NovelToon NovelToon

MY BERONDONG

PERTEMUAN

"Aduh, barang yang mau diantar banyak banget lagi, kapan selesainya nih, mana tugas belum selesai lagi uh kenapa harus aku sih yang antar padahal si Vanes kan ada, nasib tinggal sama saudara gini amat yak," gumam Lyra sambil menggas motornya .

Tiba-tiba Lyra mengerem motornya karna di seberang jalan sedang terjadi tawuran yang sangat parah. Lyra bingung bagaimana agar dia bisa melewati tawuran tersebut karna tak ada jalan lain. Tepat di depan matanya seorang pelajar memukul pelajar lain ya tentu itu musuhnya. Lyra yang melihat langsung meninggalkan motornya dan menghampiri mereka.

"Hei, hentikan dia bisa mati kalau kamu pukul terus!" teriak Lyra sambil memegang kayu yang di tangannya.

"Lepaskan, biarin anak sombong ini tamat sekalian!"

teriak laki-laki itu dan berusaha menarik kayu dari tangan Lyra.

Mereka pun saling berebut menarik kayu itu. Lyra tetap berusaha keras lelaki itu melepaskannya dan Lyra pun terjatuh. Dia mengambil kayu itu Lyra yang berusaha bangkit di pukul oleh lelaki itu dikarnakan dia terkejut Lyra tak berdaya dan pingsan. Warga yang melihat pun langsung berdatangan dan seluruh pelajar yang tawuran pun kabur. Melihat mereka yang tak sadarkan diri akhirnya para warga menelpon ambulance.

Di rumah sakit..

Lyra membuka matanya perlahan-lahan dihadapannya telah berdiri Paman,Tante dan Sepupunya.

"Lyra, sudah bangun syukurlah tuhan, bagian mana yang sakit bilang sama Paman," ujar Pamannya sambil membantu Lyra bangun.

"Alah paling juga cuma sakit keseleo biasa saja,"

ketus Tantenya.

Melihat Tantenya yang tidak punya rasa kasihan terhadapnya Lyra pun menyela.

"Aku tidak apa-apa kok Paman, hanya keseleo biasa," jawabnya dengan lembut.

"Makanya lain kali jangan sok-sok an jadi pahlawan kan begini jadinya," sindir Vanes sepupu Lyra.

"Sudah-sudah Lyra sakit begini bukannya malah kasihan malah dihujat, berhubung Lyra sedang sakit yang mengantar laundry kamu Vanes," ujar Paman.

"Kok jadi Vanes sih, itukan kerjaannya Lyra, tugas Vanes kan cuma fokus belajar," keluh Vanes.

"Lyra juga kuliah, belajar juga tapi masih sempat antar laundry saat ini dia sedang sakit, mau dipaksa lagi kamu saja yang antar belajar mandiri !" tegas Paman.

"Ini semua karna kamu, dasar anak sial," kesal Vanes.

"PLakkkkkkk" tamparan Paman mendarat dipipi Vanes Tante dan Lyra yang terkejut tak bisa berkata-kata seketika air mata Vanes keluar diraihnya tasnya dan meninggalkan mereka.

"Mas, apa yang kamu lakukan ingat mas dia anak kita, demi dia kamu tega menamparnya !" teriak Tante.

"Kamu nggak dengar apa yg dikatakannya, hah ! ingat Lyra itu bukan orang lain dia anak Abangku sama kayak Vanes dia anakku juga," ujar Paman.

Tante menatap sinis pada Lyra dan meninggalkan mereka menyusul Vanes.

"Lyra tunggu sebentar ya, Paman mau keluar sebentar," kata Pamannya.

Lyra pun mengangguk.

Selang beberapa menit kemudian seorang remaja Laki-Laki pun masuk. Kepalanya diperban dan duduk di atas kursi roda.

"Maaf kamu bagaimana ? apa lukanya sangat parah ?" tanyanya sambil mengarahkan kursi roda menuju Lyra.

"Oh, kamu pelajar itu ya, Aku sudah mendingan kok," jawab Lyra sambil tersenyum.

"Ehm nama ku Reyhan," ucap Reyhan kemudian mengulurkan tangannya.

