NovelToon NovelToon

Gadis Tomboy Milik Si Abang Tampan

Episode 01

Matahari pagi yang cerah menyambut bangunnya seorang gadis yang sedang mengucak-ngucak matanya agar menerangkan penglihatannya menuju ke arah jam dinding.

Nayra seorang gadis yang berusia 18tahun, tumbuh dalam segala kecukupan dan berlimpah kasih sayang dari orang-orang disekitarnya. Nayra mempunyai Hobby yang berbeda dari gadis-gadis seusianya, Nayra menyukai beladiri dan beberapa cabang olahraga, bahkan banyak medali dan piala yang tertata rapi di rumahnya karna prestasinya. Tidak hanya itu kepintaran Nayra di atas rata-rata, membuatnya menjadi idola di sekolah. Namun semua itu tidak membuat Nayra menjadi gadis yang sombong, Nayra ramah kepada semua orang. Tapi kadang sikap dingin dan cueknya muncul saat berhadapan dengan orang baru.

" Nayra........" Teriakan dari mama Anya bagaikan alarm yang mengagetkan Nayra dari alam bawa sadarnya.

" Iaaaaa ma Nayra sebentar lagi keluar" Jawabnya melompat dari ranjangnya langsung menuju kamar mandi.

Dan 20 menit kemudian Nayra sudah duduk di meja makan untuk sarapan.

" Awas kalo sampai hasilnya tidak sesuai mama akan langsung nikahkan kamu" Kata sambutan berbau ancaman dari mama menyambut anak gadis semata wayangnya.

" Ya dan jika hasilnya memuaskan mama harus setuju dan mengijinkan Nayra melanjutkan kuliah ke kota K" Nayra sengaja mengingatkan mama karna ia tahu mama belum rela berpisah dengannya.

Walaupun ucapan mama berbau ancaman tapi Nayra yakin mama tidak serius ingin menikahkannya.

" Mama atau papa yang ke sekolah? " Tanya Nayra

" Mama, Papa..." Jawab kedua orang tuanya serentak

" Ciehhh yang selalu kompak" Godanya membuat kedua orang tua itu hanya mengeleng-gelengkan kepala.

" Papa saja yang temani Nayra, karna kalau sampai mama dan papa muncul di sekolah Nayra pasti akan di ledek anak mami" ucapnya sambil menyuapkan nasi goreng kesukaannya ke mulut.

" Kamukan memang anak mama, masa anak bibi? " Jawab mama Anya

" Ma.... biar papa yang ke sekolah Nayra" Ucapan papa seolah-olah menghentikan perdebatan antara mama dan anak itu. Jika tidak maka akan ada berdebatan panjang yang akan berkelanjutan.

" Pa.. ma.... Nayra dluan ya" Pamit Nayra setelah menghabiskan sarapan dan berdiri sambil mencium punggung tangan papa dan mama

" Gak sekalian sama papa saja sayang?" Tanya mama Anya

" Ma Nayra habis terima hasil masih kumpul sama teman-teman, lagian papa kan nanti ke sekolahnya jam 11 masa Nayra harus tunggu papa sampai jam 11" Jelasnya panjang lebar.

" Ya sudah hati-hati" Jawab mama Anya mengantar putri kesayangannya ke depan rumah.

Mama Anya menatap putri kesayangannya yang sedang memakai helm dan mengeluargakan motor kesayangannya dari garasi.

Apa akan ada cowo yang mau mencintaimu sayang, melihat sifat dan tingkahmu seperti itu mama jadi khawatir. Gumam mama Anya melihat Nayra hingga menghilang dari tatapannya.

Disaat anak remaja seusianya menikmati masa remaja mereka dengan bertamasya mengunjungi tempat-tempat rekreasi putrinya lebih memilih pergi ke tempat latihannya. Saat anak remaja lain berjalan bersama pasangan mereka sang putri lebih memilih berkumpul bersama sahabatnya yang hampir sebagian besar laki-laki, bahkan kadang Nayra menjadi obat nyamuk untuk para sahabat.

Nayra yang memiliki wajah cantik, tidak akan membuat bosan bagi yang melihat, tubuh yang tinggi dengan badan yang ramping membuatnya terlihat sangat manis dan menarik ditambah rambut yg pendek bergelombang.

