Sebelum membaca season 2 harap membaca season 1-nya dulu dengan judul yang sama🙏🙏, agar ceritanya nyambung dan mudah di pahami guys😁 oke langsung saja happy reading 😊
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Tahun-tahun berlalu dengan begitu cepatnya, Gloria Jecksen dan Steve Nicholaus kini sudah memiliki seorang putra bernama Hans Nicholaus, umur Hans saat ini di perkirakan sudah 29 tahun.. banyak sudah kenangan yang di lalui oleh Hans Nicholaus menjadi keturunan seorang Mafia...
Hari ini dengan cuaca yang indah dan sangat cerah Hans duduk di apartemennya sembari memandangi jalanan yang sudah ramai dengan beberapa orang yang berlalu lalang kesana-kemari.
Hans memperhatikan dengan lekat setiap orang yang lewat di sana, hingga suara deringan ponselnya mengalihkan perhatiannya.
"Halo bung, ada apa?". Tanya Hans saat menjawab panggilan dari teman sekaligus gengs Mafianya.
"Bung, nanti malam kita kumpul di club Terra blues, ada informasi baru dari Nick, tentang seseorang yang telah membunuh Arandra Belran". Jawab Caiden Belran dari sebrang sana.
Arandra Belran adalah adik kandung dari Caiden Belran sahabat sekaligus gengs Mafia Hans, Arandra juga pernah mendekati Hans, namun Hans hanya menganggapnya sebagai adik saja, mungkin karena selama ini mereka dekat dan sudah seperti saudara, di tambah lagi Arandra adalah adik dari sahabatnya sendiri membuat Hans benar-benar menganggap Arandra sebagai adiknya. Hans juga lebih menyukai wanita yang tangguh dan jago bela diri.
"Oke". Jawab Hans singkat.
Sebenarnya Hans akan dengan mudah melacak siapa yang telah membunuh Arandra melalui Magic Wall Nine jika pembunuh itu terekam CCTV, namun yang menjadi pertanyaannya, Arandra meninggal karena over dosis narkoba di hotel tempatnya menginap dan tidak ada tanda-tanda sama sekali siapa yang telah membunuh Arandra, mengingat Arandra memiliki banyak teman dan juga kematiannya yang begitu tiba-tiba di hotel San Diego.
Padahal Arandra tidak pernah menyentuh yang namanya narkoba, kecuali minuman keras dan pergi ke club malam, tapi saat mayatnya di otopsi di konfirmasi bahwa Arandra meninggal karena over dosis narkoba, itulah sebabnya Caiden begitu murka dan ingin segera menyelidiki siapa yang telah berani membunuh adik kandungnya sendiri, dengan cara memberikan narkoba itu kepada adiknya.
Sebagai seorang Mafia, Hans tidak akan pernah membiarkan adik dari sahabatnya di bunuh secara keji seperti itu, jadi Hans bersama rekannya Nick Dalton dan Caiden yang tidak lain adalah kakak kandung Arandra harus bersatu untuk mencari tahu siapa yang sudah membunuh Arandra, tak lupa Jevtrak Barnard selaku kaki tangan Hans yang juga turut serta dalam penyelidikan ini.
Pada pukul 20:00 malam mereka semua berkumpul di club terra blues, sesuai dengan perjanjian mereka semua.
"Jadi info apa yang sudah kau dapatkan Nick?". Tanya Caiden tanpa basa-basi kepada Nick, saat mereka semua sudah berkumpul.
"Hmm... Begini Kemarin setelah pulang dari Kanada, aku mendapat laporan dari asisten ku mengenai CCTV yang berada di hotel San Diego, di dalam CCTV itu memperlihatkan bahwa Arandra kembali dari club pukul 02:00 pagi, dan baru sampai di kamar hotelnya setelah pukul 04:00 pagi, selama 2 jam Arandra menghilang di parkiran hotel dan tiba-tiba CCTV memperlihatkan Arandra masuk ke dalam kamar hotel setelah jam 04:00 pagi, ini berarti ada yang mengendalikan CCTV dengan perangkat yang canggih, sehingga sebagian data CCTV dapat dihapusnya, itulah mengapa Magic Wall Nine tidak bisa mengakses rekaman CCTV itu dengan muda". Jelas Nick.
