Pagi itu suasana tampak begitu cerah, langit yang begitu biru ditambah dengan sinar matahari pagi membuat suasana pagi tampak begitu syahdu.
Terlihat seorang gadis dengan penampilan syar'i ditambah dengan niqab yang menutupi setengah wajahnya sedang berdiri didepan pintu gerbang sebuah kampus. Dia baru saja turun dari mobil yang sudah mengantarkannya.
Dia adalah Aisyah Humairah. Mahasiswi baru Dikampus tersebut, dia baru pindah beberapa Minggu yang lalu dari kampus lamanya yang berada dikota Garut. Alasan pindahnya Aisyah ke kampus tersebut karena dia ingin selalu dekat dengan teman lamanya yang bernama Putri, kebetulan Putri adalah temannya sejak dirinya duduk di bangku SMP ditambah dengan kejadian yang menimpanya di masa lalu membuat sosok Aisyah ingin pindah dari kota asalnya.
Aisyah adalah perempuan yang penyabar, murah hati, serta punya rasa empati dan kasihan terhadap siapapun.
Maka jangan heran jika Aisyah akan menangis saat melihat pengemis, pemulung ataupun anak-anak pengamen yang berjuang mencari rupiah.
"Mang terimakasih yah." Ucapnya pada supirnya dari arah luar jendela mobil.
"Iya sama-sama neng, semoga betah yah Dikampus barunya." jawabnya dari arah dalam mobil.
"Iya aamiin, mamang hati-hati pulangnya yah." ucapnya.
"Iya neng siap, kalau gitu mamang pulang dulu yah, nanti kalau sudah pulang langsung hubungi mamang." ucapnya ramah.
"Iya mang siap, Aisyah juga mau masuk kok." tersenyum simpul.
"Iya neng, mamang duluan yah, Assalamu'alaikum." sopir tersebut mengangguk sekilas dan langsung melajukan mobilnya.
"Wa'alaikum salam warahmatullahi Wabarokatuh, hati-hati mang." Aisyah melambai tangan sekilas saat mobil mulai melaju.
Setelah kepergian supirnya Aisyah tampak berpikir harus bagaimana dulu sekarang. Aisyah bingung karena dia belum kenal dengan siapapun dikampus barunya,dan hanya ada satu orang saja yang dikenalnya yaitu Putri.
Aisyah pun mencoba untuk menghubungi temannya (Putri) supaya dia bisa menjemputnya, bukan karena manja tapi dia belum hafal seluk beluk lokasi kampus itu.
drrttt...drttttt ponsel bergetar dari dalam tas seseorang, dia mencoba untuk melihat siapa yang menghubunginya. Saat dia melihat panggilan tersebut berasal dari sahabatnya yang sudah lama berpisah dengannya, dia langsung mengangkatnya.
"Assalamualaikum Ais." ucap salamnya dengan tersenyum bahagia.
"Wa'alaikum salam warahmatullahi Wabarokatuh, Put kamu dimana? aku didepan gerbang nih." terdengar suara Aisyah dari dalam ponsel.
"Astaghfirullah... Maaf Ais aku sampai lupa kalau kamu hari ini pindah ke kampus ini." menepuk jidatnya dengan senyum terkekeh.
Aisyah hanya geleng-geleng kepala dengan ucapan sahabatnya itu. "Iya gapapa Put, sekarang kamu dimana? bisa jemput aku gak?"
"Aku ada dikelas Put, tunggu disana ya jangan kemana-mana.Assalamualaikum."
"Iya jangan lama-lama wa'alaikum salam warahmatullahi Wabarokatuh."
Setelah sambungan terputus, Aisyah memutuskan menghampiri Satpam Untuk memberikan salam, karena menurutnya tidak sopan jika nyelonong begitu saja, karena bagaimanapun seorang satpam adalah orang yang berjasa menjaga ketertiban Dikampus tersebut.
"Assalamualaikum warahmatullahi Wabarokatuh Pak." ucapnya ramah pada satpam tersebut.
