" Benar kata orang kalau pernikahan itu hal yang harus di pikirkan matang-matang, karena pernikahan itu sehidup semati"
~ Zora
Aku tidak akan menyangka kalau kehidupan ku akan seperti ini setelah menikah, semuanya musnah begitu saja. Impianku, pendidikan ku semua itu tiba-tiba hilang tanpa jejak. Pernikahan dini bukan solusi yang tepat untuk gadis seusia ku, yang seharusnya masih fokus sekolah dan mengejar mimpi.
Andai saat itu aku bisa bangun dengan cepat, mungkin mimpi itu tak akan berlanjut sampai detik ini.
Aku Azora Alea Lim, aku punya alasan kenapa aku benci bermimpi saat tertidur. Itu karena mimpi bisa membawa ku kedalam nya dan sungguh di luar nalar, kalau aku tiba-tiba hidup dalam sebuah mimpi yang nyata, aku seorang pelajar dari akademi sastra, profesi ku saat ini adalah penulis novel. Seperti penulis novel pada umumnya aku juga hoby berhalusinasi demi menemukan cerita yang membangun sebuah karakter, dan karena novel yang aku tulis juga, kini aku benar-benar terjebak dalam alur cerita yang sama seperti yang ku tulis.
Berawal dari novel karya ku yang berjudul the blossom flower, aku hidup sesuai cerita tersebut. Aku masuk kedalam kehidupan karakter novel bernama Sakura Nariki, yaitu gadis Jepang yang terjebak pernikahan dengan seorang komandan China yang kejam. Ku pikir ini hanya benar-benar mimpi tapi setelah terbangun dari tidurku, aku baru menyadarinya kalau ini bukan dunia asli ku.
......???
Pagi itu aku masih tertidur pulas di atas tempat tidur super besar dengan bad cover berwarna coklat keemasan. Dari luar kamar , aku mendengar pembicaraan beberapa orang yang sedang membahas penguasaan laut China, orang-orang itu adalah komandan Han Sungchan dan pasukan inti nya. Menurut alur yang ku tulis, saat ini mereka sedang melakukan diskusi penyerangan untuk menguasai beberapa kota di China, termasuk Shanghai.
" Akhirnya bangun juga, mandi terus berangkat sekolah deh" gumam ku ketika terbangun dari tidur, aku benar-benar belum pulih dari kantukku sehingga aku merasa ini masih dunia asli ku.
" Mah! Mamah?" Teriak ku masih duduk tertidur di atas tempat tidur, aku mengucek sebelah mata kanan ku dan berusaha mengamati sekeliling ruangan yang tampak asing itu.
Aku membulatkan kedua matanya, aku berulang kali mengamati tempat itu " Gue dimana? " tanya ku turun dari tempat tidur dan berjalan mengelilingi tempat itu.
" Kamar seluas ini? perasaan gue belum pindah rumah deh?"
Cklek!
" Sakura? "
Aku masih diam membelakangi orang itu "Sakura? siapa Sakura? tapi nama itu nggak asing di telinga gue?" aku menoleh kearah orang yang membuka pintu kamar tadi. Terlihat seorang laki-laki berseragam komandan berdiri di depan ku, dia komandan Han?.
" Tunggu-tunggu? gue nggak lagi halu atau ngimpi kan, kok ada laki-laki berseragam di kamar baru gue?" tanya ku berjalan menghampiri laki-laki itu, tatapan orang itu cukup menakutkan tapi aku mencoba memberanikan diri untuk mendekati nya.
" Lo siapa?" tanya ku menunjuk kearah nya.
" Cepat mandi! dan pergi sarapan ke bawah" ucap nya dengan dingin dan langsung berlalu keluar.
" Itu orang siapa sih? tiba-tiba nyuruh gue mandi, sarapan. Situ siap woy!" omel ku.
Pagi itu pukul 07.00 , aku bisa berdiri binggung di ruangan itu. Aku mencoba mencari handphone dan laptop ku di tempat itu, namun aku tidak menemukan nya. Seisi kamar itu bukan barang-barang ku, tidak ada meja belajar, tidak ada lemari kaca favorit ku dan segala nya yang merupakan milik ku. Aku duduk di pinggiran ranjang sambil terus mengingatkan kejadian semalam, seingat ku tadi malam aku sedang duduk di depan laptop sambil menamatkan novel ku yang berjudul the blossom flower, setelah itu aku tidak ingat apa-apa pun dan pagi ini tiba-tiba aku sudah terbangun di tempat ini.