Nayra di kenal dengan penampilannya yang sama skali tidak ada sisi feminimnya sebagai seorang gadis. Nayra gadis yang ceria dan selalu ramah pada semua orang.

**

Hari Ini adalah hari penentuan akan berlanjut kemanakah masa depan siswa siswi SMA ternama dikota B. Hari terakhir para murid bertatap muka dengan para guru sebagai siswa dan siswi.

Di tempat parkir tampak seorang gadis yang sedang memarkirkan motor kawasaki ninja kesayangannya.

" Baru sampe Nay" Suara yang tak asing bagi Nayra.

" Belum ni baru mau brangkat" Jawab Nayra dan langsung mendapatkan jitakan di kepala oleh si penyapa.

" Awww Sakit Vic" Sambil mengusap kepalanya yang sebenarnya tidaklah terlalu sakit

" Lagian lu di tanya baik-baik jawabnya gitu" Jawab Vicki sambil senyam senyum melihat sahabatnya yang sedang merajuk.

" Nggak punya mata apa udah liat orang lagi parkir motor pake nanya" Cetus Nayra tidak mau kalah.

" Namanya juga basa basi Nay"

" Ayooo" Ajak Vicki sambil menarik tangan Nayra menuju ke kelas.

Di kelas sudah ramai, murid kelas 3 MIPA ada yang sedang berselfie untuk terakhir kalinya mengenakan seragam sekolah, ada yang bergosip dan ada sebagian yang sedang heboh menceritakan universitas yang akan mereka masuk nanti.

" Nay......." Teriakan dari para sahabat yang serentak datang menghampiri Nayra dan Vicki.

" Nay....jadi lanjut ke kampus X" Tanya Silvi sahabat Nayra yang terkenal dengan mulutnya yang tak pernah diam.

" Ya kalau lulus Sil" Jawab Nayra sambil duduk di bangkunya.

" Astaga Nay,,, secara seorang Nayra mana mungkin tidak lulus" Ucapan Silvi yang membuat semua sahabatnya mengangguk.

" Iaaaa kalau kamu baru diragukan" Sambung Vicki yang langsung di sambut gelak tawa para sahabat.

" Enak aja gini-gini juga aku yakin pasti lulus, aku kan cantik baik imut dan yang paling penting aku murah senyum pada semua guru di sekolah ini" Jawab Silvi panjang kali lebar tanpa memberi jeda.

Pttaak.... Sebuah jitakan mendarat dengan mulus di kening Silvi "Apa hubungannya semua itu sama kelulusan" Sambar Ega yang sedari tadi gemas dengan ucapan Silvi yang menurutnya tidak masuk akal.

Krringgggg krinnnggggg

Bunyi bel sekolah menandakan para siswa segera berkumpul di aula sekolah. Sekaligus mengakihiri perdepatan panjang antara Silvi dan teman-teman.

Di aula sekolah tempat duduk yang disusun di bagi menjadi dua bagian yang sebelah kiri untuk para siswa dan sebelah kanan untuk orang tua.

Kepala sekolah memulai kata sambutan dan di akhiri dengan tepuk tangan oleh semua yang hadir.

" Nayra Putri Adipta" Nama yang di panggil paling awal sebagai lulusan dengan nilai terbaik dan di sambut dengan tepukan yang riuh oleh hadirin.

Pak Hadi dengan bangganya berjalan ke depan podium dan menerima amplof serta penghargaan untuk sang putri kesayangan. Ada seulas senyum bahagia saat melewati bangku putrinya dan tangannya mengusap lembut kepala putri semata wayangnya itu.

" Terima kasih sayang" Ucap pak Hadi sambil berlalu kembali ke tampat duduknya.

Nayra sangat bahagia bisa membuat papanya bangga, walaupun kadang Nayra suka membuat papanya pusing karna ulahnya tapi Nayra juga tidak pernah membuat orang tuanya kecewa. Dia selalu memegang teguh kepercayaan kedua orang tuanya.

" Selamat ya....selamat ya.... " Semua temannya memberikan ucapan pada Nayra setelah acara kelulusan itu selesai.

