NovelToon NovelToon

Dendam & Cinta

Airin pov

Nama ku Airin Anggraini dulu aku punya segalanya tapi sekarang berbeda ibu ku harus di operasi dan membutuhkan biaya yg banyak sedangkan ayah ku dia hanya tukang ojek dulu dia CEO dan punya perusahaan tapi harta hanya titipan dan allah mengambil nya ayah ku mengalami ke bangkrutan dan hutang nya begitu banyak dia juga dengan terpaksa menjamin kan aku dengan perusahaan itu jika kalian fikir ayah ku jahat kalian salah ayah ku pahlawan ku orang yg mengambil ahli perusahaan itu meminta ku karna anak nya membenci ku entah la kenapa dia membenci ku

Aku mempunyai toko kue yg kecil tapi aku ngak tau itu masih ada atau tidak karna hampir 3 tahun aku di kurung oleh nya sebelum ayah membayar hutang nya aku tak kan di bebas kan

Aku menghembuskan nafas dengan kasar dengan menatap langit kamar itu bukan kamar sih itu gudang karna itu la tempat tinggal ku,aku berdiri karna mendengar azan aku segera mengambil air wudhu yg di sebelah kamar ku dan melaksanakan kewajiban setelah itu aku mengaji untuk menenang kan hati ku setelah selesai aku berbaring di lantai yg dingin aku udah terbiasa akan hal itu yg bisa aku tahan tapi aku ngak bisa tahan kerinduan ku kepada kedua orang tua ku satu bulan sekali ayah di izin kan bertemu dengan ku dan sekarang ini aku menunggu nya

Tok tok tok

Suara ketukan pintu membuat ku tersenyum itu pasti ayah ku dan aku memakai hijab ku takut nya bukan ayah segera aku membuka pintu terlihat la seorang paru baya aku segera memeluk nya karna sangat merindukan nya

"Ayah Airin sangat merindukan ayah"ucap ku memeluk ayah dengan erat

"Ayah juga nak"ucap ayah masuk dan menutup pintu nya

"Bagaimana kabar mu nak"ucap ayah duduk dan membuka bingkisan yg di bawah nya

"Airin baik ayah!"ucap ku tersenyum lembut

"Ayah dan ibu gimana kabar nya"ucap ku mengambil keperluan untuk makan

"Ayah baik nak dan ibu mu baik"ucap ayah sendu menatap ku

"Maafkan ayah belum bisa membebaskan mu dan mengoperasikan ibu mu"ucap ayah ku lihat ayah meneteskan air mata segera aku menghapus nya

"Tak apa ayah yg penting ayah dan ibu sehat dan soal penyakit ibu insyallah ada jalan untuk mengoperasi nya"ucap ku tersenyum aku juga sebenarnya tersiksa tapi apa boleh buat meski aku tinggal seperti penjara tapi aku harus sabar

"Terimakasih nak udah mau ngertiin ayah"ucap ayah memeluk ku aku pun membalas pelukan ayah

"Wah makanan kesukaan Airin"ucap ku berbinar melihat nasi goreng dan telur mata sapi

"Kau suka"ucap ayah mengusap kepala ku aku mengangut segera kami makan dengan bercanda aku senang bisa lihat senyum ayah ku

"Ayah kapan ajak ibu ke sini Airin sangat merindukan nya"ucap ku membereskan tempat makan

"Iya nanti ayah ajak ibu mu"ucap ayah

"Emm ayah jika uang ayah kurang ayah boleh kok menjual toko Airin"ucap ku menunduk

"Tidak nak itu milik mu lagian dengan penghasilan itu juga kita bisa makan dan menabung uang untuk membebaskan mu "ucap ayah

Brak brak brak

"Waktu nya habis"ucap seseorang

"Nak ayah pulang dulu"ucap ayah mengecup kening ku lalu pergi bahkan tidak sempat mengucapkan salam karna keburu di usir oleh Fanah dia la yg membenci ku dan mengurung ku