"Mmm... Lalu apa kau sudah menemukan siapa pelakunya?". Tanya Hans yang di tangannya ada segelas minuman keras.
"Kalau masalah itu aku belum tahu pasti, tapi kita bisa menyelidiki siapa pelakunya melalui orang-orang yang pernah dekat dengan Arandra". Jawab Nick memberi solusi.
"Baiklah, tapi bagaimana caranya?". Tanya caiden
"Bukankah kita semua cukup tampan untuk mendekati teman-teman Arandra, dan dengan mudah juga kita akan mendapat informasi dari mereka jika kita bertindak mendekati mereka semua". Jawab Nick..
"Ide yang cukup bagus, jadi kapan kita mulai beraksi?". Tanya Hans penasaran.
"Besok!, Caiden kau yang mengurus siapa-siapa saja orang yang pernah dekat dengan Arandra dan kirimkan foto beserta biodata mereka nanti malam". Jawab Nick.
"Itu bukanlah hal yang sulit bagi ku". Jawab Caiden dengan senyuman liciknya Sembari menyerup Wiski yang berada di tangannya.
"Baiklah malam ini kita nikmati pesta ini dengan meriah, dan besok kita bisa mulai penyelidikan ini". Jawab Nick sembari mengangkat segelas Wiski di tangannya, agar mereka semua menyatukannya.
"Cheers"... Terdengar suara gelas yang saling bersahutan.
Mereka semua menikmati malam itu dengan mabuk-mabukan dan berjoget dengan puasnya bersama wanita-wanita yang berada di dalam club malam.
Hingga waktu menunjukkan tengah malam, barulah mereka kembali ke Mansion mereka masing-masing, sementara Hans dan Jevtrack kembali ke apartemen, karena Hans lebih suka tinggal di apartemennya ketimbang di mansion milik orang tuanya.
kebetulan Apartemen Hans berhadapan dengan Apartemen Jevtrack kaki tangannya. Jadi Hans tidak perlu repot-repot menunggu Jevtrack jika akan berangkat bekerja atau saat akan melancarkan misinya, karena Jevtrack juga termasuk dalam gengs Mafia Hans.
Geng Mafia mereka di sebut street Salvatrucha, karena Mereka adalah salah satu kelompok Mafia paling kejam di dunia, pembunuh berdarah dingin yang lebih kejam daripada gengs yang di bangun Steve Nicholaus dulu. Gengs mafia street Salvatrucha lebih terkenal kejam dan Dingin karena semua anggota Mafia Hans merupakan orang-orang mantan pembunuh berantai yang membunuh tanpa kenal ampun, beda dengan Steve Nicholaus yang masih memberikan kesempatan hidup untuk Gloria waktu itu.
...****************...
Ke-esokan harinya saat siang hari Hans dan Jevrack sudah berangkat ke hotel tempat Nick dan caiden sudah bersiap-siap untuk mengintrogasi orang-orang yang pernah dekat dengan Arandra, termasuk para mantan pacar Arandra dan juga sahabat-sahabat Arandra, namun hingga sore hari mereka tidak mendapatkan informasi apa-apa dari orang-orang tersebut.
"Mungkin kita perlu mencoba strategi yang lain, karena strategi ini sudah gagal". Kata Caiden saat sudah selesai mengintrogasi orang-orang yang pernah dekat dengan Arandra dan mereka tidak menemukan tanda-tanda kebohongan pada orang-orang tersebut.
"Hmm..Jevrack mungkin kau bisa menyelidiki kasus ini secara diam-diam tanpa sepengetahuan orang lain?, Aku jadi curiga musuh kita kali ini jauh lebih cerdik dari yang kita bayangkan". Kata Hans pada Jevrack.
"Siap tuan". Jawab Jevrack dengan yakin.
"Baiklah, bung jika kau membutuhkan sesuatu, katakan pada kami, kami akan langsung membantu, aku juga akan terus memantau orang-orang yang pernah dekat dengan adikku, karena setahu ku adikku tidak pernah membuat masalah sampai harus berakhir seperti ini". Kata Caiden kepada Jevrack.
Lanjut....
