NovelToon NovelToon

ISTRIKU TERNYATA IDOLAKU

Prolog dan Perkenalan

🥀 Perkenalan Karakter cerita 🥀

Dimas Abimanyu Zafran

adalah anak tunggal dari Hendri Lamiri Zafran dan Nofita Adara Zafran. Dia memiliki kakak sepupu twins yang selalu menyayanginya seperti adik kandung sendiri. Dimas laki laki yang cuek dan dingin tapi tidak disaat dia bersama dengan sahabatnya dan orangtuanya. Umur 22 tahun, dan dia adalah seorang Presdir Badan Eksekutif Mahasiswa dikampus Nusa Bangsa.

Muhammad Brayen Kalingga

adalah anak tunggal dikeluarga Kalingga, umurnya 22 tahun. Memiliki wajah yang tampan, orangnya suka ke PD an dan menjadi penengah disaat sahabatnya bertengkar. Dia juga anggota BEM dikampus Nusa Bangsa.

Devan Putra Wijaya

adalah anak tunggal dikeluarga Wijaya, umurnya 21 tahun. Memiliki wajah yang tampan, tubuh yang ideal dan berkulit putih. Orangnya sangat lola alias (loading lama), pendiam tapi sekali bicara cerewetnya minta ampun. Dia juga anggota BEM dikampus Nusa Bangsa.

Xello Alexander Williams

anak tunggal dari keluarga Williams, umur 22 tahun. Memiliki hobi yang unik, yaitu bermain tiktok bersama dosen cantik. Suka godain perempuan dan tingkat percaya dirinya diatas rata rata. Dia juga salah satu anggota BEM dikampus Nusa Bangsa.

Adeline Neelie Putri Smith

anak tunggal dari Davies Andoko Smith dan Liliana Natara Smith. Berperawakan tinggi semampai, berkulit putih dan mata berwarna biru laut. Sifatnya sangat dingin dan pendiam, tapi tidak didepan sahabat dan orangtuanya.

Umur 20 tahun, dan mempunyai grup girls band yang terkenal di negara K.

Alice Azka Savero

anak tunggal dari keluarga Savero. Dia gadis yang cerewet dan paling kocak umur 20 tahun, sahabat Adeline sejak kecil. Berwajah imut, berkulit putih dan berambut sepinggang.

Belinda Kieran Lovata

Anak tunggal dari keluarga Lovata, dia adalah gadis yang tangguh. Cerdik, cerdas dan sangat teliti dari ketiga sahabatnya. Umur 21 tahun, berkulit putih dan mempunyai tubuh yang ideal.

Natahalie Zakeisha Lavender

anak tunggal dari keluarga Lavender, dia adalah gadis yang dingin dan sedikit kepo dari ketiga sahabatnya. Umur 20 tahun, berwajah datar namun bersifat sangat bar bar. Dia adalah sahabat Adeline dari sejak kecil.

_________________

Di Negara Indo

Siang itu Dimas sedang memimpin rapat penting dengan pembahasan peran dan fungsi BEM dalam proyek pembangunan kantin utama kampus, di beskem favoritnya yaitu sekretariat BEM.

Kampus tersebut memang memiliki kantin tapi penataannya tidak memenuhi kriteria nilai estetika menurut pejabat rektorat. Evek samping nya, para penjaja makanan yang telah bertahun tahun mengais rezeki untuk kelangsungan hidup mereka terpaksa harus tergusur sementara waktu.

Ya hanya untuk sementara itu janji para petinggi kampus. Dimas sebagai Presiden BEM merasa sangat khawatir sekali jika janji itu tidak terpenuhi. Selain itu ada kekhawatiran lain yang menjangkiti Dimas walau itu tidak berkoneksi dengan topik siang ini. Karena seorang Presiden BEM terbalik memakai kaos.

"Panas-panas gini, kok pake jaket Dim?"

tanya Devan sahabat Dimas.

"Sengaja, gue mau nyobain sauna versi

irit," ucap Dimas ngeles kek tukang bajaj.

"Ooh, kirain lo kebalek pake kaus."ucap Devan sambil tertawa pelan tapi masih bisa didengar Dimas, orang yang ditertawakan hanya pasang muka tembok.

"Biasa si Dimas ,lagi pengen suasana baru."ucap Brayen.