Plak

Pipi ku terasa panas karna di tampar oleh nya aku rasa pipi ku akan memerah karna di tampar oleh nya aku hanya menunduk

"Gue ngak suka lihat lho ketemu sama orang meski bokap gue izinin"ucap nya tajam dan memandang ku dengan sinis

"Maaf"lirih ku

Plak

"Jangan bicara jika gue bicara ja****"teriak nya mata ku mulai berkaca ya emang ku akui jika aku cengeng dan setelah itu Farah pergi aku terdiam sejenak menghembuskan nafas ku dengan kasar rasanya kesabaran ku sangat di uji oleh allah dalam 3 tahun ini di pukul di hina rasanya itu sudah makanan sehari-hari ku tapi apa boleh buat ini takdir dan aku harus iklas menjalankan nya setelah kejadian itu 2 bulan berlalu tapi ayah tidak mengunjungi ku aku khawatir pada nya dan setiap hari aku di pukul dan di siksa oleh Farah

Untuk menghilangkan kegelisahan ku aku membaca Al-Quran setelah selesai aku menciumnya dan aku memakai hijab ku

Cklek

"Ayo ikut gue"ucap Farah menyeret ku keluar aku bahagia bisa merasa kan sinar matahari dan aku di dorong oleh Farah

Plak

"Gue benci sama lho dan senyum lho"bentak Farah

"Sudah Farah"ucap papa nya aku hanya menunduk

"Hari ini saya akan melelang kan perusahaan dan diri mu"ucap nya tajam aku tersentak itu berarti sama dengan dia menjual ku setetes air mata jatuh di pipi ku bahkan bekas tamparan Farah terasa perih tapi masih perih di hati ku rencana apa yg sedang allah rencana kan

"T...tapi tuan....belum selesai aku bicara sudah di potong oleh Farah

"Lho ngak usah ngebantah hutang bokap lho itu 10 m lho dan bokap lho ngak sanggup membayarnya jadi kami akan menjual nya termasuk lho cewek mu***"bentak Farah dan menarik ku dengan paksa aku sedikit kesakitan karna gengaman Farah tapi aku bisa apa jika aku memberontak pasti akan di hukum dengan di siksa

Aku melihat sekeliling sudah ramai orang dari kalangan bisnis dan pakaian rafi aku di ajak berdiri di belakang tuan Danang dan anak nya dan lelang di mulai

Author POV

"Baik kita mulai lelang perusahaan Arsena grub dan anak nya"ucap Farah dengan angkuh nya sedangkan Airin hanya menunduk menangis dengan diam merasa terhina .Banyak yg menawar harga rendah karna perusahaan nya sudah lama tidak terurus

"Saya 10 milyar"ucap seseorang pemuda dengan gagah nya

"Apa masih ada lagi"ucap tuan Danang

"Karna tidak ada lagi saya ...belum selesai tuan danang mengambil keputusan seseorang paru baya menghentikan nya

"Saya 20 milyar"ucap nya dan pemudah itu menjadi geram jika tidak ada orang sudah di pasti kan dia akan menonjok paru baya itu

"Sialan pak tua itu gue ngak bisa membeli lebih dari itu"gumam nya geram

"Baik la mari tuan maju kedepan"ucap tuan Danang dan paru baya itu maju memberikan cek nya dan tuan Danang memberi kan berkas-berkas nya

"Hei wanita mu*** bersenang-senang la dan menjadi nafsu pak tua itu "ucap Farah mendorong Airin dia nampak ragu

"Ayo cepat"bentak Farah mendorong Airin

Paru baya itu pergi di ikuti Airin dari belakang mereka masuk mobil sebenarnya Airin ingin bertanya tapi dia takut dan waspada

"Jangan takut "ucap nya santai

"T..tuan"ucap Airin pelan

"A..apa t. ..tuan akan menjadi kan saya nafsu anda"ucap Airin takut

"Bukan saya yg membeli perusahaan itu saya hanya melaksanakan perintah tuan saya untuk mendapatkan perusahaan itu tapi kami ngak tau jika dapat bonus seperti anda"jelas nya

