NovelToon NovelToon

Tawanan Bos Mafia

Meninggalkan Kota London

Melupakan seseorang bukanlah hal yang mudah. Perlu waktu singkat untuk mencintai seseorang namun membutuhkan waktu seumur hidup untuk melupakan. Itulah yang tengah di rasakan oleh Zayn. Seorang pria yang memiliki wajah tampan dan memiliki segalanya, namun tidak menjamin dirinya untuk mendapatkan wanita impiannya.

Zayn J. Scott atau yang selalu dikenal sebagai Jasper di berbagai organisasi dunia bawah atau lebih dikenal dunia 'Mafia'. Pria berdarah campuran Timur Tengah yang memiliki manik mata berwarna cokelat dan memiliki tato di beberapa bagian tubuhnya adalah seorang ketua Mafia. Red Dragon, sebutan untuk organisasi mafia miliknya. Pria itu di kenal sangat kejam dan tak kenal kata maaf. Menjadi salah satu geng mafia terbesar di negara sebelumnya, negara yang menjadi saksi perjuangan hidupnya.

Trauma akan masa lalunya, karena kedua orang tuanya tewas di bunuh tepat dihadapannya. Pria itu di buang di sebuah kapal pesiar oleh pembunuh kedua orang tuanya. Sebelum kemudian menjadi putra angkat yang merupakan Ketua Mafia sadis dan terkejam di sekitar Kota Turin di Negara Italia Utara.

Zayn hampir dibunuh oleh ayah angkatnya yang bernama Frank. Dengan tangannya sendiri, Zayn membunuh Frank, sehingga ia menggantikan posisi ayah angkatnya yang sudah tewas. Memiliki adik, yang merupakan putra kandung dari Frank. Kala itu terjadi pertarungan antara mereka yang mengakibatkan ia harus melindungi wanita yang begitu ia cintai dengan tubuhnya sendiri.

Tekadnya terpatahkan. Usahanya tergagalkan, oleh seorang The King Of Mafia, Xavier Alexander Romanov. Namun melihat wanita itu telah bahagia bersama pria yang sudah menjadi suaminya. Ia harus merelakannya. Bukan hal yang mudah untuknya, namun jangan sebut dirinya Zayn jika tidak pandai bermain sandiwara.

Pada saat dirinya melemparkan diri untuk melindungi wanita itu, sejak saat itu ia tersadar dan berusaha menutupi perasaannya agar tetap menjalin hubungan baik dengan wanita yang bernama Elleana. Meskipun hati kecilnya masih mengharapkan wanita itu.

Untuk melupakan wanita itu, ia memutuskan pergi dari Kota London menuju Los Angeles untuk menjalankan misinya. Hanya itu satu-satunya cara untuk mengubur perasaannya. Ia sangat tahu jelas, tidak seharusnya ia menghindari kenyataan namun lebih kepada melepaskan dan mengikhlaskan.

Zayn hanya perlu waktu hingga hatinya pulih kembali, meski tanpa harus ada wanita lain di sisinya. Karena saat ini hatinya telah terkubur bersama perasaan itu.

Sadis, kejam, tak berperasaan. Itulah julukannya. Namun hal itu bukan tanpa alasan. Masa lalu buruknya telah membentuk pria itu menjadi pribadi yang arogan bahkan dapat bersikap kejam pada wanita sekalipun. Namun ada sisi manis di dalam pria itu dan hanya di tunjukkan kepada teman-teman terdekatnya.

Bug

Bug

Bug

"Aku sudah pernah memperingati mu untuk tidak bermain-main denganku!" Zayn terus menghajar seorang pria dengan brutal. Pria itu telah menipunya dengan membawa senjata penyelundupannya yang seharusnya sudah sampai di Kota Wales. Untuk mengirim senjata ke kota itu memerlukan jarak tempuh kurang lebih 4 jam, namun di gagalkan oleh seseorang yang sudah bekerja padanya selama satu tahun.