Satpam yang terlihat berumur empat puluh tahunan tersebut menoleh ke arah Aisyah. "Wa'alaikum salam Mbak ada yang bisa bapak bantu?" jawabnya sopan dengan senyum sapanya.
"Maaf Pak perkenalkan nama saya Aisyah, saya Mahasiswi pindahan dari Garut dan baru masuk hari ini."
"Oh Mbak mahasiswi baru, mari Bapak antar ke ruang tunggu." tawarnya.
"Iya terimakasih banyak Pak, tapi tidak perlu kebetulan teman saya mau menjemput saya kesini, jadi saya mau minta ijin untuk menunggu disini, boleh Pak?".
"Oh begitu ya, ya udah gapapa silahkan duduk dulu." ucapnya mempersilahkan duduk.
"Iya terimakasih Pak." Aisyah langsung duduk di kursi yang terdapat di post satpam tersebut.
"Oh iya Pak jangan panggil saya Mbak, panggil Aisyah aja." lanjut ucapannya ramah.
"Oh iya Mbak ehh maksud Bapak Aisyah hehe." satpam tersebut tersenyum terkekeh.
Aisyah hanya tersenyum melihat Pak satpam didepannya tersebut, Dirinya jadi teringat ayahnya yang saat ini sedang bekerja keras untuk menghidupi dirinya dan ibunya.
"Bapak udah sarapan?" tanya Aisyah tiba-tiba saat melihat Bapak tersebut terlihat sedikit lemas.
"Ee--belum Aisyah, Bapak tadi bangun kesiangan jadi buru-buru berangkat kesini, jadi gak sempat sarapan." ucapnya gugup karena baru kali ini dia melihat ada mahasiswi yang bersikap begitu baik padanya, apalagi selama bertahun-tahun dia bekerja di kampus tersebut belum pernah sekalipun bertemu dengan mahasiswi seperti Aisyah.
Aisyah yang mendengar penuturan dari Bapak satpam tersebut langsung membuka tas jinjingannya yang berisi laptop, buku baca dan juga bekal makannya. Dan dengan segera Aisyah memberikan bekal makannya pada Bapak satpam tersebut.
"Kalau gitu sarapan dulu ya Pak, ini ada bekal Aisyah yang sengaja Aisyah bawa." ucapnya seraya menyerahkan kotak makanannya.
"Gak usah, itu kan bekal Aisyah, nanti Aisyah makan apa?" ucapnya tidak enak hati.
"Gak apa-apa Pak makan aja, Aisyah masih bisa cari makan nanti di kantin." ucap Aisyah seraya tersenyum tulus.
"Masya Allah kamu baik sekali Nak, semoga Allah selalu melindungi Nak Aisyah dan juga selalu dikelilingi oleh orang-orang baik. Aamiin." Doa satpam tersebut karena terharu dengan perlakuan gadis yang baru kali ini bertemu dengannya.
"Aamiin ya Allah, makasih Pak doanya. Ya udah dimakan Pak nanti keburu masuk angin." ucapnya tulus.
Tiba-tiba orang yang ditunggu sejak tadi muncul juga dihadapannya. Dia terlihat ngos-ngosan seperti seseorang yang sudah lari memutari lapangan.
"Assalamualaikum Aisyah... Hahhh hahh hahh... " Putri bernafas tergesa-gesa seraya memegangi kedua lututnya.
"Wa'alaikum salam warahmatullahi Wabarokatuh." jawab serentak Aisyah dan satpam tersebut.
"Put, kamu kenapa?" tanya Aisyah khawatir melihat sahabatnya yang seperti kehabisan nafas.
"Maaf Aish tadi aku ke toilet dulu dan lupa ngehubungin kamu." ucapnya merasa bersalah.
"Ya Allah Put, aku kira kamu kenapa. Aku gapapa kok kebetulan aku dari tadi ngobrol dulu sama Pak satpam."ucap Aisyah seraya melihat ke arah satpam sebentar lalu kembali lagi ke arah Putri.
"Oh gitu ya, Makasih ya Pak udah jagain temen saya." Putri tersenyum kikuk.
"Kamu ini, dikira aku anak kecil dijagain hehe." manyun ke arah Putri dan melirik sekilas pada Pak satpam karena merasa tidak enak.