"Aku Lyra". Membalas uluran tangan Reyhan.

"Oh ya umur kamu berapa ?" tanya Reyhan.

"Aku 24 tahun," jawab Lyra sambil tersenyum.

"Kamu tidak menanyakanku ?" tanya Reyhan.

"Haha, untuk apa aku juga sudah tahu kalau kamu lebih muda dariku," kata Lyra sambil tertawa.

"Oh,terima kasih sudah menolong ku tadi, aku kira aku akan mati," kata Reyhan.

"Lain kali jangan suka berantam itu kurang baik dek,

seperti kejadian itu bisa mati akibatnya," nasihat Lyra.

"Ya, Aku tahu itu, tapi kamu tidak tahu permasalahannya aku tidak salah apapun," jelas Reyhan.

"Oalah panggil aku kakak dong kita bukan seumuran tahu," kata Lyra.

"Aku nggak mau tapi yang pasti masalah kemarin bukan aku yang salah," kesal Reyhan sambil memutar kursi rodanya keluar meninggalkan Lyra.

"Kenapa sih itu anak, nggak ada sopan-sopannya keras kepala lagi anak jaman skrg pada labil huh," gumam Lyra heran.

Jam menunjukkan pukul 19.00 setelah dikonfirmasikan oleh dokter Lyra pun di sarankan dirawat di rumah karna lukanya tidak terlalu serius. Karna merasa bersalah Lyra menitipkan sebuah coklat dan surat yang ditujukan pada Reyhan. Suster tersebut pergi ke kamar Reyhan dan memberikan titipan Lyra. Reyhan membukanya dan membaca surat dari Lyra.

Hy maaf karna sudah membuatmu marah, semoga cepat sembuh •_•

Reyhan pun tersenyum lalu memakan coklat tersebut.

Sesampainya dirumah Lyra mengaktifkan poselnya dan tiba-tiba "Drrrt Drrrrt Drrrt" seseorang menelepon.

"Halo, Siska, hmm aku baik-baik aja kok,nggak seserius itu paling lusa sudah bisa masuk jangan lebay ih" Lyra menjawab panggilan telepon yang ternyata dari Siska, sahabatnya.

Tak lama kemudian Vanes masuk dan berteriak pada Lyra.

"Enak ya, bermalas-malasan terus dirumah, ingat woy kalau ini bukan rumahmu."

"Vanes, kamu bisa ngga kalau

mau masuk itu ketuk pintu dulu, baru masuk."

"Rumah rumahku, suka-suka aku dong,

terus kamu mau apa hah !".

"Aku nggak mau cari ribut ya, Jadi tolong keluar."

"Eh berani ya kamu perintah aku."

Vanes mendekati Lyra dan medorong kursinya hingga Lyra terjatuh. Panik ketahuan ayahnya Vanes pun keluar.

"Uh sabar-sabar ingat Lyra ada saatnya kamu keluar dari sini, kalau bukan karna Paman yang baik padaku sudah ku hajar tu anak."

Reyhan turun dari mobil dan dipapah supirnya. Didepan rumah dia disambut 5 pembantunya. Tanpa terlihat sosok kedua orang tuanya.

"Aduh den Reyhan, kok bisa jadi begini sih ?" tanya Bik Sum pembantu yang tertua.

Reyhan hanya terdiam dan melihat sekeliling seperti mencari sesuatu.

"Maaf den tadi Nyonya berpesan agar aden istirahat dan nyonya tidak bisa datang karna-

"Sudah Bik, saya sudah tahu, pak Mat antarkan saya ke kamar," perintah lembut Reyhan.

Reyhan melihat dinding kamarnya lalu menyayangkan masa kecilnya yang indah. Tiba-tiba ponselnya berdering..

"Halo iya aku sudah dirumah tak perlu bawa apa-apa. aku tidak butuh," kata Reyhan sambil mematikan ponselnya yang ternyata dari Erick sahabatnya.

20 menit kemudian Erick pun tiba,

"Hey, masih sakit nggak kok bisa sih lu ikutan tawuran lagi ?" tanya Erick

"Fero tiba-tiba ngajak duel karna surat cinta adeknya aku tolak," jelas Reyhan.

