan pun memberikan ide masukan untuk villa yang akan kita sewa….

“Rek , aku ada info Vila punya omku yang tidak ditempati, nanti aku kontak omku dulu, apa villanya bisa kita pakai untuk acara apa gak” ujar Broni dan disepakati bersama dengan teman-teman di grup.

Aku hanya angka ikut suara terbanyak aja. Terus terang aku penasaran juga , gimana rasanya bikin acara musik di vila daerah dingin pegunungan, karena selama ini aku hanya main di acara music panggung lapangan atau di café sekitaran kota. Aku cuma bisa tersenyum meilhat chat yang saling balas di antara temen teman.

“Gimana rek acaranya apa Cuma musik aja ta?, masak gak ada acara lainya? Yo garing rek “ tanyaku di forum chat.

“Rek , boleh bawak pacar ndak? Mosok dingin dingin gak ada anget angetnya hahahaahhahah” balas Ibor laki laki penuh nafsu

“Jangan lupa minumanyaaaaaaaa. Hawa dingin harus ada yang hangat-hangat lho yooooooo” sahut Gilank asal Yogyakarta.

“Rencana kita berapa hari di vila? Aku mau ijin gak masuk kerja ke bossku rek“ tanya ALI, Teman yng berasal dari kota Jakarta.

“Kalok bisa dan paling enak itu tiga hari rek. Hari pertaman kita santai , hari kedua acara musik, hari ketiga bubuk-bubuk, besoknya baru kita cabut rek, gimana setuju gak” ujar Wildan

“Kalau tiga hari yo enak kamu Wil, kamu bawa istrimu, kamu ada yng hangatin C*K! lha kita gimana Mb*T!” sahut Gilank

“UCAPA..!” sahut Tifano …

“Pokoknya jangan ada yang tidur lho yooooo, tak tumpaki kalau ada yng tidur yooo reeekk” sahut Ibor

Aku Cuma ketawa melihat pembicaraan teman-teman yang makin tidak jelas.

Itu sedikit percakapan yang aku baca di grup , tapi huff… entah kenapa kok saat ini perasaanku ndak enak.

Padahal harusnya aku kan senang? …Iya , harusnya senang, aku bisa bekumpul lagi seperti satu tahun lalu di jogja sewaktu acara Sutopo Kingdom yang ke dua.

Aku merenung, heh..entah kenapa aku mempunyai perasaan tidak enak akan acara kita ini nantinya.

Semalam pun aku bermimpi yang aneh, dan sekarang temenku pada mau bikin acara musik.

Entah kenapa, kadang apa yang aku rasakan ini bener-bener bisa terjadi, sudah beberapa kali dalam suatu apapun kegiatannya, kadang aku merasa kurang pas , dan mbedunduk tiba-tiba terjadi sesuatu.

Entah kenapa dalam bahasan acara musik grup ini tiba-tiba aku merasa akan terjadi sesuatu.

Apakah aku terpengaruh oleh mimpiku semalam?

Tapi segera kutepis jauh jauh perasaan buruk ini dariku, semua kondisi dan kejadiaan itu hanya milik Tuhan, manusia tidak berhak mendahului kehendak Tuhan, manusia hanya bisa berdoa berusaha dan ikhlas.

Tetapi tetap aku merasa rencana sewa vila ini adalah rencana yang salah !

BAB 2 (PERJALANAN SURVEY VILA)

EMPAT HARI SEBELUMNYA:

Broni berhasil menghubungi kerabat jauhnya yang kaya raya, Beliau setuju apabila kami menggunakan Vila tersebut sebagai tempat acara musik .

Sore hari jam 14.00 kami ber enam, aku, Broni, Wildan, Kris, Tifano , dan Ibor berencana survey alamat dan kondisi villa sekaligus refreshing.

Iseng aku lihat jaket si Kris, ada sesuatu yang menyembul, hmmm ternyata dia bawa minuman keras, dia membawa beberapa botol minuman keras sebagai penghangat tubuh.

“Kris, ngapain kok kamu bawa minuman? Aneh-aneh ae Kris” Sergahku, Kris hanya tertawa……"anak gendeng!!!" teriakku, sambil aku jitak kepala kris!

Kami menggunakan tiga sepeda motor dan saling berboncengan. Wildan yang sekarang berboncengan dengan Broni menggunakan motor wildan yang sangar dan terkenal dengan asapnya, kami menjuluki motor vape karena asapnya yang indah mengepul putih.