"Hehehe ya gapapa, sama aja kan kamu perempuan. Lagian kamu udah cocok kalau udah ada yang jagain hahaha." ucapnya seraya terkekeh.
"Apaan sih kamu ini, udah ah." Aisyah kembali melihat ke arah satpam tadi. "Oh iya nama bapak siapa?"
"Nama Bapak Kuswandi, panggil ajak Pak Kus."Jawabnya.
"Oh iya Pak, kalau gitu Aisyah sama Putri Masuk dulu ya, jangan lupa dimakan." Putri yang tak mengerti dengan ucapan Aisyah hanya diam saja dengan senyum ramahnya.
"Iya Nak siap, sekali lagi makasih ya."
"Iya Pak sama-sama, duluan ya Pak Assalamualaikum." dan disusul ucapan salam dari Putri. "Assalamualaikum Pak."
"Wa'alaikum salam warahmatullahi Wabarokatuh." jawabnya tersenyum sumringah.
Setelah berpamitan dengan Pak Kus satpam barusan, Aisyah menuju keruang dosen terlebih dahulu sebelum masuk ke ruang kelas barunya.
Setelah bertemu dengan dosen yang kenal dengan Bapaknya, Aisyah langsung menuju ke ruang kelas yang dimana kebetulan satu ruangan dengan Putri.
Aisyah sudah sampai didepan pintu kelas barunya. Putri masuk terlebih dahulu karena suruhan dari dosennya, sedangkan Aisyah menyusul masuk untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu.
Aisyah mengatur nafasnya untuk menghilangkan rasa gugupnya, tak lupa juga dia berdoa supaya dia mendapatkan ilmu yang baik serta bisa bermanfaat untuk dirinya dan juga orang lain.
Terdengar suara panggilan dari dalam ruangan yang menyuruhnya untuk segera masuk, panggilan tersebut berasal dari dosen yang akan mengajarnya.
"Aisyah silahkan masuk." panggil dosennya. Aisyah menarik nafas terlebih dahulu lalu mengeluarkannya pelan dan memberanikan diri untuk memutar handle pintu tersebut.
Saat pintu terbuka, tampak seluruh pelajar yang ada diruangan tersebut menatap kagum ke arah Aisyah, tak terkecuali seorang pemuda yang sering disebut pangeran Kampus itu.
Aisyah menunduk sebentar lalu memberanikan diri untuk menatap seluruh mahasiswa/i yang nantinya akan jadi teman satu kelasnya.
"Silahkan Aisyah perkenalkan diri terlebih dahulu." ucap dosennya yang terlihat sudah berumur 30 tahun tersebut mempersilahkan Aisyah.
Aisyah menoleh lalu menganggukkan kepalanya. "Iya Pak terimakasih.".
"Assalamualaikum warahmatullahi Wabarokatuh." Mengawali perkenalannya. Dan seluruh pelajar menjawab dengan serentak. Ada juga yang hanya diam karena berbeda keyakinan namun mereka masih menyambutnya dengan senyuman.
"Perkenalkan nama saya Aisyah Humairah, Saya mahasiswi pindahan dari Universitas ******* yang berada dikota Garut, semoga saya bisa berteman baik dengan kalian." ucapnya dengan senyumnya, ya walaupun tidak terlalu jelas karena tertutup niqab tapi orang yang melihatnya akan tahu kalau dia sedang tersenyum.
"Hai Aisyah salam kenal." ucap salah satu mahasiswa dengan melambaikan tangan.
"Hallo Aisyah, semoga betah satu ruangan dengan kita." ucap mahasiswa yang lain dengan nada menggoda.
"Huuuhhhh .." seluruh pelajar menyuraki dua mahasiswa tersebut, dan dua mahasiswa tersebut hanya cengengesan.
Aisyah yang melihat itu, hanya tersenyum seraya geleng-geleng kepala.
"Ya Sudah kalau begitu silahkan duduk di kursi kosong belakang sana." titah dosen saat perkenalan dirasa sudah cukup.