" Oh my God! ruangan ini? dialog laki-laki itu? kenapa sama persis dengan cerita novel gue? apa mungkin gue...."
" Nggak-nggak! nggak mungkin seseorang bisa masuk kedalam cerita novel, itu mustahil"
Aku semakin gelisah tidak karuan, aku benar-benar masih bingung dengan kejadian ini. Bagaimana bisa ini benar-benar terjadi? apa ini cuman sebuah mimpi? tapi kenapa begitu nyata.
...Han Zhongshan...
...{ seorang komandan militer China, yang memimpin pasukan tentara kriminal di laut China}...
...
...
...Sakura Nariki...
...{ Yaitu gadis dari Jepang yang dijodohkan dengan komandan Han untuk menegakkan perdamaian}...
...🦋🦋🦋...
Sulit di cerna kalau manusia itu bisa masuk kedalam dunia novel, rasanya tidak mungkin. Tapi itulah yang terjadi pada ku.
" Cepat makan dan bersiap diri untuk ikut di acara nanti malam, aku tidak ingin ada banyak alasan!" Laki-laki tampan dengan seragam komandan nya benar-benar terlihat tampan, bahkan aku belum pernah memikirkan akan ada manusia setampan ini di karya novel ku.
" Pergi ke mana? " tanya ku.
Laki-laki itu berdiri dari duduknya dan menarik tangan ku secara kasar, sungguh itu benar-benar terasa sakit di pergelangan tangan ku.
" Jangan seolah-olah kamu lupa, jika kamu berani menguji kesabaran ku lagi. Aku bisa lebih dari ini" ucapnya begitu tajam lalu menghempaskan tangan ku begitu saja, benar-benar tidak sopan santun. Bagaimana bisa aku menciptakan karakter fiksi dengan sifat iblis itu, menyebalkan.
" Nona Sakura, mari saya antarkan untuk membersihkan diri" tutur seorang gadis yang dari tadi melayani ku. Aku sedikit lupa dengan alur cerita yang u buat, yang ku lakukan saat ini adalah mengikuti apa yang di ucapkan sesuai dialog cerita.
" Mandi air susu? untuk apa?" tanya ku menatap dua pelayan yang terlihat malu-malu di hadapan ku.
" Tuan Han bilang, nyonya harus bersiap untuk pergi ke acara nanti malam"
" Tapi apa perlu mandi dengan air susu? "
" Itu perlu nyonya, karena tuan Han suka dengan aroma badan yang harum"
Aku tak mengerti apa yang di katakan dua orang pelayan itu, tapi aku tetap berendam di dalam air susu itu.
Setelah berendam cukup lama, aku kembali di kejutkan dengan beberapa dress mewah lan cantik di atas tempat tidur. Mata ku langsung tertarik pada dress berwarna kuning jingga, jujur saja aku menyukainya.
" Ini semua untuk ku?" tanya ku gembira dan langsung di angguki dua pelayan itu.
" Nyonya bisa memakai nya sesuka hati, kami akan pergi keluar terlebih dahulu"
Ya ampun, tempat apa sebenarnya ini? kenapa aku merasa bahagia di dalam dunia yang bukan dunia asal ku. Aku hanya berperan sebagai Sakura di novel ini, tapi kenapa ini begitu nyata.
Seorang laki-laki masuk tanpa mengetuk pintu, bahkan saat itu aku belum selesai berganti pakaian. Walaupun Han adalah suami ku dalam karakter novel, tapi aku rasa ini cukup memalukan.
" Kenapa kamu ada di sini?"
" Kenapa? ini adalah kamar ku, apa aku salah jika aku masuk kedalam?"
"Bukan seperti itu, tapi aku belum selesai berganti pakaian. Bagaimana bisa kamu sembarang masuk!"
" Apa kamu lupa? kita ini suami istri, setiap detail tubuh mu. Aku sudah pernah melihat dan merasakan nya"
" APA! KURANG AJAR, LAKI-LAKI MESUM! "
"Kamu bicara apa? mesum? apa kamu ingat malam itu, siapa yang menggoda lebih dulu"
"Jadi aku sudah pernah melakukan banyak hal dengan nya? termasuk hubungan antara istri dan suami? "
Han hanya melenggang pergi setelah mengambil beberapa dokumen di lemari brangkas miliknya, aku masih mendekap tubuhnya yang tak sempurna di tutupi dengan dress yang tengah aku coba. Aku pikir aku hanya akan bersenang-senang di tempat ini, tapi setelah melihat nya aku yakin kalau aku telah menciptakan karakter fiksi yang salah.