"Nah, betul tuh gue setuju dengan ucapan si Yen Yen!" ucap Dimas melirik kearah Brayen.

" Yen Yen

pala lo peyen haaa!!!

Nama gue itu Brayen Muhammad Brayen Kalingga, orang paling ganteng dan terhits dikampus ini tau!" ucap Brayen dengan sedikit narsis dan nada membentak.

"Peyang kali men." ucap si xelo yang datang entah dari mana.

"Lah ini anak udah nongol aja,

kayak ikan tongkol."ucap Dimas yang mengundang gelak tawa mereka berempat.

***

" Eh kalian bertiga jangan sampai telat besok kita rapat penting jam 08.00 pagi! "

ucap Dimas memperingati sahabatnya supaya tidak terlambat.

"Owh oke bos, siap laksanakan!"Devan menjawab sambil tangannya hormat diatas kepala dan berbaris rapi seperti orang upacara.

Dimas hanya menggeleng kan kepalanya pelan melihat aksi kekanakan dari Devan, padahal umur Devan sudah 22 tahun tapi bersikap seperti anak SD.

" Eh Dim, besok gue ijin telat datang ya soalnya ada urusan dadakan." Brayen meminta izin kepada presiden BEM itu yang tak lain dan tak bukan adalah sahabatnya sendiri.

" Eh iya gue juga dim, izin telat datang." ucap Xelo yang juga meminta izin kepada Dimas.

" Ngapain kalian berdua izin telat datang mau arisan atau mau--,"

ucapan Dimas terpotong oleh Brayen dan Xelo yang menjawab serentak dan sedikit teriak.

" Dipaksa Mama lagi! "ucapan Brayen dan Xelo serentak dengan nada sedikit malas.

"Ohhh, pasti dikenalin kecewek cewek cantik ya." ucap Dimas dengan nada menggoda dan mengedip kan mata nya sebelah kearah Brayen dan Xelo.

Memang benar yang dikatakan Dimas. Xelo dan Brayen dipaksa oleh mama mereka untuk menemui seorang gadis yang akan dijodohkan oleh mama mereka, mengingat Xelo dan Brayen jomblo abadi membuat mamanya berinisiatif untuk menjodohkan putra putra mereka. Memang benar sih Dimas,Devan,Xelo dan Brayen jomblo abadi.

Sebenarnya bukan Brayen dan Xelo saja yang jadi korban perjodohan mama mereka, tapi Devan dan Dimas juga jadi korban atas kegilaan mama mereka yang mengharapkan putra semata wayangnya untuk segera menikah. Alasan mereka belum menikah adalah mereka belum menemukan wanita yang membuat hati mereka dag-dig-dug serrrrrr.

"Cantik apaan, cantik dari sedotan WC!"ucap Brayen dengan nada ketus.

" Hmhm, gue setuju meski belum pernah ketemu tapi setidaknya gue udah liat penampakannya."Ucap Xelo dengan nada mengejek.

" Kuntilanak kali liat penampakan."ucap Devan ikut nimbrung yang dari tadi diam baek

" Lo gak boleh kek gitu itu juga ciptaan Tuhan men, ntar jodoh lo ditahan lagi sama yang diatas." ucap Dimas sok berkata bijak.

" Iya kalo jodoh lo ditahan lo mau nikah sama siapa? sama kuntilanak, kan kuntilanak nggak manusia men ntar lo ingin punya anak gimana cara bikinnya?" ucap Devan dengan nada polos dan bingung dengan pertanyaan nya sendiri.

" Udah ah, gue mau balik udah sore ini ntar ada konser dadakan lagi dihalaman rumah gue."ucap Brayen dan Xelo mengangguk-angguk kan kepalanya tersebut.

" Let's go...." Mereka berempat berjalan menuju parkiran dan masuk ke mobil masing masing dan pergi kearah yang berbeda-beda.

[Bersambung]

#Notif

Assalamualaikum kakak pembaca, terimakasih sudah mampir ke novel pertama author, jika ada yang kurang pas dari ceritanya. Jangan sungkan untuk coment dibawah ya kakak, saya berharap sekali agar comentnya yang positif semua. Agar author tidak tersinggung dan tidak membuat kita semua terpecah belah 🙏🏻🙏🏻

Jangan lupa untuk like, vote serta coment ya kakak pembaca, supaya saya lebih semangat lagi untuk update cerita nya. Karena tanpa dukungan dari kakak semua saya tidak bisa untuk menjadi yang luar biasa.

