NovelToon NovelToon

Kesambet Cinta Sang Dokter

pesta ulang tahun

💖Suara musik yang berdentum menghiasi sebuah pesta yang sedang diadakan oleh sebuah perusahaan ternama MN group.sebuah perusahaan yang bergerak dibidang furniture dan juga property.

musik sejenak dipelankan karena acara akan segera dimulai,pesta ini merupakan pesta ulang tahun putri pemilik perusahaan tersebut yang ke-22, sekaligus lounching produk terbaru mereka.

***

"kita panggilkan, yang berulang tahun hari ini,nona Danest Pearly Martadinata untuk naik keatas panggung."seru MC acara tersebut.

Semua hadirin bertepuk tangan,kemudian dari jauh berjalanlah seorang wanita cantik, bertubuh semampai, berambut panjang dengan menggandeng lengan seorang pria tampan.Usia mereka tak jauh berbeda,dengan perlahan mereka sudah tiba diatas panggung.

Suasana pesta semakin meriah tatkala yang punya acara meniup lilin dan memotong kuenya.Disana juga hadir ayah dari Danest yang tak lain adalah tuan Martadinata dan juga sanak keluarga mereka,juga para kolega bisnis.

Setelah acara tiup lilin tersebut usai, kemudian dilanjutkan dengan acara dansa.Pria yang sedari tadi bersama Danest mengajaknya turun kelantai dansa,kebetulan acara ini diadakan dipinggir kolam renang sebuah hotel mewah.

Tak lama kemudian,suara musik yang tadinya romantis berubah menjadi musik DJ yang keras,tiba-tiba seorang tamu yang tak diundang datang dengan beberapa penari striptis yang terdiri dari enam orang pria. tamu tak diundang itu tak lain adalah Sonya,pacar dari Kenzo pria yang sedang berdansa dengan Danest.Semua yang ada disana terkejut bukan main dengan ulah wanita itu.

"Apa yang kamu lakukan Sonya?!!"hardik Kenzo kepada kekasihnya itu.

"Kamu yang apa-apaan,datang kepesta ga ngajakin aku,malah kamu sibuk berdansa dengan wanita itu! "ketus Sonya.

Kenzo merasa tidak enak hati dengan Danest yang memperlihatkan wajah penuh amarahnya.

Secepat kilat Sonya menarik tangan Kenzo,sehingga laki-laki itu kini ada dipelukannya, meninggalkan Danest yang terperanga melihat rekan dansanya berpindah tangan.Matanya memancarkan amarah yang berkobar,tapi ia menepisnya.Dia sadar Kenzo memang pacarnya Sonya,tapi dia juga tidak begitu suka dengan Sonya yang selalu ingin menang darinya.

Sonya tersenyum puas karena merasa menang dari rivalnya itu,ya...Sonya memang seorang model yang lumayan terkenal.Dia juga anak dari pengusaha ternama bernama Jackson Prakoso.

Merasa pestanya sudah dirusak oleh Sonya, Danest pun bermaksud untuk menepi diantara keluarganya.Ayahnya yang sakit-sakitan memang sudah meninggalkan pesta itu sejak tadi bersama tantenya.

Danest pun merasa kesepian,banyak rekan yang menyapanya untuk mengucapkan selamat atas ulang tahun dan lounching produk furniture nya,dan berlalu pamit pulang.menyisakan beberapa tamu termasuk Sonya yang tak diundang yang asyik mengajak Kenzo berjoget ria dengan musik disco.

Suasana hati Danest benar-benar kacau sekali saat ini.

"Sendirian aja nih?? "ujar suara yang tiba-tiba terdengar dari arah belakang.

"Ehhh,Pak Micko"jawab Danest sambil tersenyum kearah lelaki yang menghampirinya itu.

Micko adalah salah satu rekan bisnisnya,lelaki itu menawarkan segelas minuman kepada Danest.Ditangannya ada dua gelas minuman,satu untuknya dan satu lagi disodorkannya kearah Danest.

Tanpa curiga Danest menyambut gelas itu dan meminumnya,pria itu tersenyum licik.Sementara dari lantai dansa terlihat Kenzo dan Sonya terlibat cekcok mulut. Sonya yang tak mau melepaskan pelukannya dari Kenzo terus menggelayut dileher kekasihnya itu.

