NovelToon NovelToon

Perjalanan Reva

satu

Tyareva Atmaja

***

"wah dia, dia beneran Tyareva Atmaja??!! Putri tunggal keluarga Atmaja??!"

"iyah dia nona muda presdir Atmaja Group!!"

"dia selalu begitu, bukan hanya membangun panti asuhan dan sekolah. di kesibukan nya dia juga sering main ke sini!!"

"benar -benar Dewi"

"ukhh mati pun aku rela untuknya"

Begitulah desas - desus saat dia, Tya Reva Atmaja. Putri tunggal keluarga Atmaja itu meluangkan waktunya membantu fakir miskin dan mengunjungi panti asuhan dan sekolah. Dia dikenal orang yang sangat baik, meski sifat dan sikap nya sangat dingin dan arogan dan tak kenal rasa takut. Tapi semua sikap itu sirna tatkala ia melihat anak kecil. Anak kecil adalah obat hatinya. Mungkin karna ia sudah di tinggal ayah dan ibunda nya sejak kecil. Melihat anak kecil perubahan di wajah nya lebih cepat dari pada membalikkan telapak tangan, seketika wajah ceria dan senyum lembut telah di tampilkan.

Meski usianya baru 22 tahun, ia sudah mampu menguasai Atmaja group. Perusahaan terhebat di indonesia dan memiliki pengaruh di eropa. Keberadaan Atmaja group tidak bisa di anggap remeh.

Hari itu mungkin adalah hari yang menyakitkan untuknya. Benar - benar sebuah kesialan. Hari itu adalah acara amal terbesar yang di selenggarakan Atmaja group. Bukan hal baru bila Atmaja group sejak di tangan Reva menjadi sering melakukan acara amal, baik yang terbuka maupun tertutup.

"Dengan segala hormat. Nona Reva, silahkan memberi hadiah untuk anak yang berprestasi ini" ujar Mc itu memberikan piala pada Reva.

Dengan senyum yang hangat Reva pun memberi kan piala itu. Mengelus lembut kepala anak itu.

"hei, siapa nama mu??" tanya Reva manis.

"Namaku Rangga, kakak ingat yah suatu saat nanti aku pasti bisa menjadi orang kepercayaan mu!! Karna aku akan melindungi mu!!" ujar Anak kecil itu bersemangat.

"hehe menarik, Grites adalah nama cabang perusahaan ku yang baru, dan dia menunggu mu sebagai pemimpin nya. Maka cepat lah besar" balas Reva pelan memukul pelan jidat anak itu.

"hehe liat saja, aku pasti bakal melindungi mu nona!!"

"kau bisa melindungi nya, kalau dia masih hidup di masa depan!!" ucap pria itu. Wakil direktur Jensen, yang dulunya selalu mengatakan menyukai Reva. Hingga Reva menjadi memiliki sedikit perasaan padanya. Kini Dia malah meletakkan Sebuah pisau beracun di leher Reva. Yang apabila Reva bergerak sedikit. Maka tamat lah. Selesai sudah.

"pengkhianat kau!!" teriak Aila. Sekretaris Reva.

"lepaskan dia, atau ku penggal kepala mu!!" teriak Kai. Siap menelan hidup - hidup Jensen. Dia adalah bodyguard Reva.

"ha?!! Lakukan lah jika kau ingin melihat nona kesayangan mu ini tiada!!hahaha" teriak Jensen menyeringai jahat.

"sayang sekali mengecewakan mu Jensen, tapi masih banyak orang yang membutuh kan ku. Aku tidak bisa mati secepat ini" balas Sheryl menusukkan pisau itu tepat di dada Jensen. Dan Kai langsung menendangnya hingga jatuh tersungkur.

"k a l a h" cibir Aila dengan lidah tajam nya yang terkenal.

"sayang sekali juga, tapi jika aku mati. Maka kalian juga harus mati!! Haha!!"

"apa maksudmu jensen??!!"