" Nayraaaaaaaa" Suara yang memekan gendang telinga itu membuat semua orang menutup telinga

" Sil.....bisa ga klo manggil ga usah sampe manggil 1 RT kluar" Jawab Nayra sambil menurunkan tangannya dari telinga

" Hehehehehheh......itu aja marah Nay, ntar lo bakal kangen loh Nay sama suara ku yang merdu ini" Jawab Silvi dengan menaikan alisnya

" Merdu di dengar saat telinga disumbat pake kapas" Kata Ega tanpa melihat ke arah Silvi karena sedang asyik memain game di smartphone

" Udah yu, sebelum sore kita makan-makan, sebentar lagi kita berpisah, kapan lagi bisa kumpul kaya gini." Ajak Vicki.

" Ayoo " Jawab smuanya serentak dan membuat mereka tertawa karna tidak menyangka akan menjawab dengan kompak.

Mereka menuju parkiran sambil bercanda, sesampainya di parkiran masing-masing menuju motornya.

Walaupun semua dari mereka punya mobil tapi mereka jarang membawa ke sekolah karena bagi mereka lebih menyenangkan mengendarai motor.

" Pesan yang kalian suka, nanti gue yang bayar" Ujar Vicki setelah mereka memasuki kafe

" Yeeeeeiiiiiiii benaran ya Vic, awas lo klo bohong gue sumpahin, nggak nikah-nikah" Silvi menanggapinya

" Buat lo bungkus noh skalian" Vicky menjawabnya

" Serius Vic? " Tanya Silvy dengan tatapan yg penuh harap

" Ya iyalah,,, setelah itu jangan lupa cuci piring di belakang bantuin mbanya" Jawab Vicky sambil berlalu

Sialan, aku kira benaran boleh dibungkus. lumayan buat makan ntar malam. Gumam Silvi

Merekapun mulai menikmati makanan di salingi canda tawa yang bahagia.

Entah kapan lagi mereka akan berkumpul bersama seperti ini.

*

*

*

*

Mohon dukungaannya ya 🙏🙏

Dan jangan lupa tinggalin jejak ya 😊😊

Terima kasih 😇😇

Episode 02

Malam harinya di kediaman keluarga Adipta.

Tok..

Tok..

Tok..

" Nay" Panggil mama Anya sambil mengetok pintu kamar Nayra

" Iya ma, masuk" Jawab Nayra

Ceklek.... Bunyi pintu

" Ayo sayang makan" Ajak mama Anya setelah membuka pintu

" Ia ma..... bentar lagi Nay turun" Jawab Nayra sambil membereskan meja belajarnya

" Jangan lama ya sayang kasian papa sudah di bawah" Lanjut mama sambil menutup kembali pintu

Tak menunggu lama kemudian Nayra menyusul mama ke bawa setelah selesai membereskan formulir pendaftaran sebagai mahasiswa baru di universitas S.

Nayra mendapatkan formulir tersebut dari kakaknya Ega yang kebetulan tinggal di kota K.

Nayra meminta bantuan Ega agar tidak kerepotan nanti mengingat akan banyak hal yang akan dia selesaikan nanti.

" Mama...papa " Panggil Nayra setelah duduk di meja makan

" Ia sayang" Jawab mama Anya, dan papa Hadi hanya menatap putrinya sambil meneruskan makannya

" Mmmmmm..... gimana apa mama sama papa mengijinkan Nayra kuliah ke kota K" Tanya Nayra ragu-ragu

Suasana berubah menjadi hening, baik mama Anya maupun papa Hadi tak ada yang menjawab. Kedua orang tua itu hanya menatap putrinya dengan tatapan yang sulit di artikan.

Melihat reaksi mama dan papanya Nayra langsung menunduk dan memilih menghabiskan makanannya

" Nay.... " Suara papa Hadi memecahkan keheningan yang ada di meja makan

" Ia pa.... " Jawabnya sambil menatap sang papa

" Mamu yakin sayang akan tinggal jauh dari mama dan papa? " Tanya papa

" Nay yakin pa, dan ini merupakan impian Nayra pa......lagian di sana Nay ga sendiri Nay tinggal sama tante Fani dan om Gio, ada Cika dan juga k' Ciko" Ucap Nayra meyakinkan sang papa dan mama.

" Ya sudah klo begitu papa ijinkan tapi ingat jangan sampai membuat repot om dan tantemu disana" Papa Hadi mengingatkan anaknya

" Makasih pa, ma, Nayra janji ga akan mengecewakan papa dan mama" Janji Nayra di depan kedua orang tuanya.