" Bagaimana caranya agar aku bisa kembali ke dunia ku, aku bukan Sakura tapi Zora!"
...🦋🦋🦋...
Ada banyak hal yang terjadi selama seharian ini, Hal-hal yang terjadi sebelum rencana dimulai hari dimana biasa disebut hari patah hati.
Semilir angin menerpa rambut panjang milik gadis yang berdiri didepan gerbang sekolah sambil menyembunyikan mata lembam nya setelah hampir setengah hari ia menangis, Awan-awan hitam mulai mengusir terangnya cahaya matahari sampai hampir tidak terlihat.
"Kamu belum dijemput Ris"Tanya Renata yang menunggu angkasa mengambil motor diparkiran.
"Belum bentar juga datang kayaknya"Ucap Risa tersenyum kecil menatap wanita yang membuatnya harus berjalan diatas kepedihan.
"Hati-hati ya,,Ris soalnya udah mau hujan"Tutur Renata naik keatas motor.
"Iya"Balas Risa melirik kearah Angkasa yang tak berkutik diatas motornya bahkan tidak menoleh sedikit pun padanya.
Setelah mereka berdua keluar dari gerbang sekolah tiba-tiba rintikan hujan mulai turun sehingga memaksa Risa untuk mencari tempat berteduh pada akhirnya ia memilih untuk berteduh disebuah toko buku yang ada disebrang jalan, Risa berlari kecil menyusuri ruas jalan menuju toko buku itu.
"Hallo pah,Kok Risa belum dijemput ya"Risa menelfon ayahnya karena terlalu lama menunggu jemputan nya.
"Tapi tadi sudah berangkat kok sayang,mungkin mas Joko masih dijalan tunggu saja ya"Tutur ayahnya dari balik telfon.
"Nggak usah deh pah,Risa pulang naik taxi aja"Jawab Risa melihat sekeliling jalanan.
"ya sudah yang penting hati-hati ya nak"Sahut ayahnya memperingatkan Risa.
"Iya,,Daaaa papah"Risa menutup telfonnya lalu membalikkan badannya kearah pintu toko buku tersebut.
"Sambil nunggu hujan biar sedikit reda aku mau beli buku aja,Itung-itung buat ngilangin galau"Risa berjalan memasuki toko buku itu sambil menghela nafasnya.
"Permisi,,Wah buku komik kesukaan ku juga ada"Risa mengambil buku dari rak-rak paling atas sehingga ia sampai meloncat-loncat karena sulit dijangkau.
"E,,eh"Risa terkejut ketika seseorang menarik lengannya dan memepetkan tubuh nya Kedinding.
"Kamu mau ngapain,Jangan-jangan kamu penculik ya,,aku teriak nih"Risa hampir berteriak tapi laki-laki bertubuh tinggi itu menutup mulutnya.
"Kamu bukannya cewek yang nangis di taman sekolah tadi kan"Tanyanya.
"Kok kamu tau,,Oo kamu sengaja ngikutin aku ya"Risa melepaskan tangan yang menutupi mulutnya itu.
"Kepedean banget sih,Ya wajarlah aku tau orang kita satu sekolahan"Ucapnya berjalan membalikkan badannya.
"Satu sekolahan,Ya udah kalau gitu kenalin aku Risa"Risa mengulurkan tangannya pada laki-laki yang belum ia kenal itu.
"Nizam"Sahutnya menjabat tangan risa.
Yah,,Dia Nizam salah satu murid yang sama seperti Risa, Ia memiliki sifat yang sedikit cuek tapi perhatian dia anak murid dari kelas 11IPA2, Yang dimana kelas mereka hanya bersebelahan.
Risa baru tersadar kalau hari ini ia harus mengikuti lomba menulis ******* online,Risa berlari keluar dari toko ternyata diluar masih hujan dan tidak ada taxi yang lewat hari itu mungkin karena hujannya deras.
"Kok aku bisa lupa sih"Gumam Risa sambil mengamati area sekitar.
"Nih"Nizam memberikan sebuah payung pada risa yang terlihat binggung.
