Pengenalan karakter tokoh Siska pricilia
Siska pricilia pratama adalah seorang gadis yang berusia 20 tahun dan sangat berprestasi dikampus. Demi cita-citanya untuk lulus di perguruan tinggi terbaik seindonesia yaitu; Universitas Dharma Wijaya siska harus rela setiap hari bertemu dengan felix wijaya yang adalah musuh bebuyutan nya dikampus. Siska bisa berkuliah di Universitas Dharma Wijaya karena beasiswa yang diperoleh dari hasil kerja kerasnya. Siska adalah gadis sederhana yang hidup bersama ayah, ibu, dan adik perempuannya. Ayah siska bernama adi pratama adalah seorang supir di sebuah perusahaan, ibu siska bernama heni yang hanyalah seorang penjahit di komplek tempat mereka tinggal, adik siska yang bernama helen kini berumur 10 tahun dan saat ini helen duduk di bangku sekolah dasar kelas 5. Karena siska adalah anak pertama, maka ia memiliki tanggung jawab yang besar untuk kehidupan keluarganya. Ayahnya tidak lagi bekerja setalah mengalami kecelakaan tragis 5 tahun lalu dan karena kecelakaan itu ayah siska kehilangan kaki sebelah kiri, sehingga siska yang harus menjadi tulang punggung bagi keluarganya. Demi membiayai pengobatan ayahnya mereka harus mengutang sana-sini demi biaya operasi dan pengobatan ayahnya. Siska memiliki pekerjaan sampingan yaitu; menjadi pelayan disebuah coffe shop dekat kampusnya. Karena uang beasiswa yang diterima siska tidak cukup untuk kebutuhan bulanan keluarganya, akhirnya siska harus bekerja paruh waktu di coffe shop dekat kampusnya.
Siska mulai bekerja di coffe shop itu sejak papa adi mengalami kecelakaan tragis tersebut, dan beruntungnya coffe shop itu berada didekat kampus, jadi memudahkan siska untuk kuliah sambil bekerja. Dikampus siska memiliki dua orang sahabat yang sangat baik dan care padanya yakni; sela dan mia. Mereka bertiga bersahabat sejak SMP. Walaupun sela memiliki sifat yang agak cuek, dan mia yang sedkit manja tapi mereka berduaa selalu ada bagi siska dalam suka maupun duka, begitupun sebaliknya.
Pengenalan karakter tokoh felix wijaya
Felix wijaya adalah cowok yang berusia 25 tahun. Dia berasal dari keluarga konglomerat. Ayah felix bernama agung wijaya ia adalah seorang pengusaha sukses, sekaligus pemilik kampus Dharma Wijaya yang merupakan tempat siska kuliah. Ibu felix bernama indah, yang adalah seorang dokter ahli bedah di salah satu rumah sakit swasta terbaik di indonesia. Felix adalah anak tunggal dari kelurga wijaya. Nama felix sangat terkenal di kampus dan banyak mahasiswi yang suka padanya. Tapi felix tidak pernah memghiraukan mereka. Ia merupakan tipe cowok yang dingin, sombong, dan egois. Karena kurang mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tua sehingga membuat felix tumbuh menjadi pribadi yang egois dan sombong. Dia sangat senang membully para mahasiswa/mahasiswi yang berasal dari ekonomi kelas bawah atau keluarga yang tidak mampu. Tapi hal berbeda terjadi ketika felix bertemu siska. Ia berbeda dengan mahasiswa/mahasiswi lain yang pernah dibully oleh felix. Siska tidak pernah menuruti apa yang disuruh felix. Alhasil felix semakin geram dengan perbuatan siska. Felix memiliki dua orang sahabat terbaiknya yaitu; juan dan bayu. Juan dan bayu sangat mengerti akan keadaan felix yang sebenarnya. Walaupun dari luar felix kelihatan dingin, egois, dan sombong tapi sebenarnya felix memiliki hati yang baik. Hanya saja dia terlalu gengsi untuk menunjukkannnya kepada orang lain.
Jangan lupa untuk dilike ygy 🤩🤩🥰
***
Flasback On
Seorang gadis cantik, baik, pintar, dan sederhana memasuki SMA Tunas Bangsa. Siska sangat disayangi oleh teman-teman dikelasnya, karena memiliki pribadi yang ramah, rendah hati, dan suka menolong sesama. Siska pun menghampiri kedua temannya yang sudah menunggunya dikelas, yaitu; mia dan sela.
