NovelToon NovelToon

I Love My Driver

Prolog

Halo semua aku buat novel baru lagi nihh

semoga kalian suka yaa dengan ceritanya 🙏🙏

Dan makasih ya buat yang udah mau baca ceritaku🙏🙏

Mohon dukungannya semua 💕💕

*

*

*

*

*

Alesya Ramania Syahreza, adalah anak dari Fahlefi Syahreza seorang pengusaha sukses yang cukup terkenal di kota seoul, ibunya sudah meninggal saat Alesya masih duduk di bangku smp akibat gagal ginjal.

Alesya merupakan perempuan yang sulit di atur, bahkan terkadang ia se enaknya melakukan hal hal yang semestinya tidak ia lakukan.

Ia masih berkuliah semester akhir, di sebuah universitas yang terkenal di kotanya. Dia mempunyai seorang kekasih namanya Elvan Julian, ia merupakan salah satu cowo yang beruntung karena bisa memiliki Alesya, karena banyak cowo cowo di kampus yang tergila gila dengan Alesya.

Ya memang Alesya cukup terkenal di kampusnya karena, papahnya merupakan salah satu pendiri universitas tersebut.

Karena kampus tersebut memang universitas yang baru berdiri belum sangat lama, tapi karena di penuhi banyak fasilitas yang mewah, dan dosen yang mengajar di situ juga merupakan dosen terpilih yang berkualitas tinggi. Maka dari itu sekarang universitas tersebut sudah menjadi salah satu universitas terfavorit dan termahal di kota seoul.

Elvan Julian, cowo yang tampan dan keren dia juga dari kalangan yang cukup berada, ia juga cukup terkenal di kampusnya semenjak menjalin hubungan dengan Alesya, tapi lama kelamaan dia sangat tidak tahan dengan sikap Alesya yang begitu cerewet dan suka mengatur, sampai pada akhirnya ia memutuskan untuk mengakhiri hubungannya.

Alesya sangat tidak terima dengan keputusan Elvan, karena ia sudah sangat mencintainya, hingga pada akhirnya ia tidak bisa move on dari Elvan. Dan semenjak putus dengan Elvan, Alesya menjadi frustasi bahkan ia sering pulang malam, dan ia sampai mampir di sebuah club malam.

Sampai pada akhirnya papah Alesya sangat marah dengan tingkah laku anak semata wayang nya itu, dan ia memutuskan untuk mencarikan supir untuk Alesya sekaligus untuk mengawasi dia.

Ya memang sebelumnya Alesya sudah mempunyai supir, tapi supir itu tidak tahan dengan sikap Alesya yang super cerewet dan nyebelin, sudah hampir sepuluh supir yang pernah bekerja untuk Alesya. Tapi tidak ada satupun yang dapat bertahan.

Apakah supir kali ini bisa bertahan dengan Alesya?

Ikuti terus ceritanya ya🙏

Dan untuk tokoh yang lain nanti menyusul ya 🙏🙏

semoga kalian suka 😘🙏

*

*

*

*

Pagi hari yang cerah, mentari mulai menampakkan sinar hangatnya dari ufuk timur, orang orang mulai sibuk dengan aktivitasnya masing masing.

Pagi ini, Alesya sedang bersiap siap untuk berangkat ke kampusnya, dan seperti biasa dia harus tampil selalu cantik.

Tok tok tok

Terdengar suara ketukan pintu

Alesya langsung beranjak untuk membukakan pintu kamarnya, tampak seorang wanita paruh baya sedang berdiri di ambang pintu. Dia adalah bi Rukma salah satu pelayan di rumahnya.

"Nona sudah di tunggu tuan, di ruang makan." Ucap bi Rukma.

Alesya memainkan rambutnya dengan telunjuknya. "Oke bi, aku akan turun."

Alesya mengambil tas yang ada di atas ranjangnya, lalu ia langsung beranjak keluar dari kamarnya dan menuruni tangga menuju ke ruang makan.

"Good morning daddy." Sapa Alesya kepada papahnya yang sudah duduk di kursi meja makan.

Pak Falehfi hanya menyunggingkan senyumnya.