"Lagi-lagi surat cinta,dimana-mana orang mengatakan kalau menjadi orang yang tampan itu sebuah anugrah lah lu malah membawa petaka," ejek Erick.

"Entahlah, aku sudah mulai bosan," kata Reyhan.

"Gua dengar ada yang menolong lu ya, katanya sih cewek ehm cantik nggak," goda Erick.

"Apaan sih temannya sakit bukannya prihatin malah nanya yang aneh-aneh," kesal Reyhan.

"Hmmm malu ni ye abang Reyhan yang tampan peluk aku dong," ejek Erick.

Reyhan yang melihat tingkah Erick pun merasa geli.

Hari demi hari berlalu Reyhan dan Lyra menjalani aktivitasnya tanpa pernah bertemu lagi.

Oh yaa lanjut ke part selanjutnya akan ada pengenalan karakter bye n see u 😍😍

PENGENALAN KARAKTER

LYRA NAYRA

Gadis baik hati ini sangat masa bodoh dengan penampilan. Dia kehilangan orang tuanya di usia 16 tahun.Tinggal di jakarta bersama Pamannya serta Tante dan Sepupu yang sangat membencinya. Kuliah di kampus Binus Nusantara. Saat ini dia berusia 25 tahun.

REYHAN ALMIRZA

Salah satu Siswa di SMA Negeri 34 Jakarta. Karna perawakannya yang tampan dan pintar membuatnya sangat banyak disukai para remaja

perempuan. Selain itu ia juga dikenal sebagai Siswa yang pendiam. Ayahnya meninggal disaat dia berusia 14 tahun. Ibunya seorang presdir di perusahaan asing dan jarang pulang ke Indonesia.

SISKA RAHMA

Sahabat Lyra yang sangat baik hati pada Lyra dan sangat membenci Vaness. Jauh dari kedua orang tuanya. Feminim dan pencinta drama.

ERICK ROJALI

Sahabat Reyhan yang ceplas ceplos ini memiliki banyak pacar. Orang tuanya bercerai saat Erick berusia 15 tahun. Ibunya pemilik salon besar yang bernama "Shine" di Jakarta. Suka bersenang senang.

FERO RINGGA

Mantan sahabat Reyhan dan Erick. Dulunya dia sangat baik akan tetapi perempuan yang disukainya malah menyukai Reyhan. Semenjak itu persahabatan mereka hancur. Dia pindah sekolah dan menjauh dari Reyhan. kemarahannya pada Reyhan memuncak ketika dia mendapati adiknya yang menangis karna adiknya ditolak mentah-mentah oleh Reyhan.

VANES NURID

Sepupu Lyra ini sangat membencinya karna merasa Ayahnya lebih menyayangi Lyra dibandingkan dengannya. Dia juga sangat iri pada Lyra karna Lyra lebih cantik darinya. Sangat menyukai style Siska.

FERONICA RINGGA

Adik Fero ini sangat manja. Meskipun ditolak berkali-kali membuatnya tak patah semangat untuk mengejar-ngejar Reyhan. Seorang pembuli di sekolah dan 1 sekolah dengan Reyhan dan Vanes.

PENGENALAN KARAKTERNYA sampai disini dulu guyssss. oh ya untuk kelanjutan ceritanya stay tune truss yaa....

Di rumah...

Suara alarm berbunyi, pengingat Lyra untuk ke kampus. Lyra terbangun dan bersiap-siap untuk berangkat. Di depan pintu kamarnya berdiri Vanes dan Ibunya.

"Ehm Tuan Putri sudah bangun ya, gimana ? enak tidurnya," sindir Tantenya.

"Tentu saja ma, 3 hari kerjaannya molor mulu dasar pemalas," Ketus Vanes.

"Maaf Tante, Lyra mau buru-buru berangkat ini, kalau ada urusan nanti saja ya," kata Lyra sambil lari keluar.

"Dasar anak yang tidak tau sopan santun !" teriak Tantenya.

Lyra langsung menghidupkan motornya dan berlalu.

Di sepanjang jalan sesekali Lyra melirik jam yang melingka di pergelangan tangannya. Tiba-tiba motor Lyra sedikit bergoyang. Lyra pun turun dan mendapati ban motornya bocor. Lyra mengerutkan dahinya menahan amarah dan kekesalannya

Lyra berusaha menggiring motornya mencari tambal ban.