"Morning guys", kata siska sambil berjalan menghampiri keduanya dengan senyum terindah yang dimilikinya.
Sela dan mia menjawab sapaan dari siska bersama-sama dengan muka cemberut, "Morning too sis".
Kamudian bertanyalah siska kepada mia dan sela dengan heran, "Wait-wait, kok pagi-pagi gini muka kalian berdua ditekuk gitu?"
"Kita berdua belum ngerjain tugas nya pa vincent sis, gimana dong? Malah udah mau bel masuk lagi, kita nggak mau dihukum siska" kata mia kepada siska dengan muka memelas.
"Jadi, kalian berdua belum mengerjakan tugasnya pa vincent? kenapa nggak bilang sih dari semalam, biar kita ngerjainnya sama-sama," kata siska kepada kedua temannya.
"Kita semalam lagi marathon drakor sis, jadi sudah lupa sama tugasnya pa vincent, terus sekarang gimana nasib aku sama mia?" kata sela kepada siska dengan wajah cemberut.
"Makanya kalau ada tugas sekolah itu, dikerjakan dulu, jangan sibuk terus sama drakor-drakor yang nggak jelas itu, kalian lihat, ini kan akibatnya!" jawab siska kepada kedua temannya dengan nada yang cukup tinggi.
Lalu mia pun menatap siska dengan muka memelas, "Ya udah sis, maafin kita berdua yah, aku dan sela janji nggak bakal seperti itu lagi."
Siska diam sejenak, kemudiann kembali menatap kedua sahabatnya itu,dan ia pun mengganggukan kepalanya tanda bahwa ia sudah memaafkan mia dan sela.
"Yeayyy," jawab mia dan sela dengan girang karena sahabat mereka sudah memaafkan keduanya.
"Tapi ingat ya, jangan diulangi lagi. Kalian berdua harus ingat, kita itu sudah kelas XII sedikit lagi kita akan menghadapi yang namanya UN, kalau kalian tidak mempersiapkan diri kalian dengan baik, bagaimana nanti pada saat UN. Kita bertiga kan sudah komit bersama-sama untuk bisa masuk di Universitas Dharma Wijaya," kata siska kepada kedua sahabatnya dengan ekspresi memohon.
"Baiklah, sahabatku yang paling cantik, baik, pintar, dan rajin menabung ini. Kita berdua janji nggak bakalan seperti itu lagi," jawab mia kepada siska sambil tertawa kecil.
Siska pun menatap mia dengan kesal, "Mia ihhh kok kamu gitu sih, ngeledek banget tahu. Malas ah sama kamu," jawab siska sambil manyun.
"Hehehehe, sayang nya aku kok manyun gitu sih. Aku cuma bercanda bebebku," kata mia sambil cengengesan dan berjalan memeluk siska.
Sela hanya menggelengkan kepalanya sambil mentap kedua sahabatnya itu. Lalu berkatalah sela kepada siska dan mia, "Sudah-sudah, kalian ini seperti anak Tk saja. Ini gimana tugasnya pa adi 15 menit lagi sudah bel masuk lho."
Siska pun membuka tas sekolah nya dan mengambil tugas pa adi yang sudah ia kerjakan. "Nih punyaku. Buruan dicatat sekarang, sedikit lagi pa vincent masuk lho. Kalian mau disuruh lari dilapangan? Kalau aku jadi kalian ya aku nggak mau," kata siska sambil menatap keduanya.
"Hehe... kita juga nggak mau disuruh lari kali, bisa-bisa kulit hitam, terus jadi buriq deh," kata mia sambil membuka bukunya dan menulis tugas pa vincent.
Akhirnya mia dan sela mencatat tugas pa adi dan selamatlah mereka dari hukuman pa vincent.
Pukul 14:00 siang bel SMA Tunas Bangsa berbunyi, pertanda bahwa waktu proses pembelajaran sudah selesai.
Sela pun bertanya kepada siska, "Sis, kamu pulang bareng kita atau dijemput sama papa kamu?"
"Aku dijemput papa sel, soalnya tadi pagi papa udah pesan sama aku, kalau nanti papa yang jemput pas pulang sekolah, karena kata papa siang ini papa nggak ada tugas buat nganterin direktur dikantor tempat papa kerja, jadinya papa mau jemput aku pake mobil kantornya sekalian juga jemput helen di sekolah," jawab siska kepada sela.
"Okay, kalau begitu aku dan mia balik duluan ya, kamu juga hati-hati. Terus jangan lupa kirim salam buat papa sama mama ya."