"aku sudah meletakkan bom waktu yang sangat Dahsyat di dalam piala anak itu. Dan yah jangan lari. Karna itu percuma. Karna aku sudah mengunci seluruh ruangan gedung ini. Waktumu hanya 3 menit nona" senyuman Menyeringai jahat milik Jensen kembali terlihat.

"a apa?? Tch sial..tak ku sangka akan terjebak dan mati di sini" desis Reva kesal.

"nona--"

"tenang saja pasti ada jalan, jangan khawatir" ujar Reva mencoba menenangkan suasana.

"huhuhu...kakak Reva aku sudah bilang akan melindungi mu, tapi sekarang aku menjadi beban mu. Andai aku tidak mamaksa untuk memintamu yang memberikan ku piala..mungkin kejadiannya tak kan seperti ini" isak bocah itu menangis tersedu-sedu.

"sudah lah jangan menangis seperti anak kecil, ceo muda ku. Aku berjanji ini akan baik baik saja. Kai, minta helikopter untuk datang kesini.. Melihat dari jumlah yang terkurung di sini dan di banding dengan lama waktu ini. Maka itu tidak mungkin bisa di evakuasi"

"bagus kau mau sadar.. Artinya tak kan ada yang selamat!! Haha!!" tawa pria itu, jensen. membuat orang jijik.

"Kai patahkan tangan nya!! Oh yah aila sekarang seluruh aset Atmaja Group aku jatuhkan pada mu dan Kai. Mulai hari ini kau adalah Aila Atmaja, dan Kau adalah Riekai Atmaja. Dan yah kalian harus bisa mengelola itu. Aku tidak ingin anak anak panti mati kelaparan karna kalian!!"

"Nona.. Tidak boleh begitu.. Kita akan bersama selamanya entah itu di kehidupan ataupun kematian" ujar Aila bergetar.

"menarik.. Sudah ku duga kalian berdua adalah Rekan ku yang terbaik, sayang nya aku tidak bisa menemani kalian nantinya. Aku harus pergi. Jagalah panti dan sekolah untukku. Selamat tinggal kalian semua" ujar Reva melompat dari jendela menaiki Helikopternya dengan membawa piala yang ada bom nya. Meminta seluruh pilot turun. hanya dirinya yang ada di sana. Smakin lama smakin tinggi helikopter itu dan. 5..4..3.."DWARRRR!!!" Helikopter meledak di tempat yang tinggi, menyisahkan puing - puing helikopter, juga memecahkan banyak hati orang. Ledakan helikopter di sahuti dengan teriakan dan tangisan orang banyak itu. Tak terhitung jumlah nya. Kehilangan Dewi seperti Reva membuat hati mereka sakit. Bahkan langit pun menjadi gelap, petir menggelegar, hujan pun turun bagai tau akan kesedihan banyak orang itu.

Berita meninggalnya presdir Atmaja group, demi masyarakat biasa dan anak yatim. Menjadi viral dan bersejarah.

***

"akhh..ukhhh sakit..bukan kah aku sudah tiada karna ******** itu, lalu kenapa aku merasakan sakit?? Bahkan saat sudah mati pun orang merasakan sakit.....eh tunggu...mana ada orang mati bisa merasakan sakit. Jangan-jangan??!!!"

Sesaat kemudian Reva membuka matanya. Melotot heran, dia terbaring dalam ruangan kuno yang aneh. Badan nya sulit di gerakkan rasanya sakit. Hanya matanya yang dapat melihat sekeliling.

"A apa apaan ini??!! Dimana aku??!! Kenapa dengan ruangan ini??! Motif nya kuno dan indah, dan baju ini, baju ini aneh sekali. Aku tak pernah melihat nya. Tunggu... Bangkit dari kematian, baju yang aneh, dan ruangan kuno. Apa aku berpindah waktu??!! Seperti di cerita - cerita itu??!! Bukan kah ini hanya bohongan?!!!" batin Reva yang masih kesulitan bicara.