Kris berboncengan dengan Tifano yang menggunakan motor dua tak bikinan tahun lawas, dan aku berboncengan dengan Ibor.

Untuk diketahui, temanku ibor ini terkenal dengan birahinya yang gia gilaan. Aku agak ngeri kalau ngebonceng anak gila ini.

“Siaaaaaall!! ,aku membonceng Ibor!, perasaanku makin ndak enak rek…!!! Hahahahah….” teriaku dengan keras.

"JANC****K!!!!” teriak Ibor kepadaku hahahahahah

Tetapi memang perasaanku saat ini sedang ndak enak, entah apakah perasaanku ini karena perjalanan untuk survey vila atau karena aku sedang membonceng Ibor kataku dalam hati

Kenapa gak Ibor saja yang mbonceng aku?, sehingga pantat ku aman dari nganunya.

Yang aku tau temanku IBor ini adalah orang yang tidak bisa menahan birahi, bahkan mungkin kambing yang dikasih lipstick aja bisa buat ibor birahi, aku bisa santai selama membonceng ibor ?

hahahahahah….Atau perasaan tidak enak ini berkaitan dengan Vila yang akan kita datangi?

Semalam aku sempat bermimpi buruk tentang acara musik ini, tapi ndak aku ceritakan ke temen temenku, aku ndak mau membuat mereka gusar.

“ Fokus aja ke jalanan Dany ,,jangan melamum !!” kataku dalam hati.

kami pun menempuh perjalanan kurang lebih tiga jam, selama perjalanan ada saja kendala yang terjadi, motor Wildan yang tiba-tiba mogok, atau kris yang sedang dalam keadaan setengah mabuk tiba tiba menabrak seekor kucing.

Ada saja rintangan kecil yang menghadang, tapi bisa kami hadapi dengan gembira ria. Hingga pada suatu tikungan……

”KRISSS!! …AWAAAAAASSSS!!!” teriaku yang ada di posisi belakang motor Kris.

CIIIIIIIIITTTTTTT. Suara roda truck dengan aspal ,truk yang hampir saja menggilas motor Kris!

”Kamu terlalu ketengah jalan C*k!, hampir truck itu nabrak kamu!... kalok mau mati nanti aja kalau udah selesai acara kita C*K! !” teriaku kemudian .

“WOOOIII KALAU BAWA MOTOR JANGAN NGAWUR! KALIAN CARI MATI! HATI HATI CAK ! “ teriak driver truck dengan kerasnya.

Kami pun memutar gas motor dengan cepat cepat. Hahahahahaha dari pada diamuk driver truck .

“Biarin aja Dan... biar aja Kis matek, biar ngurangi anjal di sini wakakakakak” potong Ibor kemudian .

“HAHAHAHAHAH….. truknya takut sama aku C*K!” sahut kris denga keras!

“DASAR MENDEMAN…..!” Teriak Wildan.

Kamipun sambil bersenda gurau melanjutkan perjalanan, tanpa sadar waktu pun bergulir mendekati pukul 17.00.

Suasana yang awal mula kita berangkat amat ramai dengan berbagai kendaraan besar dan bus, saat ini suasana berubah makin sepi , hanya beberapa kendaraan sepeda motor dan sepeda angin saja yang kami temui.

Suasana pedesaan semakin terasa, hawa pedesaan yang sejuk menerpa wajah-wajah hitam kami.

Aku lihat papan nama dari sebuah kantor aparat pemerintahan….DUSUN GEBANG….. atau GOBANG? Mungkin GOBANG ya, sejenis senjata tajam, gak mungkin lah nama dusun itu GEBANG. Hihihihi pikiranku sedang cocokologi. Suasana makin sore makin temaran, jadi aku tidak begitu jelas membacanya.

Saat ini pukul 17.15 perjalanan kami semakin menanjak yang menandakan sudah masuk ke daerah pegunungan dan kami yakin kami tepat menuju ke tempat villa itu berada, kabut mulai turun dan suasana sedikit mencekam karena kita mulai memasuki ke area hutan yang banyak pohon pohon tinggi dan rindang di pinggir kiri dan kanan jalan.