"Yah, gini amat ah, motor nggak bisa diajak kerjasama, mana tambal ban belum buka lagi, belum lagi nunggunya sudah pasti telat nih," gumam Lyra.

Mobil berwarna silver pun melintas dari samping Lyra

dan ternyata itu Reyhan siswa yang Lyra selamatkan dari tawuran. Reyhan yang sempat melirik ke arah Lyra, langsung menyuruh supirnya berhenti.

"Pak Mat tolong berhenti, itu teman saya," ujar Reyhan sopan.

"Oh, baik Den ," jawab pak Mat sambil menghampiri Lyra.

"Maaf Neng, dipanggil den Reyhan didalam mobil,"

sapa pak Mat.

"Ha, Reyhan siapa ya Pak ? saya nggak kenal ?" tanya Lyra.

Reyhan turun dari mobilnya. Lyra langsung mengenalinya.

"Oh, Adik ini ya hahaha !" seru Lyra bahagia.

"Naiklah, nanti kamu telat lagi ke kampusnya," perintah Reyhan.

"Nggak ah makasih lagian motornya masa mau ditinggal disini ," tolak Lyra.

"Tidak apa-apa Neng, nanti saya telepon teman saya angkut dia tukang tambal ban juga, ayo Neng," ajak pak Mat sambil membuka pintu mobilnya.

Lyra pun naik ke mobil dan duduk di kursi belakang bersama Reyhan. Sesekali Lyra melirik ke arah Reyhan.

"Karna kemarin wajahnya diperban aku tidak melihat langsung ni anak ternyata tampan juga," batin Lyra.

Tiba-tiba mobil mengerem hebat dikarnakan seekor anak kucing yang melintas. Lyra langsung tersentak dan menimpa tubuh Reyhan. Lyra membuka matanya, mereka saling bertatapan lama.

"Ah aku tidak bisa bernafas !" teriak Reyhan terbata-bata.

Lyra langsung bangkit Reyhan langsung menarik nafas panjang. wajahnya memerah.

"Oh Tuhan, apa itu tadi," batin Lyra.

Reyhan mendekati Lyra, membuat Lyra terkejut. Ternyata Reyhan hanya memasangkan sabuk pengaman Lyra.

"Lain kali kalau naik mobil, pakai sabuk pengamannya," ujar Reyhan.

"Oh, iya aku lupa tadi karna sudah terbiasa," jawab Lyra malu.

"Tadi juga waktu kamu naik motor tidak memakai helm," kata Reyhan.

"Tadi kakak terburu-buru dek," jawab Lyra lembut.

Reyhan terdiam.

"Tapi terima kasih lho ya karna sudah diberi tumpangan gratis, kalau diperhatikan kamu ini tinggi juga ya ," puji Lyra.

"Kamu yang kependekan," ketus Reyhan.

"Ehm, kakak ini 160 cm lho," jelas Lyra tidak mau kalah.

"Teman di sekolahku paling kecil 165 cm,"

balas Reyhan.

Lyra terdiam, dari raut wajahnya sangat jelas terlihat sedang kesal kepada Reyhan.

"Ni anak songong banget sih, tapi ya sudahlah, sudah baik juga antarin aku kekampus" batin Lyra.

Mobil pun berhenti, dengan sigap pak Mat keluar dan membuka pintu mobil untuk Lyra. Lyra pun keluar.

" Terima kasih Pak, tidak usah repot-repot nggak enak saya," ucap Lyra.

"Sudah biasa Neng, oh ya motornya nanti diantar kemana ya ?" tanya Pak Mat.

"Oh ini Pak, alamat saya disini dan ini uangnya," jawab Lyra sambil memberikan secarik kertas dan uang 100 ribu.

"Tidak usah Neng ini sudah dibayar kok," tolak pak Mat.

"Saya tidak bisa Pak, ambil uangnya saya pamit dulu, sekali lagi terima kasih Pak," ucap Lyra sambil berlari.

Pak Mat masuk ke mobil dan menyetir mobil kembali.