Aisyah lalu memandang ke arah kursi kosong dan seketika mata Aisyah bertemu dengan sosok pria yang duduk dibelakang kursi yang akan jadi tempat duduknya. Pria itu tampak memandangi Aisyah dengan senyum yang susah diartikan.
*Y**a Allah kenapa dia ngeliat aku sampai Kayak gitu*... batinnya
Aisyah langsung menuju ke kursinya, sebelum duduk Aisyah mengucapkan kata permisi pada pemuda yang akan dibelakanginya itu.
"Permisi Kak." ucapnya seraya menganggukan kepala.
Pemuda tersebut hanya membalasnya dengan anggukan pelan disela senyumnya, Aisyah langsung duduk dan fokus ke arah depan.
"Ekhemmm... " suara deheman dari arah belakang, namun Aisyah tidak menanggapinya, mungkin saja orang tersebut sedang kehausan. Pikirnya.
Karena dirasa tidak ada respon dari arah depan, pemuda tersebut yang tak lain adalah Kenzo langsung mencolek punggung Aisyah dengan pulpennya.
"Astaghfirullah al'adzim." Aisyah terperanjat kaget saat merasa ada yang menyentuhnya. Aisyah langsung berbalik dan melihat pemuda tersebut tersenyum dengan menaikkan sebelah alisnya.
Aisyah yang merasa kesal namun tidak mau marah, memilih membalikkan badannya kembali ke arah depan tanpa sepatah katapun.
Kenzo tampak berpikir sejenak, karena merasa dicueki oleh wanita tersebut.
Menarik juga ni cewek, baru kali ini gue dicuekkin... batinnya dengan menyunggingkan senyumnya.
Dia pun langsung mencolek kembali punggung Aisyah dengan pulpennya.
Aisyah terperanjat kembali dengan perbuatan orang dibelakangnya.
Astaghfirullah al'adzim dia kenapa sih... Batinnya bertanya-tanya karena merasa risih.
Aisyah lalu memutuskan untuk berbalik kembali.
"Maaf kak ada apa?" tanyanya sopan, namun yang ditanya hanya menatapnya dengan senyum-senyum tidak jelas.
Aisyah yang merasa risih dengan tatapan pemuda tersebut langsung bangkit dari duduknya dan meminta ijin ke dosennya untuk ijin ke toilet.
"Permisi Pak... " ucapnya sambil mengacungkan tangan. Dosen pun yang sedari tadi fokus pada laptop langsung mengangkat kepalanya karena merasa ada yang memanggilnya.
"Iya ada apa?" tanyanya.
"Pak saya ijin ke toilet sebentar." ucapnya terpaksa berbohong untuk menghindari tatapan zina dari pemuda dibelakangnya.
"Oh iya silahkan." ucap dosen tersebut mempersilahkan. Aisyah pun langsung keluar dari ruangan tersebut seorang diri.
Melihat tingkah unik wanita tersebut, Kenzo hanya tersenyum-senyum, entah apa maksud dari senyumannya.
Lain lagi dengan Putri yang melihat sahabatnya keluar langsung meminta ijin juga untuk ke toilet.
"Pak saya juga ijin ke toilet!" teriaknya dan langsung ngibrit tanpa menunggu respon dari dosennya.
Dosen yang melihat kelakuan muridnya tersebut hanya geleng-geleng kepala dan fokus kembali ke laptopnya.
*
"Aisyah tunggu!" teriak Putri saat melihat Aisyah sedang berjalan tak jauh darinya. Aisyah pun berhenti dan berbalik mendapati Putri yang sedang berlari mengejarnya.
"hahhh hahhhh hahhh." Putri ngos-ngosan saat sudah berhadapan dengan Aisyah.
"Rileks dulu Put." Aisyah menggerakkan tangannya ke atas kebawah sebagai isyarat masuk keluarkan nafas.
"Udah enakkan?"lanjut tanyanya sambil memegang pundak Putri.
"Sudah Put... " jawabnya singkat, Aisyah masih memandanginya dengan khawatir.
"Kenapa kamu lari-lari gitu?" tanyanya langsung.