Kenzo merasa gerah dengan kelakuan Sonya yang seolah dibuat-buat.

menyaksikan itu Danest meneguk lagi isi gelasnya dengan cepat,hal tersebut semakin membuat pria yang berada disampingnya tersenyum lebar sambil sesekali matanya memberi kode kepada Sonya yang tengah berada dilantai dansa.

Sepertinya kedua orang itu sedang berencana untuk melakukan sesuatu terhadap Danest,sesuatu yang buruk tentunya.Beberapa menit setelah itu kepala Danest menjadi sangat pusing, pandangannya menjadi kabur.Dengan cepat Micko menuntun tubuh Danest yang lemah menuju mobilnya dan membawanya pergi. Danest yang masih memiliki sedikit kesadarannya saat itu berusaha untuk keluar dari mobil Micko,tapi pintunya terkunci,ia berusaha merebut panel kunci dari sisi Micko agar dapat membuka pintu bagiannya.Terjadi perebutan sehingga mobil yang dikendari Micko itu oleng.

****

Pertolongan Seseorang

Banyak mata yang menyaksikan mobil yang oleng ditengah jalan itu,termasuk seorang pria yang sedang mengendarai sepeda motor disisi jalan sebelahnya.

Sekilas pria itu melihat ada seorang wanita didalam mobil tersebut, wanita itu terus berteriak dengan histeris meminta tolong. membuat sang pria yg mengendarai sepeda motor itu berinisiatif untuk mengikuti mobil tersebut.Terjadi kejar-kejaran yang lumayan lama.

Pria itu menarik pedal gas ditangan kanannya dengan keras dan menghadang laju kendaraan yang membawa Danest.Akhirnya dia berhasil menghentikan mobil Micko.

"Keluar!"teriak Tsabit.

Pria yang masih mengenakan helm,seraya turun dari sepeda motornya.

"Shiittttt! "desis Micko yang terpaksa ngerem mendadak.

"Cepat keluar! "seru Tsabit sambil mengetok-ngetok kaca mobil Micko.

"Hey sialan, apa maumu?!!"bentak Micko sambil menurunkan kaca mobilnya.

"Mau kau apakan wanita itu?kenapa dia berteriak minta tolong??."sergah Tsabit sambil melongok kedalam mobil.Dilihatnya Danest yang mulai meracau ga jelas.

"Tolong aku,aku pusing sekali.."ucap Danest sambil tangannya mencoba meraih tangan Tsabit.

"Apa urusanmu hekh! "kini Micko membuka pintu mobilnya dengan kasar,sehingga membuat Tsabit yang sedari tadi berdiri disampingnya terdorong jatuh ke aspal.

Perkelahian pun tak dapat dielakkan,dan akhirnya perkelahian yang sengit itu dimenangkan oleh Tsabit.

Micko yang mendapatkan banyak pukulan tersungkur sambil mengusap bibir nya yg mulai mengeluarkan darah segar.

"Sial! "umpatnya.

Sementara itu,Tsabit tak membuang-buang waktu.Segera mungkin ia membuka pintu mobil bagian Danest dan membawa wanita itu keluar.Danest yang mulai tak sadar akan dirinya,sejenak memperhatikan wajah pria yang telah menyelamatkannya itu.

"Hey,kenapa kau ikut campur?apa urusanmu??!!."Ucap Micko sambil berteriak

"Tentu saja akan jadi urusanku kalau hal seperti ini terjadi dihadapanku"jawab Tsabit sambil menggendong keluar tubuh Danest dari mobil Micko yang masih kesulitan untuk berdiri.

"Apa-apaan kau ini!!tunggu saja,aku pasti akan bikin perhitungan denganmu nanti!"ancam Micko.

"Silahkan saja bung, aku tunggu. "jawab Tsabit enteng.

Lalu dia mendudukkan tubuh danest dimotornya dan membawanya menjauh dari tempat itu.

*******

"Nona, hey nona."panggil Tsabit pada wanita yang bersandar dipunggungnya.

"Nona,eratkan peganganmu."Tsabit mencoba membuat wanita itu tidak jatuh.

Tak disangka, wanita yang diboncengnya itu mengeratkan pelukannya, sehingga Tsabit menjadi kebingungan.

Langit yang sedari tadi memang mendung, mengingat ini musim penghujan,membuat butiran-butiran air hujan pun jatuh kebumi membasahi kedua insan yang sedang berkendara dijalan raya tersebut.Tsabit pun segera memarkirkan motornya disebuah taman yang ada tak jauh dari tempat itu.