Di kampus

Lyra masuk kedalam kelas matematika ya jurusan Lyra matematika. Lyra terkenal biasa saja tidak pintar dan tidak bodoh. Berpakaian sederhana dan rapi . Tidak terlalu suka bergaul dengan banyak orang.

"Woi, bagaimana keadaanmu ?" tanya Siska dari belakang.

"Ah, terkejut aku, lihat baik-baik saja kan," jawab Lyra.

"3 hari tidak ketemu kangennya aku," kata Siska sambil memeluk Lyra erat.

"Kamu beli parfume baru lagi ya," kata Lyra mencium aroma baju Siska.

"Hahaha iya dong dan ini untuk kamu !" Seru Siska sambil mengeluarkan parfume dari tasnya.

"Wahh, ini kan mahal banget, mending beli yang 35 ribu kan ada," jelas Lyra.

"Cuma 200 ribu saja kok, ini tuh kamu pakai sekali, seminggu nggak bakal hilang aromanya," jelas Siska.

"Iya-iya terima kasih kamu memang sahabat terbaikku maaf aku tidak pernah ngasih kamu apa-apa," ucap Lyra sedih.

"Ah, lihat kamu senang aku juga ikutan senang jadi, dipakai tuh parfumenya," kata Siska.

"Siap Bos," jawab Lyra sambil menggerakkan tangannya hormat pada Siska.

Mereka pun tertawa bahagia.

DI SEKOLAH....

Reyhan tampak melamun bayangan kejadian di mobil mengacaukan pikirannya. Pelajaran biologi pun dimulai.

15 menit kemudian....

Guru mempersilahkan para Siswa-Siswi untuk bertanya. Dengan cepat Reyhan menunjuk tangannya.

"Ini agak melenceng,disaat terjadi sesuatu yang mengejutkan terjadi seketika mata saling bertemu dan jantung reflex berdetak kencang, apakah itu sesuatu yang wajar ?" tanya Reyhan.

"Ehm ada 2 hal yang terjadi, yang pertama kalau itu terjadi selang terjadi sekitar 3 menit dibawah kesadaran itu biasa saja, akan tetapi kalau diatas 5 menit lamanya dapat dipastikan sexual kamu berfungsi, semoga saja tidak sesama jenis,"jelas Gurunya.

Siswa yang lain pun tertawa kecuali Reyhan.

"Apa kamu menyukai seseorang ?" tanya Gurunya.

Semua pun terdiam dan merasa penasaran.

"Maaf bukankah itu terlalu pribadi untuk diceritakan,"

ketus Reyhan.

"Oh, haha Ibu hanya bercanda, baiklah anak-anak kelas selesai see you," ujar Guru tersebut sambil beranjak keluar.

"Apa mungkin aku menyukainya," batin Reyhan.

BERSAMBUNG.......

Terima kasih sudah mampir ya guyssss

Jangan lupa like dan komen serta vote . Jangan pelit-pelit see u.......

PERTEMUAN KE 2

Di rumah...

Lyra mondar mandir kebingungan menunggu motornya yang tak kunjung diantar. Paman pun keluar dari rumah.

"Lyra kenapa Nak ? kok terlihat bingung begitu ?" tanya Paman.

"Lyra nungguin motor Paman soalnya tadi itu bannya bocor, sudah dibawa ke bengkel katanya sih diantar, kok sudah jam segini belum datang juga ya,"

jelas Lyra.

"Ya, kalau begitu Lyra mandi dulu, biar Paman yang tungguin," kata Paman.

"Baiklah Paman, Lyra mandi dulu ya," kata Lyra beranjak masuk rumah.

Tak Lama kemudian, mobil chevrolet milik Si Penambal ban pun tiba. Ia langsung menemui paman Lyra.

"Maaf Pak, tadi agak lama ngantarnya, soalnya lumayan banyak pelanggan yang harus dilayani hari ini." Si Penambal ban menjelaskan.

"Oh tidak masalah yang penting motornya sudah sampai," jawab Paman ramah.

"Ini uang si neng saya balikin soalnya sudah dibayar sama anak majikan teman saya," kata si Penambal Ban seraya mengeluarkan secarik uang 100rb.