"I..iya tuan saya anak dari Arsena"ucap Airin dan paru baya itu hanya diam dan sampai la mereka di Kantor dengan bangunan tinggi menjulang mereka masuk di sebuah ruangan nampak seseorang laki-laki tersenyum kepada mereka

"Gimana"ucap nya

"Tentu saja berhasil"ucap paru baya itu bangga

"Dia siapa yah"ucap nya melirik Airin

"Ohh dia anak dari perusahaan itu dan juga mereka menjual nya"ucap nya

"Itu berarti dia juga milik tuan Sandewa"ucap nya

"Bisa bilang seperti itu"ucap paru baya

"Hai kenalin gue hendri asisten tuan Sadewa yg membeli perusahaan Arsena grub"ucap nya mengulur kan tangan nya Airin hanya tersenyum canggung

"Ayah pergi dulu capek"ucap paru baya itu menepuk pundak anak nya lalu pergi

"Mari gue anter ke ruangan tuan Sadewa"ucap Hendri

"Nama lho siapa"tanya nya

"A..Airin tuan"ucap Airin

"Ohh gue harus manggil lho apa Airin apa tuan secara kan nama lho Airin tuan"ucap Hendri dia tau Airin takut jadi dia berusaha untuk mencair kan suasa

"P..panggil Airin aja"ucap Airin singkat Hendri membuka kan pintu nya terlihat seorang pria tinggi tegap membelakangi nya dan seorang wanita bergelayut di leher nya

Sret

"Berani nya kau menyentuh ku"bentak nya tajam melukai lengan wanita itu Airin menelan saliva nya makin takut

"Maaf tuan"ucap nya takut lalu segera pergi sebelum nyawa nya hilang

"Tuan"ucap Hendri hormat di ikuti Airin

"Bagaimana"ucap nya memainkan pisau nya sebenarnya dia terkejut melihat seorang wanita tapi dia bersikap biasa saja

"Sudah beres tuan dan juga"ucap Hendri melirik Airin

"Mereka juga menjual anak tuan Arsena"jelas hendri

"Ja****"ucap nya sinis mendengar itu Airin mendongak

Deg

Saat melihat wajah pria itu Airin semakin takut dan laki-laki itu juga memicing kan mata nya kaget dan tersenyum devil nya membuat Airin makin takut segera menunduk

"Keluar lah"ucap nya Hendri ingin pergi dan Airin juga

"Lho tetap di sini bersama tuan Raka Sadewa"ucap Hendri membuat wajah Airin memucat

Bertemu lagi

Airin memucat dan takut apa lagi dengan tatapan Raka yg seperti akan menelan nya .Airin teringat kejadian 7 tahun lalu apa lagi mengingat ucapan Raka

"Kau fikir kau itu siapa yg bisa menolak dan mempermalukan aku baik la karna kau berjasa mengisi kekosongan ku aku akan mengampuni mu tapi ingat la jika aku melihat mu lagi aku pasti kan tak kan melepaskan mu dan kau akan tau siapa yg kau permalukan ini."Bisik Raka tajam

Raka masih di duduk di kursi kebesaran nya menunggu Airin bicara tapi Airin sibuk memikirkan nasib nya

"Ya allah apa ini akhir hidup ku apa dia akan menusuk ku seperti wanita tadi"gumam Airin pelan

Raka berdiri dan mendekati Airin yg menunduk melihat langkah Raka reflek Airin mundur

"Seperti nya kau mengabaikan peringatan ku "ucap Raka tajam membuat Airin semakin takut

"M..m..maaf "lirih Airin gemetar karna Raka tak henti mendekati nya

Brak

Airin terjatuh ke lantai karna tidak tau di belakang nya ada sofa

"Cih! dasar wanita bodoh"ucap Raka tajam mencengkram dagu Airin untuk menatap nya

