Bima yang kini di percaya oleh Ayah Adam untuk mengelola perusahaan milik ayah nya. Sedangkan Bisma dia masih belum mau untuk meneruskan perusahaan milik bunda Adelia yang telah meninggal waktu mereka masih kecil.
"Yah. Aku berangkat dulu" Pamit Bima.
"Iya. Di mana adik kamu Bisma?" Tanya Adam.
"Mungkin masih di kamar nya" Jawab Bima.
"Ya sudah kamu berangkat saja" Pinta Adam.
Bima mencium tangan ayah nya lalu keluar dari rumah menuju ke mobil nya.
Adam berjalan ke arah kamar Bisma untuk membangunkan Bisma.
Adam masuk ke dalam kamar Bisma lalu menghampiri Bisma yang masih tidur di kasurnya.
Adam mengambil air yang ada di gelas atas meja lalu menyiramkan nya di wajah Bisma.
Bisma yang terkejut lalu bangun dan mengusap wajah nya dengan kasar. Dia melihat ayah nya yang sedang berdiri di samping kasur nya.
"Ayah" Panggil Bisma.
"Sampai kapan kamu mau seperti ini?" Tanya Adam.
"Ayah. Bisma masih muda. Biarkan Bisma bersenang senang dulu" Pinta Bisma.
"Baik. Silahkan bersenang senang sesuka hati kamu. Fasilitas yang kamu miliki saat ini akan Ayah bekukan semuanya." Ucap Adam.
Tanpa menunggu jawaban dari Bisma. Adam keluar dari kamar Bisma lalu keluar dari rumah menuju ke mobil nya.
Bisma tidak menghiraukan ucapan Ayah nya karena dia sering di ancam seperti itu oleh Ayah nya. Namun ayahnya tidak pernah melakukan hal itu.
Bisma masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Tak berselang lama dia keluar dari kamar mandi.
"Cantik. Elo ngapain di kamar gue "Ucap Bisma kaget karena Desi sedang tiduran di ataskasur nya.
"Kak aku bosan jalan jalan yuk " Pinta Cantik.
Cantik adalah putri dari Nanda dan Andre. Dia gadis yang cantik dan ceria. Dia sangat dekat dengan Bima dan Bisma.
"Ya sudah elo keluar dulu. Gue mauganti baju" Pinta Bisma.
"Ok kak. Cantik tunggu di bawah" Teriak Cantik yang sudah keluar dari kamar Bisma.
Bima yang sudah berada di kantor sedang berjalan menuju ke lift. Saat dia masuk ke dalam lift ada seorang gadia yang berlari untuk masuk ke dalam lift juga.
"Tolong tahan dulu lift nya" Pinta gadis tersebut.
Bima menahan lift nya agar tidak tertutup. Gadis itu masuk ke dalam lift bersama Bima.
"Terima kasih" Ucap gadis tersebut.
Bima hanya tersenyum lalu kembali fokus melihat ke depan.
Lift sudah berhenti di lantai yang di tuju gadis tersebut. Gadis itu keluar dari loft lalu menuju ke ruangan nya.
"Gadis yang cantik " Ucap Bima tersenyum.
Bima menekan tombol menuju ke ruangannya. Bima keluar dari lift dan menuju ke ruangan nya.
"Selamat pagi pak " Sapa Hiro.
"Pagi. Apa jadwal pagi ini?" Tanya Bima.
"Pagi ini kosong pak" Ucap Hiro.
" Baik lah kamu boleh kembali ke ruangan kamu " Pinta Bima.
Hiro keluar dari ruangan Bima dan menuju ke ruangan nya sendiri.
Bisma dan Cantik kini sedang menuju ke sebuah kafe yang sering mereka kunjungi. Kafe tersebut berada tepat di depan kantor Bima.
Bisma dan Cantik sudah sampai. Mereka duduk di tempat yang biasa mereka tempati.