"Siappp ibu negara, pasti aku sampaikan ke papa sama mama," jawab siska tersenyum dan memberikan hormat kepada sela.
"Ya sudah, kalau begitu aku dan sela balik duluan ya. Bye... Sampai ketemu besok bebebku," ucap mia kepada siska sambil memeluknya.
"Hmmm...Kalian berdua juga hati-hati ya, kalau supir taksinya ngebut langsung telfon aku, biar aku yang marahin supirnya. Okay."
"Hahaha. Siap komandan. Perintah yang anda suruh akan kami laksanakan." Jawab mia dan sela sambil senyum sumringah.
"Ya udah kalau begitu, gih buruan jalan nanti kalian lama lho sampai dirumah, terus kalau kalian telat pulang ke rumah orang tua kalian bakalan nanya ke aku, dan kalian tahu sendiri kan aku itu orangnya nggak bisa bohong," ucap siska dengan penuh penekanan di kata bohong.
"Iya iya, kita berdua udah jalan nih... Bye sis," kata mia kepada siska.
Setelah mia dan sela pulang, siska pun berjalan ke depan gerbang sekolahnya dan berdiri disana, sambil menunggu papanya. Setelah 10 menit berlalu, papa siska pun sampai di sekolah siska. Siska pun berjalan menghampiri papanya dan menyalim tangan papanya, kata siska kepada papanya, "Selamat siang pa." lalu jawab papa adi pratama kepada anaknya, "Selamat siang juga anaknya papa yang paling cantik sedunia." Sambil memeluk anak pertamanya itu. "Gimana sekolahnya tadi, lancar kan atau nggak lancar?" tanya papa adi pratama kepada siska.
Kemudian siska menjawab papanya, "Papa tenang aja, sekolahku tadi lancar kok. Terus kerjaan papa gimana? Papa pasti cape kan, bawa mobil dari pagi sampe sekarang. Kalau gitu kita ke sekolah ade helen sekarang aja ya pa, biar papa ada waktu untuk istirahat dirumah. Nanti kalau udah sampe dirumah aku pijitin kaki papa, biar pas papa kembali kerja kondisi papa makin vit."
Sambil tertawa kecil papa adi pratama hanya menggelengkan kepala melihat tingkah anaknya ini.
"Sekolah yang baik ya nak, biar masa depan kamu nggak seperti papa dan mama." kata papa adi pratama sambil menatap putrinya itu dengan tatapan sendu.
Siska pun memeluk papanya dengan mata yang berkaca-kaca dan berkata; "Pa, aku janji sama papa, aku bakalan giat belajar supaya setelah aku lulus SMA, aku bisa masuk di perguuran tinggi terbaik di indonesia, agar dari sanalah masa depan kita berubah."
"Anak papa kok malah nangis sih, mukanya jadi jelek tahu kalau lagi nangis," ucap papa adi pratama sambil menyeka air mata putrinya.
"Siska nggak nangis pa, mata siska itu kelilipan debu barusan, makanya matanya siska jadi berkaca-kaca," jawab siska kepada papanya sambil menghapus air matanya.
"Papa senang mendengar jawaban kamu nak, ingatlah papa dan mama akan terus mendukung kamu. Ya sudah, ayo kita naik ke mobil dan pergi menjemput adikmu setelah itu kita pulang ke rumah, kamu dan helen pasti sudah lapar," ucap papa adi pratama kepada siska sambil tersenyum
"Pa, siska janji sama papa. Siska akan semakin giat dalam belajar, agar kelak siska bisa membahagiakan papa, mama, dan adik helen. Siska akan berusaha untuk masuk di Universitas Dharma Wijaya karena dari situlah masa depan kita akan berubah. Siska akan berusaha supaya setelah lulus dari universitas itu siska akan bekerja di kantor yang megah dengan posisi yang tinggi agar papa dan mama bahagia, dan juga jerih payah papa dan mama akan selalu aku ingat. Tunggu ya pa, aku sedang berusaha agar suskes itu bisa datang menghampiri keluarga kita."
Setelah menjemput helen, mereka pun pulang ke rumah dan setelah sampai mereka makan siang bersama-sama sambil bercanda tawa.
Jangan lupa berikan tanggapan kalian di kolom komentar 👇, dan klik tombol 👍.