Bi Rukma segera mengambilkan nasi dan lauk dan di letakan di atas piring Alesya, dan pak Falehfi.

"Alesya besok daddy akan keluar kota untuk menyelesaikan sebuah proyek besar, kurang lebih daddy satu minggu disana, dan ingat yah jangan sampai kamu berbuat ulah lagi." Ucap pak Falehfi di sela sela makannya.

Alesya menghela nafasnya. "Hemm iya daddy."

Setelah mereka selesai sarapan, pak Falehfi langsung beranjak keluar untuk berangkat ke kantornya.

Ya begitulah Falehfi Syahreza, memang sangat sibuk dengan pekerjaannya semenjak istrinya meninggal, bahkan dia sangat jarang sekali menyempatkan waktu untuk Alesya. Jadi jangan di salahkan kalau Alesya tumbuh menjadi gadis yang sangat sulit di atur.

Alesya pun langsung keluar ke halaman rumahnya, ia masuk kedalam mobilnya yang sudah terparkir, ia melajukan mobilnya meninggalkan halaman rumah dengan kecepatan sedang.

Saat ini dia tidak mempunyai supir, karena supirnya baru saja kemarin mengundurkan diri karena tidak tahan dengan Alesya.

*

*

*

Di sebuah Universitas yang cukup terkenal di kota tersebut, terlihat para mahasiswa/mahasiswi yang berlalu lalang, memenuhi gedung tersebut.

Di parkiran, terlihat seoarang pemuda yang tampan, ia baru saja memarkirkan motor sport nya kemudian ia langsung beranjak memasuki gedung universitas tersebut.

Ya dia adalah Elvan Julian, kekasih Alesya.

Ia berjalan memasuki gedung kampus, sesekali ia menengok kanan kiri seperti sedang mencari sesuatu. "Alesya mana sih." Gumam Elvan sambil terus mencari objek yang ingin di lihatnya.

Tiba tiba ada cewe yang menghampirinya, ia menepuk pundak Elvan dari belakang. "Hay Van, lagi ngapain?."

Elvan segera menengok kebelakang. "Ehh Cindy, apa kamu melihat Alesya?."

"Mmm sepertinya dia belum berangkat, ya sudah aku ke kelas dulu ya." Cindy langsung beranjak meninggalkan Elvan.

Cindy adalah salah satu teman Alesya di kampus.

*

*

*

*

*

*

Alesya Ramaniya Syahreza, si cewe super cerewet dan nyebelin tapi sebenarnya baik kok.

*

Fahlefi Syahreza, papah Alesya yang cukup galak tapi sebenarnya penyayang

*

Elvan Julian, kekasih Alesya, dia orangnya baik dan sebenarnya tipe cewe dia tuh cewe yang kalem bukan kaya Alesya😂

*

*

Untuk visual lainnya nanti menyusul ya.🙏🙏

Maaf kalo visualnya kurang cocok, kalian bisa bayangin sendiri kok yang cocok kaya gimana.

Putus

Beberapa menit kemudian Alesya telah sampai di parkiran kampus, ia langsung memarkirkan mobilnya, kemudian ia keluar dari mobilnya dan langsung melangkah menuju ke dalam kampus.

Semua para lelaki yang ada di situ pun langsung mengalihkan pandangannya ke arah Alesya, ia memang sudah lama jadi idola kampus karena parasnya yang cantik, dan penampilannya yang selalu modis.

"Hayy Alesya." Sapa salah satu lelaki pada Alesya yang lewat.

Alesya menyunggingkan senyumnya yang manis. "Hayy juga."

Walaupun ia terkenal dengan kecantikannya, tapi ia termasuk orang yang tidak sombong dan selalu memberikan senyumannya pada semua orang.

Ketika Alesya hendak menaiki tangga untuk menuju kelasnya yang ada di atas, tiba tiba suara seorang lelaki menghentikan langkah kakinya.

"Alesya!"

Alesya langsung menoleh ke sumber suara, ia pun langsung berlari menghampiri lelaki tersebut dan langsung memeluknya. "Sayang, kamu kangen ya sama aku?"