"Elo telfon Bima. Kalau nggak sibuk suruhdia kesini" Pinta Bisma ke Cantik.
"Ok kak" Jawab Cantik.
Saat Bisma sedang melihat ke arah jendela. Dia melihat gadia cantik yang baru keluar dari kantor Bima.
Bisma terus memperhatikan gadis tersebut. Gadis itu menuju ke kafe yang sedang di tempati oleh Bisma.
Bisma berdiri dan menghampiri gadis tersebut.
"Hai cantik. Boleh kenalan?" Tanya Bisma.
"Lho bapak kan yang tadi di lift?" Tanya gadis itu heran.
"Oh bukan pasti tadi elo ketemu sama kembaran gue" Jelas Bisma.
"Maaf pak saya tidak tau soal itu" Gadis itu merasa tidak enak karena salah orang.
"Enggak papa. Siapa nama kamu?" Tanya Bisma.
"Saya Bunga. Bunga Concelta " Ucap Bunga yang mengulurkan tangan nya.
Bisma menjabat tangan Bunga dan tersenyum.
"Gue Bisma" Ucap Bisma.
"Maaf tapi saya buru buru" Ucap Bunga yang sudah menerima pesanannya.
Dia keluardari kafe dengan terburu buru. Bisma masih saja memperhatikan Bunga.
"Kak" Teriak Cantik yang melambaikan tangan nya ke arah Bisma.
Bisma kembali menghampiri Cantik.
"Siapa kak?" Tanya Cantik.
"Karyawan Bima. Cantik ya dia?" Bisma yang meminta persetujuan dari Cantik.
"Cantik sih kak tapi kayak nya dia masih polos deh. Nggak cocom buat kak Bisma" Jawab Cantik.
Bisma yang mendengar jawaban dari Cantik menoleh kearah Desi dan melotot ke arah Cantik.
"Bercanda kak" Ucap Cantik yang mengacungkan dua jari nya ke udara.
Bima yang baru saja keluar dari lift tidak sengaja menabrak Bunga yang sedang membawa kopi untuk atasan nya.
"Maaf pak maaf" Ucap Bunga yang mencoba memebersihkan baju Bima dengan sapu tangan milik nya.
"Sudah tidak apa apa. Lain kali lebih hati hati" Pinta Bima.
"Baik pak" Jawab Bunga.
"Siapa nama kamu?" Tanya Bima.
"Saya Bunga pak dari bagian pengembangan" Jawab Bunga jelas.
Bima hanya tersenyum lalu menepuk bahu Bunga lembut. Dia berjalan meninggalkan Bunga lalu menuju ke kafe.
Bima sudah duduk di depan Bisma dan Cantik.
"Kak Bima lagi nggak sibuk kan?" Tanya Cantik.
"Sesibuk apapun kalau kamu yang panggil kakak akan selalu datang" Ucap Bima.
"Makasih kak" Ucap Cantik.
Cantik memang di manja oleh Bima dan Bisma karrna dari ke lima pria saudara mereka. Cantik perempuan sendiri.
Cantika Dewi adalah anak dari Nanda dan Andre yang manja dan cantik. Dia sudah berumur 24 tahun namun sifat nya masih seperti anak kecil.
karena Bima dan Bisma selalu menuruti apapun yang di ingin kan oleh Cantik. Walaupun bukan saudara kandung namun Bima dan Bisma sangat menyayangi Cantik.
"Kak tadi kak Bisma habis kenalan sama karyawan Kak Bima lho" Ucap Cantik.
"Biar kan mungkin saja dia bisa berubah kalau mengenal seorang gadia yang dia suka" Jawab Bima santai.
"Gue besuk mau ke kantor elo" Ucap Bisma.
"Terserah asal jangan bikin keributan saja" Jawab Bima.
Bisma tersenyum licik dan terus menatap ke arah kantor Bima.
"Kenapa tuh kakak kamu?" Tanya Bima ke Cantik.