Semoga kalian semua bisa terhibur dengan karya author 😊
3 bulan kemudian
***
Hari ini siska akan mengikuti ujian nasional tingkat SMA. Pukul 05:00 pagi mama heni sudah membangunkan anak pertamannya itu, lalu mama heni pun mendekat ke arah kamar siska dan mengetok pintu kamarnya, katanya: "Siska, bangun nak... sudah pukul 5 pagi sekarang, nanti kamu terlambat lho berangkat ke sekolah, apa lagi hari ini kamu akan mengikuti ujian."
Lalu jawab siska dari dalam kamarnya, "Ia ma, ini aku lagi mau bangun."
Setelah siska bangun, ia pun segera merapikan kamar tidurnya, mandi dan setelah selesai mandi ia pun menuju ke meja makan untuk sarapan pagi bersama keluarnya. Saat mereka sedang sarapan papa adi pun bertanya kepada siska, katanya: "Kakak, hari ini ujiannya berapa mata pelajaran?"
"Hari ini cuma 1 mapel saja pa. Hanya saja siska sedikit deg-degan pa, karena hari ini jadwal ujiannya pelajaran matematika. Kan papa tahu sendiri aku tuh masih takut sama mapel ini," ucap siska kepada papanya dengan ekspresi muka yang sedikit ditekuk.
Maka papa adi pun berkata kepada siska sambil tersenyum, katanya: "Kalau kamu sudah berusaha dan belajar dengan baik, percaya deh sama papa, hasilnya tidak akan mengecewakan usahamu nak."
Siska diam sejenak sambil memikirkan kata-kata yang barusan diucapkan papa adi kepadanya. Kemudian siska pun menarik nafas panjang dan menghembuskannya keluar secara perlahan. "Baiklah pa, makasih karena papa dan mama selalu support aku saat aku down seperti sekarang," ucap siska kepada papa mamanya. Papa siska hanya mengangguk sambil tersenyum cerah pada siska.
"Ya sudah, kalau begitu kamu cepat habisin sarapan nya, biar nggak terlambat ke sekolah. Nanti papa yang antar kamu sama helen ya," kata mama heni kepada kedua anaknya.
Setelah mereka semua telah selesai sarapan pagi, papa adi pun mengantar kedua putrinya itu ke sekolah mereka masing-masing. Siska tiba disekolah pukul 06:45, itu artinya siska masih punya waktu untuk mereview kembali materi-materi yang telah ia pelajari semalam. Saat siska sedang duduk dibangku taman depan kelasnya datanglah sela, dan mia menghampiri siska yang sedang belajar. "Morning beb," katanya sambil duduk disamping siska kemudian disusul oleh sela.
"Morning too," jawab siska kepada sela dan mia, tanpa menoleh ke arah kedua sahabatnya, karena matanya sedang berfokus pada buku pelajaran yang ia pelajari. Sela dan mia hanya menggelengkan kepala mereka, melihat tingkah sahabatnya itu.
"Fokus banget kamu sis, aku saja semalam cuma belajar sedikit. Maklumlah, otak aku itu nggak bisa kalau hafalin semua rumus yang ada di buku matematika," ucap mia kepada siska. Kemudian sela membuka bukunya dan ia pun mendekati siska dan bertanya kepada siska, karena ada beberapa contoh soal yang tidak dimengerti oleh sela.
"Sis, kalau yang nomor 5 itu cara kerjanya gimana ya? soalnya aku sudah coba untuk kerja semalam, tapi aku masih bingung, please jelasin dong," ucap sela dengan muka memohon. Siska berhenti dari fokusnya dan melihat soal yang tidak dimengerti oleh sela. Lalu, siska pun menjelaskan cara mengerjakan soal itu kepada sela, hingga akhirnya sela pun mengerti. Mia hanya duduk dan memperhatikan kedua temannya yang sedang fokus belajar.
Karena siska melihat mia hanya diam sambil menatapnya dan sela yang sedang belajar bersama, siska pun menoleh ke mia dan berkata: "Mia kamu nggak belajar? Nih belajar pake catatanku saja, biar kamu lebih mudah memahaminya, karena kalau di buku kan penjelasannya panjang banget, aku takut kalau kamu nggak mengerti jadi pake buku aku aja ya," kata siska sambil memberikan bukunya kepada mia.
