Kabir adalah seorang pria yang mewarisi setengah perusaan milik Sandi wiranto dan setengah diwariskan pada kakak kabir yaitu fadil, papa mereka adalah orang terkaya di Indonesia, dan di Luar Negeri.
Kabir dan fadil adalah dua bersaudara yang begitu memiliki sifat yang berbeda!!
fadil orang yang baik sopan dan ramah berhati seperti malaikat dan Kabir adalah pria sombong angkuh dan kasar. dia pendiam tapi dia memiliki kebaikan yang orang lain tidak memilikinya.
jika sedang baik dia begitu baik perhatian dan pengertian.
Mereka diwarisi papanya warisan dibeda negara karna papanya punya dua perusahaan.
Zahra terpaksa menikah dengan kabir karna papa Zahra memiliki banyak hutang pada keluarga Kabir.
Keiklasan Zahra tentang perjodohannya dengan Kabir justru membuat Zahra begitu menderita karna kabir adalah pria temperamental, Zahra setiap hari mendapat siksaan dan makian,
*******
Zahra adalah wanita berhati mulia sabar dan sholeha
Sindia adalah wanita yang anggun cantik dan sopan pendiam mereka adalah 2 bersaudara yang begitu sempurna.
Tapi Kabir hanya menjadikan Zahra status sebagai istri saja kabir tak pernah menyentuh Zahra sedikitpun bahkan mereka pisah ranjang.
Sindia sakit dan harus dioprasi dan biaya oprasinya 50 juta dan 2 bulan Wahyu tidak bisa membayar akhirnya berganda menjadi 100 dan akhirnya Kabir meminta Zahra untuk dijadikan pelunas hutang papa karna Kabir menyukai wajah Zahra.
Awalnya Zahra menolak tapi Zahra tidak tega pada papanya karna papa Zahra memohon sambil berlutut dikaki Zahra sambil menangis dan berkata " Jika aku tidak membayar atau tidak menyerahkanmu maka aku akan dipenjara Zahra papa mohon " ucap papanya akhirnya Zahra mau menerima perjodohannya dengan ikhlas.
Tersenyum sambil melihat sebuah foto seorang Gadis muda berparas sangat cantik angun membuat Kabir senang dan langsung bertanya pada Wahyu " Siapa dia " tanya kabir sambil melirikan matanya ke arah Wahyu
" Dia putriku tuan darimana tuan dapat foto itu " tanya Wahyu sambil menundukan kepalanya dan berlutut di kaki Kabir
" Jual putrimu padaku aku butuh istri, kau punya hutang padaku 100 juta " ketus Kabir dan menatap tajam ke arah Wahyu
" Ta_tapi tuan " ucap Wahyu dengan nada terbata bata dan penuh rasa takut
" Jika tak mau bayar hutang mu " bentak Kabir dan mengggedor gedor meja Penuh amarah
" Tolong beri saya waktu tuan " tegas Wahyu dan kabir menghampirinya
" Tatap mataku " bentak kabir seraya mencekram dagu Wahyu
" Pertemukan aku dengan putrimu jika tidak bayar hutangmu sekarang " bentak Kabir dan mendorong Wahyu hingga terjatuh
" Zahra atau Sindia " tanya Wahyu karna memang Wahyu memiliki dua putri
" Dia! " tegas Kabir dan melempar foto Zahra
" Zahra " ucap Wahyu lembut sambil menghapus airmatanya
" Indah namanya. enyahlah " ucap kabir dan mengusir Wahyu untuk pergi dari Kantornya
Apakah aku harus menikahkan putriku dengan Psikopat sepertinya ya Allah, jika tidak bagaimana aku membayar hutangku.
Ancaman iblis itu selalu menggema ditelingaku" jika tidak segera bayar hutang anda harus dipenjara mengerti " betapa takutnya aku, aku nggak mau masuk jureji.
Maaf Zahra papa terpaksa harus menikahkanmu dengan Kabir.
" Zahra kemarilah " panggil Wahyu yang baru saja pulang dari Kantor kabir
" Iya pa " ucap Zahra yang langsung menghampiri papanya dan mencium tangan wahyu
" Aku ingin bicara empat mata denganmu " tegas papa zahra dan menggandeng tangan Zahra menuju ruang tamu
Mendengar ucapan papanya yang ingin menjodohkan Zahra dengan Kabir Zahra langsung marah besar, karna Zahra tau kalau Kabir adalah seorang temtramen Zahra mengenal kabir dari temannya yang pernama Erna, Erna pernah bercerita bahwa pemilik perusahaan terkaya di Indonesia ini bernama Kabir Erna pernah kerja disalah satu perusaan milik Kabir.
