"Aaaah... suasana yang menyenangkan"
Sambil menutup mata dan menghirup udara di jalanan negara M,Sora berjalan pelan sambil menikmati suasana tengah hari di kota yang mewah dan romantis ini.
Sambil bernyanyi pelan dan mengarahkan pandangannya ke segala sudut toko,langkah kaki Sora terhenti saat dia melihat butik yang memajang gaun pengantin.
Dia menatap dengan ekspresi muka yang sedikit tertawa dengan sudut bibirnya tertarik ke atas, lalu dia melangkahkan kakinya masuk ke butik itu.
Ada seorang wanita yang sedang berdiri di depan pintu tiba tiba memanggil dia
"Nona Chelsea kami sudah menunggumu. Sambil menarik lengan Sora dan sedikit memaksa untuk masuk ke dalam ruangan"
"Apa? ta... tapi.... aku...namaku..."
Dengan wajah yang terkejut Sora hanya bisa pasrah di tarik oleh seorang wanita yang tidak dia kenal.
"Nona kau salah paham."ucap sora
Wanita itu mendudukkan sora,hanya tersenyum dan mengabaikan perkataan Sora.
Sambil duduk Sora hanya bisa menghela nafasnya.
"Terserahlah aku sudah berusaha menjelaskannya." Batin Sora
Ada beberapa pria di dalam ruangan itu, seorang terlihat seperti bos dan beberapa asistennya yang menunggu untuk merias Sora.
"Aih aih ck ck ck, nona kau sungguh cantik sekali,Beutifull.....,benar benar mirip seorang dewi."Sambil memegang dagu Sora dan menggerakkan ke kanan dan ke kiri.
Albert pria gemulai berkepala plontos dan berkaca mata dengan postur kekar, adalah MUA yang akan merias Sora.
Sora hanya bisa terbengong
"Pria ini... diakan... Apa yang akan mereka lakukan kepadaku ya? Guman Sora.
Mulailah tangan Albert bergerak ke sana kemari untuk merias wajah Sora.
Sora hanya diam dan memperhatikan.
"Oh My Godness, benarkah aku yang meriasmu, Nona kenapa kau begitu cantik?
Albert terkejut hingga mulutnya terbuka dengan riasannya sendiri,yang merasa merias Sora menjadi lebih cantik lagi.
"Apaan sih kan memang aku cantik kenapa mesti terkejut seperti itu?" Batin Sora. sedikit jengkel Sora hanya diam sambil mendengus mendengar pujian albert.
Karna bukan sekali tapi berkali kali Sora selalu mendengar orang yang melihatnya memuji kecantikannya, hingga dia bosan mendengar nya.
"Ah bahkan Albert Chan MUA internasional aja memuji kalo aku cantik, harusnya aku bersyukur kan tuhan sudah berikan kecantikan ini."Sora menundukan kepalanya.
"Apa mereka tidak menyadari bahwa mereka salah orang."batin Sora
Sora hanya pasrah dan menikmati setiap perlakuan mereka.
Seseorang masuk sambil menenteng sebuah gaun berwarna putih, menghampiri Sora yang selesai di rias.
"Nona lekaslah pakai gaun ini, Setelah itu masuk ke ruang pemotretan. anda sudah di tunggu tuan charles."
charles adalah seorang fotografer.
Melihat gaun pengantin yang sangat indah membuat Sora lekas berdiri.
Wajahnya terlihat berbinar binar, sambil meraba setiap permukaan gaun itu.
Sora segera memakainya, dia hanya ingin memakainya tanpa harus menikah.
Ya itu adalah keinginannya, karena dia tidak ingin terburu-buru menikah.
Selama ini Sora hanya bisa melihat teman dan saudaranya menikah memakai gaun pengantin yang sangat indah. Jika mau sih sebenarnya Sora sekarang sudah menikah mungkin juga sudah punya anak apalagi dengan sosok sora yang cantik seperti dewi dan kaya raya.
Bahkan kakeknya sudah berkali kali menjodohkan beberapa pria kepada Sora,semua di tolak olehnya hingga membuat kakeknya pusing padahal calon suami yang di kenalkan oleh Sora bukan pria sembarangan.
Selesai memakai gaun pengantin Sora di antar pegawai butik menuju ruang pemotretan.
Sebenarnya Sora dari tadi penasaran,orang orang yang dia temui barusan melakukan pekerjaan apa , sampai salah mengenali orang.
Di waktu yang bersamaan di butik itu...
"Ceklek...." suara pintu yang d buka.
Seorang pria masuk di ikuti pria lainnya.
Orang orang yang berada di butik itu berdecak kagum terpana memandang seorang manusia yang di ciptakan begitu tampan indah dan penuh misteri.
"Tuan Aaron silakan." sambil membungkuk pegawai wanita itu mempersilakan Aaron untuk masuk ke dalam ruangan vvip yang sudah di pesan.