Ya memang benar, selama ini Arandra tidak pernah berbuat onar atau jahat kepada orang lain selain kakaknya Caiden yang terkenal sebagai seorang Mafia dan pembunuh berdarah dingin.
Meskipun Arandra di kawal oleh beberapa bodyguard namun bodyguard yang mengawal Arandra juga tiba-tiba menghilang tanpa jejak sama sekali, membuat gengs Street Salvatrucha semakin curiga bila orang yang membunuh Arandra bukan lah orang biasa namun musuh dari Street Salvatrucha, yang mengancam mereka.
"Bung Kalau begitu kami permisi dulu". Kata Hans berpamitan kepada Caiden dan juga Nick.
"Baiklah berhati-hatilah kalian di jalan". Jawab Caiden.
Sementara Jevrack lebih banyak diam, karena Jevtrack memang tidak suka banyak bicara, kecuali saat bersama dengan Hans majikannya.
Jevtrack mau menjadi kaki tangan dari Hans dan melakukan apa saja untuk Hans karena Jevtrack begitu tergila-gila untuk masuk jadi anggota gengs Mafia, terlebih dirinya dulu adalah agen intelijen yang dengan mudah memata-matai seseorang, di tambah lagi saat bergabung bersama dengan anggota Mafia Street Salvatrucha keahliannya dalam tembak-menembak juga bertambah Membuatnya semakin bangga dengan menjadi kaki tangan Hans Nicholaus.
"Jevtrack hari ini kita mampir di restoran Sauced BBQ and Spirits aku ingin makan hotdog dan barbekyu". Kata Hans memerintah Jevrack.
"Siap tuan". Jawab jevrack.
Setelah sekitar 20 menit mengendarai mobil sportnya, akhirnya mereka tiba di restoran tempat yang mereka tujuh.
Dengan bergaya cool Hans dan Jevrack turun dari atas mobil Sembari memakai kacamata hitam yang tambah menambah kegantengan dari mereka berdua, membuat siapapun yang melihat mereka tampak tidak berkedip dan melongo dengan tajam.
Baru saja Hans dan Jevrack selesai memesan makanan mereka, keributan di dalam restoran mengalihkan perhatian mereka dan memandang ke samping tempat asal keributan berada.
"Brukkk.. seorang pria baru saja jatuh tepat di meja tempat Hans dan Jevrack berada, membuat makanan yang mereka pesan jatuh berserakan di lantai, sementara meja yang mereka tempati juga rusak.
"Sial, wanita jal*ng!!!". Bentak pria itu kepada seorang wanita yang baru saja membantingnya
"Maju kau bre*gsek hah!!". Wanita itu kembali membentak pria yang baru saja di banting nya.
Hans dan Jevrack hanya diam sembari saling berpandangan satu dengan yang lain, belum mengerti apa yang sebenarnya sedang terjadi, sementara orang-orang yang tadinya sangat ramai satu persatu sudah mulai berhamburan keluar dari dalam restoran.
Sisa dua pria brengsek dan 2 wanita asing yang masih asik berkelahi dengan pria jahat itu.
Hans dan Jevtrack yang melihat dua pria bertato sedang asik bertarung dengan wanita itu juga sudah mulai geram dan turun tangan membantu kedua wanita yang masih asik berkelahi itu.
"Siapa kalian hah!!, Jangan ikut campur urusan kami!". Bentak salah satu penjahat itu.
"Cih.. apa kau tidak mengenali ku". Jawab Hans dengan santainya sembari memperlihatkan pergelangan tangannya yang terdapat tato tengkorak dengan berhiaskan mahkota di kepala tengkorak, tato itu adalah simbol dari gengs Mafia Street salvatrucha, semua orang di Amerika serikat tepatnya di California tahu simbol tato itu tanpa harus bertanya lagi siapa yang memakai tato tersebut.
"Sial.. Lari!!!... cepat Kita lari sekarang!!!". Jawab salah satu preman itu kepada rekannya dan langsung meninggalkan restoran dengan berlinang keringat yang mulia bercucuran dari dahinya saat melihat siapa orang yang baru saja di bentaknya.
"Jevtrak kau tahu bukan apa yang harus kau lakukan!". Kata Hans dengan dinginnya Kepada Jevtrak.
"Siap tuan". Jawab Jevtrak dan langsung mengejar preman itu menggunakan mobil sport Hans.