Perlahan ia membopong wanita yang belum dikenalnya itu kesebuah kios yang ada disekitar taman.Mungkin kalau siang itu tempat orang berjualan buah,terlihat dari bentuk lapaknya.Didudukkannya wanita yang belum sadar itu diatas lapak penjual buah tersebut.

"Nona,, bangun,sadarlah nona.Apa sebenarnya yang terjadi denganmu?."ucap Tsabit sambil menepuk-nepuk pipi gadis itu.

"Aku haus,panas."racau Danest dengan mata yang masih terpejam.

"Sekarang sedang hujan, tidak ada toko dan warung yang buka disekitar sini."jelas Tsabit sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru.

Lalu ditadahkannya tangannya kelangit, menampung air hujan yang sedang turun itu dikedua tangannya.Setelah lumayan banyak, lalu disodorkannya air itu kemulut Danest.Hanya sedikit air yang masuk kemulut gadis itu,semenit kemudian gadis itu kembali tak sadarkan diri.

"Heyyyy, kenapa kau pingsan lagi nona??."Tsabit kaget.

Dirabanya pergelangan tangan gadis itu, dirasakannya denyut nadinya yang lemah,lalu diendus-endusnya bau disekitar mulut Danest.

"Kelihatannya dia baru saja dicekoki minuman keras,sehingga jadi begini. "gumamTsabit.

"Pasti ini ulah pria yang tadi bersamanya itu."gumamnya lagi.

Hujan yang sedari tadi belum juga menunjukkan tanda-tanda akan berhenti membuat Tsabit bingung harus membawa wanita itu kemana.Apalagi tidak dilihatnya ada sesuatupun yang bisa membuatnya tau dimana alamat gadis yang sedang tak sadar itu.

Lalu lewatlah seorang Bapak-Bapak penjual asongan.

"Pak, kira-kira disini ada rumah sakit ga ya?" tanya nya pada bapak itu.

"Oooh kalau rumah sakit jauh Nak,dikota.Disini paling adanya pukesmas,tapi lumayan jauh juga dari sini.sekitar 1 km.. mana hujan lagi Nak."terang bapak-bapak tadi.

Tsabit baru tersadar, kalo dia sedang berada dipinggiran kota,itu karena mengikuti mobil yang membawa gadis yang ingin diselamatkannya tadi.Sehingga sampai sejauh ini.

"Kalau begitu, ada ga penginapan disekitar sini Pak?,kasihan teman saya sedang sakit."ucapnya lagi.

Lalu Bapak-Bapak itu,memperhatikan gadis yg terbujur tak sadarkan diri di atas lapak penjual buah itu.

Mungkin terlintas pikiran aneh didalam benak lelaki paruh baya itu.

"A...nu Nak,kalo penginapan ada sih Nak.Sekitar 200 meteran dari sini,mari saya tunjukkan jalannya."ucap Bapak-Bapak tadi.

Tsabit pun kembali membawa tubuh Danest keatas motornya dan sebisa mungkin dirangkulkannya tangan wanita yang masih menggunakan gaun itu ke pinggangnya agar tidak jatuh.Tak lupa dilepasnya jaket kulit yang ia pakai dan dibebatkannya mengelilingi pinggang Danest dan diikatnya sampai keperutnya agar menjaga posisi wanita itu tak bergeser saat berkendara.

Akhirnya sampai juga mereka didepan sebuah penginapan sederhana yang ditujukkan oleh pedagang asongan tadi.

"Ini pak untuk bapak, sekedar ucapan terimakasih dari saya."kata Tsabit sambil mengulurkan dua lembar uang seratus ribuan.

"Wah, rejeki nomplok ini.Terimakasih ya Nak, semoga temannya lekas sembuh dan rejeki anak semakin berlimpah."ucap Bapak tadi kegirangan sambil belalu pamit dan meninggalkan tempat itu. **

😂😂😂😂😂

Bersambung.....😘

kecemasan Sang Ayah

"Apa!? Danest menghilang!?. "ucap Tuan Martadinata sambil memegangi dada kirinya yang terasa sesak setelah mendapat telpon dari Kenzo sang adik tiri.