Elvan mencoba menyingkirkan tangan Alesya yang melingkar di tubuhnya. "Alesya lepaskan!"

Alesya melepaskan pelukannya karena nada bicara Elvan sedikit tinggi. "Why? kenapa baby?"

Elvan menatap tajam mata Alesya. "Aku ingin hubungan kita sampai disini saja."

Alesya membulatkan matanya, seketika ia menutup mulutnya yang ternganga. "Apaa!! aku tidak salah dengar?"

Elvan menganggukan kepalanya. "Iya kau tidak salah dengar."

Mata Alesya mulai berkaca kaca, ia langsung meraih kedua tangan Elvan dan menggenggamnya dengan erat. "Tapi kenapa sayang, tidak ada angin tidak ada hujan, tidak ada petir tidak ada banjir kamu tiba tiba putusin aku!?" dengan cerewetnya.

Elvan melepaskan tangan Alesya yang menggenggamnya. "Ini yang aku tidak suka denganmu, kau terlalu cerewet dan menyebalkan."

"Tapi kenapa tiba tiba seperti ini Elvan, aku tidak mau putus denganmu titik!"

"Terserah kau saja, aku tidak ingin berurusan lagi denganmu." Elvan beranjak meninggalkan Alesya.

"Tidak!! Elvan aku mohon jangan tinggalkan aku." Alesya berteriak sambil meloncat loncat seperti cacing kepanasan😂

Elvan tidak mendengarkan Alesya ia tetap melangkahkan kakinya.

"Ihhhhhh kenapa dia jahat sekali." Alesya menghentak hentak kakinya, dan terus menangis.

Alesya pun melanjutkan langkah kakinya menuju ke kelasnya, sambil terus menangis sepanjang jalan.

Setelah sampai di kelasnya Alesya langsung duduk di kursinya, dua teman dekatnya yaitu Cindy dan Clarista langsung menghampiri Alesya yang terlihat begitu sedih.

"Sya kamu kenapa." Tanya Clarista sambil mengelus pundak Alesya.

"Hiks hiks hiks". Alesya menangis tersedu sedu. "El- Elvan mu- mutusin aku!!!! Aaaaaaa." Ia berteriak memenuhi ruangan tersebut.

Seketika mahasiswa lain yang ada di ruangan tersebut mengalihkan pandangannya ke arah Alesya, apa lagi para lelaki yang seketika saling berbisik satu sama lain. "Wahh berarti ada kesempatan untuk mendekati Alesya." Ya begitulah para lelaki bergumam.

"Apa!? Elvan mutusin kamu." Tanya Clarista yang belum percaya.

Alesya terus menangis tersedu sedu. "Iya aku juga tidak percaya kalau dia memutuskan aku begitu saja."

"Ya mungkin karena ia tidak tahan dengan sikapmu Alesya." Ucap Cindy dengan cuek dan ia langsung kembali ke tempat duduknya.

"Sudah Alesya mungkin memang Elvan bukan jodohmu." Clarista mengelus pundak Alesya mencoba untuk menenangkannya.

Alesya mengusap air matanya. "Hemm oke oke, tapi sepertinya aku akan susah move on darinya, lalu bagaimana ini nanti bisa bisa aku jadi gila, aku jadi pusing, aaaaaaa." Ia beteriak sambil mengacak ngacak rambutnya, sudah seperti orang gila saja😂

Clarista mengernyitkan keningnya karena Alesya yang sangat berisik. "Sudah sudah Alesya."

Beberapa saat kemudian dosen pun masuk, Clarista segera kembali ke kursinya dan Alesya langsung merapikan rambutnya.

*

*

*

Di sisi lain terlihat pemuda yang tampan, tapi penuh dengan keringat dan oli yang menempel di wajahnya, ia terlihat sedang mengotak ngatik sebuah motor.

Sean Melviano, seorang pemuda dari kalangan sederhana ia bekerja di sebuah bengkel milik tetangganya, bukan hanya itu terkadang ia juga menjadi ojol dan terkadang ia juga mengerjakan pekerjaan yang lain sebisa dia.