"Baiklah sis. Tapi... aku emang nggak bisa kalau MTK. Jadi percuma, aku sudah berusaha untuk ingat tapi tetap saja kalau sudah mulai ujiannya aku lupa lagi," ucap mia dengan raut muka yang cukup sedih. Siska pun memeluk mia dan menenangkan sahabatnya itu, katanya kepada mia: "Kamu itu nggak boleh menyerah sebelum mencoba, di dunia ini nggak ada orang yang nggak bisa. Kita semua itu bisa, hanya saja kita terlalu takut untuk mencoba. Jadi kalau kamu menyerah sebelum berperang itu namanya pecundang. Kamu mau disebut sebagai pecundang?" Mia tidak menjawab pertanyaan siska, dia hanya menggelengkan kepalanya.
"Kalau begitu ayo kita berjuang bersama, biar kita bertiga sama-sama mendapat nilai yang bagus. Kita kan sudah janji mau satu kampus lagi."
Akhirnya mia pun mau untuk belajar bersama, dan siska pun mengajarkan materi yang sudah dia ringkas dibuku catatannya pada mia dan siska. Bel masuk pun berbunyi, selama 2 setengah jam mereka mengerjakan soal-soal ujian.
***
4 hari sudah mereka melalui ujian nasional. Hari ini mereka akan ke rumah siska untuk bermain disana, karena sudah lama mereka tidak ke rumah siska.
"Tok...tok....tok..."
"Selamat siang.......Siska, ini aku sama mia," kata sela sambil mengetok pintu rumah siska.
"Iya sel... tunggu bentar ya." Teriak siska dari dalam rumahnya sambil keluar untuk membuka pintu. Siska pun membuka pintu rumahnya, dan menyuruh kedua sahabatnya itu untuk masuk kedalam.
"Kamu lagi ngapain sis? Kelihatannya lagi sibuk banget ya," kata sela.
"Iya nih sel, aku lagi bantu mama ngejahit baju pesanan orang. Lumayan sih karena banyak yang mesan, makanya aku bantu mama juga. Karena kasihan kan masa mama kerja sendri, mumpung kita juga udah free kan dari ujian. Cuma.... sekarang kan sudah waktunya untuk makan siang, tapi karena aku dan mama sibuk banget jadi belum masak guys," jwab siska sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil tersenyum menampilkan gigi putihnya.
"Hmmm... Kalau begitu aku punya ide sis. Kamu lanjut saja bantuin mama heni, biar urusan dapur jadi project aku sama mia. Iya kan mia?" tanya sela pada mia.
"Hehe... iya sih aku mau. Cuma, kalau aku nggak bisa ngapa-ngapain kamu maklumkan aja ya sel, soalnya aku jarang kerja di dapur," jawab mia kepada sela dengan sedikit malu.
"Nggak apa-apa, kan sekalian supaya kamu belajar," ucap sela.
Siska hanya melihat tingkah kedua sahabatnya itu dengan heran. Akhirnya sela dan mia yang memasak dan siska tetap membantu mamanya. 1 jam berlalu mia dan sela selesai memasak, mereka akhirnya memanggil siska dan mama heni untuk makan siang bersama. Kebetulan papa adi dan helen sudah tiba dirumah jadi mereka pun makan bersama. Saat mereka sedang makan papa adi bertanya kepada mereka, "Makanannya enak nih, siapa yang masak?" tanya papa adi kepada mereka semua. Siska pun menjawab: "Itu lho pa, sela sama mia yang masak. Gimana pa rasanya, enak kan mirip makanan resto gitu," ucap siska dengan wajah bahagia.
"Enak banget nak, tapi bagi papa masakan mama tetap the best," ucap papa adi sambil menatap mama heni. Mama heni pun tersipu malu dengan sikap papa adi barusan.
"Cieee cieee... papa mah memang paling the best kalau soal itu," ucap siska sambil tertawa kecil.
"Aku yang jomblo, jadi iri sama om dan tante," uap mia dan seketika membuat semua orang tertawa.
"Kamu nggak sendiri mia, kita bertiga lho masih jomblo, kamu lupa ya."
"Benar banget yang diucapkan sela," ucap siska sambil tersenyum.
"Sudah-sudah.... kalian itu harus fokus sama sekolah dulu, jangan pikirkan pacaran, karena kalau kalian sudah pacaran maka kalian tidak akan fokus pada pendidikan kalian. Nanti pasti, akan tiba waktunya buat kalian untuk menemukan orang yang tepat dalam kehidupan kalian. Ingat pesan mama ya," kata mama heni sambil meyakinkan mereka bertiga.
"Iya tan, pesan tante akan kami ingat. Iya kan guys?"