See you next time guys 🥰☺️😘

Kenarsisan Presdir BEM

Pagi ini Dimas datang lebih awal dari biasanya, karna pada pagi ini dia dan anggota nya akan mengadakan rapat penting. Sekedar informasi sebelum rapat Dimas membiasakan dirinya berdiam di toilet sekitar 15 menit untuk mencuci muka, membersihkan kacamata dan menata rambut nya itu agar terlihat tampan dan berkharisma.

Cermin di toilet itu menjadi saksi bisu atas kenarsisan presiden BEM tersebut. Dari sana ia bisa melihat dengan jelas wajah nya yang oval, hidungnya yang mancung dan matanya yang sedikit sipit. Dasar Presiden BEM narsis.

Dimas tidak pernah lupa membawa minyak rambut favorit nya, kesalahan terbesarnya adalah memakai minyak rambut yang kuantitas nya dapat membahayakan hidup orang lain. Hal itu membuat model rambutnya yang pendek-lurus lebih menyerupai kucing kehujanan. Menurut Dimas mengenai minyak rambut yang berlebihan, sama dengan ketampanan maksimal adalah pendapat yang sesat. Dan itu sukses mengundang pergunjingan anggota BEM perempuan.

***

"Eh si Dimas, kok rambut nya kelihatan basah terus ya?" tanya anggota BEM perempuan yang bernama Kayla itu.

"Aku yakin si Dimas nggak pake minyak rambut, melainkan dia pake minyak goreng." ujar Lina teman Kayla.

" Meskipun ayang Dimas nggak pake minyak rambut juga tetap ganteng kok di hati aku." ujar Celine dengan nada sedikit lebay, juga teman Kayla dan Lina anggota BEM, yang sangat menyukai Dimas dari dulu.

" Haaa lebay lo orang mukanya pas pasan dibilang ganteng. Gantengan juga ayang ebeb

gue!" ujar Nadin yang bicara sok kepedean juga temen mereka dan anggota BEM.

" Ekhemmm, bisa kita mulai rapatnya?" tanya Dimas dengan tatapan sedikit terintimidasi.

" Bi bis...bisaa." ucap mereka berempat dengan gugup karna ketahuan ngerumpi inn tampilan dari presiden BEM itu.

" Terima kasih buat teman teman yang sudah mau menyempatkan datang pagi pagi ke kampus ini." pembuka yang cukup pas dari dimas. Ia hampir melanjutkan kalimatnya, tapi

saat waktu bersamaan munculah (trio macan yang akan mau bikin konser,dan dipastikan akan adanya korban jiwa.Emangnya mau perang dunia pake korban jiwa lanjut) mereka masuk dan berbaris rapi seperti(pembagian sembako) dengan Devan membawa baki berisi minuman teh hangat.

Devan Wijaya adalah salah satu anggota BEM yang menjabat sebagai staf bagian media yang entah mengapa sering melupakan jabatan nya itu. la menjelma menjadi office boy dan punya hobi baru yaitu membuat teh hangat.

***

" Thanks Dev btw gue jadi ingat, gimana brosur Antigrativikasi kampus? Udah lo cetak kan?" tanya Dimas sambil mengambil teh diatas baki dan meminumnya secara perlahan.

"Ohh, brosur itu ya brosur yang mana Dim?"

tanya Devan dengan nada yang tidak berdosa.

"Haaaaaa!"kaget Dimas seketika matanya hampir meloncat kedalam teh tersebut dan mulut nya menganga lebar(seperti gawang sepak bola).

Begitulah keseharian Devan, terlalu lama berkutat dengan teh seperti nya membuat memori otak nya ikut di celupkan ke dalam gelas tersebut.

***

"Ya udah Dev Lo duduk gih, rapat akan di mulai!"ucap Dimas yang meredam emosinya supaya tidak meledak. Karna jika meledak bisa brabe urusan nya.

"Lo berdua mau berdiri disitu atau mau duduk?"tanya Dimas mengarahkan pandangan mata nya ke arah Xelo dan Brayen.