"Aku apa kan diri mu jika diri mu pun sudah menjadi milik ku"ucap Raka sinis penuh kemenangan

"Sekarang layani saya"ucap Raka mendorong Airin hingga terjunggal ke belakang dan dia berdiri Airin berusaha mencerna ucapan Raka

"Aku harus bertindak sebelum terlambat"batin Airin merasa diri terancam

"Kamu dengar tidak layani saya "bentak Raka membuat Airin semakin takut

"Maaf kan saya maaf maaf jangan lakukan itu saya janji akan membayar hutang saya maaf maaf maaf"ucap Airin berlutut dia harus mempertahankan kehormatannya

"Maafkan saya tuan"ucap Airin menangis

"Cih! saya juga ngak sudih di sentuh oleh cewek bodoh dan jelek seperti mu"ucap Raka sinis dan mengetik pesan di ponselnya

Cklek

"Buang wanita ini saya muak lihat wajah nya"ucap Raka pada Hendri yg baru datang

"Baik tuan"ucap Hendri memegang tangan Airin mengajak nya pergi

"Maaf tuan saya bisa sendiri bisa kah anda melepaskan tangan saya"ucap Airin pelan Hendri hanya tersenyum tipis dan melepaskan tangannya lalu mereka pergi

"Sial kenapa lagi aku menyuruh nya melayani ku"umpat Raka kesal menendang meja nya

"Ok jika begitu "gumam Raka tersenyum misterius

"Tuan anda akan membawa saya kemana"ucap Airin di dalam mobil

"Bisa kah kau memanggil ku nama saja"ucap Hendri Airin hanya diam

"Saya akan mengantar mu pulang"ucap Hendri membuat Airin senang dan tersenyum

"Benarkah"ucap Airin

"Iya "ucap Hendri berhenti di sebuah rumah kecil

"Terimakasih tuan"ucap Airin keluar Hendri hanya tersenyum lalu melaju kan mobil nya itu la yg di perintah kan tuan nya cari tau tentang Airin dan antar kan dia pulang

Tok tok tok

Airin mengetuk pintunya tidak lama paru baya itu keluar Airin segera memeluk nya dengan erat

"Ayah"ucap Airin memeluk ayah nya

"Kok kamu di sini nak kamu ngak kabur kan"ucap nya takut karna dia tau jika benar Airin kabur pasti Airin akan di pukul

"Ngak ayah nanti Airin cerita sekarang Airin mau ketemu sama ibu soal nya kangen banget"ucap Airin menyegir ayah nya hanya terkekeh dan mengajak Airin masuk

Airin meneteskan air mata melihat ibunya tertidur di kasur dengan badan kurus dan pucat segera Airin meraih tangan ibunya yg tertidur di cium nya tangan ibunya sayang dan mengecup pipi ibu nya sampai meneteskan air mata merasa ada yg basah ibunya membuka mata dan terharu ikut menangis melihat anak yg dia rindukan sudah kembali

"M..maaf bu menganggu ibu istirahat"ucap Airin gemetar

"Sayang kamu sudah kembali "ucap ibunya memeluk Airin menangis tersedu-sedu begitu pun dengan Airin

"Maaf bu"ucap Airin menghapus air mata ibunya

"Sudah-sudah kalian bikin ayah mewek aja"ucap ayah nya memeluk anak dan istrinya

"Sekarang kamu mandi bentar lagi magrib"ucap ayah nya

"Ya udah Airin ke kamar dulu yah bu"ucap Airin mengecup pipi ibunya lalu masuk ke kamar nya

"Assalamualaikum"ucap Airin masuk ke kamar nya pertama di lihat nya foto dia dan seorang cowok semasa SMA

"Aku ngak nyangka bisa bertemu dengan mu lagi dan aku menemukan fakta yg sangat mengejut kan ku"gumam Airin menyentuh bingkai foto itu