"Nama nya jugajatuh cinta kak" Ucap Cantik.
Makan yang di pesan oleh Cantik sudah datang. Bima dan Cantik sibuk dengan makanan mereka. Berbeda dengan Bisma yang masih tersenyum dan terus melihat ke arah kantor Bima.
"Makan dulu. Besuk kamu cari gadis itu" Ucap Bima.
Bisma beralih ke makanan nya. Dia makan makanan yang tadi sudah di pesan kan oleh Cantik.
"Kak. Besuk aku mau ke luar negri" Pamit Cantik
"Mau liburan lagi?" Tanya Bima.
"Heheh. Iya kak "Jawab Cantik.
"Pergi saja tapu elo harus hati hati. Karena nggak ada kita yang akan jagain elo" Ucap Bisma.
"Siap kak" Jawab Cantik tersenyum lebar.
Bima dan Bisma mengacak rambut Desi lembut.
# selamat membaca ya kak
# terima kasih banyak
😊😊😊🙏🙏🙏
Pagi ini Bisma bangun pagi dia dengan sengaja akan ke kantor bersama Bima untuk bertemu dengan Bunga.
Bisma turun ke bawah dengan jas kerja yang sudah rapi.
"Mau kemana kamu?" Tanya Bima.
"Ke kantor elo" Jawab Bisma.
"Ngapain?" Tanya Bima.
Bisma tidak menjawab. Dia memakan roti nya dengan cepat. Lalu dia menyalimi Adam untuk berpamitan.
"Ayah aku berangkat" Pamit Bisma.
Adam hanya mengangguk saja. Bisma keluar dari rumah dan melajukan mobil nya ke kantor Bima.
Adam mengambil ponsel nya yang ada di saku celananya.
"Hallo Arthur. Kamu ikuti Bisma dan laporkan semua yang dia lakukan di kantor" Pinta Adam.
"Baik paman" Jawab Arthur.
Arthur adalah anak dari Cesil dan Dava. Dia di tunjuk sendiri oleh Bisma sebagai sekertarisnya jika Bisma sedang ingin ke kantor.
Namun jika tidak ke kantor maka Arthur lah yang akan memegang perusahaan Bisma.
Bisma mewarisi perusahaan milik Adelia. Sedangkan Bima mewarisi perusahaan milik Adam.
"Di ke kantor Bima sekarang" Imbuh Adam.
"Baik paman saya akan ke sana sekarang" Ucap Arthur.
Adam mematikan ponsel nya lalu melihat ke arah Bima.
"Apa adik mu berbuat yang aneh aneh?" Tanya Adam.
"Tidak ayah. Namun kata Desi kemarin dia bertemu dengan seorang gadis yang kerja di perusahaan Bima" Jelas Bima.
Adam tidak menjawab Bima. Dia melanjutkan sarapan pagi nya. Kini ganti Bima yang meminta ijin pada ayah nya untuk berangkat ke kantor.
Bisma yang baru sampai di kantor Bima melihat Arthur yang berdiri di depan pintu kantor Bima.
"Ayah kan yang menturuh elo?" Tanya Bisma.
"Iya kak" Jawab Arthur.
Bisma jalan menuju ke lift dan saat itu juga kebetulan Bunga baru sampai di perusahaan.
"Pagi pak Bima" Sapa Bunga.
"Bisma bukan Bima" Jawab Bisma.
"Eh maaf pak Bisma saya masih belum bisa mengenali anda" Jawab Bunga yang takut karena salah orang lagi.
Bisma tidak menjawab permintaan maaf dari Bunga. Dia menatap Bunga dengan tajam.
"Elo ikut gue" Pinta Bisma.
"Maksud nya pak?" Tanya Bunga yang kurang jelas dengan permintaan Bisma.
Bisma tidak menjawab pertanyaan Bunga dia hanya menatap Bunga dengan tajam.