" Ya iyalah kita mau duduk." ucap Brayen yang berjalan menghampiri kursi, setelah itu baru ia mendaratkan bokongnya disitu.

" Hmhm, masa kita mau kencan bareng." ucap Xelo yang juga mendaratkan bokongnya dikursi.

" Ihh najis nj**r gue normal ya, kagak mau gue kencan sama lo!" ucap Brayen yang memandang jijik ke arah xelo.

"Gue juga meskipun didunia ini kagak ada satu pun cewek, dan hanya tersisa 1 cowok dan itu lo sendiri gue kagak mau, masa iya pisang makan pisang!" ucap Devan yang mengedikan bahu nya dan memandang jijik ke arah Xelo.

Perdebatan terus terjadi dan tidak ada yang mau mengalah untuk diam,anggota BEM yang lain nya hanya memandang mereka dalam keadaan diam dan tidak ingin ikut campur dalam urusan mereka.

Mereka tidak sadar percakapan mereka telah membuat Gunung Api yang sudah mode off kembali ke mode on dan bisa dipastikan akan meledak menghancurkan semua orang.

Tiba tiba

braak

Bunyi gebrakan meja yang keras sontak pandangan mereka menuju ke arah depan dan mendapati seorang manusia tampan yang sedang berdiri dalam keadaan marah, wajah nya sudah merah padam. Bagaimana tidak marah coba. Sudah datang terlambat dan membuat onar diruangan rapat lagi membuat mood si Presdir BEM memburuk.

"Eh lo ja...jangan marah dong." ucap Devan yang merinding ketakutan melihat aura kemarahan Sahabatnya.

"I iy...iyaaa maff in kita ya kita janji kok gak buat onar lagi ii yyakan Rey." ucap Xelo yang gemetaran melihat sahabatnya marah sambil menyenggol lengan tangan Brayen.

"I iyaa janji peace."ucap Brayen dengan nada memelas yang di buat buat.

"Hmhmhm."ujar Dimas yang masih dalam keadaan marah hanya berdehem saja, dan mulai melanjutkan rapat yang tertunda tadi.

Krik krik

Per sekian detik ruangan yang tadi riuh dan berisik menjadi hening, dan sepi seperti tidak ada kehidupan yang ada di sana. Setelah itu rapat pun di lanjutkan dengan topik yang sama yaitu merenovasi kantin utama kampus.

" Teman-teman semuanya tentu kita cukup tau dengan rencana rektorat yang ingin merenovasi kantin utama." Dimas membuka kacamata nya kemudian melanjutkan kalimat nya. " Kita semua tahu bahwa kantin utama menjadi ladang rezki bagi penjual makanan disana. Saya pribadi sangat mendukung jika kantin utama di renovasi, hanya saja selama proses berjalan mau di taruh di mana mereka semua?"

" Aku dengar rektorat akan melibur kan mereka untuk sementara waktu." timpal Celine sang sekretaris BEM itu. "Artinya rektorat tidak memindahkan mereka ke suatu tempat tapi menyuruh mereka menunggu hingga proses selesai."ucap nya kembali dengan nada kecentilan supaya bisa memikat hati sang pujaan hati.

" Menunggu? Rektorat tidak boleh membuat mereka menganggur, kita harus bergerak cepat membuat pernyataan sikap selain itu kita tetap menagih dana transparansi untuk renovasi kantin utama kita kalo gue lihat konsepnya kantin utama nanti nya akan sangat megah. Kita harus aktif memantaunya." ucap Dimas dengan nada tegas dan sedikit berwibawa yang menggambarkan dia seorang pemimpin yang bijaksana.

"Setuju!" ucap serentak anggota BEM yang ada di dalam ruangan tersebut.

"Baiklah hanya itu saja yang ingin saya sampaikan,terima kasih untuk teman teman yang sudah bekerja keras dalam proyek pembangunan kantin utama dikampus kita ini." Ucap Dimas kepada anggota BEM nya itu dan berjalan keluar dari Ruangan BEM nya tersebut.

[Bersambung]

Pemuda Misterius

Seorang pemuda berdiri di tengah kepadatan Marketing bajakan, sebuah pasar di pinggiran kota yang sangat terkenal sebagai pusat barang-barang imitasi alias bajakan.