Aaron hanya mengangguk dan berjalan ke arah kursi , lalu duduk dengan anggunnya.
"Fredy lakukan tugasmu,kuberi waktu 15 menit." Perintah Aaron untuk sekretarisnya.
"Baik tuan muda." Jawab fredy
Dan sekarang hanya ada Aaron sendirian di ruangan itu menunggu seorang pelayan butik membantu Aaron memakai jas pengantin yang akan di pakai.
-----------------------
Di ruangan lainnya seorang wanita yang tadi menarik paksa Sora terlihat kebingungan sambil berusaha menelepon.
"Aaaarrgghh s****n kenapa tidak bisa d hubungi!!" Sambil mengacak acak rambutnya wanita itu menahan amarahnya.
"Alice cepatlah, kapan model prianya akan sampai di sini? Tanya seorang pria yang memegang kamera.
Wanita yang sedang kebingungan itu bernama Alice, dia yang bertugas mendatangkan model untuk pemotretan hari ini.
"Bagaimana ini aku harus cari di mana seorang model pria sekarang juga." Guman alice sambil mondar mandir menggigit kukunya karna terlalu gugup.
Dia harus berpikir keras karena hal ini akan mempengaruhi berapa lama dia bekerja di dunia entertainment.
"Kak al tadi aku melihat seorang pria masuk dia benar-benar sangat tampan,cobalah kau tawari pria itu untuk menggantikan modelmu." Bisik asistennya
Terlihat wajah alice sumringah merasa bahwa Tuhan masih menolongnya saat ini.
Dengan tergesa gesa alice mencari pria yang di maksud oleh asistennya.
"Ini ruangan terakhir, tapi... ini ruangan vvip apakah tidak masalah jika aku masuk?" Batin alice
"Ah sudahlah lebih baik ku coba dulu."
"Tok tok tok."
Alice mengetuk pintu berusaha setenang mungkin.
"Cekreeek...."pintu terbuka
"Maaf tuan bolehkah saya masuk?"
"Ada urusan apa nona ingin masuk ke dalam?" Tanya fredy
"Saya ada keperluan di dalam ruangan ini, saya sedang mencari seseorang."
"Maaf nona bukan sembarang orang bisa masuk ke dalam!" Jawab fredy
Tanpa pikir panjang alice langsung menerobos masuk memaksakan dirinya untuk ke dalam ruangan hingga membuat dia tersungkur di lantai.
Aaron yang terkejut langsung memalingkan wajahnya dengan pose sedang memasang dasi di depan cermin,membuat mau tidak mau dia berjalan menghampiri alice.
Alice tercengang melihat sosok pria yang berjalan ke arahnya, seakan akan penglihatannya berjalan dengan lambat.
Fredy yang merasa kecolongan berusaha menarik lengan alice untuk mengusirnya keluar.
Dengan tangannya Aaron memberi kode untuk tidak melakukannya, fredy hanya menganggukkan kepalanya.
"Nona apa kau menemukan orang yang kau cari di sini?"tanya Aaron.
Alice tersadar dari lamunannya,lalu dia berdiri dan membungkuk memberi hormat.
"Maaf tuan saya kesini untuk menemui anda."jawab alice
"Saya?"dengan menunjuk diri sendiri Aaron sedikit kebingungan karena tidak mengenal wanita ini.
"Iya"
"Saya mengalami sedikit kesulitan hari ini, melihat tuan yang kemungkinan bisa menolong saya, memberanikan diri untuk datang ke sini."
"Apa kau tau kau berbicara dengan siapa?"Fredy langsung menyela alice
"Biarkan dia bicara."kata Aaron
"Baik tuan muda."Jawab fredy
"Baiklah tanpa basa basi aku akan langsung menawarinya."batin alice
"Tuan maukah kau menjadi model?Untuk menggantikan modelku yang mengalami kecelakaan,bisakah tuan membantuku sekali ini saja."
Aaron hanya tersenyum tanpa mengeluarkan sepatah katapun dan memberi kode fredy untuk membawa alice keluar ruangan.
"Maaf nona tuan kami menolak tawaran anda, sebaiknya anda keluar sebelum kami bertindak kasar."ucap fredy
"Tuan tolong terima tawaran saya, saya akan membayar dengan jumlah yang besar."ucap alice sedikit berteriak karna dirinya sudah di tarik fredy keluar.
Alice berusaha memutar otaknya,dia berfikir bahwa pria itu cocok dengan model wanita yang dia dapatkan sekarang ini.
Alice mendapat ide,dia mulai bertanya tanya kepada pegawai di butik itu.
"Nona saya ingin bertanya apakah orang yang ada di ruangan vvip datang ke sini untuk melakukan fitting baju?"
"Maaf nyonya kami tidak bisa memberitahukan informasi sekecil apapun tamu kami kepada orang lain."