"Kau tau, berapa kerugian yang harus aku alami?" Sorot mata Zayn menajam, membuat pria itu mengeluarkan keringat dingin bersamaan dengan tubuh yang bergetar hebat.

"To-tolong maafkan saya, master." Dengan wajah yang di penuhi darah segar, pria itu memohon ampunan kepada Zayn.

"Apa kau bilang? Maaf?" ucapnya meremehkan. "Apa kau belum mengenalku, heh? Apa kau tidak tau bahwa aku salah satu mafia kejam yang bisa memotong tangan ini!"

Mendengar perkataan Zayn, pria itu semakin ketakutan. "Tidak! Saya mohon ampuni saya, master. Saya janji tidak akan melakukannya lagi. Saya akan setia kepada master!"

Zayn berdecak kesal. "Ceh.. aku tidak perlu tikus kotor seperti mu!"

Zayn menghempas tubuh pria itu yang kedua tangannya memegangi kaki Zayn. "Kau harus merasakan hukuman karena telah mengkhianati ku."

Sorot mata Zayn penuh dengan kelicikan. Pria itu tidak akan pernah memaafkan siapapun yang mengkhianati dirinya. "Bawa dia pergi dari sini. Dan pastikan dia tidak akan bisa menghirup udara bebas pagi!" perintah Zayn pada anak buahnya.

"Baik master!"

Beberapa anak buah mereka menyeret paksa pria itu. Berulang kali pria itu berteriak namun Zayn menulikan pendengarannya.

Para anak buahnya sudah mengetahui hukuman apa yang diberikan. Membuang pria itu ke dasar jurang atau memotong beberapa bagian tubuh pria itu untuk diberikan pada ular perliharaan mereka di markas. Mereka tinggal memilih dan selalu melakukan hal itu sebagai kepuasan.

Itulah Zayn J. Scott, pria yang tidak dapat ditebak. Memiliki dua kepribadian yang hanya orang disekitarnya yang mengetahuinya.

***

London Heathrow Airport

Kedua manik mata berwarna cokelat pekat, menatap lurus ke depan. Menunggu asistennya untuk menyiapkan keberangkatan mereka. Kali ini mereka akan melakukan misi tanpa menggunakan jet pribadi. Menyusun rencana mereka di Kota Los Angeles. Beberapa anak buahnya sudah ia tugaskan lebih dulu untuk mengurus keperluan selama berada disana.

Sebuah misi yang akan memakan waktu sangat lama. Dengan berat hati, ia harus meninggalkan Kota London, meninggalkan wanita yang selama ini menjadi alasannya untuk tetap hidup.

Namun tak ada lagi alasan untuk dirinya berada di Kota London. Karena saat ini wanita itu sudah ada yang menjaganya dan ia bisa tenang karena pria itu adalah Xavier Alexander Romanov.

"Semoga kau selalu bahagia dengannya, Elle. Sampai jumpa lagi."

Zayn menengadahkan kepala, menghempaskan rasa sakit di hatinya. Pria itu duduk di salah satu tempat duduk besi yang berada di sekitar bandara dengan kacamata yang melekat. Perawakan tubuh yang tegap, serta bulu-bulu halus memenuhi rahang tegasnya. Menarik setiap kaum hawa yang berlalu lalang di hadapannya.

Mereka terpesona pada wajah tampan pria yang bahkan tak mempedulikan tatapan mereka. Teriakan histeris karena begitu gemas akan pria itu membuat Zayn menjadi risih. Beruntung asistennya sudah datang lebih dulu, memberitahukannya bahwa mereka harus cepat masuk ke dalam pesawat.

Beranjak berdiri dan meninggalkan sekerumunan wanita-wanita yang menatapnya dengan kecewa. Zayn melangkah panjang dengan Roy yang selama ini menjadi kaki tangannya sekaligus asisten pribadinya, Roy menyamakan langkahnya di samping Zayn.

Seorang wanita yang berjalan dengan tergesa-gesa tidak sengaja menabrak tubuh kekar Zayn. Dengan reflek, Zayn menangkap tubuh wanita itu, hingga berada di dalam dekapannya.