***

Ayoo vote terus yah, dan jangan lupa komen dan dukungan nya yah

Dua

***

"menarik.. Sudah ku duga kalian berdua adalah Rekan ku yang terbaik, sayang nya aku tidak bisa menemani kalian nantinya. Aku harus pergi. Jagalah panti dan sekolah untukku. Selamat tinggal kalian semua" ujar Reva melompat dari jendela menaiki Helikopternya dengan membawa piala yang ada bom nya. Meminta seluruh pilot turun. hanya dirinya yang ada di sana. Smakin lama smakin tinggi helikopter itu.

"haihh..tak ku sangka hidup ku akan berakhir seperti ini, dengan cara ini, dan di tangan orang yang ku sukai. Aku Tyareva Atmaja, selama hidup selalu melakukan yang terbaik, meninggal demi mereka bukan lah hal buruk juga" gumam Reva mengemudikan helikopternya lebih tinggi.

"Karna aku adalah putri tunggal keluarga besar Atmaja, kehidupan ku selalu di manja, membuat ku memiliki kepribadian yang ceria dan hangat, Juga hiperaktif. Meski ayah sibuk, ayah tetap meluangkan banyak waktu untuk ku. Dia sangat memanjakan ku. Namun, saat usia ku 7 tahun. Semuanya sirna. Ayah dan Bunda meninggal dalam kecelakaan pesawat yang terencana. Meninggalkan ku sendiri dengan harta yang melimpah. Namun karna alasan usia ku.paman ku mengambil alih seluruh Aset Atmaja Grup. Memasuki Rumah Utama keluarga Atmaja. Bahkan memperlakukan ku yang pewaris tunggal dengan sangat buruk. Ketika itu dia datang, Guruku. Membawa ku pergi berkelana, saat aku berusia 7 tahun. Berkeliling Dunia mencari ilmu dan pengalaman. Belajar bela diri dan banyak hal. 8 tahun berlalu. Di usia ku yang ke 15 Guru meninggalkan ku entah kemana. Aku membuat rencana yang matang, untuk mengambil alih Atmaja Grup. Saat itu juga aku bertemu gadis malang itu Aila, yang terkenal akan lidah tajam dan otak yang luar biasa cerdas. " Gumam nya.

"Selang beberapa bulan kemudian, aku bertemu Kai, mantan ketua gengster yang ingin bertobat. Bodyguard paling setia ku. Tepat di usia ku yang ke 16 tahun. Aku berhasil mendapatkan kembali seluruh kuasa atas Atmaja Grup. Ntah sejak kapan, aku mulai sangat menyukai anak kecil. Mungkin karna orang tua ku sudah meninggal sejak kecil. Selama 6 tahun ini tak terhitung sudah berapa banyak panti asuhan dan sekolah yang kubangun, dari yang besar hingga yang kecil, banyak rumah sakit juga sudah di bangun secara gratis. Namun di usia ku yang ke 22 tahun ini, semuanya berakhir dengan cara seperti ini. Di khianati oleh orang yang selama ini mengemis cintaku. Huh ironis sekali kan, ayah?? Bunda?? Tapi tenang, aku ikhlas, jika harus mati sekarang meski dengan cara seperti ini. Aku akan mengunjungi kalian. Dan yah ini adalah Rekaman terakhir ku. Aku Tyareva Atmaja" ujar Reva memegang kalung biru peninggalan ayah dan ibu. Mematikan Kotak suara itu. Menutup mata bersiap. Dan 3....2....1.... DWARRRR. Meledak!!

***

akhh..ukhhh sakit..bukan kah aku sudah tiada karna bajing*n itu, lalu kenapa aku merasakan sakit?? Bahkan saat sudah mati pun orang merasakan sakit.....eh tunggu...mana ada orang mati bisa merasakan sakit. Jangan-jangan??!!!

Sesaat kemudian Reva membuka matanya. Melotot heran, dia terbaring dalam ruangan kuno yang aneh. Badan nya sulit di gerakkan rasanya sakit. Hanya matanya yang dapat melihat sekeliling.