Dia memang bekerja serabutan, apa saja ia kerjakan yang terpenting bisa mendapatkan uang untuk makan, ia tinggal bersama ibu dan adik perempuannya yang sudah remaja.

Ayahnya sudah lama meninggal akibat sebuah kecelakaan, dan sekarang ibunya juga sudah sakit sakitan, adiknya bekerja sebagai pelayan di sebuah cafe. Sean sudah melarangnya untuk bekerja tapi ia tetap ingin bekerja untuk membantu Sean mencari uang.

"Sean? apa kau sudah menemukan pekerjaan yang tetap?" tanya Chris pemilik bengkel tersebut dan juga sahabat Sean.

Sean mengusap keringat di keningnya dengan lengannya, ia tetap fokus pada motor yang sedang di kerjakan. "Entahlah Chris sangat susah mencari pekerjaan apalagi aku hanya lulusan SMA."

Chris mengusap pundak Sean. "Sabarlah suatu saat nanti pasti kau akan mendapatkan pekerjaan, aku akan membantumu."

Sean tersenyum. "Terimakasih Chris."

*

*

*

*

*

*

Ini Clarista temannya Alesya, baik dan pengertian.

*

Ini Cindy teman Alesya juga, tapi agak sedikit cuek dan tidak terlalu perduli dengan Alesya.

*

Untuk visualnya Sean nanti ya gaes, nyusul.😀🙏

Secepat itu kah dia move on?

Setelah selesai kuliah, seperti biasa Alesya selalu shoping terlebih dahulu bersama teman temannya di mall yang sering mereka datangi. Mereka membeli beberapa baju, sepatu, tas, alat make up dan lain lain.

Ya begitulah hobi Alesya, padahal setiap hari ia berbelanja tapi tidak pernah merasa puas, ia selalu menghambur hamburkan uangnya untuk keperluan yang tidak terlalu penting.

Setelah mereka berkeliling mall, dan sudah berbelanja banyak sekali, mereka mampir di sebuah Cafe yang cukup terkenal disitu.

"Huhh ngapain sih kita ke cafe ini." Ucap Alesya sambil menarik kursi kemudian duduk.

Cafe tersebut adalah cafe milik Elvan, setelah pulang kuliah biasanya Elvan akan mengunjungi Cafe nya.

"Memangnya kenapa si Sya, biasa aja kali." Cindy terlihat cuek.

"Aduhhhh, kalau begini aku jadi tambah susah move on, gimana ini!" dengan suara cemprengnya, Alesya mulai meronta ronta seperti cacing kepanasan😂

Cindy menghela nafasnya, ia menutup kedua telinganya. "Aduhh berisik banget sih kamu Sya, bisa diem gak sih."

"Udah sih, biarin aja dia kan memang begitu." Ucap Clarista.

Pelayan pun menghampiri mereka, dan mencatat semua pesanan mereka.

Beberapa menit kemudian pelayan itu kembali, dengan membawa pesanan mereka.

Mereka pun menyantap makanan mereka, seketika pandangan Alesya tertuju pada Elvan yang baru saja memasuki cafe, dia tidak sendiri melainkan berjalan bersama perempuan yang mengenakan seragam pelayan.

"Uhuk uhuk uhuk." Alesya tersedak ketika melihat mereka berjalan berdua. "Aduhh aduhh, minum dong minum!" sambil menepuk nepuk dadanya.

Clarista segera mengambilkan minum untuk Alesya. "Aduhh Sya kamu harus pelan pelan, nih minum dulu."

Sementara Cindy tidak menghiraukan Alesya, ia tetap menyantap makanannya dengan santai.

Setelah minum, Alesya langsung menghela nafasnya dan menepuk nepuk pipinya. "Tadi aku tidak salah lihat kan?, itu Elvan dia sama siapa!" Alesya langsung memandang ke arah Elvan yang duduk di meja tidak jauh dari tempat Alesya.

"Aduhh Sya, dia itu cuman pelayan disini." Clarista mencoba menangkan Alesya.

"Memangnya kenapa sih Sya, kalau memang di mempunyai pacar baru? kan kau bukan siapa siapanya lagi." Cetus Cindy.

"Iya Cindy, aku tahu tapi apakah dia move on secepat ini!" Alesya sedikit emosi.