Wanita itu sangat terkejut namun sejujurnya pelukan pria asing, entah mengapa membuat dirinya merasa nyaman, bahkan ia dapat menghirup aroma tubuh mint yang menyeruak dari dalam tubuh pria itu, aroma yang seolah dapat memabukkan.

Zayn melepaskan tangan kekarnya yang melingkar di punggung wanita yang menabraknya. Menautkan kedua alis karena wanita itu masih tetap berada di sisinya dan menatap dirinya tanpa berkedip.

"Apa kau ingin terus seperti ini, nona?" ucap Zayn dengan dingin.

Wanita itu terkesiap saat suara bariton merdu menyadarkan dirinya. Ia benar-benar malu karena harus terpesona disaat yang tidak tepat.

"Ma-maaf...." Seraya memundurkan langkahnya, wajah wanita itu yang semula menunduk, mulai mendongakkan wajah. Namun lagi-lagi dirinya tercengang karena ketampanan pria di hadapannya itu.

Tuhan memang adil menciptakan manusia. Tampan tanpa cacat, perawakan tinggi dengan rahang yang tegas. Namun yang membuat wanita itu bergidik ngeri adalah aura pria itu yang menyeramkan, seolah ia bisa melihat jika ada kegelapan yang menyelimuti pria itu.

Zayn tidak menjawab dan hanya melayangkan tatapan tajam pada wanita yang kembali menundukkan pandangannya. "Lain kali kalau berjalan gunakan matamu!"

Saat mendengar perkataan Zayn, wanita itu mendongakkan wajah. Merasa tidak terima dengan ucapan Zayn. Lagi pula dirinya sudah meminta maaf.

"Maaf tuan. Kalau berjalan itu menggunakan kaki. Tanpa kaki dan hanya menggunakan mata, kau tidak akan bisa berjalan!" Wanita cantik itu meluapkan kekesalannya. Tak kalah menatap tajam ke arah Zayn.

Zayn hanya berdecak malas ke arah wanita itu. Semua orang yang berlalu lalang disana menatap takjub pada mereka. Bagaimana tidak, mereka memiliki paras yang tampan, juga cantik.

"Aku tidak ada waktu untuk mengurus wanita seperti mu!" Zayn yang malas pun lebih memilih pergi. Melewati wanita itu, Zayn segera berlalu.

Wanita itu memandangi punggung tegap Zayn yang semakin menjauh dari pandangannya.

"Wajahnya sangat tampan tapi sangat menyeramkan!" gumamnya.

Melangkahkan kembali dengan tergesa-gesa, wanita itu segera masuk untuk check in sebelum pesawat lepas landas menuju Los Angeles. Ia pun hampir terlambat, dirinya benar-benar sial. Salah melihat jadwal penerbangan dan terlebih lagi, bertemu dengan pria yang menyebalkan.

.

.

.

Hallo halloo, author kembali.. Jangan bosan ya...

Yang sayang sama babang Zayn jangan lupa dukung terus karya author dengan cara Like, Vote dan Komentar kalian. Dan ingat yang belum follow cuss silahkan follow 🤗❤️

Di ambang kebangkrutan

Los Angeles - California

Zayn yang tadi malam baru tiba di mansion mewahnya di Los Angeles begitu tampak lelah. Ia langsung terlelap saat membaringkan tubuhnya di atas ranjang.

Pagi menjelang, matahari sudah menampakkan diri dari peredarannya. Suara gaduh yang ditimbulkan oleh Roy, membuat pria itu membuka kedua matanya dengan malas. Sudah berulang kali Roy mengetuk pintu kamarnya, sehingga dirinya terpaksa membuka matanya.

"Kenapa kau berisik sekali, Roy!" Zayn berteriak kepada Roy. Begitu kesal karena asistennya itu tidak berhenti mengetuk pintu jika dirinya belum juga terbangun.

Mendengar suara Zayn yang terdengar kesal, Roy menarik tipis kedua sudut bibirnya, sebelum kemudian berlalu dari kamar Zayn.