Selesai makan malam,papa Hadi menuju ke ruang keluarga dan menonton tv, yang sedang menayangkan berita tentunya. Sedangkan mama Anya membuatkan kopi untuk menemani papa.

" Pa, kopinya" Ucap mama dan menaruh kopi di atas meja depan papa.

" Papa yakin mengijinkan Nayra melanjutkan kuliahnya disana" Tanya mama Anya, duduk di samping papa.

" Kenapa? apa mama ragu? " Bukannya menjawab papa malah balik bertanya

" Tidak,,, hanya mama blum bisa pisah saja sama Nayra" Jawab mama sambil menahan air bening yang hampir lolos kluar

Pak Hadi menarik kepala sang istri menyandarkan didadanya

" Dia sudah dewasa ma, berikan dia kepercayaan" Kata pak Hadi menenangkan sang istri dan mama hanya terdiam mendengar ucapan suaminya. Walaupun dalam hati kecilnya sungguh berat melepaskan sang putri mengejar cita-citanya di kota yang berbeda.

" Mama mau menemui Nayra dulu pa" Ucap mama Anya

"Mmmmmm" Sahutan kecil dari papa Hadi

" Nay..... apa boleh mama masuk?"

Teriak mama dari luar kamar

Nayra bangun dari tempat tidurnya dan berjalan ke arah pintu membuka kunci pintunya

" Masuk ma" Ujar Nayra .

" Apa mama mengganggumu sayang" Kata mama Anya sambil duduk di samping ranjang putrinya

" Tidak ma" Jawab Nay kemudian tidur di pangkuan mama Anya

" Putri mama ini sudah dewasa ternyata" Ucap mama sambil mengelus-elus rambut Nayra yang halus

" Ma, Nayra tau mama masih ragu Nayra jauh dari mamakan?" Kata Nayra sambil melihat ke atas menatap mama Anya

" Ingat selalu kabarin mama setiap hari.. jangan pernah telat makan, bangunnya juga jangan kesiangan, kasian tante Fani." Mama Anya mengingatkan anak gadisnya

" Jika suatu saat Nay punya teman cowo, mama orang pertama yang harus Nay kasih tau" Lanjut mama

" Maaaaa..... Nay belum memikirkan itu" jawab Nayra

" Kamu sudah dewasa sayang, mama tidak akan melarangmu karena dulu mama juga pernah seusiamu, dan mama akan selalu percaya pada putri mama ini.....kalau kamu tidak akan membuat papa dan mama malu atau kecewa" pesan mama sambil mencium kening putri kesayangan itu

" Mama." Nayra bangun dari tidurnya dan langsung memeluk wanita yang di depannya.

Air mata yang di tahan langsung mengalir dipipi mulusnya

" Nanti cantiknya hilang loh neng" Kata mama menghapus air mata dipipi putrinya

Orang tua Nayra memang tipe orang tua yang tidak pernah mengekang anak, mereka selalu memberikan kebebasan untuk memilih pada Nayra. Mama Anya tidak hanya menjadi seorang ibu buat Nayra tapi juga menjadi sahabat yang selalu berbagi cerita dengannya.

" Nayra pasti akan merindukan mama" Ungkapnya yang masih berada dalam pelukan mama Anya

" Kalau begitu kuliahnya disini saja sayang"

Bujuk mama Anya walaupun mama yakin putrinya tidak akan mau

" Maaaaaaa....... " Ujar Nayra sambil melonggagarkan pelukannya di tubuh mama.

" Becanda sayang" Jawab mama sambil memaksakan senyum di bibirnya

"Ya sudah mama temani papa dulu ya, bobonya jangan sampai tengah malam" Sambung mama sambil berdiri meninggalkan Nayra.

Nayra janji ma, Nayra akan membuktikan pada mama sama papa dan membuat kalian berdua bahagia. Nayra sangat menyayangi mama dan papa, hanya kalian kebahagiaan Nayra. Gumamnya sambil melihat punggung wanita yang sudah hilang di balik pintu

~ " Nay kamu sudah daftar di kampus S" nontifikasi masuk di hp nya

^^^~ " Sudah Sil" Nayra^^^

~ " Kapan kamu berangkat Nay?" Silvi

^^^~ " Minggu depan" balas Nay^^^

^^^~ " Kamu jadi daftar di mana?^^^

~ " Aku daftar bareng Vicki di kampus M Nay" Silvi

^^^~ " Asyik dong punya teman, aku kayax bakalan sendiri di kampus X" Nayra^^^

~ "Tetap semangat Nay, dan jangan lupa ya kabarin kami" Silvi

^^^~ " Siap bosss" balas Nay^^^

~ " Ya udah istrahat gih, biar semangat besok" Silvi

^^^~ " Iya, kamu juga istrahat, jangan begadang...anak gadis dilarang begadang ntar gak dapat jodoh" balas Nayra kemudian menyimpan ponsel di samping bantalnya^^^

~" 😭😭 "Silvy

Emoticon yang di kirim Silvi membuat Nayra tertawa dan menggelengkan kepalanya.