Ya, Kenzo memang adik tiri dari tuan Martadinata,anak dari almarhum ayahnya dan ibu tirinya.Mereka memang tinggal dirumah yang sama,dengan kata lain Kenzo adalah pamannya Danest.Karena usianya yang hanya terpaut 4 tahun lebih tua dari Danest,maka mereka terlihat seperti seumuran.Disamping itu ibunya Kenzo memang usianya lebih muda dari Tuan Martadinata sendiri,bisa dibilang lebih pantas jadi istrinya Tuan Martadinata ketimbang jadi ibu tirinya.

Setiap hari Kenzo dan Danest bekerja dikantor yang sama,namun jabatan Danest sebagai CEO, karena dia baru terpilih menjadi CEO ditunjuk langsung oleh ayahnya yang kesehatannya akhir-akhir ini sering menurun.Sedangkan Kenzo menjabat sebagai direktur keuangan di MN group.

Melihat tuan Martadinata yang kesakitan sambil memegang dadanya,Tante Salma adik dari Tuan Martadinata yang kebetulan sedang menginap dirumah besar itu pun menghampirinya.Wajahnya tegang menyaksikan sang kakak yang telah lama menduda itu hampir rubuh.

"Mas arfin, Mas Arfin... sini buruan."panggil Nyonya Salma kepada suaminya.

"Ada apa sih Ma?,kok ribut banget mulutmu itu."jawab suaminya itu.

"Ini loh, Mas Martadinata sedang kesakitan, apa yang terjadi aku juga ga tau.Tapi kayaknya dia barusan menerima telepon."ujar Nyonya Salma khawatir.

Suaminya itu pun segera berlarian kearah ruangan dimana kakak ipar dan istrinya itu berada.

Nyonya Salma dan suaminya Tuan Arfin memang sedang menginap dirumah Tuan Martadinata sepulang dari pesta ulang tahun Danest tadi.Karena rumah mereka ada diluar kota,jadi lumayan jauh untuk pulang pergi.Jadi mereka memutuskan untuk menginap saja disini.

"Waduh, kenapa bisa begini.ayo cepat kita bawa kerumah sakit."ujar Tuan Arfin.

Dia pun membopong tubuh kakak iparnya itu ke mobil dan segera melajukan mobilnya kerumah sakit terdekat.

*******Ditempat pesta******

Kenzo yang terlihat cemas terlihat sedang bertanya kepada semua orang yang masih berada disana.

"Apakah kalian melihat Danest? ."tanya Kenzo.

Tapi tak satupun ada yang tahu kemana gadis cantik itu pergi.Tiba-tiba Sonya menghampirinya dan berkata.

"Sudahlah sayang, paling dia sedang bersenang-senang dengan Micko."ucap kekasihnya itu lirih.

"Oh My God, iya...bukankah tadi terakhir dia terlihat berdua dengan Micko".pikir Kenzo.

"Semua ini gara-gara kamu, coba tadi kamu tidak menahanku untuk berdansa denganmu,pasti Danest ga akan menghilang seperti ini!!".kesal Kenzo.

"Kenapa kamu jadi menyalahkan aku sayang?,itu kan kemauannya sendiri.Apa hubungannya denganku,dia mau pergi kemana kek,sama siapa kek,bukan urusan kita.Mending kita nikmati lagi pestanya".rengek Sonya sambil menggelayuti lengan Kenzo.

"Lepas,,,!!. "kenzo menghentak lengannya agar terlepas dari wanita yang sejujurnya sama sekali tidak ia cintai itu.

Lalu Kenzo menelpon anak buahnya untuk mencari keberadaan Danest.

****penginapan****

Sementara itu,dipenginapan.Tsabit yang sudah mendapatkan kunci kamar segera membawa Danest masuk.Dibaringkannya tubuh gadis itu dikasur, lalu dia pergi kekamar mandi,diambilnya handuk yang disediakan oleh pihak penginapan dan dilapnya tubuh gadis itu dengan perlahan.Setelah memastikan tubuh gadis itu sudah kering,diselimutinya tubuh mulus gadis itu dengan selimut.

Karena kondisi pakaian Danest yang basah karena hujan tadi dan gaun yang dipakai oleh gadis itu lumayan minim,sehingga tembus pandang. menampakkan lekuk tubuh Danest yang seksi.Tsabit memalingkan wajahnya seketika melihat pemandangan itu.Dia berfikir keras gimana caranya melepas pakaian wanita itu biar tidak jatuh sakit karena memakai pakaian basah.

Akhirnya dia menemukan ide, untuk menyuruh salah satu pelayan wanita dipenginapan untuk melepaskan pakaian gadis yang ditolongnya itu dan mencucinya dilaundry penginapan.