Hanya memerlukan waktu singkat untuk Zayn mengumpulkan kembali kesadarannya. Beranjak berdiri, pria itu menuju kamar mandi.

Tak lama setelahnya, Zayn terlihat keluar dari kamar dan menuruni tangga. Pria itu mengenakan pakaian rapi dengan jas yang membalut tubuh tegapnya.

"Kau tidak lupa kan kalau kita akan mendatangi Westh Corporation?" ucap Roy pada Zayn yang baru saja mendaratkan tubuhnya di atas kursi makan.

"Tentu saja tidak. Aku harus memberikan mereka pelajaran supaya tidak bermain-main dengan ku!" Zayn berucap seraya mengambil roti yang sudah di lapisi daging dengan keju, menggigit roti itu dan menelannya dengan cepat.

"Ya, karena kau sudah berinvestasi cukup banyak dan juga berjasa membuat mereka mencapai posisi tertinggi di perusahaan itu."

Zayn mengangguk saat mendengar ucapan Roy. Beberapa Minggu yang lalu, Zayn berinvestasi di salah satu perusahaan yang cukup besar di negara bagian California tersebut.

Zayn yang keluar dari lift di dampingi Roy melangkah menuju salah satu ruangan yang terdapat di lantai 28. Ruangan itu merupakan salah satu Direktur di Perusahaan Westh Corporation.

Salah satu tangan Zayn mendorong tubuh seorang sekretaris wanita yang hendak menghalangi dirinya. "Aku tidak ada urusan denganmu!" Menatap sinis ke arah sekretaris tersebut yang sudah terdorong olehnya. Sekretaris itu bergetar hebat karena tatapan tajam Zayn.

Zayn membuka pintu dengan kasar. Sehingga dua orang yang berada di dalam ruangan itu terlonjak kaget dan menelan salivanya dengan susah payah.

"Tuan Jasper?" Salah satu dari pria yang usianya sekitar 35 tahun berjalan mendekat ke arahnya. "Kenapa Tuan Jasper datang ke perusahaan tidak mengabari kami lebih dulu?" lanjutnya kemudian.

Zayn berdecak seraya melayangkan tatapan sinis. Berjalan menuju sofa, ia mendaratkan tubuhnya di atas sofa lebih dulu. Sedangkan Roy lebih memilih berdiri di sisinya. "Kalau kalian mengetahui aku akan datang, maka kalian akan bersembunyi lagi."

Zayn menekankan kata lagi dengan duduk bersandar, kaki kanannya bertumpu pada lutut kirinya. Sebelumnya ia sudah pernah datang ke Perusahaan Westh Corporation namun kedua direktur itu tidak berada di tempat.

"Mm bu-bukan begitu Tuan, saat itu kami sedang berada di luar kota." Salah satu pria yang berperawakan lebih muda menjawabnya dengan terbata-bata. Ia melirik pada rekannya yang juga sudah duduk saling berhadapan dengan Zayn.

Zayn menyambutnya dengan datar. Tentu saja ia bukan pria yang dapat dibodohi begitu saja. "Aku tidak akan memberikan kesempatan untuk hidup lagi jika kalian berkhianat."

Mendengar ancaman yang dilayangkan Zayn, keduanya seperti tercekat sesuatu. "Ten-tentu saja tidak. Tuan sudah banyak membantu kami, sehingga akhirnya posisi direktur tetap pada kami."

"Ya, benar. Kami tidak mungkin berkhianat," timpal pria yang lebih muda.

"Baiklah, kalian sudah pasti tau kedatangan ku datang kesini untuk apa!" Tatapan Zayn mengintimidasi, sehingga kedua pria itu terlihat sangat gugup dan ketakutan. "Aku minta kalian kirimkan bagian ku malam ini juga. Karena ini sudah lebih dari batas waktu yang sudah kita tentukan."

Kedua pria itu saling memandang, sebelum kemudian menatap Zayn kembali. "Kami sudah pasti akan mengirimkan uangnya tetapi tidak malam ini."