"Eh,, Nggak usah nanti kamu pulangnya gimana?"Tutur Risa menatap lekat wajah Nizam secara dekat.
"Santai aja,Nanti juga aku dijemput"sahut Nizam tersenyum.
"Yaudah makasih ya"Risa membuka payungnya dan melangkahkan kakinya menembus derasnya hujan sore itu ia menyusuri pinggiran jalan sambil bergumam pelan.
Biarkan saja aku tidak mengikuti lomba hari ini, Jangan lomba hari yang paling Ku tunggu-tunggu saja terlewatkan begitu saja.
Hujan bolehkah aku bercerita sedikit tentang kehidupan ku pada mu, Tentang kisah asmara ku yang telah berubah menjadi debu yang terbuang seperti debu yang ada dijalanan ini ia hilang ketika engkau datang hujan.
"Bukannya itu Risa,terus kenapa dia pulang sendiri dan disaat hujan deras seperti ini"Gumam angkasa yang menatap wanita yang mengenakan payung diruas jalan itu,Angkasa menghidupkan motor nya dan menyebrang keruas jalan dimana Risa terus berbicara pada hujan.
"Risa"Teriak Angkasa dari arah belakangnya.
"Angkasa"Risa menoleh kebelakang.
"Kenapa tidak dijemput,Ayo naik akan kuantarkan sampai rumah mu,Hujannya sangat deras nanti kamu bisa sakit"Tutur Angkasa yang menyeringai terterpa air hujan yang semakin deras.
Angkasa bukankah dia sudah membuangku lalu kenapa memberi ku tumpangan bahkan akan mengantarkan ku sampai rumah,Sepeduli itukah dia,ku mohon Angkasa jangan lagi kamu peduli dengan ku karena itu selalu membuat ku sulit melepaskan mu.
"Risa"Teriak angkasa membubarkan lamunan nya.
"Nggak usah,, Kamu pulang duluan aja aku masih mau jalan-jalan sudah cukup lama aku tidak menyapa kota ini"Jawab Risa tersenyum sambil kembali melanjutkan langkahnya.
"Kamu gila ya,Jalan-jalan disaat hujan deras gini"Angkasa mengusap wajahnya yang tertutupi oleh air hujan.
"Udah nggak papa,Pulang aja"Risa kembali menolak ajakan Angkasa untuk naik diatas motornya.
Tiba-tiba mobil hitam berhenti di depan mereka, Sosok laki-laki keluar dari mobil dengan membawa payung berlari ke arah Risa.
"Maaf non,Saya telat soalnya tadi ban mobilnya bocor"Ucap laki-laki yang menghampirinya yang tak lain adalah mas Joko supir pribadi nya.
"Nggak papa mas Joko"Ucap Risa tersenyum.
"Yaudah ayo masuk non"Mas Joko membukakan pintu mobil untuk Risa.
"Aku duluan ya Angkasa kamu juga harus langsung pulang baju kamu basah kuyup nanti bisa sakit"Risa memberi senyuman sambil menatap Angkasa yang berada didepannya .
Akhirnya Risa masuk kedalam mobil dan meninggalkan angkasa yang terus menatap mobil yang lama kelamaan mulai menjauh,Mobil itu bisa di ibaratkan perasaannya saat ini pada risa yang lama-kelamaan mulai menjauh dan hilang.
Risa masih sama dia suka main hujan-hujanan, seperti saat aku dan dia dulu,kami menghabiskan waktu bersama saat hujan turun dengan derasnya.
Cinta adalah dua penglihatan yang sama,saat disisi lain ia begitu menarik untuk dirajut tapi disisi lain ia lebih ditakuti, takdir lah yang bisa menyatukan mereka,waktu,tempat dan jarak yang akan selalu menyatukan cinta.
Jika Risa adalah cinta Angkasa,maka hal ini mungkin tidak akan terjadi, dilihat dari masa lalu mereka yang begitu bermakna, mungkin masih ada tindakan kecil yang tersimpan di dalam hati kedua nya.
Menjauh lah dari ku Angkasa,aku tidak sanggup lagi melihat mu bersama orang lain,aku yang telah menjaga kepercayaan itu tapi kamu sendiri yang telah melanggar nya,aku lah cinta yang kau tanam dan seharusnya kau juga yang memuai.
...Jarak dan berubahnya perasaan bukan sebuah tanda bahwa mereka berdua tidak akan pernah bersama lagi....
...___Dear angkasa__...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!