"Baiklah tidak masalah,Apa kau tau aku siapa!"sambil mengeluarkan kartu langganan berwarna Gold alice berusaha menggertak pegawai itu agar memberinya informasi tentang pria itu.
Dengan tergagap pegawai itu berkata
"Baiklah, saya hanya akan memberitahukan sedikit informasi tidak lebih.
"Tamu itu ke sini untuk melakukan pemotretan pre wedding."
"Trimakasih informasinya."ucap alice sambil tersenyum.
"Mungkin aku bisa sedikit berbuat curang,tidak apa apakan,tidak akan terjadi masalah."pikiran dan harapan alice menenangkan dirinya sendiri.
"Kak al.." teriak asistennya.
"Aku mendengar bahwa wanita yang akan menikah dengan pria itu tidak datang,bagaimana kalau kakak menipunya.
Kita giring pria itu masuk ke ruang pemotretan."
"Astaga orang ini memikirkan apa yang sedang dipikirkan."batin alice
Alice memukul kepala asistennya menggunakan kertas yang di gulung.
"Kau berpura puralah jadi pegawai sini, beritahukan pria itu bahwa calon istrinya sudah datang dan menunggu untuk melakukan pemotretan."
"Baik kak al" jawab asistennya.
"Tok tok tok"
"Cekreeek..."
Fredy membukakan pintu dan melihat pegawai itu dengan seksama lalu menyuruh pegawai itu masuk.
"Tuan Aaron anda sudah di tunggu oleh calon istri tuan, sekarang calon istri anda berada di ruang pemotretan. Setelah menyampaikan pegawai itu membungkuk lalu berjalan keluar.
Setelah keluar ruangan asisten alice yang berpura pura jadi pegawai butik merasakan tubuhnya menjadi lemas, karena baru kali ini dia membohongi orang,bisa di anggap melakukan penipuan.
Di dalam ruangan Aaron dan fredy merasa terkejut, apalagi fredy dia dua kali terkejut, karena dia benar benar sudah menyingkirkan wanita yang akan menjadi calon istri tuan Aaron.
Aaron hanya memicingkan matanya merasa tidak puas.
"Tuan saya benar benar sudah menyingkirkan nona calista" sanggah fredy. Saya akan memastikan siapa yang ada di ruangan sebelah."
"Tidak perlu." ucap Aaron
"Aku akan kesana untuk memastikan sendiri."
Aaron keluar di ikuti oleh fredy.
Fredy penasaran siapa wanita yang mengaku sebagai calon istri tuan Aaron, karena dia benar benar sudah memastikan bahwa nona calista pergi dari negara ini.
Aaron keluar dengan terburu buru menuju ruang pemotretan dengan di ikuti oleh fredy di belakang.
Tiba tiba Aaron menghentikan langkahnya membuat fredy hampir menabrak Aaron
"Untung aku tidak menabrak tuan Aaron." batin fredy,Fredy tidak menyadari bahwa jarak ruangan sebelah tidak terlalu jauh,Karna dia hanya memikirkan wanita yang mengaku calon istri tuan muda Aaron.
Setelah itu dengan tanggap fredy melangkah melewati Aaron dan membukakan pintu.
Memasuki ruangan itu Aaron hanya tertuju dengan seorang wanita yang memakai gaun pengantin, benar benar ingin memastikan bahwa wanita itu bukan calista.
‐--‐-----------------------------
Sora yang sedang duduk hanya bisa memperhatikan setiap orang melakukan pekerjaannya masing masing, dia tersentak ketika ada seseorang wanita yang menyentuh pundaknya.
"Nona pemotretan akan segera di mulai."
Sora menoleh ke arah orang itu dan hanya tersenyum simpul, berdiri lalu mengikuti orang itu.
--------------------------------
Aaron yang perlahan mendekati Sora menghentikan langkahnya, di saat seorang wanita menghampiri dan membawa Sora berjalan ke depan ,saat berbalik terlihat jelas wajah Sora, Aaron hanya diam menatapnya.
Fredy bernafas lega karena itu bukan nona calista.
"Tuan muda ternyata itu bukan nona calista".
"Apakah saya harus?"
ucapan fredy terhenti ketika Aaron mengangkat tangannya.
"Sampaikan kepada nenek, aku melakukan apa yang nenek inginkan."
"Cari tau siapa wanita itu!sambil memandang Sora dengan tajam.
"Juga orang orang yang ada di sini! jika memang hanya sebuah kesalah pahaman beri mereka kesempatan, tapi jika tidak kau tau apa yang harus kau lakukan." perintah Aaron kepada Fredy.
"Tunggu di sini, lakukan perintahku setelah aku selesai dengan hal ini.
Aaron berjalan menuju Sora berdiri.
Sora tidak menyadari bahwa ada seseorang yang berjalan mendekatinya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!