NovelToon NovelToon

AFFAIR WITH UNCLE

Part 1

Author Pov

Perjalanan menuju ke kota masih sangat jauh, karena aku naik kereta dan mencari tiket yang murah jadi kira-kira sampai ke kota J 4 jam 16 menit. Untuk naik pesawat uang ku tidak cukup dan aku harus pintar-pintar menghemat apalagi aku akan tinggal bersama tanteku yang bersedia menampungku jadi aku tidak mau menyusahkannya. Dikasih tempat tinggal saja aku sudah sangat berterimakasih.

Selama perjalanan aku tidak tidur, karena aku takut barang-barangku hilang. Jadi selama perjalanan mataku terus saja terjaga. Di kereta sangat penuh dan sesak untunglah aku mendapat tempat untuk duduk.

Tidak lama terdengar suara pemberitahuan, jika kereta akan segera sampai. Akhirnya aku lega karena sebentar lagi akan sampai. Kereta pun berhenti, aku segera turun dengan membawa barang-barangku.

"Aaa... akhirnya aku sampai juga di kota ini." Leanna tersenyum bahagia.

Aku pun berjalan keluar untuk menyetop angkutan umum, agar membawaku ke alamat yang sudah dikasih oleh tanteku lewat pesan. Aku sudah berada diangkutan yang membawa ke rumah tanteku.

Angkutan yang aku naikin pun berhenti tepat di gerbang rumah tanteku, aku segera turun dan membayarnya. Aku sangat terkejut melihat rumah tanteku bahkan ini tidak bisa disebut rumah melainkan istana.

"Cari siapa ya?" tanya satpam berjaga.

"Emm, saya keponakan tante Sheilla dari kota G," jawab Leanna.

"Oh, keponakan nyonya toh. Ayo silahkan masuk."

"Terimakasih pak."ucap Leanna berterimakasih lalu masuk kedalam berjalan sangat jauh untuk mencapai pintu mansion.

***

Ting, Tong!

"Bibi, tolong bukakan pintu." teriak Sheilla yang sedang asik membaca majalah karena hari ini ia tidak ke butiknya.

Seorang pelayan tergopoh menuju pintu mansion untuk membukanya, lalu membukanya dan melihat seorang gadis cantik berdiri di depannya dengan tersenyum manis.

'Cantik sekali."batin pelayan tersebut memuji gadis dihadapannya.

"Siapa Bi?" Sheilla menyusul pelayan tersebut, karena sangat lama.

"Tante Sheilla," sapa Leanna menghampiri Sheilla dan memeluknya, Sheilla yang dipeluk pun melepaskannya.

"Tante apa kabar?" tanya Leanna.

"Baik, ikut tante." seru Sheilla.

Leanna mengikuti Sheilla yang berjalan lebih dulu didepan, mereka berhenti didepan pintu kamar.

"Ini kamar kamu." beritahu Sheilla.

Leanna pun masuk untuk melihat dan ia sangat terkejut kamarnya sangat besar. Memang Mansion Adams sangat besar, kamarnya banyak. Karena mereka kadang juga kedatangan keluarga besar Adams yang dari luar negeri. Yang tinggal diindonesia hanya Ravindra karena ia menikah dengan Sheilla yang asli Indonesia dan minta untuk tinggal di tempatnya. Jadilah ia tinggal disini.

"Ingat jangan menyusahkan tante." ketus Sheilla.

Sebernarnya ia terpaksa menyuruh Leanna tinggal bersamanya, karena amanat dari kakaknya jadi ia tidak bisa menolaknya karena Sheilla sangat menyayangi kakaknya. Tapi ia sangat membenci keponakannya karena gara-gara Leanna ia kehilangan kakak satu-satunya yang ia punya. Sheilla tidak bisa membongkarnya sekarang karena kakaknya menyuruhnya untuk menutup rahasia ini. Sampe sekarang pun ia masih diam tidak memberitahu Leanna sama sekali.

"Iya tante... Leanna tidak akan menyusahkan tante, dikasih tempat tinggal saja Leanna sudah sangat bersyukur," ucap Leanna jujur.