“Rek , apa kita ndak salah jalan ta ini, kok jalannya semakin sempit dan sepi rek!” teriak Ibor

“Gak rek! Aku liat di g**gle map, bener ini jalannya, masak g**gle map salah rek ?” jawab Broni

“G**gle map kok mbok percaya siiihh hahahahahahha , pasti tersesat C*K! HAHAHAHAHAH…. Teriaku

“Lho He Lho He…..kamu belum pernah ke sini ta Bron? Waduh gawat iki Broni hahahahahah” teriak Kris sambil tertawa gila!

“Alamat detailnya mana ini Bron?, udah sore ini c*k, bentar lagi gelap, makin susah kira cari alamat kalau makin malam C*K!” sahut Wildan.

“Bentar, tak tanya ke warung depan itu sekalian beli rokok, Kalian gak usah nyocot ae C*K, bantu aku sini tanyak ke warung itu.” sahut Broni sambil turun dari boncengan motor.

“MAAAALEEEEESSSSS!!!!!..” jawab kami serempak

Gak sengaja aku melihat ke wajah Tifano , karena hanya dia yng sedari tadi hanya diam saja, semenjak kris tadi hampir tabrakan dengan Truk.

“Tif, kamu ndak papa ta?” tanyaku

“Ndak papa!” sahutnya singkat, tetapi aku bisa melihat wajah Tifano yang tegang.

Apa yng terjadi dengan TIfano? Kenapa dia terlihat ketakutan dan tegang? Apakah dia merasakan sesuatu?

Terus terang, aku merasakan hawa yng tidak enak semenjak jalan ini menanjak, semenjak aku membaca papan nama DUSUN GEBANG, apakah nama itu mengartikan sesuatu hingga perasaanku semakin kesini semakin gusar?

“Tif, kancani aku Tif” ujar Broni.

Tifano pun turun dari boncengan si gila Kris dan menuju kearah Broni. Kebetulan di seberang jalan dibawah pohon yang sangat rindang sebelah kanan ada sebuah warung, mereka berdua pun menyeberang jalan menuju ke warung itu.

Warung itu terletak dibawah pohon yang amat rindang, entah pohon apa ini yang menaungi warung itu. Warung sederhana yang terbuat dari susunan kayu kasar, pintu warung itu terdiri dari beberapa papan kayu dan dinding warung terbuat dari gedeg ( anyaman bambu) dan hanya dengan penerangan lampu teplok.

di dalam warung hanya tersaji makanan2 ringan gorengan yang terlihat sudah lama dan dingin, pemilik warung terlihat sedang duduk di semacam kursi panjang atau amben di depan warung, seorang wanita tua dengan pakaian kaos sebuah partai berwarna kuning yang sudah kusam dan bawahan jarik batik berwarna coklat yang sudah pudar pula warnanya.

Nenek itu hanya duduk diam dengan pandangan kosong dan wajah yang agak terlihat pucat, entah karena hari sudah menjelang malam hingga penerangan yang kurang, atau nenek tersebut kedinginan karena hanya memakai kaos lusuh saja.

BAB 3 (NENEK MISTERIUS)

“Nuwun sewu Mbah (permisi nek)” sapa Broni.

“Mbah, kulo bade tumbas rokoke Mbah (nek , saya mau beli rokoknya )” kata Broni kepada pemilik warung

“Iyo le ( iya nak) “ ujar pemilik warung kepada Broni.

“Mbak kulo bade takon, alamat vila PUTIH dusun GEBANG niku pundi Mbah?(Nek, saya mau tanya vila PUTIH desa GEBANG itu mana)” tanya Broni

Nenek itu telihat kaget sembari melihat kearah Broni , tapi sedetik kemudian dia terkekeh dengan menyeramkan,,,,

“Heheheheh arep lapo nang vila kui le?( heheheheh mau apa ke vila itu nak?)” tanya nenek tersebut.

“Kulo bade nyewo vila kangge acara musik mbah, ”( saya mau nyewa vila untuk acara musik nek )” kata Broni.

Nenek itu terdiam dalam beberapa detik …. Sedetik kemudian wajah nenek tersebut menegang, urat di wajahnya yng hitam lusuh dan banyak kerutan itu makin menebal, urat yang menunjukan keterkejutan atau kemarahan. Terlihat mata nenek tersebut berkilat kilat menatap tajam wajah Broni.

Sambil menyeringai dengan gigi yang kuning dan ada beberapa yang telah tanggal dia berkata dengan sedikit berguman dan dengan bahasa Indonesia…..