"Aku yang seharusnya nanya, kenapa kamu keluar gitu aja?" jawabnya dengan bibir dimonyongkan.
"Aku gak keluar gitu aja Put, tadi aku ijin dulu sama Pak dosen." jawab Aisyah dengan tidak sadarnya.
"Astaghfirullah Aish, maksud aku kenapa kamu keluar gitu aja ada masalah apa?" Putri menepuk jidatnya pelan berusaha untuk menjelaskan.
"Ouh hehe... Maaf Put tadi aku gak enak aja, kamu kenal kan sama pria yang duduk dibelakang aku." menatap wajah Putri untuk meminta jawaban.
Putri pun tampak manggut-manggut untuk mengingat siapa pria yang duduk di belakang Aisyah.
tringggg...
Putri pun menjentrikan jari jempol dan jari telunjuknya pertanda dia mengingatnya.
"Oh itu Kenzo Ais, dia pangeran kampus disini." tersenyum mengingat ketampanan pria itu. Namun Aisyah hanya manggut-manggut dengan apa yang dikatakan sahabatnya barusan.
"Put kamu kenapa?" tanya Aisyah saat melihat Putri bengong seraya tersenyum-senyum.
"Hahh... e--- enggak apa-apa Ais hehe." jawabnya gelagapan. "Tapi Ais kamu beruntung banget bisa duduk didekatnya." lanjut ucapnya memuji keberuntungan sahabatnya tersebut.
"Astaghfirullah Putri, apa sih gak baik ngomong kayak gitu, keberuntungan itu hanya ada pada Allah." ucapnya mengingatkan Putri.
"E--- iya Ais maaf hehe, tapi kan sejujurnya beruntung banget kamu bisa duduk didepannya. Biasanya Kenzo suka nolak kalo yang duduk didepannya perempuan, ya karena suka cari perhatian gitu katanya." ucapnya menjelaskan.
"Kamu mau duduk didepannya?" tanya Aisyah dengan senyum mengembang.
"Mau banget Put, tapi gimana caranya?" tanya Putri dengan antusiasnya.
"Gampang banget Put, kita tukeran tempat duduk aja. Gimana?" tanyanya meminta jawaban.
"Bener Aish boleh?" tanyanya lagi untuk memastikan dan dijawab anggukan oleh Aisyah.
"Tapi kamu gak boleh cari perhatian dari pria itu yah, gak baik terus dosa, tahu kan?" ucapnya mengingatkan.
Putri memanyunkan bibirnya bagai anak kecil yang merayu ibunya. "Hmm iya deh enggak bakalan." ucapnya.
*G**ak bakalan kelewat maksudnya Aish* hihihi... batinnya sambil cekikikan.
Setelah berpura-pura pergi ke toilet, Aisyah dan juga Putri memutuskan untuk kembali ke kelasnya lagi, sebelum masuk Putri menahan tangan Aisyah untuk menanyakan rencana tukeran posisi duduk yang dikatakan Aisyah tadi.
"Aish tunggu... " Putri menahan tangan Aisyah tiba-tiba.
"Ada apa Put?" tanyanya bingung.
"Ee--- jadikan rencana tukeran posisi duduk tadi?" tanya Putri pelan seraya nyengir kuda.
"Hmmm iya, kenapa emang?" tanyanya lagi seraya mengerutkan keningnya.
"Gak pa-pa aku cuma mastiin aja." ucap Putri masih dengan nyengir kudanya.
"Oh gitu ya." ucapnya santai.
Setelah obrolan dirasa selesai, Aisyah langsung mengajak Putri untuk segera masuk, namun sebelum handle pintu di putar, pintu sudah dibuka terlebih dahulu oleh seseorang dari arah dalam. Aisyah dan Putri terperanjat kaget saat tahu orang yang membukanya adalah Kenzo sang pangeran kampus.
"Astaghfirullah al'adzim." Aisyah mengucap istighfar untuk menenangkan keterkejutannya, lain lagi dengan Putri yang hanya mangap lebar melihat keberadaan pangeran kampusnya yang begitu dekat.