Paman menerimanya dan si Penambal ban pun pamit pulang. Selang beberapa menit Lyra pun keluar.

Alangkah senangnya dia setelah mendapati motornya sudah kembali.

"Wah motornya bersih banget, mungkin karena aku bayarnya 100 ribu kali ya, jadi ini service tambahan gitu," ujar Lyra sambil mengelus-elus motornya.

"Lyra ini uang yang kamu beri tadi, dikembalikan karna sudah dibayar sama anak majikan temannya," jelas Paman.

"Hah, jadi dia yang membayarnya." Lyra terkejut.

"Jadi, dia itu siapa ?" tanya Paman.

"Oh, cuma teman kok Paman," jawab Lyra sembari masuk kedalam rumah.

Paman yang melihat tingkah Lyra pun tersenyum dan sedikit curiga. "Tidak terasa dia sudah dewasa," batinnya.

****

Di atas sofa berwarna coklat tampak Reyhan yang melamun, pak Mat lewat sambil menyeduh kopi yang baru saja ia buat.

"Pak saya mau nanya nih, bapak pernah tidak suka sama diatas umur Bapak ?" tanya Reyhan.

"Ehmm, tidak pernah Den sukanya sama yang dibawah umur Bapak," jawab pak Mat.

"Oh kirain pernah."

"Kenapa ? Den suka ya sama neng Lyra, hayo ngaku ?" goda pak Mat.

"Hah, nggak tuh, Bapak ini tau nya ngawur terus," kata Reyhan menyela.

"Iya juga tidak apa-apa kok Den, saya lihat neng Lyra itu natural banget, jarang lho ada cewek yang tidak pakai make up, anak saya yang SMP saja sudah tau make up," jelas pak Mat.

"Kalau Bapak suka ya Bapak saja sono yang pacarin, sudahlah saya mau tidur Bapak keluar saja," kesal Reyhan.

"Inikan ruang tengah, kamar Aden kan di lantai 2," kata pak Mat.

"Suka-suka saya dong mau tidur dimana, rumah-rumah saya kok Bapak yang ngatur," kesal Reyhan lagi.

"Haha, saya lupa Den saya permisi dulu Den," kata pak Mat seraya berajak pergi.

"Apa mungkin aku menyukainya" batin Reyhan.

Malam hari...

Suara ponsel Lyra pertanda pesan masuk berbunyi. Lyra membukanya ternyata dari Siska.

"Hey, blm bobo."

"Blm nih, knp ?"

"Aku bingung mau ppL bsok,"

"Lha kok bingung,"

"Pgnnya bareng sama km ngajarnya,"

"lho katanya kn suka2 kok,"

"Oh ya ,aku gk dengar soalnya, ngantuk hahaha ?"

"Ya udah deh aku bobo dlu tkut kesiangan besok."

"Byeeee."

Setelah membereskan bukunya Lyra beranjak ke tempat tidurnya kemudian memejamkan matanya.

****

PAGI HARI....

Paman mengetuk kamar Lyra, Lyra membukanya lalu mengucek matanya yang masih terlihat mengantuk.

"Lho, Lyra tidak kekampus ya hari ini ?" tanya Paman.

"Lyra mau PPL Paman di SMAN 34 tempat sekolah Vanes."

"Bagus dong bisa berangkat bareng Vanes,"

kata Paman.

"Apa ? bareng sama Lyra, ogah aku malu !" teriak Vanes .

"Tidak apa-apa Paman, Lyra bisa kok berangkat sendiri," kata Lyra.

"Maafkan adikmu ya Lyra, Paman juga heran kenapa dia bisa sejahat itu ke kamu," ujar Paman.

"Sudahlah Paman jangan diambil pusing Lyra mah biasa saja kok, baiklah Lyra siap-siap dulu ya Paman," kata Lyra seraya masuk ke kamarnnya..

Paman pun beranjak pergi, Lyra bersiap-siap kekampus. Setelah 5 menit berlalu, Lyra selesai bersiap berangkat. Tiba-tiba Siska datang menghampirinya.

"Eh lho, kenapa kamu kok kesini mana motormu ?" tanya Lyra setengah terkejut.

"Oh masuk bengkel tadi bannya bocor," jawab Siska.