"Sekarang aku bisa bedain. Kalau orang yang di depan aku ini orang nya kejam dan dingin. Sedangkan pak Bima dia kan orang yang murah senyum" Guman Bunga dalam hati.
Pintu lift sudah terbuka namun Bunga tidak kunjung keluar dari lift. Dia masih saja berdiri dan melamun di dalam lift.
"Apa yang elo pimirin? Keluar " Teriak Bisma.
Bunga yang terkejut langsung berlari keluar namun hils yang dia pakai membuat tubuh nya tidak seimbang.
Bisma menangkap tubuh Bunga dan memadang wajah Bunga. Begitupun Bunga juga memandang wajah Bisma.
"Jadi ini yang membuat Bisma mau ke kantor?" Guman Arthur dalam hati.
Karena sudah lama Arthur berdiri melihat pemandangan di depan nya. Dia mulai berdeham untuk membuyarkan dua orang yang sedang saling berpandangan .
Ehemmm.
Bisma dan Bunga salah tingkah. Bunga berdiri tegak kembali dan menata baju nya yang berantakan.
"Jadi begini cara elo untuk mencari perhatian gue?" Ucap Bisma.
Bunga yang tersinggung dengan ucapan Bisma. Dia melotot ke arah Bisma.
"Elo berani melototi gue?" Teriak Bisma.
Bunga yang tau akan ke salahannya mulai memperbaiki dirinya dan menunduk.
"Maaf pak. Tapi saya tersinggung dengan ucapan bapak" Jelas Bunga.
"Gue nggak peduli" Jawab Bisma.
Bima yang baru saja keluar dari lift melihat keributan yang di lakukan oleh Bisma.
"Ada apa ini?" Tanya Bima.
"Nggak ada apa apa" Jawab Bisma.
Bisma masuk ke dalam ruangan Bima dan di ikuti oleh Arthur.
"Kenapa kamu di sini?" Tanya Bima pada Bungan.
"Saya di minta oleh pak Bisma untuk mengikuti beliau pak" Jawab Bunga.
"Ya sudah masuk lah" Pinta Bima.
Bima berjalan mendahului Bunga. Sedangkan Bunga hanya mengekor di belakang Bima.
Bunga melihat Bisma yang sedang duduk bersila disofa.
"Angkuh banget sih" Guman Bunga yang melihat ke arah Bisma.
Bisma menatap ke arah Bunga. Bunga yang melihat tatapn dari Bisna menundukkan kepala nya.
"Kenapa nggak ke kantor kamu sendiri?" Tanya Bima.
"Gue mau dia kerja di kantor gue" Pinta Bisma yang menunjuk ke arah Bunga.
"Kenapa saya?" Tanya Bunga.
"Karena gue suka sama elo" Jawab Bisma santai.
Bima melihat ke arah Bunga. Dia merasa kasihan jika Bunga hanya di permainkan oleh Bisma. Karena Bima sudah melihat kepribadian Bunga yang baik.
"Apa kamu mau ke kantor Bisma?" Tanya Bima ke Bunga.
"Saya...." Ucapan Bunga terputus karena Bisma.
"Mau" Jawab Bisma dengan menatap tajam ke arah Bunga.
Bunga akhirnya mengangguk saja tanpa menjawab Bima.
"Baik lah mulai besuk kamu kerja di kanro Bisma" Pinta Bima.
"Baik pak" Jawab Bunga.
Bima mempersilahkan Bunga keluar dari ruangan nya. Saat Bunga keluar dari ruangan Bima. Dia berpapasan dengan Hiro yang akan masuk ke ruangan Bima.
Bunga menyapa Hiro dan Hiro hanya mengangguk ke arah Bunga.
Hiro masuk ke dalam ruangan Bima. Dia terkejut melihat Bisma san Arthur yang berada didalam ruangan Bima.
"Selamat pagi pak Bisma" Sapa Hiro.
"Nggak usah sok profesional lo" Jawab Bisma.