Pasar ini hanya digelar setiap hari Sabtu. Segala bentuk yang dijual di alam yang satu ini mulai dari jam tangan, DVD, kemeja, tas, dompet, pispot, elektronik dan obat obatan tersedia dalam bentuk bajakan.

Jika dipandang lebih lanjut, penampakan pemuda ini bisa di capkan orang misterius kalau tidak ingin disebut kelainan jiwa. Pasalnya ia berpakaian sangat tebal, saking tebalnya mampu membuat pabrik keringat massal. Dia memakai masker berwarna hitam topi hitam, kaos hitam dan celana jeans warna hitam.

Kakinya melangkah cukup gesit melewati ribuan makhluk hidup yang sedang menawarkan dagangannya ke pada pembeli. Hingga dia sampai pada titik tujuan nya yaitu lapak DVD.

Pria misterius itu menghampiri lapak yang menjadi tujuan nya datang kesini. Mata nya

tak sengaja memandang Vidio klip yang berputar dan menampakan 4 orang gadis yang cantik dan manis ceria sedang bernyanyi berlompat dan berjoget kesana kemari. Pria itu menatap intens kearah vidio yang berputar itu dan tanpa dia sadari kepalanya mengganguk pelan menikmati alunan musik yang di hasilkan dari vidio itu.

Dia tidak menyadari ada sepasang mata yang menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan dan menggelengkan kepala nya

melihat tingkah si bos nya itu.

***

" Yo bos bengong aja dari tadi."sapa si tukang DVD bajakan.

"......"

Yang disapa tidak menjawab sama sekali dia lebih memilih memandang kearah vidio dari pada membalas ucapan orang yang disebelah nya.

" Bos!" ucap si tukang DVD sambil menepuk pundak bos nya itu dengan sedikit kasar.

" Nih udah gue siapin barang yang lo pesan."

pemuda misterius tersebut meraih cepat kantong plastik yang ada di tangan

tukang DVD.

" Berapa nih!" ucap pemuda itu sambil mengeluarkan blackcard nya tersebut.

" Biasa 50.000 aja. "

" Nih kembaliannya ambil aja buat lo! "

ucap pria misterius itu sambil mengeluarkan

satu lembar uang berwarna merah.

" Thanks bos. "

Pria misterius itu menganggukan kepalanya dan langsung minggat dari alam sana, karna kalau sampai ada yang melihat seorang pemuda tampan pergi ke lapak DVD untuk membeli DVD girls band Korea mau di letakan di mana wajah malunya itu.

" Bos itu keringet udah segede batu kali tuh panas panas gini pake baju tebal apa nggak haredang?" tanya tukang DVD bajakan itu.

" Baco* Lo, gue pergi ya!"

" Oke bos Dimas selamat menikmati DVD nya ya."

Pemuda tampan misterius itu adalah Dimas si Presdir BEM kampus Nusa Bangsa, mendengar nama nya disebut Dimas berbalik badan dan langsung menatap lawan bicara nya itu seperti tatapan membunuh.

" E ehh so...ry bos gak bakalan diulang lagi deh peace. " ucap si tukang DVD dengan tatapan memelas.

" Hmhm. "

Dimas berdehem sebagai jawabannya dan melesat menjauh dari pemukiman tersebut.

Dia masuk ke mobil dan mengemudikan mobil nya dengan kecepatan sedang menuju arah ke rumah nya.

Dalam perjalanan ke rumah, hp Dimas berdering dengan nama penelpon Mama Dimas memberhentikan mobil nya di pinggir jalan dan langsung menjawab telpon mama nya.

mama is calling

"Halo Ma! "

"Kamu dimana sayang, Mama cariin di kamar kamu gak ada? " tanya si penelpon yang tak lain adalah Mama Dimas.

"Dimas ada urusan dadakan tadi Ma dan gak sempet pamit sama Mama, emang nya kenapa Ma? "

"Mama mau kamu ke cafe xx, buat ambilin tas Mama yang ketinggalan!"

Ini pasti akal akalan Mama biar aku dinner dengan cabe setan lagi

"Emang nya Mama ngak bisa sendiri ambil tas nya atau suruh mang Budi buat ambilin tas mama." ( mang Budi adalah supir pribadi keluarga Dimas)

"Enggak bisa sayang, mang Budi lagi pergi sama Papa kamu lagian Mama pergi nya sama siapa kan supir kita cuman satu."