"Hanya harta ini yg aku punya sekarang ini semua nya sudah musnah sama seperti kenangan kita bahkan seperti nya kau sangat membenci ku"ucap Airin lalu meletakkan fotonya lagi di dalam laci segera membersihkan diri untuk melakukan kewajibannya

Setelah selesai sholat Airin memasak ibu nya ingin membantu tapi Airin tak mengizinkan nya apa lagi melihat seperti nya ayah ingin sekali bicara pada nya

"Ibu mu udah tidur sekarang cerita apa yg terjadi"ucap ayah nya memandang anak nya yg memasak Airin menceritakan semua nya setelah masakan nya sudah selesai

"Sadewa"gumam ayah nya Airin menata meja makan lalu menghadap ayah nya

"Emang kenapa yah"ucap Airin memangku dagu nya

"Kamu ngak takut sama tuan Sadewa itu"ucap ayah nya Airin terdiam mengingat kelakuan Raka

"Bukan kah kita tidak boleh takut pada manusia"ucap Airin tersenyum lembut supaya ayah nya tak khawatir

"Tuan Sadewa baik ayah kita tidak boleh menilai seseorang dari luar"ucap Airin menatap ayah nya

"Iya ayah tau tapi keluarga Sadewa itu sudah terkenal ayah pun tau apa lagi berita beredar mengenai tuan Sadewa ayah cuman ngak mau kamu kenapa-napa"ucap ayah nya pelan supaya ibu nya tidak mendengar

"Yah tenang saja serahkan semua nya pada allah lagi pula jika tuan Sadewa itu tidak baik dia ngak mungkin memulangkan aku ke rumah ini"ucap Airin berdiri untuk mengajak ibunya makan

"Wah kayak nya enak"ucap ibunya

"Ya dong siapa dulu yg masak"ucap Airin tersenyum

"Ngak enak masih enak masakan ibu"ucap ayah nya membuat Airin cemberut

"Ya ya ayah kan cuman tau istiri ayah yg cantik"ucap Airin cemberut membuat ayah dan ibunya terkekeh

"Oh ya bagaimana dengan toko yah"ucap Airin mengunyah makan nya

"Tenang saja ayah udah suruh peti mengurus nya"ucap ayah

"Ayah kamu ibu mau jagain malah ngak di bolehin"ucap ibu nya

"Ya dong bu ibu kan lagi sakit"ucap Airin

"Iya tapi ibu bosan ngak ada kerjaan"ucap ibunya

"Yg sabar ya bu"ucap ayah membuat semua tertawa

####

Raka sudah melesai kan pekerjaan sebenarnya dia ngak fokus mengerjakan nya membuat nya frustasi tidak bisa fokus karna mama nya

"Sial"umpat Raka kesal

"Mama apaan sih mau nikah kan gue sama jal*** itu"gumam Raka

"Mana ketemu lagi sama cewek bodoh dan jelek itu"ucap nya makin kesal lalu pergi

"Tumben lho gabung"ucap seseorang di gelayuti wanita wanita

"Ahh gue kesal tau ngak rasanya gue mau keluarin isi otak jal*** itu berani-beraninya dia ngebuiuk mama buat nikahin dia"ucap Raka kesal menegakkan minumannya

"Steres banget kayak nya"ucap teman nya melihat Raka menegak kan dengan cepat dia adalah Albet sahabat Raka

Wajah Airin terus terbayang di benak Raka membuat nya semakin frustasi dan menarik wanita di samping Albet dengan kasar dan langsung mencium nya dengan kasar

"Santai bro"ucap Albet mengingat kan Raka yg emosi

Raka mendorong wanita itu ke kasur dia ingin menghilang kan bayangan Airin di kepala nya dengan bercumbu dengan wanita itu.Wanita itu takut melihat kilatan mata Raka jadi dia hanya diam dari pada dia kehilangan nyawa karna membantah

"Sial sial sial"umpat Raka dengan kesal dan membuka baju nya melampiaskan pada wanita itu