Zayn menyunggingkan senyum meremehkan. Tanpa berbasa-basi, ia mengarahkan sesuatu di balik sarung tangannya. Sedgley OSS berbetuk sarung tangan dengan revolver yang terpasang di telapak tangan. Sarung tangan senjata itu selalu di pakai olehnya saat mengunjungi sebuah perusahaan yang keamanannya begitu terjaga.

"Kalian pasti tau bukan, apa yang akan terjadi kalau peluru ini menembus di kepala kalian?!" Zayn berucap sarkasme sehingga membuat mereka bergidik ngeri.

"Ka-kami mengerti tuan, kami akan mengirimkan uangnya malam ini juga," sahut pria yang usianya lebih tua.

Saat mendengarnya, Zayn menarik kedua bibirnya tipis. "Bagus kalau kalian sudah mengerti." Zayn merapihkan jas yang dikenakannya. "Senang bekerja sama dengan kalian." Beranjak berdiri, Zayn segera keluar dari ruangan itu. Roy pun mengikuti di belakangnya.

"Bagaimana ini? Apa kita harus mengirimnya malam ini juga?" Pria yang lebih mudah bertanya memastikan.

"Tentu saja, karena kita masih ingin selamat."

Keduanya mengangguk setuju karena mereka pun sudah terlanjur masuk ke dalam kandang harimau.

***

Di sebuah mansion luas dan mewah, seorang wanita cantik baru saja terbangun dari mimpi indahnya. Mengerjapkan kedua matanya berulang kali seraya meraba sisi ranjang, mencari ponsel yang tadi malam dilemparnya dengan asal karena tak kuasa menahan kantuk.

Sejak tadi ponsel itu berdering sehingga mengganggu tidur lelapnya. Meraih benda pipih itu, ia mengangkat panggilan telepon tanpa melihat nama yang tertera di layar ponsel.

"Hallo," jawabnya dengan suara yang parau.

"Astaga Angel, apa kau baru saja bangun?" tanya seorang wanita di sambungan teleponnya.

"Hm, aku sangat lelah, Sya. Ada apa kau menelpon ku pagi-pagi seperti ini?" Wanita yang bernama Angela itu berucap dengan mata yang masih terpejam.

"Apa kau lupa bahwa kita akan bertemu dengan klien penting?"

Mendengar perkataan sahabatnya sekaligus asisten pribadinya itu, kedua mata Angela membelalak karena terkejut. "Astaga aku melupakannya. Aku akan datang dalam waktu 30 menit lagi."

Memutuskan sambungan teleponnya secara sepihak, Angel segera beranjak dan berlari menuju kamar mandi.

Karena begitu tergesa-gesa sehingga dirinya hanya membutuhkan waktu selama 15 menit. Mengenakan pakaian kantornya, dan memoles wajah dengan make up tipis. Penampilannya semakin sempurna, meskipun tak memakai riasan tebal.

"Oke, sempurna," ucapnya seraya menatap pantulan dirinya di cermin. Sebelum kemudian keluar dari kamar, berlari kecil dan menuruni tangga.

Kedua pasangan paruh baya yang tampak masih terlihat tampan dan cantik menoleh ke arah putri mereka yang berjalan dengan tergesa-gesa.

"Kenapa terburu-buru sekali, sayang?" tanya Marlin sang mommy yang menghentikan aktivitas sarapannya, menatap heran pada putrinya.

"Angel sudah terlambat mom." Angela meraih beberapa lembar roti yang sudah di lapisi selai strawberry. "Angel akan bertemu klien penting," sambungnya kembali, meneguk habis segelas susu. Berjalan mendekat ke arah kedua orang tuanya dan mencium pipi mereka secara bergantian, sebelum kemudian berlalu.

"Hati-hati, sayang. Jangan lupa, nanti malam ada tamu penting yang akan datang." Rolando berteriak pada putrinya. Berharap jika putrinya itu tidak melupakan pertemuan penting itu.