“Kamu lurus aja ke depan sekitar 30 menit berjalan kaki , kemudian ada belokan kearah kanan nanti kamu akan melihat rumah besar bercat putih…. itu lah vila Putih HIHIHI…HIIIIIII…HIHIHIHIHI.” ujar nenek dengan sedikit berguman dan kemudian tertawa menyeramkan.

Tanpa menunggu lama, Broni dan TIfano pamit dengan wajah yang sedikit ketakutan , mereka langsung pergi ke tempat teman2 menunggunya.

“Lama sekali kamu Bron?” bentak Kris dengan wajah yng masih terlihat ngefly.

“Menengo C*K!” sahut Broni , Kris hanya tertawa terbahak bahak

Bronipun naik ke boncengan wildan dan langsung menginstruksikan Wildan untuk mengikuti arahan Broni , sementara kabut mulai menebal dan hawa semakin dingin.

Waktu sudah menunjukan pukul 17.45, hari semakin temaram matahari sudah mulai terbenam penuh, kami berenam masih dalam perjalanan menuju ke vila Putih.

Perjalanan diperkirakan lima belas menit dengan mengendarai motor, tetapi dikarenakan kabut yang semakin tebal maka mengakibatkan sisa perjalanan ini seolah lama sekali.

Hingga salah satu teman saya si Tifano yang berboncengan dengan Kris di posisi motor dua dari depan berteriak kencang

“AWAAAAAAASSSS!!!! … ADA JURAAAANNGGG DI DEPANMU WIIIIILLL!”

Seketika kami mengerem kendaraan kami masing masing. Kami diam, hening, belum ada yang berani komentar, karena kondisi kabut tebal yang berangsur mulai menipis.

Ternyata di depan kami ada jurang yang amat dalam, jadi ternyata jalan itu membelok ke kiri, tetapi motor Wildan yang terdepan tidak mengikuti jalan aspal, dia sudah melewati turun dari aspal , dan sudah dalam posisi di tepi jurang sebelum TIfano berteriak, untung Tifano bermata awas, jadi dia bisa memperingatkan Wildan yang ada di depan.

Kabut mulai hilang meskipun hari sudah menjelang malam tetapi terlihat jelas di depan sekitar dua meter di depan Wildan ada jurang, anehnya tepian jurang itu tanpa ada pagar pembatas!

“Fiuuuhhhh,,,huff huff... ya Tuhan, untung Tifano masih awas Rek. Coba bayangkan kalau Tifano ndak teriak Rek???!!!” kata Wildan

“Wis …mulai sekarang kita harus lebih hati-hati rek . Vila ndak jauh dari sini nek menurut kata Mbah tadi “ ujar Broni dengan wajah tegang.

“Ayo lanjut lagi , ini udah hampir magrib rek, moga-moga kita bisa sampai vila sebelum magrib. Jangan sampai kita meninggal kan ibadah kita rek” ujarku.

Temanku hanya mendengus dan ngedumel dengar ajakan saya untuk shalat, hihhihihihih ..” dasar manusia laknat” batinku

BRONI POV

Aku menuju warung dengan langkah gontai, rasa capek pantatku karena duduk di atas jok motor Wildan yang busa joknya sudah gak karuan.

Kulihat nenek tua sedang menatapku di warungnya, setelah aku bertegur sapa ,,aku pun berkata ingin membeli rokok dan menanyakan alamat desa gebang dan vila putih.

Tapi ada yang aneh dengan warung nenek tersebut, warung itu terlihat kuno, berdebu, kotor dan terlihat seperti warung yang lama tidak dibersihkan ….

Dan yang lebih aneh , pada awalnya gak ada rokok yang terdisplay di dalam warung , tetapi setelah aku menyampaikan maksud ku ingin memberli rokok ke nenek tersebut, dia kemudian merogoh di laci meja ,dan tiba-tiba memberiku sebuah rokok yang sesuai permintaan ku.

aku pun melihat ke dalam warung , hanya ada beberapa gorengan yng telihat lama dan dingin dan kaku , dalam hatiku..apa ada orang yang mau mampir ke warung ini ?

Kemudian ketika aku bertanya-tanya tentang alamat yang aku akan tuju… tiba tiba kemudian nenek itu tertawa agak menyeramkan dan yang membuat bulu kudukku berdiri, karena suara tertawa nenek itu seperti bukan keluar dari mulutnya….tetapi seolah olah suara tawa itu ber Surround Sound , seperti Home theater yang ada di rumah si Dany. Heh…heh..heh….

BRONI POV END

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!