🌞🌞🌞

Raka terbangun merasa sinar pagi di lihat nya wanita di samping nya masih terlelap tanpa sehelai benang begitu pun dengan nya Raka beranjak membersihkan tubuh nya dan meletakkan segepok uang lalu pergi dari hotel itu tidak butuh waktu lama dia sudah berada di kantor sebelum itu dia sarapan dulu menunggu asisten nya

Tok tok tok

"Masuk"ucap Raka masuk la Hendri dan meletakkan sebuah berkas

"Ini yg anda mintak tuan"ucap Hendri Raka membuka berkas itu membaca informasi mengenai Airin

"Kenapa dia menghilang 3 tahun terakhir"ucap Raka tanpa menatap Hendri

"Nona Farah yg mengurung nya tuan selama 3 tahun ini karna jaminan hutang ayah Airin dan kemarin dia melelang kan perusahaan itu bersama Airin"jelas Hendri Raka tersenyum licik

"Siap kan mobil"ucap Raka Hendri segera menyiapkan mobil

####

"ibu Airin dan ayah berangkat dulu"ucap Airin menyalami tangan ibunya dia ingin mengunjungi sahabat nya dan ayah nya ingin mengojek

"Iya hati-hati ya sayang"ucap ibu nya mengecup puncak kepala Airin saat dia berbalik dia kaget karna ada Hendri dia memandang ayah nya

"Ibu sebaiknya masuk dan istirahat"ucap Airin menuntun ibu nya masuk

"Kenapa sih kan ibu mau lihat kamu berangkat dulu"ucap ibu nya

"Ngak papa bu"ucap Airin lalu keluar

"Tuan Hendri"ucap Airin menghampiri ayah dan Hendri bicara

"Tuan Sadewa memanggil anda mari silahkan"ucap Hendri membuka kan pintu mobil untuk Airin yg ternyata sudah ada Raka

"Ayah kayak nya berangkat aja nanti aja Airin menjeguk Manda"ucap Airin

"Baik la ayah pergi dulu hati- hati ya"ucap ayah nya khawatir

"Assalamualaikum"ucap ayah nya lagi

"Waalaikumsalam"ucap Airin mencium punggung tangan ayah nya lalu masuk ke dalam mobil

Menikah

Hendri melaju kan mobil nya dengan kecepatan sedang .Sedangkan Airin sibuk menatap jalanan dia tidak tau kenapa dia di bawah dan mau kemana

"Siap kan data-data diri mu 2 hari lagi kita akan menikah"ucap Raka dingin

"T...tapi tuan..belum selesai Airin bicara sudah di potong Raka

"Mau membantah"ucap Raka memajukan wajahnya menatap Airin tajam

"Jika kau menolak kau harus bayar hutang mu 20 milyar"ucap Raka lagi

"S. saya tau tuan bahkan saya tidak mampu membayarnya tapi"ucap Airin memejamkan mata nya karna takut

"Apa yg harus aku bilang ke ibu jika dia tau pernikahan ku karna hutang yg ada jantung ibu kumat"batin Airin

"Ohh saya tau kau sudah punya kekasih jika begitu suruh kekasih mu membayar hutang mu"geram Raka

"Maaf kan saya tuan bisa kah anda menjauhkan wajah anda dari wajah saya"ucap Airin gugup

"Cih! ngak pernah melihat wajah tampan sehingga kau gugup seperti itu"ucap Raka membuat Airin menghembuskan nafasnya pelan

"Sekarang keluar siap kan data untuk pernikahannya"ucap Raka Airin melilihat sekeliling yg ternyata di depan rumahnya segera dia turun dan mobil sudah menghilang

Airin masuk ke dalam rumah melihat ibunya yg ternyata tertidur dan Airin masuk ke kamar nya berbaring dengan memandang langit kamar

"Apa yg harus aku lakukan jika ibu tau dia akan khawatir dan nanti akan semakin sakit"gumam Airin