Mendengar teriakan sang Daddy, Angela terus berjalan tanpa menoleh. "Baik Dad. Aku akan pulang cepat waktu." Wanita itu menghilang di balik pintu. Berjalan masuk ke dalam mobil dan mengendarai mobil dalam kecepatan sedang.

"Apa kau yakin kalau Angel tidak akan terkejut dengan apa yang akan kita katakan nanti?" tanya Marlin. Ia sedikit ragu untuk memperkenalkan putrinya pada putra dari salah satu kolega perusahaan mereka.

"Kau tenang saja. Kalau pun Angel menolak perjodohan ini, kita masih memiliki pinjaman lain. Karena aku tidak ingin memaksa putri kita satu-satunya, kebahagiaannya lebih penting," ucap Rolando menenangkan istrinya. Meskipun saat ini dirinya membutuhkan uang untuk menutupi kerugian perusahaan namun ia tidak ingin menjadikan putrinya sebagai jaminan.

"Ya, kau benar sayang. Tapi dari mana kau mendapatkan pinjaman? Bukankan beberapa hari ini, kau sudah mencari kemana-kemana tapi tidak ada satu orangpun yang mau membantu? Bahkan bank saja tidak memberikan pinjaman." Marlin melayang pertanyaan secara beruntun.

Saat mendengar pertanyaan demi pertanyaan dari Marlin, Rolando terdiam sejenak. Dirinya tentu saja tidak akan memberitahukan, darimana pinjaman itu berasal. "Teman bisnis yang memberikan pinjaman."

Marlin mengangguk paham. "Sayang, apa tidak sebaiknya kita meminjam kekurangan dananya pada keluarga Romanov?" Merlin bertanya dengan ragu.

Rolando yang cukup terkejut dengan pertanyaan sang istri yang tiba-tiba itu. "Kita tidak mungkin meminjam pada keluarga besar seperti mereka. Angela dan Tuan Xavier memang berteman saat di universitas, tapi kita tidak sedekat itu pada keluarga yang sangat berpengaruh di berbagai negara. Lagi pula kita hanya beberapa kali datang saat diundang ke pesta perayaan kelahiran putra kedua mereka."

Merlin tercenung saat mendengar perkataan suaminya. "Hm, kau benar. Kita akan malu kalau meminjam pada mereka."

"Bukan seperti itu, keluarga Romanov tidak akan mungkin menghina keluarga kita," sanggahnya dengan cepat. "Karena kita cukup tau malu. Apa kau lupa beberapa tahun yang lalu, Tuan Xavier membeli perusahaan Angel yang berada di Kota London. Uangnya kita pergunakan untuk membangun kembali perusahaan kita yang hampir saja bangkrut," terang Rolando mengingat kejadian beberapa tahun silam pada saat perusahaan dirinya yang hampir saja gulung tikar.

Dan kali ini kejadian itu terulang kembali karena di tipu oleh rekan bisnisnya yang entah saat ini berada dimana, sehingga Perusahaan Wilson di ambang kebangkrutan.

Marlin mengangguk paham. Ingatan akan kejadian beberapa tahun silam, terbesit begitu saja. Dan ia berharap kerugian yang menimpa perusahaan mereka akan segera terkendali kembali dan berharap akan ada suntikan dana.

.

.

BERSAMBUNG

.

.

Haii...kalau kalian sayang sama bang Zayn jangan lupa beri dukungan dengan cara Like, Vote dan Komentar kalian ya 🤗🤗 terima kasih banyak..

Jangan lupa bahagia 💕

Pengenalan Tokoh

Zayn J. Scott

Seorang bos mafia, yang selalu dikenal sebagai Jasper di berbagai organisasi dunia bawah atau lebih dikenal dunia 'Mafia'. Pria berusia 29 tahun itu memiliki darah campuran Timur Tengah yang memiliki manik mata berwarna cokelat pekat dan memiliki tato di beberapa bagian tubuhnya adalah seorang ketua Mafia yang memiliki masa lalu yang kelam.

Mampukah Angela menjadi wanita yang dapat menggantikan posisi wanita yang bertahun-tahun berada di hatinya?