Nayra menarik selimut menutupi tubuhnya dan tidak menunggu lama gadis itu terlelap dalam tidurnya

Silvi sahabat Wanita Nayra yang dekat dengannya karena hampir semua teman Nayra laki-laki. Silvi yang super cerewet dan ceria membuat Nayra bahagia dan selalu gembira dan nyaman jika bersamanya, walaupun Silvi sering berulah tapi bagi Nayra itulah kelebihan Silvi yang tidak dimiliki oleh orang lain.

Vicky sahabat laki-laki yang sudah menganggap Nayra seperti adiknya sendiri, karena Vicky tidak mempunyai saudara perempuan. Vicky dan Nayra sudah bersahabat sejak kecil, walaupun banyak teman yang berpikir mereka berpacaran tapi kenyataannya mereka berdua adalah sahabat, persahabatan yang benar-benar tulus tanpa ada perasaan cinta.

*

*

*

*

Terima kasih yang sudah mampir semoga suka, dan mohon dukungannya 😊😊

Jangan lupa tinggalin jejak juga yaaaaa 😉😉

Terima kasih 🙏🙏

Episode 03

Satu minggu kemudian.

" Sudah siapkan smuanya sayang? " Tanya mama Anya

" Sudah ma, " Jawab Nayra sambil memasukan koper kedalam bagasi mobil.

" Bik titip rumah ya, kami antar Nayra dulu...." Kata mama Anya pada bibi Imah yang berdiri depan teras mengantar kepergian nona muda dan majikannya.

" Bik, Nayra pamit ya" ucap Nayra mencium punggung tangan bik Imah.

" Ia non hati-hati disana ya non, jaga diri dan ingat jangan telat makannya" Pesan bik Imah dengan mata yang bekaca-kaca menahan tangisnya sambil memeluk nona mudanya.

Bibi Imah telah bekerja sejak mama Anya dan pak Hadi menikah, dan Nayra sudah menganggap bibi Imah seperti keluarga sendiri, begitupun bibi Imah sangat menyayangi Nayra.

Perjalanan dari kota Nayra tinggal ke kota K menghabiskan waktu hampir 1 hari penuh.

Apalagi papa Hadi membawa mobil dengan kecepatan sedang karna ingin menikmati pemandangan sepanjang jalan yang di kelilingi hutan di sisi kanan dan lautan yang biru di sisi kiri, kadang mereka berhenti untuk sekedar berselfie di tempat yang backgroundnya sangat mendukung.

***

Pip..... pip..... Bunyi klakson mobil di depan gerbang yang menjulang tinggi dan tampak seorang penjaga berlari-lari kecil untuk membukakan gerbang bagi tamu tuannya.

" Sore tuan" Sapa si mang Udin setelah melihat siapa yang datang

" Sore mang Udin, makasih ya.... " Balas pa Hadi setelah menurunkan kaca mobilnya.

" Ponakaan tante tambah cantik aja gedenya" Sambut tante Fani yang sudah menunggu di depan rumah dari tadi.

" Sore tante, tante bisa aja" Ucap Nayra sambil mencium punggung tangan tantenya.

" Mba... " Sapa Fani pada kakak iparnya sambil memeluknya.

" Sudah lama nungguu Fan" Anya menyambut pelukan adik iparnya itu dengan senyuman hangat. Anya sudah menganggap Fani seperti adik sendiri, karena hanya dia saudara pak Hadi satu-satunya.

" Ayo masuk" Ajak Fani pada ponakan dan kakak iparnya karna, kakanya masih memasukkan mobil ke garasi.

" Pak Udin minta tolong ya bawa barang bang Hadi sama yang lain ke dalam." Kata Fani meminta tolong pada mang Udin.