Akhirnya dia lega karena gadis itu sudah tidur dengan nyeyaknya dibalik selimut yang lumayan tebal,sementara dia sendiri pergi tidur dikamar sebelah setelah memastikan kamar gadis itu dikunci.

********

Pagi-pagi sekali,,,,

matahari perlahan masuk melalui celah-celah gorden.Cahayanya menyilaukan mata gadis yang sedang terbaring lemah diatas kasur.Matanya mengerejap berkali-kali sambil memegangi kepalanya yang terasa masih pusing.

"Aduh kepalaku,,. "ucapnya sambil netranya mengabsen seisi kamar.

"Aku dimana?,ini kamar siapa?."Bathin Danest.

Lalu dia merasakan ada yang aneh dengan tubuhnya.Disingkapnya selimut perlahan.

"Awwwwwwww."pekiknya ketika menyaksikan tubuhnya tanpa sehelai benang pun.Lalu dililitkanya selimut itu, sambil berusaha berdiri.Dia mencoba mengingat-ingat kejadian semalam.

Terlintas dipikirannya acara ulang tahunnya yang meriah,lalu sekilas ia pun mengingat dia sedang bersama Tuan Micko,didalam mobil.Setelah itu kepalanya terasa pusing kembali sehingga tubuhnya linglung.

Saat dia hampir jatuh kelantai,tubuhnya ditangkap oleh seseorang dari arah belakang.Pandangan mereka pun bertemu beberapa detik,lalu pria yang menangkap tubuhnya itu segera melepaskan pelukannya.

"Kamu siapa?? mengapa kamu bisa masuk kesini. Atau..???... jangan-jangan kamu yang membawaku kesini?? ."tanya Danest dengan nada penuh penekanan dan emosi.Mukanya panik dan ketakutan.

"Tenang Nona,sebaiknya kau kenakan dulu pakaianmu ini."ucap Tsabit sambil menyerahkan sebuah kantung plastik khas laundry.

Dengan cepat Danest meraih plastik tersebut dan berlari masuk kekamar mandi.Tak lama kemudian ia keluar dari kamar mandi dan sudah berpakaian.

Dilihatnya pria itu masih menunggunya didepan pintu kamarnya.

"Tolong jelaskan kenapa aku bisa ada disini?!"tanya Danest dengan mata penuh emosi.

"Apa seperti itu cara kau bertanya pada orang yang sudah menyelamatkanmu Nona? ."jawab Tsabit sambil tersenyum.

Diperhatikannya tubuh gadis itu dari atas sampai kebawah,sekilas saja dia bisa tau kalau gadis itu kemungkinan dari kalangan berada.Karena wanita itu mengenakan anting berlian, jam tangan bermerek, dan gaunnya sutra dan dari perancang ternama.Serta hills nya yang sudah tentu juga bermerek terkenal.

Mendapati mata yang sedang memperhatikan tubuhnya Danest jadi gelagapan.

"Hey, kenapa kamu malah menatapku seperti itu?!.apa kamu punya maksud buruk kepadaku??!."sambil menutupi dadanya Danest berusaha untuk keluar dari pintu itu.

"Tunggu nona,siapa namamu? dimana alamatmu,beritahu aku.Agar aku bisa mengantarkanmu pulang."tawar Tsabit.

Danest sejenak berfikir"Apa dia benar orang baik?."bathin Danest ragu.

"Ceritakan dulu, bagaimana aku bisa ada disini dan tempat apa ini?."tanya Danest lagi

"Wah wah Nona,sabar dulu lah.Kau tenang saja, aku ini bukan orang jahat kok.Semalam aku menyelamatkanmu dari seorang pria yang sepertinya punya niat jahat terhadapmu.Kau mabuk,dan ada didalam mobil yang jalannya oleng ga karuan.Aku mendengar teriakan minta tolong dari dalam mobil itu saat aku melintas didekat mobil yang membawamu itu.Lalu aku hadang untuk menyelamatkanmu."jelas Tsabit panjang lebar.

Sejenak Danest pun mengumpulkan kembali potongan ingatannya yang hilang.Sekilas ia mengingat wajah seseorang yang menggendongnya keluar dari mobil Tuan Micko.

"Ya, aku mengingatnya".ucapnya lega.

😍😍😍😍😍😍😍😍

Bersambung....😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!