A-apa apaan ini??!! Dimana aku??!! Kenapa dengan ruangan ini??! Motif nya kuno dan indah, dan baju ini, baju ini aneh sekali. Aku tak pernah melihat nya. Tunggu... Bangkit dari kematian, baju yang aneh, dan ruangan kuno. Apa aku berpindah waktu??!! Seperti di cerita - cerita itu??!! Bukan kah ini hanya bohongan?!!!

batin Reva yang masih kesulitan bicara.

Terdengar ada orang yang datang. Segera Reva tutup mata.

"nona, kenapa lama sekali bangun nya. Nona, tabib itu bilang nona tidak akan bangun lagi, nona bangun lah dan katakan itu semua bohong?!" teriak pelayan itu lirih, memegang tangan Reva lembut.

tunggu, dia bilang apa?? Aku nona nya?! Apa jangan-jangan aku juga berpindah tubuh??! Wajah ku yang cantik?! Hasil skin care ku yang mahal gimana??!

Batin Reva sedih.

"tabib itu bilang,waktu nona tidak lama lagi, karna luka panah di dada nona, nona..jangan tinggalkan pelayan sendiri..hiks. hiks...aku..aku rela menukarkan jiwa ku agar nona kembali"

Tunggu dulu, luka panah??! Aku tidak merasakan sakit di dada tuh??! Malah rasanya tubuh ku remuk seperti tertimpa puing-puing helikopter, dan tubuh ku serasa lemah, karna perjalanan jauh. Tunggu...apa jangan - jangan aku tidak berpindah tubuh??! Hanya wajah saja yang mirip??! Tapi kenapa aku bisa di sini??!!

"ukhhss...akhh..sa..kit" desis Reva terbangun.

"no..nona...Anda sudah bangun?? Pelayan akan panggil tabib dulu"

"ja jangan..aku ba..ik-baik saja."

"nona, anda---"

"ambil kan aku cermin."

"iyah nona, tenang saja wajah nona tidak terluka." ujar pelayan itu memberikan cermin nya. Segera Reva mengambil nya. Menatap wajahnya yang kucel.

Ini, ini memang wajah Aku, artinya wajah putri ini yang sesungguhnya sama dengan ku. Tapi terlihat lebih kucel, sepertinya putri yang satu ini jarang merawat tubuh nya. Bodoh!! Tiba-tiba ku merindukan skin care ku. Huhhh!!

Batin Presdir Muda ini.

"oh yah nona, ini gelang milik nona, nona selalu menyukai warna hijau kan?" memberikan sebuah gelang berwarna hijau bersinar. Saat Reva menyentuhnya tiba - tiba gambar berbentuk bayangan muncul disana.

"wow seperti infocus" gumam Reva takjub.

"Eh ini kan aku?? Tapi kok kayak bodoh??! Eh ini sih putri bodoh itu!! Gadis ini sejak kecil sudah menyukai pangeran Zefan, selalu bertengkar dengan ayah nya karna pria itu. Ayah nya adalah perdana mentri, yang sangat terkenal bukan hanya soal politik tapi keluarga ini juga dikenal akan prestasi perang nya, ini keluarga wisbrith. Dan gadis ini bernama Reva Wisbrith? Huh menarik. Berdebat dan melawan kedua kakak laki - lakinya. Bahkan tidak memiliki ingatan khusus tentang bunda nya. Apa jangan - jangan bunda nya meninggal sejak kecil??!! Eh tapi dia masih di sayang oleh Ayah dan kakak - kakak nya, karna bunda nya yang begitu di cintai. Tahun ini gadis ini berusia 15 tahun. Dan di ingatan nya tidak ada satupun yang menggambarkan ke akraban nya dengan Ayah dan saudaranya, dan Ayah nya memiliki Dua orang anak tiri. Sejak ibunda nya meninggal Ayah nya tidak ingin menikah lagi, namun karna paksaan nenek tua itu, makanya menikah lagi. Dan Ayah nya menikahinya demi menyelamatkan reputasi ibu tiri gadis ini yang adalah keponakan nenek tua itu. Tapi ayah nya tidak pernah memiliki anak kandung dengan wanita itu. Sudah menjadi rahasia umum sih. Eh apa ini?? Huh..malang sekali, dia selama ini hanya di manfaatkan oleh pangeran ke dua yaitu Zefan Kertlan. Haha ironis sekali. Gadis bodoh ini rela melakukan apapun demi pria itu, tapi ******** ini, malah mengkhianatinya dan ingin membunuhnya, juga berselingkuh dengan adik tirinya, ukhh sad feel. I'm crowded" gumam gadis itu melihat bayangan - bayangan itu. Membuatnya mengingat jensen.