"Yasudah tante pergi dulu. Oh iya, kalau mau makan masak sendiri jangan menyuruh pelayan disini, karena disini tante yang gajih mereka bukan kamu." ketus Sheilla. Leanna hanya mengangguk.

Leanna tidak tau kenapa tantenya sangat membenci dirinya dari dulu sampai sekarang, tapi bagaimanapun Leanna sangat menyayangi tantenya karena hanya tentenya keluarga satu-satunya yang ia punya.

"Ahh, lebih baik aku mandi dulu baru masak."

Leanna menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, memasuki kamar mandi ia dibuat terkejut lagi dengan kamar mandi yang sangat mewah.

"Tante sangat beruntung mendapatkan suami yang kaya. Dan semoga tante selalu bahagia dengan suaminya,"

"Tapi aku sangat penasaran siapa kira-kira suami tante."

Akhirnya ia mandi cepat, karena perutnya sangat lapar. Dan ingat pesan tantenya kalau ia harus masak sendiri tidak boleh meminta bantuan pada pelayan disini.

Kamar nya yang berada dibawah sangat memudahkan untuk menuju dapur tanpa harus menurun tangga. Leana berjalan menuju dapur dan membuka kulkas ada bermacam-macam sayur-sayuran yang bisa ia masak. Karena jam sudah menunjukkan pukul 18.00. jadi ia memutuskan sekalian memasak makan malam untuk dirumah ini.

Leanna mengambil semua bahan didalam kulkas, dan memasak apa yang ia bisa. Sebenarnya masakannya sangat enak menurut ibunya. Karena selama ibunya sakit ia sering memasakan ibunya makanan. Tapi sekarang tidak bisa lagi karena ibunya sudah meninggal tiga tahun lalu saat ia masih SMP kelas 9. Tanpa mau membuang waktu ia segera masak agar sebelum tante pulang masakan sudah jadi. Ia harus tau diri jika tinggal disini karena tantenya sudah baik sekali menampungnya.

Saat sedang asik memasak tiba tiba ada orang memegang bahunya dari belangkang. Leanna yang merasakan ada yang memegang bahunya langsung membalikkan badan. Dan ia terpana melihat pria yang ada dihadapannya.

"Tampan sekali," gumannya pelan yang masih bisa didengar oleh Ravindra.

"Siapa kamu, apa kamu pelayan baru disini?" tanya Ravindra.

"Eung.. Eungg.. A-aku ke-kepona-..."

***

Bersambung. . .

Follow juga ya!!

Like, comennt, rate 5. jangan lupa vote nya.

Part 2

"Dia keponakan aku sayang dari kota G," sela Sheilla dari jauh memotong kalimat Leanna.

"Keponakan, yang kamu bilang akan pindah sekolah disini," ujar Ravindra.

"Iya Vind, ga pa-pakan dia tinggal disini. Aku sudah bilang walaupun dia tinggal disini dia tidak akan merepotkan kita," jelas Sheilla. Lalu beralih menatap Leanna.

"Masak apa kamu?" tanyanya.

"Ini tante Lea masak sup kepinting dan sambel goreng udang. Untuk makan malam," jawab Leanna sebenarnya bukan itu saja yang ia masak tapi masih banyak lagi.

"Bagus kalau kamu tau diri." ketus Sheilla, lalu menggandeng tangan suaminya untuk meninggalkan dapur.

Huuhh!

Leanna menghembuskan nafas berat ketika Sheilla dan suaminya meninggalkan dapur.

"Itu suami tante... Wah, tante Sheilla sangat beruntung mendapatkan suami tampan dan kaya."guman Leanna pelan agar tidak terdengar oleh siapapun.

Saat Leanna ingin menata makanan dimeja makan, ia menghentikan langkahnya. Dan masih berdiri melihat kemesraan Sheilla dan Ravindra.

Ravindra yang melihat seseorang memperhatikan mereka. Ia tidak memperdulikan sama sekali tatapan dari Leanna keponakan Sheilla. Karena sekarang ia tidak ingin diganggu jadi membiarkannya saja.

Akhirnya mereka menyudahi kemesran mereka, karena Ravindra yang sudah tidak ingin lagi dan risih saat Leanna terus memandang mereka tanpa berkedip sedikitpun.