Dan Erna bilang dia pernah dipecat dari perusahaan milik Kabir.
" Papa udah gila suruh aku nikah sama Kabir. Kabir itu pria kejam pa. aku tau dari temen aku dan aku sering denger berita kasusnya ditv " ucap Zahra sambil merusak semua barang yang ada dirumah
" Papa tau nak tapi " ucap papanya sambil menangis
" Tapi apa pa " tanya Zahra sambil menatap mata papanya itu
" Papa punya hutang 100 juta dan papa nggak bisa bayar " jawab papa Zahra yang memalingkan tubuh dan wajahnya dari Zahra
" Apa seratus juta " ucap Zahra kaget
" Iya sayang papa pinjam uang itu dari kabir dan dia minta kamu sebagai pelunas hutang papa kalau tidak papa pasti dipenjara " ucap papa Zahra yang tak berani melihat Zahra
" Itu apa hutang sebanyak itu pa " ucap zahra sambil menangis dan duduk dikursi
" Untuk biaya oprasi Sindia kamu lupa dulu sindia harus dioprasi dan butuh biaya 50 juta " ucap papa Zahra
" Tapi kenapa hutang 100 juta pa " tanya Zahra
" Hutangnya berbunga nak papa hanya hutang 50 juta " jawab papa Zahra
" Tapi Zahra gamau nikah sama kabir pa " ucap Zahra yang masih menangis
" Papa harus cari uang kemana nak papa mohon menikahlah dengan kabir papa gamau dipenjara " ucap papa Zahra sambil menangis dan berlutut dikaki Zahra
" Bangun pa Zahra akan pikirin dulu zahra mau kekamar " ucap Zahra yang langsung pergi kekamar
...******...
Jam menuju pukul 3 Zahra biasa sholat disepertiga malam Zahra pun bangun dan bersiap untuk sholat, selesai bersiap zahra pun langsung solat.
Papa Zahra melihat Zahra sedang solat karna pintu kamar sedikit terbuka, papa zahra mendengarkan doa zahra padahal awalnya dia juga ingin sholat tahajut.
Ya Allah aku tau ujian yang kau berikan begitu berat tapi aku tau kau memberi ujian tak mungkin diluar batas kemampuan umatnya.
Tunjukkanlah jalan mu ya Allah apa hamba, hamba harus menerima perjodohan ini atau tidak.
Engkau tau Kabir orang seperti apa ya Allah semua ku serahkan padamu berikan hamba jalan yang benar ya Allah amiin
Zahra melipat sajadahnya dan Zahra kembali tidur
...******...
Pagi harinya Zahra pun bersiap untuk berangkat kuliah
"Zahra " panggil papanya
" Iya " jawab Zahra
" Kamu tidak perlu menerima perjohan ini biar papa dipenjara " ucap papa Zahra
" Kenapa harus Zahra yang jadi jaminan "ucap Zahra yang kembali menangis
" Karna Kabir mencintaimu nak " ucap papa Zahra
" Kabir psikopat pa " ucap Zahra
" Papa tau dan sekarang papa sadar biar papa dipenjara maaf papa terlalu egois sama kamu " ucap papa Zahra sambil menyatukan tangannya dan menangis menunduk dan berkata maaf
" Zahra menerima perjodohan ini Zahra ikhlas apapun yang terjadi sama Zahra, Zahra gamau papa dipenjara " ucap Zahra sambil memeluk papanya itu
" Papa gak berguna sayang maafin papa " ucap papanya yang masih menangis
" Zahra ikhlas pa, papa gak boleh bilang gitu " ucap Zahra yang menghapus air mata papanya
papa Zahra begitu beruntung memiliki anak seperti Zahra.
" Gimana kalau mama kamu tau Zahra dia pasti marah besar " ucap papa zahra
" Biarin pa serahin semua sama Zahra " ucap Zahra
Hari terlihat begitu cerah damai dan indah Zahra sedang santai dihari minggu ditaman sambil menikmati kopi susu yang sangat nikmat.
Tak lama kemudian Zahra dipertemukan dengan Kabir oleh papanya
Awalnya Zahra kaget karna Kabir begitu tampan dan gagah tinggi besar. Zahra hanya melihat Kabir dari tv karna begitu banyak kasus yang Kabir lakukan.
Dan dalam waktu seminggu dia bebas ntah bagaimana caranya!!!
...Tak hanya memiliki ribuan perusahaan di Indonesia, kabir juga menjadi model saat kabir memiliki waktu luang....