"no..nona..nona"

"eh apa??!"

"ada apa nona? Sudah beberapa kali pelayan memanggil nona? Tetapi nona hanya memandang langit -langit itu"

"hanya langit - langit?? Jadi kau tidak melihat apapun??!"

"melihat apa nona?? Pelayan tidak melihat apapun"

"ah itu..emm ituu" ujar Reva bingung mau bilang apa. Karna pelayan nya tidak melihat apapun." emm ituu adalah harapan, harapan yang tinggi se tinggi langit" ujar Reva tersenyum hangat. Sangat cantik.

Bukan nya bereaksi pelayan itu hanya diam bengong terpaku, Reva jugq ikut terdiam. Apakah penyamaran nya akan terbongkar secepat ini.

"nona ini kali pertama pelayan melihat nona tersenyum. Nona sangat cantik" ujar pelayan itu tersenyum.

***

Ayooo vote terus

Follow Rini ir

Ig rini.bluerin

Tiga

TyaReva Atmaja

***

"nona ini kali pertama pelayan melihat nona tersenyum. Nona sangat cantik" ujar pelayan itu tersenyum.

"benarkah, baiklah siapkan air hangat dan bunga mawar, aku mau mandi. Segera, dan jangan pernah mengatakan pada siapapun bahwa aku sudah sadar" perintah Reva "aku harus hati - hati. Siapa yang tau aku ini dimana, tapi karna sudah begini. Aku rasa meminjam identitasnya bukan hal buruk. Lagian cuma pinjam sebentar kok, ntar kalo situasi udah aman baru balikin lagi. Kan gampang!!" batin gadis itu.

Reva memejamkan matanya, mencoba berfikir apa yang harus di lakukan nya. Untuk kembali ke zaman nya??!. Itu tidak mungkin tak ada jalan.

"Reva!!" suara dari bayangan itu.

"siapa kau?!! Tu tunggu kau adalah putri keluarga ini..kau?!!"

"jangan berfikir lagi, kau sudah kembali. Inilah kau sebenarnya, putri keluarga Wisbrith, aku yang salah karna merampas nya. Maaf kan aku!!!. Aku tau aku tak berhak. Hanya saja selama menggunakan tubuh mu. Aku bodoh dan terjebak dalam tipuan cinta, dan kini tiada karna nya, aku ingin kau membalaskan dendam pengkhianatan ini, sakit rasanya!! Tolong balaskan dendam kuuuu!!!!"

Teriak gadis itu menghilang bersamaan dengan bayang - bayang yang ada di dilangit.

"bentar deh, gadis itu bilang, inilah aku yang sebenernya?? Maksud nya apa?? Apa aku emang beneran dari zaman ini kah?? Tapi kok bisa sih?? Aneh!! Persetan dengan semua itu!! Sekarang membalaskan dendam gadis itu lebih penting untuk ku!! Malang sekali dia, soal aku yang sebenernya??  Humm..aku harusnya sudah mati tapi malah berpindah tempat begini dan mendapat gelar putri perdana mentri. Akhh sudah lah anggap saja ini takdir, dan tinggal lah di sini. Aku rasa lebih baik tinggal di sini. Lagian nggak ada jalan untuk balik. Oh yah..dulu karna dendam. sifat Ceria dan lembut ku sirna dan yang datang adalah sikap dingin dan arogan. Kali ini karna bisa tetap hidup, aku rasa kali ini bersikap ceria dan lembut lebih baik" tegas gadis itu memegang kalung biru nya , yang setia melekat di lehernya.