"Tapi di mana aku dapat uang sebanyak itu "ucap nya kelamaan berpikir membuat Airin tertidur

####

Setelah makan siang ayah nya Airin bertemu dengan Raka karna Raka memintak nya bertemu

"Maaf saya terlambat"ucap Raka duduk di depan ayah

"Langsung saja saya mengajak anda bertemu karna saya akan menikahi anak bapak dalam 2 hari ke depan"ucap Raka serius membuat ayah serius menatap nya

"Saya tau hutang saya pada tuan danang sudah lunas seiring perusahaan itu berpindah pada anda dan seharusnya anak saya juga sudah terbebas"ucap ayah serius

"Tuan tuan tuan perusahaan anda tidak seberapa itu kenapa tuan Danang mengurung anak anda dan saya membeli lebih mahal"ucap Raka merehkan

"Tidak masalah anda menolak saya yakin anak anda akan melakukan apa saja demi ibu nya yg sakit itu"ucap Raka santai rasanya ayah ingin sekali menonjok wajah yg menurut nya sangat kesal baru kali ini dia bertemu dengan tuan Sadewa

"Huh! baik la saya akan setuju apa bila anak saya setuju "ucap ayah berusaha sabar

"Baik selamat ketemu lagi tuan Arsena"ucap Raka menjabat tangan ayah lalu pergi

"Sudah ku bilang kau tak kan ku lepas"gumam Raka tersenyum misterius

2 hari berlalu waktu nya pernikahan Raka dan Airin mereka melaksanakan pernikahan di Madjid di sekitar rumah Airin di hadari banyak orang sedang kan dari Raka yg menghadiri hanya Hendri dan ayah nya yg waktu itu membeli perusahaan Arsena grub dia adalah asisten Raka karna sudah tua jadi anak nya mengantikan ayah nya

"Ya allah apa yg engkau rencana kan aku ngak nyangka bisa menikah dengan nya "batin Airin menghapus air mata nya

"Cih apa dia semenderita itu menikah dengan ku"batin Raka

"Silahkan pasang cincin nya dan sang istri mencium punggung tangan sang suami dan suami mengecup kening istrinya"ucap penghulu

Raka memasang kan cincin di tangan Airin lalu Airin mencium tangan Raka begitu pun sebaliknya Raka mencium kening Airin lalu tamu mengucapkan selamat.Terlihat ibu Airin menghapus air mata nya dan mendekati pengantin nya.Segera Airin memeluk lengan Raka membuat Raka kaget

"Saya mohon kali ini aja "ucap Airin menatap Raka

"Ahh jantung sialan"umpat Raka dalam hati

"Selamat ya sayang"ucap ibu memeluk Airin dan mengecup nya

"Ahh ibu jangan sedih gitu dong"ucap Airin tersenyum

"Ehh bagaimana bisa dia tersenyum aku kan membuat mu menderita masih aja sempat tersenyum"batin Raka

"Nak Raka tolong sanyangi dan jagain anak ibu ya"ucap ibu mengelus kepala Raka

"Jangan menyentuh nya sayang aku cemburu"ucap ayah membuat Airin tertawa

"Ayah ayah kurangin cemburu nya lagian kan aku nanti akan pergi ayah leluasan deh dekat sama ibu"ucap Airin tertawa kecil

"Ibu tenang saja aku akan jagain Airin dengan baik"ucap Raka menarik pinggang Airin membuat Airin tersentak kaget

"Astaga kenepa aku deg degan"batin Airin

"Sayang aku juga pingin dong"ucap ayah

"Dasar pak tua"ucap ibu memeluk suami nya dengan sayang

####

Setelah dari pernikahan Airin di ajak Raka pulang sebenarnya ibunya tak mengizinkan tapi Airin berhasil membujuk ibunya di bantu ayah nya.Sepanjang perjalanan Airin tertidur karna ke lelahan