Hiro hanya mengangguk saja. Dia berjalan ke meja kerja Bima dan memberi tau jadwal Bima hari ini.
"Kalau kamu nggak ada kerjaan kamu boleh di sini. Aku mau rapat" Ucap Bima.
"Elo ngusir gue?" Tanya Bisma yang tersinggung.
Bima menghembuskan nafas nya.
"Terserah kamu" Jawab Bima.
Bima keluar dari ruangan nya dan menuju ke ruang rapat. Bisma mengajak Arthur untuk keluar dari kantor Bima dan menuju ke kantor nya.
"Elo jangan lupa besuk suruh gadis itu untuk jadi asisten gue bawahan elo" Pinta Bisma.
"Baik kak" Jawab Arthur.
Di kantor Bima.
Bima kembali memanggil Bunga untuk menghadap pada dirinya.
"Bunga suruh ke ruangan saya sekarang" Ucap Bima pada Hiro melalui sambungan telfon.
"Baik pak" Jawab Hiro.
Hiro keluar dari ruangan nya lalu menghampiri Bunga yang tadi sudah kembali ke ruangan nya.
"Bunga. Ikit saya sekarang" Pinta Hiro.
"Ada apa ya pak?" Tanya Bunga.
"Jangan banyak tanya. Cepat ikut saya" Ucap Hiro yang sudah mulai geram.
"Baik pak" Jawab Bunga.
Bunga mengikuti Hiro yang kini menuju ke ruangan Bima.
Tok tok tok.
"Masuk" Ucap Bima.
"Saya sudah membawa Bunga ke sini pak" Ucap Hiro.
"Suruh masuk" Pinta Bima.
Hiro menyuruh Bunga masuk. Setelah Bunga masuk ke dalam ruangan Bima. Hiro keluar dari ruangan Bima.
"Ada apa ya pak?" Tanya Bunga.
"Kamu tau kan kalau Besuk kamu ke kantor Bisma?" Tanya Bima.
"Iya pak saya tau" Jawab Bunga.
"Saya ingin kamu kerja yang benar jangan macem macem" Pinta Bima.
"Baik pak" Jawab Bunga yang sedikit tersinggung dengan ucapan Bima.
Setelah selelsai bicara dengan Bima. Bunga keluar dari ruangan Bima dengan marah dan jengkel.
# selamat membaca ya kak
# terima kasih banyak
😊😊😊🙏🙏🙏
Pagi ini Bunga datang ke kantor milik Bisma. Dia mulai bekerja sebagai pegawai Bisma saat ini.
Tadi malam Arthur telah melaporkan semua kejadian kemarin pada Adam. Adam tidak menanggapi apa yang telah di laporkan Arthur.
Namun Adam mulai mengerti tentang ketertarikan Bisma dengan Bunga. Adam menyuruh Arthur untuk menuruti kemauan Bisma.
Adam ingin melihat sejauh apa Bisma akan berubah jika Bunga bersama dengan nya. Dia ingin dengan kedatangan Bunga di kantor Bisma. Bisma akan mau meneruskan perusahaan yang telah di bangun sendiri oleh Adel ibunda nya.
Bunga sudah sampai di kanyor Bisma. Saat akan masuk ke dalam gedung kantor dia bertemu dengan Arthur.
"Kamu Bunga kan?" Tanya Arthur untuk memastikan nya kembali.
"Iya pak saya Bunga" Jawab Bunga sopan.
"Ikuti saya" Pinta Arthur
Arthur lrbih dulu berjalan masuk ke dalam kantor. Bunga mengekor di belakang Arthur sampai di depan ruangan Bisma.
Tok tok tok
"Masuk" Ucap Bisma
Arthur menyuruh Bunga untuk masuk ke dalam ruangan Bisma.
"Masuk lah" Ucap Arthur.
Bunga mengangguk lalu masuk ke dalam ruangan Bisma.
"Selamat pagi pak" Sapa Bunga.
"Heeemmmm" Jawab Bisma.