"Hey kalian tidak apa-apa?". Tanya Hans saat mendekati kedua wanita yang baru saja di tolongnya.
"Tidak pa-pa tuan". Jawab salah satu wanita itu dengan ramah.
"Syukurlah... Kalau boleh tau siapa nama kalian?". Tanya Hans ramah.
"Claudia Leon, dan ini teman saya Agatha Chalondra". Jawab Claudia dengan ramah.
"Oh ya, salam kenal, saya Hans, bay the way mengapa preman-preman tadi menganggu Kalian?". Tanya Hans penasaran.
"Tuan Trimakasih sudah menolong kami, tapi kami harus pergi sekarang!". Jawab Agatha dan segera menarik tangan Claudia agar segera pergi dari sana.
"Ow wow wanita yang cukup menarik dan menantang". Gumam Hans dalam hati saat Agatha seolah-olah tidak perduli dengan Hans yang adalah Mafia kejam setelah menunjukkan tatonya tadi.
Agatha bersikap seperti itu, karena Agatha sangat malas jika harus berhadapan atau berurusan dengan seorang mafia.
Setelah itu Hans segera menghubungi bodyguardnya agar segera menjemputnya di restoran dan segera menuju ke perusahaannya yaitu DSS Nicholaus Group.
Sedikit perkenalan tentang Agatha Chalondra, mommynya bernama Alice Chalondra sedangkan Daddynya bernama Lionel Chalondra, Agatha juga memiliki seorang kakak yang bernama Robert Chalondra yang aktif di dunia bisnis bersama dengan Daddynya, berbeda dengan Agatha yang pekerjaannya saja di rahasiakan.
Pekerjaan Agatha saat ini sebagai agen intelijen(agen rahasia di negara Amerika serikat) bersama Claudia dan pekerjaan ini merupakan pekerjaan yang harus di rahasiakan dari teman, keluarga dan semua orang-orang di luar sana.
nama agen intelijen yang mereka tempati bekerja adalah Central Intelligence Agency (CIA) merupakan badan intelijen Amerika Serikat yang berdiri pada 18 September 1947.
Agen CIA tentunya tak boleh memberitahu keluarga tentang pekerjaan mereka. Rahasia CIA pun dijaga ketat. Tugas CIA adalah mengumpulkan data dari negara lain yang dapat mempengaruhi Amerika Serikat dan terlibat dalam kegiatan rahasia atas permintaan presiden AS.
Di dalam rumah Agatha sering diperlakukan cuek oleh kedua orang tuanya, karena pekerjaan yang di ambilnya kurang jelas menurut orang tuanya, dan Agatha juga menolak tawaran Leonel Daddynya untuk terjun kedunia bisnis bersamanya, karena Agatha lebih suka menjadi seorang agen rahasia seperti detektif.
Kecuali Robert kakaknya yang selalu mendukung apapun pekerjaan yang di ambil adik semata wayangnya itu, Agatha juga lebih sering terbuka kepada kakaknya Robert ketimbang bercerita kepada mommynya Alice, karena Alice terbilang cukup cuek dengan anaknya semenjak Agatha lulus kuliah dan menolak untuk mengikuti jejak kakak dan Daddynya.
flashback....
Setelah kejadian tadi siang Hans menyuruh Jevtrack untuk menyelidiki apa yang terjadi tadi di restoran, dan mengapa pula terjadi perkelahian di dalam restoran.
"Jevtrack bagaimana?, Apa kau sudah berhasil membawa preman itu?". Tanya Hans saat menghubungin Jevtrack.
"Sudah tuan, apa perlu saya membawanya ke markas?". Jawab Jevtrack dari sebrang sana.
"Mmm.. tidak perlu, bawah saja dia ke gedung tua yang sudah tidak berpenghuni yang berada di dekat markas, aku akan segera kesana". Jawab Hans dengan senyuman licik menghiasi wajah tampannya.
karena jika Jevtrack membawa preman itu ke markas sudah di pastikan, orang-orang itu tidak akan pernah keluar dari sana lagi, melainkan akan menjadi santapan serigala peliharaan Hans.
"Siap tuan". Jawab Jevtrack dari sebrang sana.
Lanjut....