***

Reva sudah membersihkan tubuh nya yang kucel dan lengket itu dengan mandi air mawar. Kini dengan rambut yang basah berada di balik cahaya, membuat nya bersinar indah. Benar - benar cantik..putri yang dulu karna cinta bodoh nya tak memperhatikan lagi tampilan nya. Baginya di cintai pangeran Zefan sudah cukup.

Kini terlihat seperti putri yang sesungguhnya

"karna sudah memutuskan untuk menetap dan tinggal di sini. Aku rasa harus melakukan suatu hal. Sebagai nona muda presdir, langkah pertama yang akan kulakukan adalah membangun perusahaan, panti asuhan dan sekolah. Perfect!! Dimanapun itu orang yang punya banyak uang akan di hargai!! Huh..tapi...itu akan kulakukan suatu saat nanti... Sekarang yang penting tidur karna aku butuh mimpi untuk inspiransi, dan tidur buat energi" Rasanya remuk badan nya. Segera Reva membaring kan badan nya ingin tidur.

***

"Selidiki siapa yang berani melukai anak kesayangn ku!! Siapapun yang berani menyentuh nya tak kan ku ampuni!!" perintah Regata Wisbrith, perdana mentri itu.

"baik tuan"

"dan panggil tabib nya, aku mau memeriksa keadaan putri ku. Segera!!" perintah perdana Mentri itu melenggang pergi.

***

Terdengar suara pintu kamar Reva terbuka.

"ayah!!" teriak gadis itu memeluk erat pria tampan paruh baya yang ada di pintu itu. "Ayah lihat aku sudah sehat loh"

Ayah nya diam membeku. Pasalnya ini kali pertama nya ayah di peluk erat putrinya itu. Sejak 8 tahun yang lalu.

"benarkah dia putri ku??! Aku tidak pernah sedekat ini sebelum nya" batin Regata.

"kau kau sudah sembuh, bagaimana mungkin??! Harusnya dengan luka separah itu kau tidak mungkin selamat!!!" teriak Tabib di samping Regata.

"Diam!! Lancang sekali kau!! Putri ku saat ini sehat - sehat saja dan berumur panjang, bagaimana mungkin dia tiada!!! Pengawal!! patah kan tangan nya dan koyak mulut nya itu!!!"

"tu tuan bu bukan seper--" ucapan tabib itu terpotong saat para prajurit menarik nya.

"ayah tunggu, setelah lepas dari bahaya, ayah harus nya membagikan harta kita, dan bukan melukai nya. Anggap saja ayah melepaskan nya karna dia sudah mengabdi di keluarga kita cukup lama"

"tapi. Ayah tidak bisa, dia te--"

"ayah.. Reva mohon, lakukan demi Reva" pinta reva dengan mata berbinar.

"baiklah... pengawal lepaskan dia, dan usir dari kediaman Wisbrith"

"te terima kasih nona, terimakasih tuan"

"tunggu, ini ambillah" ujar Reva memberikan salah satu gelang emas nya. "untuk anak paman" ujar Reva tersenyum.

"**bukan kah putri katanya buruk rupa??! Tapi hari ini terlihat sangat cantik!! Dia adalah putri tercantik yang pernah aku lihat"

"iyah, orang bilang dia juga kasar, tapi hari ini dia terlihat lembut dan baik"

Begitulah desas desus para pelayan dan pengawal itu.

"nona terima kasih, terima kasih" ujar tabib itu bersujud segera pergi.

"Reva, bagaimana keadaan mu??" tanya Regata membelai lembut rambut anak nya itu.

"sudah lebih baik, setelah bertemu ayah" ujar Reva cengengesan.