"Yaudah deh Dimas aja yang pergi ke cafe itu, apa warna tas mama?"

"Tas Mama warna nya merah muda. "

"Nanti Dimas kabarin lagi. "

"Oke bye sayang."

"Byee Mama."

tut

Akhirnya mau tidak mau Dimas harus menuruti keinginan mama nya. Dia menghidupkan mobil nya dan melaju ke arah cafe yang di sebutkan mama nya.

Perjalanan Dimas dari pasar bajakan ke cafe itu memakan waktu 45 menit. Karna pasar bajakan terletak di pinggiran kota sedang kan cafe itu terletak di pusat kota. Cafe tersebut merupakan cafe yang sangat terkenal di kota itu dan pemilik cafe tersebut adalah nyonya Nofita Zafran yang berarti adalah Mama nya Dimas. Dimas tahu bahwa mama nya itu hanya membuat akal akalan dengan iming-iming tas ketinggalan supaya bisa dinner dengan si cabe setan.

Bukan satu kali saja Dimas di buat seperti ini bahkan berpuluhan kali dengan cara yang berbeda beda tapi tetap saja rencana mama nya gagal total oleh Dimas. Karna Dimas bisa menyelesaikan masalah yang sekecil itu dengan cara yang sedikit gila.

Setelah Dimas menempuh perjalanan selama 45 menit tibalah Dimas di sebuah cafe xx yang ramai pengunjung nya itu. Dimas memakirkan mobil nya dulu, setelah itu Dimas keluar dari mobil berjalan ke arah pintu masuk cafe. Netra nya mengedarkan pandangan kesana ke mari untuk mencari barang yang menjadi tujuan nya itu datang kesini. Setelah ketemu Dimas berjalan ke arah meja di sudut ruangan itu. Belum sampai dimas ke arah meja matanya di suguhkan oleh pemandangan yang menjijikan menurutnya. Jika orang lain melihat itu mereka akan berpendapat itu adalah pandangan yang indah, tapi kalau menurut Dimas itu adalah pandangan yang menjijikan.

Gimana tidak menjijikan coba seorang gadis yang tinggi semampai wajah cantik tapi makeup nya agak tebal dan sedikit norak.Tubuh nya mirip dengan gitar spanyol dan pakaian nya yang sedikit mencolok serta kurang bahan gitu. Kalau mereka yang berada di posisi Dimas akan terpesona dengan keindahan ciptaan tuhan itu, tapi tidak dengan seorang Dimas Abimanyu Zafran.

Dimas langsung duduk di depan gadis tersebut dengan senyuman yang menggoda. Gadis yang duduk didepan nya itu berpikir bahwa Dimas telah masuk jebakan(Batman nya). Gadis cantik itu memulai trik kotornya untuk menggoda Seorang pewaris tunggal perusahaan Zafran group.

Dia membuka sedikit resleting baju bagian d*d* nya dan terlihat lah aset benda kembar milik nya.

***

" Hai nama ku Sisil Aprilia." ucap gadis penggoda tadi yang bernama Sisil, sambil mengulurkan tangannya ke arah lawan bicara nya.

" Dimas."

ucap Dimas dengan tatapan menggoda sambil menerima uluran tangan itu dalam hati Dimas berkata.

H**aaa jal**g kau tidak bisa menjadi bagian keluarga ku lihat saja apa yang akan aku lakukan hahahaha

Setelah itu Dimas langsung menjatuhkan pandangannya ke arah tas yang berwarna merah muda itu.

" Apakah ini tas mu?" tanya Dimas

" Bukan ini bukan tas ku, ini tas Tante Nofita yang ketinggalan di sini rencana nya aku mau balikin ke rumah kamu tapi kamu nya malah datang kesini." ucap sisil yang tangan nya sengaja di masukkan kedalam aset kembarnya dan meremas pelan benda itu sambil mengeluarkan suara desahan yang merdu.

" Oh ya, terima kasih udah jagain tas mama aku kalau gitu aku balik dulu." ucap Dimas mengambil tas itu dan hendak berdiri tapi tiba tiba ada suara yang tidak asing memanggil nama nya itu.

" Dimas! "

[Bersambung]

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!