" Ia bu" Jawab mang Udin.

Sesampainya di dalam Fani menunjukkan kamar yang akan Nayra tempati dan mengantarkan kakak iparnya ke kamar tamu yang sudah di siapkan.

" Maaf bu ini mau di taruh dimana? " Kata mang Udin sambil menarik 2 buah koper.

" Oh iya mang itu punya Nayra" Jawab Anya.

" Kalo gitu tolong ya mang di bawa keatas di kamar yang berseblahan sama Cika" Pinta tante Fani pada mang Udin.

" Siap bu" Jawab mang Udin bejalan ke atas.

" Mba istirahat dulu sebentar, Fani siapkan makan malam"

" Kamu juga Nay mandi dulu biar segar" Kata Fani menyuruh kakak iparnya dan ponakannya istirahat. Karena ia tahu mereka pasti kelelahan menempuh perjalanan jauh.

" Ia Fan mba ke kamar dulu ya" Jawab Anya

" Ia nih tante, Nayra juga udah gerah pengen cepat berendam" Ucap Nayra dengan senyuman kecil dibibirnya.

Setelah kakak ipar dan ponakannya berlalu, Fani kembali ke dapur untuk membantu bibi menyiapkan makan malam.

" Gio blum pulang?" Tanya papa Hadi saat masuk dan melihat ruang keluarga yang kosong.

" Belum bang, barusan aku telpon sudah di jalan, tadi pas pulang katanya Ciko sama Cika minta di jemput di tempat latihan" Jawab Fani pada kakaknya.

" Bang Fani buatkan kopi ya? " Tawar bu Fani yang tau betul kebiasaan kakak laki-lakinya itu.

" Boleh dek, tapi abang mandi dulu nanti kopinya habis mandi baru bawakan ke ruang tv" jawab Hadi sambil tersenyum pada adiknya itu.

30 menit kemudian semua sudah berkumpul di ruang keluarga. mereka asyik bercerita dan melepas kangen. Terdengar suara klakson mobil di luar yang menandakan om Gio, Cika dan Ciko sudah pulang.

" Selamat malam..... " Ucap mereka bertiga serentak.

" Malam....." Dan disahutin serentak juga sama Fani, Papa Hadi, mama Anya dan Nayra.

" Bang, udah nyampe" Kata om Gio sambil bersalaman sama papa Hadi dan mama Anya.

" Malam Om..... " Sapa Nayra kemudian berdiri dan mencium punggung tangan om Gio.

" Malam juga Nay" Jawab om Gio.

Cika dan Cikopun langsung menyalim tangan papa Hadi dan Mama Anya secara bergantian, dan langsung berjalan ke arah sofa yang diduduki Nayra.

" Aku kangen Nay......." Cika langsung memeluk erat tubuh Nayra dan membuat Nayra susah bernapas saking eratnya pelukan sepupunya itu.

" Cik...kayanya ntar lagi aku bakal pingsan" Ucap Nayra yang masih mengatur nafasnya.

" Hehehehheeee maaf..... habisnya kamu jarang banget datang main kesini" Gerutu Cika sambil memajukan bibirnya.

" Kak Ciko.... " Ucap Nayla langsung menyalim tangan kakak sepupunya itu.

" Nay...... tambah cantik aja adik kakak yang satu ini" Kata Ciko sambil mengacak rambut Nayra.

" Emangnya Cika ga Cantik ya kak" Protes Cika yang mendengar pujian kakaknya.

" Ia ia ia dua-duanya cantik kok" Ucap Ciko sambil memeluk kedua adiknya itu dan di sambut senyum yang bahagia oleh orang tua mereka yang melihat keakraban anak-anaknya.

" Bersih-bersih dulu sana,setelah itu kita makan Bersama" Ujar tante Fani sambil mengusir suami dan anaknya.

***

Dimeja makan

" Nay......kapan mau daftarnya ke kampus S" Tanya paman Gio disela makan malam.

" Rencananya lusa Nayra masukin formulir ke kampus om" Jawab Nayra.

" Nanti Om antar" ucap ayah Gio.

" Ciko aja pa yang antar Nayra" Sambung Ciko.

Membuat Nayra menghentikan makannya dan melihat ke arah om Gio, sedangkan yang lain asyik menikmati makanan mereka karena mereka sudah tahu hasil dari perdebatan ini nanti.