"Vind kenapa?" ucap Sheilla.

"Tidak, sebaiknya kita makan terlebih dahulu. Perutku sudah lapar." bales Ravindra lalu bangkit menuju kamar membersihkan tubuhnya terlebih dahulu dengan melewati Leanna dengan biasa saja tanpa rasa malu sama sekali.

Sheilla hanya pasrah, karena Ravindra tidak akan melanjutkannya lagi. Ia juga tidak tahu kenapa dengan suaminya, tidak biasanya Ravindra sepertinya tidak mood lagi.

Leanna melihat suami tantenya sudah pergi, langsung menuju meja makan dan menatanya. Tapi disana masih ada Sheilla. Tapi dengan keberaniannya Leanna tetap melangkahkan kakinya.

"Leanna," seru Sheilla terkejut dengan kehadiran Leanna yang sudah ada disampingnya dengan membawa makanan.

"Emmm, tante maaf lea cuman mau menaruh makanan di meja."

"Ingat ya, kamu harus biasa melihat apa yang kita lakukan." peringat Sheilla. Leanna hanya mengangguk mengerti.

Sheilla berlalu menuju ke lantai atas untuk kekamarnya dan suaminya. Ia juga ingin mandi sebelum makan malam. Berlalu dari hadapan Leanna

"Huuhh! Untung tante ga marah," lega Leanna.

"Tapi, apakah aku harus melihat kemesraan mereka setiap hari," keluhnya.

"Tidak-tidak, aku harus bisa dan biasa." ucapnya menyemangati dirinya, tapi tidak tau jika nanti ia tergoda dengan suami tantenya.

Apalagi tadi ia dengan jelas melihat tubuh Ravindra yang sixpack dengan otot yang sangat kuat, dan kedua insan itu sangat mesra. Menurut Leanna mereka adalah pasangan bahagia dari yang dilihatnya.

Leanna tersenyum."Bagaimana ya rasanya jika aku yang berada di posisi tante... Arghh, tidak tidak hilangkan pikiran itu Leanna kamu tidak boleh membayangkan itu semua." ucapnya memukul-mukul kepalanya karna hayalannya terlalu jauh.

Leanna sama sekali tidak menyadari kalau Ravindra mendengar semua apa yang dia ucapkan.

Tapi Ravindra hanya cuek saja, karena menurutnya semua wanita itu sama. Mereka hanya menginginkan hartanya saja. Fakta semua wanita itu hanya menginginkan harta saja tanpa memandang cinta. Seperti Sheilla istrinya yang hanya menginginkan harta nya saja. Ravindra tau tapi ia masih diam karena maminya sangat menyayangi Sheilla. Jadi untuk membuktikan kebejatan Sheilla ia membutuhkan banyak bukti.

****

Bersambung. . .

Follow juga ya!!

Like, comennt, rate 5. jangan lupa vote nya.

Part 3

Ravindra sudah duduk di kursi tengah meja makan, sambil menunggu Sheilla turun dan makan bersama.

Terlihat Sheilla menurun tangga dengan pakaian super sexy yang melekat ditubuhnya. Sheilla memang sangat suka sekali mengenakan pakaian sexy mau dirumah atau diluar.

"Sayang, maaf ya kamu nunggunya lama," ucap Sheilla, lalu ia mengalihkan matanya melihat Leanna duduk di kursi meja makan juga bersama mereka.

"Ngapain kamu disini?" tanyanya.

"Emm, Lea kan mau ikut makan tante," jawab Leanna.

"Siapa yang memperbolehkan kamu duduk disini, sana makan didapur." tegas Sheilla dengan suara sangat ketus.

Sedangkan Ravindra hanya diam tanpa mau ikut campur dalam urusan mereka, menurut Ravindra mereka hanya membuat drama saja. Dan membuatnya akan baik pada Leanna biar rencana mereka untuk mengusai hartanya semakin berjalan mulus.

Leanna hanya melihat suami tantenya yang sepertinya hanya diam saja, tidak bisa melawan tantenya akhirnya memilih untuk makan didapur saja.