Kabir tersenyum sinis pada Zahra ia begitu senang melihat Zahra. karna Zahra sangat cantik dengan pakaian yang sangat tertutup dan hijab berwarna coklat, bibirnya yang merah dan seksi matanya yang indah dan tingginya, sebahu kabir
...*******...
" Zahra ini Kabir perkenalkan kabir ini Zahra putri pertama saya " ucap papa Zahra
" Zahra " ucap zahra sambil mengulurka tangannya
" Kabir " ucap Kabir sambil memegang tangan yang zahra ulurkan untuk kabir
" Saya bikinin kopi dulu tuan Kabir " ucap papa Zahra
" Iya " ucap kabir
Papa Zahra pun pergi dan sekarang tinggal zahra dan kabir sendirian di taman.
" Hai " sapa kabir
" Iya tuan " jawab Zahra yang sangat canggung
" Berikan tanganmu " pinta Kabir dan Zahra pun memberikan tangannya pada kabir dengan ragu
" Untuk apa " tanya Zahra
" Cup " kabir mencium tangan Zahra dengan lembut
" Sangat lembut dan wangi " ucap Kabir
" Iya tuan " ucap zahra
Kabir menarik tangan Zahra begitu kuat sampai jatuh kepelukannya, jantung Zahra begitu berdebar kencang begitu pula jantung kabir.
Mereka saling bertatapan
" Apa yang pria ini lakuan kita belum menikah aku takut " batin Zahra sambil menatap wajah Kabir
" Aku hanya ingin melihat wajahmu lebih dekat Zahra " ucap Kabir
" Maaf lepas kita baru bertemu aku masih canggung tuan " ucap Zahra sambil melepaskan pelukan Kabir
" Baiklah jangan panggil aku tuan panggil aku. mas kabir " ucap Kabir
" Ini tuan kopinya " ucap papa Zahra
" Makasih " ucap Kabir
" Iya sama sama saya pergi dulu permisi " ucap papa Zahra
" Iya " ucap Kabir
Zahra dan akhirnya Kabir memanggil zahra.
" Zahra kemari " panggil Kabir
" Ada apa " tanya Zahra yang menghampiri Kabir
" Aku ingin mengenalmu lebih dekat karna kita akan menikah " jawab Kabir
Kabir memandang wajah yang begitu cantik dia memegang pipi Zahra. Zahra mencoba memalingkan wajahnya tapi Kabir mencegahnya kabir memegang pipi Zahra dengan 2 tangan. tangan Kabir begitu besar hingga Zahra tak bisa menggerakkan kepalanya, akhirnya Zahra pasrah.
" Aku akan berikan apapun yang kamu minta tapi kamu harus sabar dan kuat dengan sifatku setiap hari " ucap Kabir sambil mencium pipi Zahra
" Aku mohon lepasin aku " airmata zahra jatuh dengan tak sengaja
" Aku hanya bersikap romantis padamu Zahra kenapa kamu menangis " tanya kabir bingung sambil tertawa kecil dan melepaskan Zahra
" Maaf aku gak biasa gini sama cowok aku canggung " ucap Zahra dan menjauhi Kabir
" Oke aku minum kopi bikinan ayah mertua dulu ya " ucap kabir dan meminum kopinya
" Kabir berita yang masuk tv dan koran itu bener bukan " tanya Zahra dan Kabir hanya diam
" Maaf gak seharusnya aku tanya gitu sama kamu " ucap Zahra yang menyesal dengan pertanyaannya pada kabir
" Bener itu aku. aku sedikit gila " jawab Kabir
" Maksudnya " tanya Zahra
" Sejak kecil aku emang pemarah tapi aku baik kalau amarahku reda " jawab Kabir
" Gimana cara meredakan amarahmu Kabir " ucap Zahra
" Dengan obat aku psikopat dulu nggak sih dulu hanya pemarah " ucap Kabir sambil memegang gelas
" Jika obat habis " tanya Zahra
" Tinggalin aku jika aku dikamar kunci aku dikamar " ucap Kabir sambil mendekat ke Zahra dan meremas tangan Zahra
" Akh.. sakit mas " rintih Zahra
" Aku menikah karna aku butuh orang yang bisa ngurusin aku dirumah wanita yang anggun dan cantik dan aku suka kamu " puji Kabir
" Kenpa harus aku " tanya Zahra sambil nangis
" Karna papamu punya hutang sama aku dan kamu wanita idamanku " jawab Kabir
" Iya mas aku tau " ucap zahra sambil nangis.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!