" Kalo kamu yang antar Nayra yang ada Nayra jadi bahan digodain sama teman-teman kamu yang mata keranjang" Jawab om Gio tanpa melihat kearah Ciko.

" Masa papa yang ngantarin Nay, ntar dikira Nayra anak mami" Balas Ciko tak mau kalah.

" Nay kalo besok ada yang bilang gitu langsung kamu bilang sama om, biar om patahin tulangnya" Kata om Gio yang langsung dianggukin Nayra.

Ucapan papanya seolah keputusan akhir yang tak terbantahkan. Ciko hanya menghembuskan napas panjang, gagal sudah rencananya mau pamer ke teman-temanya karna punya adik lagi yang tidak kalah cantik sama Cika.

Om Gio memang sangat tegas dan disiplin, walaupun dingin tapi aslinya sangat penyayang, mungkin sikap tegas dan disiplinnya terbawa dari kesehariannya sebagai pasukan militer.

*

Selesai makan mereka melanjutkan bercerita di ruang keluarga.

" Pa, ma, tante sama Om, Nayra pamit ya tidur dluan soalnya Nayra sudah ngantuk" Pamit Nayra saat sedang berkumpul di ruang keluarga

" Ia sayang" Jawab Mama Anya

" Kalau butuh sesuatu bilang aja sama k Ciko atau Cika Nay" ujar Ciko yang masih duduk di sofa dan bermain game

" Ia kak" Jawab Nayra

Nayra berjalan menuju kekamarnya, melewati kamar Cika dan tanpa sengaja mendengarkan obrolan Cika sama seseorang lewat Hp.

Mungkin kekasihnya. Gumam Nayra melanjutkan jalan ke kamarnya.

Baru beberapa menit Nayra membaringkan badannya terdengar pintu kamar yang terbuka.

" Nay kamu sudah tidur?" Tanya mama Anya.

" Belum ma" Jawab Nayra dan bangun dari ranjangnya.

" Nih mama cuma mau ngasih ini" Kata mama Anya sambil menyerahkan dua buah ATM.

" Yang satu buat bayarin kebutuhan kuliah kamu, yang satunya lagi buat kebutuhan pribadi kamu" Mama Anya melanjutkan ucapannya.

" Makasih ma" Nayra langsung memeluk mama Anya.

" Besok mama sama papa sudah balik, papa tidak bisa meninggalkan pekerjaannya lama-lama" ucap mama Anya.

" Ia ma, Nayra akan baik-baik dan jaga diri disini ma" Kata Nayra

" Lanjutkan tidurnya sayang" Kata mama Anya sambil menarik selimut menutup tubuh putri semata wayangnya, dan mengecup keningnya.

Flash Back

Dikamar tamu

" Ma.... ini ATM tabungan Nayra" Kata papa Hadi sambil menyerahkan 2 buah ATM.

" Kenapa papa gak kasih langsung sama Nayra?" Tanya mama Anya.

" Yang ada nanti malah papa ajak pulang ma" Ujar papa Hadi.

Bukan hal yang mudah melepaskan putri kesayangannya tinggal jauh darinya, karena sejak kecil Nayra tidak pernah jauh dari mereka.

" Besok kita kembali ya.... barusan ada telpon dari kantor katanya ada surat-surat yang butuh tanda tangan papa secepatnya" Lanjut pak Hadi.

" Ia pa" Jawab mama Anya lembut.

Flash back off

" Mama temani Nayra sampai tertidur ya" Pinta Nayra

" Baiklah sayang" Kata mama Anya sambil naik ke ranjang putrinya.

" Jika kamu butuh sesuatu langsung hubungi mama ya sayang" Kata mama Anya

Nayra hanya menganggukan kepalanya tanda mengerti

.

" Bangunnya jangan sampai di bangunin tante Fani,klo makan juga apa aja yang ada ya jangan meminta yang aneh-aneh sayang" Mama Anya mengingatkan putrinya karena dia tahu Nayra sedikit pemilih dalam makan.

" Ia ma" Jawab Nayra singkat karna matanya sudah tidak bisa di ajak kerjasama

Saat Nayra sudah terlelap mama Anya baru meninggalkan kamarnya dan kembali ke ruang keluarga.

*

*

*

*

Jangan lupa meninggalkan jejak ya teman-teman 😊😊

Terima kasih 🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!