"Ayo sayang sini piringnya aku ambilkan." Sheilla mengambilkan makanan untuk Ravindra.

Ravindra hanya diam saja menyerahkan piringnya, lalu mereka makan berdua tanpa adanya Leanna.

Sedangkan didapur Leanna makan dengan tenang sendiri, sedangkan Hellena menatapnya dengan iba. Hellena adalah kepala pelayan yang bertugas mengurusi dapur. Ravindra membawa Hellena ke Indonesia dengan gajih yang sangat besar. Karena Ravindra sudah sangat merasa nyaman dengan masakan Hellena. Hellena adalah seorang wanita yang sudah berusia 50 tahun, ia sudah bekerja di keluarga Adams sedari Ravindra kecil makanya ia sudah sangat hapal dengan kebiasaan Ravindra yang sudah dianggap seperti anak sendiri olehnya.

"Heii cantik kenapa makan didapur sendirian?" tanya Hellena.

"Uhukk...Uhuukk." Leanna terkejut mendengar suara orang mengitrupsinya dan membuatnya tersedak.

Hellena segera menyerahkan minuman pada Leanna.

"Minumlah dengan pelan nak," ucap Hellena.

"Terimakasih-..." jeda Leanna bingung memanggil dengan sebutan apa.

"Panggil saja Hellena," ujar Hellena

"Tapi itu tidak sopan, karena anda lebih tua dari pada saya. Bahkan mungkin anda seumuran dengan ibu saya," jujur Leanna.

Hellena yang mengerti akhirnya."Yasudah panggil saja saya ibu Hellena. Sepertinya panggilan itu lebih bagus." tuturnya tersenyum.

Leanna mengangguk dan tersenyum balik."Ibu Elle, apakah boleh?"

"Sangat boleh, terimakasih nak sudah memanggilku ibu."

"Sama sama ibu Elle."

"Apakah makan malam dimeja makan kamu semua yang memasaknya nak?" tanya Hellena.

"Emm, i-iya bu. Apakah tuan Ravindra tidak menyukai masakanku?" tanya Leanna.

"Sepertinya tuan Ravindra sangat menyukai masakanmu," ucap Hellena, ia berkata jujur karena tadi ia melihat Ravindra sangat lahap makan malam kali ini.

"Benarkah," ucap Leanna tersenyum senang, jika benar uncle Ravindra menyukai masakannya.

Hellena mengangguk untuk membenarkannya. Lalu setelah itu ia pamit untuk pergi ke pavilium karena tugasnya sudah selesai dan akan ia lanjutkan besok paginya.

"Leanna!!!" panggil Sheilla.

Leanna mendengar namanya dipanggil oleh tantenya segera menuju dimana tantenya berada. Setelah sampai dihadapan Sheilla, Leanna dibuat terkejut apa yang tengah dilakukan tantenya dengan tuan Ravindra. Mereka kembali mengulangi dengan mengumbar kemesraan didepannya. Bahkan ini tidak sembunyi-sembunyi lagi dan Leanna melihatnya dengan kedua bola matanya.

'Sungguh apakah mereka tidak malu mengumbar ini didepan gadis seperti ku yang bahkan belum mempunyai ktp.' batin Leanna.

"Kenapa kamu malah diam, cepat bereskan yang ada di meja makan!" suruh Sheilla

"I-iya tante." ujar Leanna, segera ia mengangkut piring kotor dan menyimpan sisa makanan di tempat penyimpanan.

Sedang mencuci piring kotor, Leanna mendengar suara aneh tantenya yang entahlah ia pun tidak tahu apa yang mereka lakukan.

Tanpa mau mengurusinya Leanna tetap melanjutkan mencuci piring, setelah selesai ia mengelap tangannya yang basah lalu menuju kekamarnya. Melewati tantenya dan uncle Ravindra yang masih berada di meja makan tidak tahu apa yang sedang dilakukan kedua pasangan itu. Leanna hanya diam dan tetap melangkah dengan cepat cepat agar segera sampai di depan kamarnya.

****

Bersambung. . .

Follow juga ya!!

Like, comennt, rate 5. jangan lupa vote nya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!