"Sudahlah aku mau pulang saja, huhhh bikin nafsu makanku jadi hilang." Imbuh Alesya, kemudian ia langsung beranjak meninggalkan mereka.

"Alesya tunggu!" Clarista mengejar Alesya yang semakin menjauh.

Cindy menghela nafasnya kasar, ia pun ikut beranjak dan meninggalkan cafe tersebut.

*

*

Sedari tadi Elvan memandangi Alesya, ia hanya geleng geleng kepala melihat Alesya seperti itu. "Dasar perempuan aneh."

"Siap kak?" tanya perempuan tadi yang bersama Elvan.

"Mantanku, kita baru saja putus tadi."

"Hahh putus? memangnya kenapa."

"Sudahlah Gia aku tidak mau membahasnya lagi."

Gia berdiri dari duduknya. "Ya sudah aku lanjutkan pekerjaan dulu." Ia pun beranjak meninggalkan Elvan.

Gianina, perempuan yang cantik dan kalem ia sudah lama bekerja di cafe Elvan, dan sebenarnya Elvan sudah lama menaruh hati pada Gia, tapi ia tidak berani untuk mengungkapkannya.

*

*

Jam menunjukan pukul 21.30, Gia sudah bersiap siap untuk pulang, biasanya ia pulang naik bus, tapi kali ini Elvan menawarkan untuk pulang bersama.

"Ayo Gia aku antarkan saja." Ucap Elvan sambil melangkah keluar dari Cafe.

"Tidak usah kak, nanti merepotkan."

"Tidak apa apa, aku sama sekali tidak di repotkan, lagi pula ini sudah malam." Elvan terus merayu Gia.

"Hemm ya sudah, maaf ya kak jadi merepotkan."

"Sudah aku bilang, tidak merepotkan Gia, ya sudah ayo." Elvan beranjak menuju ke motornya yang sudah terparkir di depan cafe, di ikuti oleh Gia di belakangnya.

Setelah Gia naik dan duduk di belakang Elvan, Elvan langsung menyalakan mesin motornya dan melajukannya meninggalkan tempat tersebut.

Setelah beberapa menit, akhirnya mereka sampai di depan rumah kecil yang terlihat sudah usang.

Gia turun dari motor Elvan. "Makasih ya kak."

Elvan tersenyum. "Iya Gia, ya sudah kau beristirahat lah, aku pulang ya."

"Iya hati hati ya."

Elvan menyunggingkan senyumnya, ia menganggukan kepalanya, kemudian ia langsung melajukan motornya meninggalkan tempat tersebut.

Gia langsung masuk kedalam rumahnya.

"Tadi siapa Gia?" tanya Sean kakak Gia, yang sedari tadi melihat Gia dari balik jendela.

"Itu bos aku kak, dia cuman mengantarkanku."

"Ya sudah lah, sana mandi dulu habis itu makan." Sean langsung beranjak menuju ke kamar ibunya.

Ibunya sedang terbaring lemah di atas kasur yang lusuh, ibunya sudah lama menderita penyakit asma, terkadang Sean juga merasa kecewa pada dirinya sendiri karena ia tidak bisa membahagiakan ibunya.

Sean menghampiri ibunya dan duduk di tepi ranjang, ia meraih tangan ibunya dan mengelus punggung tangannya. "Bu aku minta maaf, karena belum bisa membawa ibu ke rumah sakit."

Ibu Yessie tersenyum pada Sean. "Tidak apa apa nak, lagi pula kan kemarin kau juga sudah membelikan obat untuk ibu."

"Aku berjanji bu suatu saat nanti, aku akan membawa ibu ke rumah sakit untuk berobat agar ibu sembuh". Sean mengecup kening ibunya. "Ya sudah ibu istirahat ya, selamat malam."

Ibu menganggukan kepalanya, kemudian Sean beranjak keluar meninggalkan kamar ibu.

*

*

*

*

*

*

*

Gianina, adik Sean

*

Ibu Yessie, ibunya Sean dan Gia.

*

Sean Melviano.

*

Maaf ya kalau gak cocok visualnya.🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!