"Apa dia pikir aku ini sopir nya"geram Raka kesal

"Bangun wanita jelek udah sampai"teriak Raka membuat Airin kaget dan mengucak mata nya

"Maaf "lirih Airin lalu keluar mengikuti Raka dari belakang

"Emm t..tuan"ucap Airin ragu

"Jika banyak orang kamu panggil saya mas dan jika tidak baru saya tuan kamu"ucap Raka datar dan masuk ke Apertemen nya Airin hanya mengikuti

"Ini kamar kamu kita tinggal pisah karna saya menikahi mu ada alasannya pertama saya sangat membenci mu dan memberi mu pelajaran karna berani melawan Raka Sadewa yg kedua karna mama saya ingin menikah kan saya dan saya pikir itu buang buang uang kamu kan berhutang pada sama jadi itu kenapa saya menikahi mu kau ngerti"ucap Raka di angguki Airin

Raka tak henti-hentinya tersenyum membayangkan raut wajah Airin yg tidak berdaya

"Dasar wanita jelek dan bodoh"gumam Raka tersenyum kecil

Setelah sholat Airin membaca Al-Quran setelah selesai Airin mencium dan meletakkan nya dan membuka mukenanya meletakkan di meja rias

Cklek

Raka membuka pintu dan bengong melihat Airin yg tidak memakai hijab nya dengan rambut sebahu tererai kulit putih meski pucat apa lagi Airin menatap nya membuat jantung Raka berdegup

"Ahh sial "umpat Raka dalam hati karna hati nya menginginkan Airin dia ingin Airin selalu dekat dengan nya

"A..ada apa tuan"ucap Airin gugup melihat Raka mendekat dan ini kali pertama dia tidak memakai hijab dulu dia tidak berhijab dan sudah 7 tahun dia memaki hijab dan menutup auratnya dan memperbaiki diri nya

Raka berdiri di depan Airin memaju kan wajah nya replek Airin memejam kan mata nya membuat Raka tersenyum dan mencium bibir Airin membuat Airin kaget melotot kan mata nya Raka melepaskan ciuman nya sedangkan Airin hanya membeku dan Raka kembali lagi mencium Airin menekan tengkuk Airin replek Airin mencengkram kemeja Raka

"Seperti nya kau tak sabar menyentuh ku"bisik Raka membuat Airin kesal suaminya ini selalu kepedean dan Airin memalingkan wajahnya ingin melepas cengkeramannya tapi Raka mencium leher Airin hingga memerah karna leher Airin yg putih Airin memberanikan diri menatap mata Raka dengan dalam sampai dia tidak sadar bahwa Raka sudah menindih nya di kasur

"Apa ini saat nya"batin Airin mulai gugup

Raka membelai rambut dan wajah Airin membuat Airin semakin gugup Raka tersenyum licik melihat Airin seperti itu

"Aku sangat menginginkan nya"batin Raka mulai menciumi seluruh tubuh Airin dia juga tidak menolak karna sekarang ini Raka adalah suaminya

Raka melakukan dengan lembut dan penuh kasih sayang dia tidak menyadiri selembut itu memperlakukan Airin .Airin kelelahan akibat ulah Raka sampai dia tertidur Raka menatap Airin yg sulit di arti kan di lihat nya bercak darah di seprey mereka membuat Raka tersenyum lalu mengecup bibir Airin sekilas ingin ikut berbaring tidak sengaja dia melihat di bahu Airin kebiruan bekas benturan dengan iseng dia membuka selimut ingin melihat karna Airin tidak memakai sebenang pun Raka melihat beberapa bekas luka di tubuh Airin

"Sial kenapa hati ku sakit melihat nya seperti ini"gumam Raka pelan lalu ikut berbaring dengan memeluk Airin yg sudah terlelap

"Aku sangat membenci mu dan aku sangat dendam saat kau menolak dan menghina ku tapi kenapa aku sangat merindukanmu"gumam Raka mengecup leher Airin ikut tertidur

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!