Kenzo langsung menutup pintu saat tahu seluruh pelajar didalam sedang menatap ke arah dirinya dan juga dua gadis tersebut, setelah menutup pintu kenzo langsung menatap intens ke arah dua gadis tersebut, namun selanjutnya Kenzo hanya menatap intens ke arah Aisyah.
Aisyah yang ditatap seperti itu oleh Kenzo menjadi salah tingkah dan langsung mengajak Putri untuk segera masuk, Putri yang sadar dengan kegugupan Aisyah langsung mengiyakan ajakannya.
"Put ayok masuk." ajaknya Aisyah seraya menarik tangannya Putri.
"E--- iya ayok." ucap Putri gugup, karena jujur baru kali ini dirinya bisa berhadapan langsung dengan seorang pangeran kampus.
Saat Aisyah akan masuk tiba-tiba Kenzo langsung menghalangi jalannya.
"Maaf saya dan teman saya harus segera masuk." ucapnya gugup sambil menunduk.
"Aku boleh bicara sebentar." jawabnya dengan terus menatap, bahkan Kenzo rela menurunkan posisi berdirinya untuk bisa melihat jelas wajah Aisyah.
Putri membulatkan matanya seraya menutup mulutnya dengan sebelah tangannya saat melihat sang pangeran kampus melakukan hal seperti itu pada sahabatnya.
Aisyah yang merasa semakin gugup karena dilihat seperti itu oleh Kenzo tidak bisa berbuat apa-apa, dia hanya berharap semoga aja ada orang yang bisa membantunya.
*Y**a Allah kenapa sih sama dia, tolong bantu hamba ya Allah*... batinnya seraya memejamkan matanya berusaha untuk tidak melihat pandangan dari Kenzo.
Kenzo yang saat itu sengaja menggoda Aisyah dan sadar dengan tingkah Aisyah yang mulai gugup karenanya, langsung melengos pergi begitu saja.
"Ais heyy... " panggil Putri menepuk bahu Aisyah.
Aisyah yang dipanggil, terus memejamkan matanya karena dia mengira pemuda tersebut masih ada dihadapannya.
"Ais Kak Kenzo udah pergi." ucap Putri memberi tahu.
Aisyah yang mendengar perkataan barusan dari Putri langsung memberanikan diri untuk membuka matanya.
*B**ismillahirrahmanirrahim*... batinnya.
Alhamdulillah ya Allah terimakasih... batinnya saat tidak melihat keberadaan kenzo lagi dan Aisyah langsung mengatur nafasnya untuk menenangkan diri dari ketegangannya.
"Ya udah Put, yuk kita masuk." ajaknya dan langsung menarik tangan Putri.
Saat pintu sudah terbuka, seluruh mahasiswa-mahasiswi dan juga dosennya memandang ke arah Aisyah dan juga Putri. Aisyah menenangkan dirinya dan langsung mengucapkan salam, sedangkan Putri hanya nyengir tidak jelas.
"Assalamualaikum warahmatullahi Wabarokatuh." Ucapnya Aisyah, dan langsung dijawab oleh seluruh mahasiswa/i dan juga pak dosennya." Wa'alaikum salam warahmatullahi Wabarokatuh."
Sebelum duduk Aisyah menghampiri Pak dosen terlebih dahulu untuk meminta ijin tukeran posisi duduk dengan Putri.
"Permisi Pak." sapa Aisyah sopan.
"Iya ada apa?" jawab pak dosen ramah.
"Maaf sebelumnya Pak, E--- anu pak ee--- saya mau minta ijin tukeran posisi duduk sama Putri, bisa gak Pak?" tanyanya hati-hati.
"Emangnya kenapa mau tukeran posisi duduk? ada masalah kah?" tanyanya meminta penjelasan.
Aisyah tampak berpikir sejenak...
*Y**a Allah maafkan hamba jika harus berbohong lagi, tapi hamba hanya menghindar dari perbuatan dosa saja ya Allah*... batinnya memohon ampun.
"Gak apa-apa Pak, cuma Aisyah ingin duduk disana saja." jawabnya sedikit merasa bersalah.