Setelah sekitar 1 jam Hans mengendarai mobil sportnya, akhirnya Hans tiba di gedung tua yang sudah di sebutkan nya tadi, dan tanpa basa-basi Hans segera masuk kedalam gedung tua itu dan mendapati Jevtrack yang duduk berhadapan dengan preman tadi siang di restoran, preman-preman itu tengah duduk dengan lakban yang mengikat kedua tangan dan kaki mereka.
"Tuan anda sudah datang?". Sapa Jevtrack saat Hans sudah datang.
"Yeah, jadi informasi apa yang sudah kau dapatkan dari mereka mengenai kejadian tadi siang?". Tanya Hans yang kemudian duduk di kursi yang sudah dipersiapkan oleh Jevtrack.
"Belum tuan, sedari tadi mereka hanya diam saja". Jawab Jevtrack dengan tertunduk.
"Baiklah biar aku saja yang menanyakannya". Jawab Hans sembari menjentikan jari telunjuknya di kursi.
"Mmm... Ceritakan apa yang sebenarnya terjadi tadi siang di restoran?!!". Tanya Hans dengan dingin Sembari menatap preman-preman itu dengan tajam.
"Ti..tidak ada tuan". Jawab salah satu preman itu dengan gugup dan takut.
"Jevtrack!!". Kata Hans dengan dingin.
Jevtrack yang sudah terbiasa dengan kode seperti itu langsung tahu dan langsung bergerak sesuai dengan permintaan bosnya.
"Brukkk..brukk". Dua tonjokan melayang di pipi preman-preman itu.
"Aaarrgghhhh.... Tu..tuan ampuni kami tuan". Kata salah satu preman itu dengan takutnya.
"Kalau begitu cepat katakan!!!". Kata Hans menekankan pembicaraannya.
"Kami tadi hanya memotret bagian paha seorang wanita yang berada di samping kami tuan, tapi wanita yang berada di sampingnya melihat kami dan langsung memukuli kami". Jelas salah satu preman itu dengan nada yang gugup.
"Ada lagi?". Tanya Hans dengan senyum miringnya.
"Tidak ada tuan". Jawab preman itu.
"Mmm.. Jevtrack cungkil salah satu dari masing-masing mata mereka, agar mereka sadar dan tahu diri atas perbuatan mereka!!". Kata Hans memerintahkan Jevtrack.
"Siap tuan!". Jawab Jevtrack dengan semangat.
"A...mpun ampun tuan, ampuni kami tuan, tolong jangan ambil mata kami tuan,". Pinta kedua prema itu dengan keringat yang sudah mulai bercucuran saking takutnya.
"Sayangnya Street Salvaturha tidak mengenal belas kasihan terhadap orang-orang seperti kalian!!". Jawab Hans dengan dingin Sembari memakai kacamata hitamnya.
Sementara Jevtrack sudah semakin dekat dengan kedua preman tersebut dan mulai mengambil pisau hendak mencungkil salah satu mata dari kedua preman tersebut.
"Tuan anda mau saya mengambil mata yang kanan atau yang kiri?". Tanya Jevtrack dengan seringai nakalnya.
"Terserah kau saja!!". Jawab Hans dengan santai.
Sementara kedua preman itu semakin takut dan terus-terusan meminta pengampunan dari Hans, tapi seakan-akan tuli, Hans tidak perduli dengan rengekan mereka dan malah menikmati setiap rengekan mereka.
"Aaarrrgghhhh... aaarrrgghhhh... Am.ampun tuan!!!.. aaarrrgghhhh" Teriak preman tersebut saat Jevtrack benar-benar mencungkil salah satu matanya.
Hal yang sama diteriakkan oleh rekan sang preman saat matanya juga di ambil secara paksa oleh Jevtrack, dan memohon agar Hans segera melepaskan mereka.
"Ingat ini yang pertama dan terakhir kalinya kita bertemu, jangan sampai kita bertemu lagi!!". Kata Hans dengan dingin saat bangkit berdiri dari duduknya, hendak meninggalkan tempat itu.
"Jevtrack urus sisanya, dan segera laporkan siapa perempuan yang di restoran tadi". Kata Hans mengingat kan Jevtrack saat akan keluar dari gedung tua itu.