Bisma yang sedang sibuk dengan pekerjaan nya. Sedangkan Bunga yang tidak tau harus melakukan apa hanya berdiri mematung di depan meja kerja Bisma.
"Ini aku di suruh ngapain ya? Kok gue nggak di suruh apa gitu?" Guman Bunga dalam hati.
Bunga berkali kali menggoyangkan kaki nya agar tidak terlalu sakit dan pegal.
Bisma yang sudah menyelesaikan pekerjaan nya selama 2 jam lebih baru memperhatikan Bunga yang sedari tadi ternyata berdiri di depan nya.
"Apa yang elo lakuin?" Tanya Bisma.
"Nungguin bapak. Karena saya belum tau harus mengerjakan apa?" Tanya Bunga.
Bisma menggelengkan kepala nya. Karena Bunga yang sedari tadi tidak bertanya malah berdiri menunggu perintah.
"Ikut gue ke lapangan" Pinta Bisma.
Bisma berjalan mendahului Bunga. Bunga yang kakinya kram karena berdiri dari tadi memaksakan jalan dengan sesikit pincang.
" Elo kenapa?" Tanya Arthur yang melihat cara berjalan nya Bunga aneh.
"Capek pak" Jawab Bunga.
Bunga berjalan ke lift yang sudah di masuki oleh Bisma.
Sedangkan Arthur sedang berfikir macam macam karena jawaban yang di berikan oleh Bunga sangat ambigu untuk dia.
"Apa mereka habis berhubungan? Tauk ah itu urusan mereka sendiri." Guman Arthur.
Karena tidak ingin ambil pusing dengan hubungan pribadi Bisma. Arthur kembali bekerja di ruangan nya.
Bisma dan Bunga yang baru saja keluar dari kantor. Bunga menunggu Bisma yang sedang mengambil mobil di parkiran.
"Ayuk."Pinta Bisma ke Bunga untuk naik ke mobil nya.
"Baik pak " Jawab Bunga.
Bunga masuk ke dalam mobil Bisma dan duduk di sebelah Bisma yang sedang mengemudi.
Bisma melajukan mobil nya ke arah tempat yang mereka tuju. Bisma selalu fokus dengan jalan nya. Sedangkan Bunga dia selalu mencuri pandang pada Bisma.
Tak lama mereka sudah sampai proyek yang sedang di kelola oleh perusahaan Bisma.
"Ini mau di buat apa pak?" Tanya Bunga.
"Buat taman. Dulu kata ayah disini lah saat terahir bunda. Bunda sangat suka melihat matahari terbit. Gue ingin membuat taman yang indah di sini untuk mengingatkan gue sama Bunda" Jawab Bisma sedih yang mengingat tentang ibunda nya.
Tanpa Bisma tau matanya mulai berair. Dia memang sangat sensitif kalau menyangkut sang bunda. Karena dia yang kurang kasih sayang dari bunda yang membuat dirinya sedikit nakal.
"Pak" Panggil Bunga yang menyerahkan tisu ke Bisma.
Bisma mengambil tisu dari Bunga dan cepat cepat membersihkan air matanya membelakangi Bunga.
"Saya bisa merasakan apa yang bapak rasakan saat ini. Saya juga yatim piyatu namun saya di adopai oleh mamah saya. Walaupun saya bukan anak kandung nya namun kasih sayang yang di berikan oleh mamah ke saya sangat tulus" Jelas Bunga.
"Gue nggak nanya" Jawab Bisma cuek.
Sebenar nya Bisma ingin sekali mengetahui lebih banyak tentang Bunga namun ego nya lebih besar sehingga dia lebih memilih jutek di depan Bunga.
Bisma berjalan meninggalkan Bunga. Bunga yang heran dengan perubahan sikap Bisma yang sangat cepat itu.
"Cepet banget berubah dingin lagi" Guman Bunga.