Angela Wilson

Wanita cantik berusia 27 tahun. Satu-satunya pewaris Perusahaan Wilson Corporation yang bergerak di bidang furniture dan Interior. Selalu menolak perjodohan sehingga di usianya yang sudah cukup matang belum terikat pernikahan. Selalu beralasan belum menemukan pasangan yang cocok hingga akhirnya lebih memilih sendiri.

Namun hal itu tak pernah terbayangkan, di sandera oleh seorang pria tampan namun memiliki sifat pshyco. Pria itu merupakan bos mafia, yang tak lain ialah Zayn J. Scott.

Sanggupkah dirinya bertahan di sisi pria yang memiliki temperamen yang tinggi dan menyeramkan?

Anthony Brown

Pria yang merupakan putra dari Frank yang menjadi ketua Red Dragon sebelum digantikan oleh Zayn. Anthony yang baru saja keluar dari penjara karena baku tembak pada saat Red Dragon vs Black Lion. Siapa yang sangka jika pria itu, kembali membalaskan dendamnya pada Zayn. Namun ia menggunakan cara yang halus tanpa harus membunuh Zayn secara langsung.

Tasya Howard

Sahabat dari Angela ini tak kalah cantik. Wanita yang berusia 27 tahun itu masih memilih melajang. Karena kesibukan dan kesetiaannya pada Perusahaan Wilson dan mengabdi di perusahaan itu sudah bertahun-tahun lamanya hingga dirinya tidak sempat untuk mencari seorang pria.

Sosok pria yang berperawakan tinggi, rahang yang tegas, memiliki sisi menyeramkan dan hal itu dapat memikat hatinya. Namun dirinya harus dihadapkan oleh sebuah pilihan, sahabatnya atau pria yang mampu menggetarkan hatinya tersebut.

Samuel Thomas

Pria tampan yang merupakan Putra dari rekan bisnis Tuan Rolando, ayah dari Angela. Samuel yang biasa di sapa Sam adalah teman masa kecil Angela. Dan diam-diam memiliki perasaan terhadap wanita itu. Pembatalan perjodohannya membuat dirinya merasa kecewa namun ia tetap akan memperjuangkan Angela.

Mampukah dirinya mempertahankan Angela di sisinya dan melawan seorang pria yang lebih kuat darinya?

Roy Richardo

Pria yang usianya lebih tua dari Zayn, merupakan teman seperjuangan Zayn selama berada di bawah asuhan Frank. Keduanya mendapat perlakuan buruk dari Frank, sehingga mereka bisa menjadi lebih dekat. Bahkan Roy bagaikan sosok seorang kakak, selalu melindungi Zayn dan menjadi tempat saat Zayn mengamuk atau penyakitnya mulai kambuh. Karena Zayn memiliki sisi masa lalu yang membuat trauma.

Meskipun Zayn semena-mena terhadap dirinya, namun pria itu berusaha melindungi dan memberikan kehidupan yang layak untuknya. Apapun yang terjadi Roy akan selalu berada di sisi Zayn, bahkan akan mengorbankan nyawa demi pria yang kuat namun sangat rapuh itu.

***

Bagaimana Visual mereka? Kira-kira cocok gak ya? Sudah kenal dong pasti sama Visual Anthony dan Roy. Yap, mereka sudah ada di Novel Elleana And The King Of Mafia.

Akan ada visual atau tokoh tambahan untuk memperkuat cerita ini. Dan Visual yang author up di bab ini, merupakan tokoh inti dari cerita ini. Mohon maaf kalau visualnya tidak sesuai, kalian bisa membayangkan tokoh visual impian kalian masing-masing. Author bukan sembarangan mencari visual karena mereka cocok dengan karakternya masing-masing jadi terlihat sangat kuat seperti cerita di novel author sebelumnya yang karakter tokohnya sangat kuat.

...Pokoknya tetap dukung author ya.. Like, Vote, rate 5 dan Komentar. Bagi yang belum follow, cuss segera follow 🤗🤗...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!