"Siap Tuan". Jawab Jevtrack dengan cepat.
Setelah itu Hans segera keluar dari sana dan menuju ke apartemennya, karena hari juga sudah mulai sore dan sebentar lagi akan gelap.
Sambil menyerup Wiski Hans duduk sembari melihat video yang dikirimkan Jevtrack padanya saat berada di restoran tadi siang, Hans menonton video tersebut saat Agatha dan Claudia tengah mengeroyok preman-preman tadi, dan dengan lincahnya Agatha dan Claudia membanting sang preman, membuat Hans sedikit tertarik untuk mengetahui siapa mereka berdua dan apa pekerjaan mereka, di tambah lagi sikap Agatha yang terbilang cuek dan malas berkenalan dengan Hans, membuat Hans semakin tertarik untuk berkenalan dengannya dan mencari tahu semua informasi tentang dirinya.
"Segera cari tahu semua informasi mengenai wanita ini". Isi pesan singkat Hans kepada Jevtrack yang isinya ada foto Agatha di dalamnya.
"Siap tuan". Jawab Jevtrack dari sebrang sana yang masih asik menyelidiki siapa pembunuh Arandra, dan kini Hans memerintahkannya untuk menyelidiki siapa Agatha benar-benar menyebalkan pikir Jevtrack.
...****************...
Ke-esokan harinya, pagi-pagi sekali Agatha sudah keluar dari Mansionnya dan pergi bekerja bersama Claudia partner nya, misi hari ini yaitu penyelidikan tentang siapa yang sudah berhasil menyeludupkan narkoba ke dalam negaranya.
Kali ini Agatha dan Claudia di bantu oleh pihak kepolisian untuk turun langsung di bawah terowongan yang di jadikan sebagai Terowongan penyelundupan narkoba sepanjang 1,2 km. Amerika serikat menyebutkan bahwa terowongan ini merupakan terowongan bawah tanah terpanjang di perbatasan selatan.
Terowongan itu menghubungkan kawasan di Tijuana, Meksiko, dengan San Diego, California Terowongan ini dilengkapi dengan ventilasi udara, listrik, dan jaringan kereta dan kereta dorong yang panjang serta lift di pintu masuk tiap ujung terowongan. Diduga terowongan ini dibangun oleh kartel narkoba Meksiko.
Setelah Agatha dan Claudia selaku detektif rahasia menelusuri terowongan itu, mereka menemukan 2ton kokain dan barang-barang ilegal lainnya di bawah terowongan,
Hal yang membuat pihak kepolisian merasa cukup puas dengan penyelidikan mereka, sementara yang lainnya masih menyelidiki siapa yang sudah berani menyeludupkan narkoba tersebut ke daerah California.
Siang harinya mereka berdua kembali ke restoran Sauced BBQ and Spirits, restoran yang mereka datangi Kemarin untuk memesan beberapa makanan yang bisa membuat rasa lapar mereka terobati.
"Hey little girl kita berjumpa lagi, boleh saya duduk di sini?". Kata Hans yang tiba-tiba datang menghampiri Agatha dan Claudia di meja makannya.
"Hmm silakan tuan". Jawab Claudia dengan ramah, sementara Agatha hanya diam saja dan tetap melanjutkan makannya.
"Thank you". Jawab Hans Sembari melepas kacamatanya dan duduk di sebelah Agatha, hal yang membuat Agatha sedikit kesal dengan perlakuan Hans pria asing yang sok akrab pikir Agatha.
Setelah duduk di samping Agatha, Hans segera memesan menu makanan yang mirip dengan menu makanan yang saat ini sedang di makan oleh Agatha, yaitu Steak Antelop dan Palo Alto. Hal itu juga cukup membuat Agatha merasa kesal dan terlihat malas untuk melanjutkan makannya.
"Kenapa?, Kog makanannya nggak di makan?". Tanya Claudia saat melihat Agatha seolah-olah mempermainkan makanannya.
"Aku sudah kenyang, bisa kita kembali sekarang?". Jawab Agatha dengan malas.
"Bentar, dikit lagi". Jawab Claudia yang masih asik makan.
"Kau terlihat sangat buru-buru, ada apa?". Tanya Hans tanpa basa-basi.
Lanjut...⭐/❤️/👍
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!