Bunga mengikuti Bisma dari belakang. Namun kakinya yang sedari tadi berdiri 2 jam lebih membuat kakinya lecet.
"Aduh" Ucap Bunga yang merasa kesakitan karena kakinya yang lecet.
"Kenapa?" Tanya Bisma yang kembali menghampiri Bunga.
"Kaki saya sakit pak " Jawab Bunga
Bisma menggendong Bunga untuk membawanya duduk di kursi taman.
Bisma berjongkok di depan Bunga. Dia membuka sepatu Bunga terlihat kaki Bunga yang lecet akibat memakai sepatu hak tinggi.
"Elo tunggu di sini sebentar" Pinta Bisma.Bisma berjalan menuju mobil nya.
Bunga hanya menuruti perintah Bisma. Dia melihat ke arah danau yang terlihat indh karena tersinari oleh matahari secara langsung.
"Indah sekali" Ucap Bunga.
Bisma kembali dari mobil nya dia mengambil kotak obat untuk mengobati luka Bunga.
Saat akan sampai di tempat Bunga duduk. Bisma melihat Bunga yang tersenyum cantik menghadap ke arah danau. Wajah Bunga terkena sinar matahari yang membuat nya bersinar.
"Sangat cantik" Puji Bisma.
Bisma tersadar akan lamunan nya dia berjalan menghampiri Bunga. Bisma berjongkok kembali di depan Bunga.
"Biar saya sendiri saja pak yang mengobati nya" Ucap Bunga yang merasa tidak enak dengan Bisma.
"Diam" Ucap Bisma singkat dan tegas.
Bunga hanya diam saja. Dia melihat Bisma yang sedang mengobati luka di kaki nya. Bunga memandangi wajah Bisma sekilas.
Tanpa Bunga sadari tangan nya sudah bergerak ingin menyentuh wajah Bisma. Namun dia tersadar kembali lalu menarik tangan nya lagi.
Kini Bisma sudah mengobati luka Bunga. Dia duduk di sebelah Bunga.
"Terima kasih" Ucap Bunga yang tersenyum ke arah Bisma.
"Jangan salah sangka. Gue nggak mau orang orang bilang kalau gue nyiksa elo sampai elo nggak bisa jalan" Ucap Bisma.
"Sempat aku berfikir dia ada sisi lembut nya. Ternyata dia lah orang ternyebelin di dunia" Guman Bunga dalam hati.
"Ayuk kembali ke kantor" Pinta Bisma.
Bisma kembali menggendong Bunga.
"Saya bisa jalan sendiri pak" Ucap Bunga.
Bisma yang mendengar ucapan Bunga dengan sengaja akan melepaskan gendongan nya.
Bunga yang merasa dirinya akan jatuh melingkarkan tangannya di leher Bisma.
Bisma tersenyum lalu melanjutkan jalan nya menuju ke mobil.
Di dalam mobil Bisma.
Bisma sering mencuri pandang ke arah Bunga. Namun Bunga tidak mengetahui nya.
Bisma dan Bunga sudah sampai di Kantor. Saat itu pula Bima sedang berkunjung di kantor Bisma.
"Dari mana?" Tanya Bima pada Bisma yang sudah keluar dari mobil nya.
"Danau" Jawab Bisma singkat.
Bunga yang juga baru keluar dari mobil yang merasa sakit di bagian kakinya akan terjatuh. Bima dan Bisma yang melihat Bunga akan terjatuh mencoba menolong Bunga.
Namun Bima lebih dulu menopang tubuh Bunga agar tidak jatuh ke lantai. Bisma yang melihat Bima menolong Bunga merasa marah. Dia menggenggam tangannya sendiri dengan sangat kuat hingga kuku jarinya menembus kulit dan mengeluarkan darah.
"Kamu nggak papa kan?" Tanya Bima.
"Terima kasih pak. Saya nggap papa" Jawab Bunga.
# selamat membaca ya kak
# terima kasih banyak
😊😊😊🙏🙏🙏
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!