"Iya kok, mama sama papa tenang aja, siska janji bahwa siska akan fokus pada pendidikan siska."
"Nah, itu baru namanya anak papa..... Oh iya sis, papa mau tanya kapan pengumuman kelulusann disekolah kalian?" tanya papa adi kepada siska.
"Minggu depan pa, baru diumumkan. Papa bisa datang kan?" tanya siska.
"Papa usahakan ya nak, nanti papa minta izin dulu sama bos papa," jawab papa adi kepada siska.
"Baik pa, tapi aku harap papa bisa datang, biar lengkap sama mama."
Mereka pun terus mengobrol sambil makan. Sampai sudah pukul 18.:00 sela dan mia pun pamit untuk pulang ke rumah mereka.
***
1 minggu berlalu dan hari ini adalah saatnya untuk mendengar hasil kelulusan. Siska sangat takut dengan hasil yang akan dia peroleh sebentar. Siska selalu mendapat juara 1 umum di jurusannya. Tapi karena ini, merupakan pengumuman kelulusan maka cuma ada satu juara umum.
Papa dan mama siska pun turut hadir di sekolah siska. Hal ini membuat siska semakin merasa tegang dengan hasil yang akan ia peroleh. Acara pun sudah mulai dan saatnya mendengar hasil kelulusan.
"Sel, mia, aku takut banget sama hasilnya," kata siska sambil menggenggam erat tangan kedua sahabatnya itu.
"Nggak apa-apa sis, apa pun hasilnya kita pasti bakal tetap dukung kamu kok. Om sama tante juga pasti tetap bangga sama pencapaian kamu sis. Tapi aku yakin sih, kamu bisa dapat juara umum. Secara, kamu kan murid yang berprestasi di angkatannya kita."
"Iya sis, apa juga setuju dengan apa yang dibilang mia."
"Makasih banget ya, kalian berdua selalu ada buat aku," ucap siska sambil memeluk kedua sahabatnya.
"Para hadirin sekalian yang saya hormati, bapak/ibu, orang tua/wali, dan semua siswa/siswi SMA Tunas Bangsa yang saya banggakan, disaat ini saya akan mengumumkan hasil ujian nasional dan saya akan memanggilkan satu nama anak murid SMA Tunas Bangsa yang mendapat predikat juara umum. Kepada nama yang akan sebentar dipanggil harap maju ke depan panggung bersama orang tua/wali yang ada."
Hasil menunjukkan bahwa semua siswa/siswi SMA Tunas Bangsa lulus 100%. Hal itu membuat mereka semua senang. Dan sekarang, tiba saatnya untuk pengumuman peraih juara umum tahun ini.
"Peraih juara umum SMA Tunas Bangsa jatuh kepada.........Siska Pricilia Pratama kelas XII Ipa 1. Kepada anak siska dipersilahkan untuk maju ke depan bersama orang tua/wali untuk mengambil piagam serta hadiah yang sudah disiapkan."
Siska dan kedua orang tuanya pun maju kedepan untuk mengambil piagam penghargaan dan hadiah. Siska sama sekali tidak menyangka bahwa ia yang menjadi juara umum disekolahnya. Setelah turun ia pun berlari ke arah dua sahabatnya itu sambil menangis karena terharu katanya: "Guys, aku nggak pernah menyangka kalau nama aku bakal dipanggil," kata siska dengan mata yang berkaca-kaca sambil tetap memeluk kedua sahabatnya itu.
"Aku kan sudah bilang pasti kamu yang bakal jadi juaranya, kamu sih nggak percaya."
"Bukan nggak percaya mia, tapi di angkatannya kita itu, juga banyak siswa yang berprestasi bukan cuma aku."
Setelah berbincang-bincang cukup lama mereka pun pulang ke rumah siska untuk merayakan keberhasilan sahabat mereka. Disana mereka membahas tentang Universitas Dharma Wijaya yang sudah menjadi universitas impian mereka bersama. Karena siska mendapat juara umum, maka kemungkinan siska untuk lolos seleksi di universitas Dharma Wijaya semakin besar, tinggal mia dan sela yang harus mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi.
Next bab akan muncul kejadian yang sangat menyedihkan bagi siska. Kejadian apakah itu? Kalau penasaran ditunggu ya update nya 😊 Jangan lupa like, dan comment karya pertamaku ini 😊
Note: Untuk para readers yang menunggu munculnya felix dan kawan-kawan, mereka akan muncul di bab 5 atau 6. So ditunggu ya 😁
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!