"Ya sudah tidak apa-apa, silahkan kalau kalian mau bertukar posisi duduk." mengayunkan tangan kanannya mempersilahkan.
"Makasih banyak Pak." respon Putri begitu saja dan langsung berlalu mengambil tasnya untuk pindah ke kursi Aisyah.
"Astaghfirullah Putri." gumam Aisyah pelan dan tentu saja tidak terdengar oleh Pak dosen. Sedangkan Pak dosen hanya geleng-geleng kepala kembali melihat tingkah salah satu muridnya tersebut.
"Kalau begitu saya ijin kembali duduk Pak." Ijin Aisyah sopan seraya mengatupkan kedua tangannya.
"Iya silahkan." jawabnya sambil mengangguk.
Aisyah pun langsung menuju ke kursinya yang sekarang sudah ditempati oleh Putri untuk mengambil tasnya, dan langsung menuju ke kursi yang sebelumnya ditempati oleh Putri.
"Syukurlah disini sedikit jauh." gumamnya pelan dan langsung duduk di kursinya.
*
Setelah beberapa menit berlalu, Kenzo yang tadi ijin ke toilet juga langsung masuk kembali keruang kelasnya dan hanya menyapa Pak dosen seadanya saja.
Saat sampai dikursi tempat duduknya, Kenzo melihat ke arah depan kursinya yang dirasanya itu bukan mahasiswi baru tadi.
Kenzo pun mengedarkan pandangannya ke seluruh mahasiswa/i yang ada diruangan tersebut untuk mencari keberadaan mahasiswi baru itu dan mendapati mahasiswi baru yang tak lain adalah Aisyah sedang duduk di kursi lain yang menurutnya itu adalah kursinya Putri.
Kenzo akhirnya mengerti dengan pikirannya, kalau mahasiswi itu pasti sengaja bertukar posisi duduk untuk menghindarinya. Kenzo menyunggingkan bibirnya melihat tingkah mahasiswi baru itu dan bergumam pelan. "Oh jadi dia ngehindarin gue."
Kenzo langsung meraih tas dikursinya dan langsung menuju ke kursi dibelakang Aisyah yang diduduki oleh mahasiswi lain.
"Hai boleh tukeran posisi duduk? Lo bisa pindah ke kursi gue." ucapnya basa-basi, dan tentu saja mahasiswi tersebut nurut apalagi yang memintanya adalah seorang pangeran kampus. "Oh iya boleh, silahkan Kak." ucapnya mempersilahkan dan langsung pindah ke kursi tempat duduk Kenzo.
Aisyah yang sadar dengan keberadaan Kenzo dibelakangnya. Ya Allah ada apa sih sama dia... batinnya khawatir.
Tak lama Kenzo mencolek kembali punggung Aisyah.
Aisyah langsung terperanjat namun tak berani untuk menengok ke belakang.
"Kenapa pindah?" Bisik Kenzo mendekat ke arah Aisyah. Namun Aisyah tetap dengan diamnya.
Kenzo kembali berbisik di belakang Aisyah karena pertanyaan pertamanya tidak ada jawaban dari Aisyah.
"Hey boleh kita temenan." lanjutnya lagi, itu benar-benar membuat Aisyah terganggu, dengan terpaksa Aisyah harus berbalik kebelakang untuk menanyakan maksudnya.
"Maksud kamu apa? aku gak bisa temenan sama kamu." tanyanya hati-hati.
"Kenapa tidak bisa?" tanyanya lagi Kenzo dengan mengerutkan keningnya.
"Ee--- enggak apa-apa, maaf saya harus belajar." ucapnya dan sebelum berbalik Kenzo langsung mencegahnya dengan pernyataannya lagi.
"Kalau begitu boleh aku kenal lebih dekat sama kamu?" tanyanya dengan memamerkan senyum indahnya. Dan tidak bisa dipungkiri Aisyah mengakui ketampanan seorang Kenzo.
Masya Allah.... astaghfirullah al'adzim... batinnya memuji dan langsung beristighfar seraya geleng-geleng kepala pelan, sedangkan Kenzo hanya tersenyum jahil.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!