"dasar gadis ini.. Haha"

"ayah dimana kakak Reyza dan kak Ryuza??"

"Reyza sedang perjalanan pulang, mungkin nanti sore sudah sampai, dan Ryuza lagi pergi berperang"

"akh..padahal aku merindukan mereka"

"kan ada ayah yang akan menemani mu"

"hehe terima kasih ayah"

***

"seira bersiap lah, kita akan ke kota hari ini, aku mau jalan - jalan" ujar Reva merapikan rambutnya.

"ta tapi nona, tuan besar bilang kita di sini saja dan beristirahat, kalau tuan besar tau, maka beliau akan marah besar pada pelayan" ujar Seira nama pelayan itu.

"pertama, aku ingin jalan-jalan dan itu harus terjadi. Kedua, apapun itu ayah tidak akan pernah memarahi ku. Ketiga, mulai sekarang sebut dirimu Seira dan jangan pelayan" ujar Reva menarik tangan pelayan itu.

Setelah beberapa kali hampir ketahuan, akhirnya berhasil juga untuk lari ke kota. Tentu saja Reva menggunakan kesempatan ini melihat, dimana dia akan membangun perusahaan nya. Hanya usaha yang ada di benak gadis mungil itu sedari tadi.

"akhhh!! Ampun tuan, maaf kan saya. Saya tidak sengaja melakukan ini, saya saya--" ujar pria tua itu yang terus di cambuki.

"ini semua salah mu, beraninya kau mencuri!! Cambuki dia terus!!" ujar Pria gendut yang  duduk di kursi itu.

"Tuan, anak perempuan saya sakit!! Saya mohon belas kasihan nya!!" ringis pria tua itu.

"Hentikan!! Jangan cambuki ayah ku!!! Dia tidak bersalah!!!" teriak seorang anak yang berlari dan mendekati pria paruh baya itu. Ada satu cambukan yang akan di layangkan pada anak itu, segera Reva menghentikan nya. Bagaimana mungkin dia membiarkan seorang anak terluka.

"hentikan, berapa biaya kerugian nya?? Saya akan menanggung nya!" teriak Reva " berikan 20 keping perak pada nya, apa itu sudah cukup?!"

"sudah nona, ini sudah sangat cukup!! Nona bangsawan ini memang murah hati" ujar pria gendut itu pergi dengan pengawal nya.

"terima kasih nona, terima kasih!! Kami akan mengabdi pada nona" ujar pria paruh baya itu bersujud.

"ehhh, jangan seperti itu, cara berterima kasih yang benar padaku adalah, teruslah hidup, dan tersenyum apapun yang terjadi" balas Reva tersenyum lembut dan hangat.

"kakak-- aku mohon, tolong selamat kan adik ku, bawa adik ku ke tabib, sembuhkan dia kakak!! Aku berjanji akan melakukan apa pun yang kau mau!!" pinta bocah itu menangis.

"ehhh adik mu yang sakit?? Baiklah, ayo kakak ini cukup bisa pengobatan, biar kakak yang memeriksa nya"

Segera mereka pergi ke rumah pria miskin paruh baya itu.

"Devan, siapa gadis itu??" tanya pria yang menaiki kereta itu.

"kalau saya tidak salah itu adalah, putri Reva dari kediaman Wisbrith. Anak perdana mentri. Kekasih nya pangeran Zefan" jelas pengawal itu.

"oh jadi kekasih nya kakak ku? Berbeda dari yang di katakan rumor" jelas pangeran itu. Dia adalah pangeran ke 4 anak dari selir ke tiga. Pangeran bungsu keluarga Kertlan pemilik istana Flawyard.

"benar pangeran. Terakhir kali saya lihat nona Reva tidak secantik ini, dulu dia kucel, kasar, bodoh, dan hanya memperdulikan pangeran zefan. Hanya pangeran zefan yang ada di otak nya sepanjang hari. Tapi.. Hari ini..."

"menarik..."

***

Ayoo vote terus, vote kalian \= kebahagian author \= pahala readers ^^

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!