"Baiklah kita berangkat yuk," ajak Lyra.

20 menit kemudian...

Mereka pun tiba di sekolah tersebut. Setelah memarkirkan motornya, Lyra dan Siska beranjak ke kantor kepala sekolah..

"Permisi Pak kami dari universitas Bina Nusantara ingin melakukan PPL di sekolah ini Pak," jelas Lyra.

"Oh iya saya tahu saya kenal baik dengan Pak Harry Profesor kalian, baiklah Dara kamu antar mbak ini ke kelas IPA 1," kata Kepala Sekolah.

"Mari Mbak saya tunjukkan kelasnya," ajak Dara.

Mereka bertiga pun berjalan menuju ke kelas IPA 1.

Lyra dan Siska dibuat takjub oleh suasana sekolah yang mewah dan bersih. Apalagi ketika mereka meliha 2 kolamnya yang besar.

Mereka pun sampai di kelas IPA 1, Dara masuk dan memperkenalkan Lyra dan Siska kepada para murid. Setelah itu Dara pun permisi keluar.

"Baiklah Adik-adik perkenalkan diri kalian masing-masing ya," ujar Lyra.

"Saya A"

"Saya B"

"Saya C"

"Saya D"

"Saya F"

DLL.....

Tak lama kemudian seseorang mengetuk pintu dan ternyata itu Reyhan. Alangkah terkejutnya mereka berdua saat itu.

"Kak, dia juga dong perkenalkan diri," kata F.

"Baiklah,perkenalkan diri kamu ya," kata Siska.

"Saya Reyhan Almirza," jawab Reyhan.

"Hobby dong," seru A.

"Hobby saya banyak," jawab Reyhan singkat.

"Makanan kesukaan ?" tanya L.

"Nasi goreng."

"Kriteria cewek."

Reyhan tidak menjawab dia melihat kearah Lyra. Lyra tampak salah tingkah. Bel pertanda jam istirahat pun berbunyi para siswa-siswi pamit keluar.

Di kantin....

Lyra yang tampak memegang garpu terlihat tidak semangat.

"Kok makanannya cuma diubek-ubek doang dimakan atuh," ujar Siska.

"Hmmm, dimakan kok," jawab Lyra memelas.

"Oh ya, anak yang bernama Reyhan itu ganteng nggak sih, kayaknya dia suka tau sama kamu," kata Siska.

"Apaan sih, kok ngawur gitu kamu," ujar Lyra.

"Serius tau cara dia mandang kamu, kayak suka gitu lho, aku mah sudah rasain yang seperti itu," jelas Siska.

"Bodo amat," kesal Lyra sambil memakan makanannya.

Dari kejauhan tampak Reyhan memperhatikan Lyra. Tiba-tiba Erick menghampirinya.

"Hey bro, gua dengar di kelas lo ada Guru PPL, cantik nggak ?" tanya Erick.

"Tidak tahu tuh lihat saja sendiri," ketus Reyhan.

"Dimana ?" tanya Erick sambil melihat kanan kiri.

"Cari saja sendiri," jawab Reyhan.

"Apaan sih, ini anak kok nyebelin banget," kesal Erick.

Lyra bersandar di sudut kursi sambil memegang minumannya, tak sengaja ia melirik kearah kanan, tampak Reyhan dan Erick yang sedang mengobrol.

"Siska benar Reyhan memang tampan" batin Lyra.

Merasa ada yang memperhatikan Reyhan melihat kearah Lyra. Mata mereka pun saling menatap satu sama lain walau dalam kejauhan. Siska pun menegur Lyra yang dikiranya sedang melamun.

"Kamu kenapa sih dari tadi melamun mulu ?"

tanya Siska.

"Nggak kok, aku sudah kenyang makanya bersandar," jelas Lyra.

"Kalau sudah selesai kita pergi yuk keliling-keliling," ajak Siska.

Mereka keluar dari kantin. Reyhan pun melanjutkan makan siangnya.

BERSAMBUNG.....

Terima kasih yang sudah mampir... Jangan lupa like, komen dan vote ya. Jangan pelit-pelit mohon dukungannya.

Eitss tambahin ke favorite juga dong hahahhaha

see u guys....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!